Pengertian Status asmatikus adalah episode perburukan gejala yang progresif
dari sesak, batuk, mengi atau rasa berat di dada atau kombinasi dari gejala gejala tersebut 2.Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosa Status asmatikus dan melakukan pengobatan Status asmatikus 3.Kebijakan SK Direktur No : / / /2016 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Klinik Graha Puger Sehat 4.Referensi Permenkes no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer, Hal 373 379 5 5.Prosedur 1. Petugas memberikan oksigen bila pasien sesak 2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis 3. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat singkat serangan meliputi gejala, pengobatan yang telah digunakan, respon pengobatan, pencetus serangan dll 4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi tanda vital, RR lebih dari 20 x/menit, nadi, tekanan darah, posisi penderita, cara bicara, penggunaan otot otot bantu pernafasan, sianosis, wheezing 5. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang seperti saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oxymetry 6. Petugas menegakkan diagnosa dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan Klasifikasi berat serangan asma: 7. Petugas memberika KIE kepada pasien dan keluarga pasien dan keluarga pasien tentang kondisi pasien, dan menyarankan untuk dilakukan observasi di Klinik 8. Petugas memberikan pengobatan Status Asmatikus : 8.1Terapi awal Oksigenasi, nebulisasi dengan antikolinergik dan agonis beta 2 (combiven), Balance cairan, evaluasi 1 jam 8.2Setelah re- evaluasi 8.2.1 Respon baik : gejala batuk/sesak membaik dan ada perbaikan setelah nebulisasi, maka antikolinergik dan agonis beta 2 (combiven) inhalasi dilanjutkan setiap 3 4 jam untuk 24 48 jam, atau bronkodilator oral setiap 6 8 jam, Kortikosteroid : meilprednisolon : dosis dewasa 4 40 mg/ hari dosis tunggal atau terbagi; dosis anak 0,25 2 mg/kg/bb/hari dosis tunggal atau terbagi. 8.2.2 Respon buruk : gejala menetap atau bertambah berat (kesadaran menurun, gelisah, sianosis, gagal nafas), maka bisa diberikan antikolinergik dan agonis beta 2 (combiven) inhalasi, dan glukokortikosteroid sistemik, dan persiapan untuk dilakukan rujukan. 9. Petugas mencatat hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi pada rekam medis 6. Alur 7.Unit Terkait IGD, Rawat Inap