You are on page 1of 4

ABSTRACT

DIANA HERMAWATI, (2005) STUDIES ON ACTIVITIES AND CHARACTERIZATION


OF ANTIMICROBIAL COMPOUNDS FROM SUMBAWA MARES MILK. Under the
supervision of MIRNAWATI SUDARWANTO as the Chairman of Advisory
Committee, SOEWARNO T. SOEKARTO, FRANSISKA R. ZAKARIA, SOFJAN
SUDARDJAT and FADJAR SUMPING TJATUR RASA as members of Advisory
Committee.

Mares milk is a natural secretion of mammary gland of mare recently the so


called wild horse milk is believed in cure effects to some diseases such as
tuberculoses, typhoid fever, anemia, diarhea, leucaemia and cancer.
The main objectives of the research are to find out the antimicrobial substance
in Sumbawa mares milk including (1) observation of the field condition of mares milk
production and cultivation of Sumbawa horses, (2) verification of the antimicrobial
activity of Sumbawa mares milk, (3) evaluation of the antimicrobial substance in
mares, (4) the influence of heating and storaging on the activity of antimicrobial
substances, (5) the spectrum of antimicrobial substance against pathogenic or food
spoilage bacterias, (6) the polarity characteristics of antimicrobial compounds, and (7)
Isolation, identification and characterization of the antimicrobial compounds of
Sumbawa mares milk.
It was observed that the wild horse milk was produced from mares in the
island of Sumbawa (districts of Sumbawa, Bima and Dompu), West Nusa Tenggara
Province. Horses in Sumbawa island are raised extensively in the forest or savanah in
the mountainous areas and were left there at days and nights. The farmers usually milk
mares in the field at night. It was also observed that Sumbawa mares milk had a
special features i.e. not spoile until five months storage at room temperature without
any treatments such as pasteurization, freezing or adding a preservative substance.
This condition indicated that Sumbawa mares milk contains a natural antimicrobial
compound.
The result of the verification of the antimicrobial activity in Sumbawa mares
milk showed that milk samples from farmers and distributors had strong antimicrobial
activity. It means that Sumbawa mares milk contains antimicrobial compounds.
The stability test of the antimicrobial activity (of the milk) revealed that it was
influenced by the length of storage time but slightly decreased by heating, about 26,6%
of the initial activity.
The next experiment was to measure the spectrum of antimicrobial activity of
Sumbawa mares milk by using nine bactericid species of gram positive and gram
negative as well as pathogens and food spoilage types. This experiment resulted in
data that the antimicrobial compounds of Sumbawa mares milk was a broad spectrum
of antimicrobial activity. In general, gram positive bacteria was more sensitive
compared to gram negative bacteria, however Vibrio cholerae, a gram negative
bacteria, was the most sensitive to antimicrobial substance of mares milk, therefore
Sumbawa mares milk could be used to cure diarhea caused by Vibrio cholerae.
The polarity characteristics of antimicrobial compound was known by using 6
solvents of different the polarity. The result indicated that methanol was the best
solvent for antimicrobial compounds of Sumbawa mares milk.
The fractionation of antimicrobial compounds of Sumbawa mares milk using
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) resulted seven (7) fractions. The
first three fractions had no antimicrobial activity while the last four had. One out of four
active fractions (that was the 7th fraction, the last fraction) had a strong antimicrobial
activity, 206 mm2 area of clear zone.
The identification of the 7th fraction by using Bradford method indicated a
protein compound, and by using electrophoresis it was found out that the molecular
weight of the protein was 61,0 kD.
The experiement was to characterize the protein compound of the mares milk
antimicrobial substance by using infra red spectrophotometer while for its carbohydrate
compound by using ultra violet spectrophotometer. The result of this experiment
demonstrated that the protein was a galactose containing glucoprotein.
Since the glucoprotein contains a galactose unit, it was suggested that the
name of the 7th fraction is galactoequin or galactoferrin.
ABSTRAK

DIANA HERMAWATI. KAJIAN AKTIVITAS DAN KARAKTERISASI ANTIMIKROBA


DARI SUSU KUDA SUMBAWA (HORSE MILK). Di bawah bimbingan: Prof. DR.
drh. Hj. MIRNAWATI SUDARWANTO sebagai ketua; Prof. DR. SOEWARNO T.
SOEKARTO; Prof. DR. Ir. FRANSISKA R. ZAKARIA, M.Sc; DR. drh. SOFJAN
SUDARDJAT, D. MS; dan drh. FADJAR SUMPING TJATUR RASA, Ph.D, sebagi
anggota.

Susu kuda Sumbawa adalah susu yang berasal dari ambing kuda betina yang
sehat tanpa ditambah atau dikurangi zat apapun yang secara empiris telah digunakan
sebagai obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit saluran
pencernaan, tuberkulosis, anemia, radang paru-paru dan kanker.
Tujuan penelitian ialah menemukan senyawa antimikroba dari susu kuda
Sumbawa melalui penelitian sebagai berikut : (1) Mengamati kondisi lapangan cara
produksi dan penanganan kuda Sumbawa, (2) Verifikasi aktivitas antimikroba dari susu
kuda Sumbawa, (3) Mengkaji kemungkinan daya antimikroba berasal dari jenis-jenis
tumbuhan tempat pengembalaan kuda Sumbawa, (4) Mengetahui pengaruh
pemanasan dan penyimpanan terhadap stabilitas aktivitas antimikroba susu kuda
Sumbawa, (5) Mengetahui spektrum antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri
patogen dan perusak pangan, (6) Mengetahui sifat polaritas senyawa antimikroba dan
(7) Isolasi, Identifikasi dan Karakterisasi senyawa antimikroba susu kuda Sumbawa.
Dari observasi lapangan, susu kuda liar berasal dari kuda di pulau Sumbawa,
Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dipelihara secara ekstensif (liar) di hutan, gunung
dan padang rumput.
Susu kuda Sumbawa mempunyai keistimewaan yaitu tidak mengalami
penggumpalan dan kerusakan meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa diberi bahan
pengawet apapun, serta tahan disimpan pada suhu kamar sampai 5 bulan. Sifat ini
memberi petunjuk bahwa dalam susu kuda Sumbawa terkandung zat yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri yang diduga senyawa antimikroba
alami.
Hasil verifikasi antimikroba terhadap sampel susu kuda Sumbawa yang berasal
dari peternak dan pedagang dan menunjukkan adanya aktivitas antimikroba yang kuat
dalam susu kuda tersebut dengan diameter hambatan 15,18 34,63 mm.
Selanjutnya dilakukan uji stabilitas antimikroba susu kuda Sumbawa dengan
pemanasan dan penyimpanan, hasilnya: pemanasan 70oC selama 10 menit
menurunkan aktivitas antimikroba, sedangkan penyimpanan pada suhu kamar sampai
5 bulan tidak menurunkan aktivitas antimikroba susu kuda Sumbawa.
Spektrum antimikroba susu kuda dapat diketahui dengan dilakukan pengujian
terhadap 9 jenis bakteri patogen dan perusak pangan. Hasilnya menunjukkan bahwa
antimikroba dalam susu kuda mempunyai spektrum yang luas, dan ternyata bakteri
gram positif lebih sensitif dibandingkan dengan bakteri gram negatif. Bakteri Vibrio
cholerae yang bersifat gram negatif tetapi sangat peka terhadap susu kuda Sumbawa
yang mengindikasikan susu kuda Sumbawa dapat digunakan untuk menyembuhkan
penyakit saluran pencernaan seperti diarhea.
Sifat polaritas senyawa antimikroba dari susu kuda Sumbawa dapat diketahui
dengan menggunakan 6 jenis pelarut yang berbeda tingkat polaritasnya. Dari hasil
analisis tersebut, pelarut metanol adalah pelarut terbaik yang dapat digunakan untuk
melarutkan senyawa antimikroba dari susu kuda Sumbawa.
Fraksinasi senyawa antimikroba dari susu kuda Sumbawa dengan Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi (KCKT) menghasilkan 7 fraksi dimana 4 fraksi mempunyai aktivitas
antimikroba dan satu fraksi diantaranya yaitu fraksi 7 yang mempunyai aktivitas
antimikroba yang paling kuat.
Uji terhadap sifat fraksi 7 dengan metode Bradford menunjukkan bahwa fraksi 7
adalah senyawa protein dan uji kuantitatif dengan elektroforesis menunjukkan hanya
satu pita protein, dan mempunyai berat molekul 61,0 kD.
Dengan menggunakan spektrofotometer infra merah hasilnya menunjukkan
bahwa fraksi 7 adalah senyawa glukoprotein dan dengan uji spektrofotometer UV
ternyata fraksi 7 mengandung galaktosa.
Berdasarkan hasil karakterisasi bahwa senyawa antimikroba fraksi 7 dari susu
kuda Sumbawa adalah senyawa glukoprotein yang mengandung galaktosa, maka
fraksi 7 yang memiliki daya antimikroba paling kuat dari susu kuda Sumbawa diusulkan
untuk dinamakan galaktoequin atau galaktoferin.

You might also like