Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang kajian teori dan kajian pustaka tentang arsitektur tropis
yang digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan laporan.
BAB IV PENUTUP
Menguraikan mengenai kesimpulan serta saran dari hasil observasi dan
analisa yang telah dilakukan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Gambar. 2.1 Diagram Bioklimatik
Sumber : www.ideaonline.co.id
4
Gambar. 2.3 Sketsa Bangunan Bioklimatik 2
Sumber : www.ideaonline.co.id
5
Arsitektur bioklimatik merupakan konsep yang dapatdiandalkan dalam merancang
bangunan hemat energi. Adanya permasalahan konsumsienergi pada akhir-akhir ini
khususnya pada sektor bangunan membutuhkan jawaban daripara perancang agar
menyajikan rancangan yang berwawasan hemat energi.
2.2.1 Prinsip Desain Arsitektur Bioklimatik
Penampilan bentuk arsitektur sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan
setempat.
Meminimlakan ketergantungan pada sumber energy yang tidak dapat
diperbaharui.
Penghematan energy dari segi bentuk bangunan, penempatan bangunan dan
pemilihan material.
Mengikuti pengaruh budaya setempat
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain dengan tema bioklimatik
strategii pengendalian iklim.
Memperhatikan keuntungan matahari
Meminimalkan perlakuan aliran panas
Meminimalkan pembesaran bukaan/bidang terhadap matahari
Memperhatikan ventilasi
Memperhatikan penguapan pendinginan, sistem atap.
6
Perletakan servis core pada biclimatic skyscraper yang dikembangkan oleh
Yeang adalah bagaimana caranya agar sevis core tidak hanya berfungsi
sebagai struktur pendukung bangunan tetapi juga sebagau ruang penetralisir
panas
Orientasi Bangunan
Sebaiknya orientasi bangunan tegak lurus terhadap geometri matahari, yaitu
arah utara-selatan jika geometri tapak juga tegak lurus, hal ini dapat
mengurangi radiasi matahari dan akibatnya. Atau bisa juga meletakan luas
permukaan bangunan terkecil menghadap timur-barat memberikan dinding
eksternal pada luar ruangan atau pada emperan terbuka.
7
Gambar Bukaan Jendela Gambar Penggunaan Balkon
Penggunaan Balkon
Ruang istirahat yang dalam dapat memberikan keteduhan pada sisi panas
bangunan. Sebuah jendela dapat dikurangi untuk membentuk suatu balkon
atau sebuah skycourt kecil yang dapat melayani beberapa fungsi di samping
sebagai peneduh. Penempatan balkon pada sisi panas dapat membolehkan
penempatan jendela yang lebar dan jalan masuk ke balkon dapat berfungsi
sebagai ruang pengungsian, teras untuk menanam dan untuk taman, dan
sebagai daerah yang fleksibel untuk penambahan fasilitas pada masa depan.
Ruang Transisi
Ruang transisional dapat diletakkan ditengah dan sekeliling sisi bangunan
sebagai ruang udara dan atrium. Ruang ini dapat menjadi ruang perantaran
antara ruang dalam dan ruang luar bangunan. Penempatan teras pada
bagian dengan tingkat panas yang tinggi dapat mengurangi penggunaan
panel panel anti panas. Atrium sebaiknya tertutup, tetapi diletakkan diantara
ruangan. Puncak bangunan sebaiknya dilindungi oleh sirip sirip atap yang
mendorong angin masuk kedalam bangunan. Hal ini juga bisa di desain
sebagai fungsi Wind scoopsuntuk mengendalikan pengudaraan alami yang
masuk kedalam bagian gedung.
8
kasus ini, dinding luar harus seperti pelindung insulasi yang bagus tetapi
harus dapat dibuka pada musim kemarau. Pada daerah tropis dinding luar
harus bisa digerakkan yang mengendalikan dan cross ventilation untuk
kenyamanan dalam bangunan. Desain dinding pada bangunan bioklimatik.
Hubungan Terhadap Lanscape
Menurut Yeang, lantai dasar bangunan tropisseharusnya lebih terbuka keluar
dan menggunakanventilasi yang alami karena hubungan lantai dasar dengan
jalan juga penting. Fungsi atrium dalam ruanganpada lantai dasar dapat
mengurangi tinggkat kepadatan jalan. Tumbuhan dan lanskap digunakan
tidak hanyauntuk kepentingan ekologis dan eastetik semata, tetapi juga
membuat bangunan menjadi lebih sejuk. Hubunganterhadap landscape dapat
dilihat pada gambar berikut ini. Mengintegrasikan antara elemen boitik
tanaman dengan elemen boitik, yaitu : bangunan. Hal ini dapat memberikan
efek dingin pada bangunan dan membantu proses penyerapan O2 dan
pelepasan CO2.
9
Tampak pada gambar diatas terdapat ventilasi pada bagian atas ruangan
yang menjadi tempat pertukaran udara di dalam ruangan. Selain itu juga
terdapat bukaan yang sejajar dengan tnggi manusia. Sedangkan wind scoops
diletakan pada pertemuan fasade yang berfungsi sebagai daerah tangkap
angin.
10
2.2.3
2.3 Ciri-ciri Bangunan dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik
2.4 Penerapan Arsitektur Bioklimatik pada Bangunan
11
BAB III
HASIL OBSERVASI DAN ANALISA
a. Pondasi
b. Kolom
c. Balok
d. Dinding
Kuda- kuda
3.4.3 Analisa Sistem Utiitas
12
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa di atas, dapat disimpulkan bahwa Bangunan Lawang Sewu
sangat memperhatikan kondisi lingkungan di sekitarnya ketika dibangun, seperti aspeh
cahaya, suhu udara, angin, hujan, serta kelembaban. Selain itu aspek-aspek desain
tersebut selain tanggap terhadap lingkungan, desain tersebut juga menambahan kesan
kuno namun megah.
1.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
http://edupaint.com/warna/ragam-warna/5899-ciri-desain-arsitektur-tropis.html
http://arsitektursmart.blogspot.co.id/p/arsitektur-tropis.html
http://desieasri.blogspot.co.id/2015/07/konsep-desain-arsitektur-tropis.html
Georg. Lippsmeier. 1994. BangunanTropis. Jakarta: PenerbitErlangga
BangunanArsitekturyangRamah Lingkungan.MenurutKonsepArsitekturTropis.
Disusunoleh: Ahmad Nidlom, 2001.
http://rumahwaskita.com/artikel/tag/konsep-arsitektur-tropis/
http://interiorudayana14.wordpress.com/
http://www.novotel.com
http://www.balitropic-resort.com/index.php
http://www.astudioarchitect.Konsep ArsitekturTropis disertaiartikeldalam Koran Sindo
http://www.astudioarchitect.com/2009/01/konsep-arsitektur-tropis-
disertai.html#ixzz2z5qj1ahh
Brown,GZ,1985,Sun Wind And LIGHT Architectural Design Strategies.
Hyde, Ricard,2000,Climatic Responsive Design, a Study of Building in Moderate and Hot
Humid Climates.
Mc Lam, William, 1985, Sunlighting as Formgiver for Architecture.
Moore,Fuller,1985,Concept and Pratice of Architectural Daylighting.
(sumber:http://himaartra.wordpress.com;http://eksplorrumahimpian.blogspot.com/2013/01/ar
sitektur-tropis.html)
Parker, J. (1981). Uses of Landscaping for Energi Conservation. Florida International
University and the Governnors Energi Office of Florida, USA.
Akbari, H et al (1990). Summer Heat Island, Urban Trees and White Surfaces, ASHRAE
Transactions, pp. 1381 1388.
Harso Karyono, Tri. (2016). ARSITEKTUR TROPIS Bentuk, Teknologi, Kenyamanan dan
Penggunaan Energi. Erlangga, Jakarta.
14
LAMPIRAN
15
16
17
18
19
20
21