You are on page 1of 8
‘Menimbang. Mengingat 6 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR : 148/M/SK/4/1985 TENTANG PENGAMANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. DI PERUSAHAAN INDUSTRI MENTERI PERINDUSTRIAN, bahwa perkembangan industri dan kemajuan teknologi telah semakin meningkat, di mana telah diterapkan proses-proses canggih dalam industri yang banyak menggunakan dan meng- lah serta menghasilkan bahan-bahan beracun dan berbahaya; . bahwa perlu adanya usaha serta cara penanganan dari bahan beracun dan berbahaya tersebut untuk mencegah timbulnya dampak negatif yang tidak diinginkan; bahwa untuk mencapai meksud tersebut di atas, perlu disu- sun pedoman pelaksanaannya dengan suatu Surat Keputusan. - Ordonansi Stbl. No. 377 Tahun 1949 tentang Bahan Ber- bahaya; Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Ker ‘Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian; Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan ‘Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida; . Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1975 tentang Keselamat- an Kerja Terhadap Radiasi; . Keputusan Presiden R.I. No. 44 Tahun 1974 tentang Pokok- pokok Organisasi Departemen; . Keputusan Presiden R.1. No. 15 Tahun 1984 tentang Susunan Organisasi Departemen; . Keputusan Presiden R.I. No. 45/M Tahun 1983 tentang Pem- bentukan Kabinet Pembangunan IV; Menetapkan = 9.Surat Keputusan Menteri Perindustrian No. 228/M/SK/6/ 1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perin- dustrian; 10. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 453/Men. Kes/XI/ 1983 tentang Bahan Berbahaya. MEMUTUSKAN: PEDOMAN PENGAMANAN BAHAN BERACUN DAN BER— BAHAYA DI PERUSAHAAN INDUSTRI. Pasal 1 , Yang dimaksud dengan Bahan Beracun dan Berbahaya ialah bahan yang termasuk dalam salah satu golongan atau lebih dari bahan-bahan berikut : (1) Bahan beracun, (2) Bahan peledak, (3) Bahan mudah terbakar/menyala, (4) Bahan oksidator dan reduktor, (5) Bahan yang mudah meledak dan terbakar, (6) Gas bertekanan, (7) Bahan korosiyiritasi, (8) Bahan radioaktif, (9) Bahan Beracun dan Berbahaya lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Perindustrian. b. Jenis Bahan Beracun dan Berbahaya tersebut yang dimaksud dalam Surat Keputusan ini adalah meliputi jenisjenis komo- iti kimia yang di antaranya tertera dalam Lampiran. Pasal 2 Untuk menghindari timbulnya dampak negatif yang tidak diingin- kan, sebagai akibat dipergunakannya Bahan Beracun dan Berb: haya oleh perusahaan industri, maka perusshaan industri yang bersangkutan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengelol an Bahan Beracun dan Berbahaya mulai dari pengadaan di pabril penyimpanan, pengolahan, pengemasan dan pengangkutan sam- pai di distributor. Pasal 3 Perusahaan industri diwajibkan melaksanakan langkah-langkah pengamanan teknis yang meliputi : 7 18 a. Tahap Perencansan dan Pembangunah Industri : (1) Pemilihan lokasi, (2) Pemilihan teknoiogi proses, (3) Pemilihan disain dan peralatan, b. Tahap Operasi Industri : (1) Pengadaan, penyimpanan, pengolahan, pengemasan dan pengangkutan Bahan Beracun dan Berbahaya, (2) Keamanan dan keselamatan alat, proses dan instalasi, (3) Keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan perusa- haan. Pasal 4 Dalam menjalankan perusshaannya, Direksi/Pimpinan/Penang- gung Jawab Perusahaan Industri diwajibkan mengadakan usaha- usaha : a, Membentuk suatu unit kerja dalam organisasi perusahaan dustri yang khusus menangani pengamanan teknis sebagaima- na tercantum pada pasal 3 di atas; b. Membuat buku panduan tentang pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya tersebut dalam Lampiran, termasuk bahan atau sesuatu yang baru yang belum dikenal dan patut diduga dapat menimbulkan bahaya yang berkaitan dengan perusaha- an yang bersangkutan; c. Meningkatkan kewaspadaan, kesadaran, tanggung jawab, di- siplin dan kesiap-siagaan karyawan/karyawati untuk meng- ikuti serta melaksanakan ketentuanketentuan pada buku panduan tersebut melalui pendidikan, penyuluhan dan latih- an; d, Memberikan bimbingan dan penyuluhan teknis kepada ekspe- ditur atau pihak ketiga lainnya yang bertanggung jawab atau yang melaksanakan pengangkutan Bahan Beracun dan Berba- hhaya dari pabrik ke distributor. Pasal 5 (1) Bagi yang belum beroperasi pada waktu Surat Keputusan ini dikeluarken, Direksi/Pimpinan/Penanggung Jawab Perusahaan Industri wajib menyelesaikan buku panduan sebelum dimulai operasi percobaan. (2) Bagi industri yang telah beroperasi pada waktu Surat Kepu- tusan ini dikeluarkan, Direksi/Pimpinan/Penanggung Jawab Perusahaan Industri wajib menyelesaikan penyusunan buku panduan selambat-lambatnya tanggal 31 Juli 1985. Pasal 6 Sistim pengawasan terhadap pelaksanaan Surat Keputusan ini di- lakukan melalui 3 jalur yaitu : a. Oleh Direksi/Pimpinan/Penanggung Jawab Perusahaan Indus- tri sendiri dengan mengadakan pengawasan/penelitian secara berkala mengenai pelaksanaan pedoman panduan; b, Oleh Direktorat Jenderal yang membina dan atau Inspektorat Jenderal Departemen Perindustrian; ¢. Oleh Badan/Instansi Pengufian yang ditunjuk oleh Menteri Perindustrian. Pasal 7 Direksi/Pimpinan/Penanggung Jawa Perusahaan Industri: Wajib segera memberikan laporan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan penanganan Bahan Beracun dan Berbahaya kepada Menteri Perindustrian melalui Direktur Jenderal yang membina dengan tembusan kepada Sekretaris Jen- deral dan Inspektur Jenderal tanpa mengurangi kewajiban lapor kepada instansi lain yang bersangkutan, serta segera melaksana- kkan langkah-langkah pengamanan yang diperlukan, Pasal 8 (1) Perusahaan Industri yang melakukan perbuatan yang berten- tangan atau melanggar ketentuan-ketentuan dalam Surat Ke- putusan ini dikenakan sanksi pencabutan Izin Usaha Industri- nya sampai yang bersangkutan melaksanakan upaya pengama- nan bahan beracun dan berbahaya yang menyangkut keaman- an dan keselamatan alat, proses serta hasil produksinya. (2) Perusahaan industri yang melakukan perbuatan yang berten- tangan atau melanggar ketentuan-ketentuan dalam Surat Ke- putusan ini baik dengan sengaja maupun karena kelalaian- nya sehingga menyebabkan pencemaran yang membahayakan keselamatan dan kesehatan masyarakat di sekelilingnya dike- nakan sanksi sebagaimana tercantum di dalam Pasal 27 ayat (2) dan ayat (2) Undang-Undang No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian, 19 Pasal 9 Hal-hal yang masih memerlukan pengaturan yang lebih terperinci dalam pelaksanaan Surat Keputusan ini akan ditetapkan oleh masing-masing Direktur Jenderal yang membina. Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di: JAKARTA Rada tariggal : 28 April 1985 Salinan Surat Keputusan ini disampaikan kepada : 1 2. a: 4. 5. 6. ‘Menko EKUIN/Ketua BAPPENAS. Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Menteri Tenaga Kerja. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal dan Kepala BPPI, di lingkungan Departemen Perindustrian. Kepala Biro Perencanaan dan Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Departe- men Perindustrian, Arsip. 80 LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR : 148/MSK/4/1985 TANGGAL : 23 April 1985 DAFTAR BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA Nama bahan/barang . Asam formiat . Asam Metakrilat . Benzena ........ ). Blasting gelatin ....... . Bubuk belerang .. . . Sikloheksana . Sikloheksamida 2 Dinamit (TNT) 222220 . 2, Btil heksil Alkohol . | Fosfor tri/penta oksida . Air raksa . ‘Amoniak - Asam Klorida . Asam Nitrat ‘Asam Sulfat Asetilen Amonium Nitrat ‘Arsen trioksida . Asetat Anhidrida ‘Asam florida ‘Asam Asetat ‘Asam fosfat ‘Asam Tereptalat (TPA) ‘Aluminium Florida .. Berbagai macam pestisida Dioktil Ptalat .... Dikloro bensena «0.2.06 Dinitrotoluena . Etanol . Empiklorohidrin Etilen glikol Formaldehid .. Fenil merkuri Asetat Fosgen Fenol . . Berbagai macam bahan aktip Pestisida 1) Meledak, iritasi. * Beracun, iritasi. Sanget beracun, mudah terbakar. Sifat berbahaya Beracun, iritasi, Gas bertekanan, iritasi pada mata, mudah terbakar. Korosif, beracun, Iritasi. Oksidator, korosif,iritasi Korosif, beracun, iritasi. Gas bertekanan, mudah terbaker. Mudah terbakar. Beracun, iritasi. Korosif. Korosif, beracun, iritasi, Korosif, irtasi. Beracun, sangat koros Korosif, beracun, iritasi Sangat korosif, iritasi. Mudah terbakar, toksisitas rendah. Beracun, iritasi, Sangat beracun, Beracun. Beracun, mudah terbakar, iritasi, Mudah meledak. Mudah terbaker, mudah meledak. Mudah terbakar, racun, iritasi. Beracun. Mudah terbaker, itasi, Mudah terbaker, iritasi. Mudah terbakar, beracun, iritasi. Mudah terbakar, beracun, + Beracun, mudah terbakar. Sangat beracun, Sangat beracun, Beracut Beracun, iritasi korosif, iritasi. korosif, iritasi. Beracun, korosif, iritasi. 81 ++ Racun, mudah terbakar. ++ Racun, iritasi. s++++ Mudah terbaker, mudah meledak. Beracun, korosif; ‘Mudah terbakar. Beracun, iritasi. Kordsif, oksidator, redukttor, iritasi. ties Korosif. ++ Oksidator, korosit. ++ Gas bertekanan, beracun, korosif, iritasi. seseees Beracun, +++ Beracun, korosif, iritasi. ceseee+ Sangat beracun, mudsh terbakar, Korosif, Oksidator. Korosif, mudah terbakar bila terke- na air. Beracun. Beracun, Mudah terbakar. Korosif, iritasi, Racun, korisif, iritasi, ‘Mudeh terbakar, mudah meledak Mudah terbakar, racun, iritasi. Korisif, iritasi. Korosif, iritasi. Korosif, beracun, Okeidator, mudah meledak, mudah terbakar, iritasi. 63. Nitrous Oksida.............+..... Racun, iritasi, 64. Natrium hipoklorit .............-. Oksidator, korosif, iritasi. 65. Natrium Sulfida.................. Beracun, mudah terbakar, korosif, 66. Natrium Karbonat ...............-.Korisif, iritasi 67.. Nitroselulose .........+..++++++++ Mudah terbakar, mudsh meledak. 68. Natrium Nitrat .............4++++ Okeidator. 69. Natrium Nitrit seseeeeees Oksidator, mudah meledak. 70. Natrium Klorida ... 71. Natrium Sianat . 72. Neptalena ... 78. Oleum ... 74, Orto Isopropil Fenol ..... 78. Orto Sekondari Butil Fenol 78. Penta Kloro Fenol ..... 77. Ptalik Anhidrida ; ; Kalium Hidroksida . 45. Kalsium hiproklorit . 46. Klorin .. 47. Kobalt Oksida ..... 48. Kresol ........ 49. Karbon Dioksida 50. Karbon Monoksida . 81, Kaporit (Ca (OCL)g) 52, Karbid... 53. Kaprolaktam . 54. Litarge (Pbg04) . ; 55. Larutan Resin dalam Cair. 56. ‘Maleat Anhidrida .. 5 57. Mono Etanol Amina .... 58. Metil Metakrilat Monomer 69. Metanol. 60. Natrium Hidroksida 61. Natrium Silikat .... 62. Natrium/Kalium Peroksida. 8. 19. ). Sulfur Trioksida . Sulfur Dioksid: . Sodium sianida . . Stirena Monomer. . . Seng Sulfida Penta Eritritol ....... Propilen . Seng Klorida . .. . Timbal Oksida (PbO) .. . ‘Triklorobersena ...... . Vinil Klorida Monomer . Xylene. Zat Asam... . Mudah terbakar. + Mudah terbakar, mudah meledak. + Korosif, sangat beracun, iritasi, ok- sidator. . Racun, korosif, iritasi, + Korosif, iritasi. ; Mudah meledak, beracun, iritasi. + Beracun. + Korosif, beracun, iritasi. + Beracun. + Beracun, mudah terbakar. ~ Mudah terbakar, meledak. Beracun, mudah terbakar, iritasi. - Gas bertekanan, oksidator. 83

You might also like