Professional Documents
Culture Documents
MIKROBIOLOGI UMUM
PERHITUNGAN SEL BAKTERI DENGAN METODE MPN (MOST PROBABLE NUMBER)
Oleh :
Viol Dhea Kharisma
135090107111007
Kelompok 6A
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
Perhitungan Sel Bakteri dengan Metode MPN (Most Proable Number)
ABSTRAK
Air mempunyai peranan penting bagi kehidupan. Kualitas air ditentukan oleh berbagai factor antara lain
factor fisik, kimia dan mikrobiologi. Kualitas fisik meliputi warna, bau, rasa dan kekeruhan, sedangkan
kualitas kimia meliputi kadar oksigen terlarut dan berbagai senyawa kimia lain seperti nitrit, nitrat, fosfat.
Kualitas mikrobiologi air ditentukan oleh jumlah total bakteri atau total plate count (TPC) ; kandungan
bakteri coliform dan Escherichia coli serta kandungan bakteri pathogen seperti Salmonella, Shigella, dan
Vibrio. Berdasarkan dari penjelasan yang telah dijelaskan sebelumnya maka praktikum ini penting
dilakukan agar mahasiswa mampu mengetahui kualitas air secara mikrobiologis dengan menggunakan
metode MPN (most probable number). Uji yang dilakukan dalam praktikum ini terdiri dari tahap uji
penduga, uji pelengkap, dan uji penguat. Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan untuk
mengetahui kualitas air dengan menggunakan uji mikrobiologi dengan metode MPN yaitu melalui
beberapa tahap uji penduga, penguat, serta pelengkap.Sampel air yang telah di dapatkan dan diuji
menunjukkan, bahwa semua sampel air yang di dapatkan merupakan sampel air yang tidak layak minum
karena semua jumlah E.coli yang didapatkan berdasarkan hasil uji yaitu sebesar diatas 0/100 ml
sedangkan standar air bersih kandungan kolifrom adalah 0/100 ml. Parameter yang sering digunakan
untuk mengidentifikasi kualitas air adalah banyak tidaknya mikroorganisme bakteri coliform yang
terkandung dalam sampel air.
Kata kunci : Air, Bakteri Coliform, E.coli, MPN (Most Proable Number), Parameter Kualitas Air.
ABSTRACT
Water has an important role to life. Water quality is determined by various factors, among others, the
physical factor, chemistry and microbiology. Physical qualities including color, odor, taste and turbidity,
while the chemical quality include the levels of dissolved oxygen and various other chemical compounds
such as nitrites, nitrates, phosphates. Microbiological quality of water is determined by the total number of
bacteria or total plate count (TPC); content of coliform bacteria and Escherichia coli and the amount of
pathogenic bacteria such as Salmonella, Shigella, and Vibrio. Based on the explanations that have been
described previously, the lab is important so that students are able to determine the microbiological
quality of water using the MPN (most probable number). Tests conducted in this lab consists of the test
phase estimators, complementary tests, and test the amplifier. Based on lab results that have been
conducted to determine the water quality by using microbiological test with MPN method is through some
test phase estimators, amplifier, and pelengkap.Sampel water that has been in and get tested showed,
that all water samples in get a water sample is not fit for drinking because of all the amount of E. coli
obtained by the above test results is equal to 0/100 ml while the clean water standards kolifrom content is
0/100 ml. Parameters are often used to identify whether or not the quality of the water is a lot of
microorganisms contained coliform bacteria in water samples.
Keywords: Water, Coliform bacteria, E.coli, MPN (Most Proable Number), Water Quality Parameters.
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu mengetahui kualitas air secara mikrobiologis
dengan menggunakan metode MPN (most probable number).
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dalam praktikum ini adalah mahasiswa mampu melakukan identifikasi
kualitas air pada suatu tempat tergolong buruk atau bagus dan mampu menerapkan metode MPN (most
probable number) untuk mengetahui baik atau buruk kualitas ait di suatu daerah, selain itu dapat ditemui
manfaat lain yaitu jika di suatu daerah terdapat sumber mata air yang akan dikonsumsi namun
masyarakat sekitar tidak mengetahui kualitas air tersebut baik bagi kesehatan apa tidak, oleh karena itu
dapat dimanfaatkan metode MPN (most probable number) untuk mengetahui apakah air tersebut layak
dikonsumsi atau tidak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Air
Air merupakan bahan esensial bagi hidupnya organisme, oleh karena itu air selalu penuh dengan
benda-benda hidup. Manusia dan makhluk-makhluk lain yang tidak hidup di dalam air senantiasa mencari
tempat-tempat tinggal dekat air supaya mudah mengambil air untuk keperluan hidupnya, maka desa atau
kota zaman dulu tumbuh di sekitar sumber air, di tepi sungai, atau di tepi danau. Sesudah manusia lebih
maju, tempat tinggalnya tidak perlu dekat air dengan sumber jauh yang disalurkan dengan pipa dan
didistribusikan. Pentingnya air di dalam tubuh manusia, berkisar antara 50%70% dari seluruh total berat
badan. Tulang manusia mengandung air sebanyak 22% berat tulang, dalam darah dan ginjal sebanyak
83%. Pentingnya air bagi kesehatan dapat dilihat dari jumlah air yang ada di dalam organ, 80% dari
darah terdiri atas air, dalam tulang mengandung 25%, sedangkan dalam urat syaraf terdapat 75% air,
dalam ginjal mengandung 80% air, dalam hati 70% air, dan otot 75% air. Kekurangan air menyebabkan
penyakit batu ginjal dan kandung kemih, karena terjadi kristalisasi unsur-unsur yang ada di dalam cairan
tubuh. Kehilangan air sebanyak 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian. Kebutuhan minum
orang dewasa adalah minimum 1,52 liter air sehari (Prescott, 2003).
Selain pentingnya air bagi tubuh manusia, air dibutuhkan bagi kehidupan lainnya, baik untuk
kebutuhan hidup sehari-hari yaitu keperluan untuk kebutuhan domestik rumah tangga maupun kebutuhan
dalam pertanian, industri, perikanan, pembangkit listrik tenaga air, dan navigasi, serta rekreasi. Air tawar
bersih yang layak minum, demikian langka di perkotaan. Sungai-sungai yang menjadi sumbernya sudah
tercemar berbagai macam limbah, mulai dari buangan sampah organik, rumah tangga hingga limbah
beracun dari industri. Air tanah sudah tidak aman dijadikan bahan air minum karena telah terkontaminasi
rembesan dari tangki septik maupun air permukaan (Prescott, 2003).
Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi dapat juga merupakan
suatu substansi yang membawa malapetaka, karena air dapat membawa mikroorganisme patogen dan
zat-zat kimia yang bersifat racun .Banyaknya kontaminan dalam air memerlukan standar tertentu untuk
menjamin kebersihannya. Air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen saluran cerna sangat berbahaya
untuk diminum. Hal ini dapat dipastikan dengan penemuan organisme yang ada dalam tinja manusia atau
hewan dan yang tidak pernah terdapat bebas di alam. Ada beberapa organisme yang termasuk kategori
ini, yaitu bakteri Coliform (Escherichia coli), Enterococcus faecalis,dan Clostridium. Di Indonesia, bakteri
indikator air terkontaminasi adalah Escherichia coli (Fardiaz, 2002).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pengertian Bakteri Fekal, Non Vekal, Koliform, dan Standarisasi Air Minum Bersih
E coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan maupun manusias edangkan E.aerogenes
Biasanya di temukan pada hewan atau tanaman-tanaman yang telah mati. Untuk mengetahui jumlah
koliform di dalam contoh biasanya di gunkan metode MPN (most probable number) dengan cara
fermentasi tabung ganda. Metode ini lebih baik bila di bandingkan dengna metode hitungan cawan
karena lebih sensitif dan dapat mendeteksi koliform dalam jumlah yang sangat rendah di dalam contoh.
Metode lainya yang dapat di gunakan untuk mendeteksi dan menghitung koliform adalah metode milipore
membrane-filter (MF) yang dapat mendeteksi dan menghitung koliform. Dalam jumlah kecil di dalam
contoh. Uji kualitatif koliform secara lengkap terdiri dari tiga tahap yaitu uji penduga, uji penguat, uji
pelengkap. Uji penduga juga merupakan uji kualitatif koliform menggunakan metode MPN. Uji kualitatif
koliform tidak harus selalu di lakukan secara lengkap, tergantung dari berbagai factor misalnya waktu,
mutu contoh yang di uji, biaya, tujuan analisis, dan factor-faktor lainya (Cappuccino, 2000).
Koliform merupakan suatu grup bakateri yang di gunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran
dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, makanan, susu, dan produk-produk susu. Adanya
bakteri koliform di dalam makanan atau minuman menunjukan kemungkinan adanya mikroorganisme
yang bersifat enteropatogenik dan atau toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan.Uji Penduga Koliform.
Untuk analisis air, dalam uji penduga di gunakan lactose broth, sedangkan untuk contoh lainya yang
banyak mengandung bakteri asam laktat, misalnya susu, di gunakan brilliant green lactose bile broth
(BGLBB). Bakteri asam laktat dapat memfermentasi laktosa dan membentuk gas, hingga dapat
mengakibatkan pembacaan uji positif yang salah. BGLBB merupakan medium selektif yang mengandung
asam bile sehingga dapat menghambat bakteri gram positif termasuk koliform. Inkubasi di lakukan pada
suhu 35oC selama 24-48 jam dan tabung di nyatakan positif bila terebentuk gas sebanyak 10 % atau
lebih dari volume di dalam tabung Durham.tabuung yang tidak menunjukan terbentuknya gas di
perpanjang lagi inkubasinya hingga 48 jam. Jika tetap tidak terbentuk gas, di hitung sebagai tabuung
negatif. Jumlah tabuung yang positif di hitung pad masing-masing seri. MPN penduga dapat di hitung
dengan melihat table MPN 7 tabung (Adam, 2001).
Uji Penguat. Terbentuknya gas dalam lactose broth atau dalam BGLBB tidak selalu menunjukan
bakteri coli karena mikroba lainya mugkin juga ada yang dapat memfermentasikan laktosa dengan
membentuk gas, misalnya bakteri asam laktat dan beberapa kahmir tertentu. Oleh karena itu perlu di
lakukan uji penguat pada agar EMB.Dengan Menggunakan jaarum ose, contoh dari tabung MPN yang
menunjukan uji penduga positif (terbentuk gas) masing-masing di inokulasikan pada agar cawan EMB
dengan cara goresan kuadran. Semua tabung di inkubasikan pada suhu 35oC selam 24 jam. Jumlah
cawan EMB pada masing-masing pengenceran yang menunjukan adanya pertumbhan koliform, baik
fekal maupun non fekal, dihitung, dan MPN penguat dapat di hitung dari table MPN 7 (Burrows, 2004).
Uji pelengkap. Dari pertumbuhan koloni pada agar cawan EMB, di pilih masing-masing satu koloni
yang mewakili koliform fekal dan satu koloni yang mewakili koliform non fekal. Uji lengkap di lakukan
untuk melihat apakah isolat yang di ambil benar merupakan bakteri koliform. Dari masing-masing koloni
tersebut di buat perwarnaan gram, dan sisanya masing-masing di larutkan ke dalam 3 ml larutan
pngencer steril. Dari suspensi bakteri tersebut masing di inokulasikan menggunakan jarum ose ke dalam
tabung berisi lakose broth dan tabung Durham, dan di goreskan pada agar miring nutrien agar. Tabung di
inkubasikan pada suhu 35oC selam 24 jam, dan di amati pertumbuhan dan pembentukan gas di dalam
lactose broth. Koloni yang menunjukan reaksi pewarnaan gram negatif berbentuk batang, dan
membentuk gas di dalam lactose broth mereupakan uji lengkap adanya koloni koliform
Bakteri E.Coli atau Coliform Fekal hanya ditemukan dalam saluran usus hewan atau manusia. Istilah
fekal diambil dari suatu materi yang berada bersama feses atau kotoran manusia (Buchanan, 2003). Di
Indonesia kualitas air minum harus memenuhi persyaratan yang tertuang didalam Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 173/Menkes/Per/VIII/77 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 90
/Menkes/Sk/Vii/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum. Dalam Permenkes
tersebut dikatakan, untuk penilaian kualitas air dari segi biologis parameter yang digunakan adalah
bakteri koliform, kolfirm tinja dan jumlah kuman. Batas standar kualitas air untuk air minum dalam
PERMENKES tersebut adalah JPT bakteri koliform tinja 0 per 100 ml JPT bakteri golongan koliform 0 per
100 m (Adam, 2001).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil praktikum yang telah dilakukan untuk mengetahui kualitas air dengan
menggunakan uji mikrobiologi dengan metode MPN yaitu melalui beberapa tahap uji penduga, penguat,
serta pelengkap.Sampel air yang telah di dapatkan dan diuji menunjukkan, bahwa semua sampel air
yang di dapatkan merupakan sampel air yang tidak layak minum karena semua jumlah E.coli yang
didapatkan berdasarkan hasil uji yaitu sebesar diatas 0/100 ml sedangkan standar air bersih kandungan
kolifrom adalah 0/100 ml. Parameter yang sering digunakan untuk mengidentifikasi kualitas air adalah
banyak tidaknya mikroorganisme bakteri coliform yang terkandung dalam sampel air.
5.2 Saran
Perlu dilakukan pengamatan ulang kembali penjelasan mengenai baik buruknya kualitas air di suatu
daerah serta faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Burrows, W., J.M. Moulder, and R.M. Lewert. 2004. Texbook of Microbiology. W.B.
Saunders Company. Philadelphia.
Cowan,ST. 2004. Manual for the Identification of Medical Fungi. Cambridge University
Press. London.
Ratna, Siri .2012. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur dasar Laboratorium.
PT Gramedia,Jakarta.