You are on page 1of 10

Minggu, 17 Mei 2015

SAP KEPUTIHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita. Tidak
banyak wanita yang tahu apa itu keputihan dan terkadang menganggap enteng persoalan keputihan ini.
Padahal keputihan tidak bisa dianggap enteng, karena akibat dari keputihan ini bisa sangat fatal bila
lambat ditangani. Tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan dan hamil diluar kandungan, keputihan
juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian.
Nn KN dan Ibu N mengalami keputihan oleh karena ibu agar ibu dan anak remajanya bisa
membedakan keputihan yang normal dan tidak sebagai upaya prefentif dari suatau penyakit.

II. PENGANTAR
Bidang studi : Kesehatan Reproduksi
Topik : Keputihan (flour albus)
Subtopik : Keputihan Fisiologis dan Patologis
Sasaran : Nn KN dan Ibu N
Hari / Tanggal : 28 November 2013
Jam : 09.00 WIB.
Waktu : 35 menit.
Tempat : rumah Tn MI

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM. (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Nn KN dan Ibu N dapat
mengetahui tentang jenis Keputihan Fisiologis dan Patologis.

IV. TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, Nn KN dan Ibu N dapat menjelaskan kembali :
1. Pengetian tentang Keputihan
2. Jenis dan Ciri Keputihan Fisiologis dan Patologis
3. Penyebab Keputihan Patologis
4. Cara Pencegahan

V. MATERI
Terlampir.

VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VII. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 1 menit Pembukaan:
Memberi Salam Menjawab salam
Menyebutkan Materi atau pokok Mendengarkan dan
pembahasan yang akan disampaikan memperhatikan

2. 25 menit Pelaksanaan: Menyimak dan


Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur

3 6 menit Evaluasi: Menjawab


Meminta warga menjelaskan atau Pertanyaan
menjelaskan kembali mengenai
pengertian keputihan, jenis-jenis
keputihan dan cirinya, penyebab
terjadinya keputihan patologis, dan
upaya pencegahan keputihan yang
bersifat patologis
Memberikan pujian atas keberhasilan
dalam menjelaskan pertanyaan dan
memperbaiki kesalahan, serta
menyimpulkan.

4 2 menit Penutup: Menjawab salam


Mengucapkan terimakasih dan
mengucapkan salam

IX. PENGESAHAN

Yogyakarta, 01 Desember 2014

Sasaran Pemberi Penyuluh

(..................) (................................)

Mengetahui,
Pembimbing Penyuluhan
(............................)

X. EVALUASI
1. Jenis : Tanya Jawab
2. Teknik : Lisan
3. Jumlah : 3 buah
pertanyaan dilampirkan

XI. LAMPIRAN MATERI

1. Pengetian tentang Keputihan


Menurut dr. Sugi Suhandi, spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Mitra Kemayoran
Jakarta, keputihan (flour albus) adalah cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa
bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit). Dan
keputihan tidak mengenal batasan usia. Berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan.

2. Jenis dan Ciri Keputihan Fisiologis dan Patologis


Menurut Dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, ahli kebidanan dan kandungan sekaligus konsultan
seks, keputihan fisiologis biasanya terjadi pada masa subur, juga sebelum dan sesudah menstruasi,
hamil, terangsang, keletihan dan mengkonsumsi obat-obat hormonal (pil KB) Kadang saat itu ada lendir
yang berlebihan, itu semua adalah normal. Biasanya tidak terasa gatal dan tidak berbau.
Sedangkan keputihan patologis , adalah keputihan yang terjadi karena infeksi pada vagina,
adanya benda asing dalam vagina (spiral, kondom), serta keputihan akibat stress, atau karena
keganasan. Infeksi ini bisa sebagai akibat dari bakteri, jamur atau protozoa. Ciri-ciri keputihan patologis ,
warnanya tidak seperti lendir. Keputihan patologis biasanya, warnanya seperti kepala susu, atau hijau
kekuning-kuningan, atau bercampur darah, jika keputihan tersebut sudah menjadi suatu penyakit. Wanita
yang menderita keputihan patologis ini akan merasa gatal atau panas pada daerah vagina, dan lendir
yang keluar berbau, sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman.

3. Penyebab Keputihan Patologis


Banyak hal yang membuat wanita rawan terkena keputihan patologis. Biasanya penyebab
keputihan patologis ini dikarenakan kuman. Di dalam vagina sebenarnya bukan tempat yang steril.
Berbagai macam kuman ada di dalamnya. Flora normal di dalam vagina membantu menjaga keasaman
pH vagina, pada keadaan yang optimal. pH vagina seharusnya antara 3,5-5,5. flora normal ini bisa
terganggu. Misalnya karena pemakaian antiseptik untuk daerah vagina bagian dalam.
Ketidakseimbangan ini dapat mengakibatkan tumbuhnya jamur dan kuman-kuman yang lain. Padahal
dengan adanya flora normal akan dibutuhkan untuk menekan flora-flora yang lain itu untuk tidak tumbuh
subur. Kalau keasaman dalam vagina berubah maka kuman-kuman lain dengan mudah akan tumbuh
sehingga akibatnya bisa terjadi infeksi yang akhirnya menyebabkan keputihan, yang berbau, gatal, dan
menimbulkan ketidaknyamanan.
Begitupula jika seorang wanita melakukan hubungan seks, maka wanita tersebut terbuka sekali
terhadap kuman-kuman yang berasal dari luar. Karena itu keputihan pun bisa didapat dari kuman
penyebab penyakit kelamin yang mungkin dibawa oleh pasangan seks wanita tersebut.
Keputihan patologis juga bisa terjadi karena proses keganasan. Salah satu Tanda dari kanker leher rahim
adalah, adanya keputihan yang berbau busuk bahkan berdarah. Pada wanita yang belum melakukan
hubungan seksual, bisa juga terjadi keputihan. Namun penyebab keputihan bisa terjadi karena
menggunakan celana dalam bersama, memakai handuk bersama, kurangnya menjaga kebersihan
daerah vagina, lalu cara cebok yang salah.
Keputihan bisa karena banyak hal. Benda asing, luka pada vagina, kotoran dari lingkungan, air
tak bersih, pemakaian tampon atau pantyliner berkesinambungan. Semua ini potensial membawa jamur,
bakteri, virus, dan parasit :
a. Jamur Candidas atau Monilia
Warnanya putih susu, kental, berbau agak keras, disertai rasa gatal pada vagina. Akibatnya,
mulut vagina menjadi kemerahan dan meradang. Biasanya, kehamilan, penyakit kencing manis,
pemakaian pil KB, dan rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa
tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan cairan ibunya yang
menderita penyakit tersebut
b. Parasit Trichomonas Vaginalis
Ditularkan lewat hubungan seks, perlengkapan mandi, atau bibir kloset. Cairan keputihan sangat
kental, berbuih, berwarna kuning atau kehijauan dengan bau anyir. Keputihan karena parasit tidak
menyebabkan gatal, tapi liang vagina nyeri bila ditekan.
c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan, berair, berbuih, dan
berbau amis. Beberapa jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin seperti sifilis dan
gonorrhoea.
d. Virus
Keputihan akibat infeksi virus juga sering ditimbulkan penyakit kelamin, seperti condyloma,
herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil yang sangat banyak disertai cairan berbau.
Ini sering pula menjangkiti wanita hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan.
Bentuknya seperti luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan
terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu kanker rahim.

4. Cara Pencegahan
Keputihan sebaiknya diobati sejak dini, begitu timbul gejala. Karena keputihan jika sudah menjadi
kronis dan berlangsung lama akan lebih susah diobati. Selain itu jika keputihan yang dibiarkan bisa
merembet ke rongga rahim kemudian kesaluran indung telur dan sampai ke indung telur dan akhirnya ke
dalam rongga panggul. Tidak jarang wanita yang menderita keputihan yang kronis (bertahun-tahun) bisa
menjadi mandul bahkan bisa berakibat kematian. Selain itu yang harus diwaspadai, keputihan adalah
gejala awal dari kanker mulut rahim. Jadi jangan sampai terlambat untuk tahu apa yang menjadi
penyebab keputihan. Yang pasti jangan anggap remeh keputihan. Supaya tidak menyesal di belakang
hari nanti, karena akibat yang ditimbulkan oleh penyakit keputihan ini.
Keputihan dapat terjadi karena hubungan seks, oleh karena itu, sebaiknya hindari gonta ganti
pasangan dalam melakukan hubungan seksual. Atau lebih baik tidak melakukan hubungan seks
saebelum menikah. Karena biasanya pada wanita yang belum pernah melakukan hubungan seks, dan
hygienenya baik, jarang sekali terkena keputihan patologis .
Keputihan bisa dihindari jika kita menjaga kesehatan diri sendiri, tidak menggunakan celana
dalam bersama, jangan memakai handuk bersama, menjaga kebersihan daerah vagina, memperbaiki
cara cebok setiap harinya.
Pemakaian sabun antiseptik untuk daerah vagina, sebenarnya tidak masalah bila dipakai sebagai
obat luar. Pembilasan vagina (douchi) dengan anti septik sebaiknya atas dasar indikasi bila terkena
keputihan, sebaiknya konsultasi ke dokter, daripada mengatasinya sendiri dengan obat-obatan antiseptik
yang dimasukkan ke dalam vagina, karena keputihan patologi harus diobati sesuai dengan penyebabnya.
Cara mencegah keputihan:
1. Menjaga kebersihan daerah vagina
2. Menggunting atau membersihkan bulu vagina (pubis) yang terlampau tebal, karena bisa dijadikan
tempat sembunyi kuman.
3. Membilas vagina dengan cara yang benar (depan-belakang, ke arah anus)
4. Jangan suka tukar-tukaran celana dalam menggunakan celana dalam bersama dengan teman
wanita lainnya
5. Jangan menggunakan handuk bersamaan (suka tukar-tukaran handuk)
6. Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu harum, atau tisu toilet. Ini akan
membuat vagina kerap teriritasi.
7. Hindari suasana vagina lembap berkepanjangan karena pemakaian celana dalam yang basah,
jarang diganti, tidak menyerap keringat, atau memakai celana jins terlalu ketat.
8. Lebih berhati hati dalam menggunakan sarana toilet umum
9. Jalani Pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan makanan dengan gizi yang
seimbang.
10. Hindari gonta ganti pasangan seksual (seks bebas)
11. Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, setiap tahun harus melakukan papsmear
untuk mendeteksi perangai sel-sel yang ada di mulut dan leher rahim.
Diposting oleh Ellis Fitriyana di 21.43
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

You might also like