Professional Documents
Culture Documents
Uji Efektivitas Kulit Buah Jengkol Pithecolobium Lobatum
Uji Efektivitas Kulit Buah Jengkol Pithecolobium Lobatum
Puji Astuti
Fakultas Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
ABSTRACT
The purpose of this study is to obtain solutions in the potential development of botanical
pesticides, cheaper, easier to come by, do not damage the environment and are not toxic. In
addition, to determine the effect of the most effective ways against death of Siput Murbei (P.
canaliculata). Research carried out for two months, in the area Lempake Village, District of North
Samarinda, Samarinda. The research used Completely Randomized Design (CRD) consisting of
four treatments were repeated four (4) times, namely: Without giving jengkol skin or controls (a0),
chopped jengkol skin 1 kg plot-1 or 2500 kg ha-1 (a1) , mashed jengkol skin 1 kg plot-1 or 2500 kg
ha-1 (a2), soaked jengkol skin 1 kg plot-1 or 2500 kg ha-1 (a3). Results of the research indicated that:
(1). Jengkol (Phitecolobium lobatum) fruit skin can be used as a plant-based pesticides to kill pests
Siput Murbei (Pomaceaecanaliculata). (2). Without jengkol friut skin (a0) no one died and
suffered breeding, whereas rind jengkol given on day 15 died. (3). jengkol friut skin giving way
most effective is soaked, because of the rapid death rate, ie 8.36 days, 8.67 days chopped, pounded
and 9.17 days. Thus jengkol fruit skin effective in killing Siput Murbei.
Pada saat ini eksport produk pertanian pemberiannya yang paling efektif terhadap
Indonesia ke negara-negara maju sudah mulai kematian Siput Murbei (P. canaliculata).
ada ancaman penolakan karena alasan .
kontaminasi unsur-unsur kimia yang berasal METODE PENELITIAN
dari pestisida maupun pupuk kimia. Sementara
Waktu dan Tempat Penelitian
itu potensi Indonesia sungguh luar biasa Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan,
sebagai produsen organik, diantaranya mulai dari persiapan sampai dengan
pelestarian limbah organik yang berlimpah, pengambilan data. Tempat penelitian di daerah
sampah pertanian, sampah perkebunan. Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda
Pomacea canaliculata atau yang lebih Utara, Kota Samarinda.
dikenal dengan nama Siput Murbei atau Keong
Emas dulunya bukan merupakan hama, seiring
Rancangan Penelitian
dengan perkembangannya yang semakin Penelitian menggunakan Rancangan
meluas dan karena kondisi lingkungan yang Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat
sangat memungkinkan. P. canaliculata perlakuan yang diulang 4 (empat) kali, yaitu:
berkembang dan berubah menjadi hama yang Tanpa pemberian kulit jengkol atau kontrol
sangat penting dan berbahaya bagi pertanaman (a0), Kulit jengkol dicincang 1 kg petak-1 atau
petani khususnya tanaman padi. 2500 kg ha-1 (a1), Kulit jengkol ditumbuk halus
Jengkol (Pithecollobium lobatum) 1 kg petak-1 atau 2500 kg ha-1 (a2), Kulit
dalam kulitnya mengandung senyawa kimia jengkol direndam 1 kg petak-1 atau 2500 kg ha-
alkaloid, steroid/triterpenoid, saponin, 1
(a3).
flavonoid, dan tannin serta zat asam yang
disebut asam jengkolat yang dapat berperan
Pelaksanaan Penelitian
sebagai toksin. 1. Pembuatan pestisida nabati
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka Kulit jengkol sebanyak 4 kilogram
salah satu alternatif penggunaan pestisida dicincang, 4 kilogram ditumbuk halus, 4
nabati yaitu dengan memanfaatkan limbah dari kilogram direndam dengan air 2 liter selama 2
buah Jengkol (P. lobatum), yaitu kulit hari.
buahnya untuk mengendalikan hama Siput 2. Pembuatan Petak Penelitian
Murbei (P. canaliculata) dengan cara Pembuatan petak penelitian pada lahan
menebarkan pada petak sawah dengan sawah, dengan ukuran 2m x 2m, ukuran
membuat parit kecil disekeliling galengan tanggul atau galengan yaitu panjang dibuat
sawah untuk tempat berkumpulnya Siput menurut ukuran petak, lebar galengan dasar 40
Murbei (P. canaliculata). Dengan demikian cm, lebar galengan atas 30 cm dan tinggi 50
penulis bermaksud meneliti tentang Uji cm. Sedangkan ditepi galengan pada bagian
Efektivitas Kulit Buah Jengkol (Pithecollobium dalam petak dibuat parit kecil keliling dengan
lobatum) terhadap Kematian Siput Murbei ukuran panjang menurut keliling petak, lebar
(Pomacea canaliculata), sehingga dapat 30 cm dan dalam 15 cm.
digunakan sebagai pestisida nabati sebagai 3. Pemasangan Plastik Pengaman
pengendali hama Siput Murbei (P. Pemasangan plastik pengaman
canaliculata). dimaksudkan agar Siput Murbei (P.
Tujuan penelitian ini adalah untuk canaliculata) tidak dapat pindah ke petak
mendapatkan pemecahan masalah dalam percobaan yang lain.
pengembangan pestisida nabati yang potensial, 4. Penebaran Siput Murbei pada Petak
lebih murah, lebih mudah didapat, tidak Penelitian
merusak lingkungan dan tidak toksik. Selain Penebaran Siput Murbei ke dalam petak
itu juga untuk mengetahui pengaruh dari cara penelitian sebanyak 100 ekor per petak dengan
umur 40 hari.
42
ZIRAAAH, Volume 37 Nomor 2, Juni 2013 Halaman 40-45 ISSN 1412-1468
pada jaringan epithelium pada usus tengah (a3), yaitu 8,36 hari. Selanjutnya kecepatan
yang mengabsorpsi makanan. Kegagalan kematian Siput Murbei pada perlakuan kulit
absorpsi tersebut mengakibatkan malnutrisi, buah jengkol yang dicincang (a1), yaitu 8,36
sehingga pertumbuhan Siput Murbei terhambat hari(a3), yaitu 8,67 hari dan yang ditumbuk
dan akhirnya terjadi kematian (a2), yaitu 9,17 hari. Hal ini karena Siput
Murbei langsung bereaksi dengan racun asam
Kecepatan Kematian Siput Murbei jengkolat dari kulit buah jengkol yang
Hasil pengamatan rata-rata jumlah Siput direndam sebelumnya, sehingga dapat
Murbei yang mati pada perlakuan kulit buah mempercepat kematiannya. Sedangkan yang
jengkol atau kontrol (a0), yang dicincang (a1), ditumbuk kecepatan kematian Siput Murbei
yang ditumbuk (a2), dan yang direndam (a3) lebih lambat, hal ini karena racun yang
pada hari ke-3, 6, 9, 12, dan 15 setelah dikeluarkan perlu waktu untuk bereaksi dengan
perlakuan, disajikan pada Tabel 2 air terlebih dahulu.
ke-12 rata-ratanya 6,29 ekor (kelompok telur); nabati untuk mematikan hama Siput
dan pada hari ke-15 rata-ratanya 9,38 ekor Murbei (P. canaliculata).
(kelompok telur). Sedangkan yang pemberian 2. Tanpa kulit buah jengkol (a0) Siput Murbei
kulit buah jengkol yang direndam (a3) sampai (P. canaliculata) tidak ada yang mati dan
akhir pengamatan (hari ke-15) Siput Murbei mengalami perkembangbiakan, sedangkan
tidak ada perkembangbiakan. Pada pengamatan yang diberi kulit buah jengkol pada hari ke-
hari ke-6 perkembangbiakan Siput Murbei 15 mati semua.
yang diberi perlakuan kulit buah jengkol yang 3. Cara pemberian kulit buah jengkol yang
dicincang (a1) dan yang ditumbuk (a2) terjadi paling efektif adalah yang direndam,
perkembangbiakan, tetapi diantara keduanya karena kecepatan kematian paling cepat,
berbeda tidak nyata. Nilai rata-rata yaitu 8,36 hari, yang dicincang 8,67 hari,
perkembangbiakan pada perlakuan yang dan yang ditumbuk 9,17 hari. Dengan
dicincang (a1) 1,57 ekor (kelompok telur), dan demikian kulit buah jengkol efektif untuk
nilai rata-rata perkembangbiakan Siput Murbei mematikan Siput Murbei.
pada perlakuan kulit buah jengkol yang
ditumbuk (a2) yaitu 2,28 ekor (kelompok telur). Saran
Pada pengamatan hari ke-9, 12, dan 15 Berdasarkan hasil penelitian disarankan,
perkembangbiakan Siput Murbei yang diberi untuk membasmi Siput Murbei (Pomaceae
perlakuan kulit buah jengkol yang dicincang canaliculata) yang murah, bahannya mudah
(a1) dan yang direndam (a3) berbeda tidak didapat dan tidak merusak lingkungan dengan
nyata, karena tidak mengalami menggunakan kulit buah jengkol
perkembangbiakan. Dengan dimikian berarti (Pithecolobium lobatum) yang direndam
kulit buah jengkol (Pithecolobium lobatum) terlebih dahulu.
efektif untuk mematikan Siput Murbei
(Pomacea canaliculata). Hal ini karena dimana DAFTAR PUSTAKA
air sebagai tempat hidupnya Siput Murbei Anonim. 1993. Siput Emas dan
mengandung senyawa alkaloid, tanin, saponin, Pengendaliannya. Direktorat Jendreral
flavonoid, dan terpenoid. Alkaloid merupakan Bina Perlindungan Tanaman, Jakarta.
senyawa yang bersifat anti makan dan juga
bersifat toksik, sehingga Siput Murbei pada Anonim. 1989. Sekilas Tentang Keong Emas (
hari ke-9 sudah mengalami keracunan yang Pomacea sp ). Dinas Perikanan DKI
dapat mengakibatkan terganggunya Jakarta, Jakarta.
metabolisme tubuh. Tubuh yang mengalami
keracunan tidak dapat melakukan Direktorat Jenderal Bina Perlindungan
perkembangbiakan. Tanaman. 1993. Siput Emas dan
Asam fenolat ini di dalamnya termasuk Pengendaliannya, Jakarta.
flavonoid dan tanin. Tanin dalam tubuh
organisme dapat mengganggu dalam mencerna Endang Setianingsih. 1994. Petai dan Jengkol.
makanan, dengan kandungan tanin tinggi akan Penebar Swadaya, Jakarta.
memperoleh sedikit makanan, akibatnya akan
terjadi penurunan perkembangbiakan Heru Susanto. 1995. Siput Murbei
(Kardinan, 2004). Pengendalian dan Pemanfaatannya.
Kanisius, Jakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Idham Sakti Harahap. 1994. Seri PHT Hama
1. Kulit buah jengkol (Phitecolobium Palawija. Penebar Swadaya, Jakarta.
lobatum) dapat digunakan sebagai pestisida
45
ZIRAAAH, Volume 37 Nomor 2, Juni 2013 Halaman 40-45 ISSN 1412-1468
Junadi, Purnawan et al. 1982. Kapita Selekta Pitojo, S. 2000. Jengkol Budidaya dan
Kedokteran. Edisi ke-2. Media Pemanfaatannya. Kanisius, Jakarta.
Aescalapius FKUI, Jakarta.
Pracaya. 2005. Hama dan Penyakit Tanaman.
Kardinan. 2004. Pestisida Nabati Ramuan dan Cetakan ke-9. Penebar Swadaya, Jakarta.
Aplikasi. Cetakan ke-5. Penebar
Swadaya, Jakarta.