You are on page 1of 15

4/20/2015

Birokrasi dan
Manajemen Jaringan

1
4/20/2015

Urgensi jaringan (network)

Urgensi jaringan [2]


2
4/20/2015

Definisi: Manajemen Jaringan

Metode untuk mencapai tujuan dengan melakukan


pemecahan masalah bersama-sama melalui
pengembangan strategi kerjasama dalam kebijakan
jarngan, yang mana hubungan antar aktor atau
individu dapat berkembang, sekaligus terdapat
ketergantungan antar aktor (Kickert, et.al, 1997)
Catatan penting dari Kickert: Hirarki dan sistem
pengendalian dari atas ke bawah (top down) sulit
dilakukan dalam jaringan, karena posisi aktor relatif
sejajar.

3
4/20/2015

Definisi.. [lanjutan]
Networks are quite different from organizational
hierarchies.
Networks are collaborative, not bureaucratic structures,
involving autonomous organizations that are often
responsive to a broad range of non-goverment
stakeholders, while also working in independent ways with
both government and other network providers.
Effective network management requires skills and
development of coordinating structures that are not the
same as those that might be effective for managing
individual organizations.
Sumber: H Brinton Milward and Keith G. Provan, Managing Networks Effectively,
Georgetown University, Washington, 2003.

Perspektif dlm Pengambilan Keputusan


(Sumber: Kickert, Klijn, Koppenjan (2002, eds.), hal. 10)

Perspectives: The rational The multi-actor The network


central rule perspective perspective
perspective
Object of analyses Relation between Relation between Network of actors
central ruler and central ruler & local
target groups actors
Perspective Central ruler Local actors Interaction between
actors
Characteristic of Authoritative Centralized versus Interdependent
relations autonomous

Characterization of Neutral Political processes Interaction process


policy processes implementation of ex of interest in which information,
ante formulated representation and goals and resources
policy informal use of are exchanged
guidelines and
resources

4
4/20/2015

Lanjutan...Perspektif dlm Pengambilan Keputusan


(Sumber: Kickert, Klijn, Koppenjan (2002, eds.), hal. 10)

Perspectives: The rational The multi-actor The network


central rule perspective perspective
perspective
Criterion of Attainment of the Local discretionary Realization of
success goals of the formal power and obtaining collective action
policy resources in favour
of local actors

Causes of failure Ambiguous goals; Rigid policies: lack Lack of incentives


too many actors; of resources, non- for collective action
lack of information & participation of local or existing
control actors blockages

Recommendations Coordination & Retreat of central Management of


for governance centralization rule in favour of local policy networks:
actors improving
conditions under
which actors interact

Skema: Landasan Kerjasama untuk ber-jejaring

VISI

I KESEPAHAMAN LANDASAN
MISI
D
E (Common Ground)
N
T
I
F Common Common Potency Policy
I Interest
TUJUAN
K
Problems
A KERJASAMA
S
I Ketercapaian
MENUJU TERCAPAINYA TUJUAN Indikator Utama

5
4/20/2015

Contoh: Manajemen jaringan


1. KERJASAMA ANTARA DAERAH
2. PUBLIC-PRIVATE PARTNERSHIP (PPP)

Latar belakang: KAD


Pasal 145 UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
menyatakan bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, Pemerintah Daerah dapat mengadakan kerjasama dengan
daerah-daerah lainnya, untuk tujuan efektivitas pelayanan publik,
sinergitas dan saling menguntungkan.
PP 50 Tahun 2007 mengatur tentang Pengaturan Format dan
Kelembagaan Kerjasama. Aturan penjelas: Permendagri Nomor 22
Tahun 2009, dan Permendagri No. 23 tahun 2009.
Kerjasama antar Daerah adalah suatu bentuk pengaturan kerjasama
yang dilakukan antar pemerintah daerah dalam bidang-bidang yang
disepakati untuk mencapai nilai efisiensi dan kualitas pelayanan yang
lebih baik.

6
4/20/2015

Mengapa diperlukan kerjasama? (1)


Ada batas wilayah administratif (sesuai peraturan perundangan), dan
batas wilayah fungsional (sesuai hubungan sosial ekonomi lintas batas
administratif).
Setiap daerah memiliki batas wilayah administratif, akan tetapi dalam
realitasnya ada berbagai masalah dan kepentingan muncul sebagai
akibat dari hubungan fungsional di bidang sosial ekonomi yang
melewati batas-batas wilayah administratif tersebut.
Dalam konteks ini, diperlukan kerjasama antar pemerintah daerah
untuk menyelesaikan berbagai masalah lintas wilayah administratif
dapat diselesaikan bersama dan sebaliknya agar banyak potensi yang
mereka miliki dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.

Alasan lain: Mengapa diperlukan


kerjasama? (1)
1. Pihak-pihak yang bekerjasama dapat membentuk
kekuatan yang lebih besar. Dengan kerjasama antar
pemerintah daerah, kekuatan dari masing-masing daerah
yang bekerjasama dapat disinergikan untuk menghadapi
ancaman lingkungan atau permasalahan yang rumit
sifatnya daripada kalau ditangani sendiri-sendiri. Mereka
bisa bekerjasama untuk mengatasi hambatan lingkungan
atau mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi.
2. Pihak-pihak yang bekerjasama dapat mencapai kemajuan
yang lebih tinggi. Dengan kerjasama, masing-masing
daerah akan mentransfer kepandaian, ketrampilan, dan
informasi, misalnya daerah yang satu belajar kelebihan
atau kepandaian dari daerah lain. Setiap daerah akan
berusaha memajukan atau mengembangkan dirinya dari
hasil belajar bersama.

7
4/20/2015

3. Pihak-pihak yang bekerjasama dapat lebih berdaya.


Dengan kerjasama, masing-masing daerah yang terlibat
lebih memiliki posisi tawar yang lebih baik, atau lebih
mampu memperjuangkan kepentingannya kepada
struktur pemerintahan yang lebih tinggi. Bila suatu
daerah secara sendiri memperjuangkan
kepentingannya, ia mungkin kurang diperhatikan,
tetapi bila ia masuk menjadi anggota suatu forum
kerjasama daerah, maka suaranya akan lebih
diperhatikan.
4. Pihak-pihak yang bekerjasama dapat memperkecil
atau mencegah konflik. Dengan kerjasama, daerah-
daerah yang semula bersaing ketat atau sudah terlibat
konflik, dapat bersikap lebih toleran dan berusaha
mengambil manfaat atau belajar dari konflik tersebut.

5. Masing-masing pihak lebih merasakan keadilan. Masing-


masing daerah akan merasa dirinya tidak dirugikan karena
ada transparansi dalam melakukan hubungan kerjasama.
Masing-masing daerah yang terlibat kerjasama memiliki
akses yang sama terhadap informasi yang dibuat atau
digunakan.
6. Masing-masing pihak yang bekerjasama akan memelihara
keberlanjutan penanganan bidang-bidang yang
dikerjasamakan. Dengan kerjasama tersebut masing-masing
daerah memiliki komitmen untuk tidak mengkhianati
partnernya tetapi memelihara hubungan yang saling
menguntungkan secara berkelanjutan.
7. Kerjasama ini dapat menghilangkan ego daerah. Melalui
kerjasama tersebut, kecendrungan ego daerah dapat
dihindari, dan visi tentang kebersamaan sebagai suatu
bangsa dan negara dapat tumbuh.

8
4/20/2015

Manfaat kerjasama: perspektif ekonomi


publik

Kerjasama (cooperation) telah lama dikenal dan


dikonsepsikan sebagai suatu sumber efisiensi dan
kualitas pelayanan (lihat Rosen, 1993).
Kerjasama telah dikenal sebagai cara yang jitu untuk
mengambil manfaat dari ekonomi skala (economies of
scales). Pembelanjaan atau pembelian bersama,
misalnya, telah membuktikan keuntungan tersebut,
dimana pembelian dalam skala besar atau melebihi
threshold points, akan lebih menguntungkan dari
pada dalam skala kecil.

Dengan kerjasama tersebut biaya tak terduga


(overhead cost) akan teratasi meskipun dalam skala
yang kecil. Sharing dalam investasi, misalnya, akan
memberikan hasil akhir yang lebih memuaskan
seperti dalam penyediaan fasilitas dan peralatan,
serta pengangkatan spesialis dan administrator.
Kerjasama juga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan, misalnya dalam pemberian atau
pengadaan fasilitas, dimana masing-masing pihak
tidak dapat membelinya sendiri.
Dengan kerjasama, fasilitas pelayanan yang mahal
harganya dapat dibeli dan dinikmati bersama,
seperti pusat rekreasi, pendidikan orang dewasa,
transportasi, dsb.

9
4/20/2015

Beberapa contoh
kerjasama antar daerah

Jabodetabekjur

10
4/20/2015

Kartamantul

Beberapa KAD lainnya

11
4/20/2015

Kerjasama Pemerintah-
Swasta (KPS)

Public private partnership (PPP)

12
4/20/2015

13
4/20/2015

14
4/20/2015

1.

Antara lain:
Road Station Rest Area
(Michino-eki)
Pembangunan
infrastruktur skala
Highway & besar
Community
Empowerment

Diterapkan utk
Konteks
peningkatan Fokus
kesejahteraan
Melalui
masyarakat
PPP

Road Station
Scenic Byway

15

You might also like