You are on page 1of 5

Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(1), 47-51, 2015 Hayatus Saadah

OPTIMASI FORMULA EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale)


DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG MENGGUNAKAN ANALISIS
SIMPLEX LATTICE DESIGN

Submitted : 10 April 2015


Edited : 10 Mei 2015
Accepted : 20 Mei 2015

HayatusSa`adah

Akademi Farmasi Samarinda


E-mail : hay_tus@yahoo.com

ABSTRACT
Processing of medicinal plants into the appropriate dosage form can ensure security during use. It is a
motivation in making acceptable dosage form which is easy and convenient to use, especially the
manufacture of ethanol extract red ginger tablets using a combination of starch 1500 and amprotab.
The study begins with the manufacture of dry extract of red ginger. Optimization of making tablets using
a combination of starch 1500 and disintegrator with simplex lattice design using three formulas is done by
direct compaction method. Further testing on the tablet hardness, friability and disintegration time.
The results showed starch 1500 has a greater influence increase hardness and disintegration time of
tablets, as well as lowering the fragility of the tablet. While the interaction of starch 1500 and disintegrator
has no effect on the physical tablet. The optimum proportion of the combination of starch 1500 and
disintegrator meet the physical requirements of tablets with a ratio of 4: 6 with 7.99 kg hardness, the
friability of 0.32% and disintegration time of 2.42 minutes

K eywords : extract red ginger, simplex lattice design, direct compaction method

PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia mengenal dan untuk menentukan keseragaman dosis dari produk
memakai tanaman berkhasiat obat sebagai salah yang digunakan. Demikian juga bentuk sediaan
satu upaya dalam penanggulangan masalah obat tradisional yang beredar di masyarakat
kesehatan yang dihadapinya, jauh sebelum bermacam-macam, baik asal bahan mentah,
pelayanan kesehatan formal dengan obat-obat proses pengolahan dan bentuk sediaannya,
modern menyentuh masyarakat. Pengetahuan sehingga dapat dipastikan kemungkinan betapa
tentang tanaman obat ini, merupakan warisan besarnya ketidakseragaman komposisi senyawa
budaya bangsa berdasarkan pengalaman, yang yang terdapat pada produk jadinya. Hal tersebut
secara turun temurun telah diwariskan oleh mendorong adanya pengolahan tanaman obat
generasi terdahulu kepada generasi berikutnya menjadi bentuk sediaan yang mudah digunakan
termasuk generasi saat ini.Obat tradisional sebagai serta mempunyai dosis penggunaan yang tepat
alternatif pilihan untuk memenuhi kebutuhan sehingga menjamin keamanan sediaan tersebut.
dasar penduduk di bidang kesehatan. Penggunaan Fenomena tersebut menjadi motivasi yang
produk-produk bahan alam terutama dari mendorong produsen obat tradisional untuk
tumbuhan mengalami peningkatan hingga 380% membuat suatu sediaan yang mudah dalam
antara tahun 1990 dan 1997 sehingga fokus-fokus penggunaan salah satunya adalah pembuatan
penelitian mulai diarahkan pada keseragaman tablet ekstrak etanol jahe merah yang mempunyai
produk dan standarisasinya1. aktivitas antara lain sebagai anti inflamasi dan
Saat ini penggunaan tanaman obat sebagai antioksidan.
alternatif pengobatan di masyarakat semakin Penelitian mengenai jahe merah sejauh ini
meningkat, namun penggunaan tersebut tetap lebih banyak pada analisis kandungan dan
harus memperhatikan indikasi, dosis dan efek khasiatnya. Penelitian tersebut antara lain :
samping.Penggunaan produk-produk bahan alam Analisis minyak atsiri dari dua varietas rimpang
dari tumbuhan ini masih menggunakan cara-cara jahe dari bahan segar dan kering. Pengaruh air
tradisional, yaitu diseduh, dihaluskan, diambil perasan rimpang jahe terhadap toksisitas akut
sarinya dan sebagainya yang semuanya itu sulit propanolol dan kinidin pada mencit. Pemanfaatan

Akademi Farmasi Samarinda 47


Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(1), 47-51, 2015 Hayatus Saadah

oleoresin jahe (Zingiber officinale) untuk dari formulasi. Metode kempa langsung kempa
mengatasi kelainan antioksidan intrasel langsung merupakan metode pilihan untuk
superoxide dismutase (SOD) hati tikus di bawah pembuatan tablet dengan zat aktif yang bersifat
kondisi stress2. termolabil dan sensitive terhadap kelembaban.
Dalam penelitian ini dibuat sediaan tablet (Jivrajet al, 2000)
yang didefinisikan sebagai sediaan padat Oleh karena itu perlu dilakukan suatu
mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan penelitian pembuatan tablet ekstrak etanol jahe
pengisi yang berdasarkan metode pembuatannya merah dengan melakukan formulasi pembuatan
dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet tablet ekstrak etanol jahe merah dengan metode
kempa3. kempa langsung. Sehingga dari penelitian ini
Cara kempa langsung biasanya digunakan diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
untuk obat-obat dengan potensi yang tinggi pengetahuan mengenai pembuatan tablet dengan
dimana kandungan zat aktifnya kurang dari 30 % bahan aktif berasal dari bahan alam.

METODE PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan merupakan Penentuan formula dengan model simplex
penelitian eksperimental dengan rancangan lattice design dilakukan dengan menggunakan
penelitian menggunakan aplikasi Simplex Lattice perbandingan Starch 1500 (komponen A) dan
Design (Design Expert ver 7.11) . Amprotab (komponen B) dalam proporsi tertentu
(() 1) bagian. Dalam hal ini 1 bagian = 75 mg
Pembuatan serbuk kering ekstrak etanol jahe (maksimum) dan 0 bagian = 0 mg (minimum).
merah Rancangan proporsi komponen untuk tiap-tiap
Rimpang jahe merah yang di rajang formula tersaji dalam tabel 1.
melintang dengan tebal 2 mm dikeringkan Serbuk kering ekstrak etanol jahe merah
dengan cara di angin-anginkan dan di bawah sinar ditambah eksipien yang telah terpilih dicampur
matahari tak langsung dengan ditutup kain hitam. menggunakan mixer Erweka dengan kecepatan
Rimpang yang telah kering diblender halus. 145 rpm selama 10 menit. Campuran tersebut
Kemudian sebanyak 250 gram serbuk jahe dicetak dengan mesin tablet setelah diuji sifat alir
diekstrak empat kali dengan menggunakan 500 ml dan kompaktibilitasnya. Tablet dicetak dengan
pelarut organic etanol.Ekstrak yang diperoleh berat 500 mg dan dibuat dengan kedalaman punch
disaring kemudian disuling dengan rotaryvacum- atas 6,5 mm.
evaporator. Ekstrak dikeringkan dengan Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap
menambahkan aerosil dan dikeringkan di almari tablet kempa langsung ekstrak etanol jahe merah
pengering dengan suhu 400C selama 24 jam. meliputi kekerasan tablet, kerapuhan, dan waktu
hancur.
Optimasi formula serbuk kering ektrak etanol
jahe merah

Tabel 1. Formula tablet kempa langsung ekstrak etanol jahe merah


FORMULA
BAHAN
I II III
Ekstrak Jahe (mg) 200 200 200
Avicel (mg) 225 225 225
Starch 1500 (mg) 75 37.5 0
Amprotab (mg) 0 37.5 75

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tabel 2. Data sifat fisik tablet ektrak etanol jahe merah
Formula
Sifat Fisik
I II III
Kekerasan (kg) 9,15 0,10 8,2 0,03 7,20 0,05
Kerapuhan 0,279 0,018 0,311 0,011 0,382 0,002
Waktu hancur (menit) 4,58 0,08 2,83 0,02 0,70 0,01

48 Akademi Farmasi Samarinda


Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(1), 47-51, 2015 Hayatus Saadah

Pembuatan tablet ekstrak etanol jahe merah Pendekatan simplex lattice design
dilakukan dengan metode kempa langsung untuk terhadap kekerasan tablet menghasilkan
menghindari kerusakan akibat panas dan lembab. persamaan :
Setelah dilakukan pencampuran bahan-bahan Y = 9,15 (A) + 7,20 (B) + 0,10 (A)(B)
yang akan di tablet, dilakukan uji sifat fisik (A) = fraksi komponen starch 1500
terhadap tablet yang dihasilkan, meliputi : (B) = fraksi komponen amprotab
1. Kekerasan Tablet (kg) Profil kekerasan tablet yang diperoleh
Kekerasan tablet merupakan parameter dari penelitian menggunakan metode simplex
yang menggambarkan ketahanan tablet lattice design digambarkan pada gambar 1.
terhadap kekuatan mekanik seperti goncangan Pendekatan simplex lattice design
dan benturan selama pengemasan, menunjukkan bahwa kedua komponen
penyimpanan serta pendistribusian ke tangan berpengaruh menaikkan kekerasan namun
konsumen. Kekerasan tablet akan berpengaruh yang paling berpengaruh meningkatkan
terhadap waktu hancur dan disolusi, pada kekerasan tablet adalah starch 1500 dimana
umumnya tablet yang keras memiliki waktu nilai koefisien a lebih besar dari b. Hal ini
hancur yang lebih lama dan disolusi lebih disebabkan karena starch 1500 mempunyai
rendah. Hasil uji kekerasan tablet seperti tersaji kompaktibilitas yang lebih baik daripada
pada tabel 2. amprotab. Interaksi starch 1500 dan amprotab
Kekerasan tablet yang baik menurut hampir tidak berpengaruh terhadap kekerasan
Parrot5 adalah antara 4-8 kg. Dari hasil yang ditunjukkan dengan nilai koefisien yang
penelitian menunjukkan bahwa formula I tidak sangat kecil dan profil menunjukkan garis yang
memenuhi persyaratan fisik tablet. cenderung lurus.

Design-Expert Sof tware Two Component Mix


Kekerasan 9.2
DesignPoints
X1 = A: Starch 1500
X2 = B: Amprotab

8.7
Kekerasan

8.2

7.7

7.2

Actual Starch 1500 0 0.25 0.5 0.75 1


Actual Amprotab 1 0.75 0.5 0.25 0

Gambar 1. Profil kekerasan tablet berdasarkan pendekatan simplex lattice design

2. Kerapuhan Tablet (%) Pendekatan simplex lattice design


Hasil uji kerapuhan berkisar antara 0,25 terhadap kerapuhan tablet menghasilkan
1,08%. Menurut Banker & Anderson4 persamaan:
kerapuhan yang baik bila angka kerapuhan Y = 0,279 (A) + 0,382 (B) - 0,078 (A)(B)
kurang dari 1%. Dari hasil penelitian (Tabel 2) (A) = fraksi komponen starch 1500
menunjukkan bahwa semua formula memenuhi (B) = fraksi komponen amprotab
persyaratan fisik kerapuhan tablet. Profil kerapuhan tablet yang diperoleh
dari penelitian menggunakan metode simplex
lattice design digambarkan pada gambar 2.

Akademi Farmasi Samarinda 49


Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(1), 47-51, 2015 Hayatus Saadah

Design-Expert Sof tware Two Component Mix


kerapuhan 0.39
DesignPoints
X1 = A: Starch 1500
X2 = B: Amprotab

0.36

kerapuhan
0.33

0.3

0.27

Actual Starch 1500 0 0.25 0.5 0.75 1


Actual Amprotab 1 0.75 0.5 0.25 0

Gambar 2. Profil kerapuhan tablet berdasarkan pendekatansimplex lattice design

Pendekatan simplex lattice design 3. Waktu Hancur Tablet (menit)


menunjukkan bahwa kedua komponen Waktu hancur menunjukkan bahwa
berpengaruh menaikkan kerapuhan namun semua formula hancur dalam waktu kurang
yang paling berpengaruh meningkatkan dari 15 menit, Hal ini sesuai dengan
kerapuhan tablet adalah amprotab dimana nilai persyaratan yaitu semua tablet harus hancur
koefisien b lebih besar dari a. Hal ini berkaitan tidak lebih dari 15 menit.
dengan kekerasan tablet dimana tablet dengan Pendekatan simplex lattice design
kekerasan yang tinggi maka akan mempunyai terhadap waktu hancur tablet menghasilkan
tingkat kerapuhan yang lebih rendah. Berkaitan persamaan :
dengan hal tersebut, diketahui bahwa amprotab Y = 4,58 (A) + 0,70 (B) + 0,76 (A)(B)
mempunyai kompaktibilitas yang lebih rendah (A) = fraksi komponen starch 1500
daripada starch 1500 sehingga cenderung lebih (B) = fraksi komponen amprotab
meningkatkan kerapuhan.Sedangkan interaksi Profil waktu hancur tablet yang
starch 1500 dan amprotab berpengaruh diperoleh dari penelitian menggunakan metode
menurunkan. simplex lattice design digambarkan pada
gambar 3.

Design-Expert Sof tware Two Component Mix


Waktu hancur 4.6
DesignPoints
X1 = A: Starch 1500
X2 = B: Amprotab

3.6
Waktu hancur

2.6

1.6

0.6

Actual Starch 1500 0 0.25 0.5 0.75 1


Actual Amprotab 1 0.75 0.5 0.25 0

Gambar 3. Profil waktu hancur tablet berdasarkan pendekatan simplex lattice design

Pendekatan simplex lattice design interaksi starch 1500 dan amprotab


menunjukkan bahwa yang paling berpengaruh berpengaruh menaikkan waktu hancur
menaikkan menaikkan waktu hancur tablet walaupun pengaruhnya sangat kecil yang
adalah starch 1500 dimana nilai koefisien a ditunjukkan oleh nilai koefisien interaksi yang
lebih besar dari b. Starch 1500 mempunyai sangat kecil.
kompaktibilitas yang baik sehingga akan Berdasarkan percobaan yang dilakukan
menghasilkan tablet dengan kekerasan yang diperoleh persamaan matematis secara
lebih besar dan akibatnya tablet akan hancur factorial design yaitu Y1 (persamaan untuk
dalam waktu yang lebih lama. Sedangkan kekerasan), Y2 (persamaan untuk kerapuhan),

50 Akademi Farmasi Samarinda


Jurnal Ilmiah Manuntung, 1(1), 47-51, 2015 Hayatus Saadah

dan Y3 (persamaan untuk waktu hancur). Dari ke dalam mg sehingga diperoleh formula
masing-masing persamaan akan didapat grafik optimum starch 1500 dan amprotab yang akan
super imposed yang diperoleh dengan digunakan untuk pembuatan tablet ekstrak
menggabungkan grafik profil masing-masing etanol jahe merah dan diperoleh komposisi
sifat fisik tablet yang dioptimasi. seperti pada tabel 3.
Pada daerah optimum tersebut dipilih Responteoritis dapat dilihat pada hasil
satu titik dengan proporsi starch 1500 dan prediksi dengan program optimasi dengan
amprotab yang memenuhi parameter yang Design Expert atau dapat ditentukan sesuai
diinginkan untuk pembuatan tablet ekstrak jahe dengan persamaan tiap-tiap parameter
merah secara cetak langsung. Masing-masing optimasi.
notasi dari tiap komponen ditransformasikan

Tabel 3. Formula Optimum starch 1500 dan amprotab


Bahan Notasi Proporsi (mg)
starch 1500 0.395 29.63
amprotab 0.605 45.38

SIMPULAN
1. Starch 1500 mempunyai pengaruh yang lebih 2. Proporsi optimum kombinasi starch 1500 dan
besar memperbesar kekerasan dan waktu amprotab yang memenuhi persyaratan fisik
hancur tablet, serta menurunkan kerapuhan tablet ditetapkan dengan perbandingan 4 : 6
tablet. Sedangkan interaksi starch 1500 dan dengan respon kekerasan 7,99kg, kerapuhan
amprotab tidak mempunyai pengaruh yang 0,32 % dan waktu hancur 2,42 menit.
terlalu besar terhadap sifat fisik tablet.

UCAPAN TERIMA KASIH


Disampaikan terima kasih kepada Kopertis Wilayah XI atas bantuan dana penelitian berasal dari DIPA
Kopertis Wilayah XI

DAFTAR PUSTAKA
1. Lucinda, G., Hume, A., Harris, I.M., Jackson, E.A., Kanmaz, T.J., Cauffield, J.S., Chin, T.W.F and
Knell, M., 2000, White Paper on Herbal Product, Pharmacotherapy, vol 20, no 7, 877-891, 2000
Pharmacotherapy Publication Inc
2. Wresdiyati T, Astawan M, Adnyane I K M, Prasetyawati R C, 2005, Pemanfaatan Oleoresin Jahe
(Zingiber officinale) untuk mengatasi Kelainan Antioksidan IntraselSuperixide Dismutase (SOD) Hati
Tikus di Bawah Kondisi Stres, Biota Vol.X (2); 120-128,
3. Jivraj, M., Martini, L.G and Thomson, C.M., 2000, An overview of the Different Excipients Useful for
the Direct Compression of Tablet, PSTT, Vol 3, No 2 Februari 2000, 58-62, Elsevier Science Ltd
4. Banker, S.G and Anderson, R.N., 1976, Tablet in The Theory and Practice of Industrial Pharmacy,
Lachman and Lieberman (ed), 2nd Ed. Lea and Febiger, Philadelphia, 463-735
5. Parrot, E.L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceuties, 3rd, Burgess Publishing
Co, Mineapolis, Iowa, 73-86

Akademi Farmasi Samarinda 51

You might also like