You are on page 1of 9

My name : Costy Pandjaitan

Curriculum Education : CVRN,SKM,MARS.,PhD


My DOB : 15 Agustus 1957
My status : Married

Vitae Organisasi: Perdalin, HIPPII, ICAs, Pokja PPI Kemenkes, PERSI


Contact : 0815 100 78374, 081296327022, Email: costypandjaitan@yahoo.com
Work Experiences:
Cardiac Emergency Unit RSCM (1979 1984)
Cardiac Emergency Unit NCCH Harapan Kita (1984 1999)
Infection Prevention Control Practitioner (1999- 2006)
Head of Infection Prevention Control Practitioner (2006- 2012)
Kasub.Komite Keperawatan bidang mutu (2012-2013)

Education/Course : Tim Penyusun buku:


Basic Course Infection Control APSIC, Singapore (2001) 1.Pedoman & Manajerial PPI Kemenkes
Advanced Course Infection Control APSIC , Singapore (2001) 2.Disinfection &Sterilization ASEAN of APSIC
Advanced Course Infection Control Hong Kong, (2004) 3.Pedoman PPI di GILUT
MOT Course Infection Control , MOH (2006) 4.Pedoman PI HIV P2PL
MOT Course Infection Control WHO/CDC, Thailand (2008)
Congress APSIC, Hong Kong ( 2003),Singapore (2005) NARA SUMBER PPI:
MALAYSYA (2007),MACAU (2009),Melbourne ( 2011), Shanghai (2013) 1. BUKR Kemenkes 6. Pelkesi

3M Health Care Academy Congress Infection Prevention Control, Tokyo(2009) 2. Kopartemen PPI PERSI
SM

Course Infection Prevention Control APSIC, Singapore (2010) 3. Perdalin


Course Infection Prevention Control CDC/WHO, Hong Kong (2010) 4.HIPPII
Course Infection Prevention Control TB (2010) 5.IHT Rumah Sakit

Peran IPCN dalam Surveilans HAIs, Experiences in abroad :


Attachment at Intensive Care Unit, St Vincent Hospital Sydney Australia (1985)
Attachment at Infection Control Unit Singapore General Hospital, Singapore(2001)

Audit, dan ICRA Disampaikan pada Workshop


Attachment at Infection Control Unit , Queen Mary Hospital Hong Kong (2006)
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Ho Chi Minh (Vietnam), (2011)
Meeting Infection Prevention Control ASEAN, Manila, Philippine ( 2011)
Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia Visited St. Luke Hospital Tokyo, Japan (2012)
Costy Pandjaitan, CVRN., SKM., MARS., PhD. Bekerjasama dengan PT 3M Indonesia Visited Tsukuba University Hospital, Japan (2012)

3M Health Care Academy


SM Aula Griya Puspa RSUP Persahabatan, 30 April 2016
3M 2015. All Rights Reserved 3M Health Care Academy
SM

3M 2015. All Rights Reserved 2

Pendahuluan Masalah Mortalitas


Biaya
Tuntutan
HH
APD
Latar Belakang
Morbiditas Limbah
hukum Lingkungan
Peralatan Perawatan Ps
HAIs PPRA Penanganan Linen
Kes. Karyawan
PERAN IPCN
Penempatan Pasien
Etika batuk
Penyuntikan yang aman
Praktil lumbal punksi

PRAKTISI KLINIK ADVOKATOR EVALUATOR


VAP,IADP
ILO,ISK
Airborne SURVEYOR KONSULTAN INVESTIGATOR
Droplet
Menerapkan
Contact AUDITOR KOORDINATOR PENELITI
Bundles of
HAIs
Komite PPI EDUKATOR KOMUNIKATOR FASILITATOR
Tim PPI
IPCN MANAJER MEMBER
MOTIVATOR
Audit
ICRA IPCN
3M Health Care Academy 3M Health Care Academy
SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 3 3M 2015. All Rights Reserved 4

Fenomena gunung es Pengertian Surveilans


PERAN IPCN

SURVEI HAIs
Pengumpulan data kesehatan yang penting secara terus menerus
Why? sistematis, analisis dan interpretasi dan didesiminasikan kepada
Perencanaan Surveilans Pasif
Orang ruangan
pihak pihak yang berkepentingan secara berkala untuk digunakan
Pengumpulan
Tidak kompeten dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu tindakan
Sambilan
Analisa
Why?
pelayanan kesehatan
Interpretasi Tidak ada
IPCN Purnawaktu
Komunikasi
Why?
Evaluasi NO CARE

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 3M 2015. All Rights Reserved 6


Tujuan Surveilans Apa
yang Disurvei?
Infeksi lain
1. Memperoleh data dasar Scabies
Infeksi
Daerah
2. Kewaspadaan dini KLB Diare Operasi

3. Menilai standard mutu pelayanan


Infeksi
4. Sebagai sarana mengidentifikasi malpraktek Dekubitus
SURVEILENS Saluran
(Masalah yang ada) Kemih
5. Menilai keberhasilan suatu program PPI
6. Meyakinkan para klinisi Infeksi
Plebitis
Aliran Darah
7. Sebagai suatu tolok ukur akreditasi Primer
Infeksi Ventilator
Pneumonia Associated
Pneumonia
3M Health Care Academy 3M Health Care Academy
SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 7 3M 2015. All Rights Reserved 8

SIAPA YANG
MELAKUKAN KAPAN DILAKUKAN SURVEI HAIs ?
SURVEI HAIs ?

Infection Prevention Control Nurse


(IPCN),yang memiliki kompetensi, Per 24 jam
pengalaman, mendapat pelatihan, Dalam waktu yang sama
bukan IPCLN

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 3M 2015. All Rights Reserved

Metode Surveilans Bagaimana Melakukan Survey?


1. Hospital wide, traditional Surveillance 1. Buat perencanaan survey bersama komite PPI
2. Periodic Surveillance 2. Lakukan pengumpulan data
3. Prevalence Surveillance 3. Lakukan analisa data
4. Target Surveillance 4. Interpretasi data
5. Outbreak threshold 5. Komunikasi data
6. Evaluasi data

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 11 3M 2015. All Rights Reserved 12


Perencanaan Surveilans Pengumpulan Data
1. Mengkaji populasi pasien 1. Mengumpulkan data surveilans setiap hari
2. Menseleksi surveilans hasil atau proses 2. Memilih metode dan sumber yang tepat
3. Menetapkan definisi surveilans 3. Data demografi, faktor risiko, penggunaan antimikoba, hasil kultur
spesimen
4. Metode observasi langsung merupakan Golden Standar
5. Data numerator (kejadian infeksi) dan denominator (lama hari
pemakaian alat,jumlah kasus operasi

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 13 3M 2015. All Rights Reserved 14

Analisa Data Interpretasi Data


Menghitung dan Stratifikasi 1. Bandingkan dengan data sebelumnya, apakah ada kenaikan atau
Insiden Rate:
Mengolah data dengan penurunan
Numerator
manual/komputerisasi ----------------- x 100/1000 2. Jika ada kenaikan atau penurunan cari kenapa terjadi hal itu
Denominator
Menggunakan statistik Melihat adanya penyimpangan 3. Jika belum memiliki data bandingkan dengan data NHSN (
Melihat kebenaran atau ada bias National Healthcare Safety Network)
Menghitung data numerator
Stratifikasi:
Stratifikasi:
dan denominator - Jenis operasi 4. Indonesia belum ada data nasional
- Kategori risk
Menghitung insiden rate

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 15 3M 2015. All Rights Reserved 16

Komunikasikan Data Distribusi IADP tahun 2008 di RSJPDHK


ICU Dewasa ICU Anak CVC IW Medikal IW Bedah IW Anak RA

Kepada pihak-pihak yang berkepentingan 5.9, (11%)


2, (4%) 6.4, (12%)
Audit Program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi
1.3,( 2%)

Direktur
9.5, (18%)
17.4, (33%)
Dokter yang merawat
Ruangan
10.4, (20%)

Data insiden rate infeksi rumah sakit periode 2001-2009 di

Evaluasi Data
RSJPDHK

70
Insiden rate per 1000 hari pemakaian

60

Mengevaluasi sistem surveilans 50 IADP


ISK
alat/hari rawat

40 HAP
VAP

1. Input 30

20
PLEBITIS
DEKUBITUS

2. Proses 10

0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

3. Output Tahun

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 17 3M 2015. All Rights Reserved 18


Pengertian Audit Tujuan Audit
Suatu proses kegiatan pemeriksaan tingkat Untuk menentukan apakah standar praktik tindakan yang
sudah dibuat telah dilaksanakan dengan baik
kesesuaian atau kepatuhan antara kondisi actual
dengan standar kriteria yang sudah dibuat Baik > 85 %

Sedang 76-84 %

Minimal < 75 %

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 19 3M 2015. All Rights Reserved 20

Siapa / Apa yang Diaudit? Siapa yang melakukan Audit?


1. Aspek manajerial Kebijakan, Pedoman, Program 1. Sendiri (organisasi sendiri)
2. Aspek klinis Standar Prosedur Operasional : Kebersihan tangan, 2. Pihak ke 2 (Pelanggan)
Penerapan Bundles HAIs 3. Pihak ke 3 ( Eksternal/independen)
3. Sarana & Prasarana Kelengkapan fasilitas : Kebersihan tangan,
Tempat sampah Auditor kompeten
4. Physical lay out, traffic flow CSSD, Laundry, Gizi dan independen

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 21 3M 2015. All Rights Reserved 22

Kapan Audit harus dilakukan? Menentukan scoring


1. Selama periode sibuk
Skoring formula
2. Waktu 15 -30 menit Kriteria ditandai dengan ya dan tidak
3. Peride 5 -10 hari Nilai kepatuhan adalah jumlah total ya dibagi jumlah total ya
dan tidak dikali 100%
4. Dilakukan setiap kuartal (tiga bulan)
Total jumlah Ya
5. Lebih sering data lebih akurat --------------------------------------- X 100 %
Total jumlah Ya & Tidak

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 23 3M 2015. All Rights Reserved 24


Bagaimana proses audit?
Rendahnya kepatuhan HH
Identifikasi masalah atau issue Fasilitas HH minmal R. lingkup
Infection Control Risk
Menata kriteria & standar Standar fasilitas HH
Kriteria pembuangan limbah
Membuat
form.tools
Assessment (ICRA)
Observasi praktikal/pengumpulan data Dengan mencatat ya dan
tidak pada form.tools

Bandingkan pelaksanaan dengan kriteria & standar Baik,sedang,


minimal

Desiminasikan hasil audit dan buat rekomendasi Yang berkepentingan,


direktur,unit,individu
Berdasarkan
Pelaksanaan perubahan rekomendasi

Evaluasi Identifikasi masalah Statistik

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 25 3M 2015. All Rights Reserved 26

Pengertian ICRA Tujuan ICRA


Suatu proses penilaian yang berfokus pada pengurangan risiko Untuk mencegah dan mengurangi resiko terjadinya HAIs pada pasien,
infeksi, melibatkan disiplin ilmu dengan mempertimbangkan populasi petugas dan pengunjung dan masyarakat di rumah sakit dengan cara:
pasien dan fasilitas 1. Mencegah dan mengontrol frekuensi dan dampak risiko terhadap
paparan kuman pathogen;
2. Melakukan penilaian terhadap masalah yang ada agar dapat
ditindaklanjuti berdasarkan hasil penilaian skala prioritas.

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 27 3M 2015. All Rights Reserved 28

Siapa melakukan ICRA? Kapan melakukan ICRA?

Who When
? ?
Multidisiplin ilmu Setiap tahun dan bila ada renovasi dan
pembangunan gedung

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 29 3M 2015. All Rights Reserved 30


Bagaimana melakukan ICRA? Penilaian Probabilitas / Frekuensi
TK Risk Deskripsi kejadian

0 Never Tidak pernah

How 1 Rare Jarang (Frekuensi 1-2 x /tahun)

? 2 Maybe Kadang (Frekuensi 3- 4 x/tahun)

Risk Assessment Tools 3 likely Agak sering (Frekuensi 4-6 x/tahun)


Probability,
Impact, dan
Current Systems.
Systems.
Item tambahan boleh ditambahkan jika diperlukan
4 Expect it Sering (Frekuensi > 6 12 x /tahun

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 31 3M 2015. All Rights Reserved 32

Penilaian Dampak / Resiko Sistem yang Ada


TK RIKS Deskripsi Dampak
TK RIKS Deskripsi Kegiatan
1 Minimal clinical Tidak ada cedera
1 Solid Peraturan ada, fasilitas ada, dilaksanakan
2 Moderate clinical Cedera ringan , mis luka lecet
Dapat diatasi dng P3K 2 Good Peraturan ada, fasilitas ada, tidak selalu dilaksanakan
3 Prolonged length Cedera sedang, mis : luka robek
of stay Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
3 Fair Peraturan ada, fasilitas ada, tidak dilaksanakan
Setiap kasus yg memperpanjang perawatan

4 Temporer loss of Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh 4 Poor Peraturan ada, fasilitas tidak ada, tidak dilaksanakan
function Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual
(ireversibel), tdk berhubungan dng penyakit

5 None Tidak ada peraturan


5 Katas
Katastropik Kematian yan
yang
ang ti
tidak berhubungan de
dengan
ngan perjalanan penyakit

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 33 3M 2015. All Rights Reserved

Penentuan Skor Prioritas ICRA


SKOR =
No Jenis Skor Prioritas Tujuan Tujian Strategi Evaluasi Progress/
Nilai Probabilitas X Nilai Risiko/Dampak X Nilai Sistem yang ada
Kelopok umum khusus analisis
risiko

Program prioritas berdasarkan nilai terbesar

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 35 3M 2015. All Rights Reserved 36


IC Plan
From Risks to Priorities to Plan Objective Strategy Measurement Lead Collaborating
staff Staff
Increase hand -Direct Concurent ICC Director
hygiene observation Direct Observation Charge Nurse Nursing Assistants
Risk organization - Hand hygiene
IC Plan Observation with 100 Nurse Nurses
Assessment Priorities wide education % compliance Manager
-Feedback of Nurse
HAIs rates Educator
-One on one
education
when indicated

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 3M 2015. All Rights Reserved 38

1. Pre-renovasi
Infection Control Risk 1. Sebelum renovasi ada rapat koordinasi antara bagian Tehnik, Komite PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi dan
vendor;

Assessment (ICRA) 2. Komite PPIRS melakukan pengkajian resiko dan membuat izin renovasi;

Renovasi 3. Sebelum pelaksanaan pembangunan dan renovasi bangunan Komite PPIRS, K3RS dan Unit Sanitasi
Lingkungan memberikan edukasi kepada pihak perencana dan pelaksana proyek.

Lanjutan
1. Sebelum pelaksanaan pembangunan/renovasi dan pembongkaran bangunan, pihak pelaksana proyek
harus menutup area kerja, Komite PPIRS akan memastikan dengan cek list Renovasi bagunan dan
memastikan kontraktor memasang informasi bahwa area tersebut sedang ada pembangunan/renovasi
dan pembongkaran bangunan sesuai standar K3RS dan PPI
2. Selama proses pembangunan pelaksana proyek wajib mengenakan APD sesuai K3.
3. Setelah pembangunan selesai Komite PPIRS melakukan evaluasi kembali melalui cek list renovasi
bangunan

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 39 3M 2015. All Rights Reserved 40

Selama Renovasi 2. Aktivitas Konstruksi Berdasar Tipe


Selama dalam proses pembangunan, Tim pengawas proyek (Bagian Tehnik, Komite PPIRS, K3RS Tipe aktivitas ditentukan dengan :
dan Unit Sanitasi Lingkungan) melakukan monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan sesuai surat
Banyaknya debu yang ditimbulkan
kesepakatan bersama antara lain :
Potensial terjadinya pencemaran udara
Pengumuman adanya proses renovasi
Lama pekerjaan konstruksi
Pemantauan aliran udara
Jumlah sistem pendingin ruangan dan ventilasi yang terpadu
Pemantauan area sekitar renovasi ( bebas debu, puing, dll )
Ada 4 tipe : tipe A, B, C dan D
Pembersihan rutin
Pembersihan akhir secara keseluruhan

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 41 3M 2015. All Rights Reserved 42


Tipe Proyek Bangunan TIPE A :
Kelompok Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D PEMERIKSAAN DAN KEGIATAN PEMELIHARAAN UMUM
Pasien Resiko
Pengangkatan plafon untuk inspeksi visual (terbatas
Kelp Resiko I II II III/IV untuk 1 ubin per 5m2);
Rendah pengecatan (tetapi bukan pengamplasan);
Instalasi penutup dinding
Kelp Resiko I II III IV
Pekerjaan listrik; Pekerjaan pipa saluran air yang ringan;
Medium
Kegiatan apa saja yang tidak menghasilkan debu atau
Kelp Resiko I II III/IV IV perlu memotong dinding atau akses ke langit-langit,
Tinggi selain untuk pemeriksaan visual.
Kelp Resiko II III/IV III/IV IV
Tertinggi
3M Health Care Academy 3M Health Care Academy
SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 43 3M 2015. All Rights Reserved 44

TIPE B TIPE C:
SKALA KECIL, KEGIATAN JANGKA PENDEK, KERJA APAPUN YANG MENGHASILKAN DEBU
YANG MENGHASILKAN DEBU SEDIKIT SEDANG ATAU TINGKAT TINGGI
Skala kecil, durasi aktivitas pendek yang dapat Pembongkaran atau pengangkatan komponen
menghasilkan debu minimal bangunan built-in atau rakitan,
Termasuk, tapi tidak terbatas pada : Pengamplasan dinding untuk mengecat atau
instalasi telepon dan kabel computer memasang lapisan dinding
Pengangkatan lapisan lantai/wallpaper, plafon,
akses untuk ke ruangan
dan casework
memotong dinding atau langit-langit dimana migrasi Konstruksi dinding baru,
debu dapat dikontrol Pekerjaan ringan saluran dan listrik di plafon
Kegiatan perkabelan yang banyak.

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 3M 2015. All Rights Reserved

TIPE D: 3. Berdasarkan Kelompok Resiko


PENGHANCURAN BESAR DAN PROYEK
KONSTRUKSI Berdasarkan kelompok risiko yang telah ditetapkan oleh tim pengendalian infeksi, maka renovasi
bangunan dibagi menjadi :
Penghancuran mayor dan proyek bangunan Risiko rendah
Termasuk, tapi tidak terbatas pada : Risiko sedang
aktivitas yang membutuhkan kerja shift yang Risiko tinggi
berkelanjutan Risiko sangat tinggi
membutuhkan penghancuran besar atau
pengangkatan system kabel yang lengkap
konstruksi baru

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 3M 2015. All Rights Reserved 48


DEFINISI AREA PENGENDALIAN RISIKO INFEKSI / LOKASI
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 KELOMPOK 4
Level ICRA
RENDAH SEDANG SEDANG TINGGI TINGGI
- Area kantor - Perawatan pasien dan tidak - UGD - Unit Onkologi
tercakup dalam Grup 3 / 4
- Tanpa pasien/ area
resiko rendah yang - Laundry
- Radiology - Terapi Radiasi
Ditentukan Level risiko
- Recovery Rooms - Area klinis TIPE A TIPE B TIPE C TIPE D
tidak terdaftar
- Cafeteria berdasarkan tabel
dimanapun - Ruang Maternitas / VK - Chemo Infusion konstruksi
- Dietary
- High Dependency Unit - Transplant
antara Tipe
- Manajemen Material Pekerjaan Kel risiko
- Kamar bayi - Pharmacy Admixture - Ruang Kelas I Kelas II Kelas II Kelas III/IV
rendah
- PT/OT/Speech
- Pediatrics (kecuali yang
bersih
Konstrusi dan
- Penerimaan/Pemulangan tertulis di Grup 4) - Kamar Operasi
- MRI - Lab Microbiologi - Departemen Proses Sterilisasi
Kelompok Risiko Kelompok risiko
Kelas I Kelas II Kelas II Kelas IV
Bangunan medium
- Obat-obatan nuklir - Long term sub-acute - Kateterisasi Jantung
units
- Echocardiography - Kamar prosedur invasif pasien
- Farmasi rawat jalan Kel risiko tinggi Kelas I Kelas II Kelas III/IV Kelas IV
- Laboratorium tidak spesifik
seperti Grup 3 - Dialisis - Area Anastessi & pompa jantung
- Koridor Umum (yang - Endoskopi - Newborn Intensive Care Unit Kelompok risiko
dilewati pasien, suplai, dan (NICU) Kelas II Kelas III/IV Kelas III/IV Kelas IV
linen) - Area Bronchoskopi tertinggi
- Semua Intensive Care Unit
(kecuali yang tertulis di Grup 4)
3M Health Care Academy 3M Health Care Academy
SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 3M 2015. All Rights Reserved 50

KELAS III Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk
PEDOMAN KONTROL INFEKSI KONSTRUKSI mencegah kontaminasi sistem saluran.
Melaksanakan pekerjaan dengan metode yang meminimalkan debu dari Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi dimulai.
KELAS I lokasi konstruksi.
Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit ventilasi
Mengganti plafon yang dilepaskan untuk inspeksi visual sesegera mungkin. dengan filter HEPA atau metode lain untuk mempertahankan tekanan negatif.
Keamanan publik akan memonitor tekanan udara.
Menyediakan sarana aktif untuk mencegah debu terbang ke dalam
KELAS II Jangan menghilangkan barier dari area kerja sampai proyek selesai dibersihkan
atmosfer. secara menyeluruh.
Segel pintu yang tidak terpakai dengan lakban. Pel basah atau vakum dua kali per 8 jam pada kegiatan konstruksi, atau
Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum sebagaimana diharuskan untuk meminimalkan pelacakan.
dipindahkan. Buang material barier dengan hati-hati untuk meminimalkanpenyebaran kotoran
& debris yg terkait
Pel basah dan/atau vakum dengan alat vacuum dengan filter HEPA. dengan konstruksi. Material barier harus diseka basah, divacum dengan HEPA
Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau atau disemprot air sebelum dibuang.
dibersihkan ketika sudah tidak efektif. Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum
dipindahkan
Isolasi sistem HVAC pada lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan.
Tempatkan keset di pintu masuk dan keluar dari area kerja, dan diganti atau
Pembersihan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian dibersihkan ketika sudah tidak efektif.
proyek.
Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.

3M Health Care Academy 3M Health Care Academy


SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 3M 2015. All Rights Reserved

Isolasi sistem HVAC pd lokasi tempat berlangsungnya pekerjaan untuk mencegah


kontaminasi sistem saluran.
Kesimpulan
Lengkapi semua barier konstruksi sebelum konstruksi dimulai.
Pertahankan tekanan udara negatif di lokasi kerja menggunakan unit ventilasi dengan filter
HEPA / metode lain u/ mempertahankan tek neg. Keselamatan publik a/ memonitor tek 1. IPCN merupakan motor dalam PPI di Rumah Sakit dan Fasyankes
udara.
Segel lubang, pipa, saluran, atau tusukan untuk mencegah migrasi debu
Buat ruang serambi/anteroom & pastikan semua personil u/ melewati ruangan ini. Pel basah
2. IPCN memiliki banyak peran dan fungsi dalam program PPI
/vacuum dg HEPA setiap hari.
Selama pembongkaran, u/ kerja yg menghasilkan debu / pekerjaan di langit-langit, sepatu 3. Peran IPCN dalam surveilans merupakan peran yang paling penting
sekali pakai & baju harus dipakai dan dibuang di Serambi/anteroom ketika meninggalkan
KELAS area kerja. dan luas untuk mendapatkan data HAIs
IV Jangan menghilangkan barier dr area kerja sampai proyek selesai dibersihkan scr
menyeluruh.
Buang material barier dg hati2 u/ meminimalkan penyebaran kotoran & debris yg terkait dg
4. Peran IPCN dalam Audit untuk mendapatkan nilai tingkat
konstruksi
Material barier harus diseka, divacum dengan HEPA atau disemprot air sebelum dibuang.
kepatuhan petugas dalam melakukan praktik aktual
Tempatkan sampah konstruksi dalam wadah yang tertutup rapat sebelum dipindahkan
Tempatkan keset di pintu masuk & keluar dr area kerja & diganti /dibersihkan ketika sdh tdk 5. Peran IPCN dalam ICRA untuk mencegah risiko terjadinya infeksi
efektif.
Pertahankan lokasi kerja tetap bersih dengan menyapu dan membersihkan debris setiap hari. pada pasien,petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar RS
Pel basah seluruh area keras dengan disinfektan setelah proyek selesai.
Vacuum seluruh area berkarpet dengan HEPA seletah proyek
Bersihkan area kerja dan permukaan horizontal pada penyelesaian proyek.
53
3M Health Care Academy 3M Health Care Academy
SM SM

3M 2015. All Rights Reserved 3M 2015. All Rights Reserved 54

You might also like