Professional Documents
Culture Documents
I. DEFINISI
2. Berenergi: Berhubungan dengan suatu sumber energi, atau mengandung energi sisa
atau tersimpan.
3. Alat pengisolasi energi: Alat mekanis yang secara fisik mencegah pemindahan atau
pelepasan energi, termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut: Pemutus arus
listrik yang dioperasikan secara manual; slip buta /buntu; katup lurus; katup blok dan
setiap alat serupa yang digunakan memblok atau mengisolasi energi. Istilah tersebut
tidak termasuk tombol tekan, sakelar pilih, dan peralatan jenis sirkuit kontrol lainnya.
4. Sumber energi: Setiap sumber listrik, mekanik, hidrolik, pneumatik, kimia, panas
atau energi lain.
8. Pemasangan label: Memasang suatu label pada suatu alat pengisolasi energi untuk
melarang orang mengoperasikan atau mengalirkan energi pada suatu peralatan yang
sedang dirawat, dipelihara, diperbaiki, dimodifikasi atau dikontrol tanpa izin.
9. Label: Suatu tanda peringatan yang jelas, berupa label dan perlengkapannya yang
dapat dipasangkan dengan kuat pada alat pengisolasi energi sehingga dapat
menunjukkan bahwa alat pengisolasi energi dan peralatan yang sedang dikendalikan
tidak boleh dioperasikan hingga label dilepas.
10. Memblok: Memasang suatu alat guna mencegah gerakan energi, mesin atau
peralatan.
11. LOTO (Lockout Tagout) ialah suatu prosedur untuk menjamin mesin/alat berbahaya
secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama pekerjaan
berbahaya ataupun pekerjaan perbaikan / perawatan sedang berlangsung sampai
dengan pekerjaan tersebut telah selesai.
13. Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau kebebasan dari
bahaya dan kecelakaan. Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk
menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan atau tidak
disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan kerugian, baik harta maupun jiwa manusia.
Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja atau sedang
melakukan pekerjaan disuatu tempat kerja. Keselamatan kerja adalah menjamin
keadaan, keutuhan dan kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia
serta hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada
umumnya dan manusia pada khususnya.
Banyak kejadian kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian (fatality) di tempat kerja
karena bekerja dengan peralatan atau mesin yang memiliki sumber tenaga yang tidak
diputuskan atau dimatikan sebelum bekerja dengan peralatan atau mesin tersebut.
Peralatan dan mesin tersebut diantaranya adalah motor listrik, pompa, mesin pemotong,
peralatan dengan system hidrolik, pipa uap panas bertekanan tinggi, dan peralatan serta
mesin yang bertenaga, system IT dan lainnya. Perlindungan dilakukan dengan
mengisolasi energy berbahaya atau dengan cara penguncian, pemasangan pengaman dan
label pada sumber-sumber energy yang dapat mencederai seseorang.
Sumber energi atau utility pada pelayanan kesehatan haruslah selalu tersedia dalam 24
jam non stop tanpa adanya gangguan atau kegagalan guna menunjang keselamatan pasien
dan seluruh penghuni yang ada di rumah sakit. Guna mendukung utility yang baik perlu
adanya system kunci pada fasilitas dan perlatan yang mempunyai nilai fital sangat tinggi
melalui penerapan beberapa metode dan cara supaya kebutuhan utility dapat terpenuhi
tanpa terputus atau terganggu.
3. Macam-macam TAG
d. Pad Lock
Pad Lock (gembok) adalah alat pengunci, yang dimiliki oleh setiap petugas secara
individu/ perorangan. Hal ini dimaksudkan Seorang Tagger memiliki Pad Lock
dan anak kunci sendiri, Tag yang akan dipasang serta diisi apabila akan
digunakan.
DILARANG
MEMBUKA
KECUALI
4. Prosedur Pemasangan LOTO
a. Memberitahu dan memperingatkan operator atau pekerja yang terpengaruh atau
berhubungan dengan mesin / peralatan bahwa peralatan akan diputuskan
sambungannya dari sumber arus.
b. Persiapan untuk memutuskan sambungan, mematikan mesin atau peralatan.
Untuk mesin yang dikendalikan dengan sistem otomatis program komputer maka
harus dimatikan secara manual sebagai tanda untuk mengkomunikasikan bahaya
pada operator atau orang yang dapat mengoperasikan mesin dari tempat lain.
c. Peralatan dimatikan / diputuskan sambungannya dari sumber arus.
d. Mengisolasi peralatan.
e. Memasang Lockout dan Tagout.
f. Lepaskan atau buang energi yang tersisa jika ada.
g. Verifikasi kembali bahwa energi telah dimatikan.
7. Tata Laksana
a. Sistem Suplai Listrik
Suplai listrik haruslah tersedia setiap waktu dalam 24 jam non stop tanpa ada
putus. Supaya tidak terjadi sesuai hal pada panel suplai harus kita kunci selalu
supaya tidak semua orang dapat membuka dan menaik turunkan NCB sehingga
aliran listrik tidak terganggu dengan cara pada setiap panel diberi kunci yang
terdapat label bertuliskan jangan dibuka kecuali petugas .
Pada unit khusus suplai listrik harus terus menerus dan diberikan back up suplai
listrik dengan pemasangan UPS sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan. Unit
khusus ini meliputi ruang bedah sentral, ICU, OK SEC, Bedah Jantung, HD. Pada
setiap peralatan yang mengunakan monitor diberikan ups khusus yang ikut dalam
peralatan tersebut ketika kita melakukan pembelian.
Guna menghindarai terjadinya fluktuasi aliran listrik, kita pada setiap panel SDP
diberikan kapasitor bank yang berfungsi untuk menahan bila terjadi lonjakan
aliran listrik atau penurunan sehingga dapat stabil dan tidak merusak alat. Dimana
pada setiap ruang ini harus kita kunci khusus supaya tidak semua orang dapat
mengaksesnya.
b. Sistem Suplai Air
Sumber air bersih yang disediakan oleh rumah sakit berasal dari 2 sumber yaitu
air tanah dan PDAM. Pada system suplai air bersih yang berasal dari air tanah
disuplai melalui sitem pemompaan yang dijalankan secara elektrikal. Bila kita
tidak kelola sumber energi yang ada maka suplai ernegi dapat terganggu.
Sumber air bersih dari air tanah ataupun PDAM kita tampung pada suatu tempat
yang disebut groundtank. Dari groundtank ini kita lakukan pemompaan masing-
masing gedung dengan menggunakan penampungan yang disebut atndon dengan
kapasitas tertentu kemudian baru didistribusikan. Maka bila terjadi gangguan
suplai maka disetiap gedung sudah ada tendon dan groundtank sebagi cadangan,
bila kerusakan tidak dapat terasi dalam 1 jam maka kita akan menghubungi
suplaier air tangki yang kita kerjasamakan.
Pompa inlet air bersih yang berasal dari airtanah ada yang mati atau rusak maka
kita tutup kran pada inlet tersebut dan kita buka kran inlet pada ppompa inlet
airtanah yang lain untuk menyuplainya karena kita sudah lakukan konekting pada
setiap pompa suplai inlet pada setiap aumur.
8. Dokumentasi LOTO
Pendokumentasian penerapan system loto haruslah tercatat dan dilaporkan setiap
waktu sebagai bahan untuk evaluasi dan rekomendasi bila terjadi sesuatu hal. Adapun
wujud pendokumentasian sebagai berikut :
Bulan :
Titik Keteran
pemasan Pemasangan Tag Pelepasan Tag gan
No gan Tag catatan
Nom Nom
Ja or Ja or
m PIC Tag m PIC Tag
V. DASAR HUKUM
VI. PENUTUP
Dalam penerapan standar LOTO disesuaikan dengan situasi dan kondisi RS Islam Sultan
Agung, diikuti dengan Kebijakan, Program, dan Instruksi kerja. Pepanduan system kunci
Sarana Prasarana Rumah Sakit ini telah diusahakan disusun dengan sebaik baiknya.
Namun demikian tentu masih terdapat kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunannya
yang perlu mendapatkan perhatian guna penyempurnaannya, tanggapan dari pembaca
yang berkepentingan dengan panduan ini sangat kami harapkan untuk menjadi bahan
pertimbangan guna penyempurnaan penyusunan panduan system kunci utility di rumah
sakit dikemudian hari. Penyusunan panduan ini tidak lepas dari kekeliruan / kesalahan
kami mohon saran dan kritik yang bersifat membangun dalam upaya meningkatkan
pelayanan RS Islam Sultan Agung khususnya Komite K3RS.