You are on page 1of 293
Buy 06 Dmg ea PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN DALAM SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DAN KETERKAITANNYA DENGAN STANDARDISASIINTERNASIONAL ISO SERI 14000 TEsIs, Disusun Dalam Rangke Memenuhi Persyaratan Program Magister imu Hukum Oe: NUR SULISTYO BUDI AMBARINI PEMBIMBING PROF. DR. SRIREDJEKI HARTONO, SH. PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM KAJIAN HUKUM EKONOMT DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO- SEMARANG. 2001 PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN DALAM SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DAN KETERKAITANNYA DENGAN 'STANDARDISASI INTERNASIONAL ISO SERI 14000 ‘Nim: BAA 097 044 Dipertahankan di Depan Dewan Pengujé Pada Tanggal: 5 April 2001 “Tessin telah diterima sebagai persyaratan memeproleh glar ‘Magister Timu Hlukum embimbing, PLA. Prot DE Sri Redjekd Hartono, SH Nip. 130 368 053 [KATA PENGANTAR Pj dan syukur penulispanjtkan Kohat Tuan Yang Maha Kueso, atas ‘ahat Lash dan bimbingnya penulis dapat menyelesikan nash esis ini, Penlsan ‘esis in dlakakan dalam rangka penyeesaian rangksian proses studi peda Program Magister imu Hukum Universitas Diponegoo, Semarang ross studi dan penyelesiany pada Program Magister Ima Hukum UNDIP ii Lids terlepas das pongertian,bantuan dan dorongan berbagn pha Unk ite pada ‘esempatan ii pnuls menyamyaitan rasa hora dan erima kasih yang dalam kepada semua pihak yang telah membanty posts studi dan penyeleseianna in asa tera Kash yang tlus dan dalam pertame-tama untuk Ibunda Paina Maria Supish (alm) yang telah memberi restu, dukungan, persetujuannya pads seat ‘penulis memutuskan untuk mel atkan stad, serta pengorbanenya untuk mendampingi pnulis pada masa studi di Semarsng dalam Keadaan sakt hingga meninggalaya Terma th yang tus dan penghargaan yang ting penulis sampaikan kepade Tou Prof Dr. Sti Redick, SH, yang telah bersedia meluangkan waktu beliau yang sangat pada untuk membimbing penulis menyelesaikan penulisan tess ini, Pembinsan mental dan jan Ketabahan dalam menghadapi simangan dan falssfah Kehidupan, seta sikap sebagai akademisi dan figar seorang ‘Ibu’ dalam memberikan arahan dan bimbingan ‘merupakan pelajaren yang sangat beharga yang penulis peroleh dari beliaw, Rasa terima kasi yang dalam dan pengharguan yang tulus juga penis sampaikan kepads Rektor an Dekan Fakltss Hukum Universts Bengkuly, yang telah memberizan Kesompaian dan dorongan kepada penis untuk mengembangkan sidan rmemperis wawasan sebagai skademist dengan mengjinkan peaulis_ untuk smelanjtkan stud pada Program Magister Tiny Hukum UNDIP Prof Ds Barda Nawawi Arie, SH, slaku Ketua Program Magister mu Hukun UNDIP tesena slur staf adminis yang telah memberikan kesempatan dan bantuan slama penuls menempuh studi hinggn penyelesaannya pada Progam agit in Hukum UNDP Ketus BPPS Dison Dik Depdikbud RI yong telah memberkan beasiswa slams penuls menempuh stad program magister, ‘Para gura bes dan taf pengaar Progr Magister Imo Hakum UNDIP yang teh rmemberikan bimbingan dam ments wawasanKeitmuan sehapaiakademisi selasa masa prtulishan. “Mgr. AL,Swlatso, SCS (Uskup Palembang}; Mgr. JSunarka, $5 (LPPS KWD; Rn. St Endre Kanani, SCJ; Ri, F. Aston Atajo, SCI dan Rm, Harry Subekti SCI, yang tah memberkandorongan semangat, doe, dan Bantuan dana kepada penis dam smenyeesitan su Baal Aref Hidayat, SHMS, yang telah bersdia meluangkan wait bia yang cukup padat untuk beriskust dan memberikan masukan, kik dan sar kepada smi dalam penalise sis, Pimpin insensi dan perushaan yang telah member jn dan informasi unk rmemperoich dats dalam rangka penulsan tess, yutu: Ibu Dina ( Bapedal); Ibu Lis ‘Wibisono (BSN); Tou Mastutiningsih dan Tou Sui Wahyu (Bapedalde Jateng), Bapak ‘Agus Pranava (PT. Sucofindo,C8); Bapak Arie Mochtar; Bapak Agus Setiawen dan ‘Bapak Darman (PT. Post); Bopak Bambang Rumanto, Bapak Bambang Iwan, Ibu Hed (MOBI; Bapak Halimudin (PT. Mustika Ratu); Bepak Paolo Mariono, 'Bapak Suheds (PT. STW); Bapak Abdul Gofur dan Ibu Nurdiah (PT. Phapros) 8. Rekanekan angkatan XVF-HET (1997) atas kebaikan dan rasa persaudaraan yang, ‘dake akan perah penulislupakan, Khususnye untuk Mbak Yat Sri Mulyani, Nurbeti ‘yang selalu mendorong dan membancs dalam menyclowihas esis seta men mitra iskusiselama masa perkulaban, demikian pula Bimo, Fany tbu Tunjung yang telah ‘menjadi mitra diskusiserta toman seperjalanen dalam pelaksenaan pencltian di Semarang maupun dtengah maraknya demonstresi di Jakarta. 9, Bapak Supardjo sekeluarga, kakakku Arifien dan Bintari,sthabat dan seudaraku ‘Anna, Prati Paulus, Mbak Nuie yang selalu memberikan dorongan semangst, dos, ddan bantuan selama proses studi dan penyelessian tess ini, dan juga keponskaake Dhani, Putri, Aya, Dina yang selalu menemani dan member penghiburan disuat penutis mengslami Kkejenuhan dalam proses penulisan resis; Ins dan Ignas yang selalu mengharapkan sclestinya studi dan kepulangan penulis ke Bengkulu. 10, Semus pibak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak smemberikan bantuan baik dalam doa msupan peibuatan selams penulis mengikut endian program magistrilmu hukum di Universitas Diponegoro. Penuls menyadari sepenuhnya. bshwa tlisan ini. masih perf. penyempurmaan ‘mengingstketerbatasan waktu,tenagaserta Kemampuan yang penalis mili, ofehsebab itu sren dan rit yang membangun demi penyempursanya sangat peulisharapan, Semoga tulsan ini dapet bermantiat bagi semua piba,truama dalam pengembangan itm hokum khusesya di Pergrvn Ting Ahrnya semogn Tuhan Yang Maha Murah dan Pengash, membalas segala ‘chun dan amal Kasih semua pibak yang telah membanu penlis, srt senantisa rmenberian perinuagan bagi Kita semun dalam mengabdikan int kepadaNye serta ‘pad Nust dan Bangs Indonesia yang kita cinta. Amen. ‘Semarang, Pebruari 2001 Penuls, [Nur Sulstyo B Ambrini ABSTRAK PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN DALAM SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DAN KETERKAITANNYA DENGAN STANDARDISASI INTERNASIONAL ISO SERI 14000 (Nur Sulistyo Budi Ambarini) ‘Audit fingkungan merupakan salah satu alt pengelolaan lingkungan hidup yang bersfat sukarela (voluuary) yang diatur dalam Undang-undang No23/1997 tentang PPengelolaan Lingkurgan Hidup dan Kep-42/MENLH/1 1/1994 tentang Pedomen Umum PPlaksanaan Audit Lingkungan. Audit lingkungan juga merupakan slah satu standard standardisastinternasonal ISO seri 14000, yang termasuk dalam kelompok standar cevaluasi orgunisasi (manajemen) yang melipuit SML-ISO 14001, Audit Lingkungan1SO 14010 dan EKL-ISO 14031, Dalam penerapannya audit lingkungan dilsksanskan dalam sistem manajemen lingkungan (SML) suata perusahaan yang telah mengadopsi SML ISO 14001 sebagai dasar kebijekan pengelolaan lingkingan perusehsan. Alasan suatu perusahaan perlu ‘melaksamakan audit lingkungan dan SML disebabkan oleh faktor ekonomi, yuridis dan tanggung. jawab sosial perusahzan terhadap Kepentingan masyarakat dan ekologi (pelestarian lingkungan hidyp).Selain itu audit ingkungan juga -merupakan alavinsttumen pentaatan yang efekti, berguna bag: (1) perusahaan dalam memenuhi pesinjian dengan lembaga seriikasi dan mematubi peraturan perundang-undangan yang Derleku; (2) lembaga sertifikasi untuk molskukan pengawasan pelaksanaan dan ponggunaan sertifikat SMI. ISO 14001 oleh perusahean; (3) pemerintah untuk memantau ddan mengetahui tingkat Ketaatan perusabean terhadep peraturan perundang-undangan ‘yang beri Pelaksanaan audit lingkungan dalam SML sangat berkaitan dengen peverapan standar evalua produk ISO 14000 yang melipuiekolabel, LCA dan ALSP. Perusahaan ‘yang telah melaksanaken audit lingkungan dalam SML dan memperoleh seifikat ISO 14001 akan lebih mudah menerapkan dan melaksanakan selurah rangkaian standar inermasional ISO Seri 14000, Dengan demikian perusahsan yang telah melaksanakan audit lingkungan dalam SML akan lebih mudeh memperoleh sertifikat lel lingcungan sau ckolsbel sebagai tanda produk ramah lingkungan yang akan berlaku secara intemmasional (era ABSTRACT ENVIRONMENTAL AUDITING ACCOMPLISHMENT IN COMPANY ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM AND THE RELATION WITH INTERNATIONAL ISO SERIES 14000 STANDARDIZATION (Sur Sulistyo Bodi Ambarii) Environmental auditing is one of environmental management instrument which have the voluntary character, regulated in Act No.23/1997 about the Environmental ‘Management. Environmental auditing is also one of standard Gom Intemational Standuiced 15014000, which isla i standard group of organization evaluation {emanagement that include EMS-ISO 14001, EAISO 14010 and EPE-ISO 14031 ‘The implement of environmental auditing accomplishes ina company Environmental Management System (EMS) which already adopt EMS ISO 14001 as & ‘basic of compsny environment management policy. The ressons wity a companies need to accomplish environmental auditing and EMS ate caused by evonomic factor, juridical 1nd company social responsibility to society interest and ecology (environment continuation), Beside that, environment al auditing is also an effective obedience instrument, which useful for. (1) Company, in fulfills the contact with certificate {institution and to obey the current act regulation, 2) Certificate institution, for the ‘accomplishment contol and the certificate EMS ISO 14001 utilization by company, (3) Goverment, in observe and t0 know the company obedience level to the current act regulation Accomplishment of environmental auditing. in EMS is close related to the {implementation of product evaluation standard ISO 14000, which include Ecolabellin, LCA and EAPS. Company that already accomplish the environmental auditing in EMS and get the ISO 14001 certificate will be more casily to implement and accomplish all series of international ISO 14000 standard, Thus, the companies which already ‘accomplished the enviconmental auditing in EMS" will be more easy to get the environment label certificate or ecolabeling as the sign of environmental ftiendly product which wil be conduct internationally. ~PUSTAR- UNDE DAFTAR TABEL, ‘abel. 1 = Daftar Perusahaan LokasiPenelitan ‘Tabel.2 = Kegaten Sebelum Implementasi SMI. PT. Pus ‘Tabel. 3 =Kepiatan Pesiapan Sertifikasi dan Pengoperasian SMA PT. Pusti ‘abel. 4 = Aspe Lingkungan PT. Pusti Tabel 5: Aspek Lingkungan PT. MGBI ‘Tabel.6 = Aspek Lingkungan PT. Mustika Ratu abel. 7: Aspek Linghungan PT. ISTW ‘Tabel. 8 sTujuan daan Saseran Lingkungan PT. Pusi (1998-2000) ‘Tabel. 9: Tajuan dan Sasuran Lingkungan PT. MGBI “Tebel 10: Tujuan dan Saseran Lingkungan PT. Mustike Ratu ‘Tabel I : Tyjuan dan Sasaran Lingkungan PT. ISTW ... “Tobel. 12: Program Pengelolaan Lingkungan Hidup PT. Pusi (1998-2000) ‘Tabel. 13 : Program Pengelolaan Linghungan Hidup PT. Musika Ratu ‘Tabel 14: Pelaksanaan Audit Internal dan Eksteral PT, Pusti 1996-2000 ‘Tabel 5: Pelakasnaan Auait Internal dan Eksternal PT. MGBI ‘Tabel 16: Pelaksanaan Aueit Intemal dan Eksteal PT. Mustika Ratu ‘abel 17: Plaksanaaan Aut Internal dan Ekstenal PT. ISTW ‘Tabel 18: Temuan Audit Interel dan Eksteral - ‘Tabel 19: Temuan NCR, Hasil Klarifkasi dan Tindak Perbaikan/Penceyahan ‘Tabel 20; Perusahaan yang telah melaksanakan Audit Lingkungan tahun 1995 ‘Tabel 21 : Perusahaan yang melakukan aut lingkungan tshun 1996-1997 ‘Tabel 2 : Perusahaan yang telah memperoleh sertifika ISO 14001 dari Suco- findo, ICS 10s 13 na 19 ng 120 rey Rs 126 127 22 8 133 147 19 1s 152 135 164 m mn od ALSPEAPS, BAPEDAL BSN/DSN BUMN, BOD BT WO DAFTAR SINGKATAN = Aturden Awas / Command And Control ‘Atur Dit Seni ‘= ‘Analisis Mengenai Dampak Lingkungan = Audit Lingkungan‘Environmencal Audit ‘Badan Pengendalian Dampak Lingkungan ‘= Badan Standardisasi Nasional Dewan Standardisasi Nasional = Badan Usaha Milik Negara = Biological Oxygen Demand Themical Oxygen Demand = Emvironmental Management Representative ~Evaluasi Kerja Lingkungan / Enviranmenial Performance Evaluation invironmenal Protection and Promotion Office = Environmental Compliance Chairman Environmental Compliance Officer = Enironmental Procedue (Prosedur Lingkungan) ‘rvironmental suction (Insiuksi Kerja Lingkungan) Good Governance Good Corporate Governance = Good Goverment Governance General Agreement Tariff on Trade ~ Garis-garis Besar Halauan Negara = International Organization for Standardization = Indonesia Ste! Tube Work Komite Akreditai Nasional ‘= Konferensi Tingkat Tinggi = Lloyd's Register Qualiy Assurance Matsushita Gobel Batery Industry = Menteri Negara Lingkurgan Hidup = Main Sewer (aval tama) ‘Netrogen Ammonia (Urea) = Penanaman Modal Asing = Pharmaceutical Processing Industries = Sistem Manajemen Linglungan/Bnvironmenfal Management Sytem ‘ Standar Nasional Indonesia = Sistem Standar Nasional = Sociate Generale de Surveillance = Total Suspended Solid Trotal Kjedahl Nurogen Technical Barriers Trade World Trade Organtzation Lanpian 1 Lampiran.2 Lampican 3 Lampiran. 36 Lampitan. 3 Lampiran 4 Lampinan Sa Lampiran. 5 Lampiran. 6 Lampiran.7 Lampiran 8 Lampinan.9 Lampiran10 Lampiran a Lampiran. 110 Lampiran. 12 Lampiren. 13 Lampiran. 14 Lampiran. 15 DAFTAR LAMPIRAN Prose Seta PT Masta Rata Aplitai Pendaftaran Seriiad Pejnjian Serta) Siroktr Organi PT. Ps gins SistemSitom Mangemen amin Mata PT Past sirltur Organist SMLISO M401 PT Pus Sirultur Organi PT. Musi Rata Sirultur Oganises PT. MOBI Siraltur Orgaiss SML ISO 14001 (EPPO) PT. MGB Siku Organist PT. ISTW Dofumen Retaman okumenPemintan Tina Pekan Perusahaan Yang Telah Memporleh Serta $0 14001 Tan Alc roses Seis Dokunen Retanan Evalunsi Catan PeturanPerundangundangan DDokumen Rekaman Kettatan terhdap Pertuan Perundang- [okutenRetaman Lap Evlusi Minggan dan Tvaanan Progam Internal Audit Linghangan (Cesk List Untuk Antal ‘Surat Keterangan Penelitian DAFTAR ISL HALAMANJUDUL, HALAMA PENGESAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR TABEL DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISL BAB PENDAHULUAN 1.1, LatarBelakang 1.2, Perumusan Masala 1.3, Tojuan Penetitian 1.4, Manfeat Penelitin 1.5, Metode Peneliian 1. Jenis dan Pendekatan 2, Lokas Penelitan 3. Bahan Penelitian 4, Metode Pengumpulan Data 5, Pengolahan dan Analise Data 6. Metode Pengecekan Validitas Data 7. Metode Penyajan Data 1.6.Kerangka Pemikiran 17. Sistematka Penulisan Halaman BAB Il:TINJAUAN PUSTAKA MENGENAI AUDIT LINGKUNGAN DALAM SML PERUSAHAAN DAN ‘STANDARDISASI INTERNASIONAL ISO SERI 14000 2.1, SME Dalam Perusahaan 2.1.1, Pengertian SML 1, Pengertian 2, Pengombangan SMU 2.1.2, Fangs dan Manfaat SML |. Fungsi SML 2, Monfast SMA. 2.13. SML Dalam Kerangke Hulcum Lingkungan 1. Hukum Internasional 2. Hukum Nasional 2.14, SML Sebagal StandardisastLingkungan 1. SML Dalam Era Globalisasi 2. SML Dalam ISO Seri 14000 3, $ML ISO Seri 14000 Sehagai Standardisai “Lngkungan Internasional 2.15. Ketekaitn Audit Lingkungan Dalam SM Dengan Standar 180 Seri 14000 1. SML Sebagai Int 180 Seri 14000 2, Audit Lingkungan Sebagai Bagian SML 3, Audit Lingkungan dan SMI. Dalam Standar 180 Seri 4000 22, Tinjauan Umum Tentang Audit Lingkongan 22:1, Pengetian Audit Lingkungnan 1. Pengertian 2. Sejrah Pengembangan Penturan Aut ‘Lingkungan 3. Prinsp Dasa an Sitit Audit Lingkanga .. RGessssReRs sy 2” 30 50 32 3 35 3s 35 38 2 22.2. Tyjuan dan Ruang Lingkup Audit Lingkungan 1. Tujuan Ault Lingkongan 2. Lingkup Audit Lingkungan. 3, Sasaran Audit Lingkungan 22.3. Fungsi dan Kegunanan Audit Lingkungan 1. Fungsi Audit Lingkungan 2 Kegunaan Aust Lingkungan 224, Jenis dan Manfuat Audit Lingkungan 1. Jenis Audit Lingkungan 2. Manga Audit Lingkungan 22.5. Audit Lingkungan SebagaiInstrumen Penta 1. Intemal 2, Bkstoral. 2.2.6, Audit Lingkungan Perusahaan... 1. Tyjuan Auait Linghangan Perusahaan 2, Pentingnya Audit Lingkungan Bagi Perusahaan 3. Aucit Lingkungan Sebagai Tenggung Jawab Perusahaan 4, Audit SMI Perusahaan 23, StandarissiIntermasional ISO Seri 14000 23.1. Pengertin Standarisasi LingkunganInterasional 1, Pengertian Standarisasi 2 Pengertian Umum bb. Pengertian Menurut Abli 2, StandarsastInterasional..... a. Sojarah Standar Internasional ', Organisasi StandarisasInternasional 3, Standarisesi Lingkungan 4. Pengertian Stndarissi Linghungan >, Pengembangan StandarsasiLingkungan BABI 232. 233. 234, Standarisasi Lingkungan Dalam Kerangke WIO/TBT 1. Pertindungan Lingkungan Dalam Kerangka WTO. 2. StandarsastLingkungan Dalsm Kerangka TBI Sistem Penunjang dan Kelembagaan Penerapan ‘Standarissi SO Seri 14000 1, Sistem Penunjng 2, Sistem Kelembagaan Pengembangan dan Penerapan andar ISO Seri 14000 i Indonesia 1. Dasar dan Pedoman Penerapan Standar ISO Seri 14000 2, Lemibaga Pelaksana LHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1, Hasil Penlitian 3 312, Profil Perusahaan LokasiPenelitian ‘Alasan Pelaksanaan Ault Lingkungan Dan SML Dalam Perusahaan 1. Ekonomi 2. Yurdis 3, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 1. Masyarakat +, Bkologi (pelestarian Lingkungan Hidup) [Bfektivtas Pelaksanaan Audit Lingkungan Sebegai Instrumen Pentatan Lingkungan 1. Ioteral 2, Bksteral Keterkaitan Pelaksanaan Audit Lingkungan Dalam ‘SMI. Dengan Standaridisai Intemasional ISO Seri 14000 8 100 100 101 02 102 104 106 106 a 12 12 3 43 13 48 149 Is 168, 1, Pengembangan dan Pelaksanean Standardissi ISO Seri 14000 sn 109 2, Setifkasi Standar ISO Seri 14000 7 3.2 Pembahasan 132 3.2.1. Alan Plaeannan Au Linghngea Dun SM Dalam Perusahaan on 182 1. Ekonomi ose 182 2. Yunis : 186, 5, Tanguns wad ose Persshan 8. a. Masyarakat cen 194 , Bholog @alesan Linghangan Hida) .. 196 3.2.2 Efektivita Pelaksanasn Audi Lingkungan Sebogat Instrumen Peataatan Lingkungan cone 28 1. ternal eens 230 2. Bkstomal 239 3.23, Keterkaitan Pelaksansan Audit Lingkungen Dalam ‘SML Dengan StandarisasiInternasional ISO Seri 14000 248 1 Rengembangu on Plann Sunarses! Lingkungan ISO Seri 14000 28 2 SotifkasiStandar 180 Seri 4000 : 250 BAB IV : PENUTUP 4.41. Kesimpulan — 256 42, Rekomendasi/ Saran sect 61 DAFTAR PUSTAKA 263 LAMPIRAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Lata Belakang Pengelolaa dan prlndunganlingkunganhidup pada asaya telah belansung sejak lama, namon gerakan pvindungan yang bersifit ewiromenta-oriented dan menapstdokungan sear internasionldimula seak air tahun 1960-an Gerakan ii terots dengen dislenggrakannya konferensi dunia tentang manusia dan lingkungan iaup (Conference on tumananEnvronment ang sito PBB ya thu 1972 4 Stockholm. Konfrensi ini menghasitkan esepaktan yang tering dam “Declaration on Henan Ervronnent” yang kena dengan “Deklarsi Stockholm dan “the Action Plan for The Hunan Environment” Mengacu pada hail Konfrensi Stocktolm, setap negara Berypaya meakukan pengsolea tingkangan dan mengembngkanhukum ingkuagan scar sional maupun internasional, Namun permasalahan lingkunganhidup trus_berkembang dan balan makin kompleks. Mas lingkungan hidup yang timbul tidak hanya menjadi permasilahan nssional negart-segara ttapi sudah memilki cit global dan meni psoalan intensiona {su Tiguan makin meningkat pada cra tahun 1990-an_ Pelaksanaen pembangunen sega bang termasuk ekonomi dan pordagangan di berbage negra buy menimbolkan dampak agai trap ngkungan hid. Kegitanperdagangan intrnasional yang berhasil meningkalan percunbuban ekonomi dunia juga cenderang rmeningkathan Kerusakan ekologi, Hal tersebut memicu munculnya gerakan konsumen ‘yang disebut Konsumen hijau (Green Consumers) yang. menghendaki produlc yang bersahabat dengan lingkungan (Environmentally friendly product). Kondisi demikian rmendorong PBB menyelenggarakan KTT Bumi mengenai Lingkungan Hidup dan Pembangunan (ted Nations Conférence on Environment and Development) tahun 1992 di Rio de Janeiro, KTT Rio menghaslkan prinsip-prinsip menyangkut pengefolaan Fingkungan dan pembangunan yang tercantuin dalam “Deklarasi Rio” dan “Agenda 21”, Menurut Melda Kamil A Ariadne, konferensi Stockholm telah meletakkan dasar ‘untuk pengaturan global mengenaiperlindungan lingkungan hidup dsn beberapa prinsip lari hukum —Kebiasean-mengenailingkungan yang mulai berkembang setelah kkonferensi Stockholm?, Demikian pula KTT Rio mengerjakan banyak hal untuk Ieletakkan dasar hukum, Keahlian dan Kelembagsan bagi suata geraken bersama ‘mencapai pembangunan yang berkelajutan.” Prinsip-prinsip dalam Deklarasi Rio pada hakekatnya bertujuan membentuk kemitraan global yang baru dan seimbang dengan cara mewajudkan tingkat Kerjasama ‘yang baru dan erat diantara negara-negaa,sektorsektorpenting masyarakat dan ser ‘akyat pada umumnya. Salah satu prinsip berkaitan dengan industri, perdagangan dan pevlindungan Tingkangan adalah prinsip 12 yang dljabarkan lebih sinci dalam Bab 1 agian Pembahasan Perdsgangan “Agenda 21”. "Nae Kamil A Rio, “PrispPrinp Dalam Hokus Lingkang Ieterasions” Maja eum Dan Pemba No Ta XXIK (sate Apel 1999), al. 12 KonisiPanicahen Gis, Kenan Da, tej, Past Pentejomah Ul Geka, 197), m0. Menangespi hasl KTT Rio banyak negara berypye mlindungi Kelestarian sumberdaya alam dan lingkngan hidup negaranya dengan meneapkan standardisas lingkangan dalam kegitan industri dan perdagangan. Akibatiya munculberbagistandar lnghungan yang berbeda setap negara dan sringhal ijedtan hambatanterselubung dalam pordagangan intersonal ‘Oleh sebsb ita GATTAWTO melalui fembaga standards interasonal yaita International Organization for Standardization atau dsingkat ISO, mengeuarkan sfandar manajemen lingkungan ser 14000 (Standard ISO Ser 14000) Sanda ISU sex 14000 dapat dkatakan sebagai implementasi Keinginan negare-negara di dunia unk rmendapatkan fngkengan yang bosib, aman dan set, Berdasarkan konsensus 113 negara anggota ISO, stndae ini teh dttapkan sebagai standar interasional dan mula blak tahun 1996, Diarapkan standar 1SO 14000 ini akan dapat membanty dan _mendorong perlindungan lingkungan selurh dun. Munculaya stendar ISO seri 14000 khususnya sistem mngjemen lingkungan (80 14001) merupan salah satu aera yang dtawarkan ante mengembangian suatu manajmen yang poaktif responsf dan akomodati Dengan sistem tersebut upaya pongelolaan lingkungan dapat dilksanakan socar terintegrest dan mampu mengelola ‘enerapan berbgaialat_pengslolan lingkungan seperti AMDAL, Aueit Lingkungan, roduksi Bersih dan lain-tain ® ses, INR Orion Sa, 18 Coton ie 1.) itn, 1985), 3 "Lara Brand, “180 14000 dan Pega Lingkinga d Indo” Maaith Lakakanys “peenbgata Mek Asarans alam Pensa nghungan’ kana, 18-9 Deemer 19), Indonesia merupakan salah satu negara peserta WTO yang telah mertfikas! “inal Aer” dengan Undang-undang No.7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Evabishing The World Trade Organization (Perselujuan Pembentukan Organise Perdagangan Dunia) pada tanggal 2 Nopember 1994, Konsekuensi dai hal ini berrt Fndonesia harus mempersiapkan si Khususrya dalam menghadapipenerapan ‘standadisasi dalam perdagangan intemasionl yang, dinjurkan GATT/WTO termasuk Standar Pengeolean Lingkungan ISO sri 14000, erdasarkan pas 35 ayat (3) Undangsundang Lasar 1949 dan GSH 1978, pada tahun 1982 disshkan Undang-undang No4 Tahun 1982 tentang ketentuan Pokok Pengelotaan Lingkungan Hidup. Undangcandang ini telah diganti dengan Undong- undang No, 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berpedomen pada etentuan tersebut sebagai payung (Umbrella Provision), dlilaksanakan upaya pengslolaan lingkungan hip. Berbagai program lingkungan nasional ditujukan bagi ‘dunia usaha dalam rangka menciptakan dunia wsaha elau industri yang berwawasan tingkungandiontranya audit ingkungan Pada away audit nglangan tidak ditur dalam Undang-undeng No- Tahun 1982, tetapiditetapkan dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 42 Tahun 1994 tentang Pedoman Umum Pelaksanean Avdit Lingkungen, Audit lingkungan rmerupakan piranti pentastan lingkungan yeng diusulkan pada tahun 1993 Karena ‘erbagai kelemahan dalam penegakan hokum AMDAL, yang kemudian datur dalam ‘Undang-undang No, 23 Tahun 1997 pada pasa 28 dan29 ‘Audit ingkungan merupakan instrumen ekonomi yang peka terhadap ingkngan ‘dalam proses produksi untuk mewujudkan industri yang berwawesan lingkungan Penerapan audit fingkungan dapat dikatakan sebagai stlah satu statepi baru dalam Perdagangan dunia untuk merebut dan mempertahankan pasar dalam maupun twat nogeri. Audit lingkungsn cenderong akan menjadi prasart bag stisp produk yang akan ” Oke Scenarwo.o, “Efens! Ekonosi Dan Ekslop” Majaloh Pancarota (usin Taman, 1994) ha a ses, “Dinis Has Menjongeong Era Pct Beas,” Maal Blof, No. Gu ‘Agus, 198) bls sudo P Hadi, Inst Berwanasn Lgkangn: Poe dan Tantangan Era Gots’ Maja Pecaroba No.0 Gane, 198), hal 18 Dersifiteksploitasi dan merusak lingkungan hidup. Sepertdikatakan Merian Radetzki (alam King,1995) baba “Peningkatan pertumbuhan transaksi perdagangan global justru mengakibatkan ersakan lingkunganhidup semakin meningkatakibat lau ckspoitsi sumber daya slam yng juga somakin meningkat, Walaupdemikian muncul fakta yeni Kenaikan Kegiatan konomi akan berkoreles posit erhadap kondsilingkungan™? Secara teoitis perdagangan bebss memberikan kemampuan suatu negara untuk ‘membiayei kegiatan pelestrian daya dukung lingkungan. Nemun di dalam praktek, kerusakan lingkungan socara global justru terjadi pada saat perdagangan bebas (1) pemenuhan hut daar (feof human neds); (2) pemliharean lngkangan (mantnance of eoologlal imcegriy, (3) keailan ssil (social equay) dan (4) kesempatan untuk menentukan nasib sendiri (self determination). Scmentara ita Otte Soemarwoto berpendapat bahwa syarat untuk ‘orapsinya pembungunan berkelajutan jalan pembngunan ity hans berwavasan fingkungan, Artin pembangunan it rmemperhitungkan dampak Vngkungan tla dar agp perenansansampsi pada tabap ‘operasional.*” Sasran pola pembangunanberklanutan bersifa menyelurub, Dalam mencap tingkat Kesejttorsan yang tings, ada tga (3) Komponen Keberlanjutan yang has dicapai yait: (1) Keberanjutan ekonomi (economic sustainable), (2) kaberanjutan Piva 2» Sap No. fa OT > et Soumarwot, Op Cl hal a ekologi (ecological sustainable), (3) keberlanjutan sosial (social sustainable) PPmibangunan yang berkelenjutan di Indonesia dilaksanakan dengan mengikutiprisip- rinsip sebagai berikut |. Menempatkan aspek lingkungan sedini mungkin pada proses pembangunan; 2. Menempatkan pertimbanganlingkungan pada setiap tabap pembangunan, {3 Menerapkan konsep efisiensi dan konservasi penegunaan sumber daye alam?” ‘Kegiatan ekonomi ditentukan oleh insentif yang ditarapkan oleh pelakunya, Den sumbangan utama teori ekonomi dan ekolog! manusia bagi pembuatan kebijaksanaan pembangunan adalah penggunaan ingentif untuk mempengaruhi tingkah laku ekonomi ‘masyerakat, Menurut Mubariq Achmad, pendekstan dalam pembuatan Kebijaksanaan ‘pembmngunan berkelanjuten dibedakan: pendckatan dengan mekanisme pasatlekonomi dan pendekatan roglasi (command and contro), yang dalam praktek kedua pendekatan ini tidak dapat berfungsi secaraterisah. Pendekatan Kebijaksanaan yang sistemik bagi ‘pembangunan berkelanjutan bertumpu pada empat (4) kebijakan yaitu: 1 menetapkan harga yang benar (get che price right) untuk memberikan insentié ‘yang sesuai bagi pelaku ekonomi untuk mengarahkan kegiatan ketujuan economic ‘sustainable yang dinginkan; 2. menetapkan regulasi yang benar (get she regulation righi) untuk ‘menghentilan porusakan finkungan dan sumbernya tanpa menimbulkan dstors dalam bidang yang Iain, 3, menetapkan institusi yang benar (get she institution right) untuk menegaskan fangs, wewenang dan tanggung jawab antar lembaga dan anggota masyarakat, 44, menetapkan dasar hukum dan pelaksaraan (ger the (aw and its enforcement right) untuk memastiken bahwa ketiga unsur lain dijalankan dengan cara yang sth (esivmaey" 2 Oso Usman, “Akai Prins Pimp Pembanguan Berean Dalam Siem dan Pratl Hykun Neon, (ido Penbuaaan Sena, eat, 23 Jui 1997) 5 arom, "Pernan Persia Dal: Biis Berwavasan Linghanga, Mailah Pancor, (995) ng Sapo Wiresrjono, Op Ci, Menurut Ba ang Hadiwiardjo, dalam mengkaji Kat aspek linglungan dan Perdagangan ada dua macam keterkaitan yang perlu mendapatpethatsn, yt Perama, Keteriaitan yang didasari Komitmen muri untuk melestaikan Tingkungan 5 ‘Kedua,kotrkaitan yang didasri perminta Thal in peta dicetat Karena pengar at darnpakaya de dapetdingesp teteng, mengingat hel tersebut dapat mempengaruhi sistem perdagangan melalui rmekanisme pasar. Dalam Kaiten int diperiukan harmonisasi atau penyelarasen standar pengeloiaan lingkungan dalam memproduksi barang dan jesa untuk ‘menjamin bahwa aspek lingkungan telah diperhitungkan." Prinsip 12 Deklarasi Rio menegaskan bahwa: “uttate should cooperate 1 promote «supportive and open international economic syatem that would lead to economle growth and sustainable development in all countries, (0 better address the problems of environmental degradation... Environmental measures addressing transboundary or global ‘environmental problems should, as far as passble, be base on an international (CPerlunya kerjasama negare-negara untuk mengupayakan teteiptanya suatu sistem ekonomi internasional yang terbuka dan menunjang pertumbuban ekonomi ddan pembengunan berkelanjutan di semua negara dan berujuan untuk mengatesi kerwsakan lingkungan, Tindakenstindakan di bidang perdagangan yang ‘mempertimbangkan aspek lingkungan tidak boich dilakukan secara diskriminatit dan tidak sail stay djadikan hambatan terselubung terhadap kegistan perdagangan intermasionat”) “Mengice peda pinsptersbutperemuan GATT di Marakesh (198) menstapkan tse (9) peryartan pening dalam sistem prdagngan bbs beraitan dengan i Tngkunean vai 1. Tranparansimisimum, diane sep tndakantinghangan hidup Jang ‘mombatasi perdagangan harus didasarkan pade data mish 2. Prinsip tidak membedaken; © pambang Hadiwidjo. ISO 14000: Pandan Pererapan Sixes Manajemen Linn, Gstaa, 1997, has pi 12 Drs Ri 1952. Kein pis in uranium Bab vi Agenda 21 ip, Das Keb Nes! dons’ rol bum Lng Tua No (1999), al. 105. 3, Penanganan masalahtinghungan hidup diskukan dengan pendekatan secare smaller dan sedapat-mungkia. berdaarkan pads santrstandar internesioal Selain itu GATT'WTO jugs mengadopsi dan mengintegasikan prinsip-prinsip yang terkendung dalam Deklarasi Stockiolm dan Deklarasi Rio dalam perjaniian pulian WTO dan beberapa Kesepakatan multilateral, Salah sstu adalah Perseujuan tentang Hambatan Teknik Tethadap Perdagangan (The Agreement on Technical Barriers {oTradefTBT) menyangkut masala standards ‘ish went Inmbutan peidaganyan hate poids stanla d Lerba negara, Persetujuan Hambatan Teknik Tethadap Perdagangan (The Agreement on Teclwical Barriers to Trade/TBT) menghimbau secaa tertuls untuk digunakan standar interasional yang telah dsepakati, antara Iain dinyatakan “io “to encowage the development of such international standards ane conformity assesment stem" “Menindakianjuti hal tersebut, WTO melalui organisa standardissiinterasionl (Unternational Organization for Standardization) atau yang dikenal 180 tea berhasi smengembangkan standar seri 14000 pada tahun 1993. Menurat Brian Rothery babw: “alasan lama munculnya standar 1S0 14000 adalah tuntutan peraturan. ISO 14000 memberkan jaminan bahwe prod yang dikeluarkan akan sesuai dengan hukur. Dengan fasiitas yang ada, standarterscbut memsnuhi tuntuanlingkungan, Kesehatan, dan Keselamatan, Keselametan publik dan produk. Peslindungan lingkungan melalui sistem mangjemen lingkungan tekanannya lebih dutamakan pada prinsip perbaikan ontinyu Slain itu ketdaktasten terhadap ketentwan peraturan lingkungan hidup dapat ‘mengakibatkankan tindekan penegakan hukum. ° *7 PL CovielKebjakan Nasonsl Menges Stadt Linganean” Bahan Kuss Aut “inphungg Angas INKINDO-BAPEDAL kat, 1-12 Maret 198) GATT Seria, Tv Resl of Te Urguy Rovnd of Malis Trade Negotio: The Legal Tes (The Sita 1998), al 342 2 Brin Rory, Stem Mangjomen Lingomgon 180 14000, tj, Enea Rahat hak, 1996) bt 4 ‘Untuk mengaktualisaikan prinsip-prinsip pembangunen berkelanjutan sebagai prinsip pokok Ke dalam sistem hukum dan kebjaksanaan nasional, perl dikembangkan berhaga prasratpolitik, hukum dan sosial, Dalam rangka hal terscbut Indonesia tela smenetbtkan Agenda 21 Indonesia pada tshun 1997, Status Agenda 1 Indonesia seperti hanya Agende 21 Intemasional hanya sebagai soft document, soff law ataw advisory document yang sifatnye tidak: mengikat secara resmi, tetpi Konseps-konsepsi yang ituangkan dalam agenda 21 tersebut akan diproyeksikan dalam Ketentuan_hukum nasional yang lebih mengikst.*” Siva “keberlajutan” tampak pada peslunya memperhatikan Kepentingan antar _generasi dan perlnya pengaturan suber daya alam. Hal ini telah tercermin pada GBAN 1973 Bab IT butr 10 yang menyatakan bahwe “Dalam pelaksanaan pembangunan, sumber-sumber slam Indonesia harus igunakan secara rasional, Penggalian sumber Kekayean alam terscbut harus iusahakan agar tidak merusak tata Tingkungan hidup manus, dilsksanakan

You might also like