You are on page 1of 6

Korelasi Grading Karsinoma Sel Transisional Buli - Buli Dengan Hasil

Pemeriksaan Sitologi Urine Pada Penderita Karsinoma Buli-Buli di Rumah


Sakit dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2009 Desember 2012

dr. Mudjiwijono HE, MS, SpPA, dr. Siswanto, M.Sc

Ahmad Maliki

ABSTRAK

Karsinoma Buli-buli adalah salah satu jenis kanker yang merupakan


keganasan pada traktus urinarius. Merupakan keganasan terbanyak kedua pada
sistem urogenitalia setelah karsinoma prostat. Insiden karsinoma buli-buli paling
banyak terdapat pada laki-laki. Deteksi dini karsinoma buli-buli sangat penting
pada terapi. Sistoskopi/biopsi merupakan pemeriksaan baku emas untuk
mengidentifikasi karsinoma buli-buli, serta sebagai modalitas untuk mendiagnosa
karsinoma buli. Sitologi urine merupakan marker yang klasik digunakan untuk
mendeteksi keganasan. Alat ini memiliki sensitifitas yang rendah, tetapi memiliki
spesifitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran profil
penderita karsinoma buli dan mengetahui Korelasi Grading Karsinoma Sel
Transisional Buli - buli Dengan Hasil Pemeriksaan Sitologi Urine Pada Penderita
Karsinoma Buli di Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2009
Desember 2012. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dan
analitik dengan mengambil data sekunder dari rekam medik penderita kanker
buli-buli. Hasil penelitian ini menunjukkan: dari 139 kasus, Jenis histopatologi
terbanyak menderita karsinoma buli-buli adalah Karsinoma sel transisional. Jenis
kelamin terbanyak adalah laki-laki. Kota asal penderita terbanyak berada di
Malang. Usia terbanyak adalah diatas 61 tahun dengan rata-rata 60 tahun.
Sedangkan korelasi antara grading histopatologi dan pemeriksaan sitologi urine
dengan menggunakan analisa spearmass rho menunjukkan angka 0,23.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah korelasi grading karsinoma buli-buli dengan
pemeriksaan sitologi urine menunjukkan korelasi lemah, sehingga dari penelitian
ini dapat disimpulkan tidak didapatkan korelasi.

Kata kunci: karsinoma buli, biopsi, sitologi urine, korelasi grading

ABSTRACT

Bladder cancer is a one of malignancy cancer in urinary tract. Is the


second most common cancer originated from urogenital tract system after prostat
cancer. Bladder cancer incident is most common in men. Early detection of
bladder cancer is very important in therapy. Sistoskopi or biopsi is gold standart
examination to identification bladder cancer, as well as modality to diagnosed
bladder cancer. Urinary cytologi is a classical marker used to detection of
malignancy. This tool has a low sensitivity but has high specivity. The study has a
purpose to describe the profil of patients with bladder cancer and to know
Grading correlation of Bladder Cancer with urinary cytology examination patients
with bladder cancer in dr. Saiful Anwar Hospital, Malang for a period January
2009-December 2012. This study is an observational descriptive research which
is uses analytic test through the collection of secondary data obtained from the
medical record of patients with bladder cancer. Result of this study is: from 139
cases, the most common histopatological types in bladder cancer is transitional
cell carcinoma, the most sex is male, mostly lived in malang, the mean age for
this patient was 60 years old. While the correlation between histopatological
grading and urinary cytology examination with using spearmans rho analysis
showed number 0,23. The conclusion from this study is Grading correlation
between bladder cancer and urinary cytology examination showed weak
correlation, so it can be concluded from this study is not found correlation.

Keywords: bladder cancer, biopsy, urinary cytology, grading correlation

PENDAHULUAN
Insiden keganasan karsinoma buli-buli terjadi karena rokok,
buli-buli di Amerika Serikat pada perokok mempunyai resiko
tahun 2012 dijumpai kurang lebih menderita karsinoma buli-buli lebih
73.510 kasus baru dan 14.880 besar dibandingkan pada bukan
diantaranya meninggal. Di Uni Eropa perokok. Pada perokok laki-laki 3
pada tahun 2006 dijumpai karsinoma kali beresiko dan pada perokok
buli buli kurang lebih 104.400 kasus wanita 2 kali beresiko dari pada
baru dan 36.500 diantaranya bukan perokok, karena asap rokok
meninggal.1 Karsinoma buli buli 3 mengandung bahan karsinogen
kali lebih sering terjadi pada laki-laki berupa arylamin, 4-aminobiphenyl
dibandingkan dengan wanita dan (4-ABP), polycyclic aromatic
pada laki laki keganasan karsinoma hydrocarbons (PAHs), komponen N-
buli buli menduduki urutan keempat nitoso, heterocyclic amine. Beberapa
setelah karsinoma prostat, faktor lain yang beresiko
karsinoma paru dan karsinoma mempermudah seseorang menderita
kolorektal atau 7 % dari seluruh karsinoma buli-buli adalah pekerja-
keganasan.2 Umur rerata saat pekerja di pabrik kimia seperti pabrik
diketahui menderita karsinoma buli- cat, pabrik karet, laboratorium,
buli adalah 65 tahun dan saat itu tekstil, pabrik kulit, dan pekerja salon
85% masih terlokalisir sedang dan yang terpapar oleh bahan
15% sudah menyebar.3 karsinogen seperti senyawa amin
aromatik.5 Di indonesia sendiri
Karsinoma ini bersifat merupakan negara terbesar
multifokal, yaitu karsinoma yang bisa pengkonsumsi rokok dengan
ditemukan diberbagai tempat pravelensi perokok yang jauh
sekaligus. Terjadi di saluran kemih meningkat dibanding sebelumnya,
yang epitelnya terdiri atas sel baik pada laki-laki maupun wanita.
transisional yaitu di pielum, ureter, Sedangkan rokok merupakan faktor
atau uretra posterior. Lebih lebih resiko paling utama terjadinya
95% karsinoma buli buli adalah karsinoma buli-buli.
karsinoma sel transisional,
sedangkan jenis yang lainnya adalah Deteksi dini untuk menentukan
karsinoma sel squamosa (3%), grading karsinoma buli-buli sangat
adenokarsinoma (2%) dan penting pada terapi. Karsinoma buli-
karsinoma sel kecil ( < 1 ).4 Faktor buli dapat diterapi dengan angka
resiko utama keganasan karsinoma keberhasilan yang tinggi pada
hampir semua kasus apabila dapat mengetahui korelasi antara grading
diketahui secara dini, tetapi saat ini karsinoma sel transisional buli-buli
belum didapatkan alat yang akurat dengan pemeriksaan sitologi urine di
untuk mendeteksi secara dini Rumah Sakit dr. Saiful Anwar
karsinoma buli-buli. Malang. Penelitian ini dilakukan
dengan mencatat semua penderita
Sistoskopi merupakan standar kanker buli-buli yang dilakukan
emas untuk mengidentifikasi pemeriksaan histopatologi sebagai
karsinoma buli-buli, serta sebagai standar emas kemudian dicocokkan
modalitas untuk mendiagnosis dan dengan hasil sitologi urine.
memonitor karsinoma buli-buli.
Sitologi urine merupakan petanda Sampel diperoleh dari
klasik yang digunakan untuk pengolahan data sekunder yang
mendeteksi keganasan. Sitologi didapat dari rekam medis pasien
urine secara mikroskopik digunakan kanker buli-buli yang dilakukan
untuk mengidentifikasi adanya sel pemeriksaan histopatologi (biopsi) /
ganas dan abnormal yang terdapat TUR / operasi dan sitologi urine di
pada urine pasien karsinoma buli- Instalasi Patologi Anatomi Rumah
buli. Biaya pemeriksaan sitologi Sakit dr. Saiful Anwar Malang
urine apabila dibandingkan dengan periode Januari 2009 sampai
sistoskopi jauh lebih murah dan Desember 2012.
terjangkau oleh masyarakat.6 Pada
pemeriksaan karsinoma sel HASIL PENELITIAN
transisional buli-buli, sitologi urine
mempunyai rerata sensitivitas yang Berdasarkan hasil yang
rendah yaitu 35 % akan tetapi dikumpulan dari rekam medis di
mempunyai rerata spesifisitas yang Instalasi Patologi Anatomi RSU
tinggi yaitu 94 % pada pasien dr.Saiful Anwar Malang periode
karsinoma buli-buli. Keuntungan dari Januari 2009 - Desember 2012,
teknik sitologi ini sangat efektif didapatkan 290 kasus pasien
dalam deteksi dan diagnosis pada dengan klinis kanker buli-buli. Dari
high-grade malignant tumor.7 290 kasus tersebut 149 kasus
dilakukan pemeriksaan sitologi urine,
Oleh karena itu, dipandang 189 kasus dilakukan pemeriksaan
perlu untuk dilakukan analisis pada histopatologi, dari keseluruhan 290
sitologi urine agar diketahui korelasi kasus pasien tersebut didapatkan 48
grading karsinoma sel transisional kasus pasien yang dilakukan
buli-buli dengan hasil sitologi urine pemeriksaan sitologi urine dan
penderita karsinoma buli-buli. histopatologi. Dari 48 kasus
Apakah sitologi urine ini nantinya tersebut, 42 kasus diantaranya
dapat digunakan sebagai deteksi adalah berjenis histopatologi
dini maupun untuk memantau karsinoma sel transisional yang
perkembangan pasien dengan nantinya digunakan sebagai sampel
keganasan buli-buli. penelitian.

METODE PENELITIAN Berdasarkan dari data rekam


medis histopatologi pasien dengan
Desain penelitian ini adalah klinis karsinoma buli-buli yang
observasional deskriptif dan analitik, ditemukan di Instalasi Patologi
memberikan gambaran (profil) Anatomi Rumah Sakit Dr. Saiful
penderita kanker buli-buli serta Anwar Malang periode Januari 2009
Desember 2012 diperoleh bahwa dilakukan pemeriksaan histopatologi
penderita karsinoma buli-buli paling tersebut serta yang dilakukan
banyak adalah berjenis diagnosa pemeriksaan sitologi urine.
histopatologi karsinoma sel
transisional, yaitu sebanyak 119 Dari hasil analisis data yang
kasus atau 86% dari keseluruhan dilakukan, didapatkan koefisien
kasus. Penderita terbanyak adalah korelasi pemeriksaan Grading
berjenis kelamin laki-laki. Dari data histopatologi dengan Class sitologi
tersebut didapatkan penderita laki- urine pada penderita dengan
laki sebanyak 109 kasus atau Karsinoma sel transisional Buli-buli
sebesar 78,4% sedangkan pada adalah sebesar 0,23. Dari hasil
penderita wanita sebanyak 30 orang tersebut menurut parameter dari
atau sebesar 21,6%. Dari data Young, korelasi antara grading
tersebut juga didapatkan hasil histopatologi dengan Class sitologi
distribusi usia, usia paling sering urine pada penderita Karsinoma sel
terjadi karsinoma buli-buli yaitu transisional buli-buli yang di lakukan
diatas 61 tahun sebanyak 71 kasus masuk dalam kategori korelasi yang
atau sebesar 51,1%. Usia paling rendah. Sedangkan menurut
muda adalah 27 tahun, sedangkan parameter dari Bustaman Basuki,
paling tua berusia 88 tahun, dengan dari hasil penelitian tersebut masuk
rata-rata total berusia 60 tahun. dalam derajat hubungan korelasi
Penderita terbanyak berasal dari lemah-tidak ada. Sehingga dapat
daerah malang yaitu sebanyak 83 disimpulkan berdasarkan dari hasil
kasus atau sebesar 59,7%, analisis data yang dilakukan adalah
sedangkan dari luar malang adalah tidak adanya korelasi antara Grading
sebanyak 56 kasus atau sebesar Karsinoma sel transisional buli-buli
40,3%. dengan Kelas Sitologi urine pada
penderita Karsinoma Buli-buli di
Hasil korelasi grading Instalasi Patologi Anantomi RSU Dr.
karsinoma sel transisional buli-buli Saiful Anwar Malang periode Januari
dengan hasil pemeriksaan sitologi 2009 - Desember 2012.
urine di Instalasi Patologi Anatomi
Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Pada pemeriksaan sitologi
Malang periode Januari 2009 urine memang mempunyai spesifitas
Desember 2012 adalah sebesar yang tinggi akan tetapi pemeriksaan
0,23. ini juga mempunyai rerata
sensitivitas yang rendah, terlebih
PEMBAHASAN pada kasus yang derajat
keganasannya rendah. Faktor-faktor
Dari data-data hasil yang mungkin dapat mempengaruhi
pemeriksaan sitologi urine dan tidak adanya korelasi grading
histopatologi penderita dengan karsinoma sel transisional buli-buli
diagnosa klinis karsinoma buli-buli di dengan hasil pemeriksaan sitologi
Instalasi Patologi Anatomi Rumah urine yang lain dan adanya
Sakit Dr. Saiful Anwar Malang, ketergantungan interpretasi dari
didapatkan 42 kasus yang dilakukan pemeriksa. Pada test ini sangat
pemeriksaan histopatologi dan tergantung pada akurasi
dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium yang melakukan
sitologi urine. Dari 42 kasus tersebut pemeriksaan sitologi urine. Faktor-
kemudian dikorelasikan antara faktor yang lain adalah cara dan
pemeriksaan pada pasien yang waktu pengambilan dari urine itu
tersebut. Cara pengambilan sampel banyak dengan lingkungan
dari urine ini adalah sepertiga dari yang berbeda seperti
pancaran urine yang awal dibuang, melibatkan rumah sakit lain di
lalu sisanya ditampung untuk Malang atau di kota-kota lain di
dijadikan sampel pemeriksaan. Jawa timur agar mendapatkan
Pengambilan urine yang terbaik juga jumlah sampel yang lebih
bisa diambil dengan pengambilan banyak.
urine tengah (mid stream), yaitu 3. Diharapkan tim Patologi
urine setelah aliran pertama dibuang Anatomi beserta tim klinisi
dan pada saat pertengahan urine untuk melakukan pemeriksaan
ditampung. Waktu pengambilan sitologi urine secara berulang
urine yang terbaik adalah pada saat dan tidak hanya dengan sekali
pagi hari langsung setelah bangun pemeriksaan sitologi urine,
tidur. agar mendapatkan hasil
pemeriksaan yang lebih
KESIMPULAN akurat.
Koefisien korelasi Grading DAFTAR PUSTAKA
histopatologi dengan Class Sitologi
urine pada penderita dengan kasus 1. Siegel R, Naishadham D, Jemal
Karsinoma Sel Transisional Buli-buli A. Cancer Statistics, 2012. Ca
di Instalasi Patologi Anatomi RSU Cancer J Clin, 2012. 62(1):11-13
Dr. Saiful Anwar Malang Periode 2. Ferlay J, Autier P, Boniol M,
Januari 2009 Desember 2012 Heanue M, Colombet M, Boyle P.
adalah sebesar 0,23 yaitu termasuk Estimates of The Cancer
dalam kategori korelasi yang rendah Incidence and Mortality in Europe
atau korelasi lemah-tidak ada. in 2006. Annals of oncology,
Sehingga dari penelitian ini tidak ada 2007, 18(3):587-588
korelasi antara grading karsinoma 3. Jemal A, Siegel R, Xu J, Ward E.
sel transisional dengan pemeriksaan Cancer Statistics, 2010. Ca
sitologi urine pada penderita dengan Cancer J Clin, 2010. 60(5):278-
kasus Karsinoma Sel Transisional 280
Buli-buli. 4. Groosfeld GD, Carroll PR. 2004.
SARAN Bladder Carcinomas. Smiths
General Urology, 16: 15-18
1. Hasil pemeriksaan dengan 5. Stenzl A and Witjes JA, Cowan
menggunakan sitologi urine NC, DeSantis M, Kuczyk M,
ternyata tidak mempunyai Lebret T, Merseburger AS, Ribal
korelasi antara Grading MJ, Sherif A. Guidlines on
Histopatologi Karsinoma Sel Bladder Cancer Muscle-Invasive
Transisional Buli-buli dengan and Metastatic. European
Class Sitologi urine. Teknik ini Association of Urology, 2011:11-
memang tidak dapat sebagai 12
alat diagnostik, akan tetapi 6. Vanrhijn BWG, VanderPoel HG,
dapat dimanfaatkan sebagai VanderKwast TH. Cytology and
alat screening dan follow up Urinary Markers for Diagnosis of
atau pengawasan terhadap Bladder Cancers. European
kasus kanker buli-buli. Association of Urology. 2009, 8:
2. Diharapkan dilakukan 536-541
penelitian yang yang lebih
7. Arief MI, Santoso A,
Djatisoesanto W, Notosoeharjo I,
Kusuma SE, Joewarini E, JP
Widodo. Deteksi Sel Transisional
Karsinoma Buli-buli dengan Tes
NMP-22 dan Sitologi Urine. Jurnal
Urologi Indonesia, 2007, 14(1): 1-
4

Disetujui oleh:

dr. Mudjiwijono HE, MS, SpPA


NIP. 195105261980031003

You might also like