Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 9
Kelompok 9
2 : 9-16
ISSN 1412-4424
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Riau, Pekanbaru
ABSTRACT
The aim of the research was to determine the effect of coconut sugar, time length of fermentations and their
interaction on the qualities of the red beans (Phaseolus vulgaris L.) fermented milk. The design of the
experiment was faktorial 3x3 and arranged by the Randomized Complete Design (RCD) with three
replications. The first faktor was coconut sugar content (3, 6 and 9)%. The second factor was times of the
fermentation (16, 18 and 20) hours. The result showed the adding of coconut sugar content and time length
of fermentations affected on pH and total titrated acid. The interaction between coconut sugar content and
time length of fermentations was not affected to pH, total titrated acid, total lactid acid bacteria and protein
content. It was concluded that the best quality of red beans (Phaseolus vulgaris L.) fermented milk was on
the 9% of coconut sugar content and 16 hours fermentation (G3T1).
Key words: coconut sugar concentration, fermentation duration, red beans and milk fermented.
panci dan seperangkat alat untuk uji organoleptik. Pembuatan susu kacang merah mengacu
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini pada Kunaepah (2008) yang dimodifikasi.
adalah adalah kacang merah, gula kelapa, starter Kacang merah disortasi (dipisahkan dari kotoran
BAL Lactobacillus acidophilus FNCC 0051, susu dan biji rusak) sebanyak 100 g untuk masing-
skim, MRS Agar, MRS Broth, akuades, NaOH 0,1 maasing perlakuan, direndam dalam air dengan
N, K2SO4, H2SO4, H3BO3, HCl 0,1 N, dan bahan perbandingan air dengan kacang merah adalah 4
kimia lainnya. : 1 selama 8 jam. Kacang direbus selama 45
Penelitian dilakukan menggunakan menit. Kacang merah digiling menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial blender dengan penambahan air secara
dengan 2 faktor perlakuan yaitu konsentrasi keseluruhan mencapai 5 kali lipat berat kacang
gula kelapa (3%, 6% dan 9%) dan lama merah kering. Bubur encer disaring dengan
fermentasi (16 jam, 18 jam dan 20 jam) saringan dan filtratnya adalah susu kacang
Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 merah.
kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan.
Parameter yang diamati adalah pH HASIL DAN PEMBAHASAN
(Muchtadi dkk., 2010) total asam tertitrasi Nilai pH
(Fardiaz, 1992), total bakteri asam laktat Nilai pH atau derajat keasaman
dengan metode sebar/spread surface plate, merupakan salah satu faktor mutu penting
kadar protein (Sudarmadji dkk, 1997) , kadar terhadap minuman fermentasi. Hasil analisis
abu (Andarwulan dkk., 2011), dan uji sidik ragam menunjukkan interaksi antara
organoleptik (Setyaningsih dkk., 2010). penambahan gula kelapa dan lama fermentasi
Data yang diperoleh dianalisis secara memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05)
statistik dengan menggunakan analisis sidik namun masing-masing faktor tunggal
ragam (ANOVA). Jika F hitung lebih besar berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai pH
atau sama dengan F tabel maka dilanjutkan yang dihasilkan. Rata-rata nilai pH dapat
dengan uji beda nyata Duncans Multiple New dilihat pada Tabel 1.
Range Test (DNMRT) pada taraf 5%.
Tabel 1 menunjukan interaksi cenderung menurunkan nilai pH. Hal ini sesuai
penambahan gula dan lama fermentasi dengan pendapat Connes dkk. (2004) yang
memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05), hal menyatakan bahwa dalam proses fermentasi susu
ini diduga karena kisaran penambahan gula kedelai, nilai pH yang pada awalnya mendekati
kelapa yang tidak terlalu banyak dan lama netral akan mengalami penurunan selama proses
fermentasi yang tidak terlalu lama sehingga tidak fermentasi yang disebabkan karena terjadinya
menunjukan adanya perubahan pH yang perubahan gula menjadi asam-asam organik.
signifikan. Kisaran pH yang dihasilkan dengan Meningkatnya jumlah asam dapat menurunkan
penambahan gula kelapa adalah 3,42-3,82. nilai pH karena semakin banyak konsentrasi ion
Semakin banyak gula kelapa yang ditambahkan +
H (Gianti dan Evanuarini, 2011).
Tabel 2. Rata-rata total asam tertitrasi susu fermentasi kacang merah (%)
Konsentrasi Lama Fermentasi
Rata-Rata
Gula Kelapa T1 (16 Jam) T2 (18 Jam) T3 (20 Jam)
b
G1 (3%) 0,46 0,50 0,62 0,53
ab
G2 (6%) 0,56 0,70 0,59 0,62
a
G3 (9%) 0,52 0,65 0,79 0,65
b a a
Rata-Rata 0,51 0,62 0,66
Ket: Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom dan baris yang sama berpengaruh tidak nyata
(P>0,05).
dimetabolisir sempurna oleh BAL seiring dengan dkk. (2004) bahwa BAL akan tumbuh lebih
lamanya proses fermentasi. Selain itu besarnya banyak pada kondisi yang optimum dan
aktivitas BAL untuk memanfaatkan nutrisi dari sumber energi yang berlebihan akan
penambahan gula kelapa adalah sama, meskipun menyebabkan penurunan jumlah bakteri yang
semakin lamanya proses fermentasi. Hal tersebut hidup pada yoghurt kedelai.
sesuai dengan hasil penelitian Kumala
Tabel 3. Rata-rata total BAL susu fermentasi kacang merah (log CFU/ml)
Konsentrasi Gula Lama Fermentasi Rata-Rata
Kelapa T1 (16 Jam) T2 (18 Jam) T3 (20 Jam)
G1 (3%) 8,35 8,32 8,15 8,28
G2 (6%) 8,29 8,28 8,26 8,28
G3 (9%) 8,13 8,10 8,07 8,10
Rata-Rata 8,26 8,24 8,16
Ket: Angka-angka yang tidak diikuti huruf kecil pada kolom dan baris yang sama berpengaruh tidak
nyata(P>0,05).
Masing-masing faktor tunggal serta minuman susu fermentasi yang minimal kadar
interaksinya memberikan pengaruh yang tidak protein terkandung pada susu fermentasi
nyata (P>0,05) terhadap kadar protein susu adalah 1,0% (Anonim, 2009).
fermentasi kacang merah. Kadar protein susu
fermentasi ditentukan oleh kualitas bahan Kadar Abu
dasarnya. Semakin tinggi kadar protein susu Menurut Sudarmaji dkk. (1997) abu
fermentasi semakin baik kualitas susu fermentasi adalah zat organik sisa pembakaran suatu bahan
yang dihasilkan. Herastuti dkk. (1994) dalam organik. Penentuan kadar abu berhubungan erat
Yusmarini dan Efendi (2004) menyatakan bahwa dengan kandungan mineral yang terdapat dalam
protein yang terkandung dalam yoghurt suatu bahan, kemurnian serta kebersihan suatu
merupakan jumlah total protein dari bahan baku bahan yang dihasilkan. Hasil analisis sidik
yang digunakan dan protein bakteri asam laktat ragam, diketahui masing-masing faktor tunggal
yang terdapat di dalamnya. Kadar protein yang yaitu penambahan gula kelapa dan lama
dihasilkan dari penelitian ini berkisar 4,65-6,56% fermentasi serta interaksi antara kedua perlakuan
dan masih sesuai dengan SNI untuk syarat memberikan berpengaruh tidak nyata (P>0,05)
terhadap kadar abu minuman susu fermentasi kadar abu susu fermentasi kacang merah dapat
kacang merah yang dihasilkan. Data rata-rata dilihat pada tabel 5.
mineral dalam jumlah yang sama. Namun, pada G1 (3%) G2 (6%) G3 (9%)
Aroma
Aroma merupakan salah satu parameter
yang menentukan tingkat penerimaan konsumen.
Hasil dari analisis sidik ragam menunjukkan
bahwa penambahan gula kelapa dan lama menunjukkan bahwa penambahan gula kelapa
fermentasi memberikan pengaruh nyata terhadap dan lama fermentasi berpengaruh nyata
aroma susu fermentasi. Rata-rata aroma susu terhadap rasa susu fermentasi. Rata-rata rasa
fermentasi kacang merah yang dihasilkan setelah susu fermentasi yang dihasilkan setelah
dilakukan uji lanjut DNMRT pada taraf 5% dilakukan uji lanjut DNMRT pada taraf 5%
dapat dilihat pada Gambar 2. dapat dilihat pada Gambar 3.
5 5
4 3.6 3.56 3.96 3.48 3.64 3.96 3.56 4 3.84 3.96 4
3.12 4 3.36 3.36 3.6
3
3 2.44 2.44 2.56
2
2
1
1
0
T1 (16 jam) T2 ( 18 jam) T3 (20 jam) 0
G1 (3%) G2 (6%) G3 (9%) T1 (16 jam) T2 (18 jam) T3 (20 jam)
G1 (3%) G2 (6%) G3 (9%)
terhadap penilaian keseluruhan susu kelapa dan lama fermentasi berpengaruh nyata
fermentasi kacang merah dengan penambahan terhadap nilai pH dan total asam tertitrasi serta
gula kelapa dan lama fermentasi, setelah penilaian organoleptik. Namun interaksi antara
dilakukan analisis secara statistik non gula kelapa dan lama fermentasi tidak
parametrik memberikan pengaruh nyata memberikan pengaruh nyata terhadap pH, total
(P<0,05) terhadap penilaian keseluruhan susu asam tertitrasi, total bakteri asam laktat dan
fermentasi kacang merah. Rata-rata penilaian kadar protein. Hasil evaluasi mutu susu
organoleptik terhadap penilaian keseluruhan fermentasi kacang merah yang dihasilkan
dapat dilihat pada Gambar 4. menunjukkan perlakuan G3T1 (Gula kelapa
5
9% dan lama fermentasi 16 jam) menghasilkan
3.96 4
4 3.52 3.72 3.36 3.2 3.48
susu fermentasi kacang merah dengan kualitas
3 2.96 2.64 terbaik dan telah memenuhi standar SNI.
2
1
DAFTAR PUSTAKA
0
T1 (16 jam) T2 (18 jam) T3 (20 jam)
Anonim. 2009. Minuman Susu Fermentasi
G1 (3%) G2 (6%) G3 (9%) Berperisa. Badan Standarisasi Nasional
Indonesia 7552:2009, Jakarta.
Gambar 4. Rata-rata penilaian Andarwulan, N., F. Kusnandar dan Herawati.
organolepti keseluruhan 2011. Analisi Pangan. Dian Rakyat.
Jakarta.
Rata-rata penilaian panelis terhadap Astawan, M. 2007. Brem. (http://
penilaian keseluruhan minuman susu fermentasi cybermed.cbn.net). Diakses 13
kacang merah berkisar antara 2,64-4,00 (antara Desember 2012.
suka dan tidak suka hingga suka). Secara Connes C, Silvestron A, Leblanc JG, Juillard
keseluruhan pengaruh penambahan gula kelapa dan V, Savoy de Giori, G, Sesma F, Piard
lama fermentasi berpengaruh terhadap penilaian JC. 2004. Towards probiotic lactic acid
keseluruhan oleh panelis. Semakin banyak gula bacteria strains to remove raffinose-type
kelapa yang ditambahkan dan semakin lama sugars present in soy-derived product.
fermentasi maka semakin tinggi tingkat kesukaan Review. INRA. EDP Science.
panelis terhadap penilaian keseluruhan susu Fardiaz, S. 1992. Analisa Mikrobiologi Pangan.
fermentasi kacang merah. Penilaian keseluruhan PT. Raja Grafindo Persada, Kerjasama
terhadap susu fermentasi kacang merah dipengaruhi dengan PAU antar Universitas Pangan dan
oleh warna, aroma dan rasa. Hal ini sejalan dengan Gizi. IPB. Bogor.
pendapat Triyono (2010) menyatakan bahwa Gianti, I dan H. Evanuarini. 2011. Pengaruh
penilaian keseluruhan dapat dikatakan gabungan penambahan gula dan lama penyimpanan
dari yang tampak seperti warna, aroma, rasa dan terhadap kualitas fisik susu fermentasi.
kekentalan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak,
Secara keseluruhan produk minuman volume 6 (1):28-33.
fermentasi dengan penambahan gula kelapa dan Kumala, N., Setyaningsih, R., dan A.
lama fermentasi disukai oleh panelis. Perbedaan Susilowati. 2004. Pengaruh Konsentrasi
rasa suka ataupun tidak suka oleh panelis adalah Susu Skim dan Madu terhadap Kualitas
tergantung kesukaan panelis terhadap masing- Hasil Yogurt Kedelai (Glycine max (L.)
masing perlakuan dengan penambahan pemanis Merr.) dengan Inokulum Lactobacillus
yang berbeda, sebab tingkat kesukaan terhadap casei. Universitas Sebelas Maret.
suatu produk adalah relatif (Triyono, 2010). Kunaepah, U. 2008. Pengaruh lama fermentasi
dan kosentrasi glukosa terhadap aktivitas
KESIMPULAN antibakteri, polifenol total dan mutu kimia
Berdasarkan hasil dari penelitian ini kefir susu kacang merah. Tesis.
dapat disimpulkan bahwa penambahan gula Universitas Diponegoro. Semarang.
Lawless, H.T and H. Heymann. 2010. Sensory Smit, G., B. A., Smit, W. J. M. Engels. 2005.
Evaluation of Food. Springer. New York. Flavor formation by lactic acid bacteria
Meilgaard, M., G. V. Civille dan B. T. Carr. and biochemical falvor proffiling of
1999. Sensory Evaluation Techniques. chesese product. Microbiology Reviews,
CRC Press. New York. 29(3):591-610.
Muchtadi, T.R., Sugino, dan S. Ayustaningwarno. Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1997.
2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Prosedur Analisis Bahan Makanan dan
Alfabeta. Bandung. Hasil Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Nurhayati. 1996. Mempelajari kontribusi flavor Tjahjaningsih, J. 1996. Evaluasi daya simpan dan
gula merah pada pembentukan flavor preferensi berbagai macam gula merah
kecap manis. Skripsi. Departemen Ilmu palma tradisional dari beberapa daerah
dan Teknologi Pangan. IPB, Bogor. potensi produksi dikaresidenan banyumas.
Nurhayati, O. D. 2000. Faktor Manusia. Laporan Hasil Penelitian. Universitas
Program Studi Sistem Komputer. Jenderal Soedirman. Purwokerto. 74 hal.
Universitas Diponegoro. (Tidak dipublikasikan)
Nurlela, E. 2002. Kajian Faktor Yang Triyono, A. 2010. Mempelajari pengaruh
Mempengaruhi Pembentukan Warna maltodekstrin dan susu skim terhadap
Gula Merah. Skripsi. Departemen Ilmu karakteristik yoghurt kacang hijau
dan Teknologi Pangan. IPB, Bogor. (Phaseolus radiatus L.). Seminar
Rahman, A., S. Fardiaz, W.P. Rahaju, Rekayasa dan Proses. Universitas
Suliantari dan C.C. Nurwitri. 1992. Diponegoro. Semarang.
Bahan Pengajaran Teknologi Fermentasi Yusmarini dan R. Efendi. 2004. Evaluasi mutu
Susu. Pusat Antar Universitas Pangan soyghurt yang dibuat dengan
dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. penambahan beberapa jenis gula. Jurnal
Setyaningsih, D., A. Apriyantono dan M.P. Sari. Natur Indonesia. 6(2): 104-110 (2004)
2010. Analisis Sensori. IPB Press. Bogor.