You are on page 1of 21
Teknk_FIK-ITS 15 2. Garis tepi kertas gambar Setiap gambar kerja harus mempunyai garis tepi pada masing-masing sisinya. Pada umumnya garis tepi tersebut jaraknya adalah sama untuk semua sisi, biasanya 5 mm atau 10 mm. Apabila kertas gambar ini akan dibukukan (diodnerkan) dimana pada bagian sisi kirinya diplong (dilubangi), maka pada sisi sebelah kiri dibuat lebih besar dibandingkan dengan sisi-sisi lainya Py Gb.2.25 Garis tepi kertas gambar Normalisasi ukuran kertas gambar Ukuran x y b AO 841 1189 10 Al 594 841 10 AQ 420 594 10 Hagalkan a3 297 420 10 — Ad 210 297 5 AS 148, 210 5 Bila dibutuhkan ukuran kertas gambar yang lebih panjang, dapat dipilih dari ukuran Khusus yang diperpanjang, yang diturunkan dari seri A Ukuran-ukuran ini diperoleh dengan memperpanjang sisi pendek dari ukuran dari sisi pendek dari ukuran dasar yang di Contoh ukuran kertas gambar yang dipe: A3 x3 420 A3x4 420 x 1189 A3x5 420 x 1486 3. Melipat kertas gambar Kertas gambar perlu dilipat dengan ukuran standar A4, sehingga memudahkan mem- bawa/ menyimpannya, karena ukuran A4 sama dengan standar kertas administrasi, kotak surat, tas kantor dsb. Semua gambar dalam keadaan dilipat, kotak nama harus terletak diatas/ dimuka dari lipatan tersebut. Di halaman berikut ini ditunjukkan cara melipat kertas gambar dengan ukuran A3 dan AO. Menggambar Teknik _FIK - ITS 18 Bab 3. Garis dan Huruf dalam Gambar 3.1 Macam-macam garis dan tebal garis Didalam menggambar teknik setiap macam dan tebal garis mempunyai bentuk dan tebal sesuai penggunaannya, seperti pada tabel di bawah ini dan Gb.3.1 dan Gb.3.2 memper- lihatkan contoh-contoh penggunaan garis tersebut. Jenis garis Macam garis Contoh-contoh Penggunaan A} | 0,6 | Garis tebal 1. Garis benda yang langsung 0,8 terlihat. .. Garis tepi. Garis penunjuk ukuran, garis bantu, garis penunjuk Garis arsir 01 . Garis untuk penampang yang 0,2 diputar ditempat Garis khayal yang terjadi dari perpotongan yang dibulatkan . Garis dasar ulir c - Garis bebas tipis |1. Garis potong, yang menghi- O1 langkan sebagian benda —+—+—+— | 0,2 . Garis batas antara bagian benda yang dipotong dan sebagian dalam pandangan Sv B Garis tipis oN 5 Ny DI 0,3 | Garis sedang Garis benda yang terhalang/ 1 0,4 | (putus-putus) tidak langsung terlihat ken! © | ——..__} 1 | Garis tipis 1. Garis sambu Hopelkan! | 0,2 | (strip titik) 2. Bagian benda yang terletak | didepan penampang irisan F 0,2 | Garis strip titik |. Garis untuk memotong 0,6 | (strip tebal pada | penampang ujung-ujungnya) GS Garis tebal Garis untuk menunjukkan | 0,6 | (strip titik) permukaan yang akan men- dapatkan tambahan pekerjaan 1 Zi A i Gb.3.1 Conteh pengunaan garis Menggamber Teknik _FTK~ ITS 20 3.2. Huruf dan Angka Dalam gambar teknik, huruf, angka dan lambang dipergunakan untuk memberikan catatan, ukuran, judul dsb., disamping gambar itu sendiri. Ciri-ciri yang perlu pada huruf dan angka dalam gambar teknik, ialah: jelas dan seragam, Dalam ISO 3098/1-1974 diberikan contoh-contoh huruf dan angka, satu untuk huruf miring dan satu untuk huruf tegak, kedua-duanya boleh digunakan. Pada Gb.3.3. diberikan contoh untuk huraf dan angka yang miring te 123456 63mm ABCODE} sa KLMNOP s 4mm UVWK YZ 32mm abcdefghijf 25mm klimnoparst 2mm guesyz Bentuk huruf-buruf JIS, Menggambar Teknik _FTK ~ITS 21 Ukuran huruf Tinggi A dari huruf besar diambil sebagai dasar ukuran. Daerah standar tinggi huruf! adalah sbb.: 2,5; 3,5;5;7; 10; 14 dan 20 mm. Tinggi A (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari 2,5 mm, Bila terdapat gabungan antara huruf besar dan huruf kecil, dengan huruf kecil setinggi 2,5 mm, maka h akan menjadi 3,5 mm. Tebal hurufd ditentukan oleh dua perbandingan standar d/h, yaitu untuk d/h = 1/14 dan dh = N10. Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi huruf-huruf kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara perbatasan-perbatasan diberikan pada tabel di bawah ini, Perbandingan huruf yang dianjurkan JI PLEA, Hurut A (d= 414) , Perban sitat a Ukune “ines! borat elasnmrias as 5 7 19 4 20 ‘Tinggi horaf boar ‘Tinggi hurut kee e}aoma|— 25 35 5 7 0 (Tapa tangkal dan kaki) Jarak antara horut @| clwsloss 05 07 1 14 2 28 Jaak minioamantara 5 | dof) |35 $9" aad Kirk misinumasare «| (6)aya| 105 15° 21-3 42 6 BA perkataan Tebal hurut @| yaa fots 025 035 05 a7 1 4, Huruf B (d= 4/10) Catatan; Jarak antara dua huruf @ boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi ef visual yang lebih baik; seperti misalaya LA, TV dsb., dh fa, sarca deogan tzbal Perba- sitae reat Ves Tinesi borat | cofioys so? “ ‘Tinga! baru besar ‘Tings Hurt beet ¢ | qhoys as nou (Fanpa tangs dan kaki jaca antare hurut @ | git 42 ok 4 SESE SEE are 8 | HN8)2 3 od ot ara minimum antara —¢ | (6/10) 4 3004 6 M2 perkauan Tebal hurut @ | onoe os 07 1 «iM 2 Catatan: Menggambar Teknik _FIK~ ITS 22 Bab 4 Kolom Nama dan Daftar Bagian Pada sudut kanan baweh dari setiap gam,bar haus ada kolom nama atau kotak nama yang menunyukkan identitas dari gambar tersebut, sebagai contoh nama gambar, dari instansi mana gambar itu dibuat, yang menggambar/ memeriksa/ mengetahui, skala, tanggal gambar, nomor gambar dan sebagainya, Bila gambar ini merupakan gambar susunan, maka perlu ada daftar bagian, yang diletakan langsung di atas kolom nama, yang terdiri dari kolom nomor bagian, jumlah, nama bagian, bahan dari benda tersebut serta catatan/ peringatan. Kolom nama dan daftar bagian ini ukurannya telah distandarisasi (lihat Gb.4.1) ye n 2 7 [saat ia *% bush peragy wf [nan mr Seas [|p capa is Lt [pve betes se BLA [ts penn (SP WD [em og wee [sw [1 [re opine 3 fares = [5 laps wan his pase et pene sta? 7 [0 [oerm Ex [25 [thang bask NOL 5 3 [2 [een ten sxe 3 [fe [a fete tontcen vn ng = 3 [1 fow ist_37 N04-C-b- Ye -12 “UIQ fee be be ane ET Trac pete bes tary o| ee le Sa pa ee pe PSS TOT TY =] fmdoon em F lea 2TH pening 2) | Qe Bema reno H Its | GEAR BOX Jone aaah [eet 50 [ oe 30 % {#2 _________—___—_-+ Gb. 4.1 Kolom nama dan daftar bagaian Bab § Petunjuk-Petunjuk Menggambar. 5.1. Persiapan dan langkah awal dalam menggambar 1, Menyiapkan peralatan gambar yang diperlukan seperti meja gambar, kertas gambar, pensil, rapido, jangka, karet penghapus dll. 2, membuat ruang gambar sesuai dengan ukuran kertas. 3. Membuat kotak nama disebelah kanan bawah ruang gambar. 4, Membagi ruang gambar sesuai dengan kebutuhan dan ukuran benda yang akan digam- bar, dalam pekerjaan ini dipertimbangkan pula skala gambar. Sebagai contoh kita ambil gambar sebuah penekan paking. Pertama-tama kita gambar dengan pensil, kemudian kita gambar dengan tinta, seperti pada halaman berikut. Menggambar Teknik _FIK - ITS b. Konstruksi dasar penggunaan jangka 27 / Melukis grs.tegak lurus terhadap g dititik A Membagi garis lurus AB hingga ditengah- tengah a " Melukis garis tegak lurus dari titik P terhadap garis lurus g Membagi grs AB menjadi 5 bagian sama Panjang tl Membagi sudut menjadi 2 bagian sama besar’ tanpa melukis sudut puncakaya. TT eK _ > Menggamber Teknik _FTK- ITS 28 | Memindahkan sudut Melukis sudut istimewa 30° , 45° dan 60° a SL | melukis segi ensm didalam lingkaran Melukis segi lima didalam lingkaran | /| Melukis garis singgung S dititik P S, 7 Menggambar Teknik _FIK- ITS 29 Cara-cara menggambar segi banyak beraturan. Unutan pengerjaan Bagilah diameter ini dengan n bagian sama panjang, Garis tengah FA dan GB diperpanjang keluar lingkaran sepanjang d/n (A-1) Bubungan perpanjangan FA di C dengan GB di D memotong lingkaran di E (terdekat dengan garis tengah yang dibagi n ). Panjang sisi-sisi segi banyak beraturan dari titik E ke titik 3 (selalu titik 3 ) a = banyaknya segi Menggambar Teknik _FTK- ITS 30 ¢. Hubungan lukisan jari-jari 1. Menghubungkan 2 garis diantara sebuah sudut dengan sebuah garis lengkung. 2 g 2 |% &| | 2. Menghubungkan 2 garis paralel dengan garis lengkung. % : \ xy ol 4 / Jarak antara 2 garis a=2R a>2R a<2R ) Pengetrapan g Salinlah gambar di atas ini : | Lukislah dan hubungkanlah garis-garis lengkung tersebut dengan teori yang benar. 38 Bidang proyeksi Pandangen depan Ganzguris Biding [amma dep penglihatan Bidang proyeksi progeny mea dope (Geyak lurus——_proyeks pada bidang proyeks) Gb. 7.2 Proyeksi ortogonal dari benda 7.2. Proyeksi ortogonal dalam Gambar Teknik Dalam gambar teknik kita mengenal dua macam proyeksi, yaitu : - Proyeksi Eropah atau proyeksi sudut pertama dan ~ Proyeksi Amerika atau proyeksi sudut ketiga 1. Proyeksi Eropah Ketentuan dari proyeksi Eropah, benda terletak antara pengamat dan bidang proyeksi Cara memproyeksikan : Benda yang akan kita proyeksikan harus kita rencanakan mana yang kita anggap se- bagai pandangan depan, misalnya A adalah pandangan depan, B pandangan atas, C pandangan kiri, D pandangan kanan, E pandangan bawah dan F pandangan belakang ditunjukkan oleh arah panah pada Go.7.3.a. Ini menunjukkan dari arah mana peng- amat/ orang akan memproyeksikan, Kemudian benda kita masukkan dalam kubus yang transparan (tembus pandang) Gb.7.3.b. Dengan ketentuan dari proyeksi Eropah di atas, maka gambar proyeksi pandangan depan (A) ada di bidang sisi belakang dari kubus, gambar proyeksi pan- dangan atas (B) ada di bidang sisi bawah, gambar proyeksi padangan sisi kiri (C) ada di bidang sisi kanan, gambar proyeksi pandangan kanan (D) ada di bidang sisi kiri, gambar proyeksi pandangan bawah (E) ada di bidang sisi atas dan gambar proyeksi pandangan belakang ada di bidang sisi depan Gb.7.3.b. Kemudian sebagaian dari rusuk-rusuk dari kubus tersebut kita potong dan bidang sisinya kita rebahkan kebidang belakang dari kubus , sehingga menjadi satu bidang dengan gambar proyeksi pandangan depan. Bila garis-garis dari rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi Eropah seperti pada Gb.7.3.4. Citi-ciri dari hasil proyeksi Eropah ~ pandangan atas terletak di bawah pandangan depan ~ pandangan kiri terletak di kanan pandangan depan ~ pandangan kanan terletak di kiri pandangan depan - pandangan bawah terletak di atas pandangan depan Proyeksi Eropah ini banyak dipakai di negara-negara Eropah seperti : Jerman, Swiss, Perancis, Inggris, Rusia dsb. o| fa :] JF JEN c @ Gb. 7.4 Proyeksi Eropah atau proyeksi sudut pertama 2. Proyeksi Amerika Ketentuan dari proyeksi Amerika,bidang proyeksi terletak antara pengamat dan benda Cara memproyeksikan : Benda yang akan kita proyeksikan kita ambil sama dengan benda yang diproyeksikan dengan cara Eropah Gb.7.3.a, termasuk arah memandangnya, Kemudian benda kita masukkan dalam kubus yang transparan (tembus pandang) Gb.7.4.a. Dengan ketentuan dari proyeksi Amerika di atas, maka gambar proyeksi Pandangan depan (A) ada di bidang sisi depan dari kubus, gambar proyeksi pandang- an atas (B) ada di bidang sisi atas, gambar proyeksi pandangan kiri (C) ada di bidang sisi kiri, gambar proyeksi pandangan kanan (D) ada di bidang sisi kanan, gambar pro- yeksi pandangan bawah (E) ada di bidang sisi bawah dan gambar proyeksi pandangan belakang (F) ada di bidang sisi belakang Gb.7.4.a. Menggamber Teknik _FTK - ITS 40 Kemudian kubus kita potong sebagian dari rusuk-rusuknya dan bidang sisinya kita rebahkan kebidang depan dari kubus, sehingga menjadi satu bidang dengan gambar proyeksi pandangan depan. Bila garis-garis dari rusuk kubus tersebut kita hilangkan, maka terlihat hasil proyeksi ‘Amerika seperti pada Gb.7.4.c Ciri-ciri dari hasil proyeksi Amerika : - pandangan atas terletak di atas pandangan depan ~ pandangan kiri terletak di kiri pandangan depan - pandangan kanan terletak di kanan pandangan depan - pandangan bawah terletak di bawah pandangan bawah Proyeksi Amerika ini banyak dipakai di Amerika, Canada, Jepang, Australia dsb. Gb. 7.4, Proyeksi Amerika atau proyeksi sudut ketiga 7.3. Perbandingan antara proyeksi Eropah dan proyeksi Amerika Melihat hasil proyeksi Eropah Gb.7.3.d dan hasil proyeksi Amerika Gb.7.4.c. Gambar proyeksi dari masing-masing pandangan, baik untuk proyeksi Eropah maupun proyeksi Amerika : bentuk gambarnya tidak ada perbedaan sama sekali, hanya letak gambar pro- yeksi tethadap pandangan depan dari proyeksi Eropah merupakan kebalikannya dari proyeksi Amerika. Oleh karena perbedaan yang sngat penting.ini, harus dicatat bahwa dua cara proyeksi ini jangan dipakai bersamaan dalam satu gambar. Dalam standard ISO (SO/DIS 128) telah ditetapkan bahwa kedua cara proyeksi ini boleh dipergunakan. Menggambar Teknik _FIK - ITS 41 Jika pada suatu gambar telah ditentukan cara proyeksi yang dipakai, maka cara yang dipakai harus dijelaskan pada gambar dengan memakai lambang/ kode proyeksi seperti pada Gb.7.5, lambang ini diletakkan pada tempat yang telah disediakan di kolom nama. ao ©a (@) ProyeksiEropah _____(b) Pioyesi Amerika Gb. 7.5 Lambang/ kode proyeksi Keuntungan dari gambar proyeksi Amerika, bentuk bendanya dapat langsung dibayang- kan dengan pandangan depan sebagai patokan, karena arah pandangan yang lain letak- nya terhadap pandangan depan adalah sama. Misalnya pandangan kanan letaknya dika- nan padangan depan dsb.,sehingga tidak menimbulkan salah pengertian Teristimewa sekali untuk be: ng, susunan pandangan depan dan pandangan samping gambar proy dah sekali dibace . Gb.7.6 menunjuk- kan perbedaan antara kedua cara proyeksi i SS ea (2) Poros silindris Go. 7.6 Perbandingan proyeksi Eropah dan proyeksi Amerika Dengan cara proyeksi Amerika mudah untuk membuat pandangan tambahan atau pan- dangan setempat. Sebagai contoh benda pada Gb.7.7.a, digambar dengan pandangan tambahannya menurut proyeksi Amerika Gb.7.7.b ,dan menurut proyeksi Eropah seperti pada Gb.7.7.c. Contoh gambar ini menunjukkan cara proyeksi mana yang lebih unggul 4 (a) Benda (0) Proyeksi Amerika () Proyeksi Eropah Gb. 7.7 Perbandingan cara-cara proyeksi dalam hal pandangan khusus | 7.4, Penentuan pandangan depan dan jumlah pandangan Pandangan depan harus dipilih sedemikian rupa, sehingga dapat memberikan bentuk dan fungsi benda secara umum, dan jika pandangan depan ini belum dapat memberikan gambaran cukup dari benda tadi, pandangan-pandangan tambahan seperti misalnya pan- _Menagambar Teknik _FIK - ITS 42 dangan atas, pandangan kanan dsb. dapat ditambahkan Gb.7.8. Tujuan dari gambar kerja harus dapat memberikan bentuk benda secara lengkap dan jelas dengan jumlah pandang- an yang sesedikit mungkin. Hal ini memang tergantung dari bentuk bendanya. Berikut contoh untuk benda-benda yang dapat digambarkan dengan dua pandangan dan sudah menggambarkan benda secara jelas Gb.7.9. Jika bendanya berbentuk simetris, seperti misalnya sebuah poros, cukup digambarkan dengan sebuah pandangan dan hanya me- nambabkan lambang } pada ukuran diameter poros, seperti pada Gb.7.10 Pandangan dari atas r Ld a e x r a Prntangse co a Pandang us Kanan dari depan im Gb. 7.8. Memilih pandangan depan Gb. 7.9 Gambar dengan dua pandangan 220 Benda Gb. 7.10 Gambar dengan satu pandangan _Menggambar Teknk_FTK- ITS 43 Bab 8. Ulir Sekrup / Baut 8.1 Hal-hal yang perlu diketahui mengenai ulir Kisar : yang disebut kisar adalah jarak memanjang untuk satu kali putaran dari ulir. Ulir kanan : adalah ulir normal Gb.8.1.a. Ulir ini kalau diikuti garis ulirnya akan berputar menurut jarum jam Ulir kiri : adalah sebaliknya dari ulir kanan, kalau diikuti garis ulimya, akan berputar ber- lawanan jarum jam Gb.8.1.b. Ulir kiri jarang dipakai. Ulir luar ; dibuat dengan membubut atau mengerol pada suatu batang berbentuk silinder, misalnya pada baut atau pipa Ulir dalam : dibuat dengan dibubut atau ditap pada suatu lubang silinder, misalnya dipa- kai untuk mur. ‘Ukuran nominal ulir : adalah ukuran terbesar dari ulir tersebut. Misal M 48, maka dia- meter 48 mm adalah diameter ulir pada bagian terbesar. Untuk ulir luar, diameter 48 mm adalah diameter silinder pada bagian luar (sudut puncak). Untuk ulir dalam diameter 48 mm adalah diameter pada sudut pangkalnya. Sudut puncak : untuk ulir luar adalah diameter terbesar dan untuk ulir dalam adalah diameter yang terkecil. Sudut pangkal : untuk ulir luar adalah diameter terkecil dan untuk ulir dalam adalah diameter yang terbesar. Ulir sempurna : adalah bagian ulir, dimana diameter terbesar dan terkecilaya masih tetap. ‘Ulir tak sempurna : adalah bagian ulir berangsur-angsur berkurang sampai ke dalam nol. Ujupg ulir : adalah bagian ulir dimana ulir sempurna berakhir & ulir tak sempurna mulai ii tunggal : adalah ulir dimana semua puncak terletak pada suatu garis ulir yang sama Ulir majemuk : adalah ulir, dimana jalan ulir melalui dua atau lebih garis ulir yang se- bangun . Pada gambar Gb.8.1.¢ dan Gb.8.1.d terlihat pada keliling silinder ada dua buah garis ulir, dimana titik awalnya berbeda 180° = (@) Ulir kanan (©) Ulir kiri (©) Ulir majemuk fsa] @ Ulir majemuk G81 _Menggambar Teknk_FIK- ITS 54 Bentuk -bentuk arsiran sesuai dengan macam-macam bahannya menurut normalkisasi N47. (@) Besi tuang (©) Besi tuang dan baja tuang dapat ditempa Lia (b) Besi cair dan baja cair (© Baja istimewa (@) Aluminium dan paduannya (h) Air raksa, timbel, perak, seng dan paduannya. Gb.9.15 Bentuk-bentuk arsir Menggambar Teknik _FTK - ITS 76 Bab 11 Lambang tanda pengerjaan Lambang (simbol) ini dapat dipergunakan pada gambar untuk menyatakan suatu permukaan benda hanus dikerjakan atau tidak, bila dikerjakan bagaimana prosesnya dan kekasarannya ‘Untuk itu perlu adanya keterangan dan aturan mengenai lambang tanda pekerjaan tersebut dan cara penempatannya pada gambar. Lambang tanpa perintah tambahan Lambang dasar/ pokok yang tidak mempunyai arti untuk pengerjaan Harus dikerjakan dengan suatu mesin, lambang pokok ditambah garis mendatar Tidak boleh dikerjakan sedikitpun, lambang pokok ditambah lingkaran QS Lambang dengan harga kekasaran yang dikehendaki : Harga kekasaran yang harus dicapai dikerjakan dengan mesin, misal N6 | \ Harga kekasaran yang harus dicapai dikerjakan dengan cara-cara apapun boleh, keouali dengan mesin : | Harga kekasaran yang harus dicapai tanpa dikerjakan | sedikitpun, { ala] __Lambang (simbol) dengan tambahan perintah pengerjaan : Perintah harus dikerjakan dengan mesin, yang dikehendaki digerinda mesin gerinda Harus diberi ukuran kelebihan, untuk pengerjaan berikutnya ‘Arah alur/serat permukaan, bekas pengerjaan dengan mesin ; -L;=3X5M;C;R (ibattabel 11.1) Lambang, letak-letak perintah dan harga kekasaran : a = harga kekasaran dan tingkat kekasaran (N1 hingga N12) b = cara/ proses pengerjaan 2 ¢ = ukuran yang dilebihkan (dalam mm) d = arah alur/ serat bekas pengerjaan oVd Menggambar Teknik _FIK - ITS 7 ~ Harga kekasaran dengan lambang (simbol) = N ~ Tingkat kekasaran dengan angka 1 hingga 12 ~ Harga kekasaran Ra dalam satuan uum (mikrometer) - Penyimpangan rata-rata aritmetik Ra Cara Pengerjaan Ra dalam um enae Rs gahoeaseggs $8 s 8 flame cutting jt _ sawing = { | abrasive cutting shearing, fine blanking 7 ‘sand blasting = ball blasting - KB turning I superfine turning __ planing, shaping drilling, boring 44 - conntersinking + reaming | face milling peripheral milling broachin; + scraping | face grinding [ae peripheral grinding : Ct piain grainding I ' + honing | superfinish L | [ plain lapping I round lappi [polishing spark erosion I ‘ cl kasar normal _halus ~kasar = harga kekasaran permukaan yang dicapai dengan pengerjaan kasar. ~normal = harga kekasaran permukaan yang dicapai dengan pekerjaan normal/ sedang ~halus = harga kekasaran permukaan yang dicapai dengan pekerjaan khusus/ halus _Menggambar Teknik FIK~ ITS 78 Tabel 11.1 Lambang arah alut/ serat bekas pengerjaan Lambang Pengertian i Seiaiar dengan bidang proyeksi, == _} dan'pandangan di mana lambang- S 3 nya dipergunsken han bekas pengerjaan [Bethea is Mueriieme —S E ya dipergunakan A. ase WL vrptrioan suns pat cing dn en SS X ne rela tehadap Bang prox yea pandngan cl ane fo aan Laer aherantine at Fe aan M__| Batam segata ara Kran ih bus reli oragg bih ultla_ \ Ci | eee easter aya dipergunakan Saag a pa fe. Ro | Sees ier tang Staonal & @ Peletakan tanda-tanda pengerjaan ‘Tanda-tanda pengerjaan itu harus diletakkan langsung pada permukaan masing-masing, bilamana mungkin. Dan hanya sebuah tanda saja untuk permukaan yang sama, seperti memberi ukuran. Lambang-lambang maupun penulisan harus diletakkan demikian rupa, agar dapat dibaca dari bawah maupun dari sebelah kanan gambar As : “ L oO Pr Gb.11.1 Penunjukan lambang dalam gambar Menggambar Teknik _FTK-ITS 80 Tanda pengerjaan menurut Normalisasi N 785 Tanda pengerjaan ini adalah tanda pengerjaan yang lama, mengingat sampai saat ini tanda pengerjaan ini masih banyak dijumpai dalam gambar-gambar. Karena itu perlu kami jelaskan uraian dari tanda pengerjaan ini supaya dapat mengerti arti dari tanda pengerjaan tersebut. [Tanda pengerjaan Keadaan| Dipakai untuk permukaan tak bertanda | tak dikerjakan permukaan yang tak dikerjakan | tanda mendekati [permukaan yang didapat dengan menempa halus dalam Jacuan, memotong rata dengan las karbid, menuang halus tak dikerjakan _|dsb., yang mana selain membuang duri-duri atau dihalus- kan ditempat-tempat yang diperlukan, tidak dikerjakan _ lebih lanjut. satu segitiga permukaan yang didapat oleh pekerjaan pemotongan | kasar, umpamnanya diketam, dibubut, difrais, digerek, dikerjakan kasar |dikikir, yang mana bekas-bekas lekuk pengerjaan dapat terlihat. dua segitiga |permukaan yang didapat oleh pekerjaan pemotongan balus, umpamanya diketam, dibubut, difrais, diasah, dikerjakan halus |digerek, dikikir, yang mana bekas-bekas lekuk pengerjaan masih dapat terlibat. | tiga segitiga | permukaan yang didapat oleh pekerjaan pemotongan yang amat halus, umpamanya diketam, dibubut, difrais, diasah, dikerjakan amat |diempelas, dikikis dsb., yang mana bekas-bekas lekuk WHA, bakus pengerjaan hampir tak dapat terlibat dengan mata. Apabila selain tertulis

You might also like