Professional Documents
Culture Documents
Salah satu agenda reformasi 1998 adalah reformasi hukum yang mana
mencakup perubahan terhadap pasal-pasal dalam UUD 1945. Dalam sidang MPR
1999 seluruh anggota dan pimpinan MPR sepakat mengamandemen UUD 1945
dengan catatan:
A. PENGERTIAN AMANDEMEN
Arti amandemen secara umum adalah perubahan resmi dokumen resmi atau
catatan tertentu, untuk memperbaikinya. Perubahan ini dapat berupa
penambahan atau juga penghapusan catatan yang salah dan tidak sesuai lagi.
B. TUJUAN AMANDEMEN
1. Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatanan negara dalam mencapai
tujuan nasional yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, dan
memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak
asasi manusia.
3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan
kewajiban negara terhadap warga negara.
4. Melengkapi aturan dasar yang sangat penting dalam penyelenggaraan negara
yang demokratis.
5. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan
berbangsa sesuai dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan dan
kepentingan bangsa dan negara.
e. perubahan redaksional.
Perubahan kedua ini dilakukan pada tanggal 7-18 Agustus 2000. Secara
garis besar perubahan mengenai pemerintah daerah, wilayah negara, DPR,
warga negara dan penduduk, hak azasi manusia, pertahanan dan keamanan
negara, dan lambang negara serta lagu kebangsaan.
Yang diamanademen antara lain pasal 18 A-B, pasal 19, pasal 20, pasal
22, pasal 25, pasal 26, pasal 27, pasal 28 A-J, pasal 30 dan pasal 36 A-C.
Dilakukan dalam sidang umum MPR bulan agustus 2002, meliputi hal-hal
berikut:
Secara garis besar, UUD 1945 yang telah mengalami amandemen mulai dari
yang pertama hingga keempat yaitu:
2. MPR merupakan lembaga bikameral yang terdiri atas DPR dan DPD (pasal 2)
3. Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat (pasal 6A)
Pertanyaan pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan hak prerogatif presiden?
Mengapa dilakukan amandemen? Jelaskan! (Sutan)
2. Mengapa GBHN diamandemen dan apa yang terjadi ketika GBHN dirubah
atau ditiadakan? (Tubagus Singgih)
3. Apa yang mendasari perubahan pasal 16? Mengapa DPA dihapuskan?
(Tyastiti Soraya)
Jawaban
1. Prerogatif berasal dari bahasa latin praerogativa (dipilih sebagai yang paling
dahulu memberi suara), praerogativus (diminta sebagai yang pertama
memberi suara), praerogare ( diminta sebelum meminta yang lain).
Dalam prakteknya kekuasaan Presiden RI sebagai kepala negara sering
disebut dengan istilah hak prerogatif Presiden dan diartikan sebagai
kekuasaan mutlak Presiden yang tidak dapat diganggu oleh pihak lain.
Secara teoritis, hak prerogatif diterjemahkan sebagai hak istimewa yang
dimiliki oleh lembaga-lembaga tertentu yang bersifat mandiri dan mutlak
dalam arti tidak dapat digugat oleh lembaga negara yang lain.
3. Dari Rancangan Perubahan Keempat UUD 1945 yang dibacakan oleh Ketua
PAH I diketahui bahwa Bab IV tentang DPA dihapus, sehingga Pasal 16 yang
semula mengatur tentang keberadaan DPA menjadi Bab III dan bunyi Pasal
16 pun diubah. Adapun bunyi Pasal 16 adalah: Presiden membentuk suatu
dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan
kepada Presiden, yang selanjutnya diatur dalam undang-undang. Dengan
demikian keberadaan DPA sebagai lembaga tinggi negara dihapus dan akan
digantikan oleh suatu dewan pertimbangan yang dibentuk oleh Presiden. Di
samping itu, dalam Rancangan Perubahan Keempat UUD 1945 khususnya
dalam Aturan Peralihan ditetapkan bahwa Mahkamah Konstitusi harus
dibentuk selambat-lambatnya pada tanggal 17 Agustus 2003. Dan selama
belum dibentuk, fungsi Mahkamah Konstitusi dilakukan oleh Mahkamah
Agung.
MAKALAH PANCASILA
Yogyakarta
2013