Professional Documents
Culture Documents
IXB/19/2014
Tentang Banding Terhadap Penetapan Tarif Bea Masuk
Atas Jenis Barang Berupa Propylene Copolymers
I. Kasus Posisi
Yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap penetapan
Tarif Bea Masuk atas jenis barang berupa Propylene Copolymers PP AP03B,
Negara asal Singapore, yang diberitahukan oleh Pemohon Banding dengan
Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Nomor: 172817 tanggal 03 Mei 2013
dengan Tarif Bea Masuk sebesar 0% (ATIGA), dan yang ditetapkan
Terbanding menjadi Tarif Bea Masuk sebesar 10% (MFN).
0
rangka ASEAN Trade in Goods Agreement
(ATIGA), sehingga diberlakukan tarif yang berlaku
umum untuk pos tarif 3902.30.9010 dengan
pembebanan bea masuk 10%.
1
tanggal 29 April 2013 diketahui pada kolom 7 sudah
dicantumkan nama dan negara penerbit invoice,
namun pada box 13 tentang Third Country
Invoicing tidak terdapat tanda contreng (v) dan
tanda contreng (V) pada box 13 tentang Issued
Retroactively tidak asli dari otoritas penerbit, maka
atas importasi tersebut tidak dapat menggunakan
Fasilitas Tarif Bea Masuk dalam rangka ASEAN
Trade in Goods Agreement (ATIGA), sehingga
diberlakukan tarif yang berlaku umum untuk pos
tarif 3902.30.9010 dengan pembebanan bea masuk
10%.
2
dan tanda (-\/) pada box 13 tentang Issued
Retroactively adalah asli dari otoritas penerbit.
Pasal 1
Menetapkan tarif bea masuk atas. barang impor dari
negara-negara ASEAN, yang meliputi Brunei
Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar,
Phillipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, dalam
rangka ASEAN Trade in Goods Agreement
(ATIGA), sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran
Peraturan Menteri Keuangan ini yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri
Keuangan ini.
Pasal 3
Pengenaan tarif bea masuk sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Tarif bea masuk dalam rangka ATIGA yang
lebih rendah dari tarif bea masuk umum hanya
diberlakukan terhadap barang impor yang
dilengkapi Surat Keterangan Asal (Form D)
dalam rangka ATIGA yang telah ditandatangani
oleh pejabat berwenang di negara ASEAN
bersangkutan.
3
2. Importir wajib mencantumkan kode fasilitas
ATIGA dan nomor referensi Surat Keterangan
Asal (Form D) dalam rangka ATIGA pada
pemberitahuan impor barang.
3. Surat Keterangan Asal (Form D) dalarn rangka
ATIGA lembar asli wajib disampaikan oleh
importir pada saat pengajuan pemberitahuan
impor barang pada Kantor Pabean di pelabuhan
pemasukan.
4
bahwa oleh berdasarkan uraian di atas Majelis
berpendapat bahwa importasi Pemohon Banding
dengan PIB Nomor: PIB Nomor: 172817 tanggal 03
Mei 2013 mendapatkan preferensi tarif Bea Masuk
dalam rangka skema ASEAN Trade in Goods
Agreement (ATIGA).
5
Penetapan atas Keberatan terhadap SPTNP Nomor:
SPTNP-008311/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2013
tanggal 27 Mei 2013, atas nama: XXX, dan
menetapkan atas impor barang Propylene
Copolymers PP AP03B sesuai PIB Nomor: 172817
tanggal 03 Mei 2013 dikenakan pembebanan tarif
Bea Masuksebesar 0% (ATIGA) sehingga Bea
Masuk dan pajak dalam rangka impor yang masih
harus dibayar nihil.
III.Pendapat Penulis
Putusan yang diputuskan hakim banding sudah tepat dikarenakan:
1. Pemohon banding berdasarkan Tarif Bea Masuk Barang Impor dengan
Skema ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) dengan melampirkan
Form D asli.
6
2. Dengan sistem Third Country Invoicing dan di Form D pada kolom 7 telah
disebutkan "THIRD COUNTRY INVOICE: MYTEX POLYMERS
(THAILAND)C0.,LTD, Country: THAILAND" sehingga tidak menyalahi
aturan, berdasarkan Overleaf Notes angka (10) dan Annex 8 Operational
Certification Procedure (OCP) dan pada box 13 Form D menunjukkan
adanya tanda contreng (v) pada kolom Third-Country Invoicing sehingga
tidak menyalahi aturan berdasarkan Annex 7 angka (10) dan tanda (-\/)
pada box 13 tentang Issued Retroactively adalah asli dari otoritas penerbit.