You are on page 1of 23
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR JiPattimura 20 _Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 121110 Tolp. 7396618, Faks. 7208285 —_—_—$_—$—$<<—$ —esrsnmm OO a_arTEeES—Eeee Kepada Yth : Jakarta, 30 Aprit 2012 Para Kepala BBWS/BWS, di lingkungan Ditjen SDA di ‘Seluruh Indonesia SURAT RAN, No 1045 /p/2eaz. Perihal + Petunjuk Teknis Penyusunan Neraca air dan Penyelenggaraan alokasi air Dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 43 ayat 3 butir a dan Pasal 71 ayat 3 Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air mengenal rencana alokasi air dengan ini kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Keglatan Penyusunan Neraca air dan Penyelenggaraan alokasi air merupakan kegiatan wajib balai. 2. Sambil menunggu diterbitkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Penyusunan Neraca Air dan Penyelenggaraan Alokasi Air perlu adanya Petunjuk Teknis agar penyusunan neraca air dan penyelenggaraan alokasi air dapat dllaksanakan dengan baik berdasarkan asas kelestarian, keseimbangan, kemanfaatan umum, keterpaduan dan keserasian, keadilan, kemandirian, transparansi dan akuntabel 3. Petunjuk teknis ini dimaksudkan sebagai acuan kerja bagi pengelola sumber daya air dalam penyusunan neraca air dan penyelenggaraan alokasi air untuk berbagal penggunaan 4. Tata cara Penyusunan Neraca air dan Penyelenggaraan Alokasi Air ini meliputi : 1) Teknis penyusunan neraca air dan penyelenggaraan alokasi alr a, Perencanaan b. Pelaksanaan alokasi air ‘c. Pengawasan dan Pengendalian , Pemantauan dan Evaluasi 2) Kelembagaan a. Pengaturan kewenangan b. Pembiayaan ¢. Koordinasi 3) Sistem pelaporan a. Laporan pelaksanaan b, Laporan bulanan .Laporan khusus ‘Tata Cara Penyusunan Neraca Air dan Penyelenggaraan Alokasi Air sebagaimana terlampir. 5. Sesuai dengan program Reformasi Birokrasi Ditjen Sumber Daya Air Penyusunan Pola Alokasi Air harus diselesaikan pada tahun 2012, dan diimplementasikan mulai tahun 2013, selanjutnya di update dan ditetapkan setiap tahun sebelum musim tanam. Demikian kami sampaikan untuk dilaksanakan sebaik-balknya dan atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih, (smear) ee PAN, Wap, 195305091978111001, ye nderal Sumber Daya Air sl Moha: ‘Tembusan disampaikan Kepada Yth : Bapak Menterl Pekerjaan Umum (sebagai laporan) Bapak Wakil Menteri Pekerjaan Umum Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Alr Direktur Bina Program Direktur Bina Operasi dan Pemelinaraan Direktur Bina PSDA Direktur Irigasi & Rawa Direktur Sungai & Pantal Arsip yenovaune Lampiten|__ SURAT EDARAN DIRIEN SUMBER DAYAR Nomar Tanggal 20. TATA CARA PENYUSUNAN NERACA AIR DAN PENYELENGGARAAN ALOKASI AIR BABI TEKNIS PENYUSUNAN NERACA AIR DAN PENYELENGGARAAN ALOKASI AIR Teknis penyelenggaraan penyediaan air adalah rangkalan kegiatan pengaturan air yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, pemantauan-evaluasi, serta koordinasi. Neraca air merupakan informasi awal yang disusun pada tahapan perencanaan dalam rangkaian kegiatan penyelenggaraan alokasi air. Rangkaian kegiatan tersebut membentuk suatu siklus seperti terlihat pada bagan alir di bawah ini: Pomantauan dan Evaluasi Pelaksanaan KOORDINASI Pengawasan cr Pengendalian 4.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan penyusunan rencana penyediaan air tahunan dan rencana penyediaan air rinci dengan memperhatikan 2 (dua) kondisi, yaitu ketersediaan air pada musim kemarau dan musim penghujan yang didasarkan pada prinsip keterpaduan antara air permukaan dan air tanah dengan mengutamakan air permukaan. Tahapan perencanaan yang dilakukan.oleh pengelola suber daya air mengikuti urutan sebagai berikut : 1.4.1 Data Data yang diperlukan untuk tahapan perencanaan meliputi a) Data statis: Peta dan luas daerah aliran sungai (DAS) dan wilayah sungai (WS). Peta dan luas cekungan air tanah (CAT) Skematisasi sistem sungai dan jaringan irigasi. Kapasitas pengaliran aktual sungai/saluran. Peta lokasi prasarana sumber daya air pengatur air. Peta administrasi Peta rencana tata ruang wilayah b) Data dinamis Peta lokasi tik pengambilan air. Daerah layanan. Kurva karateristik waduk. Data debit rata-rata harian minimum 10 tahun. Data hujan rata-rata harian minimum 10 tahun Data potensi air tanah Data hidrometeorologi dan klimatologi Data kualitas air. Data Klimatologi. Data penggunaan air untuk berbagai penggunaan(irigasi dan non irigasi) yang memuat informasi nama pengguna, nama sungai, koordinat titik pengambilan,lokasi(desa/kecamatan/kabupaten), debit pengambilan (berdasarkan izin dan aktualnya), nomor izin pengambilan dan masa bertakunya termasuk untuk kebutuhan pemeliharaan lingkungan dengan menggunakan formulir A-O1 Data rencana pola tanam. Pola operasi waduk dan kapasitas tampungan aktual. 4.41.2 11.3 144 Analisis Data Merupakan kegiatan yang meliput : a) Validasi data dengan melakukan pengecekan kembali akurasi, legalitas dan kelengkapan data. b) Pemilahan jenis penggunaan air (jrigasi dan non irigasi), waktu dan jumlah pemanfaatan air serta mengelompokannya kedalam setiap daerah layanan. ©) Penghitungan kebutuhan air (irigasi dan non irigasi) pada setiap tempat pengambilan dalam daerah layanan pada kurun waktu tertentu d) Penghitungan ketersediaan air pada tempat-tempat pengambilan dalam daerah layanan yang didasarkan pada debit andalan tertentu dengan tingkat resiko yang telah disepakati pada kurun waktu tertentu Penyusunan Neraca Air a) Perhitungan neraca air disetiap daerah layanan dengan mempertimbangkan ufutan prioritas penggunaan air untuk berbagai macam skenario yang didasarkan atas alternatif prakiraan cuaca dan derajat/tingkat pemenuhan kebutuhan yang dirangkum dalam formulir A- 02. b) Perhitungan neraca air dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) termasuk spreadsheet. Reneana Alokasi Air Hasil perhitungan neraca air dijadikan dasar untuk menghasilkan konsep rencana alokasi air dalam bentuk rencana penyediaan air tahunan dan rencana penyediaan air rinci dengan berbagai macam skenario yang memuat informasi alokasi debit pada setiap titi pengambilan dan status pemenuhannya pada setiap periode waktu tertentu. Rencana alokasi air rinci disusun berbagai kondisi ketersediaan sebagai berikut : * Kondisi max, normal dan kering. « Pada kondisi defisit air, dapat dilakukan pengaturan sesuai dengan ketersediaan air berdasarkan skala prioritas. 1.1.5. Penetapan Rencana Alokasi Air Rencana penyediaan air tahunan ditetapkan oleh pejabat (Menteri Pekerjaan Umum, Gubernur, Bupati/Walikota) setiap tahun sesuai dengan kewenangannya dengan memperhatikan pertimbangan dari wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan dan dapat diubah apabila terjadi: * perubahan ketersediaan air yang diakibatkan oleh peristiwa alam; atau © perubahan kondisi lingkungan hidup dan/atau kerusakan jaringan sumber air yang tidak terduga. Rencana penyediaan air tahunan yang telah ditetapkan tersebut diinfomasikan kepada pihak yang terkait dan pengguna untuk dipergunakan oleh pengelola sumber daya air sebagai acuan penyusunan rencana penyediaan air rinci. Reneana penyediaan air rinci merupakan acuan pelaksanaan aloka: it di lapangan yang perlu ditetapkan oleh pengelola sumber daya air dengan memperhatikan pertimbangan dari wadah koordinasi pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai yang bersangkutan dan dipublikasikan 1.2. Pelaksanaan Alokasi Air Untuk melaksanakan pengaturan/alokasi air rinci yang telah ditetapkan perlu dilakukan tahapan yang meliputi 1.2.1. Standar Operasi Prosedur(SOP) SOP merupakan dokumen yang berisikan prosedur rinci bagi pengelola sumber daya air untuk penyelenggaraan alokasi air. Prosedur rinci yang dimaksud termasuk tata cara pemberitahuan bilamana terjadi atau diperkirakan akan terjadi penyimpangan penyelenggaraan alokasi air. SOP tersebut disusun dan ditetapkan oleh pengelola sumber daya air wilayah ‘sungai dan dipublikasikan. 1.2.2 123 SOP disusun minimal memuat : + Pengaturan pelaksanaan alokasi air + Pengaturan pengendalian alokasi air « Tata cara pemantauan dan evaluasi * Peta dan data kondisi prasarana sumber daya air + Struktur kelembagaan : - Daftar nama petugas ~ Alat komunikasi. + Tugas dan tanggung jawab masing-masing pelaksana di prasarana sumber daya air Persiapan a) Pemeriksaan kesiapan prasarana sumber daya air b) Penyiapan sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang terkait dalam penyelenggaraan alokasi air perlu ditingkatkan kesiapannya melalui + Pelatihan/penyegaran * Diskusi pemahaman rencana al si air dan SOP. ©) Pemeriksaan peralatan pengukuran/pemantauan termasuk kalibrasinya, d) Kesiapan SOP e) Pemeriksaan peralatan pendukung: Sarana komunikasi ‘* Komputer, perangkat lunak (software) untuk sistem monitoring, real-time monitoring system. ) Pembiayaan Operasional a) Pencatatan data penggunaan dan kondisi air yang meliputi_ nama pengguna/pemakai air, lokasi (desa/kecamatan/kabupaten), nama sungai tempat pengambilan, kapasitas pengambilan, tinggi muka air dan kualitas air. b) Pengamatan dan pemeriksaan kondisi operasi bangunan ukur. ©) Pengaturan distribusi air disesuaikan dengan rencana alokasi air dan pencatatan pelaksanaan sebagai bahan pengendalian alokasi air. d) Pelaksanaan penertiban terhadap pelanggaran pengambilan air baik yang mempunyai izin dan non izin. 1.24 Pelaksana Pelaksana pengaturan/alokasi air dilakukan oleh pengelola sumber daya air berdasarkan rencanaalokasi air rinci yang sudah ditetapkan. 4.3 Pengawasan dan Pengendalian Pengawasan dan pengendalian dilaksanakan oleh pengelola sumber daya air dengan tujuan agar pelaksanaannya sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditetapkan dan dapat mengurangi terjadinya penyimpangan pelaksanaan alokasi air. 1.3.1 Pengawasan Periode pengawasan dilakukan minimal dua kali dalam satu tahun yang dilaksanakan pada awal musim hujan dan awal musim kemarau. Bentuk pengawasan dilakukan dengan cara + Kontrol pelaksanaan alokasi air di lapangan + Penilaian kinerja sarana dan prasarana sumber daya air. ‘+ Penertiban penggunaan air. 1.3.2 Pengendalian Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan melaksanakan a) Koreksi terhadap pelaksanaan alokasi air, dilakukan_apabila penyimpangannya masih dalam batas toleransi yang telah disepakati, dengan melakukan upaya pencegahan. b) Koreksi terhadap rencana alokasi air rinci, dilakukan apabila terjadi penyimpangan yang melebihi batas toleransi yang telah disepakati, antara lain yang disebabkan oleh perubahan kondisi cuaca, bencana alam, sera perubahan kebijakan. 4.4 Pemantauan dan Evaluasi Tujuan untuk melakukan evaluasi terhadap proses penyusunan neraca air dan penyelenggaraan alokasi air sebagai perbaikan penyelenggaraan alokasi air, yang dilaksanakan setahun sekali dan menjadi tanggung jawab pengelola yang dilaksanakan oleh tim yang ditunjuk oleh pengelola sumber daya air. BAB Il KELEMBAGAAN 241 Pengaturan Kewenangan dalam pengaturanalokasi air adalah sebagai berikut a) Wilayah Sungai yang kewenangan pengelolaannya berada pada Pemerintah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum melalui. BBWS/BWS dan/atau Badan Hukum, b) Wilayah sungai yang kewenangan pengelolaannya berada pada Pemerintah Propinsi dilaksanakan oleh Dinas Teknis Propinsi_ yang bertanggung jawab di bidang sumberdaya air. Dalam hal telah terbentuk Balai PSDA WS penyelenggaraan diserahkan kepada Balai PSDA WS yang bersangkutan. c) Wilayah sungai yang kewenangan pengelolaannya pada Pemerintah Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Dinas Teknis Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang sumber daya air.Dalam hal telah terbentuk Balai PSDA penyelenggaraan diserahkan kepada Balai PSDA yang bersangkutan, 2.2. Pembiayaan ‘Sumber pembiayaan untuk penyelenggaraan alokasi air berasal dari + anggaran pemerintah; + anggaran swasta; dan/atau + hasil penerimaan biaya jasa pengelolaan sumber daya air. 2.3 Koordinasi 2.3.1 Lembaga koordinasi Dalam penyusunan rencana alokasi air, pengelola sumber daya air melakukan koordinasi dengan dinas/instansi terkait dan kelompok pengguna air dalam wadah koordinasi 23.2 Materi koordinasi antara lain mencakup : + usulan rencana alokasi air yang akan ditetapkan. + permasalahan di dalam penyelenggaraan alokasi air. + pertanggung-jawaban penyelenggaraan alokasi air. Mekanisme koordinasi Penyelenggaraan koordinasi dan konsultasi alokasi air dilakukan dalam wadah koordinasipada : * awalmusim kemarau; + awal musim hujan. Koordinasi tersebut dapat pula diselenggarakan sewaktu-waktu untuk membahas revisi rencana alokasi air. BAB Ill SISTEM PELAPORAN Laporan penyelenggaraan alokasi air terdiri dari : a) Laporan pelaksanaan Setiap. unit pelaksana di lapangan secara periodik (10 harian/15_harian) membuat laporan kepada Pemimpin pengelola sumber daya air tingkat wilayah sungai/propinsi/kab/kota. Isi laporan mencakup hasil pelaksanaan dengan mengisi formulir alokasi air, sebagai berikut : + Formulir A-01 untuk pencatatan penggunaan air + Formulir A-03 untuk pelaksanaan alokasi air pada lokasi intake sumber air. + Formulir A-04 untuk pelaksanaan alokasi air pada sumber air berupa waduk / embung * Formulir A-05 hasil realisasi perkembangan tanam dan panen_ padi rendeng/gadu. b) Laporan Bulanan Berdasarkan laporan pelaksanaan selama 1 (satu) bulan, pengelola alokasi air menyusun laporan bulanan (pada awal bulan berikutnya) dan menyampaikannya kepada Menteri Pekerjaan Umum cq Dirjen Sumber Daya Air, Gubernur, BupatiWalikota sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan alokasi air. |si laporan minimal mencakup data realisasi alokasi air, analisa pemantauan dan evaluasi penyimpangan (bila terjadi), masalah yang dihadapi, langkah yang telah dilakukan dan saran kebijakan yang perlu ditetapkan serta dilengkapi isian formulir, sb : + Formulir A-02 untuk rencana neraca air * Formulir A-06 hasil pemantauan pelaksanaan alokasi pada intake pengambitan air. 10 * Formulir A-07 dan A-08 hasil pemantauan pelaksanaan alokasi air pada sumber air berupa waduk /embung, * Formulir A-09 hasil realisasi -perkembangan tanam ‘dan panen_ padi rendeng/gadu. ©) Laporan Khusus Laporan khusus disampaikan. kepada pengguna air yang berisikan sebagai berikut + Pemberitahuan awal adanya penyimpangan. Pengelola alokasi air_menyampaikan® informasi. adanya penyimpangan alokasi air kepada Menteri Pekerjaan Umum cq Dirjen Sumber Daya Air, Gubernur, Bupati/Walikota dan pengguna air apabila berdampak luas/lintas unit pelaksana. Dalam hal penyimpangan berdampak lokal, laporan disampaikan oleh unit pelaksana yang bersangkutan kepada pengguna air. + Pemberitahuan penyelesaian keluhan pengguna air. Pengelola alokasi air menyampaikan laporan penanganan penyelesaian keluhan kepada pengguna air. Dirjen Sumber Daya Air ees DR. Ir. Mohamad Hasan, Dipl, HE NIP. 195305091978111001 " era mp tpn PengnesnPengedaan| SANAAN KASIAIR Hi aa aa an nn a maaan —| gaan a es “Mengimplanata pee TaN A a na rnb Teele iene sem eeoee sone es i Fea | sass — ea s sie test ra Feaeama —] can Sasa sora) Pea AE Evaluasi SOOZINILAY FL "ON nd UeWEd FUNUORY SM 970, bovurnnenios 1d NVIOND ES se oo Ss Be OUPIH OWN LTId “P| nda Ndwe se Nsire6s) FALL EA OE | wag eutiou jse1edo wjod uepresepieg UeUEAET ( eH osz. oo 00° cosy cove coset | 901 cover | over | e660 | vase: | over. | 1 fee ase ea HOLNOO vo-v UrINWYOS (ueeuesypjog) = /RBUNS "WM 9POM BBUNS YEAELM ( g00z 3242 S} 1} “p's) JezeW RING : epoLieg SONNE / MNGWM UI NVVIGASHALIY Formule A-05 REALISASI PERKEMBANGAN TANAM DAN PANEN PADI RENDENG MT 2007/2008 BULAN APRIL DEKADE 4 DAERAH IRIGAS! JATILUHUR CONTOH (Pelaksanaan) Tahun ZOO [vin a Gather pg ag comme RARVitns (a) ET ae [2b ible [a Garapsetanam b Fanon [= dmtan oy owearah Target pki aya 933 ° ° ° ear a7 eekasi 47907 ° 0 | tram | 2oare | so.s2 kerawang 101,828 ° 0 | 41705 | 60.122 | 101,628 purwakarta 209 ° ° ° 209 299 lsubang 55,840 ° 0 | t24s | 44021 | 56,505 |patawa soho I) 670 he puso indramaye 24,388 ° ° eave | 17510 | 24,308 [Patawja 21h 100 na puso Tanah Ba T 0s sr aro Luar Tar ox Jaya ° a ° ° ° ° ckasi ° a ° ° o ° kerevang ° ° ° zara | 166 | 2409 JPurwakara ° a ° ° 0 ° lsubang ° a ° ° savs | 3475 ndramayu ° a ° ° a ° Tanah 7 a O27 ae ae REALISASI ALOKASI AIR PADA LOKASI PENGAMBILAN, Periode : Bulan Mei 2008 Form A-06 (Pemantauan) CONTOH eyah ung Kode Wt. Sung oa ae lam SU RANCAN x aie + flodoyo-Tuungeaung (28550) 1 250] atts] (138)] (10.80) 2 1250] 1260] 000] 0.00 3 1300] 1305] 005] 038 2 |iecan ea 1 rass] 1372] on] 428 2 rae] 1372] 020/208 3 1383] 1328] @55] (a7) 2 fica Kenan 1 reso] 1212] (438)] 655) 2 1650] 1658 008/04 3 reso] 1575] 75] (485) 4 fonts 1 3s] 217] ran] aae) 2 35q] 207] (xsi) a1.) 3 352] 129] (r69] asa] 5 [isaion 1 ox] o#7| 010] 2703 2 033] aco] (038)] 10000) 3 033] oo] ° (028)] (100.00) 6 [Prva tip 1 20.00] 2000] 000] 000 2 2000] 3022] 1922) 98.10 3 2000] 300i] 1901] 99.05 7 |ootasramas 1 2080] 2780] on) 78) 2 295o] 2903] oan] (159) 3 a250o] 2762] (4.88)] (15.02) 8 |ket Kono 1 toss] sai] 57] sso 2 roa] t4as] 08] aaa 3 92o] 1369] 440] 47.26 © |kavwides 1 20] 201] oor] aso 2 200] oe] v1.20] 2.00) 5 200] 191] eon] 50) 10 {ruden 1 142] 182] 0.00] 000 2 +30} 490] - 0.00] 000 3 in| 177, 0.00] 0.00 +) Devas da pots yang tlh psa dalam rapat Korsngs dla wadshkoordias! SOA ‘Kode WS: Menurit Pemen PUN. 1 A/PRTA2008 ose. ost ooo've. os. 00 ooo're. os'ez. cosy, oor cover | 9860 | ootos ove sot | o0%ey 9002/WLYANY LF “ON Ad UsUOS UNUEML : SM 3POH eu o0'80s co'say 966'0 6660 HOLNOD Lo-v aynusio4 (uenvyurwed) ( s00z sz Le 183 "P's) JexeWW UBING : poe ONNEWA | MGM UIV NVVIGASYSLay veseL vesel osset ooses seado ejod ueysesepseq ueUEhe (. S| He z coorien | war co re Gaocen| a eae we wr Ber ee — erga, co Togas aan wenn agai worm) an ew] ar a ad | eens armen eee HOLNOO TWA~Lsty SA VI0d 0-Y syMUOS Formule A-09 REALISASI PERKENBANGAN TANAM DAN PANEN PADI RENDENS. ‘MT 2007/2008 SAMPAI DENGAN 30/08/08 DAERAH IRIGASI JATILUHUR CONTOH (Pemantauan) Tahun 2008 5 TR a nai Pana Target ox save = ° ° 0 | er | oe estas aor | 0 | 0 | ase | sansa | assez arwang tore | 0 a | stoer | raze | sorsze Punks 20 o | 0 | a | a Jssbera soos | 0 | 0 | 4200 | saais | e608 patna she [ero nema rama raze | 0 | 0 | sone | so7se | 24380 Pata tt ha ooh EEE SET Lae Target ok saya ° cleo ° ° 6 potas 0 o | ° ° ° arwang ° o | o | 2am | rs | 2a purakaia 0 ° ° ° 0 ° sunang ° o | 0 0 | aes | oars nema ° o | o ° 0 ° Ea) a Toe a

You might also like