Professional Documents
Culture Documents
2005dhe Abstract PDF
2005dhe Abstract PDF
Susu kuda Sumbawa adalah susu yang berasal dari ambing kuda betina yang
sehat tanpa ditambah atau dikurangi zat apapun yang secara empiris telah digunakan
sebagai obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit saluran
pencernaan, tuberkulosis, anemia, radang paru-paru dan kanker.
Tujuan penelitian ialah menemukan senyawa antimikroba dari susu kuda
Sumbawa melalui penelitian sebagai berikut : (1) Mengamati kondisi lapangan cara
produksi dan penanganan kuda Sumbawa, (2) Verifikasi aktivitas antimikroba dari susu
kuda Sumbawa, (3) Mengkaji kemungkinan daya antimikroba berasal dari jenis-jenis
tumbuhan tempat pengembalaan kuda Sumbawa, (4) Mengetahui pengaruh
pemanasan dan penyimpanan terhadap stabilitas aktivitas antimikroba susu kuda
Sumbawa, (5) Mengetahui spektrum antimikroba terhadap beberapa jenis bakteri
patogen dan perusak pangan, (6) Mengetahui sifat polaritas senyawa antimikroba dan
(7) Isolasi, Identifikasi dan Karakterisasi senyawa antimikroba susu kuda Sumbawa.
Dari observasi lapangan, susu kuda liar berasal dari kuda di pulau Sumbawa,
Nusa Tenggara Barat (NTB), yang dipelihara secara ekstensif (liar) di hutan, gunung
dan padang rumput.
Susu kuda Sumbawa mempunyai keistimewaan yaitu tidak mengalami
penggumpalan dan kerusakan meskipun tidak dipasteurisasi dan tanpa diberi bahan
pengawet apapun, serta tahan disimpan pada suhu kamar sampai 5 bulan. Sifat ini
memberi petunjuk bahwa dalam susu kuda Sumbawa terkandung zat yang dapat
menghambat pertumbuhan atau membunuh bakteri yang diduga senyawa antimikroba
alami.
Hasil verifikasi antimikroba terhadap sampel susu kuda Sumbawa yang berasal
dari peternak dan pedagang dan menunjukkan adanya aktivitas antimikroba yang kuat
dalam susu kuda tersebut dengan diameter hambatan 15,18 34,63 mm.
Selanjutnya dilakukan uji stabilitas antimikroba susu kuda Sumbawa dengan
pemanasan dan penyimpanan, hasilnya: pemanasan 70oC selama 10 menit
menurunkan aktivitas antimikroba, sedangkan penyimpanan pada suhu kamar sampai
5 bulan tidak menurunkan aktivitas antimikroba susu kuda Sumbawa.
Spektrum antimikroba susu kuda dapat diketahui dengan dilakukan pengujian
terhadap 9 jenis bakteri patogen dan perusak pangan. Hasilnya menunjukkan bahwa
antimikroba dalam susu kuda mempunyai spektrum yang luas, dan ternyata bakteri
gram positif lebih sensitif dibandingkan dengan bakteri gram negatif. Bakteri Vibrio
cholerae yang bersifat gram negatif tetapi sangat peka terhadap susu kuda Sumbawa
yang mengindikasikan susu kuda Sumbawa dapat digunakan untuk menyembuhkan
penyakit saluran pencernaan seperti diarhea.
Sifat polaritas senyawa antimikroba dari susu kuda Sumbawa dapat diketahui
dengan menggunakan 6 jenis pelarut yang berbeda tingkat polaritasnya. Dari hasil
analisis tersebut, pelarut metanol adalah pelarut terbaik yang dapat digunakan untuk
melarutkan senyawa antimikroba dari susu kuda Sumbawa.
Fraksinasi senyawa antimikroba dari susu kuda Sumbawa dengan Kromatografi
Cair Kinerja Tinggi (KCKT) menghasilkan 7 fraksi dimana 4 fraksi mempunyai aktivitas
antimikroba dan satu fraksi diantaranya yaitu fraksi 7 yang mempunyai aktivitas
antimikroba yang paling kuat.
Uji terhadap sifat fraksi 7 dengan metode Bradford menunjukkan bahwa fraksi 7
adalah senyawa protein dan uji kuantitatif dengan elektroforesis menunjukkan hanya
satu pita protein, dan mempunyai berat molekul 61,0 kD.
Dengan menggunakan spektrofotometer infra merah hasilnya menunjukkan
bahwa fraksi 7 adalah senyawa glukoprotein dan dengan uji spektrofotometer UV
ternyata fraksi 7 mengandung galaktosa.
Berdasarkan hasil karakterisasi bahwa senyawa antimikroba fraksi 7 dari susu
kuda Sumbawa adalah senyawa glukoprotein yang mengandung galaktosa, maka
fraksi 7 yang memiliki daya antimikroba paling kuat dari susu kuda Sumbawa diusulkan
untuk dinamakan galaktoequin atau galaktoferin.