PENERAPAN ISO 9000 DAN ISO 14000
Oleh : Endang
ABSTRAKSI
Perdagangan bebas merupakan isu sentral yang sangat menguat pada
akhir-akhir ini. Ditambah lagi dengan adanya Deklarasi Bogor yang menghendaki
agar perdagangan bebas dilaksanakan pada tahun 2010 bagi negara-negar maju di
kawasan Pasifik dan pada tehun 2020 untuk negara-negara berkembang di kawasan
yang sama.Sehingga untuk memudahhan terjadinya suatu pemasaran produk-produk
dari suatu perusahaan make adanya sertifikat ISO ( International for Standardization
Organization ) 9000 seri sangatlah penting. ISO 9000 seri hingga kini sudah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan lagi dari usaha untuk meningkathan daya saing,
sedangkan ISO 14000 yang diluncurkan tahun 1996 dilihat dari sisi pengelolaan
lingkungan. Hingga kini baru sebagian kecil perusahaan-perusahaan di Indonesia
yong sudah meraih sertifikat ISO tersebut. Perusahaan-perusahaan harus mau dan
mampu untuk mengubah pola pikirnya selama ini. Jika tidak mereka akan tergilas
oleh roda perdagangan bebas secara internasional.
PENDAHULUAN
Dalam kenyataannya adanya perdagangan bebas tidak semudah yang
dibayangkan dimana memperbolehkan setiap industri ikut bermain didalamnya
Dibutuhkan persyaratan-persyaratan minimal agar suatu industri/perusahaan
manufaktur bisa ikut bermain di arena perdagangan bebas. ISO 9000 seri sebagai
suatu standar sistem mutu merupakan standar minimal untuk menjamin mutu
produk yang konsisten, sehingga memungkinkan untuk digabung dengan sistem mutu
yang sudah ada di perusahaan tersebut atau dikembangkan menjadi manajemen mutu
terpadu.
ISO 9000 seri berasal dari Amerika dan dikembangkan di Inggris dan menjadi
British Standart Industry No. 570, yang merupakan persyaratan-persyaratan minimal
dari konsumen industri Inggris. Pada perkembangannya, British Standart Industry
tersebut dapat diterima secara global dan diangkat menjadi ISO 9000 seri.
Sebenarnya banyak sekali standar international selain ISO 9000 seri, seperti
Gema Stikubank /Oktober 1996 73misalnya : ASME Codes, API Codes, maupun ASMT Codes. Semuanya itu merupakan
standar yang telah diterima secara internasional baik untuk masalah standardisasi
kualitas produknya maupun untuk sistem manajemennya.
ISO 9000 seri sebagai suatu standar yang bisa diterima secara internasional
sudah merupakan suatu tuntutan pasar, dan dapat ditetapkan di seluruh industri
termasuk industri yang baru berteknologi rendah. Standar-standar semacam diatas
memang sudah selayaknya dapat diterapkan dalam industri di Indonesia. Akan sulit
untuk mengelak dengan menyatakan bahwa Indonesia sudah memiliki standar yang
tersendiri, karena hampir bisa dipastikan bahwa pasar global tidak akan mau membeli
produk Indonesia.
Disinilah letak pentingnya ISO 9000 seri dimiliki oleh industri/ perusahaan di
Indonesia. Kita tidak bisa lagi untuk berpikir secara lokal bagi industri nasional
Apalagi setelah keluarnya Deklarasi APEC yang diperkuat dengan berbagai
persetujuan bilateral maupun multilateral perdagangan. Hal ini sudah merupaken
konsekuensi dari keikutsertaan dalam perdagangan bebas secara global.
Pemerintah Indonesia dalam hal ini melalui Dewan Standardisasi Nasional
telah membentuk Komite Akreditasi Nasional untuk memberikan sistim akreditasi
dan sertifikasi secara keseluruhan dan dituangkan dalam suatu pola yang telah sesuai
dengan pola internasional. Termasuk didalamnya adalah sistem sertifikasi sistem
mutu yang memakai tolok ukur standar internasional tadi yaitu ISO 9000 seri yang
telah diadopsi menjadi SNI-19-9000 seri.
ISO 9000 seri merupakan satu-satunya standar yang mendunia dalam arti
bahwa seluruh negara-negara anggota ISO mengadopsinya dan menerapkannya, serta
kurang lebih sudah 80 negara yang telah mengadopsikannya secara 100%. Dalam
penerapannya tidak ada keseragaman yang 100 % sama untuk suatu negara
dibandingkan dengan negara yang lain, tetapi jika ditinjau dari pola akreditasi dan
sertifikasinya tiap-tiap negara memiliki suatu kesamaan arti dalam interprestasinya.
PEMBAHASAN MASALAH
L Struktur Standar ISO 9000 seri
Jika dikatakan sebagai suatu seri memang sangat beralasan mengingat bahwa
kata seri sendiri berarti terdapat beberapa standar yang termasuk didalamnya.
Standar ini memang terdiri dari 5 standar yang utama, yaitu :
74 Gema Stikubank /Oktober 19961. ISO 9000 : Isi :
Penjelasan umum konsep kualitas perbandingan ISO 9001, 9002 dan 9003
- Menyediakan petunjuk pemilihan dan penggunaan standar ISO 9000 seri
yang terdiri dari
1. Internal/Non Contractual : ISO 9004
2. Eksternal/Contractual : ISO 9001, 9002, 9003
Yang penting :
Dokumentasi Sistem Mutu merupakan keharusan.
2. ISO 9001 Sistem Mutu :
Model Jaminan Mutu Dalam Desain/Pengembangan Produksi, Pemasangan
dan Pelayanan.
Top Standar :
Mencakup aktivitas Desain, produksi, distribusi hingga pelayanan purna jual.
Elemen Khusus :
Contract review dan design control.
Dalam Contract review : Audit Suplier
Dalam Design control : Seluruh perubahan, modifikasi dan verifi-
kasi harus disertai bukti obyektif.
- Elemen lain :
Purchasing, product identification, inspection testing, calibration, dll
- si: 20 pasal
3. ISO 9002 : Sistem Mutu :
Model Jaminan Mutu Dalam Produksi dan Pemasangan.
- Digunakan
Operasi manufaktur dengan desain yang mapan
- Sasaran
Meyakinkan pelangggan bahwa industri terkait dapat menghasilkan produk
yang bermutu secara kontinyu.
- Isi:
18 pasal, sama dengan ISO 9000; tetapi tanpa design control dan after sales
service.
4. 180 9003 : Sistem Mutu :
Model Jaminan Mutu Dalam Inspeksi dan Tes Akhir.
- Diperlukan bila dalam suatu ikatan perjanjian di syaratkan pemasok harus
dapat mendemonstrasikan kemampuan untuk melaksanakan inspeksi dan
perjanjian pada barang/jasa yang dibuat.
- Isi:
2 pasal; antara Jain mencakup sistim -dokumentasi identifikasi produk,
inspeksi dan testing, pengendalian barang yang tidak sesuai spesifikasi dan
Gema Stikubank /Oktober 1996 75lain sebagainya.
5. ISO 9004 : Pedoman :
Unsur Khusus Manajemen Mutu dan SistemMutu.
- Beberapa elemen dasar
- Kebijakan dan sasaran muta
- Organisasi dan tanggung jawab
- Pemasaran dan spesifikasi produk
- Desain
Pengadaan’ material / barang
- Peralatan kontrol
- Dokumentasi, dil.
Berdasarkan isinya : ISO 9004 merupakan pelengkap ISO 9000 dan bukan
merupakan urutan sesudah ISO 9001, 9002 dan 9003. Lihat gambar 1 berikut
ini :
ISO 9000
GUIDELINES
NON CONTRACTUAL CONTRACTUAL
ISO 9004 ISO 9001 : DESIGN/ DEVELOPLMLENT
GUIDELINES
ISO 9002 : PRODUCTION
ISO 9003 : INSPECTION/ TESTING
INSTALLATION
SERVICING
Kelima standar tersebut_mengolas tujuan, perangkat dan tolok ukur dari suatu
kegiatan yang harus dilaksanakan secara sistematis dan terukur sehingga dalam
penilaiannya dapat dilaksanakan secara mudah. Didalam penilaian tersebut tidak ada
sangkut pautnya dengan produk ataupun mutu produk yang dihasilkan tetapi adalah
cara bagaimana perusahaan yang bersangkutan harus menjaga mutu perusahaan
secara menyeluruh.
76 Gema Stikubank /Oktober 1996Diperlukan juga suatu panduan dan kebijaksanaan mutu yang harus diketahui
oleh seluruh jajaran karyawan perusahaan. Bagaimanapun juga yang terpenting
dalam standar ini adalah adanya komitmen dari manajemen puncak untuk melakukan
sistem manajemen sesuai dengan standar dan peraturan yang telah disepakati dan
adanya petugas khusus yang diberi wewenang untuk melakukan kegiatan sistem mutu
yang secara organisatoris independen dapat akses langsung ke pimpinan dan ke bagian
lain untuk menjaga terpeliharanya sistem mutu.
Hal-hal penting yang diuraikan dalam ISO 9000 seri tersebut terdiri dari 20
komponen yang pada dasarnya telah dilaksanakan oleh setiap perusahaan dengan
secermat-cermatnya, karena disini perhitungan ekonomisnya selalu diperhatikan.
Meskipun demikian banyak perusahaan yang melupakan segi administratif di luar
keuangan misalnya prosedur dan petunjuk kerja yang kurang diperhatikan secara
berkesinambungan.
Berikut ini adalah persyaratan-persyaratan yang menjadi perhatian ISO 9000
beserta perbandingannya dari ISO 9001, ISO 9002 dan ISO 9003, lihat gambar 2
berikut ini
TABEL 2 : Informasi daftar acuan silang unsur-unsur sistem mutu
No. butir yg berpadanan dim
No
Butir dudul sNI | SNI | SNI
19-9001 | 19-9002 | 19-9003
4 Tanggung jawab manajemen. 4.1* 4l< 410 |
5 | Prinsip-prinsipo sistem mutu. 4.2% 41+ 42<
5.4 | Audit sistem mutu (intern). 417 | 4.16< -
6 | Ekonomi - pertimbangan biaya e - 5
berhubungan detngtant mutu.
7 | Mutu dlm pemasaran (Tinjauan kontrol). | 4.3" 4.3% -
8 | Mutn dalam spesifikasi dan desain 4at 5
(Pengendalian desain)
9 | Mutu dalam pengadaan (Pembelian) 4.6" 45* -
10 | Mutu dlm produksi (Pengendalian produk) | 4.9* 4.8* :
11 | Pengendalian produksi aor 48* .
11.2 | Pengendalian dan mampu telusur bahan | 4.8* ar 44<
(Identifikasi dan mampu telusur produk)
1.7 | Pengendalian status verifikasi (Sta. inspk | 4.12* 411 47<
dan test)
12 _| Verifikasii produk (inspeksi dan 4.10" 49* 45<
pengetasan)
13 | Pengendalian peralatan ukur dana uji 41% | 410% | 46<
inspeksi, ukur dan uji)
14... | Ketidak ......
Gema Stikubank /Oktober 1996 7714 | Ketidaksesuaian (Pengendalian produk 4.13* 4.12* 48<
tidak sesuai)
15 | Aksi koreksi 414* | 4.13" -
16 | Fungsi-fungsi penanganan dan pasca 415* | 414" | 49<
produksi (penanganan, penyimpanan,
pengemasan dan penyerahan)
16.2 | Pelayanan purna jual 4.19 : 2
17 Dokumentasi dan catatan mutu 45* 4.4% 4.3<
(Pengendalian muta)
17.3 | Catatan mutu aie* | 4.15* | 4.10<
18 | Personil (pelatihan) 4.18* | 417< | 4110
19 | Keselamatan dan liabilitas produk : : :
20 | Pemakaian cara statistik (Teknik 410" | 418* | 4.12<
Statistik)
- | Produk yang dipasok oleh pembeli 47 46* :
Kunci: * Persyaratan penuh
< Kurang ketat dibandingkan dengan SNI 19-9001-1992
o Kurang ketat dibandingkan dengan SNI 19-9002-1992
unsur ini tidak ada
2. Keunggulan ISO 9000 Seri
Semula sudah bukan rahasia lagi, bahwa tujuan utama perusahaan Indonesia
dalam memburu sertifikat ISO hanyalah untuk menembus pasar-pasar negara maju,
terutama Eropa. Sampai saat ini, di Indonesia sudah sekitar 150 perusahaan mem-
peroleh sertifikat ISO seri 9000. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat.
Ketika konsumen mempertimbangkan barang apa yang akan dipilih, faktor ISO ikut
mempengaruhi. Jadi semakin banyak konsumen yang mengetahui pengakuan
internasional tersebut semakin bagus bagi perusahaan tersebut.
Menurut Eric Roger; Presiden SGS International Certification Service, Perusa-
haan-perusahaan di Indonesia masih terlalu mengandalkan keunggulan komparatif
konvensional yang antara lain menyangkut upah tenaga kerja yang rendah untuk
menembus pasar-pasar luar negeri, Padahal dalam era perdagangan yang kian liberal,
keunggulan tersebut sudah tidak bisa diandalkan lagi. Jadi perusahaan di Indonesia
harus mengoptimalkan daya saing di pasar internasional dengan cara lain, misalnya
mengadopsi ISQ. Memang pemerintah tidak mewajibkan bagi setiap perusahaan
untuk memperolehnya, namun perusahaan harus menyadari bahwa hal ini
merupakan tuntutan pasar.
78 Gema Stikubank /Oktober 1996Banyak perusahaan di Indonesia yang sudah mendapat sertifikat ISO misalnya
PT. Wijaya Karya, PT. ADHI Karya, PT. Sucofindo, PT. GAS, dan lain sebagainya.
‘Akan tetapi sebagian besar perusahaan di Indonesia yang sudah meraih ISO memilih
ISO 9002. Pemicunya bahwa sebagian besar peraih ISO tersebut adalah perusahaan
manufaktur. ISO 9002 memang model paling sederhana bagi jaminan mutu untuk
produk dan instalasi. Jarang yang memilih ISO 9001 seperti misalnya PT Gatari Air
Service (GAS), anak perusahaan grup Humpuss. Sebab iso 9001 ini memang relatif
paling rumit. Begitu banyak bidang yang harus dibenahi, mulai dari desain/
pengembangan, produksi/instalasi hingga pelayanan. Hanya saja ISO 9001 memang
model ideal untuk bidang tersebut.
Jika berbicara tentang mutu di Indonesia, maka kata pertama yang harus
terucap adalah PT. Sucofindo. Pesero yang bergerak di bidang permutuan tersebut
tidak tinggal diam melihat tantangan dan peluang bisnis untuk bidang sertifikasi
mutu. Ada beberapa jasa pelayanan yang ditawarkan Sucofindo berkaitan dengan
mutu :
1. Bertindak sebagai registrar badan sertifikasi ISO 9000 (Sucofindo Registrar for
Quality Assurance - SRQA).
Badan ini melayani keinginan dunia usaha yang ingin memperoleh sertifikasi
ISO 9000.
2. Mendirikan Indonesian Institute for Quality/I@Q agar perusahaan-perusahaan
yang ingin memperoleh pengakuan internasional lewat ISO 9000 memiliki
sumber daya manusia yang terampil dan terdidik.
3. Berperan dalam program peningkatan sertifikasi Sistem Mana- jemen Mutu
(SPSM) yaitu badan konsultan dan sertifikasi sistem mutu baik untuk
perusahaan menengah maupun perusahaan kecil yang ingin memperoleh ISO
9000
Apapun jenis ISO yang dipilih bukan hanya dampak eksternal yang akan
dirasakan seperti : terbukanya pasar ekspor, meningkatnya apresiasi konsumen, dan
berkurangnya keluhan pelanggan tetapi juga dampak internal seperti: adanya
standardisasi pada hampir seluruh bidang dimana tergantung dari ISO nomor berapa
yang dipilih. Hasilnya sebagian besar peraih ISO mampu menaikkan prestasinya,
menekan resiko kesalahan, menurunkan biaya operasional, meningkatkan kemam-
puan pengirimannya/on time delivery, pendokumentasian yang berjalan lancar,
membaiknya sikap mental karyawan karena disiplin kerja maupun waktu kerja yang
semakin efisien sehingga tidak banyak membuang waktu.
Banyaknya manfaat yang akan diperoleh jika perusshaan tersebut memenuhi
standar ISO 9000 tersebut seperti : menguatnya hubungan baik antara produsen dan
konsumen, meningkatkan mutu pembuatan keperluan manajemen melalui internal
audit yang merupakan suatu dasar untuk meningkatkan mutu secara berkesinam-
bungan, menghilangkan ketergantungan pada satu orang serta mempertebal keper-
cayaan pelanggan.
Gema Stikubank /Oktober 1996 793. Sistim Sertifikasi
Pada dasarnya setiap perusahaan barang ataupun jasa dapat diberikan
sertifikasi sepanjang perusahaan yang bersangkutan telah memenuhi seluruh
ketentuan yang ada. Yang menjadi perhatian adalah cara penilaian dan penilainya
sendiri. Menurut IQA (Institute for Quality Assurance) yang sekarang dikenal dengan
Register Board of Assesor, seseorang berhak menjadi penilai suatu perusahaan untuk
mendapatkan sertifikasi ISO 9000 harus menjalani pendidikan assesor atau lead
assesor pada institusi yang telah diakui/ diakreditasi.
Selanjutnya yang bersangkutan telah menempuh pendidikan dan lulus masih
harus magang sebagai team asesor selama 5 kali dan baru disebut sebagai lead asesor
setelah memimpin suatu kelompok penilai sebanyak 5 kali. Persyaratan lain, jika
setelah lulus ujian lead asesor selama setahun kemudian tidak pernah mengalami
penilaian maka jabatan sebagai asesor atau lead asesor akan gugur. Diwajibkan
menjalani ujian lagi untuk melakukan penilaian
Persyaratan ini dikembangkan untuk tetap menjaga kredibilitas asesor dan
lembaga sertifikasinya, berkaitan dengan hal tersebut maka seseorang asesor akan
selalu terikat pada kode etik asesor dan dalam kegiatan penilaiannya hanya sebagai
fact finding? semuakeputusan pemberian akreditasi atau pencabutan adalah tetap
menjadi wewenang dari lembaga sertifikasi.
4, ISO 14000
Setelah adanya ISO 9000 seri muncul ISO 14000.ISO 14000 adalah merupakan
standar internasioanl yang akan menjadi sarana penting dalam perdagangan global
yang terbuka dan tidak memihak, khususnya berkaitan dengan pemberian perlakuan
yang tepat dalam penanganan masalah lingkungan. Penerapan ISO 14000 dalam
perdagangan global adalah salah satu bentuk konkrit dan implementasi konsep
pembangunan yang berkelanjutan. Simatupang (1995; 4) mengatakan dengan
keluarnya ISO 14000 pada tahun 1996 ini akan merupskan babak baru dalam
standardisasi perdagangan dunia setelah diterapkannya ISO 9000 yang saat ini
menjadi populer dan dianggap cukup handal dalam bidang sistem manajemen
kualitas, Dengan demikian, standar ISO 14000 dapat digunakan sebagai sarana
meningkatkan daya saing dalam menembus pasar internasional dan sckaligus
dijadikan faktor penggiat dalam mengembangkan upaya pengelolaan lingkungan.
Menurut Rudolfo C. Balmeter, Partner Prasetio Strategic Consulting, perbedaan
antara ISO 9000 dengan ISO 14000 terletak pada cakupannya. ISO 9000 lebih bersifat
internal sedangkan ISO 14000 lebih bersifat eksternal. Standar ISO 14000 bertumpu
80 Gema Stikubank/Oktober 1996pada prinsip perbaikan terus menerus/continuous improvement dengan membawa
elemen baru bagi peningkatan manajemen organisasi, yaitu pendekatan sistem
manajemen untuk mengoptimalkan seluruh kinerja lingkungan dan mencegah setiap
kerusakan lingkungan.
Substansi dari ISO 14000 ini telah dibagi dalam enam subkomite teknis, yaitu :
J. Sistem pengelolaan lingkungan/ Enviromental Management SystemQMS - 1996
2. Audit lingkunan/Enviromental Auditing, E - 1996
3. Pelabelan lingkungan/Enviromental Labelling, El - 1996
4. Evaluasi Kinerja Lingkungan/ Enviromental Performance Evaluation, EPE -
1998
Analisis Daur Hidup/Life Cycle Assesment, LCS - 1998
6. Ketentuan dan Definisi/Term dan Definition, T&D 1998
a
Secara lebih rinci kaitan antara substansi ISO 14000 dapat digambarkan dalam
bentuk peta keterkaitan pengelolaan lingkungan pada gambar 3.
Tabel 3 : Peta Keterkaitan Standar Lingkungan ISO Seri 14000
Sarana Evaluasi Sistem Sarana Pendukung
dan Audit Pengelolaan Orientasi Produk
Evalussi Kinerja Penilaian Daur Hidup (LCA)
Lingkungan (EPE) 14041- LCA: Prinsip-2
vmum dan praktis
180 14031-Pedoman 14042- LCA: Penilaian in-
Evaluasi Kinerja ventori daur hidup
14043- LCA : Penilaian
180 14000-Sistem
Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan
eenne dampak daur hidup|
14044- LCA = Penilaian
perbaikan deur
hidup
t
Pelabelan Lingkungan (EL}
Pedoman-2 umum bagi
prinsip, sistem dan tek-
nik pendukung
AuditLingkengan (BA)
14010- Pedoman Audit
Lingkungan
Prinsip-2 umum
14011- Pedoman Audit
Lingkungan-Pro-
sedur Audit-Bagi-
an 1: Audit Sis-
tem Pengelolaan
ISO 14001-Sistem
Pengelolaan Lingkungan
Spesifikasi pedoman
Penggunaan
Lingkungan
14012- Pedoman Audit 14022-EL : Deklarasi sendiri
Lingkungatn Klaim lingk. simbol-2
Kriteria kualifi- 14023-EL : Deklarasi 263
kasi Auditor
Lingkungan
praktis & kriteria prog.
sertifikasi-pedoman
prosedur sertifikasi
Ketentuan dan Definisi (T&D)
ne ——————
Sumber : Coutriar : 1995
Gema Stikubank /Oktober 1996 81Sejauh ini ISO/DIS ISO 14000 tidak memberikan rincian kriteria kinerja
lingkungan, karena tujuan umum dari ISO 14000 adalah sebagai pedoman umum bagi
organisasi-organisasi yang mengimplementasikan atau meningkatkan sistem penge-
Jolaan lingkungan. Hal ini dilakukan agar ISO 14000 dapat diterima oleh semua pihak
di dunia dan sebagai suatu alasan untuk menghindarkan dari dari perangkap sektoral
yang merumitkan.
PENUTUP
ISO 9000 merupakan landasan yang kokoh untuk suatu sistem mutu karena
didukung oleh pendokumentasian sistem mutu yang menyeluruh dan terkendali;
terpeliharanya konsistensinya melalui pelaksanaan internal audit dan tinjavan
manajemen serta mencegah terjadinya "back sliding’, sedangkan ISO 14000 yang
diluncurkan tahun 1996 dilihat dari sisi lingkungan.
Berhasil tidaknya program implementasi ISO 9000 dan 14000 sangat tergantung
pada hal-hal sebagai berikut peranan dan komitmen manajemen puncak untuk
melaksanakannya; keberhasilan manajemen untuk melibatkan seluruh jajaran
karyawan untuk ikut berpartisipasi dalam penerapan ISO 9000 dan ISO 14000.
Yang harus diingat bahwa ISO 9000 maupun 14000 dan standardisasi
internasional lainnya adalah salah sata aspek atau instrumen dari competitiveness,
sehingga diperlukan pembenahan instrumen lainnya seperti : harga, upah tenaga
kerja dan sumber daya manusia. Dan yang lebih terpenting lagi adalah bagaimana
pemerintah mampu mengharmoniskan seluruh instrumen tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
- Sulistijarningsih, Penerepan ISO 9000 seri, Pemasyarakatan Standar
Pertambangan Umum, Pusat Standardisasi LIPL, 1994.
7 International Organization for Standardization, Benefits of Standardization,
1982.
- LC. Veman- Standardization, a new dicipline, Archon Books, 1983.
- SIS, The Company and Standardization, Second Edition, Stock holm, 1974
- Usahawan No. 01 tahun XXV, 1995.
- Batara M. Simatupang, Mengantisipasi ISO Seri 14000, Harian Kompas,
Jakarta, 1995.
82 Gema Stikubank /Oktober 1996