You are on page 1of 28

ANEMIA DALAM KEHAMILAN

Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai dengan kadar


hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan
normal. Jika kadar hemoglobin kurang dari 14g/dl dan eritrosit kurang dari 41%
pada pria maka pria tersebut dikatakan anemia. Demikian pula pada wanita,
wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari 12g/dl dan eritrosit kurang
dari 37% maka wanita itu dikatakan anemia
Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan koloid cair yang
mengandung elektrolit.darah berperan sebagai medium pertukaran antara sel yang
terfiksasi dalm tubuh dan lingkungan luar sertas memiliki sifat protektif terhadap
organisme dan khususnya terhadap darah sendiri kelainan hematologi darah uang
sering terjadi adalah adanya penurunan sirkulasi jumlah sel darah merah dari
sumsung tulang berkurang atau tingginya pengaruh yang sering terjadi adalah
adanya sirkulasi penurunan sirkulasi jumlah sel darah merah hancuran sel darah
merah dalam sirkulasi berkurang.sel darah merah dapat di sebabkan oleh
kekurangan ko factor untuk eritropoesis,seperti :asam folat,vitamin B12,dan besi
anemia juga sering terjadi pada ibu hamil.dikatakan anemia pada ibu apabila
kondisi ibu dimana kadar haemoglobin (hb)dalam darahnya kurang dari 12
gr%,sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin dibawah 11 gr %pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada
trimester II.angka anemia ibu hamil tetap saja masih tinggi meskipun sudah
dilakukan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan berdasarkan data
SKRT tahun 1995 dan 2001,anemia ibu hamil sempat mengalami penurunan dari
50,9% menjadi 40,1%. Angka kejadian anemia di Indonesia semakin tinggi
dikarenakan penanganan anemia dilakukan ketika ibu hamil bukan dimulai
sebelum kehamilan berdasarkan profil kesehatan tahun 2010 didapatkan data
bahwa cukupan pelayanan K4 meningkat dari 80,26% tahun 2007 menjadi
86,04% tahun 2008,namun cakupan pemberian tablet fe kepada ibu hamil
menurun dari 66,03% tahun 2007 menjadi 48,14% tahun 2008 (depkes 2008)
kebanyakan anemia dalam kehamilan di sebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi menurut
mochtar 1998 penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diit
3. Malabsorpsi
4. Kehilangan darah yang banyak seperti persalinan yang lalu
5. Penyakit-penyakit kronik seperti : TBC,Paru,cacing usus,malaria dll,
Penyusun merasa tertarik untuk mengambil kasus anemia pada ibu hamil ini
karena mengingat masih tingginya angka anemia pada ibu hamil di Indonesia dan
dengan mengetahui asuhan krbidanan pada ibu hamil dengan anemia ini
diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dari profesi kebidanan
Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20%-89%, dengan
menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya, sehingga angka anemia kehamilan di
Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi.Anemia karena defisiensi zat besi
merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil dibandingkan dengan
defisiensi zat gizi lain. Oleh karena itu anemia gizi pada masa kehamilan sering
diidentikkan dengan anemia gizi besi. Studi di Singapura mengkonfirmasi bahwa
anemia defisiensi besi adalah merupakan penyebab utama anemia pada ibu hamil,
dan menjadi masalah kesehatan di negara berkembang dan di negara maju. Di
Indonesia, sebagian besar penyebab anemia juga karena kekurangan zat besi yang
diperlukan untuk pembentukan hemoglobin

B.TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian anemia pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui penyebab anemia pada ibu hamil
3. Untuk mengetahui pengaruh anemia pada kehamilan
4. Untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia
C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud anemia?
2. Apa saja yang menjadi penyebab dan tanda gejala anemia ?
3. Apa pengaruh dari anemia terhadap kehamilan ?
4. Bagaimana cara mengatasi anemia?
5. Asuhan kebidanan apa yang harus di berikan pada anemia ?

A. PENGERTIAN

Pengertian anemia menurut Prof.Dr.DSOG.Sarwono


Prawirohardjo adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
dibawah 11g/dl pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5g% pada
trimester 2. Nilai batas tersebut terjadi karena hemodilusi, terutama
pada trimester 2.

Anemia:penyakit kurang darah yang ditandai dengan kadar
hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah
dibandingkan normal
Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar
hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai
normal(5).
Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat
besi, anemia ini termasuk jenis anemia yang pengobatannya
relative mudah.
Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan
pengaruhnya pun sangat besar terhadap sumber daya manusianya
dan pengaruhnya pun sangat besar terhadap sumber daya
manusianya
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau
menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen
untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi
berkurang. Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika
konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50 sampai dengan 11,00
gr/dl (Varney H, 2006).
Anemia pada wanita hamil jika kadar hemoglobin atau darah
merahnya kurang dari 10,00 gr%. Penyakit ini disebut anemia
berat. Jika hemoglobin < 6,00 gr% disebut anemia gravis. Jumlah
hemoglobin wanita hamil adalah 12,00-15,00 gr% dan hematokrit
adalah 35,00-45,00% (Mellyna, 2005).
Anemia dalam kandungan ialah kondisi ibu dengan kadar Hb <
11,00 gr%. Pada trimester I dan III atau kadar Hb < 10,50 gr%
pada trimester II. Karena ada perbedaan dengan kondisi wanita
tidak hamil karena hemodilusi terutama terjadi pada trimester II
(Sarwono P, 2002).
B. PENYEBAB ANEMIA
Penyebab Anemia umumnya disebabkan :
a. Kekurangan zat besi, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C dan
asam folat
b. Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal
c. Perdarahan kronik
d. Penghancuran sel darah merah
e. Kehilangan darah akibat perdarahan dalam atau siklus haid
wanita
f. Penyakit kronik : TBC, Paru, Cacing Usus
g. Penyakit darah yang bersifat genetik : hemofilia. Thalasemia
h. Parasit dan penyakit lain yang merusak darah : malaria
i. Terlalu sering menjadi donor darah
j. Gangguan penyerapan nutrisi (malabsorbsi)
k. Infeksi HIV

Menurut Mochtar (1998) disebutkan bahwa penyebab terjadinya


anemia adalah :
1. Kurang Gizi (Mal Nutrisi) :
Disebabkan karena kurang nutrisi kemungkinan menderita anemia.
2. Kurang Zat Besi Dalam Diet:
Diet berpantang telur, daging, hati atau ikan dapat membuka
kemungkinan menderita anemia karena diet.
3. Mal Absorbsi :
Penderita gangguan penyerapan zat besi dalam usus dapat
menderita anemia. Bisa terjadi karena gangguan pencernaan atau
dikonsumsinya substansi penghambat seperti kopi, teh atau serat
makanan tertentu tanpa asupan zat besi yang cukup.
4. Kehilangan banyak darah :
Persalinan yang lalu dan lain-lain Semakin sering seorang anemia
mengalami kehamilan dan melahirkan akan semakin banyak
kehilangan zat besi dan akan menjadi anemia. Jika cadangan zat
besi minimal, maka setiap kehamian akan menguras persediaan zat
besi tubuh dan akan menimbulkan anemia pada kehamilan
berikutnya.
5. Penyakit-Penyakit kronis
Penyakit-penyakit kronis seperti : TBC Paru, Cacing usus, dan
Malaria dapat menyebabkan anemia.

Anemia lebih sering terjadi saat hamil disebabkan karena dalam


kehamilan keperluan akan zat zat makanan bertambah dan terjadi
pula perubahan -perubahan dalam darah (pengenceran darah) dan
sum sum tulang.

C. TANDA DAN GEJALA ANEMIA


Gejala umum anemia seperti:
o Letih,Lesu
o pucat,
o cepat lelah,
o lemah
o loyo
o mata berkunang-kunan
o gampang mengantuk
o sering pusing
o muntah lebih sering
o sulit konsentrasi
o bibir,muka,kelopak mata pucat
o telapak tangan tidak merah
o nafas terasa pendek
o kehilangan selera makan dan kekebalan tubuh rendah(mudah sakit)
o jika anemia bertambah berat bias stroke/serangan jantung
o pada ibu hamil sering mual muntah
Gejala yang sering terjadi :
Kelelahan dan kelemahan umum dapat merupakan satu-satunya gejala
kapasitas oksigen. Banyak pasien asimtomatik, bahkan dengan anemia derajat
sedang
Riwayat Penyakit Dahulu :
anemia refrakter, sering infeksi atau kolelitiasis atau riwayat keluarga anemia
menggambarkan kemungkinan Hemoglobinopati genetik.

D. BENTUK-BENTUK ANEMIA

Banyak faktor faktor yang mempengaruhi pembentukan darah adalah sebagai


berikut :
a.komponen (bahan) yang berasal dari makanan terdiri dari :
1. Protein, glukosa, lemak
2. Vitamin B12, asam falat, Vit C
3. Elemen dasar : Fe, Ion Cu, Zink
b.Sumber sumber tulang
c.Kemampuan reabsorpsi usus terhadap bahan yang diperlukan
d.Umur sel darah merah (eritrosit) terbatas sekitar 120 hari. Sel sel darah
merah yang sudah tua dihancurkan kembali menjadi bahan baku untuk
membentuk sel darah yang baru.
e.Terjadinya perdarahan yang kronik (menahun)

1 Menstruasi
2 Penyakit yang menyebabkan perdarahan pada wanita seperti mioma
uteri,
Polip Serviks, penyakit darah.
Berdasarkan atas faktor faktor diatas maka anemia dapat digolongkan menjadi :

1.Anemia defisiensi besi, oleh karena tubuh kekurangan zat besi


2.Anemia Megaloblastik, oleh karena kekurangan Vit B12
3.Anemia Hemolitik, oleh karena pemecahan sel sel darah lebih cepat dari
pembentukannya.
4.Anemia Hipoplastik, oleh karena gangguan pembentukan sel sel darah. (Ilmu
Kebidanan 1994)

E. PEMERIKSAAN
1. PEMERIKSAAN HB:
pemeriksaan HB dan pengawasan HB dapat dilakukan secara
sederhana dengan menggunakan alat Hb sahli.
Hasil pemeriksaan HB dengan dengan sahli dapat digolongkan
sebagai berikut :
HB 11 gr % Tidak anemia
HB 9 10 gr % Anemia ringan
HB 7 8 gr % Anemia sedang
HB < 7 gr % Anemia berat

2. PEMERIKSAAN DARAH :
Pemeriksaan darah pada Bumil dilakukan minimal 2 x selama
kehamilan, yaitu pada TM I dan TM III. Dengan pertimbangan bahwa
sebagian besar Ibu hamil mengalami anemia maka dari itu dilakukan
pemberian Preparat Fe sebanyak 90 tablet pada Ibu ibu di Puskesmas
maupun pada bidan praktek swasta.

3. PEMERIKSAAN FISIk
pemeriksaan umum
Takikardi, takipnea, dan tekanan nadi yang melebar merupakan
mekanisme kompensasi untuk meningkatkan aliran darah dan
pengangkutan oksigen ke organ utama. Ikterus dapat dilihat pada
anemia hemolitik. Gambaran fisik lain yang menyertai anemia berat
meliputi kardiomegali, bising, hepatomegali dan splenomegali.
4. TES LABORATORIUM
Hitung sel darah merah dan asupan darah : untuk tujuan praktis maka
anemia selama kehamilan dapat didefinisikan sebagai Hb < 10,00 atau
11,00 gr% dan hemotokrit < 30,00-33,00%. Asupan darah tepi
memberikan evaluasi morfologi, eritrosit, hitung jenis leukosit dan
perkiraan kekuatan trombosit (Taber, 1994).

F. DIAGNOSA ANEMIA PADA KEHAMILAN


Untuk menegakkan diagnosis anemia kehamilan dapat dilakukan dengan
anamnesa. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah lebih hebat
pada hamil muda.
Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan
alat suhu. Hasil pemeriksaan Hb dengan sahli dapat digolongkan sebagai
berikut :
Hb 11 g% Tidak anemia
9-10 g% Anemia ringan
7-8 g% Anemia sedang
<7 g% Anemia berat
Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu
pada trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa setiap ibu
hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe
sebanyak 90 tablet pada ibu-ibu hamil di puskesmas.

G. PENATALAKSANAAN ANEMIA KEHAMILAN


Menurut Setiawan Y (2006), dijelaskan bahwa pencegahan dan
terapi anemia pada kehamilan berdasarkan klasifikasi anemia
adalah sebagai berikut
o Anemia Zat Besi Bagi Wanita Hamil
kebutuhan zat besi pada setiap trimester berbeda. Terutama
pada trimester kedua dan ketiga wanita hamil memerlukan
zat besi dalam jumlah banyak, oleh karena itu pada
trimester kedua dan ketiga harus mendapatkan tambahan
zat besi.sebaiknya wanita hamil diberi sulfas ferrossus atau
glukonas ferrosus, cukup 1 tablet sehari, selain itu wanita
dinasihatkan pula untuk makan lebih banyak protein dan
sayur-sayuran yang banyak mengandung mineral serta
vitamin.Terapinya adalah :
oral (pemberian ferro sulfat 60 mg / hari menaikkan
kadar Hb 1,00 gr% dan kombinasi 60 mg besi + 500
mcg asam folat) dan parenteral (pemberian ferrum
dextran sebanyak 1000 mg (20 ml)
intravena atau 2 x 50 ml gr diberikan secara
intramuskular pada gluteus maksimus dapat
meningkatkan Hb relatif lebih cepat yaitu 2,00 gr%
(dalam waktu 24 jam).
Pemberian parentral zat besi mempunyai indikasi
kepada ibu hamil yang terkena anemia berat).
Sebelum pemberian rencana parenteral harus
dilakukan test alergi sebanyak 0,50 cc / IC.
o Anemia Megaloblastik
Pencegahannya adalah apabila pemberian zat besi tidak
berhasil maka ditambah dengan asam folat, adapun
terapinya adalah
asam folat 15-30 mg / hari,
vitamin B12 1,25 mg / hari
sulfas ferrosus 500 mg / hari
pada kasus berat dan pengobatan per oral lambat
sehingga dapat diberikan transfusi darah
o Anemia Hipoplastik
Anemia hipoplastik ini dianggap komplikasi kehamilan
dimana pengobatan adalah tranfusi darah.
o Anemia Hemolitik
Pengobatan adalah tranfusi darah.
o Anemia Lain
Dengan pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali
selama kehamilan yaitu pada trimester I dan III. Dengan
pertimbangan bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami
anemia, maka dilakukan pemberian tablet besi sebanyak 90
tablet pada ibu hamil di Puskesmas, artinya ibu hamil setiap
hari mengkonsumsi 1 tablet besi

H. PENGOBATAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN


Untuk menghitung terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil melakukan
pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar kesehatan
umum calon ibu tersebut. Dalam pemeriksaan kesehatan disertai pemeriksaan
laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya infeksi
parasit, pengobatan infeksi untuk cacing relatif mudah dan murah.
Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk dibagikan kepada masyarakat.
Contoh preparat Fe tersebut Arralat, Biosanbe, Iberet, Vitonal dan Hemaviton.
Semua preparat tersebut dapat dibeli dengan bebas. Mengonsumsi suplemen
panambah zat besi juga bisa mampu mencegah dan mengatasi anemia. Tetapi
sebaiknya tidak bergantung pada obat atau suplemen penambah zat besi saja.
Yang paling penting adalah menjaga pola makan yang baik dengan mengonsumsi
bahan makanan yang kaya asam folat dan zat besi yang berperan dalam
pembentukan sel darah merah yang dapat diperoleh dari daging, sayuran hijau dan
susu

I. PENGARUH ANEMIA TERHADAP KEHAMILAN DAN JANIN

1.PENGARUH ANEMIA TERHADAP KEHAMILAN


a. Bahaya selama kehamilan :
1. Abortus
2. Persalinan Prematur
3. Hambatan terhadap tumbuh kembang janin dalam rahi
4. Mudah terjadinya Infeksi
5. Ancaman Dekompensasi Cordis (jika HB < 6 gr)
6. Mola Hidatidosa,Hiperemesis Gravidarum
7. Perdarahan Antepartum
8. KPD ( Ketuban Pecah Dini )
9. Bahaya Pada Trimester I
Pada trimester I, anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion,
kelainan congenital, abortus / keguguran.
10. Bahaya Pada Trimester II
Pada trimester II, anemia dapat menyebabkan terjadinya partus premature,
perdarahan ante partum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia
intrapartum sampai kematian, gestosis dan mudah terkena infeksi, dan
dekompensasi kordis hingga kematian ibu.

b. Bahaya saat persalinan:


Pada saat persalinan anemia dapat menyebabkan gangguanseperti
1.Gangguan his kekuatan mengejan his primer,skunder,)
2.Pada kala I dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar
3.Pada kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan dan operasi kebidanan
4.Pada kala III (Uri) dapat diikuti Retencio Placenta,
5.PPH :karena Atonnia Uteri
6.Pada kala IV dapat terjadi pendarahan Post Partum Sekunder dan Atonia Uteri
7. Janin lahir dengan anemi
8. persalinan dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu cepat lelah
9. gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan operatif
c.Bahaya pada saat Nifas:
1.Terjadi Subinvolusi Uteri yang dapat menimbulkan perdarahan
2.Memudahkan infeksi Puerpurium
3.Berkurangnya pengeluaran ASI
4.Dapat terjadi DC mendadak setelah bersaliN
5.Memudahkan terjadi Infeksi mamae
6.Terjadinya Anemia kala nifas

2.PENGARUH TERHADAP JANIN


Meskipun janin mampu menyerap berbagai kebutuhan dari Ibunya tetapi
jika anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim seperti:
a.Abortus
b.Kematian Interauterin
c.Persalinan Prematuritas tinggi
d.BBLR
e.Kelahiran dengan anemia
f.Terjadi cacat kongenital
g.Bayi mudah terjadi Infeksi sampai pada kematian
h.Intelegensi yang rendah
J. KLASIFIKASI ANEMIA
Klasifikasi anemia menurut Setiawan Y (2006), anemia dalam kehamilan dapat
dibagi menjadi :
Anemia Zat Besi (kejadian 62,30%)
Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah anemia akibat
kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang
masuknya unsur zat besi dalam makanan, gangguan reabsorbsi, dan
penggunaan terlalu banyaknya zat besi.
Anemia Megaloblastik (kejadian 29,00%)
Anemia megaloblastik dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi
asam folat
Anemia Hipoplastik (kejadian 80,00%)
Anemia pada wanita hamil yang disebabkan karena sumsum tulang
kurang mampu membuat sel-sel darah merah. Dimana etiologinya
belum diketahui dengan pasti kecuali sepsis, sinar rontgen, racun dan
obat-obatan.
Anemia Hemolitik (kejadian 0,70%)
Anemia yang disebabkan karena penghancuran sel darah merah
berlangsung lebih cepat, yaitu penyakit malaria.
Anemia Lain
Menurut http://www.tabloidnova.com/artisle.asp?id=12496 terdapat dua tipe
anemia yang dikenal :
A.anemia gizi
biasanya terjadi akibat defisiensi zat besi yang diperlukan dalam
pembentukan dan produksi sel darah merah.anemia gizi sendiri ada
beberapa macam seperti :
o Anemia besi
o Anemia gizi vitamin E
o Anemia gizi asam folat
o Anemia gizi vitamin B12
o Anemia gizi vitamin B6
B.anemia non gizi:
kurang darah yang disebabkan karena adanya perdarahan
(luka,menstruasi,dll)atau penyakit darah yang bersifat genetik seperti :
o Hemofilia
o Thalasemia
penyakit ini dapat menimbulkan kondisi anemia.
Pembagian anemia berdasarkan pemeriksaan hemoglobin menurut manuaba
(2007),adalah
1. Tidak anemia : Hb 11,00 gr%
2. Anemia ringan : Hb 9,00-10,00 gr%
3. Anemia sedang : Hb 7,00-8,00 gr%
4. Anemia berat : Hb < 7,00 gr%

Klasifikasi Derajat Anemia Menurut WHO yang dikutip dalam buku


Handayani W, dan Haribowo A S, (2008) :
1. Ringan sekali Hb 10,00 gr% -13,00 gr%
2. Ringan Hb 8,00 gr% -9,90 gr%
3. Sedang Hb 6,00 gr% -7,90 gr%
4. Berat Hb < 6,00 gr%
2.4.5 Klasifikasi Anemia

K. PARTOFISIOLOGI
Darah bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau
hipervolemia, akan tetapi bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan
dengan bertambahnya plasma, sehingga pengenceran darah. Pertambahan tersebut
berbanding plasma 30,00%, sel darah merah 18,00% dan Hemoglobin 19,00%.
Tetapi pembentukan sel darah merah yang terlalu lambat sehingga menyebabkan
kekurangan sel darah merah atau anemia.
Pengenceran darah dianggap penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan
dan bermanfaat bagi wanita, pertama pengenceran dapat meringankan beban
jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa kehamilan, karena sebagai
akibat hidremia cardiac output untuk meningkatkan kerja jantung lebih ringan
apabila viskositas rendah. Resistensi perifer berkurang, sehingga tekanan darah
tidak naik, kedua perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang
lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah ibu tetap kental. Tetapi
pengenceran darah yang tidak diikuti pembentukan sel darah merah yang
seimbang dapat menyebabkan anemia.
Bertambahnya volume darah dalam kehamilan dimulai sejak kehamilan 10
minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan 32 dan 36 minggu

L. FAKTOR UTAMA YANG BERPERAN TERHADAP KEKURANGAN BESI


i. asupan makanan yang mengandung zat besi rendah
dari ibu hamil:
hal ini disebabkan ibu hamil mengkonsumsi asupan energi dan zat
besi yang rendah dalam makanan sehari-hari
ii. serta faktor ketidaktahuan pentingnya tablet besi
untuk kehamilannya: Rendahnya asupan besi pada bumil dilandasi
oleh beberapa alasan; perbedaan bioavailabity makanan yang
mengandung besi yang umumnya tinggi pada negara maju
dibandingkan negara berkembang, yang umumnya mengkonsumsi
biji-bijian yang mempunyai bioavailability
iii. Ketersediaan zat besi dari makanan yang tidak
terserap oleh tubuh akan mengakibatkan tubuh mengalami anemia
gizi besi, saat kehamilan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh lebih
banyak dibandingkan saat tidak hamil dan untuk kebutuhan zat
besi pada masa hamil seiring dengan bertambahnya umur
kehamilan, dengan demikian risiko anemia zat besi pada ibu hamil
semakin besar
iv. Prevalensi anemia defisiensi besi di dunia berkisar
antara 20-50%, prevalensi anemia di Indonesia bervariasi setiap
daerah yaitu antara 38,0% - 71,5% persen dan rata-rata sekitar
63,5% Prevalensi anemia diketahui dapat dipengaruhi oleh banyak
perbedaan regional dalam dunia sekarang ini. Banyak orang dari
negara-negara berkembang telah hidup pada sereal yang monoton
atau kacang-kacangan berbasis diet dan memiliki sedikit akses ke
protein hewani atau berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
Bahkan ketika makanan tersebut tersedia, beberapa kepercayaan
budaya yang menghambat wanita hamil untuk tidak mengambil
makanan seperti yang lagi-lagi menjadikan mereka pada risiko
mikronutrien deficiencies

FORMAT ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS


NY.K UMUR 26 TAHUN G1P0A0AH0 UK 36+4 MINGGU DENGAN
ANEMIA RINGAN
DI BPS PANGLIPURINGTYAS KETANDAN, BANGUNTAPAN, BANTUL

No. Register : 11-7-BPS-11


Masuk RS/PKM/BPS Tanggal/Pukul : BPS, 11 Juli 2011 / 18.00 WIB
Dirawat di ruang : Periksa

I.PENGKAJIAN DATA Tanggal/Pukul : 11 Juli 2011/18.00WIB


Oleh:Bidan Tyas
A. Biodata
Identitas Ibu Suami
1.Nama Ny.K Tn. A
2.Umur 26 Tahun 29 Tahun
3.Agama Islam Islam
4.Suku Jawa/Indonesia
Jawa/Indonesia
5.Pendidikan SMA SMA
6.Pekerjaan IRT Wiraswasta
7.Alamat Wonocatur Rt4/Rw2, Ketandan, Banguntapan,
Bantul

B.Data Subyektif
1.Alasan datang/dirawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kandungannya saat ini
2.Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil anak pertama usia kehamilan 9 bulan mengeluh cepat lelah,
sering BAK, susah tidur, pegal-pegal pada pinggang dan kaki, serta kadang-
kadang perut terasa sesak dan tertekan.

3. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 Tahun Siklus : 28 Hari
Lama : 6-7 Hari Teratur:Ya
Sifat darah : Merah, encer dan tidak menggumpal Keluhan: Tidak ada

4. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : Sah Menikah ke : 1
Lama : 2 tahun Usia menikah pertama kali:
24 tahun
5.Riwayat obstetric : G1P0A0Ah0
Hamil Persalinan Nifas
ke
Tgl UK Jenis Penolong Komplikasi JK BB Laktasi Komplik
persalinan lahir asi
Hamil saat ini
6.Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No Jenis Pasang Lepas
kontrasepsi Tgl Oleh Tempat Keluhan Tgl Oleh Tempat Alas
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan kontrasepsi apapun

7.Riwayat Kehamilan Sekarang


a. HPHT : 5 Oktober 2010
b.ANC pertama umur kehamilan : 7 minggu
c.Kunjungan ANC :
Trimester I
Frekuensi : 2 kali
Keluhan : Ibu mengatakan pusing, cepat lelah serta tidak
nafsu makan
Komplikasi :Tidak ada
Terapi : Tablet Fe 11 tablet/ hari
Kalsium laktat 31 tablet/hari
Vitamin B kompleks 31 tablet/hari

Trimester II
Frekuensi : 2 kali
Keluhan : Ibu mengatakan pegal-pegal dipinggang sampai
kekaki, penglihatan berkunang kunang dan cepat lelah
Terapi : Tablet Fe 11 tablet/ hari
Kalsium laktat 31 tablet/hari
Vitamin B kompleks 31 tablet/hari

Trimester III
Frekuensi : 2 kali
Keluhan : Ibu mengatakan cepat lelah, pegal-pegal
dipinggang kadang-kadang perut terasa sesak
Terapi : Tablet Fe 11 tablet/ hari
Kalsium laktat 31 tablet/hari
Vitamin B kompleks 31 tablet/hari
d.Imunisasi TT : 2 kali
TT1 pada usia kehamilan 16 minggu di BPS Panglipuringtyas
TT2 pada usia kehamilan 20 minggu di BPS Panglipuringtyas
e.Pergerakan janin selama 24 jam(dalam sehari)
Ibu mengatakan sudah merasakan pergerakan janin 7x dalam 24 jam
8.Riwayat kesehatan
aPenyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun, menahun)
Ibu mengatakan tidak pernah dan tidak sedang menderita penyakit menular
(TBC,Hepatitis, HIV/AIDS), menurun (DM,Hipertensi,Asma), menahun
(Jantung, Hati, Ginjal)

b.Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun, menahun)


Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak pernah dan tidak sedang
menderita penyakit menular (TBC,Hepatitis, HIV/AIDS), menurun
(DM,Hipertensi,Asma), menahun (Jantung, Hati, Ginjal)
c.Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada riwayat keturunan kembar
d.Riwayat operasi
Ibu mengatakan tidak pernah menjalani operasi apapun
e.Riwayat alergi obat
Ibu mengatakan tidak pernah alergi dengan obat

9.Pola pemenuhan kebutuhan


Sebelum hamil Saat hamil
a.Nutrisi
Makan
Frekuensi : 3 x/hari 2 x/hari
Jenis : nasi,lauk,sayur,buah nasi,lauk,sayur
Porsi : 1piring 1piring
Pantangan : Tidak ada Tidak ada
Keluhan : Tidak ada Ibu kurang
nafsu makan
Minum
Frekuensi : 7-8x/hari 6x/hari
Jenis : Air putih, the Air putih
Porsi :1 gelas 1 gelas
Pantangan :Tidak ada Tidak ada
Keluhan :Tidak ada Tidak ada
b.Eliminasi
BAB
Frekuensi :1x/hari 1x/hari
Warna :kuning kuning
Konsistensi :lembek lembek
Keluhan :tidak ada tidak ada
BAK
Frekuensi : 3-4x/hari 6-7x/hari
Warna :kuning jernih kuning jernih
Konsistensi :cair cair
Keluhan :tidak ada tidak ada
c.Istirahat
Tidur siang
Lama : 2 jam/hari 2 jam/hari
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
Tidur malam
Lama : 7-8jam/hari 5-6 jam/hari
Keluhan : tidak ada tidak ada

d.Personal Hygiene
Mandi :2x/hari 2x/hari
Ganti pakaian:3x/hari 3x/hari
Gosok gigi :2x/hari 2x/hari
Keramas :3x/minggu 3x/minggu
e.Pola seksualitas
Frekuensi :2x/minggu 2x/minggu
Keluhan : Tidak ada Tidak ada
f.Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olahraga)
Ibu mengatakan kegiatan sehari-harinya adalah dirumah mencuci,
menyapu,memasak dan mengurus keluarga
Ibu hanya mengerjakan aktifitasnya sebagai ibu rumah tangga, ibu jarang
berolah raga, bila ibu bekerja terlalu berat ibu merasa pusing dan cepat
lelah.

10. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan ( merokok, minum jamu, minuman


beralkohol)
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah merokok, minum jamu,
ataupun minum minuman beralkohol
11.Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga
terhadap kelahiran, dukungan keluarga, hubungan dengan
suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan social,
keadaan ekonomi keluarga
Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya
Ibu mengatakan kehamilannya diterima suami dan keluarga
Ibu mengatakan mendapat dukungan social dari lingkungan tempat
tinggalnya
Ibu mengatakan akan menjaga dan merawat bayinya dengan sepenuh hati
Ibu mengatakan rajin solat 5 waktu
Ibu mengatakan sering dan aktif dalam kegiatan social di masyarakat
Ibu mengatakan keadaan ekonomi keluarga tercukupi

12.Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)


Ibu mengatakan sudah mengetahui kehamilannya
Ibu mengatakan sudah mengetahui sedikit tentang persalinan dan masa
nifas dari buku yang sudah pernah dibaca dan informasi dari keluarganya
13.Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)
Ibu mengatakan lingkungan tempat tinggal bersih dan nyaman serta tidak
ada hewan peliharaan

C.Data Objektif
1.Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Stabil
Tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 78x/menit
RR : 24x/menit Suhu : 37 C
BB sebelum hamil : 50 Kg
BB saat hamil : 62 Kg
Tinggi badan : 155 cm

2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Mesocephal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
Rambut :Lurus, tidak ada ketombe, tidak mudah rontok dan keadaan bersih
Muka : Bentuk simetris, pucat, keadaan bersih tidak ada oedem

Mata : Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata,


konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik, berfungsi dengan baik, keadaan bersih

Hidung : Bentuk simetris, keadaan bersih dan tidak ada pembesaran polip,
berfungsi dengan baik
Mulut : Tidak ada kelainan pada mulut, tidak ada stomatitis, keadaan gigi
bersih, tidak ada caries dan tidak ada pembesaran tonsil

Telinga : Bentuk simetris, keadaan bersih , fungsi pendengaran baik, daun


telinga ada

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, kelenjar limfe dan tidak
ada pembenhkakan vena jugularis
Dada : Bentuk simetris,pergerakan nafas teratus, tidak ada benjolan
abnormal
Payudara : Membesar simetris, puting susu menonjol, hyperpigmentasi,
tidak ada benjolan abnormal, kolostrum belum keluar , keadaan bersih
Abdomen : Bentuk simetris membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada bekas
operasi, keadaan bersih

Palpasi
Leopold I : TFU 34cm, pada fundus teraba lunak, kurang bundar,
kurang melenting berarti bokong
Leopold II : Perut ibu sebelah kiri teraba lebar dan memberikan
tahanan yang besar berarti punggung. Perut ibu sebelah kanan teraba bagian
kecil-kecil yang berarti ekstremitas.
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba keras, bundar melenting
yang berarti kepala
Leopold IV : Kedua tangan pemeriksan tidak bertemu lagi (Divergen)
berarti
kepala sudah masuk PAP
Osborn test : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Mc.Donald
TFU :34 cm TBJ : (34-11) x 155
= 23 x 155
= 3.565 g
Auskultasi
DJJ: positif 140 x/menit
Ekstremitas Atas : Bentuk simetris,tidak ada cacat, tidak ada oedem,
keadaan bersih, jari-jari tangan lengkap
Ekstremitas Bawah : Bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada oedem,
tidak ada kecurigaan polio, organ berfungsi dengan baik, jari-jari kaki lengkap
Genitalia : Keadaan bersih, tidak ada haemoroid, tidak ada
oedem, tidak ada varises
Pemeriksaan panggul : Distansia Spinarum : 26 cm
Distansia Kristarum : 28 cm
Konjugata Eksterna :18 cm
Lingkar Panggul Luar : 86 cm

3. Pemeriksaan penunjang Tgl : 11 Juli 2011 Pukul : 18.00


WIB
a. Hb : 9,4 g%
b. Protein urine : (-)
c. Reduksi urine : (-)
4.Data penunjang
Tidak ada

II. INTERPRETASI DATA


A. Diagnosa Kebidanan
Seorang ibu Ny.K umur 26 tahun G1P0A0Ah0 usia kehamilan 36 minggu 4 hari,
janin tunggal, hidup, intrauterin, bagian terendah kepala, dengan anemia ringan.
Data Dasar :
Subyektif
Ibu mengatakan pegal-pegal pada pinggang dan kaki, sering lelah, pusing,mata
berkunang
Ibu mengatakan cepat lelah
Ibu mengatakan hamil anak pertama
Ibu mengatakan umurnya 26 tahun
Ibu mengatakan HPHT pada tanggal 5 Oktober 2010
Obyektif
Pemeriksaan Hb : 9,4 g%
Ibu tampak lemas dan ibu terlihat pucat
HPL tanggal 12 Juli 2011
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 78x/menit
RR : 24x/menit Suhu : 37 C
DJJ: positif 140 x/menit
TFU :34 cm
Leopold I : TFU 34cm TBJ : 3.565 g
Leopold II : Puki
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP

B. Masalah
Anemia ringan,gangguan aktifitas, gangguan rasa nyaman, serta gangguan
pemenuhan nutrisi

Data Dasar :
Subyektif
Ibu mengatakan pegal-pegal pada pinggang dan kaki, sering lelah, pusing,mata
berkunang
Ibu mengatakan cepat lelah
Ibu merasakan kram pada kaki
Ibu merasakan cemas menjelang persalinan
Ibu mengatakan kurang istirahat
Ibu mengatakan tidak nafsu makan

Obyektif
Pemeriksaan Hb : 9,4 g%
Ibu terlihat pucat dan tampak lemas
Ibu cemas menjelang persalinan

III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL


Potensial terjadi persalinan lama, terjadi infeksi, perdarahan antepartum, ketuban
pecah dini (KPD), terjadi sub involusi uteri yang menimbulkan perdarahan
antepartum, pengeluaran ASI kurang.

IV.TINDAKAN SEGERA
A.Mandiri
........................................................................................................................
.....
B.Kolaborasi
Jika diperlukan lakukan kolaborasi dengan dokter
C.Merujuk
........................................................................................................................
......

V. PERENCANAAN Tanggal: 11 Juli 2011 Pukul


:18.00WIB

1. Jelaskan pada ibu kondisinya saat ini


2. Berikan terapi yang sesuai keadaan saat ini
3.Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan gizi yang baik bagi ibu hamil
4.Beritahu ibu cara mengkonsumsi zat besi
5. Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang
berlebihan dan berat
6. Berikan informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
7. Berikan informasi tentang persiapan persalinan
8.Berikan informasi tentang tanda-tanda persalinan
9. Anjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang segera jika ada keluhan
VI. PELAKSANAAN Tanggal: 11 Juli 2011 Pukul
:18.00WIB
1. Menjelaskan pada ibu kondisinya saat ini
Ibu terlihat pucat dan lemas
Pemeriksaan Hb : 9,4 g%
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 78x/menit
RR : 24x/menit Suhu : 37 C
DJJ: positif 140 x/menit
TFU :34 cm
Leopold I : TFU 34cm TBJ : 3.565 g
Leopold II : Puki
Leopold III : Kepala
Leopold IV : Kepala sudah masuk PAP
2. Berikan terapi yang sesuai keadaan saat ini
Tablet Fe : 2 x 1 tablet/ hari
Kalsium laktat : 3 x 1 tablet/hari
Vitamin B kompleks: 3 x 1 tablet/hari
Vitamin C : 3 x 1 hari
3. Jelaskan pada ibu tentang kebutuhan gizi yang baik bagi ibu hamil untuk makan
sedikit tapi sering seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, roti dari gandum utuh,
cereal dalam jumlah besar
Produk susu rendah lemak dan daging tanpa lemak dalam jumlah sedang
Daging tanpa lemak, ayam dan ikan
Kacang-kacangan dan biji-bijian
Susu rendah lemak, keju dan yogurt
Sayur-sayuran berdaun hijau
Suplemen asam folat
4.Memberitahu ibu cara mengkonsumsi zat besi yang menjadi sumber zat besi
setiap harinya (contoh: daging merah), dan juga mengkonsumsi makanan yang
menjadi sumber vitamin C (seperti jeruk) untuk membantu penyerapan zat besi
5. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas
yang berlebihan dan berat
6. Memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti
perdarahan pervaginam, bengkak pada muka,kaki tangan, pandangan mata kabur,
nyeri abdomen yang hebat
7.Memberikan informasi tentang persiapan persalinan seperti keuangan, donor
darah, transportasi, perlengkapan yang harus dibawa, pendamping saat bersalin,
pengambil keputusan disaat terjadi kegawatdaruratan

8. Memberikan informasi tentang tanda-tanda persalinan seperti sering kenceng-


kenceng teratur, mengeluarkan lendir bercampur darah, keluar cairan ketuban dari
jalan lahir

9. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi


tanggal 18 Juli 2011 atau jika ada keluhan

VII.EVALUASI Tanggal: 11 Juli 2011 Pukul


:18.20WIB
1. Ibu sudah mengerti kondisinya saat ini

2. Ibu mau mengkonsumsi tablet Fe, kalsium laktat, vitamin B kompleks, vitamin
C 3 x 1 tablet/hari

3.Ibu sudah paham tentang kebutuhan gizi yang baik bagi ibu hamil
4.Ibu sudah mengetahui cara mengkonsumsi zat besi
5.Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang
berlebihan dan berat
6. Ibu sudah mengetahui tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
7. Ibu sudah mengerti tentang persiapan saat persalinan
8. Ibu sudah smengetahui tanda-tanda persalinan
9. Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang segera atau jika ada keluhan
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN

Ibu hamil yang menderita anemia mempunyai risiko kesakitan yang lebih
besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil
normal. Akibatnya mereka mempunyai risiko yang lebih besar untuk melahirkan
bayi dengan BBLR, pendarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan
mudah mengalami gangguan kesehatan bahkan dapat menyebakan kematian ibu
dan bayinya, jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat

Anemia pada saat kehamilan disebut potential danger to mother and


child potensial membahayakan ibu dan anak). Karena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehataan. Pada
Pengamatan lebih lanjut menunjukan bahwa zat besi yang dapat di atasi melalui
pemberian zat besi secara teratur dan peningkatan gizi, khususnya pada daerah
pedesaan, karena seringnya dijumpai bumi dengan malnutrisi, persalinan dengan
jarak berdekatan, dan bumi yang dengan pendidikan dan tingkat sosial Ekonomi
darah.

Saat hamil zat besi dibutuhkan lebih banyak dari pada saat tidak hamil.
Pada kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel
darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta, kebutuhan zat
besi pada setiap trimester berbeda. Terutama pada trimester kedua dan ketiga
wanita hamil memerlukan zat besi dalam jumlah banyak

B.SARAN:

anemia pada ibu hamil sebaiknya di cegah dengan cara perbaikan pola makan dan
kebiasaan makan yang sehat serta mengkonsumsi makan sedikit tapi sering seperti
sayur-sayuran dan buah-buahan, roti dari gandum utuh, cereal dalam jumlah
besar, produk susu rendah lemak dan daging tanpa lemak dalam jumlah sedang,
dtanpa lemak, ayam dan ikan, kacang-kacangan dan biji-bijian, susu rendah
lemak, keju dan yogurt, sayur-sayuran berdaun hijau, bahan kaya protein, zat besi
dan asam folat pada saat kehamilan.
Walaupun wanita hamil berhenti menstruasi, tambahan besi tetapi diperlukan untuk
fetus, plasenta dan peningkatan volume darah ibu.
sebaiknya ibu hamil dapat di berikan tablet Fe (Fe sulfat 320 mg dan asam folat 0,5
mg) sebanyak satu kali satu tablet selama 90 hari.Diperkirakan jumlah tersebut
mencukupi kebutuhan tambahan zat besi selama kehamilan yaitu 1000 mg di
samping yang berasal dari makanan.
dukungan keluarga dan masyarakat perlu terus ditingkatkan untuk memotivasi ibu
hamil agar lebih meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi agar tidak
mengalami anemia.
Ibu hamil yang menderita anemia sedang harus mengkonsumsi zat besi yang
menjadi sumber zat besi setiap harinya (contoh: daging merah), dan juga
mengkonsumsi makanan yang menjadi sumber vitamin C (seperti jeruk) untuk
membantu penyerapan zat besi
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktifitas yang
berlebihan dan berat

DAFTAR PUSTAKA:
1. Sylvia A.price,dkk.(2002)
2. burnner &suddarth.2001
3. wiknjosastro,2002
4. saifuddin,2001
5. Amiruddin,2007
6. (ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga Berencana; Manuaba; 1998)
7. ( Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana ; 1998)
8. ( Ilmu Kebidanan ,penyakit kandungan 1994 )
9. (Ilmu Kebidanan; Kandungan dan Keluarga Berencana; 1998)
10. (Setiawan Y, 2006).
11. (Mansjoer dkk, 2008)
12. Sumber : Tarwoto, 2008

You might also like