Professional Documents
Culture Documents
LANDASAN TEORI
Proses pembuatan kapal terdiri dari dua cara yaitu cara pertama
berdasarkan sistem terbagi menjadi tiga macam yaitu sistem seksi, sistem blok
membentuk blok seksi, contoh bagian dari seksi-seksi geladak, seksi lambung
3. Sistem blok adalah sistem pembuatan kapal dimana badan kapal terbagi
beberapa blok, dimana tiap-tiap blok sudah siap pakai (lengkap dengan sistem
perpipaannya).
6
Block Joint
Desain Fabrikasi Assembly or Erection
Tahap desain
a. Tahap desain
Pada tahap ini keinginan serta gagasan dari pemilik kapal (owner)
dituangkan kedalam garis besar data sementara dari data kapal yang akan
dibangun. Data ini biasanya berupa ukuran utama kapal seperti panjang,
yang paling lama, karena apa yang telah dihitung dan digambarkan dalam
Pada tahapan ini terdapat beberapa bagian yang dilakukan antara lain :
7
o Pemasangan instalasi mesin dan mesin utama (Main Engine)
o Peluncuran (Launching)
pekerjaan yaitu:
Dari ketiga jenis pekerjaan tersebut masing-masing mempunyai masalah dan sifat
dibagi lagi ke dalam pekerjaan fabrikasi dan assembly. Subdivisi assembly inilah
yang terkait dengan zona dan yang merupakan dominasi dasar bagi zona di siklus
manajemen pembangunan kapal. Zona yang berorientasi produk, yaitu Hull Blok
antara (interim product) sesuai dengan sumber daya yang dibututhkan, misalnya
8
Bahan (Material), yang digunakan untuk proses produksi, baik langsung
maupun tidak langsung, misalnya pelat baja, mesin, kabel, minyak, dan
lain lain.
lain lain.
pertama dan kedua adalah system dan zone, merupakan sarana untuk membagi
aspek produksi lainnya yaitu area dan stage merupakan sarana untuk membagi
proses kerja mulai dari pengadaan material untuk pembangunan kapal sampai
9
bahan bakar minyak, sistem pelayanan, sistem pencahayaan, dan lain
lain.
lain lain.
lain - lain)
10
block (outfitting on-block), dan perlengkapan on-board (outfitting on-
board).
Adapaun komponen atau ruang lingkup pekerjaan dari sistem PWBS dapat
PRODUCT WORK
BREAKDOWN
STRUCTURE
(PWBS)
PIPE PIECE
FAMILY
MANUFACTURING
(PPFM)
masukan ke dalam produk antara (interim products) yang berbeda, seperti bahan
11
baku (material) menjadi part fabrication, part fabrication menjadi sub block
Hull Block Construction Method (HBCM) dapat diperlihatkan pada gambar 2.3
Gambar 2.3 Tingkat manufaktur atau tahapan Hull Block Construction Method
(HBCM)
(Stroch, R.L. 1995. Ship Production, second edition)
Dari gambar 2.4 dapat dilihat bahwa material atau pelat setelah mengalami
12
assembly (part assembly). Terdapat juga produk fabrikasi yang digabung menjadi
produk sub block assembly yang selanjutnya digabung menjadi blok (block
assembly). Antara block assembly digabung membentuk blok besar (grand block)
empat alur kerja utama dan tiga dari aliran yang diperlukan seperti yang
proses manufaktur. Pada tahap pertama, perencanaan paket pekerjaan kapal dibagi
ke dalam lambung kapal bagian depan (fore hull), ruang muat (cargo hold), ruang
mesin (engine room), lambung belakang (after hull) dan bangunan atas
Untuk tingkat berikutnya, tingkat sebelumnya lebih lanjut dibagi menjadi blok
Produk dari semi blok, sub-blok, bagian perakitan dan bagian fabrikasi, sampai
pekerjaan tidak dapat dibagi lagi (hull erection) merupakan tahapan akhir dari
lambung dengan tujuh tingkat seperti ditunjukkan pada gambar 2.4 yang dimulai
dengan tingkat blok, pekerjaan dibagi ke bagian tingkat fabrikasi untuk tujuan
grand block berfungsi untuk mengurangi durasi yang diperlukan untuk erection
13
dalam membangun kapal di landasan pembangunan (Building Berth). Klasifikasi
dari aspek produksi Hull Block Construction Method (HBCM) dapat dilihat pada
gambar 2.4
Gambar 2.4 Klasifikasi dari aspek produksi Hull Block Construction Method
(HBCM).
(Stroch, R.L. 1995. Ship Production, second edition)
14
Pengelompokan umum oleh aspek produksi yang disajikan dalam Gambar
2.5 adalah kombinasi horisontal yang mencirikan berbagai jenis aspek pekerjaan
yang diperlukan dan dilakukan untuk setiap tingkat, sedangkan kombinasi vertikal
dari berbagai jenis aspek pekerjaan menunjukkan jalur proses untuk pekerjaan
produksi berdasarkan problem area, dimana badan kapal dibagi menjadi beberapa
bagian :
(HBCM) dapat dibagi menjadi beberapa bagian seperti yang dijelaskan sebagai
berikut :
lambung yang tidak dapat dibagi lagi. Jenis paket pekerjaan yang
15
area, yaitu untuk menghubungkan bagian bahan baku (material) yang
terpisah untuk:
Other parts (bentuk yang lain) misalnya pipa, dan lain lain.
komponen atau zona untuk konstruksi lambung yang tidak dapat dibagi
16
Gambar 2.5 Part fabrication yang tidak dapat dibagi lagi
(Stroch, R.L. 1995. Ship Production, second edition)
Part Assembly adalah tingkat pekerjaan kedua yang bearda di luar aliran
kerja utama (main work flow) dan dikelompokkan oleh area seperti:
Sub-blok parts.
17
Gambar 2.6 Part Assembly yang berada di luar aliran kerja utama.
(Stroch, R.L. 1995. Ship Production, second edition)
daerah (zone) pada umumnya terdiri dari sejumlah fabrikasi atau hasil
kesulitan untuk:
lain-lain.
kecil)
2.7
18
Gambar 2.7 Sub-block Assembly berdasarkan tingkat kesulitan.
(Stroch, R.L. 1995. Ship Production, second edition)
Semi-block assembly
Grand-block joining.
19
Tingkat semi-block asssembly pembagiannya berdasarkan
diperlukan bila zona divisi dari sebuah kapal besar yang diterapkan
bagi menjadi :
20
Semi-block and Block Assembly dan Grand-Block Joining dapat dilihat
21
Gambar 2.9 Block Assembly dan Grand-Block Joining
(Stroch, R.L. 1995. Ship Production, second edition)
5. Hull Erection
Pada tahap ini hanya dibagi menjadi dua jenis pekerjaan yaitu:
Erection (penyambungan)
Test (pengujian).
22
Pengujian pada tingkat ini seperti tes tangki, sangat penting
Pekerjaan erection bagian ruang muat (cargo hold) dan bangunan atas
23
Gambar 2.11 Erection bagian bangunan atas (superstructure)
(Farkhondeh, S.A. April 2003. PWBS, Hull Block Construction Method Part II)
Flat panel, blok blok dalam jumlah yang banyak dengan prosess
Curved shell block, blok ini sudah terdapat bagian yang melengkung
cukup besar sehingga memerlukan pekerjaan ending yang cukup lama dan
24
peralatan bending yang memadai khususnya pelat lambung kapal bagian
Superstructure block, blok ini terdiri dari pelat pelat datar yang
yang khusus.
Engine room dan Inner bottom, blok ini berbentuk datar, tetapi dalam
kategori blok ini adalah konstruksi kemudi, hatch coaming dan lain lain.
persoalan konstruksi, baik dalam skala besar maupun skala kecil. Manajemen
peralatan) secara efektif dan efisien agar tujuan proyek tercapai secara optimal.
mengelola dan menghantarkan proyek tepat waktu dan dalam rentang anggaran.
Jika dalam mengerjakan tugas dan menggunakan alat dan bahan, manusia tidak
dibatasi oleh waktu dan biaya tentu saja manajemen proyek tidak diperlukan.
25
Kunci sukses manajemen proyek adalah pengetahuan seorang manajer
proyek tentang pemanfaatan tiga hal yang saling berkaitan dan mempengaruhi,
proyek itu dengan sangat hati-hati dan teliti untuk menciptakan hasil yang
optimal.
Dalam penelitian ini, akan dibahas proses menentukan lintasan kritis dari
suatu jaringan yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan waktu tercepat dalam
ketergantungan pekerjaan saja tidak cukup. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya
satu faktor yang paling menentukan adalah waktu penjadwalan suatu proyek. Oleh
karena itu, banyak sekali metode yang dikembangkan untuk mengatasi masalah
berikut.
26
1) Penundaan pekerjaan pada lintasan kritis menyebabkan seluruh proyek
tertunda penyelesaiannya.
3) Pengawasan atau kontrol hanya diperketat pada lintasan kritis saja, sehingga
tertunda dan kemungkinan di trade off (pertukaran waktu dengan biaya yang
dengan tujuan untuk dapat melakukan koordinasi dan pengendalian atas beberapa
suatu proyek atau pekerjaan terdiri dari bagian-bagian pekerjaan atau istilah lain
bagaimana mengelola suatu proyek dan merupakan dasar yang kokoh untuk
27
informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada dalam network diagram proyek
yang bersangkutan.
proses perakitan struktur jacket dapat memberikan informasi/ manfaat antara lain :
siap pakai.
Network diagram berupa jaringan kerja yang berisi lintasan-lintasan kegiatan dan
28
urutan-urutan peristiwa yang ada selama penyelenggaraan proyek. Dengan
lainnya, serta dengan network diagram ini kita dapat mengetahui kegiatan-
kegiatan mana saja yang kritis, sehingga dengan mengetahui tingkat kritisnya
a. Lukiskan anaka panah dengan garis penuh dari kiri kekanan, dengan garis
dibawahnya.
d. Kecuali untuk hal khusus, panjang anak panah tidak ada kaitannya dengan
29
(jangka waktu tertentu) dalam pemakaian sejumlah resource (sumber
tenaga, peralatan,
30
1) Proyek hanya memiliki satu initial event (titik awal) dan satu terminal event
(titik akhir).
3) Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah SPL = 0 untuk event ini.
Adapun perhitungan yang harus dilakukan terdiri atas dua cara, yaitu
(backward computation).
digunakan lingkaran kejadian (event), lingkaran kejadian ini dibagi atas tiga
b
a
c
Gambar 2.12. Lingkaran kejadian.
Keterangan :
31
Setelah network dari suatu proyek digambarkan, dan setiap node dibagi
menjadi tiga bagian , maka langkah selanjutnya adalah memberi nomor pada
panah. Satuan waktu yang digunakan pada seluruh proyek harus sama, sebagai
contoh pemakaian minggu, hari dan lain-lain. Yang paling penting adalah, apabila
32