You are on page 1of 31

PENURUNAN

INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA

14 DESEMBER 2016

DISIAPKAN OLEH :
DIREKTORAT PRB, BNPB
INDONESIA DAN BENCANA
Secara geografis Indonesia terletak
pada rangkaian cincin api yang
membentang sepanjang lempeng
pasifik yang merupakan lempeng
tektonik paling aktif di dunia.
Indonesia merupakan negara
kepulauan yang mempunyai busur
gunungapi terpanjang di dunia.
Indonesia memiliki 127 gunungapi
aktif, atau sekitar 13% gunungapi
aktif di dunia terletak di Indonesia.
Wilayah Indonesia sangat berisiko
terjadi bencana hidrometeorologi (
80%)
Identifikasi risiko sebagai rujukan
inarisk.bnpb.go.id
RISIKO BENCANA DI INDONESIA

SIZE PEOPLE
SIZE HAZARDS PEOPLE PHYSICAL ECONOMICS ENVIRONMENT
NO. DISASTERS TYPE HAZARDS EXPOSED
(HECTARES) EXPOSED (IDR MILLION) (IDR MILLION) (HECTARES)
(PERCENT) (PERCENT)

1 FLOOD 39,371,167 21% 100,814,666 40% 176,329,821 140,520,440 12,135,957


2 FLASH FLOOD 2,733,966 1% 8,637,161 3% 44,679,539 15,358,006 1,056,365
3 EXTREME WEATHER 106,582,476 56% 244,295,774 96% 11,972,702 3,088,869 -
4 EXTREME WAVE & ABRASION 1,888,085 1% 4,917,327 2% 22,042,350 1,290,842 460,252
5 EARTHQUAKE 52,374,614 27% 86,247,258 34% 466,689,834 182,185,171 -
6 LAND & FOREST FIRE 86,457,259 45% - 0% - 59,036,830 41,856,289
7 DROUGHT 163,101,784 86% 228,163,266 89% - 192,737,143 63,781,004
8 VOLCANIC ERUPTIONS 394,324 0% 749,126 0% 2,695,427 12,613 139,676
9 LANDSLIDE 57,418,460 30% 14,131,542 6% 78,279,825 75,870,343 41,337,707
10 TSUNAMI 961,133 1% 3,702,702 1% 71,494,821 7,976,358 119,688
Tahun 2014, BNPB
meluncurkan IRBI
2013 yang merupakan
potret risiko bencana
di daerah

IRBI 2013 ini


berkontribusi dalam
penyusunan RPJMN
2015-2019 bidang
penanggulangan
TIDAK ADA SATUPUN KABUPATEN/KOTA
bencana YANG BEBAS DARI ANCAMAN BENCANA
PENANGGULANGAN BENCANA DAN
PENGURANGAN RISIKO BENCANA
NAWA CITA Nomor 7 : Mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan 136 Kabupaten/Kota
menggerakkan sektor- sektor strategis Terdiri dari :
ekonomi domestik. 120 Kab/Kota RISIKO TINGGI
16 Kab/Kota RISIKO SEDANG
SASARAN ASUMSI :
Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat Wilayah pusat pertumbuhan ini
pertumbuhan yang berisiko tinggi. akan menjadi sentral
pertumbuhan ekonomi
1 Internalisasi pengurangan risiko
nasional yang harus dilindungi
bencana dalam kerangka
pembangunan berkelanjutan di pusat dari risiko bencana
STRATEGI

dan daerah,
2 Penurunan tingkat kerentanan terhadap Sumatra : 21 Kab/kota
bencana, Jawa : 32 Kab/Kota
3 Peningkatan kapasitas pemerintah, Bali dan Nusa Tenggara : 19 Kab/Kota
pemerintah daerah dan masyarakat Sulawesi : 24 Kab/Kota
dalam penanggulangan bencana, Kalimantan : 18 Kab/Kota
Maluku dan Maluku Utara : 12 Kab/Kota
Papua dan Papua Barat : 10 Kab/Kota
21 PRIORITAS NASIONAL : WILAYAH SUMATRA

RISIKO BENCANA
Dominan :
1) Banjir
2) Gempabumi
3) Karlahut
4) Tanah Longsor
5) Tsunami
6) Erupsi Gunungapi
7) Banjir Bandang
32
PRIORITAS NASIONAL :
WILAYAH JAWA

RISIKO BENCANA
Dominan :
1) Banjir
2) Gempabumi
3) Karlahut
4) Erupsi Gunungapi
5) Tanah Longsor
6) Tsunami
7) Kekeringan
19 PRIORITAS NASIONAL : WILAYAH BALI & NUSA TENGGARA

RISIKO BENCANA
Dominan :
1) Banjir
2) Gempabumi
3) Kekeringan
4) Tanah Longsor
5) Tsunami
6) Cuaca Ektrem
7) Eruspsi Gunungapi
24 PRIORITAS NASIONAL : WILAYAH SULAWESI

RISIKO BENCANA
Dominan :
1) Banjir
2) Gempabumi
3) Karlahut
4) Tanah Longsor
5) Tsunami
6) Banjir Bandang
18 PRIORITAS NASIONAL : WILAYAH KALIMANTAN

RISIKO BENCANA
Dominan :
1) Banjir
2) Karlahut
3) Tanah Longsor
4) Banjir Bandang
12 PRIORITAS NASIONAL : WILAYAH MALUKU & MALUKU UTARA

RISIKO BENCANA
Dominan :
1) Banjir
2) Gempabumi
3) Karlahut
4) Tanah Longsor
5) Tsunami
6) Banjir Bandang
7) Kekeringan
10 PRIORITAS NASIONAL : WILAYAH PAPUA & PAPUA BARAT

RISIKO BENCANA
Dominan :
1) Banjir
2) Gempabumi
3) Karlahut
4) Kekeringan
5) Tanah Longsor
6) Tsunami
METODE PERHITUNGAN INDEKS RISIKO BENCANA 2013
PETA
INDEKS ANCAMAN
ANCAMAN
TINGKAT KEMUNGKINAN
ANCAMAN KEJADIAN & BESARAN
DAMPAK

TARGET : INDEKS PENDUDUK


TERPAPAR
PENURUNAN IRB SEBESAR 30 %
SAMPAI DENGAN 2019 KOMPONEN SOSIAL PETA
BUDAYA KERENTANAN

TINGKAT
INDEKS KERUGIAN
KERUGIAN
KOMPONEN
EKONOMI, FISIK &
LINGKUNGAN

TINGKAT PETA
INDEKS KAPASITAS
KAPASITAS KAPASITAS
STRATEGI : KOMPONEN KELEMBAGAAN,
PENINGKATAN INDEKS KAPASITAS PERINGATAN DINI,
PENDIDIKAN, MITIGASI &
DI KABUPATEN/KOTA KESIAPSIAGAAN
TANTANGAN PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA
10.5

Indeks Hazard :
10
9.5
Geological Hazard
9
Meteorogical Hazard
- Geological hazard = cenderung akan meningkat
- Meteorological hazard = bisa dikurangi bila permasalahan
8.5

Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun


2015 2016 2017 2018 2019 hidrologi diselesaikan dan perlu GERAKAN PRB

15
10 Indeks Vulnerabillity = cenderung akan meningkat
- Adanya demografi dan pembangunan yang meningkat
Jiwa Terpapar
5 Potensi Kerugian

0 Lingkungan Rusak - Degradasi lingkungan dan perubahan iklim


Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2015 2016 2017 2018 2019

155
Penurunan indeks risiko bencana
150
145
dengan strategi peningkatan Indeks Capacity (Coping
140 Capacity)
135 Yang bisa DITURUNKAN melalui aktivitas terukur
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun dengan memperkuat kapasitas PB di Kabupaten/Kota
2015 2016 2017 2018 2019
STRATEGI :
PENINGKATAN INDEKS KAPASITAS DI KABUPATEN/KOTA
KEBIJAKAN :
Perda PB, BPBD, RPB, Forum PB, Info
1. PENCEGAHAN :
Gerakan PRB, Penegakan Hukum,
PB, Tataruang berbasis PB Penguatan Kebijakan dan 5. Restorasi Lahan Gambut
KELEMBAGAAN :
BPBD, Forum PRB
Kelembagaan 6 % Peningkatan Efektivitas MITIGASI :
Bangunan tahan gempabumi,
Pencegahan dan Mitigasi bangunan break water tsunami dan
Bencana 21 % gelombang ektrem, revitalisasi
tanggul/embung/taman kota
Peta Risiko Bencana, 2.
Rencana Penanggulangan Bencana
Pengkajian Risiko dan
Perencanaan Terpadu 6 % KESIAPSIAGAAN :
Rencana Kontijensi per ancaman, Sistem
6. Peringatan Dini per ancaman, Rencana
evakuasi per ancaman, jalur dan tempat
INFORMASI : Perkuatan evakuasi sementara
Sarana Penyampaian, Pusdalops, Sosialisasi, 3. Kesiapsiagaan dan PENANGANAN DARURAT :
Bulan PRB, DiBI Penentuan status tanggap darurat, sistem
DIKLAT: Pengembangan Sistem Penanganan Darurat komando operasi tanggap darurat, kaji
Pelatihan PB per tahun, Gladi PB per ancaman Informasi, Diklat Bencana 35 % cepat bencana, penyelamatan dan
LOGISTIK : pertilongan korban (SAR), perbaikan
Manajemen logistik peralatan dan Logistik 7,5 % darurat, bantuan masyarakat terjauh

Pelayanan dasar pemerintah,


Tataruang berbasis PB,
Sekolah/Madrasah Aman Bencana,
4. 7. pemulihan infrastruktur penting,
Rumah sakit/puskesmas Aman Penanganan Tematik Pengembangan Sistem perbaikan rumah penduduk,
pemulihan livelihood
Bencana,
Desa Tangguh Bencana
Kawasan Rawan Bencana Pemulihan Bencana
10,5 % 14 %
TARGET DAN DATABASE
TARGET PADA 136
INDIKATOR KETERANGAN PELAKU K/L
KAB/KOTA
Desa Tangguh Bencana 12.312 desa Desa di daerah rawan bencana BNPB, KEMENDESA PDDT,
KEMSOS, KEMKES, KEMDAGRI
Sekolah/Madrasah 25.855 sekolah SD, SLB, SMP di daerah rawan KEMDIKBUD, BNPB, KEM PUPR
Aman Bencana, bencana
Rumah 53 RS Rumah Sakit di daerah rawan KEMKES
sakit/puskesmas Aman bencana
Bencana,
Rencana Kontijensi 749 Renkon Banjir : 136, gempabumi : 135, BNPB, KEMSOS, KEMKES, TNI,
karlahut : 121, kekeringan : 126, POLRI, KEMDAGRI, KEM PUPR
erupsi gunungapi : 33, tanah
longsor : 114, tsunami :84
Sistem peringatan dini 7.652 peringatan dini Banjir : 2.720, erupsi gunungapi : BNPB, BMKG, ESDM, KEM PUPR
132, tanah longsor : 2.280,
tsunami : 2.520
Pelatihan PB 272 kali Minimal 2 kali per tahun per BNPB, KEMSOS, KEMKES, TNI,
kab/kota POLRI
Gladi PB 749 gladi Sama dengan renkon BNPB, KEMSOS, KEMKES, TNI,
POLRI, KEMDAGRI, KEM PUPR`
dll
PEMBAGIAN PERAN
PENINGKATAN INDEKS KAPASITAS
PEMERINTAH PUSAT : DI KABUPATEN/KOTA
1) SEDIAKAN
KEBIJAKAN/MODUL/
SOP/JUKNIS
2) SIAPKAN FASILITATOR PEMERINTAH PROVINSI :
3) LAKUKAN AKSI 1) SIAPKAN FASILITATOR
4) MONITORING DAN 2) LAKUKAN AKSI
EVALUASI

PERGURUAN TINGGI :
1) SIAPKAN FASILITATOR
2) LAKUKAN AKSI

DONOR/INGO/NGO :
1) SIAPKAN FASILITATOR PEMERINTAH KAB/KOTA :
2) LAKUKAN AKSI 1) SIAPKAN FASILITATOR
2) LAKUKAN AKSI
MONITORING Berdasarkan pengukuran indikator pencapaian ketahanan
daerah tersebut, maka level ketahanan daerah dikelompokkan
& EVALUASI ke dalam 5 (lima) tingkatan, yaitu:

Level 1 : Daerah telah memiliki pencapaian- Level 4 : Dengan dukungan komitmen serta
pencapaian kecil dalam upaya penanggulangan bencana kebijakan yang menyeluruh dalam penanggulangan
dengan melaksanakan beberapa tindakan maju dalam bencana di suatu daerah telah memperoleh capaian-
rencana-rencana atau kebijakan. capaian yang berhasil, namun diakui masih ada
keterbatasan dalam komitmen, sumber daya finansial
Level 2 : Daerah telah melaksanakan beberapa ataupun kapasitas operasional dalam pelaksanaan
tindakan penanggulangan bencana dengan pencapaian- upaya penanggulangan bencana di daerah tersebut.
pencapaian yang masih belum efektif yang disebabkan
belum adanya komitmen kelembagaan dan/atau kebijakan Level 5 : Capaian komprehensif telah dicapai
sistematis. dengan komitmen dan kapasitas yang memadai di
semua tingkat komunitas dan jenjang pemerintahan.
Level 3 : Komitmen pemerintah dan beberapa
komunitas tekait penanggulangan bencana di suatu daerah
telah tercapai dan didukung dengan kebijakan sistematis,
namun capaian yang diperoleh dengan komitmen dan
kebijakan tersebut dinilai belum menyeluruh hingga masih
belum cukup berarti untuk mengurangi dampak negatif dari
bencana.
PENURUNAN
INDEKS RISIKO BENCANA
KABUPATEN/KOTA
[kasus : KOTA BIMA]
RPJMN 2015-2019

Baseline IRB Kota Bima tahun 2015 : 170,8


Dengan target penurunan IRB sebesar 30 %, maka diharapkan
IRB Kota Bima tahun 2019 : 119, 54 atau turun 51,24 point
PERANGKAT
PENILAIAN
KAPASITAS
DAERAH
KUESIONER
(71 INDIKATOR)
INDEKS KAPASITAS PER PRIORITAS KOTA BIMA TAHUN 2016 Nilai indeks
kapasitas Kota
Bima sampai
dengan Desember
30 % 2016 sebesar
20

atau 20/35 x
1 2 3 4 5 6 7 51,24 point =
29,28 point

20/35 x 30 % =
17,14 %
2015 2016 2017 2018 2019
IRB 170,8
waktu

Kebijakan peningkatan kapasitas


Penurunan IRB penanggulangan bencana di
kabupaten/kota
sebesar
51,24 point

141,52

IRB 119,56
indeks risiko bencana

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI KOTA BIMA


SAMPAI DENGAN DESEMBER 2016

Rekomendasi :
Tahun 2017-2019 : perlu dilakukan kegiatan2 pada prioritas 2, 3, 4, 5, 6,dan 7
TERIMA KASIH

Badan Nasional Penanggulangan Bencana


Jl. Pramuka Kav.38 Jakarta Timur 13120
: 021-3458400

: 021-3458500

: contact@bnpb.go.id

: www.bnpb.go.id

: www.facebook.com/bnpb.indonesia

: @BNPB_Indonesia

: BNPBIndonesia

You might also like