Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
Masalah ginjal dan saluran kemih masih merupakan masalah kesehatan nasional
yang terjadi saat ini. Diperkirakan lebih dari 1,2 juta penduduk dunia menderita Gagal
Ginjal Terminal (GGT), jumlahnya akan bertambah rata-rata 6 7% setahun. Sementara
di Indonesia menurut Prof. Sidabutar setiap satu juta penduduk dalam satu tahun akan
mengalami gagal ginjal terminal sebanyak 100 orang. ( Hemodialisis Panduan Untuk
Mahassiswa, 2010 )
Manakala ginjal gagal menjalankan fungsinya atau sering disebut gagal ginjal,
orang yang menderitanya hanya akan menghadapi dua pilihan jika ingin tetap hidup
normal; menjalani dialisis (cuci darah) secara intensif atau mengganti ginjalnya dengan
ginjal donor yang sehat lewat proses pencangkokan.
Pada dekade terakhir diperkenalkan teknik dialysis baru oleh Marshal dkk
( 2001 ) . Teknik ini disebut Sustained- Low- Efficiency Dialysis ( SLED ) atau yang
dikenal juga sebagai hybrid Dialysis, yaitu perpaduan antara dialysis konvensional dan
terapi ginjal pengganti berkesinambungan ( CRRT ) . ( Prof . Rully M.A. Roesli, 2008 )
B. Definisi
Terapi ginjal pengganti adalah suatu usaha untuk mengambil alih
fungsi ginjal yang telah menurun dengan menggunakan ginjal buatan
(dializer) dengan teknik dialisis atau hemofiltrasi: yang hanya dapat
mengganti fungsi ekskresi dari ginjal.
Transplantasi Dialisis
Mengganti fungsi ginjal secara alamiah Mengganti fungsi ginjal artificial yaitu dengan
yaitu dari donor hidup atau cadaver menggunakan ginjal buatan
Mengganti fungsi eksokrin dan Hanya mengganti fungsi eksokrin
endokrin
Fungsi Endokrin : Funggsi eksokrin :
- Mengatur tekanan darah - Mengatur cairan tubuh
- Produksi eritropoetin - Membuang sisa metabolisme
Difusi
Proses pengeluaran solute
melalui membrane
semipermiabel dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah
Ultrafiltrasi
Prosese perpindahan solvent
melalui membrane
semipermiabel karena adanya
perbedaan tekanan hidrostatik
antara kompartemen darah
dan kompartemen dialisat
Konveksi
Proses perpindahan solute dan
solvent melalui membrane
semipermiabel karena adanya
proses ultrafiltrasi
Absorbsi
Penyerapan molekul- molekul
pada area membran
semipermeable
Terapi berkesinambungan
Terapi Intermiten
(CRRT)
F. Penatalaksanan SLED
Lama dan waktu terapi SLED
1. Durasi
a. 6-18 jam; tergantung dari individu pasien
b. Jika pasien hanya memerlukan UF, durasi dapat lebih singkat
dengan Qd 300 ml/min
c. Jika hemodinamik tidak stabil , perlu durasi yang lebih lama
dengan Qd 100-200 ml/min
Contoh Preskripsi
QD 300 ml/mt
TD 68 jam
Suhu 350 C
HCO3 + 5 sp 8
BENEFIT OF SLED
DAFTAR PUSTAKA
Bandung
Kumpulan Materi ( 2010 ), Teknik Hedmodialisis. Bandung
Rully M.A. Roesli, Prof. Dr. dr. SpPD- KGH ( 2008 ) Acute Kidney Injury. FK UNPAD.
Bandung
Slide Ria Bandiara, Dr.dr.SpPD- KGH 2011