You are on page 1of 6

Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 517-522

Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 517


Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnc

PENGARUH FORTIFIKASI BESI DAN ZINC TERHADAP TOTAL BAKTERI ASAM


LAKTAT, pH, DAN ORGANOLEPTIK YOGHURT SUSU KAMBING SINBIOTIK

Firdha Ayu Trianie, Ninik Rustanti*)

Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro


Jl.Dr.Sutomo No.18, Semarang, Telp (024) 8453708, Email : gizifk@undip.ac.id

ABSTRACT

Background :Prevalence of anemia is increased annually. One of the prevention strategies in anemia is milk
fortification. Milk is a good medium for fortification because of its high bioavailability property and has high
consumption rate among society. Goat milk has higher nutritive value than cow milk, but it is also produces volatile
fatty acid which creates unpleasant odor. Yoghurt with additions of Lactobacillus bulgaricus andStreptococcus
thermophilusis able to minimize unpleasant odor. Zinc fortification is useful to prevents fat oxidation caused by Iron
which can leads to rancidity.
Method : This was an experiment study with a one-factor complete randomized design of fortification of FeSO4 and
ZnCl2. Analysis of pH was conducted using pH meter. Total plate count method was used to calculate total Lactic
Acid Bacteria along with organoleptic test. All datas collected from total lactic acid bacteria and pH were
analyzed using One Way ANOVA followed by Post Hoc test, while the results of organoleptic test were analyzed
using Friedman test followed by Wilcoxon test.
Result:Goat milks yogurt with fortification of FeSO4 (4.73) and FeSO4 + ZnCl2 (4.75) had higher pH than control
group. Total LAB on FeSO4 + ZnCl2 fortification had the lowest amount as much as 9.55x107. Fortification with
FeSO4 + ZnCl2 was also able to reduce aroma value (2.68), texture (3.28), color (3.28), and taste (2.56).
Conclusion:Fortification with FeSO4and FeSO4 + ZnCl2were able to decreased total LAB significantly and
increased pH value. Fortification with FeSO4and FeSO4were also able to decreased aroma value and texture
significantly, although the decline of color and taste value were not statistically significant.
Keyword : fortification; yoghurt; goatmilk; anemia; synbiotic

ABSTRAK

Latar belakang :Prevalensi anemia terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu pencegahan anemia defisiensi besi
yaitu dengan fortifikasi pada susu. Susu menjadi media fortifikasi besi yang tepat karena memiliki bioavaibilitas
tinggi dan banyak dikonsumsi masyarakat. Susu kambing memiliki nilai gizilebih tinggi dibandingkan susu sapi,
namun mempunyai asam lemak volatil yang membuat bau khas kurang sedap. Bau kurang sedap diminimalisir
dengan pengolahan menjadi yoghurt menggunakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Fortifikasi Zn bermanfaat dalam melindungi oksidasi lemak oleh Fe sehingga mengurangi ketengikan pada produk.
Metode : Merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap satu faktor yaitu fortifikasi FeSO 4 dan
ZnCl2. Analisis pH menggunakan pHmeter, Total BAL menggunakan metode TPC, serta uji organoleptik. Analisis
total bakteri asam laktat dan pH menggunakan One Way Anova dilanjutkan Post Hoc dengan Post uji sedangkan
aorganoleptik diuji menggunakan Friedman dilanjutkan uji Wilcoxon.
Hasil : pH pada fortifikasi FeSO4 (4,73) dan FeSO4 + ZnCl2(4,75) yoghurt susu kambing lebih tinggi dibanding
dengan kelompok kontrol (4,65). Total bakteri asam laktat dengan fortifikasi FeSO 4 + ZnCl2 memiliki nilai
terendah yaitu (9,55x107).Fortifikasi FeSO4 + ZnCl2 menurunkan nilai aroma (2,68), tekstur (3.28) warna (3.52)
dan rasa ( 2.56).
Simpulan : Fortifikasi FeSO4 dan FeSO4 + ZnCl2 menurunkan total bakteri asam laktat secara nyata dan
meningkatkan nilai pH.Fortifikasi FeSO4 dan FeSO4 + ZnCl2 menurunkan nilai aroma, tekstur (secara nyata)
warna, dan rasa ( secara tidak nyata).
Kata Kunci : fortifikasi; yoghurt; susu kambing; anemia; sinbiotik

PENDAHULUAN mengatasi masalah defisiensi besi. Besi merupakan


mineral yang dibutuhkan tubuh untuk proses
Prevalensi anemia terus meningkat setiap oksidasi reduksi serta berperan sebagai transporter
tahunnya, dari 93 negara terdapat 76% kejadian oksigen ke seluruh tubuh untuk berbagai proses
anemia terjadi pada anak anak.1 Salah satu upaya fisiologis tubuh. Selain besi, Zn juga merupakan
untuk pencegahan anemia defisiensi besi adalah mineral yang berperan penting menjaga imunitas
dengan fortifikasi. Fortifikasi merupakan tubuh.14 Garam besi yang direkomendasikan WHO
penambahan zat gizi ke dalam produk pangan untuk fortifikasi adalah FeSO4 karena mempunyai
yang diproduksi sebagai salah satu cara untuk sifat yang lebih baik dibandingkan dengan garam

*)
Penulis Penanggungjawab
518 Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014

besi lain, bersifat tidak mudah menggumpal dan Fortifikasi mineral besi dan zinc pada
stabil pada suhu kamar.13 Fortifikasi Zn juga yoghurt susu kambing sinbiotik dapat mengubah
bermanfaat untuk melindungi oksidasi lemak oleh bakteri asam laktat, pH, aroma, warna, tekstur, rasa
besi sehingga dapat mengurangi ketengikan produk sehingga perlu dilakukan penelitian untuk
yang dihasilkan.14 Fortifikan Zn yang digunakan mengetahui pengaruh fortifikasi garam besi dan
adalah ZnCl2 karena mempunyai sifat tidak zinc terhadap total bakteri asam laktat, pH dan
berwarna, tidak berbau, tidak mengendap, dan organoleptik yoghurt sinbiotik
tidak menimbulkan perubahan rasa. Pada
penelitian sebelumnya fortifikasi besi dengan METODE
perbandingan 1:1 di dalam produk susu tidak Penelitian termasuk dalam bidang food
memiliki efek merugikan pada absorbsi Zn.15 production dan dilakukan mulai bulan April
Susu merupakan media fortifikasi besi sampai Juni di Laboratorium Ilmu Gizi dan
yang baik karena mempunyai nilai bioavailabilitas Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah
dan nilai gizi tinggi serta dikonsumsi secara luas. Semarang serta di Program Studi Ilmu Gizi
Susu kambing memiliki kandungan protein 3,49 % Universitas Diponegoro Semarang.
dan lemak 5,23% yang lebih tinggi dibandingkan Penelitian ini merupakan penelitian
dengan susu sapi sehingga mempengaruhi kualitas eksperimental dengan rancangan acak lengkap satu
asam serta nilai pH pada yoghurt.4 Susu kambing faktor, yaitu jenis fortifikasi FeSO4 dan ZnCl2 pada
mengandung asam lemak volatil (kaproat, kaprilat, yoghurt susu kambing sinbiotik. Terdapat 3 taraf
dan kaprat) yang lebih tinggi dibanding susu sapi perlakuan formulasi perlakuan yoghurt sinbiotik
yang menyebabkan susu kambing mempunyai rasa (t=3), yaitu (t0) kontrol (tanpa fortifikasi), (t1)
dan aroma yang kurang sedap dibanding produk fortifikasi FeSO4, (t2)fortifikasi FeSO4 + ZnCl2.
susu lain.5 Untuk meningkatkan organoleptik, susu Tiap kelompok perlakuan pada penelitian ini
kambing dapat diolah menjadi yoghurt dengan dilakukan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 9
menggunakan Lactobacilus bulgaricus dan satuan percobaan dan pengujian dilakukan secara
Streptococcus thermophilus yang menimbulkan duplo.
rasa asam yang spesifik serta meningkatkan nilai Susu kambing yang digunakan adalah
cerna pada makanan. Yoghurt yang dihasilkan susu kambing cair peranakan Ettawa yang
mengandung asam formiat yang akan mengurangi didapatkan dari peternakan kambing di Salatiga.
aroma tidak sedap pada susu kambing. Untuk Inokulum Lactobacillus bulgaricus dan
meningkatkan ketahanan hidup probiotik Streptococcus thermophilus yang didapat dari
diperlukan penambahan prebiotik. Inulin Laboratorium Bioteknologi Fakultas Teknologi
merupakan salah satu jenis prebiotik yang sering Pertanian Universitas Gadjah Mada. Mangga yang
digunakan dalam fermentasi produk susu. Inulin digunakan adalah mangga Gedong didapatkan dari
memiliki sifat larut, mudah difermentasi, dan Semarang dengan spesifikasi tidak banyak luka
bersifat protektif terhadap probiotik sehingga dapat pada kulit, mencapai tingkat kematangan yang
meningkatkan ketahanan hidup dan aktivitas tepat dengan adanya aroma harum dari pangkal
probiotik selama masa penyimpanan.7 Penambahan tangkai. Mangga diekstrak di Laboratorium
inulin memodulasi pertumbuhan bakteri asam Teknologi Pangan Fakultas Peternakan Universitas
laktat sehingga mempengaruhi karakteristik Diponegoro. Inulin didapatkan dari Laboratorium
sensoris dan fisik produk.8-11 Karakteristik rasa Ilmu Gizi Universitas Diponegoro.
manis pada inulin diharapkan dapat meningkatkan Pada penelitian utama dilakukan
kualitas rasa pada produk yang dihasilkan.12 pembuatan yoghurt sinbiotik menggunakan kultur,
Ion logam yang terdapat pada garam inulin, ekstrak mangga dan FeSO4 dan ZnCl2.
FeSO4 dan ZnCl2 dapat mengurangi jumlah bakteri Kultur dengan media agar tegak MRS
asam laktat pada yoghurt karena ion logam dapat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
merusak permeabilitas pada membran sel bakteri thermophilus dibiakkan dengan menggunakan
yang menyebabkan terhambatnya pertumbuhan susu skim sebanyak 25 gram, dilarutkan
bakteri. Menurunnya total bakteri asam laktat ini menggunakan 100 ml air kemudian diinkubasi
berpengaruh terhadap jumlah asam laktat yang selama 11 jam dengan suhu 43C. Ekstrak mangga
dihasilkan sehingga pH yoghurt meningkat. Pada dibuat dengan cara dikupas, dicuci bersih
penelitian sebelumnya fortifikasi FeSO4 40 100 kemudian dihaluskan dan disentrifuge dengan
ppm pada yoghurt susu sapi berpengaruh terhadap kecepatan 6000 rpm selama 15 menit lalu
nilai organoleptik menimbulkan rasa pahit seperti disterilisasi menggunakan Lactoperoxide system.
logam. Susu kambing dipasteurisasi pada suhu 90C
Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 519

selama 5 menit kemudian didinginkan, suka, (2) tidak suka, (3) netral, (4) suka dan (5)
ditambahkan 5% inulin dan 5% gula pasir serta 55 sangat suka.
ppm FeSO4 dan 15,6 ppm ZnCl2 sesuai dengan Pengolahan data menggunakan SPSS 16
perlakuan. Susu kambing dihomogenisasi, for Windows. Pengaruh FeSO4 dan ZnCl2 terhadap
ditambahkan ekstrak mangga 1% dan starter pH yoghurt sinbiotik diuji menggunakan uji
Lactobacillus bulgaricus serta Streptococcus Kruskal Wallis dan total BAL diuji dengan
thermophilus sebanyak 3% kemudian diinkubasi menggunakan One Way Anova dilanjutkan dengan
selama 8 jam pada suhu 43C. uji post hoc LSD.Organoleptik diuji menggunakan
Tingkat keasaman yoghurt sinbiotik diukur Friedman, dilanjutkan dengan uji Wilcoxon.
menggunakan pH meter. Pengujian total bakteri HASIL
asam laktat menggunakan metode Total Plate Nilai pH dan Total BAL Pada Yoghurt
Count (TPC) pada media Man Rogosa and Sharpe Sinbiotik
(MRS). Uji hedonik dengan panelis agak terlatih Hasil analisis pH dan total bakteri asam
sebanyak 25 orang dari Mahasiswa Ilmu Gizi laktat dapat dilihat pada Lampiran 1 dan secara
Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro singkat dapat dilihat pada Tabel 1.
dengan kategori tingkat kesukaan (1) sangat tidak

Tabel 1. Nilai pH dan total BAL yoghurt susu kambing sinbiotik dengan fortifikasi ferrous sulfat dengan zinc
klorida
Perlakuan pH Total BAL (107 cfu)
Yoghurt kontrol 4.65 0.04 25.93 6.55a
Yoghurt dengan FeSO4 4.73 0.06 15.63 0.76b
Yoghurt FeSO4 + ZnCl2 4.75 0.11 9.55 1.55c
P= 0.098 P= 0.000

Berdasarkan hasil analisis data, fortifikasi total bakteri asam laktat. Yoghurt sinbiotik dengan
FeSO4 dan ZnCl2 pada yoghurt sinbiotik fortifikasi FeSO4 + ZnCl2 mempunyai BAL yang
meningkatkan nilai pH (p=0,098). Secara statistik, paling sedikit dibandingkan dengan perlakuan lain
pH yoghurt sinbiotik dengan FeSO4 dan FeSO4 + (9.55x107 cfu).
ZnCl2 tidak berbeda secara nyata dengan yoghurt Organoleptik Yoghurt Sinbiotik
sinbiotik kelompok kontrol. Hasil analisis organoleptik warna, aroma,
Fortifikasi FeSO4 dan FeSO4 + ZnCl2 tekstur dan rasa yoghurt susu kambing disajikan
(p=0.000) secara signifikan dapat menurunkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Analisis organoleptik warna, aroma, tekstur dan rasa yoghurt susu kambing
Warna Aroma Tekstur Rasa
Perlakuan
Rerata Ket Rerata Ket Rerata Ket Rerata Ket
Yoghurt Kontrol 3,48+0,77 Netral 3,48+ 0,82a Netral 3,84 + 0,62a Suka 3,32 1,06 Netral
Yoghurt FeSO4 3,28 + 0,61 Netral 2,92 +0,95b Netral 3,28 + 1,10b Netral 2,84 1,31 Netral
Yoghurt FeSO4+ ZnCl2 3,52 + 0,51 Suka 2,68 +1,18b Netral 3,28+0,79b Netral 2,56 1,08 Netral
p = 0,200 p = 0,022 p = 0,037 P = 0.205

Hasil analisis data menunjukkan, kelompok kontrol meskipun masih dalam kategori
fortifikasi FeSO4 dan FeSO4 + ZnCl2 tidak normal.
berpengaruh secara signifikan terhadap warna Yoghurt sinbiotik dengan atau tanpa
(p=0.200). Warna yoghurt sinbiotik dengan fortifikasi FeSO4 dan ZnCl2 mempunyai tingkat
fortifikasi FeSO4 +ZnCl2 lebih disukai kesukaan rasa yang sama yaitu netral. Fortifikasi
dibandingkan yoghurt yang hanya difortifikasi yoghurt sinbiotik tidak berpengaruh secara
FeSO4 dan yoghurt kontrol. signifikan terhadap tingkat penerimaan dalam
Aroma yoghurt dengan fortifikasi FeSO4 parameter rasa (p=0,205).
maupun yoghurt dengan fortifikasi FeSO4 + ZnCl2
dinilai lebih rendah dibandingkan dengan yoghurt PEMBAHASAN
kontrol meskipun semua perlakuan masuk dalam pH
katagori netral (p=0.022). Demikian pada tekstur, Yoghurt fortifikasi FeSO4 dan FeSO4 +
yoghurt dengan fortifikasi FeSO4 dan yoghurt ZnCl2 mempunyai pH yang lebih tinggi
dengan fortifikasi FeSO4 + ZnCl2 mempunyai dibandingkan dengan kelompok kontrol (4,6) yaitu
tekstur yang kurang disukai dibandingkan dengan 4,73 dan 4.75. Standart Nasional Indonesia
520 Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014

menetapkan pH optimum yoghurt yaitu 4.6.16 dengan besi yang menyebabkan perubahan warna.
Dengan demikian yoghurt yang difortifikasi FeSO4 Pada penelitian fortifikasi 55 ppm FeSO4 pada
dan FeSO4 + ZnCl2 tidak memenuhi syarat SNI. kecap tidak menyebabkan perubahan warna.
Hal ini disebabkan terhambatnya pertumbuhan Ekstrak mangga 1% yang ditambahkan tidak
bakteri asam laktat akibat adanya ion logam yang mengubah warna yoghurt sinbiotik, begitu juga
bersifat toksik bagi bakteri. Ion Fe merusak pada kelompok perlakuan dimana FeSO+ ZnCl2
permeabilitas sel bakteri yang menyebabkan dimana ZnCl2 merupakan jenis zinc yang tidak
jumlah bakteri semakin menurun sehingga asam menyebabkan perubahan warna. Pada penelitian
yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat juga sebelumnya, penambahan Zn pada keju tidak
semakin sedikit. Selain Fe, ion Zn juga merusak ditemukan perubahan warna.14 Fortifikasi besi
permeabilitas sel bakteri sehingga dengan adanya yang ditambahkan sebanyak 55 ppm sesuai dengan
penambahan dua jenis mineral pada fortifikasi resiko toksisitas yaitu 11 mg dengan RDA 25%.9
FeSO4 + ZnCl2 menyebabkan berkurangnya jumlah Hasil uji warna menunjukkan bahwa tidak terdapat
asam yang dihasilkan oleh bakteri asam laktat perbedaan warna antara kelompok kontrol dan
berdampak pada meningkatnya nilai pH pada perlakuan.
yoghurt dengan fortifikasi Fe dan Zn. Aroma
Total Bakteri Asam Laktat Aroma yoghurt dengan fortifikasi
Fortifikasi FeSO4 dan FeSO4 + ZnCl2 FeSO4 maupun yoghurt dengan fortifikasi FeSO4 +
secara signifikan menurunkan total bakteri asam ZnCl2 memiliki aroma yang lebih rendah
laktat yaitu 15,63 x 107 dan 9,55 x 107. Yoghurt dibandingkan dengan yoghurt kontrol meskipun
sinbiotik dengan fortifikasi FeSO4 + ZnCl2 dalam katagori netral (p=0.022). Fortifikasi Fe
mempunyai BAL yang lebih sedikit dibandingkan dapat menyebabkan oksidasi flavour dan rasa besi
dengan perlakuan lain namun jumlah ini masih pada produk yang ditambahkan. Pada penelitian
dalam standar SNI sebesar 1x107 cfu/ml. lain, fortifikasi besi pada keju dengan penambahan
Total bakteri asam laktat dapat besi 40 mg memiliki nilai organoleptik yang paling
dipengaruhi beberapa faktor diantaranya media disukai, namun semakin tinggi kadar mineral yang
tumbuh, lama fermentasi, lama inkubasi, suhu ditambahkan dapat menimbulkan bau karat.23
penyimpanan, kandungan nutrisi substrat, pH serta Fortifikasi Zn tidak menimbulkan perubahan
bahan tambahan yang digunakan di dalam aroma sesuai dengan jenis fortifikan. Penerimaan
pembuatan yoghurt.17 Penambahan FeSO4 menjadi aroma yoghurt dengan fortifikasi besi dan Zn
toksik bagi bakteri asam laktat sehingga dapat dipengaruhi adanya reaksi oksidasi yang
menurunkan jumlah bakteri asam laktat.18 menyebabkan bau karat meskipun tidak tercium
Penambahan FeSO4 sebanyak 55mg/l susu secara nyata.
menyebabkan penurunan bakteri asam laktat yang Seluruh perlakuan memiliki aroma khas
cukup signifikan. Ion Fe pada FeSO4 merusak susu kambing yang disebabkan oleh tingginya
permeabilitas membran sel bakteri sehingga kadar lemak volatil seperti kaproat, kaprat dan
pertumbuhan bakteri terhambat. Hal ini juga terjadi kaprilat. Aroma ini telah diminimalisir dengan
pada yoghurt dengan fotifikasi FeSO4 + ZnCl2 , ion proses fermentasi susu kambing dimana pada suhu
Fe dan Zn semakin mempengaruhi kerusakan 40C bakteri asam laktat akan bersama sama
membran sel pada bakteri. Adanya ion ion menghasilkan asam, lactobacillus bulgarcus
logam akan merusak permeabilitas membran. Total menghasilkan glisin dan histidin yang akan
bakteri asam laktat semakin menurun jumlahnya merangsang Streptococcus thermophilus untuk
ketika diberikan fortifikasi dengan dua mineral menghasilkan aroma asam.20
yaitu Fe dan Zn. Tekstur
Organoleptik Hasil uji tingkat kesukaan pada yoghurt
Warna susu kambing di dapatkan tingkat kesukaan
Fortifikasi FeSO4 dan FeSO4 + ZnCl2 tidak yoghurt kontrol dalam kategori suka sedangkan
berpengaruh secara signifikan terhadap warna yoghurt dengan fortifikasi FeSO4 dan yoghurt
(p=0.200). Warna yoghurt sinbiotik dengan dengan fortifikasi FeSO4 + ZnCl2 dikategorikan
fortifikasi FeSO4 + ZnCl2 lebih disukai netral. Tekstur yoghurt cair semi padat sesuai
dibandingkan yoghurt yang hanya difortifikasi dengan standart SNI mutu yoghurt.5 Tekstur
FeSO4 dan yoghurt kontrol. Pada yoghurt dengan yoghurt dapat diterima panelis yang ditunjukkan
fortifikasi besi semakin tinggi kadar besi yang dengan nilai tertinggi pada yoghurt tanpa
ditambahkan makan penerimaannya akan semakin fortifikasi yaitu 3.84 dan nilai pada yoghurt
menurun akibat adanya interaksi antara susu sinbiotik fortifikasi FeSO4 dan yoghurt sinbiotik
Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014 521

fortifikasi FeSO4 + ZnCl2 sama yaitu 3.28. 2. Boycheva S., Dimitrov T., Naydenova N.,
Penilaian tekstur yang lebih rendah pada fortifikasi Mihaylova G. Quality characteristics of yogurt
yoghurt dengan penambahan Fe dipengaruhi oleh from goats milk, supplemented with fruit juice.
total bakteri asam laktat yang rendah yang Czech J. Food Sci.,2011. 29: 24-30
3. Allen L., de Benoist B., Dary O., Hurrell R.
kemudian mempengaruhi kekentalah yoghurt. Pada
Guidelines on food fortification with
yoghurt dengan fortifikasi Fe dan Zn memiliki micronutrients. World Health Organization and
teksur yang lebih rendah akibat jumlah bakteri Food and Agriculture Organization of the United
asam laktat yang terkandung juga rendah sehingga Nations. Geneva.2008
mempengaruhi pembentukan gel pada yoghurt.22 4. Vaclavik V. A., Christian E. W. Essentials of Food
Tekstur yoghurt dapat dipengaruhi oleh banyak Science. Springer. New York.2008. ISBN 978-0-
faktor seperti bahan utama penyusun yoghurt (jenis 387-69939-4.
susu) dan lama penyimpanan. Pada penelitian 5. El-Kholy A.M., Osman M., Gouda A., Ghareeb
sebelumnya fortifikasi Zn dan Fe pada keju Wafaa A. Fortification of Yoghurt with Iron.
menunjukkan tingkat kekerasan produk yang lebih World Journal of Dairy & Food Sciences 6.2011
(2): 159-65.
tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.14
6. Hidayat I.R., Kusrahayu, Mulyani S. Total Bakteri
Rasa Asam Laktat, Nilai pH dan Sifat Organoleptik
Yoghurt sinbiotik dengan atau tanpa Drink Yoghurt dari Susu Sapi yang diperkaya
fortifikasi FeSO4 dan ZnCl2 mempunyai tingkat dengan Ekstrak Buah Mangga. Animal agriculture
kesukaan rasa yang sama yaitu netral. Fortifikasi journal.2013.Vol. 2. 160-67
yoghurt sinbiotik tidak berpengaruh secara 7. Hoppert K., Zahn S., Janecke L., Mai R.,
signifikan terhadap tingkat penerimaan dalam Hoffmann S., Rohm H. 2013. Consumer
parameter rasa (p=0,205). acceptance of regular and reduced-sugar yogurt
Fortifikasi FeSO4 dan ZnCl2 di dalam enriched with different types of dietary fiber.
penelitian ini menurunkan nilai organoleptik dalam International Diary Journal 28 (2013) 1-7.
8. Carabin I.G., Flamm W.G. Evaluation of safety of
segi rasa jika dibandingkan dengan kelompok
inulin and oligofructose as dietary fiber.
kontrol karena adanya penambahan FeSO4 dan Regulatory tosicology and pharmacology,1999;
ZnCl2 menimbulkan reaksi oksidasi yang 30: 268-82
menyebabkan perubahan rasa pada yoghurt. 9. Kristo E., Biliaderis C.G., Tzanetakis N. Modeling
Semakin tinggi penambahan FeSO4 dan ZnCl2 of the acidification process and rheological
maka akan semakin menyebabkan perubahan rasa properties of milk fermented with a yogurt starter
pahit seperti logam. Pada penelitian lain, culture using response surface methodology. Food
penambahan 40ppm FeSO4 pada produk keju Chemistry 83.2003; (3), 437-46
memiliki tingkat organoleptik yang paling diterima 10. Oliveira R.P.S., Perego P., Converti A., Oliveira
oleh panelis, sedangkan semakin tinggi M.N. The effect of inulin as a prebiotic on the
production of probiotic fibre-enriched fermented
penambahan FeSO4 pada produk keju dapat
milk. International Journal of Diary Technology
menimbukan rasa berkarat.14 62, 2009; (2), 195-203.
11. Ruas-Madiedo P., Hugenholtz J., Zoon P. An
SIMPULAN overview of the functionality of
1. Fortifikasi FeSO4 dan FeSO4 + ZnCl2 exopolysaccharides produced by lactic acid
menurunkan total bakteri asam laktat secara bacteria. International Diary Journal.2012 ;12 (2),
nyata dan meningkatkan nilai pH. 163-71
2. Forttifikasi FeSO4 dan FeSO4 + ZnCl2 12. Jackson L.S., Lee K. Microencapsulated iron food
menurunkan nilai aroma, tekstur (secara fortification. J. Food Sci. 1991;56: 1047-050.
nyata) warna, dan rasa ( secara tidak nyata). 13. Darlan Azhar. Fortifikasi dan ketersediaan zat besi
pada bahan pangan berbasis kedelai dengan
menggunakan fortifikasi FeSO4. 7H2O campuran
SARAN FeSO4.7H2O + Na2H2EDTA.2H2O dan
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk NaFeEDTA. Departemen Kimia Fakultas
meningkatkan organoleptik diantaranya Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
aroma, warna, rasa dan tekstur yoghurt Universitas Indonesia. Depok.2012
sinbiotik 14. Kahraman O. Effect of milk fortification with zinc
on lactic acid bacteria activity and cheese quality
DAFTAR PUSTAKA [Thesis]. Polytechnic University of Marche.
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ancona. Italy.2011
Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar 15. Bakta I made, SuegaKetut,
(RISKESDAS) Indonesia. Jakarta.2013 DharmayudaTjokordaGde. Anemia
522 Journal of Nutrition College, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014

DefisiensiBesidalamBukuAjarIlmuPenyakitDalam.
Editor: SudoyoAru W, SetiyohadiBambang,
AlwiIdrus, K. Marcellus Simadibrata, SetiatiSiti.
Jilid II edisi IV.
DepartemenIlmuPenyakitDalamFakultasKedoktera
nUniversitas Indonesia. 2006
16. Lee WJ danLucey JA. Formation and physical
properties of yogurt. Asian-Aust. J. Anim. Sci.
2010; 23(9): 1127-1136.
17. Nadra MCM. Nitrogen metabolism in lactic acid
bacteria from fruits: a review. Communicating
Curent Research and Educational Topics and
Trends in Applied Microbiology, 2007; 500-510.
18. Hui YH, editor. Handbook of food products
manufacturing: health, meat, milk, poultry,
seafood, and vegetables. New Jersey: John Wiley
& Sons, Inc.; 2007.
19. Helmi EM, Harini S, Lusiastuti. Peningkatan
kualitas yoghurt dari susu kambing dengan
penambahan bubuk susu skim dan pengaturan
suhu pemeraman,2009 :185-192.
20. Djurdjevi JD, Maej O, dan Jovanovi S. The
influence of investigated factors on viscosity of
stirred yogurt. Journal of Agricultural Sciences,
2002; 47(2): 219-231.
21. Amanah,Nur. Identifikasi dan karakterisasi
substrat antimikroba dari bakteri asam laktat
kandidat prebiotik yang diisolasi dari dadih dan
yoghurt. Institut Pertanian Bogor.2011
22. El-Din A.M.G.,Hasan, El-Behairy S.A., Mohamed
E.A.Impact of Zinc and Iron Salt fortification of
Buffalos milk on diary product. World Journal of
Dairy & Food Science,2012; 7(1):21-27
23. Hudawi N, Eka L, Rosyidi D. Pengaruh
Penambahan Berbagai Konsentrasi Kultur Dan
Lama Pemeraman Pada Suhu Ruang Terhadap pH,
Viskositas dan Kadar Keasaman Dan Total Plate
Count Set Yoghurt.Universitas Brawijaya
Malang.2007

You might also like