You are on page 1of 88
MH 1007 ons, KELEMBAGAAN PENGELOLAAN ANA? ULEN. PADA MASYARAKAT DAYAK KENYAH DI PAMPANG, KECAMATAN SAMARINDA UTARA, KALIMANTAN TIMUR LENITA OCTAVI PASARIBU é i DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 Ausieqtun leanynouby 1o60g Ta membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan la memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari aval sampai akhir. (Pengk. 3:11) : i i i i i i i g & Kanye tnt kupersembahken untuk keluargake terkasih: ‘Bape, Mama, seta adik-adikku Lisna dan Robert Ausieqtun jeanynouby 1o60g d det z 48 5 ee oy ze8 i2e: 5 iit EEE ieee : zeeial Bs 338 i giijad See Eu § ashy e248 353 E yeeee 255 536 4 fou BZE gig 3 2°35 34 a & EEE a 25 © Hak cite mink We (ste Pertanian Bogor Bogor Agricultural University 3 den mento uber: evens pertnanleperan penlion kt cou youn satu mesa 2. Daena reoupatnnsdoon ton enensperberwo,sobcnien chow vehurl ory tals i dolor bendult cqraqun tong tak 8. RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) saris eto 104 ©) AISIONUN [eIN|NOUBy 1060g RINGKASAN LENITA OCTAVI PASARIBU. Kelembagaan Pengelolaan Tana’ Ulen Pada Masyarakat Dayak Kenyai di Pampang, Kecemstan Samarinda Utsre, Kalimantan ‘Timur. Dibimbing oleh DIDIK SUHARIITO. eee ‘Dewasa ini pengelolean huan di Indonesia tak lagi dbebankan sepenutia ‘epada Pemerinah tpi joga tut mengikutserakenperan mesyacahat Kaasusnys Yoon Derinteraks langsing dengan hutn. Dengan dianghunys masyaraet simana mereka memiik sistem pengetauan undisiosl yang berbsdabeda pad seiap suka ebultl ‘map menjagaKelesaran hutan Penge raison! ini terlihat dri elem bgaan trations meliout organises! masyaraat dan aturen at dalam mengeols hota yan ‘elh divariskan turuncemurun Seca lias Kelemagaan a¢a Yang aca. enya ‘mengator dan mengaasi Koni ssl yang ted dalam masyetskat Aamun jpn ‘mengatur tentang pola peril masyarkat dalam pemanfatansumberdaya hata Jan ‘8 i sekitar mereka, Inipula yang tedapat pada masyarakat Dayeh Kenyah,sebagat ska asli di Kalimantan mereka meni stron adat tersendiberkatan Gengen ‘engelolea hstanKhusisnya di dalam pengelolasn fale. Untuk sh per ira Aikukan peneian gana mengetahus pecegskan surn dalam pengelelacn tan wer ‘lh masyarakat Dayak Kenya sera menguraikan perbatanpersblan yang tej dan Fskorfaktorpenyebabpervbshan tesa Peneltan diskukan pada alan JuniJui 2006 di Pempan ‘Smarinds Utara, Kalimantan Timur dengan menggurakan metode sui Jess data yang dikumpatkan yaits data primer merspaken hal wavvancara dan observes Tapang dan da sekunder yang dikempelkan dar dolusendokarnen yang elt dengan peseliian, Selanutnya. data diolah dan dnaisi sean deep berdasarien keckpan Infrmas! sang dpeoleh Tana’ len merupakan sia pola Kepemilikan Ishan hutan gad masyaraat Dayak Kensah yang berat sata ple Kepemilkan seca bersame dalam kelompok erabot atau situ persehutuan kun adat teterta (Gunawan, 1999). Tana” wen Painpeng milk dan dkuas oleh masyarakat Dayak Kenya yang ber dh Pampas, swerka pon memilikiaturan aést bevaitan dengan pengellaun tana" len erst, Bent pemantastan tana" afen yana dilskukan oleh iasyarskatanara lins (I) ‘metebang pohon, (2) mengambil rota dan barb, (3) berburu, (2) mengambil bush buahan. (3) mencar tumbuhan obx, namun belskangan hal in tidal dilakokan gi ‘aens mereka mula merpanfaatan fits poskesmar yang a, ‘Aran ad dalam pengelolsn ana len oleh asyrakat Dayal Kenyth berupa stan idk tetlsisan yang bers: (1) tana len tidak boleh dbuka untuk diadizon Taha indivi, (3) ast Ruta baru hye td bol dam dan dja! kepada iba Joa, pia ua dilsrang memasiki Kavasan sana alon dan mengambil hes trys ‘anpa jn Kepala Ads, Di samping atu ni, juga ada staran yang terdsat dalam stag ‘eatin pemanfeatannya, seperadanya sistem bag asl dalam becbure diana bagian epale binsiang dserhian kepads s'penembak atay orang lain yang. dturjuk si pevembak lnrangan menebang poh yang sedang berbuah, “Aturan at in serng dengan perkembargan juan ml mengalar’pervbahan tau dinar, ada usur lama yang hilang dan ads pula uns bara yong esc, Unsut lama yang telah hilag yaita stem kepereavaan animsme yang stnula dyakin och pra leluhur mereka, Kepereeyasn ini pon tut disrtkan dal kegiatan pengcolen "ana len,beradang ds berburo, epe ial ada yang haus ciakikansebelum sau sesudsh memasski ava” wen,Kepeteayan akan tna slam yang diyakin bags petunjk dari para toh, sehinggn bila hal terscut tsk mereka akkan make aha ‘memberikan damp yang tidak bak bagi moka dn lam, Nam, seit aun 1963, A Rag ent Ag] MERE BL PE AIC LOE ND RINGO IOS MEDIDA LENS CNEL EC 2a mw ext n0H ©) AISIONUN [eIMINOUBy 1060g Giaguralat Dak Kenyah di Pampang telah memeluk sat sarin agama tenente (re) yang disjrkan oleh Pender kets mash ber Gl dac na - ing, jtalrys mets dijarkan untuk prays hanya heads Toh aye ie sa il mecha Ha lpi mela vil adt yng beretngmn dong eee For ini yang berpengarh yy ttle awsiays masycakatmenggirakan ast dan cara wadisionl dalam. memanfatten tana” en ‘menggutskanserapan angin untuk Berra, 3, Bontang, atau dla, [eeskanseradap atuan ada yang. aa dilhukan dengan dibelhatannya ssi beupapembeyaran den, dl even msistan Kepla Ada sebagai pemimpn tring! dam manyantes Ne dreenasran as pencurin kyu dn menjalys, mata besaryn dea yang ok ‘ceptanseesar Rp 250.000/phon. Akan ep, penceakan ini ben Seake oe ‘RuastsnyaKepad pik lit, seer kasus penyerobotan lan dan yorcuran ken ttn led wacgs di Desa Brambsi, meskipun merska etut meanpo at berdasran musyavarahdiperoch cara dumti dmana mereka Wak dlerekes a yang ads fens hing erdula (coon) dan ssi. Atuan ade tact bene Knees ‘menjadi Ishan aie inivdu,larangin menjal Layo erate itak tr lrangan memasukiwilayah tana” aien dan meaner on ‘tanya ch pik Iu tans in Repl teriasan. bercbun dan berbutu Di ‘Adu, sera anya aturan-aturn ad dsl Iain pibak,Keberadean lemaga ade ssoga! clog teat dengan fangsstn HALAMAN PENGESAHAN Juul Skripsi_; Kelembagnan Penglolan Tana" Ufen pade Masyarakat ‘Dayek Kenyah i Pampang, Kesamatan Samarinda Utara Kalimantan Timur. Nama LenitaOctavi Passribu NRP, 14102059 Menyetii, Dosen Pembimbing o ba NIP. 132 108 680, Mengetbui, So (Dean Flos Kebutanan “Se gut Pertanian Bogor sz LL De cre Kaman MS ces ana. ‘NIP. 131 430799 chur oxen top uarazin ‘yep on voi neo a nr Unnde) ned "ys fi om Tongs! ius: 26 MAR 2007 AISIONIUA) [eIMINOUBY 41060g KATA PENGANTAR ring 2 Puji dan Syukur Kepada BAPA di Sorga atas Berkat dan Kasih-Nya yang melimpah schingge penalison skripsi dengan judul “KELEMBAGAAN PENGELOLAAN TANA’ ULEN PADA MASYARAKAT DAYAK KENYAH DI PAMPANG KECAMATAN SAMARINDA UTARA, KALIMANTAN ‘TIMUR™ berhasil diselesaikan, Untuk dapat sampai Ke titik seperti sast ini, penulis sadar bahwa banyak sckali pihak yang telah memibantu bait secara Tangsung maupun tiésk Jangsung karenanya.penulis mengueapkan terimakasth kepada: 1. Bapa, Mama, yang telah mendiik, memberikan perhatian, Kasih saying, semangst dukungan baik dalam doa dan material sejaklahirsampai saat in, juga kepada adik-adik penulis (Lisna dan Robert) yang. sea ‘mendukung dalam doa sera bang Rudi yang telah banyak membanti 2. Dr. Ir, Didik Suhajit, MS sebagai dosen pembimbing akademik dan sksipsi yang telah membimbing dan memberikan banyak masukan kepada penulis selama menuntut mu di IPB, Dr. Lina Kerlinasari, S.Hut, M.Sc, sebagai dosen pengujt wakil dari Departemen Hasil Hutan dan I, Siti Badiyab Rushayati, MSI, sebagai dosen penguji wakil dari Departemen Konservasi Sumberdaya Htan dan Ekowisata yang telah bersedia menguji penlis sera memberkan saran en nasihatnya 4. Nambors Sihol yang lah memberikan dukungan DOA bagi penulis, ‘erimakasih bow posariby....BU Masyarakat Dayak Kenysh di Pampang, trimakasih etas kesediaannya, dan segala informasi sea kerasame yang telah diberikan kepada penis selamapeneiian berlangsung, 6. Koluarga Uda Ambarit, Keluarga Tulang Buarbutar dan keluarga Oppung Situmeang yang telah benysk membantu penulis selama penelitian dilakukan, 210 aH ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco “yes on vee neo a xT Unde need "ys ofa oR aad op wbuReNN rn el || RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) chur oxen top ungugi>ie Sto aa ny yer row loge LON DI AISIONUN [eIN|NOUBy 1060g RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) 210 aH chun oxen Uap unugi>ie sto 9a ny yer row loge LON DI SST AISIONUN [eIMINOUBy 1060g 10. 0 13. Meita Ritonga yang kuanggap sebagai sahabat terbaikku, terimakasih buat resihat-nasihat dan dukungannya terutama selama penulisan skripsi, ‘evimakasih juga buat kebersamaan yang telah dilali..ovish w the best met "@ ‘Teman-teman seperguruan MNH 39 IPB (Gian, lily “mba”. ini, des. ie Sto aa ny yer row loge LN DI RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) AISIONIUA) [eININOUBY 41060g {53 Peranfaatan Tana” Ul. - ‘53.1 Menebang pohion .. 53.2 Mengambil tan dan baniba 533.3 Berburs - 5.34 Mengambil bush buahan 53.5 Meneari tumbuhan obat oss. 54 Aturan dalam Pengelolaan Tana Ulen 55 Penegakan Aturan ‘56 Dinamika Aturan dalam Pengeiolaan Tana’ Cen. BAB VI. HUBUNGAN KELESTARIAN TANA" ULEN DENGAN KELEMBAGAAN ve [BAB VIL. KESIMPULAN DAN SARAN 71 Kesimpulan 72 Saran BAB VIII. DAFTAR PUSTAKA vos LAMPIRAN 150 so 36 37 38 61 DAFTAR TABEL 1. Matrik Kerangke Pemikiran 2. Daftar Nama Kepala Adat 2 © Hak cinta mic PB nse Pertanian Bogen Bogor Agricultural University Hot pte Dindung! Undang-Undna Sarna meng ebogan ctu srs rye ls tan mencartuinan don mervebuan suber ¢Peraliparhame ur heertingon persian, peneltin, peso haya iva peytsunn epran,peulbn het tou rauan wat oslo 'Berauipan idk mean heeringan yong war “2 Dilororig mengumurnion don memperborwok sebagion atau seluruh korya tulls ini dalam bentufe opapun tonpa izin IPB. toy pres ot woes ANNs BS uopun- dump npn HE OH, chur uoxegetue top varao>ia ‘op on Yoru neo a nrg Lone "ys of om eT aera SIENA [esMINOUBY 060g DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Kerangks Pemikiran sos n 2. Siuturkepeimpinenmasyarkat Daye Kenya sonnnr3 3. Salah satu bentuk kebun (Kebun jagung) yang dikelola masyarakat stermpat pada lan mil individ ossnonnnnnnrnnnnnnS 4. Contoh struktur tegakan pa lan milk koleki. 26 ‘5. Contoh has! panen (daun singkong, gene, pisana) 32 6, Salah sara kebun coklat yang dibudldayakan 32 7. Airtesjun Pampang yang adadi tana’ ulen son 36 8, Koncisitanaman di fama" lem soon 36 tom Bod weap unis Hope waco "ypu mons wert new ar used uoedo Lourie "ys nfs wogadoeued weap ube er Oy woe RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) chur owes top Uarao>in Pun Soop uN HED OH Se! (060g uoquens AISIONIUA) [eM INOUBY 41060g DAFTAR LAMPIRAN No, Halaman 1. Sketea Kelurahan Sungei Siting oe 2, Denah perkampungan Dayal Kenyeh so 3. Daftar nama goon yang dimanfaatkan sebagai bahan bengunan dari tana’ len sev 64 4, Jens tanaman yang dibudidayekan pada len mile 64 5. Daftar binctang/sarwa liar yang berasal dari tana’ ule 65 6, Daftar tumbuhan obet yang basa digunakan, 66 7, Tahspan kegiatan berladang oleh masyerakat Daya Kenya co 67 8, Kegiatan memanfaatkan sumberdaya hutan oo 9. Akses masyarakat (responden) terhadap tana" ulen Pampang, n 10.Dokumenasi penelitian n BABI PENDAHULUAN ring 2 Li Latar Belakang 210 aH Huran adelah sustu Kesatuan ekosistem berupa hamparan Jahan bers sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohononan dstam persekutuan alan dengan lingkungannye, yang satu dengan Ininnya tidak dapat dipsshian (UU [Noi/1999). Keberadasn tan memberiken fungsi yang berbede-beda bagi setiap makluk hidup, huan tidak hanya mersberikan manfuat dari segi ekonomi tapi lebih luas dssipeda itu bahwa hutan merupakan sumber kehidupan dan penghidupan, Olch sebab itu, mereka tdek dengan sembarengan dalam mengelola hutan yang memilki beragam jenis flora dan founa Pentingnya aspek Kelembagaan dalam setiap bidang kehidupan manus telah mendorongsejumlah peneliti untuk mengetahui lebih enjut bagsimana suate ‘elembagoan itu terbentuk, bagaimana proses tesbentukya, apakah kelembagean apat mengalami perubahan dan fektor apa saja yang mempengaruhinya sera hale ‘alain yng terksit dengan kelembagean, ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco a Kelembagaan tidak selalu teap seperti awal terbentuinya.pasti akan rmengalami dinamika yang disebabkan oleh beberapa hal tergantung pada kond lingkungaa di sektarnya, Kelembagaan liuran (kelembagtan perianian loka) di Desa LamulcJawe Tengsh mengalemi perubshan yang menyangkut ares stro, ktifitas dan norma Kelernbagaan akibat peningkatanprasarana transporasi berupa pembangunan jalan yang semakin erbuka dan memungkinkan modah masuknya ‘pengaruh Ins, perubahen tersebut mempedihatkan bahwva kelembagaan lokal di ess Lamu mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang sda sebagi ammpak pembangunan (Maryono, 2005). ‘Sementar tu Taopan (2008) menjlaskan bahwa kelembagaan penyuluiian pertanian di Kabupaten Kapuas, Kelimanian Tengsh seiving dengan Aiberekukennys otonomi daerah menjedikan kegiatan penyuluhan semakin burs, Hal RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) chur oxen tap uogugi>ie sto aa ny yer row loge LON DI i ditunjukkan dengan adanya perubshan pengelolasn penempaan penyulua ee ee eee pada dinss pertanian dan dines perikanan dan kelautan di Kabupaten Kapuas sangat berpengaruh terhadap kelembagaan penyuluh dan peran penyululs sebagai pekerja pengembangan masyarskat, Abdurahman (2005) menjelasksa baba AIsIONUN [eIMInoUBy 1060g ‘penanganan Hutan Kote di Bogor tidak berjalan sempuma yang disebabkan oleh pperturan perundangan dan peran lembaga ‘erkait yang tidak berfings -sebagaimana mestiny Pade asus lain di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi dijelaskan Iwan (2005) bahwa perubahan kelembagean ekonomi loka! pade masyarakat nelayan bertlak pada masuknya teknologi alt tangkap modem sera pengaruh luisis moneter yang"berdampak pada semakin besamya tanggungan ‘au lokel alam hubungan produks dan bagi hasilakibstoys mulai mengabsikan prinsip ‘moral aiau kebutuhan subsstensi dan cenderung menjadi hubungan yang besifet, ckonomi. Meskipun terdapat perubahan-perubahan, para nelayan meresponnya dengan melakukan strategi adaprasi seperti memperkuet sistem Kelembagaan Inubungan produksi, pemasaran dan permodalan atau kelembagean patronase (eagles) dan memperkuat sistem kelembagaan kesejahtersan, Dalam kontcks pengelolaan hutan Gunewan (1999) menjelaskan tentang kelembagaan kepemilikan lahan htan di Kebupeten Bers, Kalimantan Timur bahwa diperiukan pengakuan secara formal tethadap Kelembsgean sistem ppengelolasn sumber days hutan masyarakat adat atau tradisional yang telah terbukttlestar, telah berlangsung dalam jangka waktw yang cukup tama dan berkelenjulan menuju suatu pembangunen kehutanan yang menyangkut tujuan- ‘ujuan sosial yang Tebih Tuas yaitu mendorong pertumbuhan wilayah dengan Alokast sumber daya efisen, pengentasan kemiskinen, pemerataan kesempatan kerja sert pendopatan yang berkeadilan dan memperbaiki ingkungan hidup agar berkolanjuten (sustainability). Kelembagaan yang ada delam pengelolaan hutan secare tradisionalterbuksi smampu menjage dan mempectahankan kelestrian hutan di Indonesia, Dalam ‘asus sistem pengelolaan nutan adat di Dess Tana Toa (Sulawesi Selatan), sister yang ada mampu menjaga Kelestaran hutan, terlihat dari aspek ekologi yang iunjuikan oleh Kecinya Kerusakan hutan sehingea fungsi hutan masih dapat irasskan, Pernyatean ini didulcng juge dengan teridemifikasinya 48 spesies dan lebih dari 30 fami tumbuhan,sedangkan dar aspek sosialkelestaran hutan dapat lipertahankan Karena adanya profil Amma Toa sera katstan terbadap Pasang (Gornye, 2006). ring 2 210 aH ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ‘op on voi neD a xr Unde Une "ys fi omnia op! wR pn el RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) chur oxen Uap unugi>ue Sto aa ny yer roy loge UNL DI AISIONUN [eN|nNoUBy 1060g RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ring 2 2x0 AH chur oxen top uougi>ie Sto aa ny yer row loge La DI ee eee eee || AISIONUN [eIMINoUBy 1060g Hal ini juga dikuatkan oleh Mehramsyah (2004) yang menjelaskan beh, pengelolasan bute yeng dilakukan oleh masyaraket Baduyctawa Barat tebukt ‘mampu menjaga kelestaran hutansampai sat ii. Salah satu conto yang mereka Iekakan h saat pembuksan lahan atau penyiapan ladeng, dimsna dslam ‘merapersiapkannya mengikut tehapan-tahapan yang telah divatiskan oleh leluhur ‘mereka sehingga hal ii tidak merusak ingkungan sets. ‘Masyarakat Dayak Kenyah i Pampang seperti yang telah dijelaskan datas ‘memilki hubungan yang kuat dengan hutan, sehingga dalam hubungennys ita ‘erdapatlah sust Kelembagaan berkaitan dengan ears mereea mengeols ten di sekitar dan mampu bertahan hingga saat ini, Pentingnye aspek Kelembagaan lam mengelola hutan iilah yang menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitan guna mencoba menclaah bageimana Kelembagaan yang ada selipui ‘organisast masyarakat serta aturan dan norma adat dalom masyarakat Dayak Kenyah tekst dengan pengelolaan cana’ ulen, 1.2 Rumusan Masalah enelitin ini difokuskan untuk mesjawab peranyaan sebagai ber 8) Bagsimana penegakan aturan pengelolean tana’ len pada masyarakat Dayak Kenya? ) Bagsimana perubuhan Kelembogaan pengelolaan tana’ wlen pada masyarakat Dayak Keayah dan faktor-fiktor apa yang mempengeruhi erubahan tersebut? 13 Tujuan Penelisian ‘Tajuan penelitan ini adola 8) Menguraikan penegakan aturan pengelolan tana wlen pada masyarakat Dayak Kenya Dy Menguraikan perutehan Kelemagaan pengelolsan tana’ slen oleh smasyaraket Dayak Kenyah, ©) Mengkaji fakiorfaktor yang mempengatahi trjadinya perubahan kelembagaan terse. 14 Manfaat Penelitian Peneitian ini iharapkan dapat memberkan masukan bagi semua pibak demi keberlangsungan Keberadaan dan Kelestrian huten Kkhususnya dari aspeke -kelembagaan sera dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjumnys, SRC (bob0g uoqueveg insu) A i i i | r i i i i i 1 ‘ i é i ASIEN [eIMINOUBY 41060g BAB Il TINIAUAN PUSTAKA ring 2 2.1 Konsep Kelembagnan 210 aH 2.1.1 Pengertian Kelembagaan ‘Sistem kelembagaan merupaksn suatu sistem yang Kompleks, unit, astra yang mencakup ideologi, hukum, adat istiadat, stun, kebiasaan yang tidak terlepas dari lingkungan. Kelembagaan mempunyal peran yang sangat penting dalam memecehkan masalsh-masalah nyata dalam pembangunan. Kelembagaan smeropakan inovasi manusia untuk mengatur atsu mengontol interdependensi antar manusia tethadap sesuatu, kondisi property rigs, aturanrepresentatif dan batas vurisditsi. fay situnsi melalui inovast dalam ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ‘ep on vot neo a xr unde neve "ys ofa om aad op wR pn Banyak pars ahli yang memberikan pengerian lembaga maupun kelembagaan menurut pemikiranaya masing-masing, Soekanto (2002) rmenggunakan isilah lembaga Kemasyarakatan karen leribaga lebih menunjuk pada sesuaty bentuk, sekaligus juga mengandung pengertian yang absrak peihal ‘adanya norma-norma dan peraturan-persturen tertentu yang menjadi cist lembaga tersebut, Hidsyat (1985) jugs menggunakan kata lembaga kemasyarakatan yang liartkan sebagai himpunan norma yang stjenis yang mengatur perkehidupan smanusia dalam aspek-aspek kehidupan tetente Rahardjo (1999) menggunakan konsep lembaga sosil yang secara ringkss Giarkan sebagai Kompleks norma-norme tau Kebiasaan-kebiastan untuk ‘memipertahankan nilanilai yang dipandang sangst penting dalam mayarskat “Menurut Soemardjan dan Soelaemn (1964), lembaga mempunyal fungs! sebaget ‘lat pengamstan Kkemasyarskatan (sosia! contro!) Karena dengan mengetahui sdanya lembagnlembaga itu setigp orang dapat mengatur peri kelakuannya rmenurut Kehendsk masyarakat. Bagaimanapun beragamnya pengertin lembage, ari beberapa pengentan datas dapat ditrk benang merah bah lembage adalah suata sistem atau kompleksnilai dan norma yang mengatur kehidupan manusia. Menurst Subendang (2002), pendekatan Kelembagsan mengatur hubungan fantar seluruh pelaku yang tevliba, agar diamara yang telibat itu mengetahui _secara elas bata-batas ewenangannya dan seluruh kevsibannye sebingga tidak SST hun oxen Uap unugi>ie Sto aa ny yer row loge LON DI RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) AISIONUN [eM|nNoUBy 1060g ada yang dirugikan. Hubungan ini ternyatasangat unik karena sangat tergantung, ar sift semberdaya yang dikelola, DBerkaitan dengan penjelasan datas, Anwar (2001) menjelaskan bahwa ‘masyarakat Rimba memsliki kelembagsan yang mengator pengelolaan hutan den ‘menciptakan perilaku yang memanfoatkan hutan secara lestar. Kelembegsan ini telah mengakar ke dalam sendi-cendi kehicupan masyarakat Rimbs, ring 2 210 aH 2.1.2 Pembentukan dan Perubahen Kelembagaan roses pembentukan sunt lembaga kemasyarakatan disebut proses insitonatization yaita suat proses yang dilewat oleh suatu norma yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembage kemasyarakatan, yang dimaksud jalah sarpai norma itu oleh masyarakat ena, diaku, dihargst dan kemulian litati dalam Kehidupan seharhar,Prosespembentukan lembaga ‘kemasyarakatan berasal dari perleku masyarakat yang lama Kelamaan menjadi pesilsku masyarakat yang discbut tta Kelakuen dan adat istiadet (Sockant, 2002) Dalam perkembangannya, sunt Kelemibegsan dapst mengalami perubahan bik cepat atau lambat, Kecil stau essr maupun dikehendaki. atau dak dikehendaki. Menurut Soekanto (2002) perubahan sosil adalah segsla perubaban pada lembagaemboga Kemasyarekatan di dalam suatu mnsyarakat yang _mempengarui sistem sosalny, termasuk di dalamaye nila sikap-skap dan pola-polaperilaku diantara kelompok-Kelompok dalam masyarakat, Kelembagean ‘mengslami perubahan karena dipengarubi peckembangan teknologi, sumberdaye biologis, kebutuban dan preferensimasyarakat. Perubahan lembags Kkemasyarokatan dapat meneakup: (1) Petubahan unsur-unsur_lembage Kemasyarskatan itu sendin, seperti sebagian nomenorma dalam lembegs kemasyarskatan berubah atau bise juga perubahan fungsi lembaga itu; @) Perubahan lembaga dalam arti Kemasyarakatan lame hilang dan diganti dengan Jembaga yang bara (Iain, 2002) Lembaga berubah string dengan perubshan yang terjadi dalam mesyarakst. Mengingat fungsinya yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan tertentu anggota masyarakat, maka dinamikanya jugs ditentukan oleh proses dan pola-pola ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ‘op on voetin neo a xr Unnde Lene "ys fi om aad Up wR rn RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) chun oxen top uougi>ie Sto aa ny yer row loge La DI AIsIONUN [eM|noUBy 1060g perubahan yang terjedi. Sebab, perubahan tau perkembangan cenderung ‘mengalibatkan monculnye Kebutuhar-kebutukan bars, dan tuntutan techadap pemenuhen kebutuhan baru tesebut bolum tentu dapat dipemugleh lembegae lembaga lama, Maka, dengan sendii sinuasi ini jugs menintot munculnya lembage-lembage baru yang mampu melayani tercapsinya keburuhan baru tersebut (Rahardjo, 1999) ring 2 210 aH 2.13 Komponen Utama Kelembagaan ‘Kelembagaan tersusun tas tiga Komponen lama yaita hak Kepemilikan (wroperty righ), bates yurisdisi dan atucan representatif, Hak Kepemilikan (property right) meagandung makna sosial, muneul dari Konsep hak (right) dan ‘kewajiban (obligation) yang ddefinisikan dan ditur oleh buku, adat dan tris atau konsensus yang mengotur hubungan antar anggota rasyerakat dalam hal kepentingannyatethadap sumberdaya, Karena itu, pemyataan hak milik ‘memeriukan pengesahan dari masyarakatdimana dia brad, Implikesi ari hal ini ‘alah; (1) hak seseorang adalah kewajiban orang lan, (2) hak yang dicerminkan folch kepemiliken adelsh sumber kekustan untuk akses dan kontrol terhadep sumberdaye, Hak milk dapat diperoteh dari penemuan, pemberian atau warisan den pembelian, ‘Batas visdsi menentukan siapa dan epa yang tereakup dalam susty kelembogaan dalam suatu masyarakat. Konsep batas yurisiksi dapat mencakup ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco SST chur wont Uap unugi>ie sto aa ny yer roy loge UNL ED wileyah Kekosaan atau batas otorita yang dimiliki oleh suatu insti, atau ‘mengandung makna Kedua-duanya. Implikasi ekonomi dari bates. yurisdiksi tdalah batas bagi masyarcketadat untuk memanfeatkan areal hutn, jenis has hhutan yang dimanfuathan, yong selanjtnya depet selestaikan hutan, ‘Aturen representa’ merupakan perangkat sturan yang menentuken rmekanisme pengambilan keputusen organsisl, Aturan representaif mengstur sispa yang bethak berparsipasi teshadap apa dalam proses pengambilan ‘eputusan. Komponen utama Kelembagaan yang ada di masyarakat Rimba dalam hal pengelolaan tan seperti dielaskan oleh Anwar (2001) bahvwa harto bersamo RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) jadikan sebagsi cara untuk ‘ep on vertu Neo a xr UnRde Lxneed "ys fi om aad op wR pn el AISIONUN [eIN|NoUBy 1060g ‘yoitu hak Kepemilikan Kelompok orang Rimba terhadap hutan dan hes hutan, sera hara milik adala hak kepemilikan secarautuh yang dimiliki oleh individ merupakan komponen propery right. Bentuk kepemilikan ini dalam masyarsket Rimbe meliputi hak milk alas pohon Sislang, Durian, Ledang dan Benuaron Bats yorisdiksi,ditandai dengan adanya betas wilayah adat untuk Keseluruhan ‘orang Rima terhadep masyarakat di lur orang Rimba dan batasantarkelompok ‘masyarakat Rimba, misalnya berupa bats Sub daerah aliran sungei (DAS) stav Sungai. Sedangkan aturan representatif yang ade melibatkan selurub anggota ‘masyarakat Rimba. Suara seluruh anggota masyarakat Rimbs dipresentasikan oleh para pengul ring 2 210 aH ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ‘yop on voi nea xr Unde Lene "ys fi om aad Up wo rn 2.2 Kelembagaan Tradisional Dalam Pengefolaan Hutan Kelembagean tradisonal yang tunbuh dan berkembang di masyarskst sper hukum dat string dianggap tidak sesuat atay babkan mengeanegy ‘kepentngan hukum postf yang beraku, Delam pengelolaan sumberdays hutan, sebenarya aturan-aturan adat yang ada di tengah masyarakat di dalam dan di sekitar hutan memilki suata Kearifen yang mendalam, Kearfan-kearifan dalam pemanfeatan sumberdaye hutan tersebut depet lilihat dari adanya bak kepemilikan han secara koma dan jugs dari berbogsi ‘upscara adat yang dilskukan, seperti upacera untuk memulsi sustu aktivitas ppemanfaatan sumberdaya hutan yang ada di sektar mercka, upacara panen sebagai anda syukue aia limpahan rzcki yang diberkan Tuhan kepada mereka ddan lain scbagainys. Upacera-upacara tesebutteryatebukaalah suata ritual yang. tidak memilki maka, akan tapi justr sebaliknye yaitu sebagai serat maka. Kelembagaan adat sangat besr pengaruhnya pads pola tingkab Inky kehidupsn sosial masyarakat di Kabupaten Sanggau-Kalimantan Bar aturanadat yang ads merupakan peninggalan leluhur yang telap harus ejaga da ipstuhi walaupun sturanaturen ada tesebut tidak tertls, Aturan adet bagi rereka merupakan fukum yang mengikat dan memilki sanksi yang tegae stax segalapelanggaran yang diakukan. Sevara lvas Kelembagaan adat yang ada tidak hanya mengatur dan mengatesi tentang Konflik sosial yang terjadi_ dalam smasyarakatnya namun juga mengotur tentang pola pecilaku masyarakat dalam || RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) hur oxen top uougi>ie Sto aa ny yer row loge La DI Aturan- AISIONUN [eIN|NOUBy 1060g ‘pemanfaatan sumberdaya hutan yang ada di sektar mereka, Hal inj adsl wajar ‘mengingst hutan merupaken Tingkungan hidup mereka dan juga sebagal tempat untuk memenuhi Kebutuban hidup yang serba sederhana. Dengan kata lain, kerasaken hutan berazti ancaman bagi kelangsungin idup mercka (Yanuar 201), ring 2 210 aH 2.3 Pengelolaan dan Pelestarian Hutan Pengelolaan hutan adalah kegiatan masyarekat untuk membuat atuan- aturan mengenai bagsimane mereka memanfuatkan bhutan, Kegiatan tersebut berupa cara -menentukan Juas dan batas wilayah, cart menentukan ‘pengorganisasian tenaga kerja dan cara menjaga somberdays hutan sents aturan- sturan dalam pemanfaatan hutan (Wiguna, 2003). Sedangkan menvsut Steitin (1988) dalam Yanti (2004), pengelolaan hutan adslah Kegiatan manusia secara Keeselauhan yang berujuan untuk mengarabkan sister ekologi hutan atau ‘memelara sistem tersebut dalam keadaan yang memungkinksn sistem ini untuk rmemenuhi Keburuhan manusia akan produksi dan atat jase pelayaran dalam jongks panjang Pelestrian hutan yang dikemukakan oleh Dephut (1997) dalam Yan (2004) ysita sustu upaya atau serangkaian kegiatan yang. ditjukan untuk mempertahankan, ogar huten dapat memberikan menfeat dan pengsruh yang ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco a chun oxen top uougi>ie Sto aa ny yer row loge UNL DI positif secaraberkelangsungan dar satu generas ke generasiberikutnya HYatan sebsgsi sebuah sumberdaya slam yang dopat diperbeharul harus ipandang sebagai resource capital, human capital daa social capital yang haus Gipertabanken dan dimenfaatan secara lestari dan lintas generasi. Sistem pengelolaan hutan secara Jstari dimaksudkan agar kelestaran fungsi tan dapat tereopai serta Linas generasi yang dicitkan dengan sdanya Kelestaran fungsi sosal, produkst dan ekologi. Menurut Ngndiono (2004), Kelestarian fingsi cekologi ditandai dengan edanya stbilias ekosisem, sintasan spesies lengka atau cendemik atau dilindungi. Kelestarian fungsisosal, harus dapat menjrin bawa integritas masyerakat ttap skan dapat berkembong berdasarkan 1 budaya yang mereka emban sclama ini dan kelestarien fungsi produksi dapat litt dari terwrjudnya kelestarian sumberdaye hutan, Kelestrian produksihutan RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) ila sosil "ep os voi Neo ek xT Unde ened "ys fi om aad Up ube pn el AIsIONUN [eIN|noUBy 1060g 0 a = i 2 z 2 3 E % é | a 3 : é & 2 4 pisahkan dolam pemahaman dan pelaksanesnnya, dikstenskan adanya saling ‘keterkaitanantarkelestarian fungs tersebut © bak cin Hot pte Dindung! Undang-Undna BAB IIL METODE PENELITIAN ring 2 3.1 Kerangka Pemikiran 210 aH Kelembagaan merupskan suatu sistem pengambilan keputusan yang dianut ‘oleh masyaraket dan melahiskan sturan permainan yang menyangkit alokasi _sumberdaya sera cara pemanfaatanny guna meningkatksn Keseahteraan mereka Kelembegsan menyangkut dua hal yait organsast masyarakat dan aturanvnorma. dat yang berlaitan dengan pengelolaan hutan (Ngadiono, 2004) Di dalam penerspannya tentu saja kelembagaan tidak terlepas dar penegakan dan perubahan sesusi dengan Kondis ingkungan dan keadaun sosil masyerakat setempat,sehingga pada alkhimya dapat mempertgas arti dan manfact ‘elembagaan trsebut. PPengelolasn hutan yang dilakukan oleh orang Dayak Kenyah di Pampang juga tidak terlepas dart adanya Kelembagaan yang tercermin melalui tea cara smengelola hutan dan nili-ilaiadat yang belaku di dalamoya seta organisasi rmasyarakat yang tidak hanya menangani kehidupan sosil schar-bari api juga Dberperan dalam meagelola ‘ana’ wlen dan pengeolaan Jahan lainnys. Sehingos pelaksonaennya dapat dilekukan secara tepst dan tidak berentangun dengan norma yang berlaku pada mesyeeakst setempst serta pade akhimya mampu ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ‘op on voetin neo a xr Unde need "ys fi omn aad op wo pn el chun oxen Uap uougi>ie Sto aa ny yer row loge LON DI ‘menjaga keberadaan dan Kelestrian tana’ aden yang ad Kerangha pemikiran dalam penelitian ini dapet digambarkan sebagai Derk: Pesegaian] cr | Kelenbagssn ie Penglan angen ee RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) Reba \Cambar. Kerang Perikean AIsIOnlUN jem|nouBy 1060g g 2 32 Definisi Operasional 1. Kelembagaan sebagai aturan main adalsh sekumpulan staan main, prosedur, rrorma dan etika berperilaku yang direneang dan disepakati bersama. Kelembagaan pengelolaan rama’ ulen dielii berdasarkanindikator-ndikator (isajkan pada tabel 1). ring 2 210 aH ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ee ee ee eee Metode yang digunakan adalah studi kasus. Nasution (2003) menjelskan, studi Kasus adelah bentuk peneliian yang mendalam tentang. sustu aspek ingkangan sosil termasuk manusia di dalamnya, Studi kasus dapat dilaken terhadap seorang individu, sekelompok individu, segolongan manasa, lingkungan hidup manusia, slain itu juga dapat mengensi perkembangan sesuatu dan dapet pula memberi gambaran tentang keadaan yang ada, ‘Adapun subjek yang diplth dalam penelitian ini sebanyek 27 orang Pengambilan sampel (respondenfinforman) dilakukan dengan teknik purposive sampling ysitu atas dasar perimbangan pribadi peneliti seperti Ketersediaan valu, bisya, tenaga serta subjek yang dipandang mampu memahami dan rmengetahui mengensi kelembagsan dalam mengelola tana’ len (Danim, 2004, : 2 Kelembagaan sebagai sebuah orpanisasidilihat dari stukturorganissi yang EO sdadiLemiage ada rset © FE 3. Kelesurian huten divkur terdesarkan fungsinya yaa ekologi, sosil dan BF produ ag 2 33 MetodePentian chun uoxeetue top ungugi>ie to a a ny yer row loge UNL DI 34 Lokasi dan Wale Penelian ini dilksanakan di Pampang, Kelurahen Sungai Sing, Kecamatan Saainda Uta, Kalimantan Timur da belangsung selana ? ban, yak balan Juni 2006, Pemilthen lokas in dikerenskan Pampang merupskan satusatunya perkampungan Dayak di Kalimantan Timur yang singt mudah ie Sto aa ny yer row loge UNL DI ee ee ee eee AISIONUN [eN|nNoUBy 1060g 3.5 Tele Pengumputan Data Peneliian ini dileksken dengan pendckatan kualitatif, oleh sebub itu pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan wawencara rmendslam teshadop rerponden. Data yang dikumpulkan dalam peneitin ini adeleh deta primer yang diperoleh dari hasil wawencarateekait dengan informasi kkelembagatn pengelolaan ana" ulen dan observasi lapang, sedangkan date sekunder dikurmpulken dari dokumen-dokumen yang terkait dengan penelitin, 346 Telok Pengolahan Data Data diolah dan dianalisissecare deskripsf yaita dengan mengurikan dan ‘menggamberken fenomena-fenomena yang ditemukan secara mendetsil berdasarkan kecukpan informac hingga dapat dtarik kesimpulan dav objek yang, ies “Tabel 1, Mate Kerongka Pemikran ak Sib atet — tino Taleniagan Kabat Talenbagaan dia botaaran alo Toiah ‘nciiator memset: inarman Tr Kejelsen tentang bak pengusssan labanfuten spat Sang dpergunakan melts responien LiPaltshuan tinea sth warga komuniacnya (srl) ‘Sts ahaa ak alm sengheta dengan ‘argn Romanizsaya yang labidengan pitak ts ar omacissnys Daun ata carne penylesiansengta ane besten ead semper yang eat Byerjaminnya. ketahanan dan peagembangon ‘omnis lp 2'"Sunbersunberekonom| Komenios tejegn dan ‘nampa mendshang.ketngsnsan up Homenins alm a genes ‘Tejaga itera kein ekonomi ays dengan filin on kono dl asa hata £ Penerapan tensa prods da stem pengellaan apn merperabonkan Saka penveapan trae kee {steakperempoan 5. Terbangun pl brass prosuks melpe: Eola hutungan ss yang terbangun ara bebags pie alin pergelolaan buan merupakan hubungan Sesh yang rea sar ‘"Ponbagln Rewenanga js Gan demksats dam on ssa yang setara dalam RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) e i | { f i ; 2 i i : £ i i : i ‘co tank wnauindoy wien op ‘ep on vorefin NeD ei oir ‘nde) Lone ‘Yost oR tan doar ano r i i i t : i (oO) @AIUN [esMnoUBy 106g ‘Sambungan Tabel | Topic eat Sankar tao re arate mayer ete wen lp Tbmpenasl as Kein yong deri omiias Sew hrivn st fret un oh ‘Sipe in Seat sca tomas EST ues oink eric penal hn rR meane prangaing aweban dri Kongo fenenbetanchadep oman 2. Sean Sagem © Mapencaaran an perckoomn {2 Seat ail dan hoping 1 Fungs sklag mela ant Kemer Sora dan i Pango lp Aegeasen trang Ink pengmsian lbashoan angen min saan dn pegembengan Konia [Tetangnst bngae i Yon St alam roe poh Peden maint evs kapeningan komuitas pete ee ‘reer bun ip dan ban ayo) wk “oka ioferean sewn, ‘erp (oasyaria) “oko norman seenpa, repent (areata BABIV KEADAAN UMUM KAMPUNG PAMPANG ring 2 4 Letak, PPampang adalah sebuah kampung yang merupekan bagian dari Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samavinda Utara, Kalimantan Timur, Secare saiministratif, Kelurehan Sungai Siing. sebelah Utara berbatasan dengan Dese Lempake, sebeldh Selatan berbatasan dengan Desa Sambutan, sebelah barat berbatasan dengan Sungai Pinang Dalam dan sebelah Timur berbatasin dengan Keeamatan Muara Badak, Pampang bereda di sebelah ii jalan utame ‘Semarinds-Bontang. ‘Untuk meneapai Pampeng dai Samarinda relatif termasuk madah karens ‘ondsi jalan dan tansportasi yong telah memadai Jarak yang ditempuh sjauh 22 4m ari pusat kota Samarinda melalui jalan darat selama 30 menit atau ‘menggunakan angkutan unum berwama kuning dari Pasar Segii dengan tayek ‘Pasar Sepii-Pampang den biaye sebesar Rp 8000, forang 210 aH ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ‘yep os vot neo er xr Unde) Lsneved "ys fi om aad Up wo pn el || 42 Kondist Geografs Berdasarken dt pads badan pusat statisik (BPS, 2001) Samarinda, Kecamatan Samarnda Utara secrageografistrletsk pads 0° 21°18" = 1°96" LS ddan 116° 15° 36° - 1179 24 16° BT. Kelurahan Sungai Siing berade pads ketinggian 75 m diatas permuktan laut, dengan topograi date samp sedang, tingkatkelerengan 0-15%, sua udara 23°C - 32°C, banvaknya raata curah hujan adatah 1913,3 mmvtnn dan Kelembeban wera rataat 81% chun oxen top uaungi>ie Sto aa ny yer row loge UNL DI RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) 43 Kerakteristk Demogr Jumlah penduduk Pampang secar total diperkrekan = 800 jiva yang terdii ari 96 KK atan sekitar 18,67% dari total jumlah penduduk yang berads di Kelurahan Sungai Siring ys sebesar 4284 ja berdasarkan data statistik penduduk kota Samarinds tahun 2000, perkirean jumlah penduduk Pampang ini berdasarkan wawancara dengan Kepala rukun tetangga (RT) setempst. Mereka ‘menjlaskan bahwa untuk kampung Dayak sendiri belum terdapatdaia monografi _yang lengkap bak pada kelurahan maupun Kepala Adst setempst AIsIOnlUN [eM|noUBy 1060g RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ‘er on vot neo a xr Unde need "ys ofa oR aad Up wR pn el ring 2 210 aH chun uoxpegetun top unugi>ie sto aa ny yer row loge La DI SST AIsIONUN [eM|NoUBy 1060g 16 Mayoritas pendudak Pampang beragama Kristen, yang, diperkirakan rmencspei 99%. Ini karena orang Dayak Kenysh tersebut adalah orang Kenyah pindehan dari Apay Kayan yang telah memeluk agama Kristen, Sedangkan 1% penduduk beragame Islam, meceka adalah orang Kenyan yang'menikah dengan suku Inin yang beragama Islam dan adanya beberapa pendetang yang beragama Islam dan menetap di Pampang tepetya di kampung Dayab) Dalam hal bahas, penduduk menggunakan bahasa Kenyah sebagai bahase percakapan scharihari, selain itu mereka juge mampu menggunekan bahass Indonesia. Namun penggunsan tahase Indonesia tidaklah sesering,bahase Kenya, bast Indonesia digunaken ergantung penempatannya seperti halnya di sekoloh yang mewajibkan berbahasa Indonesia karen tidak semua siswa adalah orang Kenyeh, ada juga orang Bugs Gan Jaw, bahast Indonesia juga digunskan ‘etka berhubungan dengan piskIusr non Dayak. Tetap ada sebagian kecil yang \dak mampu berbahasa Indonesia khususnye pars orangtua yang telah lanjutusia (nanule, 44 Sejarah Perpindahan Orang Dayak Kenyah ke Pampang, ‘Orang Dayak Kensah yang bereda di Pampang adalah pendudck yang serulaberasal dari dere pedslaman yita dri Mahal, Meta, Long Ampung yang semvanya berade di Apau Kayan, Sebshim memutuskan unt menetap ue Sto a a ny yer roy loge UNL DI a AISIONUN [eIN|nNoUBy 1060g Ai pondok yong mereka bangun di atas ladang mereka dengan membawa seas peralatan dan periengkapan yang diperiukan bse untuk Keidupan schari-bari ‘maspun untuk kegiatan beriadang. Sas tu mereka membuke dan mengolah Iahas, fhutan yang tidak bertuan Ia dijedikan sebagai hak mii individu, mereka pun rmemiliki aturan tidak tertulisbesitan dengan hale kepemslikan tersebut dan tap- tiap orang menghormati sturan yeng ads. ‘Aval kedatangan mereks sampai tahun 1986-1987, wilayah ini sama sekali bolum rersentuh oleh listik sebingga mereka harus menggunkan opi sebagai penerangen stau lamp, merska juga belum mengenal dan memiliki kendartan bbemator sebagai alattransporasi sere peralatn Iainnya yang modem, Keadaan mereka saat its sama seperti ketika masih berads di pedalaman, menggunakan ayy Dakar untuk memasak, berjelan kaki dasi sata tempat ke tempat Isinnye dengan menempuh jazak yang juh dan wakeu yang lama. ‘Setelah beberapa lama menetap di Pampang, kedatengan mereka pun dist oleh kerabt,keluarga dan teangge yang berad di Apaw Kayan sampai akhimye ‘mengelami peningkatan jumlah penduduk, hiaggs terbentuklh perkampungan Dayak Kenyeh seperti sant ini Seiring dengan perkembangan jaman dimane ‘pembengusan juga mulai berkembang,teknologi menjadi lebih moder, akses ke kota cukup deka sehingga menyebubkan orang Kenysh pun mengalami dinamika ‘eehidupan dimana mereka mull mengenal teksologi modern seperi TV sebegsi slat media massa, motor sebagai slat transportsi, penggunaan Kompor gas oleh sebagian Kecil masyarakat, handphone sebapsi alat komunikasi oleh beberapa ‘orang tetentu dan sistem ekonomi pasar Dinamika Kehidupan teeebut terus belangsung hingga saat ini dengen ‘menyesuaikannya tethadap nonma-norma dan adavistiadat yang telah melekat pada pribadi mereka, Dan saat ini peskampungan mereka telah menjadi kawastn i Samarinda 45 Agama Sebelum memeluk agama, orang Dayak Kenyeh menganut Kepereaysan Animisme yeng telah divariskan oleh nesek moyang mereka. Menurut Conley yang dikutb ofeh Mauna (2008, suku Dayak Kenyah pereaya pads tiga nis roh RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ‘er on vou neo a xr Unde Lxneed "ys fi omni cael 210 aH chun uoxgetue top unungi>ie Sto aa ny yer now loge LON DI SST AIsIONUN [eInInoUBy 1060g 18 (Bali, yeitaroh bak, ro jabat dan roh yang tidak dapat diduga, Bunga Malan Peselong Luan adalah contoh roh baik yang biasanya dipyja oleh orang Kenyah dalam upacara-upacara kesgamann mereka. Sementara peristwa kematan, skit dan perasasn yang tidak menyenangkan seperti Kecemburuan dan keraguan, dikelompokkan ke dalam sesvat yang disebsbkan ole roh jahat. Roh yang tidak bisa diduge dapat dlthat melalui beberapa bali, misslnys bali pefak! adalah roh yng bersarang di dala tubuh burung Elang, ka burung Elang terbang da ish ke Kanan berarti pertnda baik dan begity pula sebaliknya, Roh tak terduga lainnya sdalsh bal Engkau (pet ‘Berawal pada tahun 1965, masyarakat Daysk Kenyah yang berada di Apau ‘Kayan mila diperkensikan terbadep agama Kristen oleh seorang Pendets yang Jjuga adeleh seorang Dayak Kenyah, ajaran tersebut pun divariskan binggs eturanan mereke seat ini, bahkan meskipun mereka tidak lagi menetap disana ‘dan berpindah ke Pampang, Namun, beberapa diantare mereka ada pula yang bberagemaselsin Kristen Karena perikahan dengan suku non-Dayak. engaru agama Kristen di kalangan orang Kenyah sangat mempengaruhi inamika kehidupan mereka, termasuk di delamaya mengensi pengslolaan tana’ len, beeladang, berkebun dan berburi, Mssyarakat mendasackan segalapikiran dan tingka lak mereka pada sjaran agama yang mereks yakni, bukan kepada roh-roh gab yang pemah dipercaya para Jelubur mereke 4.6 Matapensaharian dan Perekenomlan Mayorias pendudek Dayak Kenysh di Pampang bermazapencaharian sebogai petani seperti yang telah dilakukan oleh nenek moyang mereka, Sistem ‘pertenian yang dilakukan adalah perladangan gir balik (rotation cultivation) atau berpindahspindsh (shifting cultivation) Karena selain memiliki Iahan di lokasi yyeng berbeda-beda, sistem Derladang berpindahdimeksudkan untuk sengistirahatkan Jahan yang telah dikelola agar Kembali subur atau dikenal dengan rasa ber. i samping menjadi petani, mereka juga berburs binatang yang ade di butan seperti babi hutan, usa, kan dan sebagainya, Menjadi pedagang juga merupakn iki hasil panen dan salah satu pekerjan sampingan yang dilskukan bila mem RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ring 2 210 aH chun oxen top uogugi>ie Sto aa ny yer row loge UNL DI ‘ye on Yoru nee xr Unde need "ys fi om aad Up! we pn || AISIONUN [eIM|nNoUBy 1060g 19 hail buruan yang lebih, mereka tidak hanya menjual kepada para tetangga tapi juga menjualnye di pasar tradisional yang ada di Samarinda, Namun kegistan ‘menjual hasil panen ini hanya dilskukan pada waktu-waktu tertenty sij, tidak setigp hari karens tegantung dari basil panen yang ada, Bila hasil panen tidak banyak dan hanya cukup untuk memenubi kebuthan sehar-hari staupun bila hasil paren eagal maks Kegitan berdagang tidak diskukan, Beberapa Keluarga jvga ada yong membuka warung untuk menambbch penghasilan Kelusrgs, tetapi ‘warung in hanya sebatas menjua kebutuhan pokok yang dipelukan sehar-har Keberadaan kampung Dayak Kenyah yang menjedi salah satu kawasan wwisata badaya sanget_mendukung perekonomian mereka. Kunjungan par wisetawan domestik maypun mancanegara ke kampung Pempang diakui warga _memberikan penghasilan tambahan karena banyak warga yang merjual barange barang khas Dayak Keays seperti manik-manik yang dibentuk menjadi gelang. kelung dan anting- anting, soung (topi pelindung panas mstaher), bening (gendongan bey’), mandew (parang), faa (pakaian wanite yang di ‘manik), besurung (paksian laki-lakiterbuat dari kulit domba), belanyat (sejenis endongen yang terbuat dari bambu dan rotan). si make 4.7 Sarana dan Prasarana ‘Kampung Pampang yang telah dun’ oleh orang Dayak Kenyaln sje tahun 1972 sampai saat ini telah memiliki beberepa sarana dan pressrana yang menunjang kehidupan mereka walaupun masih tebatas. Sebuah gedung SMP {SMP 30), sat buah SD (SD 28) dan satu bush TK yang berade dibawah rnaungan sebuah yayasan Kristen di Samarinda menjadi sarana pendidikan bagi rmercke, Sedangkan untuk gedung SMU belum terse di Pampang, tila mereka ‘ngin melanjutkan sekolah Ke tingkat SMU maka mereka harus bersekolah Ke Tuar ‘wileyah Pampang. Terdapet 1 Puskesmas pembanto yang memiliki | bidan dan 1 sani. Sebuah rumah ibadsh berupa Gereja untuk umat Protestan dan Katoik ‘Terdapat juga 2 bangunan koperasi yang berfungsi sebagai wadsh bagi rmasyaraket untuk menjual hasil panen, barang:barang Khas stmu cinderamata (oamun beberopa tun trabhirfungsikoperas in tidak alti dikarenekan defisit an belum ada upaye unk menghidupkannya Kembali). Komunitas ini juga RRR cheng ecto gn EOP PA MT Mi PLUTyRL Ng Neng OCIA LN MNRAS BRON) ‘ohn Guo vegapidy cag dope waco ring 2 210 aH chun oxen top ungugi>ie Sto aa ny yer row loge UNL DI ‘ep os voi nee xr Unde need "yu Ki omnia Up wR pn || AISIONUN [eININoUBy 1060g 20 rmemiliki sebuah Badan Pertahanan Dayak Kenyah untuk wilayah Kalimantan “Timur dan berfungsi sebagai wadeh untuk menyeleseian Konfliketau masslah iantara warge, terdepat juga sebuah Forum Pernuda Dayek yang berfungsi untuk sengkootdinir para pemuds i wilayah ii ‘Untuk meningkatkan peran seria warge dalam bidang olahrage raupun untuk menyalurkan hobi, Kampung ini memiliki 1 lapangan Sepekbols dan Japangan Bulstangkis, Wargs juga membangun sebuah famin *Pemung Tawa sebagai bolai desa atau lamin adat yang berfungsi sebagai tempat peremuas, _Lamin ii jugs menjadi slsh sat daya taik wissta yang dimilk, cimana seiap hheri Minggu berlangsung Keglaten pariwisata yang dimlat pukul 14.00 ~ 17.00 WITA. Di Jamin ici jugs masyarakat menjamu setiap tama yang berkunjung ke Pampang baik tamu domestik maupun mancanegara (Pada saat penelitian berlangsung, peneliti berkesempatan untuk melihat dan mengikuti scare ‘penyambutan tra kehormatan yang beresal dari Jakarta yitu kets BPK beserta istri dan rombongon yang di undang oleh Ketan Umum Dayak Kenysh Kolimanten Tir). ‘Di Kampung ii listk telah masuk pade tahun 1986-an dan semus kelusrga sudah dapet menikmatinya, namun di sepanjang jalan Kampung ini belum ipasang lampu jalan sehingga bila alam hari (sulai pukul 6 sore) jlanan akan ‘lap, dan ka akan KeluarHaras meng enter Televisi dan radio hampir imilik tiap keluargn sebagai sarana informasi, Sedangkan saluran komunikast ‘berupa telefon belum ada sampai sekarang, tapi beberapa orang sudah memiliki handphone. eberapa warga juga sudsh ada yang memiliki motor untuk serena ‘transports, angkutan unum ke Parpang juga sudah ada tepi hanya samp pukul 6 sore, Sarna berupe jalan yang menjadi olan vtama menuju Pampang ini beroda elem kondisi baik dan telah diaspal, naman jalan yang berada di perkampungen Dayak Kenya tidekla sebeik jalan utamanya, kondisi jalan in belum diaspl dan kan tegenang ar bila musim hujan tbs.

You might also like