You are on page 1of 13

Nama : Novia Dewi Lestari

Kelas : 1D
No : 33

HAK ORANG YANG AKAN MENINGGAL, HAK IBU


HAMIL, HAK ANAK DENGAN GANGGUAN MENTAL
(RETARDASI MENTAL)
Hak orang yang akan meninggal
1. Hak yg di perlakukan sebagai mana manusia yang hidup sampai ajal tiba
2. Hak mempertahankan harapannya , tidak perduli apa pun perubahan
yangterjadi
3. Hak mendapatkan perawatan yang dapat mempertahankan
harapannya ,apapun perubahan yang terjadi
4. Hak mengekspresikan perasaan dan emosinya sehubungan dengan
kematianyang sedang di hadapinya
5. Hak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
denganperawatannya
6. Hak memperoleh perhatian dalam pengobatan dan perawatan
secaraberkesinambungan
7. Hak untuk tidak meninggal dalam kesendirian
8. Hak untuk bebas dari rasa sakit
9. 9.Hak untuk memperoleh jawaban dari pertanyaannya secara jujur
10. Hak untuk memperoleh bantuan dari perawat atau medis
11. Hak untuk meninggal dalam damai dan bermartabat
12. Hak untuk tetap dalam kepercayaannya atau agamanya
13. Hak untuk memperdalam dan meningkatkan kepercayaannya
14. Hak untuk mengharapkan bahwa kesucian raga manusia akan di hormatisetelah yang
bersangkutan meninggal
15. .Hak untuk mendapatkan perawatan dari orang yg professional

http://www.scribd.com/doc/94310919/Hak-Orang-Yang-Akan-Meninggal
Hak-hak terhadap wanita Hamil

Wanita hamil termasuk dalam kategori kelompok khusus karena pada saat
wanita mengalami kehamilan terjadi berbagai perubahan fisik maupun psikologis.
Hak-hak yang dimiliki wanita hamil adalah sebagai berikut :
1. Wanita hamil berhak memperoleh informasi tentang obat yang diberikan
kepadaanya dan pelaksanaan prosedur oleh petugas kesehatran yang
merawatnya, terutama yang berkaitan dengan efek-efek yang mungkin
secara langsung maupun tidak langsung, resiko bahaya yang mungkin
terjadi pada diri atau bayinya selama masa kehamilan, melahirkan dan
laktasi.
2. Wanita hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang hal-hal yang
menyangkut persiapan kelahiran dan cara-cara mengatasi
ketidaknyamanan dan stress serta informasi sedini mungkin tentang
kehamilan.
3. Wanita hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang obat-obatan
yang diberikan kepadannya serta pengaruhnya secara langsung maupun
tidak langsung terhadap bayi yang dikandungnya.
4. Wanita hamil yang akan dioperasi sesar, sebaiknya diberi premedikasi
sebelum operasi.
5. Wanita hamil berhak untuk memperoleh informasi tentang pengaruh
terhadap fisik, mental, maupun neurologis terhadap pertumbuhan bayinya.
6. Wanita berhak untuk mengetahui nama obat dan nama pabriknya, bila
diperlukan, sehingga dapat memberikan keterangan kepada petugas
kesehatan yang profesional bila terjadi reaksi terhadap tekanan dari pihak
lain.
7. Wanita hamil berhak untuk membuat keputusan tentang diterima atau
ditolaknya suatu terapi yang dianjurkan setelah mengetahui kemungkinan
risiko yang akan tejadi pada dirinya tanpa tekanan dari pihak lain.
8. Wanita hamil berhak untuk mengetahui nama dan kualifikasi orang yang
memberikan obat atau melakukan prosedur selama melahirkan.
9. Wanita hamil berhak untuk memperoleh informasi tentang keuntungan
suatu prosedur bagi bayi dan dirinya sesuai indikasi medis.
10. Wanita hamil berhak untuk didampingi oleh orang yang merawatnya
selama dalam keadaan stress persalinan.
11. Setelah melakukan konsultasi medis, wanita hamil berhak untuk memilih
posisi melahirkan yang tidak menimbulkan stress bagi diri sendiri maupun
bayinya.
12. Wanita hamil berhak untuk meminta agar perawatan bayinya dilakukan
suatu kamar dengannya, bila bayinya normal dan dapat memberi minum
bayinya sesuai kebutuhan, dan bukan menurut aturan rumah sakit.
13. Wanita hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang orang yang
menolong persalinanya serta kualifikasi profesionalnya untuk kepentingan
surat kelahiran.
14. Wanita hamil berhak untuk mendapatkan informasi tentang kondisi diri
sendiri dan bayinya yang dapat menimbulkan masalah atau penyakit
dikemudian hari
15. Wanita hamil berhak atas dokumen langkap tentang diri dan bayinya,
termasuk catatan perawat yang disimpan selama kurun watu tertentu.
16. Wanita hamil berhak menggunakan dokumen medis lengkap, termasuk
catatan perawat dan bukti pembayaran selama dirawat di rumah sakit.

http://dicidonethic.blogspot.com/2011/04/hak-individu-yang-akan-meninggal.html

Hak-Hak Individu dengan Retardasi Mental


1. Hak menunjukkan tingkat maksimun dari kemampuannya yang sama
dengan orang lain.
2. Hak memperoleh asuhan medis, fisioterapi, pendidikan, latihan,
rehabilitasi, serta bimbingan yang tepat, yang sesuai dengan kemampuan
dan potensinya yang maksimal.
3. Hak memperoleh standar hidup yang layak dan keamanan dalam hak
ekonomi dan berhak melakukan pekerjaan yang produktif sesuai dengan
kemampuannya.
4. Hak untuk tinggal bersama keluarga atau orang tua angkat dan
berpartisipasi dalam berbagai bentuk kehidupan dalam masyarakat secara
layak, bila mungkin.
5. Hak atas penjagaan apabila diperlukan untuk melindungi diri an
kepentingannya.
6. Hak mendapatkan perlindungan atas tindakan kekerasan, apabila dituntut
atas suatu pelanggaran, ia berhak mendapatkan pertimbagan hukum dan
pengakuan penuh tehadap derajat tanggung jawab mentalnya.
7. Apabila mereka tidak mempunyai kemampuan karena keadaan cacatnya
yang berat, mereka dapat dilatih untuk memahami hak mereka melalui
prosedur yang berlaku yang didasarkan pada evaluasi seorang ahli.
8. Hak memperoleh perawatan, bila diperlukan, dari orang yang
berpengetahuan dan mengerti akan kebutuhannya serta dapat membantu
dalam menghadapi kesulitan memperoleh pengakuan terhadap dirinya.

http://nursingflash.blogspot.com/2011/04/hak-hak-individu-dengan-retardasi.html
Nama : Novia Dewi Lestari
Kelas : 1D
No : 33

KASUS PENDEKATAN BIOETIK

A. Pendekatan Teleologik
Contoh Kasus :
1. Seorang perawat yang harus menghadapi kasus kebidanan karena
tidak ada bidan dan jarak untuk rujukan terlalu jauh, dapat
memberikan pertolongan sesuai dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimilikinya demi keselamatan pasien.
2. Seorang anak mencuri untuk membeli obat ibunya yang sedang
sakit. Tindakan ini baik untuk moral dan kemanusiaan tetapi dari
aspek hukum tindakan ini melanggar hukum sehingga pendekatan
teleologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya
suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu.

B. Pendekatan Deontologik
Contoh Kasus :
1. Seorang perawat dihadapkan pada kondisi yang su;it, dimana
seorang pasien didiagnosa kanker darah putih (leukemia) stadium
akhir.dan harus segara diberi tahukan kepada pasien dan
keluarganya tentang penyakit yang diderita pasien. Dan dengan
berat hati perawat mengatakan hal itu, agar pasien dan keluarganya
bisa mengambil tindakan selanjutnya.
2. Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan
tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak
melaksanakan tugas.
C. Pendekatan Intiutionism
Contoh Kasus :
1. Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien
merupakan tindakan yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu
diajarkan lagi kepada perawat karena sudah mengacu pada etika
dari seorang perawat yang diyakini dapat membedakan mana yang
baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.

http://hafikoandresni005.blogspot.com/2013/05/makalah-bioetika.html
Nama : Novia Dewi Lestari
Kelas : 1D
No : 33

KODE ETIK KEPERAWATAN

A. Kode Etik Keperawatan menurut PPNI.

Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat
Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta
pada tangal 29 November 1989.

Fungsi Kode Etik Perawat


Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
profesional dengan cara sebagai berikut:

1. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat


diharuskan memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab
yang diberikan kepada perawat oleh masyarakat.

2. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin
hubungan keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etika.

3. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang


harus dipatuhi yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai
advokator, perawat dengan tenaga profesional kesehatan lain sebagai
teman sejawat, dengan profesi keperawatan sebagai seorang kontributor
dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan kesehatan.

4. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.

Kode etik keperawatan Indonesia : Terdiri dari 5 Bab, dan 17 pasal. yaitu:
1. Tanggung jawab perawat terhadap individu, keluarga dan masyarakat

Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman


kepada tanggungjawab yang bersumber dari adanya kebutuhan akan
keperawatan individu, keluarga dan masyarakat.

Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan


senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat-istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu,
keluarga dan masyarakat.

Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi individu, keluarga dan


masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan
martabat dan tradisi luhur keperawatan.Tanggungjawab terhadap tugas.

Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama dengan individu,


keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan mengadakan
upaya kesehatan khususnya serta upaya kesejahteraan umum sebagai
bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat.

2. Tanggungjawab terhadap tugas

Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi


disertai kejujuran profesional dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu, keluarga dan
masyarakat.

Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan


dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh
yang berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan


keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan.
Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha
dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan
agama yang dianut serta kedudukan sosial.

Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan klien


dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalihtugaskan
tanggungjawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.

3. Tanggungjawab terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lainnya

Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan


dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara kerahasiaan
suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh.

Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan


pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan
pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan
dalam bidang keperawatan.

4. Tanggungjawab terhadap profesi keperawatan

Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan profesional secara


sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu
pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi
perkembangan keperawatan.

Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan


dengan menunjukkan perilaku dan sifat pribadi yang luhur.

Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan


dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan dan
pendidikan keperawatan.
Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi
profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

5. Tanggungjawab terhadap pemerintah, bangsa dan negara

Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai


kebijaksanaan yang diharuskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan
dan keperawatan.

Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran


kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan
keperawatan kepada masyarakat.

B. Kode Etik Keperawatan menurut American Nurse Association (ANA)


adalah sebagai berikut:

1. Perawat memberikan pelayanan dengan penuh hormat bagi martabat


kemanusiaan dan keunikan klien yang tidak dibatasi oleh pertimbangan
status sosial atau ekonomi, atribut personal atau corak masalah kesehatan.

2. Perawat melindungi hak klien akan privasi dengan memegang teguh


informasi yang bersifat rahasia

3. Perawat melindungi klien dan publik bila kesehatan dan keselamatannya


terancam oleh praktek seseorang yang tidak berkompoten, tidak etis atau
ilegal

4. Perawat memikul tanggung jawab atas pertimbangan dan tindakan


perawatan yang dijalankan masing-masing individu

5. Perawat memelihara kompetensi keperawatan

6. Perawat melaksanakan pertimbangan yang beralasan dan menggunakan


kompetensi dan kualifikasi individu sebagai kriteria dalam mengusahakan
konsultasi, menerima tanggung jawab dan melimpahkan kegiatan
keperawatan kepada orang lain.

7. Perawat turut serta beraktivitas dalam membantu pengembangan


pengetahuan profesi

8. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melaksanakan dan


meningfkatkan standar keperawatan

9. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk membentuk dan


membina kondisi kerja yang mendukung pelayanan keperawatan yang
berkualitas

10. Perawat turut serta dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi publik
terhadap informasi dan gambaran yang salah serta mempertahankan
integritas perawat

11. Perawat bekerja sama dengan anggota profesi kesehatan atau warga
masyarakat lainnya dalam meningkatkan upaya-upaya masyarakat dan
nasional untuk memenuhi kebutuhan kesehatan publik

C. Kode Etik menurut ICN

ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat di seluruh dunia yang didirikan
pada tanggal 1 Juli 1899 oleh Mrs.Bedford Fenwich di Hanover Square, London
dan direvisi pada tahun 1973. Adapun kode etiknya adalah sebagai berikut :

1. Tanggung Jawab Utama Perawat

Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah


timbulnya penyakit, memelihara kesehatan dan mengurangi penderitaan. Untuk
melaksanakan tanggung jawab utama tersebut, perawat harus meyakini bahwa :
Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah
sama.

Pelaksanaan praktik keperawatan dititik beratkan pada penghargaan


terhadap kehidupan yang bermartabat dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan /atau keperawatan kepada


individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, perawat mengikutsertakan
kelompok dan instansi terkait.

2. Perawat, Individu dan Anggota Kelompok Masyarakat

Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai


dengan kebutuhan masyuarakat. Oleh karena itu , dalam menjalankan tugas,
perawat perlu meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai
nilai-nilai yang ada di masyarakat, menghargai aadat kebiasaan serta kepercayaan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menjadi pasien atau kliennya.
Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi (privasi) dan hanya dapat
memberikan keterangan bila diperlukaan oleh pihak yang berkepentingan atau
pengadilan.

3. Perawat dan Pelaksanaan Praktik Keperawatan

Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan


standar praktik keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan
standar pendidikan keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan
yang dimilikinya secara aktif untuk menopang perannya dalam situasi tertentu.
Perawat sebagai anggota profesi, setiap saat dapat mempertahankan sikap sesuai
dengan standar profesi keperawatan.

4. Perawat dan Lingkungan Masyarakat


Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap, mempunyai inisiatif, dan
dapat berperan serta secara aktif dalam menentukan masalah kesehatan dan
masalah sosial yang terjadi di masyarakat.

5. Perawat dan Sejawat

Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga
keperawatan maupun tenaga profesi lain di keperawatan. Perawat dapat
melindungi dan menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa
terancam.

6. Perawat dan Profesi Keperawatan

Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar


praktik keperawatan dan pendidikan keperawatan . Perawat diharapkan ikut aktif
dalam mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan
secara profesional. Perawat sebagai anggota profesi berpartisipasi dalam
memelihara kestabilan sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan
praktik keperawatan.

http://thefuturisticlovers.wordpress.com/2011/08/08/etikakep-kode-etik-
keperawatan-ppni-ana-dan-icn/

You might also like