You are on page 1of 86

GAMBARAN PENGETAHUAN LEMBAR

IBU TENTANG
PERSETUJUAN
KEBUTUHAN GIZI PADA
BALITA DI WILAYAH POSYANDU KLURAHAN III
DESA KLURAHAN KECAMATAN NGRONGGOT
KARYA TULIS ILMIAH
KABUPATEN NGANJUK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI


KARYA TULIS ILMIAH
PADA BALITA DI WILAYAH POSYANDU KLURAHAN III
DESA KLURAHAN KECAMATAN NGRONGGOT
KABUPATEN NGANJUK

Oleh :

MUNIFATUL MAIMONAH
NIM. 0602200138

Telah disetujui untuk diseminarkan

PEMBIMBING I

IRA TITISARI, S.Si.T. Tanggal : 17 - 12 2009


NIP. 19780329 200212 2 002

PEMBIMBING II

Oleh :
TEMU BUDIARTI, S.Pd.M.Kes Tanggal : 21 - 12 2009
MUNIFATUL MAIMONAH
NIP. 19510423 197302 2 001NIM. 060200138

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2009

ii
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI


PADA BALITA DI WILAYAH POSYANDU KLURAHAN III
DESA KLURAHAN KECAMATAN NGRONGGOT
KABUPATEN NGANJUK

Oleh :

MUNIFATUL MAIMONAH
NIM : 0602200138

Telah dipertahankan di depan tim penguji


Pada tanggal : 28 Desember 2009

Susunan tim penguji

( INDAH RAHMANINGTYAS, S.Kp, M.Kes ) (_______________)


Penguji I Tanda tangan

( KOEKOEH HARDJITO, S.Kep.Ners, M.Kes ) (_______________)


Penguji II Tanda tangan

( IRA TITISARI, SSiT ) (_______________)


Penguji III Tanda tangan

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar Ahli Madya Kebidanan

Malang, Januari 2010

Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekes Depkes Malang

SURACHMINDARI, S.ST, M.Pd


NIP. 19560517 198103 2 001

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

MOTTO :
Untuk mendapatkan bibir yang indah ucapkan kata-kata
kebaikan dan kejujuran.

Untuk mendapatkan tubuh yang indah berjalanlah


dengan ilmu pengetahuan

Karya ini kupersembahkan untuk :


Keluargaku yang kusayangi dan kucintai semuanya
yang telah memberi semangat dan dorongan
selama ini.

iv
ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI BALITA DI


WILAYAH POSYANDU KLURAHAN III DESA KLURAHAN KECAMATAN
NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK.

TAHUN 2009

NAMA PENELITI : MUNIFATUL M.


NAMA PEMBIMBING I : IRA TITISARI, S.Si.T.
NAMA PEMBIMBING II : TEMU BUDIARTI, S.Pd.M.Kes.

Kasus gizi buruk yang tertinggi di Desa Klurahan berada di posyandu


Klurahan III. Penelitian bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu tentang
kebutuhan gizi balita.
Metode yang digunakan adalah deskriptif statistik, populasi dalam
pengetahuan ini adalah ibu balita yang berada diwilayah posyandu Klurahan III desa
Klurahan kecamatan Ngronggot kabupaten Nganjuk sebanyak 112 orang, dimana tehnik
pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling. Jumlah sampel yang
memenuhi kriteria inklusi adalah sejumlah 87 responden.
Berdasarkan hasil pengisian kuesioner dari 87 responden diperoleh hasil
bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang definisi gizi dikategorikan baik sejumlah 66 %,
tingkat pengetahuan ibu tentang bahan makanan sebagai sumber gizi dikategorikan baik
sejumlah 66 %, tingkat pengetahuan tentang cara pengolahan bahan makanan yang baik
dan benar dikategorikan baik sejumlah 70 %.
Berdasarkan hasil diatas disarankan pada tempat penelitian agar dapat
mempertahankan kondisi yang telah dicapai saat ini tentang pengetahuan ibu terhadap
kebutuhan gizi balita dan lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dibidang
nutrisi bagi balita.

Kata kunci : Gizi balita, pengetahuan.

v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya bersumpah bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah asli karya saya sendiri,

dan belum dibuat oleh orang lain sebelumnya, untuk memperoleh gelar dari berbagai

jenjang pendidikan tinggi manapun.

Kediri, Desember 2009

Yang Menyatakan

Munifatul Maimonah

vi
KATA PENGANTAR

Dengan segala puja dan puji sukur peneliti panjatkan kehadirat Allah

SWT. Karena atas berkat dan rahmat-Nya, peneliti telah dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah yang sangat sederhana ini guna memenuhi salah satu syarat di dalam

memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan pada Politeknik Depkes Malang jurusan

Kebidanan.

Keberhasilan peneliti tidak lepas dari bimbingan dan tuntunan serta bantuan dari

berbagai pihak untuk itu peneliti menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Temu Budiarti, S.Pd.M.Kes selaku Ketua Program Studi Kebidanan Kediri

sekaligus Pembimbing I I

2. Koekoeh Hardjito, S.Kep.Ners.M.Kes selaku Koordinator Karya Tulis Ilmiah

3. Ira Titisari, S.Si.T selaku Pembimbing I

4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk

5. Dr. Ahmad Nour Cholis selaku Kepala Puskesmas Ngronggot Kabupaten Nganjuk

6. Kepala Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.

7. Suami tercinta, tersayang, dan anak-anakku yang telah memberi semangat dan

dorongan, dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Sehubungan dengan kemampuan dan pengetahuan peneliti yang sangat terbatas,

maka peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa di dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu segala kritik dan saran

yang bersifat membangun selalu peneliti harapkan dari manapun datangnya.

vii
Akhirnya peneliti berharap semoga keberadaan Karya Tulis Ilmiah ini ada guna

dan manfaat bagi peneliti khususnya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.

Nganjuk, Desember 2009

Peneliti

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv

ABSTRAK..................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................... vii

DAFTAR ISI............................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 4

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pengetahuan .......................................................... 6

2.2. Konsep Balita ..................................................................... 12

2.3. Konsep Gizi ........................................................................ 15

2.4. Cara Pengolahan Bahan Makanan Sebagai Sumber Gizi ... 22

2.5. Parameter Kecukupan Gizi Balita ...................................... 26

2.6. Kerangka Konsep...... ......................................................... 27

ix
BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian................................................................ 28

3.2. Populasi, Sampel, Besar Sampel (Sampel Size) dan

Teknik Pengambilan Sampel............................................... 29

3.3. Variabel Penelitian .............................................................. 30

3.4. Definisi Variabel ............................................................... 31

3.5. Instrumen Penelitian .......................................................... 32

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ 33

3.7. Tehnik Pengumpulan Data dan Analisa Data .................... 33

3.8. Tehnik Analisa Data............................................................ 34

3.9. Etika Penelitian .................................................................. 35

3.10 Keterbatasan Penelitian....................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian................................................................... 37

4.2 Pembahasan.......................................................................... 44

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan......................................................................... 49

5.2 Saran................................................................................... 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

2.1 Angka Kecukupan Kebutuhan Kalori Per anak Per hari yang

Dianjurkan............................................................................................ 16

2.2 Daftar Beberapa Bahan Makanan Sumber Karbohidrat....................... 16

2.3 Angka Kecukupan Protein Rata-rata Per anak Per hari yang

dianjurkan............................................................................................. 17

2.4 Beberapa Bahan Makanan Sebagai Sumber Protein............................ 17

2.5 Kadar Lemak Beberapa Bahan Makanan............................................. 18

2.6 Angka Kecukupan Vitamin A Rata-rata Per anak Per hari yang

dianjurkan............................................................................................. 19

2.7 Beberapa Bahan Makanan Sebagai Sumber Vitamin A ...................... 19

3.1 Definisi Operasional............................................................................. 32

4.1 Umur Responden di wilayah posyandu Klurahan III desa Klurahan

Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ....................................... 37

4.2 Pendidikan Responden di wilayah posyandu Klurahan III desa

Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ....................... 38

4.3 Pekerjaan Responden di wilayah posyandu Klurahan III desa

Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ........................ 39

4.4 Penghasilan Responden di wilayah posyandu Klurahan III desa

Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ......................... 40

4.5 Pengetahuan Ibu Tentang Definisi Gizi di Wilayah Posyandu

Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten

Nganjuk ................................................................................................ 41

xi
4.6 Pengetahuan Ibu Tentang Bahan makanan Sebagai Sumber Gizi di

Wilayah Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan

Ngronggot Kabupaten Nganjuk .......................................................... 42

4.7 Pengetahuan Ibu Tentang Cara Pengolahan Bahan Makanan yang

Baik Dan Benar di Wilayah Posyandu Klurahan III Desa Klurahan

Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ..................................... 43

4.8 Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Balita di Wilayah

Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot

Kabupaten Nganjuk ............................................................................. 44

xii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel Standar Umur, Berat Badan dan Tinggi Badan

2. Informasi Penelitian

3. Formulir Persetujuan Menjadi Responden

4. Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan

5. Kuesioner

6. Jadwal Penelitian

7. Tabulasi Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Balita

8. Tabel Data Umum Responden

9. Surat Ijin Penelitian

10. Lembar Konsultasi

11. Berita Acara Perbaikan Karya Tulis Ilmiah

12.

xiii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini pemerintah melalui Dinas Kesehatan sedang giat-giatnya

melaksanakan program kesehatan guna peningkatan kesehatan bagi

masyarakat, terutama bagi kesehatan anak-anak baik usia balita atau

diatasnya, mengingat bahwa anak-anak adalah generasi penerus bangsa, yang

menentukan maju mundurnya bangsa dimasa yang akan datang.

Faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan bagi kesehatan

anak terutama anak-anak balita adalah pcmberian makanan (Nutrisi) yang

cukup gizinya, yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi balita, sehingga anak

dapat tumbuh dan berkembang secara normal, sehat dan kuat. Nutrisi

merupakan faktor terpenting dalam organ tubuh manusia agar berfungsi

dengan baik, nutrisi memberikan energi bagi aktivitas tubuh serta memelihara

kesehatan dan menambah daya tahan tubuh terhadap penyakit (Nurohman,

2001)

Pada usia balita, kecukupan gizi pada anak sangat tergantung kepada

ibu atau pengasuhnya. Anak balita merupakan kelompok yang menunjukan

pcrtumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat gizi yang tinggi

setiap kilogram berat badannya. Pada masa bayi dan balita, orang tua harus

selalu memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi anak


2

dengan membiasakan pola makan yang seimbang dan teratur setiap hari,

sesuai dengan tingkat kecukupannya.(Cindar Bumi, 2005).

Begitu dominannya peranan ibu bagi kesehatan anak balita terutama

dalam pemberian gizi yang cukup pada anak balita, menuntut ibu harus

mengetahui dan memahami akan kcbutuhan gizi pada anak, untuk itu yang

harus dimiliki oleh ibu adalah pengetahuan tentang kebutuhan gizi balita.

Pengetahuan ( knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam

jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan dan

hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya (M Arifin Siregar, 2008).

Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi sangat penting sekali, hal ini

disebabkan untuk menciptakan generasi mendatang yang lebih baik, peran ibu

dalam merawat bayi dan anak menjadi faktor penentu. Masalahnya, kesadaran

akan pentingnya pemberian gizi yang baik kadang belum sepenuhnya

dimengerti. Ada orang tua yaag sudah tahu akan gizi sehat, tetapi tidak peduli.

Ada juga yang belum tahu tetapi tidak rnencari tahu. Padahal seharusnya

makanan bergizi diperlukan semenjak ibu hamil sampai masa balita.

Kebutuhan gizi yang tidak sesuai dapat menyebabkan gizi kurang dan gizi

buruk bahkan dapat menyebabkan kematian pada anak balita. Pengetahuan ibu

tentang kebutuhan gizi balita sangat berpengaruh terhadap status gizi balita.

(Arista Tri Qurnia, 2009)

Dari studi penelitian awal yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juli

2009 di Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk Peneliti

memperoleh data yang dihitung berdasarkan Z Score dan Indek Masa Tubuh
3

pada Juni 2009 dari 638 anak balita, yang datang di posyandu 484 anak, 4

anak gizi lebih (0,33%), 390 gizi baik ( 80,7 %), 82 anak gizi kurang ( 16,9

%), 8 anak gizi buruk (1,65%) di Desa Klurahan terdapat 8 posyandu dan

terdapat 8 anak gizi buruk yang masing-masing berada di posyandu Klurahan

I terdapat 1 anak, posyandu Klurahan III terdapat 3 anak, posyandu Klurahan

IV terdapat 2 anak, Klurahan V terdapat 2 anak. Sedangkan posyandu yang

lain tidak terdapat gizi buruk. Sedangkan di posyandu Klurahan III jumlah

balita 112 anak, yang datang di posyandu 93 anak, gizi lebih 1 (1,8 %), gizi

baik 75 anak (80 %), 14 anak gizi kurang (15 %), 3 (3,2%) anak gizi buruk,

dan dari hasil wawancara dengan 10 orang ibu balita, dengan pertanyaan

seputar kebutuhan gizi balita di wilayah posyandu Klurahan III Desa Klurahan

Kecamatan Ngronggot menunjukkan hasil 4 orang menjawab dengan benar, 5

orang salah dan 1 orang tidak tahu. Sedangkan kita tahu bahwa akibat gizi

buruk adalah perkembangan yang tidak normal pada balita bahkan dapat

menyebabkan kematian pada balita.

Dari permasalahan di atas wilayah posyandu Klurahan III merupakan

kasus gizi buruk tertinggi di Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten

Nganjuk, maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai gambaran

pengetahuan ibu tentang kebutuhun gizi pada balita di wilayah posyandu

Klurahan III desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.


4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut diatas, maka dapat

dirumuskan permasalahan Bagaimanakah pengetahuan ibu tentang

kebutuhan gizi pada balita di wilayah Posyandu Klurahan III Desa Klurahan

Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk?.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi

pada balita di wilayah posyandu Klurahan III Desa Klurahan

Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk .

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang definisi gizi di

wilayah Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan

Ngronggot Kabupaten Nganjuk .

1.3.2.2 Mengidentifikasi Pengetahuan ibu tentang bahan makanan

sebagai sumber gizi yang diberikan pada anak usia balita di

wilayah Posyandu Klurahan III desa Klurahan Kecamatan

Ngronggot Kabupaten Nganjuk .

1.3.2.3. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang cara pengolahan

bahan makanan yang baik dan benar di wilayah Posyandu

Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten

Nganjuk.
5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat teoritis

Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan

menyediakan informasi yang memadai tentang kebutuhan gizi pada

anak-anak masa balita .

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi peneliti

Meningkatkan pemahaman pcneliti mengenai pcngetahuan ibu

tentang kebutuhan gizi pada anak-anak usia balita di wilayah

posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot

Kabupaten Nganjuk.

1.4.2.2 Bagi Tempat Penelitian

Sebagai bahan masukan atau bahan tambahan untuk

memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu tentang pemenuhan

gizi pada balita di wilayah Posyandu Klurahan III Desa

Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pengetahuan

2.1.1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Penginderaan melalui panca indra yakni penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif

merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003)

2.1.2. Tingkatan Pengetahuan

2.1.2.1. Tahu ( Know )

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi

yang telah dipelajari sebelumnya. Disebut juga dengan

istilah recall (mengingat kembali) terhadap suatu yang

spesifik terhadap suatu bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima (Notoatmodjo, 2003)

2.1.2.2. Memahami

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan

menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan

dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.


7

Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi tersebut

harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek

yang dipelajari (Notoatmodjo, 2003)

2.1.2.3. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

konsulidasi riil (sebenarnya). Aplikasi ini dapat diartikan

aplikasi atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain (Notoatmodjo,

2003)

2.1.2.4. Analisa

Analisa adalah kemampuan untuk menjabarkan materi

atau suatu obyek kedalam komponen, tetapi masih di dalam

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitan satu sama

lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan

kata karena dapat menggambarkan, membedakan dan

mengelompokkan (Notoatmodjo, 2003)

2.1.2.5. Sintesis

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk

melaksanakan atau menghubungkan bagian suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu


8

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi

yang ada (Notoatmodjo, 2003)

2.1.2.6. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

obyek penilaian ini berdasarkan suatu keriteria yang

ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada

sebelumnya (Notoatmodjo, 2003)

2.1.3. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2003) banyak yang

digunakan untuk memperoleh pengetahuan, namun sepanjang

sejarah cara mendapatkan pengetahuan dikelompokkan menjadi dua

yaitu cara tradisional atau non ilmiah dan cara modern atau yang

disebut cara ilmiah.

2.1.3.1. Cara Tradisional

Cara ini ada empat cara, yaitu:

2.1.3.1.1. Trial and Error atau coba-salah

Cara ini dipakai orang sebelum adanya

kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya

peradaban. Cara ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dengan memecahkan masalah dan

apabila tidak berhasil maka dicoba lagi dengan

kemungkian yang lain sampai berhasil,oleh karena


9

itu cara ini disebut dengan metode trial (coba) dan

error (gagal atau salah) atau metode coba-salah.

Pengalaman yang diperoleh melalui penggunaan ini

banyak membantu perkembangan berfikir dan

kebudayaan manusia kearah yang lebih sempurna.

2.1.3.1.2. Kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan ini dapat berupa pemimpin-

pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli

agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan

kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan

pada otoritas atau kekuasaan baik tradisional, otoritas

pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli

pengetahuan.

2.1.2.1.3. Berdasarkan pengalaman pribadi

Adapun pepatah mengatakan Pengalaman adalah

guru yang terbaik, pepatah ini mengandung maksud

bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan

atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan.

2.1.2.1.4. Jalan pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan

manusia telah menggunakan jalan pikiran baik melalui

induksi maupun deduksi. Apabila proses pembuatan


10

kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan khusus

kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangkan

deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum kepada yang khusus.

2.1.3. 2. Cara Ilmiah atau Cara Modern

Dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini

menggunakan cara yang lebih sistematis, logis dan ilmiah.

Cara ini disebut metode ilmiah atau lebih populer disebut

metodologi penelitian (Research Methodology).

2.1.4. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

2.1.4.1. Faktor Internal

2.1.4.1.1. Umur

Semakin cukup umur tingkat kemampuan dan

kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir

maupun bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat,

seseorang yang lebih dewasa akan dipercaya dari

orang yang belum cukup umur ( Nursalam dan Pariani,

2001).

2.1.4.1.2. IQ (Intelegency Quotient)

Menurut Terman, Intelegency adalah

kemampuan untuk berfikir abstrak. Untuk mengukur

Intelegency seseorang dapat diketahui melalui IQ (

Intelegency Quotient) yaitu skor yang diperoleh dari


11

sebuah alat tes kecerdasan. Individu yang memiliki

intelegency rendah maka akan diikuti oleh tingkat

kreativitas yang rendah pula.( Sunaryo, 2004).

2.1.4.1.3. Keyakinan ( Agama ).

Agama sebagai suatu keyakinan hidup yang

masuk kedalam konstruksi kepribadian seseorang yang

sangat berpengaruh dalam cara berfikir, bersikap,

berkreasi dan berperilaku individu.( Sunaryo, 2004).

2.1.4.2. Faktor Eksternal

2.1.4.2.1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan

seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju

kearah suatu cita-cita tertentu. Kegiatan pendidikan

formal maupun informal berfokus pada proses belajar-

mengajar, dengan tujuan agar terjadi perubahan

perilaku yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

mengerti menjadi mengerti, dan dari tidak dapat

menjadi dapat. Maka makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah menerima informasi sehingga

makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.(

Sunaryo, 2004).
12

2.1.4.2.2. Informasi

Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh adanya

informasi dari sumber media sebagai sarana

komunikasi yang dibaca atau dilihat, baik dari media

cetak maupun elektronik seperti televisi, radio, surat

kabar, majalah dan lain-lain.( Azwar,2003)

2.1.4.2.3. Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada di masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi (

Nursalam dan Pariani, 2001).

2.1.3.2.4. Pekerjaan

Adanya suatu pekerjaan pada seseorang akan

menyita banyak waktu dan tenaga untuk menyelesaikan

pekerjaan yang dianggap penting dan memerlukan

perhatian tersebut, sehingga masyarakat yang sibuk

hanya mempunyai sedikit waktu memperoleh informasi

(Notoatmodjo, 2003).

2.2. Konsep Balita

2.2.1 Pengertian balita

Balita adalah anak-anak yang berusia diatas 14 hari sampai

dengan dibawah 6 tahun. Dalam keseharian kita balita sering diartikan


13

bayi lima tahun. Menurut Kuntjoyo (2006), masa balita dibedakan

pada 2 fase yaitu :

2.2.1.1 Masa bayi

Masa Bayi berlangsung dari usia sekitar 14 hari

sampai sekitar 2 tahun. Masa bayi ini memiliki ciri-ciri sebagai

berikut :

a) Masa bayi merupakan masa dasar dari perkembangan

selanjutnya

b) Masa bayi merupakan masa terjadinya pertumbuhan dan

perkembangan yang pesat.

c) Masa bayi merupakan masa berkurangnya masa

ketergantungan.

d) Masa bayi merupakan masa meningkatnya individualistas

e) Masa bayi adalah masa permulaan sosialisasi

f) Masa bayi merupakan masa permulaan penggolongan

perak seks.

g) Masa bayi merupakan masa yang menarik

h) Masa bayi merupakan masa perkembangan kreatifitas.

2.2.1.2. Masa kanak-kanak

Masa kanak-kanak terdiri dari 2 fase yaitu masa kanak-

kanak awal dan masa kanak kanak akhir. Masa kanak kanak

awal yaitu masa kanak-kanak yang berusia diatas 2 tahun dan

dibawah 6 tahun, sedangkan masa kanak kanak akhir berusia


14

diatas 6 tahun dan dibawah 12 tahun. Dalam karya tulis ini

pembahasan dibatasi pada fase masa kanak kanak awal yaitu

anak anak yang berusia diatas 2 tahun dan dibawah 6 tahun.

Masa kanak-kanak awal anak anak memiliki ciri-ciri sebagai

berikut, seperti yang digambarkan oleh orang tua, pendidik

atau guru dan psikolog.

2.2.1.2.1. Menurut orang tua masa kanak-kanak awal

merupakan :

a. Masa yang bermasalah.

b. Masa bermain

2.2.1.2.2 Menurut pendidik, masa kanak kanak awal

merupakan masa usia pra sekolah atau pre school

age

2.2.1.2.3. Menurut psikolog, masa kanak-kanak awal

merupakan :

a. Masa Negatif.

b. Masa Kelompok.

c. Masa Menjelajah.

d. Masa Bertanya

e. Masa Meniru

f. Masa Kreatif
15

2.3 Konsep Gizi

2.3.1. Definisi Gizi

Gizi adalah Ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk

melakukan fungsinya (penghasil energi, pembangun, memelihara dan

mengatur proses kehidupan).( Sunita AlMatsier, 2005)

Gizi berasal dari bahasa Arab yaitu ghidza yang berarti

makanan. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan di sisi

lain berkaitan dengan tubuh manusia. Sedangkan pengertian makanan

adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi / unsur kimia

yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh dan berguna bila

dimasukkan dalam tubuh. ( Sunita AlMatsier, 2005 )

2.3.2. Karbohidrat

Merupakan senyawa yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen

dan terbagi menjadi gula / karbohidrat sederhana dan karbohidrat

komplek. Karbohidrat merupakan sumber energi yang paling

ekonomis dan banyak tersedia . Karbohidrat sangat bermanfaat karena

merupakan penghasil yang cepat dan menghasilkan serat agar proses

eliminasi dalam pencernaan dan fungsi intestinal bekerja normal

( Nurohman, 2001)

Untuk menghitung jumlah kecukupan karbohidrat dalam tubuh

balita, maka dihitung berdasarkan jumlah konsumsi kalori yang

dibutuhkan oleh balita, hal ini dimaksudkan karena karbohidrat

merupakan sumber utama kalori dalam tubuh.


16

Tabel 2.1 Angka Kecukupan Kebutuhan Kalori

Per anak Perhari yang Dianjurkan

Umur Kalori/gram

0 - 6 bulan 550

7 - 12 bulan 800

1 - 3 tahun 1250

4 - 6 tahun 1750

Tabel 2.2 Daftar Beberapa Bahan Makanan Sumber Karbohidrat

g/ g/
Bahan makanan Bahan Makanan
100g 100g

Beras giling 78,9 Keluwih 54,2


Bungkil tahu 41,3 Nangka masak 27,6
Sagu 84,7 Salak 20,9
Kacang Ijo 62,9 Pisang 23,0
Kacang tanah kering 42,8 Pepaya 12,2
Tapioka 88,2 Mangga 17,2

2.3.3. Protein

Protein adalah komponen utama setiap kehidupan sel. Di dalam

tubuh manusia terdapat lebih dari seribu susunan protein yang berbeda

beda yang tersusun atas asam amino. Ada 2 Jenis asam amino yaitu

asam amino esensial yang tidak bisa dibentuk oleh tubuh dan asam

amino non esensial yaitu yang bisa dibentuk oleh tubuh. Protein

sebagai zat pembangun sangat diperlukan oleh balita untuk

pembuatan sel-sel baru dan merupakan unsur pembentuk organ tubuh


17

seperti tulang, otot, gigi dan lain-lain. Selain itu juga, protein

berperan juga dalam pembentukan enzim dan hormon yang dapat

mengatur proses metabolisme dalam tubuh . ( Lia Amalia dan Mardiah

,2006 )

Tabel 2.3 Angka Kecukupan Protein Rata rata


Per anak Perhari yang Dianjurkan

Umur Protein ( g )

0 6 bulan 12
7 12 bulan 15
1 3 tahun 23
4 6 tahun 32

Protein dibedakan menjadi 2 macam yaitu protein nabati yang

bersumber dari tumbuh-tumbuhan, dan protein hewani yang

bersumber pada binatang/ hewan.

Tabel 2.4 Beberapa Bahan Makanan sebagai Sumber Protein

Bahan makanan g% Bahan Makanan g%

Sumber protein hewani Sumber protein Nabati


Daging 18,8 Kacang kedelai kering 34,9
Hati 19,7 Kacang Ijo 22,2
Babat 17,6 Kacang tanah 25,3

2.3.4. Lemak

Lemak tersusun atas karbon, hidrogen dan oksigen sebagai

sumber energi tubuh . Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut

dalam organik ( Nurrohman, 2001 ) . Bayi sampai umur 2 tahun

mendapatkan 40 % energi dalam tubuhnya dari lemak. Lemak


18

merupakan nutrisi yang penting bagi balita karena merupakan sumber

energi yang penting untuk pertumbuhan susunan saraf.

Sumber sumber makanan yang mengandung lemak diantaranya seperti

tabel dibawah ini :

Tabel 2.5 Kadar Lemak Beberapa Bahan Makanan

Lemak Nabati g% Lemak Hewani g%

Kacang tanah 2,8 Daging sapi gemuk 22,0


Kacang Kedelai kering 18,1 Daging babi Gemuk 45,0
Kelapa Tua 34,7 Daging kambing 9,2
Kemiri 63,0 Telor 11,5

2.3.5. Vitamin

Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat

diperlukan oleh tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan

yang Normal. Vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam

jumlah yang sangat cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan

makanan yang dikonsumsi sebagai pengecualian adalah Vitamin D

yang dapat dibuat kulit asalkan mendapat cukup sinar matahari,

sehingga perpindahan pro vitamin D menjadi Vitamin D dapat

berlangsung dengan baik. ( Kresno, 2001 )

Terdapat dua golongan vitamin yaitu vitamin yang larut dalam

lemak seperti vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam

air yaitu vitamin C, BI, B2, B 12, niasin, piridoksin dan asam fosfat.

Penjelasan vitamin akan penulis uraikan sebagai berikut :


19

2.3.5.1. Vitamin A

WHO dan FAO beranggapan bahwa pada bayi sampai

usia 6 bulan kebutuhan vitamin A nya akan tercukupi oleh

ASI, sedangkan diatas 6 bulan sampai 12 bulan 300 mg

retinol ( Amalia & Mardiah , 2006).

Tabel 2.6 Angka Kecukupan Vitamin A Rata rata

Per Anak Per Hari Yang Dianjurkan

Umur Vitamin A ( RE )

0 - 6 bulan 350
7 - 12 bulan 350
1- 3 tahun 350
4 - 6 tahun 460

Tabel 2.7 Beberapa Bahan Makanan Sebagai Sumber


Vitamin A

IU/100 Bahan Makanan IU/100


Bahan Makanan nabati
g Hewani g

Jagung muda, kuning 117 Ayam 810


Jagung kuning panen baru 440 Hati sapi 43.900
Ubi rambat 7.700 Ginjal sapi 1.150
Kacang ijo 423 Telur itik 1.230
Wortel 157 Buah-buahan
Bayam 12.000 Mangga 6.350
Daun melinjo 6.000 Apel 90
Daun Singkong 10.000 Alpukat 180
Belimbimg 170
20

2.3.5.2 Vitamin D

Vitamin D dibutuhkan pada masa bayi,ketika terjadi

kecepatan proses pembentukan tulang dan gigi, Konsumsi

vitamin D paling sedikit 100 IU/hari dapat mencegah ricketsa

yaitu defisiensi vitamin D pada anak-anak yang ditandai

dengan bengkoknya kaki sehingga berbentuk O.

2.3.5.3 Vitamin E

Sejak masih janin, vitamin E disuplai melalui placenta

dan bayi lahir dengan konsentrasi vitamin E yang rendah.

Konsumsi sebanyak 2 sampai 4 mg TE ( Tocoferol Eqivalent )

vitamin E dianjurkan selama tahun pertama kehidupan.

2.3.5.4. Vitamin K

Definisi Vitamin K kemungkinan besar terjadi pada

hari awal kehidupan bayi, karena bayi yang baru dilahirkan

mempunyai vitamin K yang sangat terbatas. Intesa vitamin K

dalam saluran pencernaan baru dimulai setelah bayi berumur

beberapa hari.

2.3.5.4 Vitamin C.

Vitamin C merupakan suatu asam organik yang

mempunyai rasa asam tetapi tidak berbau. Vitamin C berperan

dalam proses pembentukan sel-sel saraf pada otak besar.


21

2.3.5.5 Vitamin B1

Vitamin B1 merupakan anggota pertama dari suatu

kelompok vitamin yang disebut B Komplek. Fungsi vitamin

ini dalam tubuh berkaitan dengan proses metabolisme

karbohidrat dalam menghasilkan energi.

2.3.5.6 Vitamin B 12

Vitamin B 12 berperan dalam menjaga agar sel-sel

berfungsi normal terutama saluran pencernaan, sistem urat

saraf, dan sumsum tulang.

2.3.6. Mineral

Sekitar 4 % tubuh manusia terdiri atas mineral yang juga

dikenal sebagai zat organik atau kadar abu. Dalam tubuh mineral dapat

bergabung dengan zat organik,ada pula yang berbentuk ion-ion bebas.

Fungsi mineral dalam tubuh sebagai zat pengatur dan pembangun.

2.3.7. Kalsium

Kandungan kalsium pada bayi sangat kecil sekitar 20 30 g ,

sekitar 50 70 % yang dicerna diserap oleh tubuh. Fungsi kalsium

dalam tubuh adalah untuk membantu proses pembentukan tulang dan

gigi, serta mengukur proses biologis dalam tubuh.

2.3.8. Yodium

Bayi yang mendapatkan ASI yang gizinya baik biasanya

menerima yodium dalam jumlah yang cukup. Jika sehari bayi


22

mengonsumsi ASI sebanyak 850 ml maka ia akan menerima 60 120mg

yodium.

2.3.9. Air.

Air merupakan bagian terbesar dari sel-sel tubuh, karena 65 70

% dari berat total tubuh terdiri atas air. Air diperlukan balita adalah

untuk membentuk cairan tubuh, sebagai alat pengangkut unsur-unsur

gizi, alat pengangkut sisa sisa pembakaran yang tidak dapat digunakan

lagi oleh tubuh dan juga untuk mengatur panas tubuh.

2.4. Cara Pengolahan Bahan Makanan Sebagai Sumber Gizi.

Bahan bahan makanan yang akan diolah menjadi makanan, agar zat

zat gizinya dapat dimanfaatkan secara optimal maka yang harus

diperhatikan adalah pemilihan, penanganan dan pengolahannya. Begitu

pula sanitasi atau kebersihan harus dijaga agar jangan sampai makanan yang

dibuat tercemar oleh bakteri yang akhirnya dapat menyebabkan penyakit.

2.4.1 Sayur dan buah

Dalam sayur dan buah biasanya masih mengandung bahan

kimia pestisida, yaitu untuk pembasmi tanaman. Hal ini terjadi karena

petani penanam buah dan sayur melindungi tanamannya dari

gangguan hama dengan menggunakan pestisida. Untuk itu, buah

atau sayur sebelum diolah atau dikonsumsi harus dicuci bersih dahulu.
23

2.4.1.1 Pemilihan sayur dan buah.

Dalam memilih bahan bahan sayuran yang harus diperhatikan

adalah ciri ciri fisik sayuran yang baik adalah sebagai berikut :

1. Sayuran harus tampak bersih tidak dalam keadaan kotor.

2. Daun sayuran tampak segar, tidak layu, kering atau

memar, dan tidak tampak adanya serangan hama.

3. Batang daunnya masih muda dan mudah dipatahkan.

4. Berwarna cerah, tidak menguning dan berpenampilan

segar.

Demikian pula dengan buah, buah yang baik memiliki ciri ciri

sebagai berikut :

1. Buah tampak segar, kulit permukaan tidak berkerut.

2. Kulit buah tidak cacat, sehingga dipastikan buah tidak

terserang hama.

2.4.1.2 Pengolahan sayur dan buah

Adapun pengolahan bahan sayuran yang baik adalah sebagai

berikut :

1. Gunakan sedikit mungkin air untuk merebus.

2. Air sisa rebusan jangan dibuah tapi gunakan untuk yang

lain seperti sup.

3. Sayuran dimasukkan setelah air perebus mendidih, hal ini

untuk menghindari berkurangnya zat gizi yang dikandung

sayuran seminimal mungkin.


24

4. Sayuran yang dipotong akan mengalami oksidasi,

sebaiknya segera diolah.

5. Memotong sayuaran jangan terlalu kecil agar kandungan

zat gizinya tidak banyak yang teroksidasi.

6. Hindari memasak sayuran dengan alat perebus yang

terbuat dari besi, tembaga karena secara tidak lansung

akan merusak vitamin.

7. Pemberian garam yodium pada sup atau sayur, sebaiknya

diberikan pada saat makanan matang dan dingin, karena

yodium akan rusak pada suhu tinggi.

2.4.2 Ikan

Tingkat kesegaran ikan yang akan dimasak sangat

berpengaruh terhadap hasil masakan, baik penampilan, rasa, tekstur,

maupun nilai gizinya

2.4.2.1 Pemilihan Ikan

Pemilihan ikan yang segar harus dilakukan apabila kita akan

mengkonsumsi ikan sebagai lauk. Ciri ciri ikan segar adalah

sebagai berikut :

1. Mata cembung. Selaput mata jernih, dan pupil berwarna

hitam.

2. Insang berwarna merah, tidak berlendir, tidak berbau

busuk.

3. Warna kulit belum pudar, sisik melekat kuat .


25

4. Dagingnya terasa kenyal, bila ditekan segera pulih.

5. Berbau khas ikan segar, tidak anyir/ pesing.

2.4.2.2 Pengolahan Ikan

Ikan untuk anak balita sebaiknya jangan digoreng,

tetapi dikukus agar kandungan asam lemak pada ikan yang

sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang otak si kecil tidak

rusak. Nutrisi ikan akan rusak apabila dipanaskan dengan

penambahan lemak seperti minyak.

2.4.3 Daging

Daging merupakan bahan yang mudah rusak, karena

komposisi gizinya yang baik untuk manusia juga baik bagi mikro-

organisme, sehingga mudah terjadi pencemaran permukaan daging

oleh mikroorganisme. Penyimpanan pada suhu rendah mampu

memperlambat kecepatan berkembangnya pencemaran pada daging.

2.4.3.1 Pemilihan daging yang baik

Daging yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Warna merah cerah dan ada lapisan lemak, semakin tua

warna daging, semakin alot teksturnya

2. Baunya segar, tidak busuk

3. Tekstur daging yang lunak dan elastis.

4. Pori-pori tulang terisi cairan daging warna merah muda.


26

2.4.3.2. Pengolahan Daging

Proses pengolahan dapat menyebabkan kerusakan

protein pada daging. Vitamin yang mudah rusak pada daging

adalah tiamin. Kerusakan dipengaruhi oleh waktu dan suhu

pada saat memasak. Pada proses pengolahan jangan terlalu

lama dan pada suhu yang cukup, sehingga daging yang diolah

hancur hancur/ lembut dan serat daging masih nampak terlihat.

Untuk penyajian pada si kecil apabila ingin dihaluskan

disarankan menggunakan blender sebagai penghalus.

2.5. Parameter Kecukupan Gizi Balita.

Ukuran kecukupan gizi balita dapat diketaui melalui 2 cara :

2.5.1. Cara Subyektif

Yaitu dengan cara mengamati respon anak terhadap pemberian

makanan. Makanan yang diberikan dinilai cukup mengandung gizi

yang dibutuhkan balita apabila anak tampak puas, tidur nyenyak,

aktifitas baik, lincah dan gembira. Anak yang cukup gizi biasanya

tidak loyo, tidak pucat, dan tidak ada tanda-tanda gangguan kesehatan

2.5.2 Cara Antropometrik.

Yaitu dengan cara melakukan pengukuran berat badan dan tinggi

badan secara berkala. Kriterianya dengan menentukan berat badan

terhadap umur, berat badan dengan tinggi badan, tebalnya lapisan


27

lemak dibawah kulit pada bagian otot bisep, trisep, supra copular dan

subcapular.

2.5. Kerangka Konsep

Tingkatan
Pengetahuan Ibu
tentang Gizi Balita :
a. Tahu
Faktor yang
mempengaruhi b. Memahami
pengetahuan : c. Aplikasi
Tingkatan
1.Faktor Internal : d. Analisa
Pengetahuan :
a. umur e. Sintesis
b. baik : > 76 %-
b. I Q ( Intelegency f. Evaluasi
100 %
Quotient )
c. Sedang : 56% -
c. Keyakinan
76 %
2. Faktor Eksternal :
d. Kurang ; < 56
-
%
a. Pendidikan
(Nursalam, 2003)
b. Informasi
Pengetahuan Ibu
c. Sosial Budaya
Tentang Gizi
d. Pekerjaan
Balita :
a. Definisi Gizi
b. Bahan makanan
sebagai sumber
Gizi
c. Cara
Pengolahan
bahan makanan
yang baik dan
benar

Keterangan = Yang diteliti


= Yang tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka konsep pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi balita di
wilayah Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan
Ngronggot Kabupaten Nganjuk
28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana atau rangsangan yang dibuat oleh

peneliti sebagai ancar-ancar kegiatan, yang dilaksanakan (Arikunto, 2008)

Dalam penelitian ini menurut analisanya merupakan penelitian

deskriptif statistic, yaitu statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau

memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau

populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum. (Sugiono, 2005)

3.2 Populasi, Sampel, Besar Sampel (Sampel Size) dan Teknik Pengambilan

Sampel.

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang

menyangkut masalah yang diteliti. Variabel dapat berupa orang,

kejadian, perilaku, atau sesuatu yang lain yang akan dilakukan penelitian

(Nursalam, 2008). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita yang

ada diwilayah Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan

Ngronggot Kabupaten Nganjuk, dengan jumlah 112 orang.


29

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Sugiono, 2005).

Dalam penelitian ini jumlah sampel ditentukan dengan perhitungan

sebagai berikut :

n= N
1 + N (d ) 2

(Nursalam, 2008)

n= 112
1 + (112 0,05) 2
112
n=
1 + (112 0,0025)
112
n=
1,225
n = 87orang
Keterangan n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Taraf signifikan (5%)

3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel

Merupakan proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili suatu populasi (Notoatmodjo, 2005). Dalam penelitian

ini menggunakan teknik accidental sampling yaitu pengambilan sampel

yang dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan

ada atau tersedia (Notoatmodjo, 2002). Sampel yang diambil dalam

penelitian ini adalah ibu balita yang memenuhi kriteria inklusi yang
30

datang di Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot

Kabupaten Nganjuk.

3.2.4 Kriteria Sampel

3.2.4.1 Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subyek

penelitian dari suatu populasi target (Nursalam, 2008). Dalam hal

ini kriteria inklusinya adalah :

3.2.4.1.1 Semua ibu yang memiliki anak balita yang datang di

Posyandu pada saat penelitian dan berada di wilayah

Posyandu Klurahan III di Desa Klurahan Kecamatan

Ngronggot Kabupaten Nganjuk.

3.2.4.1.2 Ibu yang bersedia menjadi responden.

3.2.4.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan / mengeluarkan

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.

(Nursalam, 2008). Dalam hal ini kriteria eksklusi adalah :

3.2.4.2.1 Ibu balita yang tidak berada ditempat saat penelitian.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dll). (Nursalam, 2008)


31

Variabel dalam penelitian ini adalah gambaran pengetahuan ibu tentang

kebutuhan dalam penelitian ini adalah gambaran pengetahuan ibu tentang

kebutuhan gizi balita.

3.4 Definisi Variabel

3.4.1 Definisi Konsep

3.4.1.1 Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek

tertentu. (Soekidjo Notoatmodjo, 2003)

3.4.1.2 Ibu balita adalah ibu yang mempunyai anak balita yang

berumur 14 hari sampai dengan dibawah 6 tahun. Dalam

keseharian kata balita sering diartikan bayi lima tahun.

(Kunjoyo, 2006)

3.4.1.3 Gizi adalah ikatan kimia yang diperoleh tubuh untuk

melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun

dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses

kehidupan. (Sunita Almatsier, 2003)

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi Opersional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2001)


32

Tabel 3.1. Definisi Operasional


Alat
No Variable Definisi Parameter Skala Kriteria
Skor
1 Pengetahuan Jumlah Kemampuan Ordinal K
Ukur Untuk Baik : 76
ibu tentang jawaban responden U pertanyaan % - 100
kebutuhan responden dalam E positif %, sedang
gizi balita yang benar menjawab : S benar 1, : 56 % - 75
terhadap Definisi I salah = 0 %m
pertanyaan gizi O Untuk kurang : <
tentang Bahan N pertanyaan 56 %
kebutuhan Makanan E negatif (Nursalam,
gizi balita sumber R benar 0, 2003)
gizi bagi salah 1.
balita
Cara
Pengolah
an bahan
makanan
yang baik
dan benar

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner yang berisi 22 pertanyaan, 3 pertanyaan tentang definisi gizi, 10

pertanyaan tentang bahan makanan sebagai sumber gizi, 9 pertanyaan tentang

cara pengolahan bahan makanan yang baik dan benar. Menurut Notoadmodjo

(2003) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadinya

atau hal yang ia ketahui. Kuesioner pada penelitian ini disajikan dalam bentuk

pertanyaan tertutup artinya semua jawaban sudah disediakan dan responden

tinggal memilih jawaban yang ada benar atau salah.


33

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Posyandu Klurahan III Desa Klurahan

Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.

3.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 09 Nopember 2009.

3.7 Teknik Pengumpulan Data dan Analisa Data

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Instrumen merupakan alat ukur yang digunakan dalam penelitian pada

penelitian ini data yang digunakan adalah primer. Jenis data primer

diperoleh dari hasil kuesioner dan pengisian lembar pengumpulan data

dari setiap variabel. Penelitian ini menggunakan model tertutup. Dalam

penelitian tehnik pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Meminta izin kepada Kaprodi Kebidanan Kediri, Poltekes Malang

dan Pimpinan Lokasi Penelitian.

2. Memberikan lembar persetujuan kepada ibu balita datang ke

posyandu dan menerangkan maksud dan tujuan.

3. Jika ibu balita setuju maka ibu balita diminta untuk menandatangani

lembar persetujuan menjadi responden .

4. Melakukan pengumpulan data dengan kuesioner.


34

3.7.2.1 Editing

Editing adalah peneliti melakukan pengecekan ulang pada kuesioner

apakah responden telah menjawab kuesioner dengan benar. Pada

penelitian ini peneliti melakukan pengecekan kebenaran dan

kelengkapan jawaban responden.

3.7.2.2 Coding

Coding adalah pekerjaan memindahkan data dari daftar pertanyaan ke

daftar yang akan memberikan informasi data yang ada diubah menjadi

bentuk angka untuk mempermudah perhitungan selanjutnya. Coding

pada penelitian ini peneliti memberikan kode atau tanda pada setiap

jawaban untuk mempermudah dalam mengolah dan menganalisis data

serta berpedoman pada definisi operasional. Jawaban yang benar diberi

nilai 1 (satu) dan yang salah diberi nilai 0 (nol).

3.7.2.3 Tabulasi

Merupakan kegiatan menyusun data dalam tabel. Tabulasi adalah

kegiatan untuk meringkas data yang masuk atau data mentah ke dalam

tabel tabel yang telah dipersiapkan (Notoatmodjo, 2003)

3.8 Teknik Analisa data


Setelah data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, data

dianalisa dengan manual yaitu dengan mengubah data kuantitatif menjadi data

kualitatif dengan rumus sebagai berikut :

X
P= 100 %
Y
35

Keterangan :

P = Prosentase

X = Jumlah jawaban yang benar yang dipilih responden

Y = Jumlah seluruh pertanyaan

Dari prosentase di atas selanjutnya di tafsirkan ke dalam bentuk data kualitatif

dengan menggunakan skala (Nursalam, 2003) Baik bila hasil : 76-100%,

Sedang bila hasil : 56-75%, Kurang bila hasil : < 56%

3.9 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan ijin

kepada Kepala Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk

untuk mendapatkan persetujuan. Selanjutnya kuesioner disampaikan kepada

responden dengan menekankan pada etika yang meliputi :

3.9.1 Lembar persetujuan menjadi responden

Subyek yang bersedia diteliti, diberikan lembar persetujuan menjadi

responden dengan terlebih dahulu diberi kesempatan membaca isi

lembar tersebut.

Selanjutnya harus mencantumkan tanda tangan sebagai bukti

kesediannya menjadi subyek penelitian. Jika subyek menolak untuk

diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak

subyek.
36

3.9.2 Anominity

Untuk menjaga kerahasiaan subyek, responden tidak perlu

mencantumkan nama dalam kuesioner. Pada lembar pengumpulan data

peneliti hanya menuliskan atau memberi kode tertentu pada setiap

lembaran.

3.9.3 Confidentiality

Kerahasiaan informasi yang telah diberikan oleh subyek dijamin oleh

peneliti.

3.10 Keterbatasan Penelitian

3.10.1 Kuesioner penelitian dirancang oleh peneliti sendiri tanpa melakukan

uji validitas dan rehabilitas.

3.10.2 Dalam hal ini hasil penelitian kurang sempurna karena kemampuan

peneliti sebagai peneliti pemula.


37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Data Umum

4.1.1.1 Deskripsi Wilayah

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Posyandu Klurahan

III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk,

dengan jumlah balita 112 anak, yang datang di posyandu 96 anak

dan jumlah ibu 93 Orang. Wilayah Posyandu Klurahan III

merupakan jumlah terbanyak anak balita di wilayah desa

KLurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.

4.1.1.2 Karakteristik responden berdasarkan Umur

Karakteristik dari 87 jumlah responden di wilayah

Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot

Kabupaten Nganjuk, menurut usia dapat disajikan menurut tabel

sebagai berikut :

Tabel. 4.1 Umur di wilayah Posyandu III Desa Klurahan

Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.

UMUR FREKUENSI PROSENTASE

< atau = 20 th 7 8%

21 - 30 th 53 60 %

> atau = 31 th 27 32 %
38

JUMLAH 87 100 %

Sumber : data lapangan yang diolah

Dari data menurut tabel 4.1 jumlah usia terbanyak dari responden

adalah usia antara 21 tahun sampai dengan 30 tahun.

4.1.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

Karakteristik dari 87 jumlah responden di wilayah

Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot

Kabupaten Nganjuk, menurut latar belakang pendidikan, dapat

disajikan menurut tabel sebagai berikut :

Tabel. 4.2. Pendidikan Responden di wilayah Posyandu Klurahan

III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten

Nganjuk.

PENDIDIKAN FREKUENSI PROSENTASE

SD 21 24 %

SMP 35 40 %

SLTA KEATAS 31 36 %

JUMLAH 87 100 %

Sumber : data lapangan yang diolah

Dari data menurut tabel 4.2 pendidikan terbanyak dari

responden adalah berpendidikan SMP ( SLTP) sebesar 40 %.

4.1.1.4 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan

Karakteristik dari 87 jumlah responden di wilayah

Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot


39

Kabupaten Nganjuk, menurut latar belakang pekerjaan dapat

disajikan menurut tabel sebagai berikut :

Tabel. 4.3 Pekerjaan Responden di wilayah Posyandu Klurahan III

Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten

Nganjuk.

PEKERJAAN FREKUENSI PROSENTASE

IBU RUMAH TANGGA 75 86 %

PETANI 10 11 %

KARYAWAN SWASTA 2 4%

PNS 0 0%

JUMLAH 87 100 %

Sumber : data lapangan yang diolah

Dari data menurut tabel 4.3 pekerjaan terbanyak dari

responden sebagai ibu rumah tangga, yaitu sejumlah 86 %,

sedangkan sebagai PNS ( Pegawai Negeri Sipil ) adalah 0

4.1.1.5 Karakteristik Responden berdasarkan Penghasilan

Karakteristik dari 87 jumlah responden di wilayah Posyandu

Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten

Nganjuk, menurut penghasilan dapat disajikan menurut tabel

sebagai berikut :
40

Tabel. 4.4 Penghasilan Responden di wilayah Posyandu Klurahan

III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten

Nganjuk.

PENGHASILAN FREKUENSI PROSENTASE

< 1.000.000,- 73 83 %

1.000.000. 2.000.000 13 15 %

> 2.000.000,- 1 2%

Jumlah 87 100 %

Sumber : data lapangan yang diolah.

Dari data menurut tabel 4.4 penghasilan terbanyak dari

responden adalah kurang dari 1.000.000.

4.1.2 Data Khusus

4.1.2.1 Pengetahuan Ibu tentang Definisi Gizi

Pengetahuan ibu tentang definisi gizi di wilayah

Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot

Kabupaten Nganjuk, seperti terlihat pada tabel berikut :


41

Tabel 4.5. Pengetahuan Ibu Tentang Definisi Gizi di Wilayah

Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan

Ngronggot Kabupaten Nganjuk.

PENGETAHUAN FREKUENSI PROSENTASE

BAIK 57 66%

CUKUP 28 32%

KURANG 2 2%

JUMLAH 87 100 %

Sumber : data lapangan yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu tentang Definisi Gizi sebagian besar dikategorikan

dalam tingkat Baik yaitu 66 % atau sejumlah 57 orang.

4.1.2.2 Pengetahuan Ibu Tentang Bahan Makanan Sebagai Sumber Gizi

Pengetahuan ibu tentang bahan makanan sebagai sumber

gizi di wilayah Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan

Ngronggot Kabupaten Nganjuk, seperti terlihat pada tabel

berikut :
42

Tabel 4.6. Pengetahuan Ibu Tentang Bahan Makanan Sebagai

Sumber Gizi di Wilayah Posyandu Klurahan III Desa

Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk

PENGETAHUAN FREKUENSI PROSENTASE

BAIK 57 66 %

CUKUP 25 29 %

KURANG 5 5%

JUMLAH 87 100 %

Sumber : data lapangan yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu tentang Bahan Makanan Sebagai Sumber Gizi

sebagian besar dikategorikan dalam tingkat Baik yaitu 66 % atau

sejumlah 57 orang.

4.1.2.2 Pengetahuan Ibu Tentang Cara Pengolahan Bahan Makanan

Yang Baik Dan Benar

Pengetahuan ibu tentang cara pengolahan bahan

makanan yang baik dan benar di wilayah Posyandu Klurahan

III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk,

seperti terlihat pada tabel berikut :


43

Tabel 4.7. Pengetahuan Ibu Tentang Cara Pengolahan Bahan

Makanan Yang Baik dan Benar di Wilayah Posyandu

Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot

Kabupaten Nganjuk

PENGETAHUAN FREKUENSI PROSENTASE

BAIK 61 70 %

CUKUP 21 24 %

KURANG 5 6%

JUMLAH 87 100 %

Sumber : data lapangan yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu tentang cara pengolahan bahan makanan yang

baik dan benar sebagian besar dikategorikan dalam tingkat Baik

yaitu 70 % atau sejumlah 61 orang.

4.1.2.3 Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Balita

Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada balita di

wilayah Posyandu Kluharan III Desa Klurahan Kecamatan

Ngronggot Kabupaten Nganjuk seperti terlihat pada tabel berikut :


44

Tabel 4.8 Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Balita

di Wilayah Posyandu Klurahan III Desa Klurahan

Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.

PENGETAHUAN FREKUENSI PROSENTASE

BAIK 61 70 %

CUKUP 21 24 %

KURANG 5 6%

JUMLAH 87 100 %

Sumber : data lapangan yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada balita sebagian

besar dikategorikan dalam tingkat Baik yaitu 70 % atau sejumlah

61 orang.

4.2 PEMBAHASAN

4.2.1 Pengetahuan Ibu Tentang Definisi Gizi

Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang definisi gizi,

yaitu sejumlah 66 % atau 57 orang.

Pengetahuan responden yang baik tentang definisi gizi

disebabkan karena faktor usia dari responden, yaitu sebagian besar

responden berusia pertengahan tiga puluhan, dimana pada masa usia ini,

seseorang telah memiliki kemampuan mental yang diperlukan untuk


45

mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi baru, misalnya

mengingat yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis dan berfikir

kreatif. Dalam hal ini responden masih memilki daya ingat yang baik

dalam menjawab pertanyaan seputar pengertian atau definisi gizi yang

diperlukan oleh balita.

Semakin cukup umur tingkat kemampuan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir maupun bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa akan dipercaya

dari orang yang belum cukup umur. (Nursalam dan Pariani, 2001)

4.2.2 Pengetahuan Ibu Tentang Bahan Makanan sebagai Sumber Gizi.

Berdasarkan tabel 4.6, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang bahan

makanan sebagai sumber gizi, yaitu sejumlah 66 % atau 57 orang.

Tingginya tingkat pengetahuan ibu tentang bahan makanan

sebagai sumber gizi dipengaruhi oleh tingkat pendidikan responden,

dimana sejumlah 76 % dari responden berpendidikan SMP dan SMA

Keatas, dengan rincian, berpendidikan SMP sejumlah 40 % atau 35

orang, sedangkan yang berpendidikan SMA Ke atas sejumlah 36 %

atau 31 orang. Sedangkan kita semua telah mengetahui bahwa dalam

pelajaran dari SMP sudah dikenalkan dengan mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam, dimana diajarkan kepada kita tentang makhluk

hidup, yang salah satunya tentang, jenis bahan makanan beserta

kandungan yang ada didalamnya. Dengan demikian responden sebagian


46

besar sudah mengetahui tentang bahan makanan sebagai sumber gizi,

sehingga dengan mudah dapat menjawab pertanyaan pada kuesioner

karena masih teringat pelajaran waktu sekolah dulu.

Pengetahuan baik tentang bahan makanan sebagai sumber gizi

dapat diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari

sebelumnya, disebut juga recall ( mengingat kembali) suatu bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. ( Notoatmojo 2003).

Menurut Sunaryo ( 2004 ) pendidikan berarti bimbingan yang

diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kea rah

suatu cita-cita tertentu. Kegiatan pendidikan formal maupun informal

berfokus pada proses belajar mengajar dengan tujuan agar terjadi

perubahan perilaku yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

mengerti menjadi mengerti, dan dari tidak dapat menjadi dapat. Maka

makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi

sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.

4.2.3 Pengetahuan Ibu Tentang Cara Pengolahan Bahan Makanan Yang Baik

dan Benar.

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang cara

pengolahan bahan makanan yang baik dan benar yaitu sebasar 70 % atau

61 orang.

Hal ini disebabkan karena sebagian responden ikut dalam

kegiatan PKK, dimana dalam kegiatan tersebut diadakan penyuluhan


47

tentang bagaimana cara memasak bahan makanan yang baik dan benar.

Tingginya tingkat pengetahuan ibu tentang cara pengolahan bahan

makanan yang baik dan benar membuktikan bahwa tingkat kesadaran

ibu terhadap perlakuan bahan makanan yang akan diolah adalah baik.

Hal ini disebabkan karena sebagus apapun bahan makanan yang akan

dimasak, tetapi tidak diolah dan diperlakukan dengan baik dan benar,

maka akan mengurangi bahkan menghilangkan zat-zat gizi yang ada

didalamnya, sehingga apabila dikonsumsi oleh balita akan mengurangi

manfaat makanan tersebut.

Tingginya tingkat pengetahuan ibu tentang cara pengolahan

bahan makanan yang baik dan benar disebakan pula oleh pekerjaan

responden , dimana sebagian besar responden memilki pekerjaan sebagai

ibu rumah tangga yaitu sejumlah 86 % atau sejumlah 75 %. Pekerjaan

responden sebagai ibu rumah tangga memberikan keleluasaan karena

tidak terikat kepada jam kerja yang teratur, sehingga responden

cenderung memiliki waktu luang yang banyak. Waktu luang ini yang

dimanfaatkan responden untuk memperoleh informasi yang cukup

tentang cara pengolahan bahan makanan yang baik dan benar, sehingga

responden dapat menjawab kuisener dengan baik.

Menurut Notoatmojo ( 2003 ) adanya suatu pekerjaan pada

seseorang akan menyita banyak waktu dan tenaga untuk menyelesaikan

pekerjaan yang dianggap penting dan memerlukan perhatian kusus,


48

sehingga masyarakat yang sibuk hanya mempunyai sedikit waktu untuk

memperoleh informasi.

4.2.4 Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Pada Balita

Dari 87 responden terdapat 61 orang (70 %) mempunyai

pengetahuan baik, 21 orang (24 %) mempunyai pengetahuan cukup dan

5 orang (6 %) mempunyai pengetahuan kurang.

Hal ini dikarenakan ibu balita telah menerima informasi tentang

kebutuhan gizi pada balita sewaktu kegiatan posyandu di Puskesmas dan

dari media cetak maupun elektronik.

Sedangkan menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan

merupakan hasil tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu pengetahuan tersebut mempunyai tingkatan yaitu

tahu, memahami, aplikasi, analisa, sintesis dan evaluasi.


49

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Pada penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 9 nopember 2009, di

wilayah posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot

Kabupaten Nganjuk telah diperoleh hasil, dan disimpulkan sebagai berikut:

5.1.1 Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi pada balita, dari 87 responden

terdapat 61 orang (70 %) mempunyai pengetahuan baik, 21 orang (24

%) mempunyai pengetahuan cukup dan 5 orang (6 %) mempunyai

pengetahuan kurang.

5.1.2 Pengetahuan responden tentang definisi Gizi, dari 87 orang didapatkan

sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik, dengan

jumlah 66 % atau sejumlah 57 orang.

5.1.3 Pengetahuan responden tentang bahan makanan sebagai sumber gizi,

dari 87 orang didapatkan sebagian besar responden mempunyai

pengetahuan baik, dengan jumlah 66 % atau sejumlah 57 orang.

5.1.4 Pengetahuan responden tentang cara pengolahan bahan makanan yang

baik dan benar, dari 87 orang didapatkan sebagian besar responden

mempunyai pengetahuan baik, sejumlah 70 % atau 61 orang.


50

5.2 SARAN

5.2.1 Bagi Peneliti Yang Akan Datang

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk penelitian

selanjutnya tentang hubungan pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan

status gizi balita.

5.2.2 Bagi Tempat Penelitian

Agar tetap mempertahankan kondisi yang telah dicapai saat ini

yaitu suatu tingkat pencapaian tentang pengetahuan ibu terhadap

kebutuhan gizi balita , dimana memiliki tingkat yang dapat

dikategorikan dalam tingkat penilaian yang baik, dan lebih

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dibidang Nutrisi bagi balita

misalkan dengan mengadakan lomba balita secara berkala , agar lebih

baik lagi di masa mendatang.


51

DAFTAR PUSTAKA

Arista Tri Qurnia. http://skripsistikes.wordpress.com/2009/05/03/ikpiii/65.


Pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap kebutuhan Gizi Balita di Desa
Bancong Kecamatan Wonoasri Kabupaten Madiun. Diakses 24 Juli 2009

Cindar Bumi. http://skripsistikes.wordpress.com/2009/05/03/ikpiii.com. 6.51.


Pengaruh Ibu Yang Bekerja Terhadap Status Gizi Balita di Klurahan
Mangunjiwan Kabupaten Demak. Diakses 24 Juli 2009.

Kuntjoyo, Psikologi (2006). Tidak diterbitkan.

Lia Amalia dan Mardiyah. (2006) Makanan Tepat Untuk Balita. Jakarta : Kawan
Pustaka.

M. Arifin Siregar. http://referensiaasyariabdullah.blogspot.com/2008/04.


Pengaruh Pengetahuan Ibu Terhadap Kurang Kalori Protein Pada Balita.
Diakses 24 Juli 2009

Nurochman, (2001) Nutrisi Dalam Keperawatan, Jakarta : CV. Sagung Sita

Nursalam, (2003) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

________, (2008) Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika

Nursalam Dan Pariani, ( 2001), Pendekatan Praktis Metodologi Riset


Keperawatan, Jakarta : Salemba Medika.

Soekidjo Notoatmodjo, (2003) Pendidikan dan Perilaku Kesehatan , Jakarta :


Rineka Cipta

Sugiyono, (2005) Statistik Untuk Penelitian, Bandung : CV. Alpabet

Suharsimi Arikunto, (2003) Prosedur Penelitian, Jakarta : PT. Asdi Maha Satya

Sunaryo, ( 2004) Psikologi Untuk Keperawatan, Jakarta : EGC

Sunita Almatsier, ( 2005), Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Utama
Lampiran 1

TABEL STANDAR UMUR BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN

UMUR BERAT ( kg ) TINGGI ( cm)


Th Bl Sandar80%60 % Standar80% 60 %
1-0 2.02.73.4 4350.5 35.5
1 2.53.44.3 4655 38.5
2 2.94.05.0 4958 40.5
3 3.44.55.7 5160 42
4 3.85.06.3 5362.5 43.5
5 4.25.56.9 54.564.5 45
6 4.55.97.4 5666 46
7 4.96.38.0 57.567.5 47
8 5.16.78.4 5969 48.5
9 5.37.18.9 6070.5 49.5
10 5.57.49.3 61.572 50.5
11 5.87.79.6 6373.5 51.5
1-0 6.07.99.9 64.574.5 52.5
3 6.48.510.6 6878 54.5
6 6.89.011.3 6981.5 57
9 7.29.611.9 7284.5 59
2-0 7.59.912.4 7487 61
3 7810.512.9 7689.5 62.5
6 8.110.813.5 7892 64
9 8.411.214.0 8094 65.6
3-0 8.711.614.5 8296 67
3 9.012.015.0 83.598 68.5
6 9.312.415.5 84.599.5 70
9 9.612.916.0 86101.5 71
4- 0 9.913.216.5 87.5103.5 72
3 10.213.617.0 88.5105 73.5
6 10.514.017.4 90107 74.5
9 10.814.417.9 91.5108 75.5
50 1114.718.4 92.5109 76

Keterangan :
a. Ukuran berat badan : 1. > 80 % berat standart termasuk gizi baik
2. 60 % - 80 % berat standart termasuk gizi kurang
3. < 60 % berat standart termasuk gizi buruk
b. Ukuran tinggi badan 1. 80 % - termasuk gizi baik
2 71 % - 80 % Gizi Kurang
3. < 710 % - termasuk gizi buruk
Lampiran 2

INFORMASI PENELITIAN

Dengan ini saya :

Nama : Munifatul Maimonah


NIM : 0602200138

Mahasiswa Politeknik Kebidanan Malang Jurusan Kebidanan Program


Kusus Kebidanan Kediri akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran
Pengetahuan Ibu Tentang Kebutuhan Gizi Balita di wilayah Posyandu Klurahan
III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.
Adapun tujuan penelitin adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan
ibu tentang kebutuhan gizi balita di wilayah Posyandu Klurahan III Desa
Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk
Saya berharap dukungan dean kesediaan mengisi kuesioner yang saya
sediakan.
Demikian informasi penelitian ini saya sampaikan, atas perhatian dan
kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.

Kediri , 2009
Peneliti

MUNIFATUL MAIMONAH
NIM. 0602200138
Lampiran 3

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITAAN

Saya Munifatul Maimonah, mahasiswa Politeknik Kesehatan Malang

Jurusan Kebidanan Program Kusus Kebidanan Kediri akan melakukan penelitian

dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Kabutuhan Gizi Balita di

wilayah Posyandu Klurahan III Desa Klurahan Kecamatan Ngronggot Kabupaten

Nganjuk.

Untuk keperluan diatas saya mohon kesediaan ibu, untuk mengisi

kuesioner yang saya berikan dengan sejujur-jujurnya. Semua data yang akan

dikumpulkan akan dirahasiakan dan tanpa nama. Data disajikan hanya untuk

kepentingan ilmu kesehatan belaka.

Partisipasi ibu adalah sukarela, tanpa ada paksaan dan tidak ada sanksi.

Bila berkenan menjadi responden, silakan menandatangani kolom yang telah

disediakan.

Atas partisipasi ibu saya ucapkan terima kasih.

Tanda Tangan :
Tanggal :
No Responden :
Lampiran 4

KISI KISI KUESIONER PENGETAHUAN

Pokok Jumlah No Bentuk Jenis Kunci


No
Bahasan SoalSoal Soal Pertanyaan Jawaban

1 Pengertian Gizi 3 1 Obyektif Benar dan salah Positif Benar


2 Obyektif Benar dan salah Positif Benar
3 Obyektif Benar dan salah Positif Benar

2 Makanan sebagai 10 4 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar


Sumber Gizi 5 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar
6 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar
7 Obyektif Benar dan Salah Negatif Salah
8 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar
9 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar
10 Obyektif Benar dan Salah Negatif Salah
11 Obyektif Benar dan Salah Posisif Benar
12 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar
13 Obyektif Benar dan Salah Negatif Salah

3 Cara 9 14 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar


Pengoalahan 15 Obyektif Benar dan Salah Negatif Salah
Bahan Makanan 16 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar
yang Baik dan 17 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar
Benar 18 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar
19 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar
20 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar
21 Obyektif Benar dan Salah Negatif Salah
22 Obyektif Benar dan Salah Positif Benar
Lampiran 5

KUESIONER

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI


BALITA
DI WILAYAH POSYANDU KLURAHAN III DESA KLURAHAN
KECAMATAN NGRONGGOT
KABUPATEN NGANJUK

No Responden ( diisi oleh petugas ) :

Petunjuk Pengisian :
1. Dibawah ini ada 22 pernyataan, jika menurut anda pernyataannya
benar maka berilah tanda ( ) pada kolom benar, jika pernyataannya
salah maka berilah tanda ( ) pada kolom salah.
2. Jawaban diisi sendiri dan tidak boleh diwakilkan.

I. Data Umum :
1. Umur: 20 th 21 th 30 th > 31
th
SMP SMA 2. Pendidikan Terakhir : SD
keatas
3. Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Petani
Karyawan swasta
PNS
Lain-lain
< Rp. 1.000.000,-4. Penghasilan:
< Rp. 1.000.000,- s/d 2.000.000
> Rp. 3.000.000,-
II. Pernyataan

No Pernyataan Benar Salah


1 Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh
tubuh untuk melakukan fungsinya sebagai
penghasil energi, pembangun, dan mengatur
proses kehidupan.
2 Gizi disebut juga makanan

3 Makanan adalah selain obat yang mengandung


zat-zat gizi atau unsur kimia yang dapat diubah
menjadi zat gizi oleh tubuh dan berguna bila
dimasukkan dalam tubuh
4 Sumber makanan yang mengandung karbohidrat
adalah sagu, beras giling dan tapioka
5 Tempe dan tahu adalah makanan yang
mengandung protein yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan
6 Protein hewani adalah protein yang bersumber dari
binatang antara lain daging, hati dan babat
No PernyataanBenar Salah

7 Lemak tidak penting bagi balita karena akan


menganggu pertumbuhan susunan saraf
8 Sumber makanan yang mengandung lemak adalah
kacang tanah, kelapa tua dan kemiri
9 Vitamin sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal
10 Bayi kurang 6 bulan tidak memerlukan Vitamin A
11 Sumber Makanan yang mengandung Vitamin A
adalah bayam dan kacang ijo
12 Kekurangan Vitamin D ditandai dengan
bengkoknya kaki sehingga berbentuk O
13 Air tidak diperlukan balita karena akan
menyebabkan pilek
14 Ciri-ciri sayuran yang baik adalah yang tampak
bersih, segar dan berwarna cerah
15 Pengolahan sayuran dan buah yang baik adalah
dipotong-potong dulu, baru dicuci sampai bersih
agar kotorannya hilang
16 Ikan untuk anak sebaiknya tidak digoreng, tetapi
dikukus agar kandungan asam lemak yang
bermafaat untuk tumbuh kembang si kecil tidak
rusak
17 Ciri-ciri ikan yang segar adalah insang berwarna
merah, tidak berlendir dan tidak bau busuk
18 Cara merebus sayuran dengan menggunakan air
sedikit mungkin
19 Pemberian garam beryodium pada sayuran
sebaiknya pada saat makanan matang dan dingin.
20 Mencuci sayuran yang benar adalah dengan air
mengalir agar kotoran tidak menempel kembali
pada sayuran
21 Merebus sayuran yang benar adalah sayuran
dimasukkan dalam panci selanjutnya dimasak
sampai matang
22 Ciri-ciri daging sapi yang baik adalah warnanya
merah cerah dan baunya segar
LAMPIRAN 7
Tabel Skor Penelitian

No No Soal
Resp Definisi Gizi Bahan Makanan Sbg Sumber Gizi Cara Pengolahan Makanan yg baik daSkor % Kri
1 23 4 5 678 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 teria
11 11 1 1 101 1111 0 1 1111000 1 17 B
77%
21 01 1 0 111 1001 1 1 0010010 1 13 C
59%
31 10 1 1 101 1101 1 1 1110010 1 16 C
73%
41 11 1 1 111 1101 1 1 0111110 1 19 B
86%
51 11 1 1 111 1100 1 1 0111111 1 19 B
86%
61 11 1 1 111 1011 1 1 0110011 1 18 B
82%
71 11 1 1 111 1011 1 1 1111010 1 19 B
86%
81 10 1 1 111 1000 0 0 0110011 1 13 C
59%
91 01 1 1 101 1111 0 1 0111110 1 17 B
77%
101 01 1 1 101 1111 0 1 0111110 1 17 B
77%
111 01 1 1 101 1111 0 1 0111110 1 17 B
77%
121 11 1 1 111 1101 1 1 1110110 1 19 B
86%
130 11 1 1 111 1111 1 1 1111111 1 21 B
95%
141 01 1 0 111 1011 0 1 0010011 1 14 C
64%
151 10 1 1 101 1111 0 0 0110110 1 15 C
68%
161 11 1 1 111 1010 1 1 0111101 1 18 B
82%
171 11 1 1 101 1001 1 1 1010011 1 16 C
73%
181 11 1 1 101 1111 1 1 1110111 1 20 B
91%
191 11 1 1 100 1001 1 1 1110010 1 15 C
68%
201 11 1 1 001 1110 0 0 0000010 1 11 K
50%
210 00 0 0 001 1110 1 1 0111110 1 12 K
55%
220 11 1 0 101 1101 0 0 0011010 1 12 K
55%
231 11 1 0 001 1001 0 0 0011110 1 12 K
55%
241 11 1 1 111 1011 0 1 0110110 1 17 B
77%
251 11 1 1 101 1011 0 1 0111110 1 17 B
77%
LAMPIRAN 7
Tabel Skor Penelitian

No No Soal
Resp Definisi Gizi Bahan Makanan Sbg Sumber Gizi Cara Pengolahan Makanan yg baik daSkor % Kri
1 23 4 5 678 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 teria
261 11 1 1 111 1111 1 1 0111011 1 20 B
91%
271 11 1 1 111 1111 1 1 0111011 1 20 B
91%
281 10 1 1 100 1111 1 1 0111010 1 16 C
73%
291 11 1 1 111 1011 1 1 1111111 1 21 B
95%
301 10 1 1 101 1111 1 1 0111010 1 17 B
77%
311 01 1 1 101 1101 1 1 0111010 1 16 C
73%
321 11 1 1 111 1101 1 1 1110110 1 19 B
86%
331 11 1 1 110 1110 1 1 0111110 1 18 B
82%
341 11 1 0 101 0110 1 1 0110110 1 15 C
68%
351 11 1 1 111 1111 1 1 0110111 1 20 B
91%
361 11 1 1 111 1010 1 1 0111101 1 18 B
82%
371 11 1 1 111 1010 1 1 1111101 1 19 B
86%
381 11 1 1 111 1011 1 1 1111111 1 21 B
95%
391 11 0 1 101 1101 1 1 1101010 1 16 C
73%
401 11 1 1 101 1101 1 1 0110111 1 18 B
82%
411 10 1 1 100 1111 1 1 0111010 1 16 C
73%
421 11 1 1 111 1111 1 1 0111011 1 20 B
91%
431 11 1 1 111 1111 1 1 0111011 1 20 B
91%
441 11 1 1 101 1101 1 1 0010110 1 16 B
73%
451 11 1 1 111 1010 1 1 0111101 1 18 B
82%
461 11 1 1 111 1101 1 1 0111010 1 18 B
82%
471 01 1 1 111 1101 1 1 1111110 1 19 B
86%
481 11 1 1 111 1111 1 1 0110011 1 19 B
86%
491 11 1 1 111 1111 1 1 0111011 1 20 B
91%
501 11 1 1 111 1011 1 1 1111111 1 21 B
95%
LAMPIRAN 7
Tabel Skor Penelitian

No No Soal
Resp Definisi Gizi Bahan Makanan Sbg Sumber Gizi Cara Pengolahan Makanan yg baik daSkor % Kri
1 23 4 5 678 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 teria
511 11 1 1 111 1011 1 1 1111111 1 21 B
95%
521 11 1 1 100 1111 1 1 1110010 1 17 B
77%
531 11 1 1 111 1011 1 1 1111000 1 18 B
82%
540 00 0 0 010 1000 0 1 0110010 17 K
32%
550 11 1 0 101 1111 1 1 1111111 1 19 B
86%
561 10 1 1 111 1111 0 1 1111111 1 20 B
91%
571 10 1 1 111 1111 0 1 1111111 1 20 B
91%
581 11 1 0 111 1011 0 1 0110011 1 16 C
73%
591 11 1 0 111 1011 0 1 0110011 1 16 C
73%
601 11 1 0 111 1011 0 1 0111011 1 17 C
77%
611 11 1 1 111 1101 1 1 1110011 1 19 B
86%
621 11 1 1 111 1101 1 1 1110010 1 18 B
82%
631 11 1 1 111 1001 1 1 0111010 1 17 B
77%
641 01 1 1 111 1101 1 1 0111110 1 18 B
82%
651 11 0 0 111 1001 1 1 1110011 1 16 C
73%
661 11 1 1 111 1011 1 1 1111111 1 21 C
95%
671 01 1 1 101 1111 1 1 0110010 1 16 B
73%
681 11 1 1 101 1111 0 1 0111110 1 18 B
82%
690 11 1 1 111 1001 0 0 0110010 1 13 C
59%
701 11 1 1 101 1011 0 1 1110010 1 16 C
73%
711 11 1 1 111 1010 1 1 0111111 1 19 B
86%
721 11 1 1 101 1101 1 1 1110110 1 18 B
82%
731 11 1 1 011 1111 1 0 0110110 1 17 B
77%
741 11 1 1 101 1010 0 1 0111101 1 16 B
73%
751 10 1 1 111 1111 1 1 1111110 1 20 B
91%
LAMPIRAN 7
Tabel Skor Penelitian

No No Soal
Resp Definisi Gizi Bahan Makanan Sbg Sumber Gizi Cara Pengolahan Makanan yg baik daSkor % Kri
1 23 4 5 678 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22teria
761 10 1 1 111 1111 1 1 0010110 1 17 77%B
771 11 1 1 101 1101 1 1 0111110 1 18 82%B
781 0 1 1 111 1011 1 1 1 11 01101 17 77%B
791 01 1 1 101 1101 1 1 0110011 1 16 73%C
801 11 1 1 111 1111 1 1 1111111 1 22 100%B
811 11 1 1 111 0101 1 1 0111010 1 17 77%B
821 11 1 1 111 1010 1 1 0111101 1 18 82%B
831 11 1 1 101 1011 0 1 0111110 1 17 77%B
841 11 1 1 111 1011 0 1 0111111 1 19 86%B
851 01 1 1 101 1101 1 1 0111110 1 17 77%B
860 00 0 0 011 1111 1 1 0110111 1 14 64%C
871 11 1 1 101 1101 1 1 0111110 1 18 82%B
Lampiran 8.
Tabulasi Data Umum Responden

No Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

< 20 th 21 - 30 th > 31 th SD SMP SMA - Keatas IRT Petani K. Swasta PNS > 1Jt 1 - 2 Jt > 3 Jt
1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
2 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
3 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
4 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
5 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
6 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
7 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0
8 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
9 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
10 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
11 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0
12 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
13 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
14 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1
15 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
16 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
17 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
18 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
19 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
20 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
21 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
22 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
23 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
24 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
25 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0
26 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
27 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
28 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0
29 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
30 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
0 19 11 10 10 10 27 3 0 0 24 5 1

Lampiran 8.
Tabulasi Data Umum Responden

No Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan

< 20 th 21 - 30 th > 31 th SD SMP SMA - Keatas IRT Petani K. Swasta PNS > 1Jt 1 - 2 Jt > 3 Jt
31 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
32 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
33 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0
34 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
35 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
36 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0
37 0 1 0 0 0 1 1 0 C 0 1 0 0
38 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
39 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
40 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
41 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
42 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
43 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
44 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
45 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
46 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
47 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
48 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
49 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
50 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
51 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
52 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0
53 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
54 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
55 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0
56 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
0
57 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
58 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
59 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
60 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0

3 19 8 4 15 11 25 4 1 0 27 3 0

Lampiran 8.
Tabulasi Data Umum Responden

No Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan


< 20 th 21 - 30 th > 31 th SD SMP SMA - Keatas IRT Petani K. Swasta PNS > 1Jt 1 - 2 Jt > 3 Jt
61 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
62 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0
63 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
64 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
65 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0
66 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0
67 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
68 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
1
69 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
1
70 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
1
71 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
1
72 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
1
73 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0
1
74 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
1
1
75 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
76 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
77 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
78 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0
79 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
80 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
81 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0
82 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
83 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
84 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0
85 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0
86 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
87 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0

1
1

JML 4 15 8 7 10 10 23 3 1 0 22 5 0
LEMBAR KONSULTASI

NAMA : MUNIFATUL MAIMONAH


NIM : 0602200138
JUDUL KTI : GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN GIZI PADA
BALITA DI WILAYAH POSYANDU KLURAHAN III DESA
KLURAHAN KECAMATAN NGRONGGOT KABUPATEN NGANJUK

PEMBIMBING I : IRA TITISARI, S ST


PEMBIMBING II : TEMU BUDIARTI, S Pd.M.Kes

NO HARI/ TANGGAL REKOMENDASI TANDA TANGAN

You might also like