You are on page 1of 5

AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP UMAT MUSLIM

.
.


. .

.
:






Jamaah sidang Jumah yang dirahmati Allah

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, dengan terus berusaha
menjalankan apa-apa yang menjadi perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Karena dengan bertakwa kepada Allah kita akan memperoleh ketenangan, kebahagiaan,
kemuliaan, keberkahan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.

Shalawat serta salam semoga Allah limpahkan selalu kepada Rasulullah Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan seluruh pengikutnya
yang setia memegang sunnahnya, hingga akhir zaman kelak.

Senantiasa khatib menyampaikan wasiat untuk diri dan keluarganya, serta kepada hadirin
sekalian. Marilah kita senantiasa menjaga, memelihara dan meningkatkan takwa kepada Allah.

Sebagaimana Allah menyatakan di dalam firman Nya :















Artinya : Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar
taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati kecuali dalam keadaan muslim
berserah diri kepada Allah. (Q.S. Ali Imran [3] : 102).
Karena itu, takwa kepada Allah, menyembah Allah, memperibadati-Nya, merupakan kebutuhan
pokok kita sepanjang masa. Sebaliknya, meninggalkan ibadah, tidak mempedulikan-Nya, serta
jauh dari dzikir dan peringatan-Nya. Maka akan berakibat sempitnya jalan kehidupan yang kita
hadapi.

Allah menegur kita di dalam ayat-Nya:






( )



( )



()







()

Artinya: Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya


penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam
keadaan buta. Berkatalah ia: Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam
keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat? Allah berfirman:
Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu
[pula] pada hari ini kamupun dilupakan. Dan demikianlah Kami membalas orang yang
melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di
akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. (Q.S. Thaha [20]: 124-127).

Hadirin yang berbahagia

Untuk meniti jalan hidup itu, Allah Subhanahu wa Taala telah menganugerahkan kita Al-Quran,
kitab yang mulia. Al-Quran merupakan pedoman hidup kita manusia agar hidup terarah,
terpimpin dan terselamatkan di dunia hingga di akhirat.

Karena itu, kemuliaan hidup kita akan sangat tergantung bagaimana kita memuliakan,
mencintai dan mengamalan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.

Karena itu, marilah senantiasa kita pegang teguh agama Islam ini, Al-Quran ini agar mendapat
ridha Allah. Sebagaimana Allah menyebutkan di dalam ayat:













( )
()
Artinya: Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu.
Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus. Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-
benar adalah suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kamu akan diminta
pertanggungan jawab. (QS Az-Zukhruf [43]: 43-44).

Pada ayat lain Allah menegaskan:












()
Artinya: Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada [jalan] yang lebih lurus dan
memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa
bagi mereka ada pahala yang besar. (Q.S. Al-Isra [17]: 9).

Pada ayat lain juga disebutkan:















Artinya: Dan Kami turunkan dengan berangsur-angsur dari Al-Quran ayat-ayat Suci yang
menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadanya, dan (sebaliknya)
Al-Quran tidak menambahkan orang-orang yang zalim (disebabkan keingkaran mereka)
melainkan kerugian jua. (QS Al-Isra [17]: 82).

Maka, hadirin rahimakumullah

Marilah kita jadikan Al-Quran sumber keberkahan di dalam rumah kita. Jangan jadikan rumah
kita sepi tanpa alunan ayat suci Al-Quran. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
menegur kita di dalam haditsnya:















Artinya: Sesungguhnya Al-Quran ini adalah jamuan Allah, maka ambillah darinya semampu
kalian. Sungguh, aku tak mengetahui sesuatu yg lebih kosong dari kebaikan selain rumah yang
di dalamnya tak ada bacaan Al-Quran. Sungguh, hati yg di dalamnya tak ada bacaan Al-Quran
adalah hancur seperti hancurnya rumah yang tak berpenghuni. (H.R. Ad-Darimi).
Selanjutnya, kita kaji, tadabburi, hayati dan amalkan Al-Quran itu dalam kehidupan sehari-hari.
Dan itulah bentuk pemuliaan kita terhadap Al-Quran. Sehingga Dzat yang menurunkan Al-
Quran, yakni Allah Yang Maha Kuasa, pun akan berkenan memuliakan kita dengan Al-Quran.

Kita didik pula anak-anak kita untuk mencintai Al-Quran. Seperti tuntunan Nabi Shallalllahu
Alaihi Wasallam:






Artinya : Didiklah anak-anakmu atas tiga perkara : (1) Kecintaan kepada Nabimu, (2) Kecintaan
kepada keluarganya, (3) Kecintaan pada membaca Al-Quran. (H.R. Ad-Dailami)

Sebaliknya, jaug dari Al-Quran pedoman hidup, menyepelekannya, atau malah menistakannya,
maka tidak lain akibatnya adalah kenistaan pada diri sendiri.

Sebagaimana di dalam sebuah hadits disebutkan:










Artinya: Sesungguhnya Allah akan memuliakan suatu kaum dengan kitab ini (Al-Quran) dan
menghinakan yang lain. (H.R. Muslim).

Karena itu hadirin yang sama-sama mengharap ridha dan ampunan Allah

Marilah terus kita pegang teguh Al-Quran ini. Kita baca ayat-ayatnya, kita tadabburi
kandungannya, dan kia amalkan nilai-nilai ajarannya.

Semoga Allah senantiasa meridhai, memperkuat, dan mempersaudarakan keta semua kaum
mukminin dengan Al-Quran ini. Aamiin yaa robbal aalamiin.














: KEDUA KHUTBAH

.

.


.
.









.



.




.
.
.
.

.

!

You might also like