You are on page 1of 18

Punya bayi lagi ? atau ini bayi pertama ?

Wuih, pasti yang pertama jadi pertanyaan adalah bisa gak ya saya meyusui dengan benar?
syukur2 bisa ASI eksklusif.
Beberapa perempuan gagal menyusui karena ketidak pahaman tentang laktasi. Dan bersikeras
mengatakan, memang ASI nya kok yang sedikit.
Eits..jangan marah dulu, mungkin kita kurang mengerti tentang metode laktasi yang benar.
Kalaupun ada yang gagal, sekarang banyak kok klinik laktasi yang bisa membantu anda
melakukan relaktasi.

Apa sih ASI itu ?

ASI adalah cairan dengan komposisi khas untuk menjamin pertumbuhan optimal pada tiap
spesies

Mahluk yang menyusui seperti mamalia memproduksi susu untuk makanan anaknya

Manusia: memiliki kelenjar susu & sepasang payudara


terletak di bawah kulit, tertanam dalam jaringan
penunjang dan lemak di atas otot dada depan.

Pembentukan Payudara

1. Embryo: 18-19 minggu, calon duktus.

2. Pubertas:
premenses : karena pengaruh hormon estrogen dan growth hormon terjadi maturasi dan
percabangan duktus
pascamenses : karena pengaruh estrogen dan progesteron terbentuk lah lobus, lobulus, duktulus,
alveolus

3. Kehamilan: hormon yang berpengaruh progesteron, prolaktin


terjadi maturasi alveolus, mulai produksi susu
Akhir kehamilan: progestron menurun
4. Pada masa Laktasi/menyusui:
- hormon prolaktin : sekresi ASI
- hormon oksitosin : ekskresi ASI

5. Involusi:
penyapihan, tidak ada rangsangan prolaktin, sehingga produksi susu berhenti, terjadi Apoptosis
alveoli, diikuti dg pembentukan
kembali seperti sebelum hamil (remodelling )

Siklus laktasi

a. Laktogenesis Stadium 1 (kehamilan) : penambahan & pembesaran lobulus-alveolus


b. Laktogenesis Stadium 2 (akhir kehamilan sampai 2-3 hari postpartum ) : produksi ASI
c. Laktogenesis Stadium 3 (galaktopoeisis) : sekresi ASI
d. Involusi (berkurangnya kelenjar mamae): mulai 40 hari setelah berhenti menyusui

Fisiologi Laktasi

Laktasi berarti suatu proses produksi dan pengeluaran ASI


Membutuhkan :
- Calon ibu : siap secara psikologis dan fisik
- Bayi : cukup sehat untuk menyusu
- Produksi ASI : disesuaikan dengan kebutuhan bayi
volume ASI 500 800 ml/hari ( bayangkan 3000 ml/hr !)

Refleks pada proses laktasi

Proses laktasi membutuhkan beberapa refleks untuk menunjang keluarnya ASI itu sendiri

1. Refleks Prolaktin : yaitu suatu stimuli atau perangsangan produksi ASI


membutuhkan Impuls saraf dari puting susu, hipotalamus, hipofisis anterior, prolaktin, alveolus,
dan tentunya ASI itu sendiri

2. Refleks aliran ( let down reflex ) yaitu sekresi atau pengeluaran AS, Impuls saraf puting
susu,hipofisisposterior, oksitosin, kontraksi otot polos supaya ASI keluar

Penghambat produksi ASI


1. Feedback inhibitor :
Suatu faktor lokal, bila saluran ASI penuh mengirim impuls untuk mengurangi produksi.
Cara mengatasi : saluran dikosongkan secara teratur (ASI eksklusif dan tanpa jadwal).
2. Stress / rasa sakit : akan menghambat atau inhibisi pengeluaran oksitosin. Misalnya pada saat
Sinus laktiferus penuh/payudara sudah bengkak
3. Penyapihan

Mekanisme mengisap pada bayi

1. Refleks menangkap ( rooting )


Sentuhan pada bibir, bayi membuka mulut dan menangkap puting susu.
2. Refleks mengisap
Puting dalam mulut bayi : langit-langit /palatum molle tersentuh, bayi mengisap.
Areola masuk, lidah menekan sinus laktiferus, ASI terperas keluar.
3. Refleks menelan

Menyusu:
- lidah bayi memerah sinus laktiferus.
- otot pipi, lidah, langit-langit, rahang bawah semua aktif.

Jika bayi menyusui menggunakan Dot:


- otot yang bekerja terutama otot bibir dan pipi
dan keluarnya susu tergantung kemiringan botol dan besarnya lubang dot
- tidak perlu hisapan kuat, sehingga hati-hati bisa tersedak !

Mekanisme mengisap dot dan areola:


Sangat berbeda : ahal ini menyebabkan bayi mengalami kondisi yang disebut bingung puting.

Perbedaan komposisi air susu

Air susu setiap mamalia berbeda dan


adalah species specific

Variasi komposisi disebabkan oleh:

Variasi ukuran dan bentuk fisik


Lama masa kehamilan
Kecepatan pertumbuhan
Frekuensi pemberian minum
Perbedaan tempat hidup (air, darat, kutub)

MANFAAT ASI BAGI BAYI

Komposisi sesuai kebutuhan


- Kolostrum
- ASI peralihan
- ASI matur
- ASI prematur

Mudah dicerna dan diserap


Mengandung enzim pencernaan (maka sering merasa lapar)
Mengandung zat penangkal penyakit

- makrofag
- limfosit
- imunoglobulin
- laktoferin
- faktor bifidus : Lactobacilus bifidus

selalu berada dalam suhu yang tepat


tidak menyebabkan alergi mencegah maloklusi/ kerusakan gigi
mengoptimalkan perkembangan
meningkatkan hubungan ibu dan bayi
menjadi orang yang percaya diri

mengurangi kemungkinan berbagai penyakit kronik dikemudian hari :

*diabetes melitus
*penyakit jantung
*penyakit keganasan
MANFAAT ASI BAGI IBU

Mencegah perdarahan pasca persalinan


Mempercepat involusi uterus
Mengurangi anemia
Mengurangi risiko kanker ovarium & payudara
Memberikan rasa dibutuhkan
Mempercepat kembali ke berat semula
Sebagai metoda KB sementara

Bagaimana ASI bisa sebagai metoda KB sementara? kita menyebutnya metode amenore laktasi
(MAL)

Syarat:
- Bayi berusia belum 6 bulan dan
- Ibu belum haid kembali dan
- Bayi diberi ASI eksklusif

Produksi hormon prolaktin akan menekan fungsi ovulasi dari folikel di ovarium, sehingga
selama pemberian ASI eksklusif yang benar, akan tidak terjadi proses ovulasi sehingga saat itu
ibu tidak mengalami masa subur, tidak mengalami haid.

MANFAAT ASI BAGI KELUARGA

Mudah pemberiannya
Menghemat biaya
Anak sehat, jarang sakit

KERUGIAN SUSU FORMULA

Komposisi tidak sesuai


Tidak praktis
Tidak ekonomis
Menambah polusi
Mudah terkontaminasiMudah terjadi salah pengenceran

ANJURAN PEMBERIAN ASI

0-6 bulan :
ASI eksklusif memenuhi 100% kebutuhan

6-12 bulan :
ASI memenuhi 60-70% kebutuhan, perlu makanan pendamping ASI yang adekwat

>12 bulan :
ASI hanya memenuhi 30% kebutuhan, ASI tetap diberikan untuk keuntungan lainnya

Kondisi / Masalah Bayi

BAYI DENGAN BINGUNG PUTING

Penyebab:
- Menyusu bergantian dengan minum botol

Tanda:
- Bayi menolak menyusu dari ibu
- Menyusu dengan mulut mencucu
- Waktu menyusu terputus-putus

Pencegahan:
- Berikan ASI perah / Susu Formula dengan cangkir

BAYI ENGGAN MENYUSU

Penyebab:
- Bayi sakit : sariawan
- Bayi bingung puting
- Bayi telah diberi minum lain
- Teknik menyusui yang salah
- ASI kurang lancar atau terlalu deras

BAYI SERING MENANGIS


Menangis merupakan suatu cara bayi
berkomunikasi
- Penyebab : lapar, haus, basah, kotor, bosan, kesepian, rasa ASI berubah, sakit, kolik.
- Sering menangis :
bayi lelah menyebabkan menghisap kurang
ibu kesal menyebabkan proses laktasi terganggu

Menyusui memang proses alami. Tetapi banyak kesulitan yang ditemui seorang ibu dalam
pelaksanaannya. Klinik Laktasi mencoba membantu menangani kasus ibu dan bayi dalam soal
menyusui.

Ibu mana yang tak bahagia ketika anaknya sudah lahir? Tetapi tugas ibu belumlah selesai.
Membesarkan dan merawatnya dengan cinta adalah tugas yang akan dihadapinya dalam
kehidupan si kecil.

Menyusui bayi adalah salah satu ekspresi cinta seorang ibu. Hampir semua ibu berkeinginan
menyusui anaknya sendiri. Menyusui adalah kegiatan yang mengasyikkan bagi keduanya. Si ibu
bisa membelai dengan mesra bayi mungilnya dan si bayi akan merasakan belaian itu sebagai
sebuah kehangatan kasih sayang.

Tetapi tak jarang kesulitan ditemui dalam menyusui. Entah karena puting susu ibu lecet,
payudara bengkak, ASI tak mau keluar, bayi tak mau mengisap,dan sebagainya. Ke manakah ibu
bertanya jika menemui kasus-kasus tersebut? Salah satu alternatif adalah Klinik Laktasi
Pelayanan Kesehatan Sint Carolus. Di tempat inilah para ibu, juga ayah sebagai pendamping,
dapat melakukan konsultasi mengenai berbagai masalah dalam menyusui bayinya.

Di klinik yang didirikan pada 1 Desember 1993 ini, para ibu yang mempunyai kesulitan dalam
menyusui bayinya dapat berkonsultasi dengan petugas yang ada. Terutama bila kesukaran
tersebut tidak bisa dijawab lewat Hotline Laktasi. Misalnya saja, payudara agak mengeras seperti
tersumbat, cara-cara memeras ASI agar tetap steril, perawatan payudara, dan cara memberikan
ASI dengan sendok.
Semua pengetahuan itu akan sangat berguna, terutama apabila ibu akan kembali bekerja setelah
cuti melahirkannya berakhir. Jadi, tak ada alasan untuk menghentikan pemberian ASI karena
pekerjaan di kantor. Juga sangat tidak masuk akal jika si ibu menolak memberikan ASI dengan
alasan kecantikan. Karena perubahan bentuk payudara bukan disebabkan oleh proses menyusui.
Melainkan oleh kehamilan. Kalau tak mau payudara berubah, ya jangan hamil, tegas dr. Utami
S. Roesli, DSA, MBA, Ketua Tim Peningkatan Penggunaan ASI, RS Sint Carolus.

HANYA ASI

Menurut para ahli, sampai usia 6 bulan bayi belum membutuhkan minuman atau makanan selain
ASI (ASI Eksklusif). Artinya, bayi hanya memperoleh air susu ibu saja tanpa tambahan cairan
(susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan lain-lain) juga makanan lain seperti pisang,
bubur, biskuit, nasi tim, dan lain-lain).

Pemberian ASI secara eksklusif ini banyak memberikan keuntungan. Itu karena ASI
mengandung zat nutrisi dengan kualitas, kuantitas, dan komposisi ideal untuk pertumbuhan,
kesehatan, dan kecerdasan bayi.

ASI dapat menyebabkan pertumbuhan sel otak lebih optimal, terutama karena ASI mengandung
protein khusus, yaitu taurin. Juga mengandung laktosa dan asam lemak ikatan panjang dalam
jumlah yang lebih banyak dibandingkan susu sapi/kaleng. Kandungan ASI pun menghindarkan
bayi dari bahaya infeksi dan alergi. Bahkan mampu merangsang pertumbuhan sistem kekebalan
tubuh pada bayi. Jadi, sangat jelas ASI itu tidak bisa digantikan oleh apa pun, tegas dr. Utami.

Pemberian ASI Eksklusif ini dianjurkan paling kurang 4 bulan, kalau bisa sampai 6 bulan.
Setelah bayi berusia 6 bulan, harus mulai dikenalkan dengan makanan padat. Sedangkan ASI
bisa terus dilanjutkan sampai bayi berusia satu tahun. Akan lebih baik lagi jika sampai bayi
berusia 2 tahun.

Konsultasi 24 Jam

Untuk menggalakkan program ASI Eksklusif ini PP ASI Sint Carolus telah membentuk sarana
penunjang serta pelatihan-pelatihan khusus bagi para ibu dan bayinya.
Klinik Laktasi adalah suatu tempat di mana para ibu dapat melakukan konsultasi
mengenai berbagai masalah dalam menyusui bayinya. Alamatnya, Jalan Salemba Raya
No 41, Jakarta Pusat.
Pojok Laktasi adalah ruangan yang dipakai untuk memeras ASI bagi karyawati Sint
Carolus yang sedang dinas, ibu-ibu yang bayinya dirawat, dan para ibu yang sedang
menunggu bayinya diperiksa oleh dokter di poliklinik.
Hotline ASI, yaitu bentuk pelayanan konsultasi melalui telepon selama 24 jam bagi ibu
yang memerlukan konsultasi mengenai masalah yang berhubungan dengan laktasi.
Telepon (021) 315-4187 atau 390-4441 pesawat 2271.
Tempat Peristirahatan Ibu (TPI) Menyusui Maria Goretty . Di ruangan TPI ini, para ibu
dan bayinya yang sedang dirawat inap dapat beristirahat setelah menyusui. Dengan kata
lain, TPI memungkinkan ibu-ibu dapat menyusui bayinya yang sedang dirawat.
Kelas Pijat Bayi. Bayi yang dipijat oleh orang tuanya dapat meningkatkan volume ASI.

12 Keunggulan ASI

1. ASI mengandung zat gizi paling sempurna untuk pertumbuhan bayi dan perkembangan
kecerdasannya.
2. ASI mengandung kalori 65 kcal/100ml yang memberikan cukup energi bagi pertumbuhan
bayi.
3. Sebanyak 90 persen kandungan lemak ASI dapat diserap oleh bayi.
4. ASI dapat menyebabkan pertumbuhan sel otak secara optimal, terutama karena
kandungan protein khusus, yaitu Taurin, selain mengandung laktosa dan asam lemak
ikatan panjang lebih banyak dari susu sapi/kaleng.
5. Protein ASI adalah spesifik spesies sehingga jarang menyebabkan alergi untuk manusia.
6. ASI memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi. Juga akan merangsang
pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi.
7. Pemberian ASI dapat mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi. Ini akan menjadi dasar
si kecil percaya pada orang lain, lalu diri sendiri, dan akhirnya bayi berpotensi untuk
mengasihi orang lain.
8. ASI selalu tersedia, bersih, dan segar.
9. ASI jarang menyebabkan diare dan sembelit yang berbahaya.
10. ASI lebih ekonomis, hemat, sekaligus praktis. 11. ASI dapat menurunkan angka
kesakitan dan kematian bayi.
11. ASI dapat membantu program Keluarga Berencana.

Konsultasi ASI PeroranganEdit

Bantuan konsultasi ASI perorangan ada dua tingkat. Pada tingkat dasar, konselor menyusui yang
bertugas. Pada tingkat lanjut, konsultan laktasi yang bertugas. Apakah perbedaan antara
keduanya?

Pada tingkat dasar, seorang konselor menyusui (breastfeeding counselor) tidak memberi
bantuan medis. Berikut detail pekerjaannya [2]:
Memberi dukungan praktis. Misalnya, duduk mendampingi ibu yang sedang berusaha
menyusui bayinya, mengamati dan membantu ibu menyesuaikan diri dengan bayinya.
Memberi layanan seputar menyusui. Misalnya, mengantarkan ibu ke klinik menyusui di
rumah sakit.
Memberi saran lewat telepon, berupa tips untuk menolong si penelepon pada saat itu. Bila
perlu, merekomendasikan si penelepon untuk berkonsultasi ke dokter, bidan atau tenaga
medis yang berwenang.
Membantu ibu untuk tetap menyusui, terutama ibu yang kembali hamil saat masih
menyusui. Tetapi, tidak dengan cara membujuk-bujuk/memaksa.
Pada tingkat lanjut, seorang konsultan laktasi (lactation consultant) melakukan analisa dan
diagnosa medis. Menurut definisi yang tercantum dalam laman IBFAN (International
Breastfeeding Action Network), adalah tenaga kesehatan profesional yang bidang praktiknya
difokuskan pada pendidikan dan tata laksana pencegahan/pemecahan masalah-masalah
menyusui, serta untuk mendorong lingkungan sosial yang mendukung hubungan kemitraan
antara ibu menyusui-bayi. Untuk menjadi konsultan laktasi, seorang tenaga medis harus
mengikuti ujian yang diadakan International Board of Certified Lactation Consultants (IBCLC),
dan mengadopsi Kode Etik IBCLC dalam aktivitas praktik mereka, serta menerima bayaran
untuk pelayanan yang mereka berikan. Kode Etik IBCLC mencakup kewajiban konsultan laktasi
untuk membeberkan konflik kepentingan dan memastikan bahwa pendapat/pertimbangan
profesionalnya tidak tercemar oleh pengaruh-pengaruh kepentingan bisnis[2]. Selain itu gelar
IBCLC tidak berlaku selama-lamanya, dan harus diperbaharui setiap beberapa tahun. Pastikan
konsultan yang anda hubungi sudah memperbaharui gelar IBCLCnya. Nama-nama konsultan
laktasi di seluruh dunia (termasuk Indonesia) dengan gelar yang masih berlaku bisa dilihat
di Website IBCLE. Seorang konsultan laktasi tidak mesti dokter, bisa saja seorang suster, atau
orang di luar profesi medis. Bedanya, seorang dokter/suster lebih cepat mengikuti ujian IBCLC,
sementara orang di luar profesi medis harus belajar lama dan memiliki pengalaman konseling
ASI yang jauh lebih lama.

Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI)
dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu.

Bukti eksperimental menyimpulkan bahwa air susu ibu adalah gizi terbaik untuk bayi[1]. Para
pakar masih memperdebatkan seberapa lama periode menyusui yg paling baik [2] dan seberapa
jauh risiko penggunaan susu formula [3][4]

Seorang bayi dapat disusui oleh ibunya sendiri atau oleh wanita lain. ASI juga dapat diperah dan
diberikan melalui alat menyusui lain seperti botol susu, cangkir, sendok, atau pipet. Susu
formula juga tersedia untuk para ibu yang tidak bisa atau memilih untuk tidak menyusui, namun
para ahli sepakat bahwa kualitas susu formula tidaklah sebaik ASI [5]. Di banyak negara,
pemberian susu formula terkait dengan tingkat kematian bayi akibat diare [6], tetapi apabila
pembuatannya dilakukan dengan hati-hati menggunakan air bersih, pemberian susu formula
cukup aman.[3]

Kehamilan, persalinan dan menyusui merupakan proses fisiologi yang perlu dipersiapkan oleh
wanita dari pasangan subur agar dapat dilalui dengan aman. Selama masa kehamilan, ibu dan
janin adalah unit fungsi yang tak terpisahkan. Kesehatan ibu hamil dan menyusui adalah
persyaratan penting untuk fungsi optimal dan perkembangan kedua bagian unit itu.

Dalam menanti kelahiran bayi, si Ibu harus menyiapkan terlebih dahulu keadaan psikologinya
dalam menghadapi bayinya nanti, terutama dalam hal menyusui bayi. Berikut langkah-langkah
yang harus diambil untuk mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui bayinya:

Mendorong setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ia dapat sukses dalam menyusui
bayinya; menjelaskan pada ibu bahwa persalinan dan menyusui adalah proses alamiah
yang hampir semua ibu berhasil menjalaninya, bila ada masalah hubungi dokter atau
petugas kesehatan yang berkompeten.
Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu buatan/formula
Memecahkan masalah yang timbul pada ibu yang mempunyai pengalaman menyusui
sebelumnya, pengalaman kerabat atau keluarga lain
Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan dalam keluarga, ibu
dapat beristirahat cukup untuk kesehatannya dan bayi sehingga perlu adanya pembagian
tugas dalam keluarga
Setiap saat ibu diberi kesempatan untuk bertanya dan dokter atau petugas kesehatan harus
dapat memperlihatkan perhatian dan kemauannya dalam membantu ibu sehingga hilang
keraguan atau ketakutan untuk bertanya tentang masalah yang tengah dihadapinya.

Selain hal tersebut diatas, ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan :

1. Ukuran dan bentuk


Tidak berpengaruh pada produksi ASI. Perlu diperhatikan bila ada kelainan seperti
pembesaran masif, gerakan yang tidak simetris pada perubahan posisi
2. Kontur/permukaan
Permukaan yang tidak rata, adanya depresi, elevasi (pengangkatan jaringan), retraksi
(tindakan menarik kembali) atau luka pada kulit payudara harus dipikirkan ke arah tumor
atau keganasan dibawahnya. Saluran limfe yang tersumbat dapat menyebabkan kulit
membengkak, dan membuat gambaran seperti kulit jeruk
3. Warna kulit
Pada umumnya sama dengan warna kulit perut atau punggung, yang perlu diperhatikan
adalah warna kemerahan tanda radang, penyakit kulit atau bahkan keganasan
4. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan pada puting susu dan
areola sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga
kelembaban puting susu.
5. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara :
1. Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi
yang rendah (kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada
sandaran kursi
2. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan satu lengan, kepala
bayi terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menengadah dan bokong
bayi ditahan dengan telapak tangan)
3. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan
4. Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak
hanya membelokkan kepala bayi)
5. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
6. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
6. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang di bawah, jangan
menekan puting susu atau areolanya saja

Masalah yang sering terjadi pada saat menyusui:

1. Mastitis Mastitis adalah peradangan payudara yang dapat disertai atau tidak disertai
infeksi. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis laktasional
atau mastitis puerperalis. Abses (nanah) payudara, pengumpulan nanah lokal di dalam
payudara, merupakan komplikasi berat dari mastitis. Dua penyebab utama dari mastitis
adalah stasis (terhenti) ASI dan infeksi. Patogen yang paling sering diidentifikasi adalah
staphilokokus aureus. Pada mastitis infeksius, ASI dapat terasa asin akibat kadar natrium
dan klorida yang tinggi dan merangsang penurunan aliran ASI. Ibu harus tetap menyusui.
Antibiotik (resisten-penisilin) diberikan bila ibu mengalami mastitis infeksius.
1. Gejala mastitis non-infeksius:
Ibu memperhatikan adanya bercak panas, atau area nyeri tekan yang
akut
Ibu dapat merasakan bercak kecil yang keras di daerah nyeri tekan
tersebut
Ibu tidak mengalami demam dan merasa baik-baik saja
2. Gejala mastitis infeksius:
Ibu mengeluh lemah dan sakit-sakit pada otot seperti flu
Ibu dapat mengeluh sakit kepala
Ibu demam dengan suhu di atas 34 oC
Terdapat area luka yang terbatas atau lebih luas pada payudara
Kulit pada payudara dapat tampak kemerahan atau bercahaya (tanda-tanda
akhir)
Kedua payudara mungkin terasa keras dan tegang pembengkakan

Pengobatan:

7. Lanjutkan menyusui
8. Berikan kompres panas pada area yang sakit
9. Tirah baring (bersama bayi) sebanyak mungkin
10. Jika bersifat infeksius, berikan analgesik non narkotik, antipiretik
(ibuprofen, asetaminofen) untuk mengurangi demam dan nyeri
11. Pantau suhu tubuh akan adanya demam. Jika ibu demam tinggi (< 39oC),
periksa kultur susu terhadap kemungkinan adanya infeksi streptokokal
12. Pertimbangkan pemberian antibiotik antistafilokokus kecuali jika demam
dan gejala berkurang.
Kandida/sariawan Merupakan hal yang biasa terjadi pada ibu yang menyusui dan bayi setelah
pengobatan antibiotik. Manifestasinya seperti area merah muda yang menyolok menyebar dari
area puting, kulit mengkilat, nyeri akut selama dan setelah menyusui; pada keadaan yang parah,
dapat melepuh. Ibu mengeluh nyeri tekan yang berat dan rasa tidak nyaman, khususnya selama
dan segera setelah menyusui.Bayi dapat menderita ruam popok, dengan pustula yang menonjol,
merah, tampak luka dan/atau seperti luka terbakar yang kemerahan. Pada kasus-kasus yang berat,
bintik-bintik atau bercak-bercak putih mungkin terlihat merasakan nyeri dan menolak untuk
menghisap.Pengobatan:
Obati ibu dan bayinya
Oleskan krim atau losion topikal antijamur ke puting dan payudara setiap kali sehabis menyusui,
dan seka mulut, lidah dan gusi bayi setiap kali sehabis menyusui.
Anjurkan ibu untuk mengkompreskan es pada puting sebelum menyusui untuk mengurangi
nyeri.
Cacar air (virus varisela zoster) Kebanyakan ibu dan pekerja rumah sakit pernah menderita cacar
air dan tidak beresiko. Ketika ibu mengidap cacar air beberapa hari sebelum kelahiran bayi, bayi
menjadi beresiko karena antibodi ibu yang memberikan kekebalan pada bayi belum mempunyai
kesempatan untuk berkembang.Perawatan :
Jika ibu sudah pernah mengalami cacar, menyusui akan memberikan antibodi kepada bayi.
Menyusui tidak perlu dihentikan
Jika ibu belum pernah mengidap cacar air, ibu dan bayinya harus menerima vaksin varisela jika
mereka sudah terpapar.
Jika ibu mengidap cacar air beberapa hari sebelum melahirkan :
ibu dan bayi harus diisolasi secara terpisah jika neonatus tidak mengalami
lesi (hilangnya fungsi suatu bagian). Hanya sekitar 50% bayi yang
terpapar akan berkembang menjadi penyakit
keluarkan ASI jika bayi ditempatkan pada tempat lain
jika bayi menderita lesi, isolasi bayi dengan ibu; menyusui tidak
dihentikan.

Makanan Terlarang untuk Ibu Menyusui

Beberapa makanan atau minuman di bawah ini sebaiknya tidak dikonsumsi ibu menyusui.
Mengapa? Berikut alasannya.

- Minuman isotonik
Minuman ini biasanya mengandung natrium, kalsium, kalium dan zat-zat yang dibutuhkan tubuh
lainnya. Tapi kalau dikonsumsi saat tubuh tidak sedang melakukan aktivitas fisik berat, maka
kandungan ion dalam minuman ini tidak memberikan efek positif.

- Softdrink
Kandungan gula dalam softdrink sangat tinggi sehingga bisa meningkatkan kadar gula darah
dalam tubuh.

- Alkohol
Alkohol termasuk jenis minuman tidak sehat yang tidak disarankan untuk dikonsumsi, baik ibu
hamil maupun menyusui. Kandungan alkohol terbukti memberikan efek negatif bagi tubuh.

- MSG
Di beberapa negara konsumsi MSG yang masih ditoleransi adalah 0,3-1 gram/hari. Dikatakan
berlebihan bila konsumsi MSG sudah lebih dari 30 mg/kg BB per hari. Masalahnya tak mudah
menghitung sudah berapa banyak MSG yang tercampur dalam setiap makanan atau kudapan
yang masuk dalam tubuh.

MSG diduga menyebabkan kumpulan gejala penyakit yang disebut Chinese Restaurant
Syndrome(CRS). Gejalanya antara lain rasa kebal pada leher bagian belakang, lengan dan
seluruh tubuh terasa lemah serta terjadi peningkatan denyut nadi. MSG juga berkaitan dengan
tercetusnya berbagai gangguan alergi seperti asma, gatal, infeksi kulit, gangguan irama jantung,
kelainan saraf tepi dan gangguan pencernaan.

- Makanan berpengawet/pewarna
Zat-zat berbahaya yang sering digunakan pada makanan antara lain zat pewarna tekstil seperti
rhodamin B, methanyl yellow yang berefek menyebabkan gangguan fungsi hati sampai kanker.

Pemanis buatan yang dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang bisa menyebabkan
kanker kandung kemih. Zat pengawet berbahaya seperti formalin dan boraks banyak digunakan
dalam bakso, mi, tahu. Begitu kloramfenikol untuk mengawetkan udang

Ibu yang baru melahirkan kadang ingin buru-buru mengurangi berat badannya dengan
berolahraga keras. Tapi sebaiknya jangan olahraga terlalu berlebihan agar ASI (Air Susu Ibu)
yang dihasilkan tidak asam.

"Jika ibu menyusui melakukan olahraga berat atau terlalu berlebihan akan terbentuk asam laktat
di dalam susunya, sehingga rasa ASI menjadi asam yang membuat bayi tidak mau menyusui,"
ujar dr Inge Permadhi, MS, SpGK dalam acara Nutritalk: Inspirasi Sehat Wanita Indonesia di
Hongkong Cafe, Jakarta, Selasa (7/6/2011).

dr Inge mengatakan ibu menyusui terkadang ingin cepat menurunkan berat badannya sehingga
melakukan olahraga secara berlebihan.
Umumnya ibu menyusui akan menghasilkan ASI sekitar 750 cc tiap hari, kondisi ini juga setara
dengan penurunan berat badan sekitar 200-500 kalori per harinya. Yang artinya dalam waktu
seminggu bisa menurunkan sekitar 0,5 kg.

"Jadi dengan menyusui sebenarnya sudah membantu menurunkan berat badannya secara alami,"
ujar dokter spesialis nutrisi dari Departemen Ilmu Gizi FKUI.

Selain itu ibu yang sedang menyusui juga harus memperhatikan nutrisi yang dikonsumsinya,
karena apapun yang masuk ke dalam tubuh si ibu akan mempengaruhi ASI seperti rasanya.

dr Inge menuturkan komposisi gizi yang seimbang untuk ibu menyusui adalah:

1. Tinggi karbohidrat untuk menggantikan glukosa yang digunakan dalam membuat laktosa
dari ASI
2. Tinggi protein untuk membantu proses pertumbuhan anak, karena dalam
pertumbuhannya anak membutuhkan protein
3. Mendapatkan asupan cairan yang cukup untuk mencegah terjadinya dehidrasi pada ibu
menyusui
4. Mengonsumsi buah dan sayuran untuk mendapatkan asupan serat, vitamin dan mineral

"ASI menjadi sumber DHA karenanya harus tinggi konsumsi omega 3. DHA ini berfungsi dalam
pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf termasuk otak, perkembangan retina dan fungsi
penglihatan," ungkapnya.

Hal lain yang harus diperhatikan oleh ibu menyusui adalah menghindari:

1. Alkohol, rokok dan obat-obatan terlarang


2. Makanan yang berbumbu kuat karena bisa mengubah cita rasa dari ASI
3. Makanan yang sudah terkontaminasi misalnya dengan pengawet atau pewarna makanan
berbahaya seperti rhodamin B
4. Makanan yang bisa membuat bayi menjadi alergi, jika memang bayi diketahui memiliki
alergi seperti telur, susu, kacang-kacangan
5. Makanan yang pedas karena bisa membuat bayi menjadi diare
6. Konsumsi kopi karena bisa membuat bayi menjadi peka dan terjaga serta menurunkan
penyerapan zat besi yang terkandung dalam ASI.

You might also like