You are on page 1of 10

Analisis Standar Pelayanan Minimal Untuk Rawat Inap dan Rawat Jalan

di RSUD Pambalah Batung Amuntai Tahun 2012

Analysis of Minimum Service Standard For Inpatient and Outpatient


in RSUD Pambalah Batung Amuntai In 2012

Dion Angger Priyatama1, Aris Antoni1,Khaiyatun Najiah2


1
Stikes Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan
2
Alumni STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5 No.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Abstract
Minimum standard service is provision of the type and quality of basic services which is a
matter for obligated area that every entitled obtained minimum of citizen. That also represent
the technical specification about measuring rod of minimum service given by public service
body to society. To know the minimum standard service in RSUD Pambalah Batung Amuntai
conducted by analysis about service give taking care of to lodge the underwriter doctor reply,
availibility of service take care of to lodge the clock of visite doctor, death of patient > 48
Hours, occurence come home to force and to take care of outpatient is the availibility of
service to take care it , Time to open the service to take care of outpatient , lay of time taken
care outpatient , satisfaction of Costumer and straightening of diagnosed of TB through
microscopic inspection TB.Research type used is descriptive by using interview, observation
and document study to know the service standard take care of to lodge and take care
outpatient in RSUD Pambalah Batung Amuntai. this Sampel Research is service take care
of to lodge, service take care of outpatient and patient. this Data presentation in form of
tekstular. Pursuant to result of research of service type take care of the service take care of
to lodge which not yet fulfilled the time of standard visite doctor and for the service of take
care of outpatient which not yet fulfilled the minimum service standard is giving service to
outpatient open time of the service and the time of took care wait. the Service type not yet
fulfilled the standard because lack of specialist doctor and lack of registration worker in
RSUD Pambalah Batung Amuntai.

Keywords: Minimum Services Standard, Inpatient, Outpatient

Pendahuluan mendapatkan pelayanan yang diberikan


Menurut Keputusan Menteri oleh rumah sakit (3).
Kesehatan 129 tahun 2008 Rumah Sakit Standar pelayanan minimal adalah
adalah sarana kesehatan yang ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang merupakan urusan wajib daerah
perorangan meIiputi pelayanan promotif, yang berhak diperoleh setiap warga secara
preventif, kurative dan rehabilitatif yang minimal. Juga merupakan spesifikasi teknis
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat tentang tolak ukur pelayanan minimum yang
jalan, dan gawat darurat (1).Sedangkan diberikan oleh Badan Layanan Umum
menuru Rustiyanto (2), rumah sakit adalah kepada masyarakat (1).
suatu institusi pelayanan kesehatan yang Standar pelayanan minimal yang
kompleks, padat pakar dan padat modal. ditetapkan oleh menteri kesehatan banyak
Berdasarkan PERMENKES No: jenis pelayanannya. Jenis pelayanan
269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud tersebut adalah tentang pelayanan gawat
rekam medis adalah berkas yang berisi darurat, pelayanan rawat jalan, pelayanan
catatan dan dokumen antara lain identitas rawat inap, pelayanan bedah sentral (bedah
pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang saja), pelayanan persalinan, perinatologi
telah diberikan, serta tindakan dan (kecuali rumah sakit khusus di luar rumah
pelayanan lain yang telah diberikan kepada sakit ibu dan anak) dan KB, pelayanan
pasien. Maka dengan adanya rekam medis intensif, pelayanan radiologi, pelayanan
para petugas medis dapat melihat riwayat laboratoriumpatologi klinik, pelayanan
penyakit sebelumnya. Selain itu pasien rehabilitasi medik, pelayanan farmasi,
pelayanan gizi, pelayanan transfusi darah,

13
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Dion Angger Priyatama, dkk.

pelayanan GAKIN, pelayanan rekam medik, pemeriksaan mikroskopis TB dan


pelayanan pengelolaan limbah, pelayanan terlaksananya kegiatan pencatatan dan
administrasi dan manajemen, pelayanan pelaporan TB untuk rawat jalan.
ambulance / kereta jenazah, pelayanan Dari sumber Mata Banua :Dari
pemulasaran jenazah, pelayanan Rosihan menyebutkan, saat ini dokter
pemeliharaan sarana rumah sakit, spesialis di Kalsel sebanyak 168 orang atau
pelayanan laundry dan pelayanan 4,7 persen, padahal standarnya enam orang
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) setiap 100 ribu penduduk. "Dari sebanyak
(1). 168 orang dokter spesialis di Kalsel itu
Dari beberapa jenis pelayanan yang di sebagian besar berada di Kota Banjarmasin
tetapkan oleh menteri kesehatan peneliti seperti RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD
hanya mengambil jenis pelayanan rawat DR HM Anshari Saleh
inap dan rawat jalan. Adapun indikator untuk Banjarmasin,".Padahal, daerah lainnya di
rawat inap adalah pemberi pelayanan di Kalsel ada yang tidak memiliki dokter
rawat inap, dokter penanggung jawab spesialis, bahkan daerah harus
pasien di rawat inap, ketersediaan menyediakan insentif cukup besar untuk
pelayanan rawat inap, jam visite dokter menarik minat dokter spesialis agar bersedia
spesialis, kejadian pasca operasi, kejadian mengabdi di daerahnya (4).
infeksi nosokomial, tidak adanya kejadian Dalam rangka memenuhi tenaga
pasien jatuh yang berakibat kecatatan/ dokter spesialis di sejumlah RS daerah,
kematian, kematian pasien >48 jam, Tahun 2011 telah diluncurkan program
kejadian pulang paksa, kepuasan dokter spesialis yang diikuti sebanyak 91
pelanggan, rawat inap TB yaitu tentang orang.Selain itu, kata Rosihan, pihaknya
penegakan diagnosis TB melalui telah membuka kesempatan bagi dokter
pemeriksaan mikroskopis TB dan umum untuk mengikuti seleksi menjadi
terlaksananya kegiatan pencatatan dan dokter spesialis dan tahun 2011 ini jumlah
pelaporan TB di rumah sakit, ketesediaan mencapai 63 orang (4).
pelayanan rawat inap di rumah sakit yang Saat peneliti datang ke rumah sakit
memberikan pelayanan jiwa, tidak adanya dan mendengar keluhan-keluhan dari pasien
kejadian kematian pasien gangguan jiwa masih ada masalah yang ada dirumah sakit
karena bunuh diri, kejadian re-admission yaitu jam buka untuk rawat jalan masih tidak
pasien gangguan jiwa dalam waktu <1 bulan sesuai dengan apa yang telah di standarkan
dan lama hari perawatan pasien gangguan oleh Menteri Kesehatan dan keluhan-
jiwa (1). keluhan pasien tentang pelayanan yang
Sedangkan untuk pelayanan rawat masih belum memuaskan pasien atau pun
jalan indikatornya adalah dokter pemberi keluarga pasien.
pelayanan di poliklinik spesialis, Jadi, yang peneliti analisa untuk rawat
ketersediaan pelayanan, ketersediaan inap adalah dokter penanggung jawab untuk
pelayanan di RS jiwa, jam buka pelayanan, rawat inap, ketersediaan pelayanan rawat
waktu tunggu di rawat jalan, kepuasan inap, jam visite dokter, kematian pasien > 48
pelanggan dan penegakkan diagnosis TB jam, kejadian pulang paksa. Sedangkan
melalui pemeriksaan mikroskop TB dan untuk rawat jalan adalah ketersediaan
terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelayanan untuk rawat jalan, jam buka
pelaporan TB dirumah sakit (1). pelayanan untuk rawat jalan, waktu tunggu
Dari indikator rawat inap dan rawat dirawat jalan, kepuasan pelanggan,
jalan tersebut peneliti hanya meneliti penegakan diagnosis TB melalui
sebagian indikatornya saja. Untuk rawat pemeriksaanmikroskopis TB dan
inap peneliti hanya mengambil dokter terlaksananya kegiatan pencatatan dan
penanggung jawab, ketersediaan pelayanan pelaporan TB untuk rawat jalan.
rawat inap, jam visite dokter, kematian Maka, dengan adanya masalah
pasien > 48 jam, kejadian pulang paksa, tersebut peneliti mengambil judul untuk
kepuasan pelanggan dan untuk rawat jalan tugas akhir yaitu Analisis Standar
adalah jam buka pelayanan untuk rawat Pelayanan Minimal untuk Rawat Inap dan
jalan, waktu tunggu dirawat jalan, kepuasan Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah
pelanggan,penegakan diagnosis TB melalui Pambalah Batung Amuntai.

14
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Dion Angger Priyatama, dkk.

4. Obsgyn Dokter Spesialis 1 orang dokter


Metode Penelitian Kandungan spesialis
kandungan
Jenis penelitian yang digunakan
adalah deskriptif dengan menganalisis 5. ICU Dokter Umum 2 orang dokter
umum
standar pelayanan minimal untuk rawat inap
6. Gabungan Gabungan Gabungan
dan rawat jalan di RSUD Pambalah Batung Spesialis Dokter Spesialis dokter spesialis
Amuntai. penyakit dalam,
Penelitian inidilaksanakan di bagian bedah, anak
rawat inap dan pendaftaran rawat jalan di dan kandungan
dan 1 orang
RSUD Pambalah Batung Amuntai. dokter umum
Sampel penelitian ini adalah data 7. Perinatologi Dokter Spesialis 1 orang dokter
pelayanan rawat jalan, rekam medis rawat Kandungan spesialis
inap dan pasien yang ada di standar kandungan
pelayanan minimal dari menteri kesehatan di
RSUD Pambalah Batung Amuntai. Wawancara dengan petugas rekam
Variabel pada penelitian ini adalah unit medis tentang penanggung jawab pasien
pelayanan rawat inap dan rawat jalan, rawat inap adalah dokter penanggung jawab
rekam medis, rawat inap, SDM, SPM, SOP. pasien saat pasien rawat inap 100% dokter
Instrumen penelitian menggunakan yang bertanggung jawab atas pasien pada
pedoman wawancara dan lembar observasi saat pasien dirawat inap. Dan dapat dilihat
(check list) dan teknik pengumpulan data pada pemberi pelayanan rawat inap yang
berupa wawancara, observasi dan studi ada di RSUD Pambalah Batung Amuntai.
dokumen. Yang paling utama bertanggung jawab atas
Teknik analisa data menggunakan pasien adalah dokter.
analisis univariate, bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan tentang 4.1.3.2 Ketersediaan Pelayanan Rawat
Unit pelayanan RI dan RJ, Rekam Medis RI, Inap
SDM dan SPM di RSUD Pambalah Batung
Amuntai (5).

Hasil Penelitian
Dari hasil wawancara dengan petugas
rekam medis di dapatlah tabel diatas
didapatkan data untuk pemberi pelayanan
ini yang memberikan pelayanan pada saat
pasien rawat inap adalah yang paling utama
adalah dokter dan dibantu dengan perawat
dan bidan.

4.1.3.1 Dokter Penanggung Jawab Pasien


Rawat Inap
Tabel1. Hasil Dokter Penanggung Jawab
Pasien Rawat Inap di RSUD Pambalah
Batung Amuntai Tahun 2012
JUMLAH
DOKTER DOKTER
NAMA YANG
NO
RUANGAN BERTANGGUN
G JAWAB

1. Penyakit Dokter Spesialis 1 orang dokter


Dalam Penyakit Dalam spesialis
dan Dokter penyakit dalam
Umum 1 Dokter umum
2. Bedah Dokter Spesialis 1 orang dokter
Bedah spesialis bedah
3. Anak Dokter Spesialis 1 orang dokter
Anak spesialis anak

15
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Dion Angger Priyatama, dkk.

NO BAGIAN / PEMBERI JUMLAH 1. Penyakit Dalam


RUANG PELAYANAN DOKTER DAN a. Aster a. Dokter Spesialis dari jam
PERAWATAN PERAWAT 08.00 s/d selesai visite di
PASIEN b. Melati rawat inap
1. Penyakit Dalam Dokter 1 orang dokter b. Dokter spesialis dari jam
a. Aster Spesialis spesialis penyakit 10.00 s/d selesai visite di
b. Melati Penyakit dalam dan 26 rawat inap dan untuk dokter
Dalam dan orang perawat + umum dari jam 08.00 s/d
Perawat kepala ruangan selesai visite di rawat inap
2. Bedah Dokter 1 orang dokter 2. Bedah Dokter spesialis dari jam
a. Mawar Spesialis spesialis bedah a. Mawar 08.00 s/d selesai visite di
Bedah dan dan 13 perawat + rawat inap
Perawat kepala ruangan
3. Anak Dokter 1 orang dokter 3. Anak Dokter spesialis dari jam
a. Asoka 09.30 s/d selesai visite di
a. Asoka Spesialis spesialis anak
Anak dan dan 14 orang rawat inap
Perawat perawat + kepala 4. Obsgyn Dokter spesialis dari jam
ruangan (Teratai) 09.00 s/d selesai visite di
a. Persalinan rawat inap
4. Obsgyn Dokter 1 orang dokter
(Teratai) Spesialis spesialis b. Ginekologi
a. Persalinan Kandungan, kandungan, 24 5. ICU
b. Ginekologi Bidan dan orang bidan + a. Kamboja
Perawat kepala ruangan 6. Gabungan Dokter umum 08.00 s/d
5. ICU Dokter Umum 2 dokter umum di Spesialis selesai visite di rawat inap
a. Kamboja dan Perawat ICU dan 13 orang a. Anggrek
perawat + kepala 7. Perinatologi Dokter spesialis dari jam
ruangan a. Teratai 09.00 s/d selesai visite di
6. Gabungan Gabungan Gabungan antara rawat inap
Spesialis Dokter dokter spesialis
a. Anggrek Spesialis dan dan 13 orang
Perawat perawat + kepala Wawancara dengan kepala ruangan rawat
ruangan inap di RSUD Pambalah Batung Amuntai
7. Perinatologi Dokter 1 orang dokter tentang visite dokter spesialis yang ada di
a. Teratai Spesialis spesialis RSUD Pambalah Batung Amuntai
Kandungan, kandungan, 16 didapatkan data visite dokter adalah untuk
Bidan dan orang bidan dan
Perawat 12 orang perawat ruang Melati dokter spesialis dari jam 10.00
s/d selesai visite di rawat inap dan untuk
Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap dokter umum dari jam 08.00 s/d selesai
di RSUD Pambalah Batung Amuntai adalah visite di rawat inap, ruang Bedah dokter
untuk penyakit dalam ada di ruang Aster dan spesialis dari jam 08.00 s/d selesai visite di
Melati, bedah ada ruang Mawar, anak ada rawat inap, ruang Aster dokter spesialis dari
ruang Asoka, obsgyn untuk persalinan dan jam 08.00 s/d selesai visite di rawat inap,
ginekologi ada ruang Teratai, ICU ada ruang ruang super VIP dokter umum 08.00 s/d
Kamboja, gabungan spesialis ada ruang selesai visite di rawat inap, ruang Anak jam
Anggrek dan perinatologi ada ruangan 09.30 s/d selesai visite di rawat inap dan
Teratai. Bagian atau ruang perawatan ruang Kebidanan dari jam 09.00 s/d selesai
pasien untuk rawat inap yang ada di RSUD visite di rawat inap.
Pambalah Batung Amuntai. Data ini didapat
dari sensus yang di beri oleh petugas di 4.3.1.1 Kematian Pasien > 48 Jam
rekam medis. Dari data study dokumen sensus yang di
ada di RSUD Pambalah Batung Amuntai
4.1.3.3 Jam Visite Dokter Spesialis adalah kematian yang terjadi sesudah
Tabel 3. Jam visite Dokter Spesialis di RSUD periode 48 jam setelah pasien rawat inap
Pambalah Batung Amuntai Tahun masuk rumah sakit. Data yang didapat dari
2012 bulan Maret 2012 pada instalasi rawat inap
dan ICU RSUD Pambalah Batung Amuntai
NO
NAMA JAM VISITE DOKTER jumlah pasien meninggal > 48 jam adalah
RUANGAN RAWAT INAP 13 pasien, pasien meninggal < 48 jam 28
pasien dan pasien keluar hidup ada 889.
Dari data ini dihitung melalui rumus untuk

16
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Dion Angger Priyatama, dkk.

mengetahui apakah sesuai standar atau 6400


= = , %
tidak. Berdasarkan keadaan dan kondisi di 702
RSUD Pambalah Batung Amuntai sehingga
didapatkan rumus perhitungan sebagai Untuk bulan Maret 2012 adalah
berikut:
Jumlah pasien pulang paksa dalam 1 bulan
= x 100%
Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam 1 bulan
47
Jmlh px meninggal > 48 1 = x 100%
= x 100 889
Jumlah pasien rawat inap dalam 1 bulan 4700
13 = = , %
= x 100% 889
930
1300 Jadi, hasil dari data bulan Januari sampai
= = 1, 39% Maret didapat nilai 21,72%.
930
4.3.2 Pelayanan Rawat Jalan Di RSUD
Pambalah Batung Amuntai
4.3.1.1 Kejadian Pulang Paksa
4.3.2.1 Dokter Pemberi Pelayanan di
Dari SOP (Standar Operasional
Poliklinik Spesialis
Prosedur) dan dari data kejadian meninggal
Hasil observasi dan study dokumen
> 48 jam didapatkan juga data tentang
yang ada di data dasar RSUD Pambalah
kejadian pulang paksa yang ada di sensus
Batung Amuntai, dokter pemberi pelayanan
di RSUD Pambalah Batung Amuntai adalah
di poliklinik spesialis adalah RSUD
pulang atas permintaan pasien atau
Pambalah Batung Amuntai mempunyai 9
keluarga pasien sebelum diputuskan boleh
unit pelayanan (poliklinik), yaitu poliklinik
pulang oleh dokter. Data ini dianalisa dalam
umumyang memberikan pelayanan adalah
waktu 3 bulan, data yang diambil dari bulan
dokter umum, poliklinik anak yang
Januari-Maret 2012 pada instalasi rawat
memberikan pelayanan adalah dokter
inap dan ICU RSUD Pambalah Batung
spesialis anak, penyakit dalam yang
Amuntai didapat data pada bulan Januari
memberikan pelayanan adalah dokter
2012 jumlah kejadian pulang paksa adalah
penyakit dalam, poliklinik kebidanan yang
67 orang dari 913 pasien, bulan Februari
memberikan pelayanan adalah dokter
2012 jumlah pasien pulang paksa 64 pasien
kandungan, poliklinik gigi yang memberikan
dari 702 pasien, dan bulan Maret 2012
pelayanan hanya dokter gigi dikarenakan
jumlah kejadian pulang paksa 47 pasien dari
belum ada dokter spesialis gigi, poliklinik
889 pasien. Untuk mendapatkan hasil
bedah yang memberikan pelayanan adalah
kejadian pulang paksa berdasarkan
dokter spesialis bedah, poliklinik THT
keadaan dan kondisi di RSUD Pambalah
(telinga, hidung dan tenggorokan) yang
Batung Amuntai sehingga didapatkan rumus
memberikan pelayanan adalah dokter THT,
perhitungan sebagai berikut:
poliklinik paru yang memberikan pelayanan
Untuk bulan Januari 2012 adalah
adalah dokter spesialis paru dan poliklinik
Jumlah pasien pulang paksa dalam 1 bulan mata belum ada dokter spesialis
= x 100%
Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam 1 bulan
67 4.3.2.2 Ketersediaan Pelayanan
= x 100% Hasil observasi pada saat berada di RSUD
913
Pambalah Batung Amuntai untuk
= = , % ketersediaan pelayanan di rawat jalan untuk
RSUD Pambalah Batung Amuntai yaitu
rumah sakit memiliki 9 pelayanan untuk
Untuk bulan Februari 2012 adalah rawat jalan, yaitu klinik umum, klinik anak,
klinik penyakit dalam, klinik kebidanan, klinik
Jumlah pasien pulang paksa dalam 1 bulan gigi, klinik bedah, klinik THT, klinik mata dan
= x 100%
Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam 1 bulan klinik paru.
64
= x 100% 4.3.2.3 Jam Buka Pelayanan
702
17
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Dion Angger Priyatama, dkk.

Saat observasi di RSUD Pambalah Pembahasan


Batung Amuntai didapatkan data untuk jam 4.2.1 Standar Pelayanan Rawat Inap
buka pelayanan di RSUD Pambalah Batung 4.2.1.1 Pemberi Pelayanan Rawat Inap
Amuntai jam 08.00 s/d 11.30. Dari hasil wawancara dengan petugas
rekam medis saat di RSUD Pambalah
4.3.2.4 Waktu Tunggu di Rawat Jalan Batung Amuntai didapatkan data pemberi
Saat observasi dan menghitung waktu pelayanan rawat inap di RSUD Pambalah
tunggu pelayanan dirawat jalan untuk dokter Batung Amuntai adalah untuk setiap
umum, dokter gigi, dokter spesialis THT ruangan ada dokter yang memberikan
(Telinga Hidung dan Tenggorokan), dokter pelayanan selain dokter ada juga perawat
kandungan, dokter bedah, dokter anak yang memberikan pelayanan pada saat
waktu tunggu kira -kira 25- 30 menit dari pasien di rawat inap di RSUD Pambalah
pasien mendaftar sampai pasien selesai di Batung Amuntai. Dokter yang memberikan
periksa. Dan untuk dokter spesialis paru dan pelayanan di rawat inap ada dokter umum,
dokter spesialis penyakit dalam melebihi dokter spesialis, perawat dan bidan.
waktu dari Menteri Kesehatan yaitu dari 1 Menurut Depkes RI (1) tentang standar
jam dari pasien mendaftar sampai diperiksa pelayanan minimal, yang memberikan
oleh dokter. pelayanan adalah dokter spesialis dan
perawat minimal pendidikan D3.
4.3.2.5 Kepuasan Pelanggan pada Perbandingan hasil penelitian di RSUD
Pelayanan Rawat Jalan Pambalah Batung Amuntai dan standar
Dari SOP (Standar Operasional pelayanan minimal dari Menteri Kesehatan
Prosedur) dan saat wawancara dengan di dapatkan bahwa untuk pemberi
pasien yang berkunjung di pelayanan rawat pelayanan sudah sesuai dengan standar
jalan pada tanggal 13 Juni 2012 dan 10 Juli karena standarnya dokter spesialis dan
2012 untuk kepuasan terhadap pelayanan perawat sedangkan yang memberikan
yang diberikan RSUD Pambalah Batung pelayanan selain dokter spesialis dan
Amuntai untuk pasien adalah dari 50 pasien perawat ada dokter umum dan bidan yang
yang diwawancarai 10 mengatakan kurang memberikan pelayanan kepada pasien
puas karena terlalu lama menunggu dokter rawat inap.
datang sedangkan 40 orang lainnya
mengatakan puas atas pelayanan yang ada 4.2.1.2 Dokter Penanggung Jawab Pasien
di RSUD Pambalah Batung Amuntai. Rawat Inap
Berdasarkan keadaan dan kondisi di RSUD Dari data pemberi pelayanan rawat
Pambalah Batung Amuntai sehingga inap yang didapat di RSUD Pambalah
didapatkan rumus perhitungan sebagai Batung Amuntai, yang paling bertanggung
berikut: jawab atas pasien rawat inap adalah dokter.
Menurut Depkes RI (1) tentang standar
40 pelayanan minimal, yang bertanggung jawab
= x 100% atas pasien rawat inap 100% adalah dokter.
50
Dengan adanya standar pelayanan minimal
4.3.2.6 Penegakan Diagnosis TB Melalui tersebut RSUD Pambalah Batung Amuntai
Pemeriksaan Mikroskop TB telah memenuhi standar pelayanan minimal
Pada saat melihat SOP (Standar dari Menteri Kesehatan.
Operasional Prosedur) dan wawancara
dengan petugas rekam medis yang petugas
sebagai petugas Coding / Indexingyang 4.2.1.3 Ketersediaan Pelayanan Rawat
sebagai perwakilan dari kepala ruangan Inap
rekam medis tentang bagaimana cara Berdasarkan hasil penelitian, RSUD
penegakkan diagnosis TB melalui Pambalah Batung Amuntaitelah memiliki 7
pemeriksaan mikroskop TB dikatakan belum ketersediaan pelayanan rawat inap, yaitu
ada alat khusus. Hanya melakukan ruang penyakit dalam, ruang anak, ruang
pemeriksaan melalui dahak dari pasien yang bedah, ruang obsgyn, ruang ICU, ruang
dahak tersebut diteliti dibagian laboratorium. gabungan spesialis dan ruang perinatologi
sedangkan menurut Depkes RI (1) tentang

18
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Dion Angger Priyatama, dkk.

standar pelayanan minimal, meminimalkan (1) tentang standar pelayanan minimal,


ada 4 ketersediaan pelayanan rawat inap meminimalkan untuk kematian pasien > 48
yaitu ruang penyakit dalam, ruang anak, jam adalah < 0,24%. Jadi, jumlah kematian
ruang kebidanan dan ruang bedah. Jadi, pasien yang > 48 jam belum memenuhi
untuk ketersediaan pelayanan yang ada di standar dari Menteri Kesehatan, karena
RSUD Pambalah Batung Amuntai telah lebih besar dari 0,24%.
memenuhi standar pelayanan minimal dari Dalam upaya meningkatkan
Menteri Kesehatan. perawatan yang optimal, audit kematian
sering digunakan sebagai alat untuk
4.2.1.4 Jam Visite Dokter Spesialis mengembangkan strategi penurunan angka
Visite dokter spesialis untuk RSUD kematian, bahkan audit kematian sudah
Pambalah Batung Amuntai adalah untuk digunakan oleh Florence Nightingale pada
ruang Melati dokter spesialis dari jam 10.00 abad 19 (7). Dengan audit
s/d selesai memeriksa pasien dan untuk kematian dapat ditemukan variasi yang luas
dokter umum dari jam 08.00 s/d selesai dari penyebab mortalitas di rumah sakit,
memeriksa pasien, ruang Bedah dokter beberapa sebagai akibat dari komplikasi
spesialis dari jam 08.00 s/d selesai yang diderita oleh pasien, namun beberapa
memeriksa pasien, ruang Aster dokter kasus lain tidak dapat dijelaskan penyebab
spesialis dari jam 08.00 s/d selesai kematian dan menjadi cerminan dari kualitas
memeriksa pasien, ruang super VIP dokter pelayanan (8).
umum 08.00s/d selesai memeriksa pasien,
ruang Anak jam 09.30 s/d selesai 4.2.1.6 Kejadian Pulang Paksa
memeriksa pasien dan ruang Kebidanan Kejadian Pulang Paksa
dari jam 09.00s/d selesai memeriksa pasien. berdasarkanhasilperhitungan bulan Januari
Sedangkan Menurut Depkes RI (1) adalah 7,33%, perhitungan bulan Februari
tentang standar pelayanan minimal adalah adalah 9,11% dan perhitungan bulan Maret
dari jam 08.00 s/d 14.00 setiap hari kerja. adalah 5,28%. Jadi, hasil perjumlahan dari
Sehingga, untuk jenis pelayanan rawat inap bulan Januari Maret tersebut didapat hasil
tentang jam visite dokter belum memenuhi 21,72%. Menurut Depkes RI (1) tentang
standar dikarenakan dokter spesialis harus standar pelayanan minimal, menstandarkan
ke ruang poliklinik untuk melayani pasien untuk kejadian pulang paksa adalah 5%.
yang rawat jalan di RSUD Pambalah Batung Jadi, untuk kejadian pulang paksa di RSUD
Amuntai. Pambalah Batung Amuntaibelum memenuhi
Ditinjau dari jumlah dokter yang ada standar minimal, karena hasil perhitungan
di RSUD Pambalah Batung Amuntai yang per 3 bulannya lebih besar dari 5%.
peneliti menemukan dalam data dasar Menurut penelitian dan kajian
rumah sakit yaitu dokter spesialis anak, literatur yang dilakukan oleh Gunawan
dokter spesialis kandungan, dokter spesialis (9,10) Penyebab utama yang sering terjadi
penyakit dalam, dokter spesialis bedah, adalah karena alasan kepuasan 37 terhadap
dokter spesialis THT dan dokter spesialis pelayanan rumah sakit dan masalah biaya.
paru masing-masing hanya ada 1 orang Dari hasil penelitian tersebut kepuasan atas
dokter spesialis. Sedangkan untuk dokter tarif rumah sakit lebih berpengaruh terhadap
umum ada 10 dokter tetapi 4 orang dokter intensi pasien pulang paksa dibandingkan
sedang sekolah spesialis (6). kepuasan atas kualitas pelayanan
kesehatan
4.2.1.5 Kematian Pasien > 48 Jam 4.2.2 Standar Pelayanan Rawat Jalan
Data yang didapat dari bulan Maret 4.2.2.1 Dokter Pemberi Pelayanan di
2012 pada instalasi rawat inap dan ICU Poliklinik Spesialis
RSUD Pambalah Batung Amuntai jumlah Berdasarkan hasil penelitian di
pasien meninggal > 48 jam adalah 13 RSUD Pambalah Batung Amuntai dari 9
pasien, pasien meninggal < 48 jam unit pelayanan (poliklinik), terdapat 2
sebanyak 28 pasien dan pasien keluar hidup poliklinik yang belum mempunyai dokter
ada 889. Dari data tersebut kemudian spesialis, yaitu poliklinik gigi dan poliklinik
dihitung menggunakan rumus sehingga mata
didapatkan hasil 1,39 %.Menurut Depkes RI

19
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Dion Angger Priyatama, dkk.

Sedangkan menurut Depkes RI (1) 4.2.2.3 Jam Buka Pelayanan Di Rawat


tentang standar pelayanan minimal Jalan
menstandarkan setiap poliklinik spesialis Jam Buka Pelayanan di RSUD
harus ada dokter spesialis tapi untuk Pambalah Batung Amuntai pada setiap hari
poliklinik mata dan gigi belum ada dokter kerja jam 08.00 s/d 11.30 sedangkan hari
gigi spesialis dan dokter spesialis mata. Jumat jam 08.00 10.30. Sedangkan jam
Berarti belum memenuhi standar pelayanan buka pelayanan standar pelayanan minimal
yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. dari Menteri Kesehatan adalah 08.00 s/d
Sampai dengan tahun 2008, rasio 13.00 setiap hari kerja kecuali Jumat dari
tenaga kesehatan untuk dokter spesialis per jam 08.00 - 11.00. Sehingga, untuk jam
100.000 penduduk adalah sebesar 7,73 buka pelayanan ini tidak sesuai dikarenakan
dibandingkan dengan target yang ingin kekurangan tenaga petugas pendaftaran
dicapai yaitu 9. Dari pendataan tenaga dan RSUD Pambalah Batung Amuntai
kesehatan pada tahun 2010, ketersediaan hanya memiliki dokter spesialis anak 1
tenaga kesehatan di rumah sakit milik orang, dokter spesialis bedah 1 orang,
pemerintah (Kementerian Kesehatan dan dokter spesialis THT 1 orang, dokter
Pemerintah Daerah), telah tersedia 7.336 spesialis kandungan 1 orang, dokter
dokter spesialis. Dengan memperhatikan spesialis penyakit dalam 1 orang dan dokter
standar ketenagaan rumah sakit yang spesialis paru 1 orang.
berlaku, maka pada tahun 2010 masih Menurut Donabedian (12) faktor
terdapat kekurangan tenaga kesehatan di pengaruh organisasi terhadap pemanfaatan
rumah sakit milik pemerintah baik Rumah rumah sakit meliputi ketersediaan sumber
Sakit Kementerian Kesehatan maupun daya, aksesibilitas geografi, aksesibilitas
Rumah Sakit Pemerintah Daerah sejumlah waktu, aksesibilitas sosial, karakteristik
2.098 dokter spesialis (11) struktur dan proses pemberian pelayanan
Untuk mencukupi ketersediaan dan kesehatan. aksesibilitas waktu adalah
pemerataan dokter spesialis di seluruh lamanya jam buka dari pelayanan kesehatan
Indonesia, Pemerintah telah menggulirkan
Program Penugasan Khusus tenaga 4.2.2.4 Waktu Tunggu Di Rawat Jalan
kesehatan di Daerah Terpencil,Perbatasan, Waktu tunggu di rawat jalan di RSUD
dan Kepulauan (DTPK) yang dilaksanakan Pambalah Batung Amuntai sebagian
sejak Tahun 2006. Pada tahun 2014 poliklinik belum sesuai. Karena menurut
diharapkan ketersediaan tenaga dokter standar dari Depkes RI(1) tentang
spesialis mencapai 12 per 100.000 pelayanan minimal untuk waktu tunggu di
penduduk. Pada tahun 2019 diharapkan rawat jalan adalah > 60 menit. Sebagian
ketersediaan tenaga dokter spesialis poliklinik tersebut adalah poliklinik paru dan
mencapai 24 per 100.000 penduduk dan penyakit dalam. Berdasarkan hasil
tahun 2025 diharapkan ketersediaan tenaga wawancara, waktu tunggu yang tidak sesuai
dokter spesialis mencapai 28 per 100.000 dikarenakan dokter rawat jalan harus visite
penduduk (11). terlebih dahulu untuk pasien rawat inap.
4.2.2.2 Ketersediaan Pelayanan Di Rawat Selain itu pasien poliklinik paru dan penyakit
Jalan dalam lebih banyak dari poliklinik lainnya.
Di RSUD Pambalah Batung Amuntai Pelayanan dipoliklinik spesialis, pasien
ada 9 unit pelayanan yaitupoliklinik umum, harus membawa surat rujukan dari
poliklinik anak, poliklinik penyakit dalam, puskesmas pasien mau berobat kepoliklinik
poliklinik kebidanan, poliklinik gigi, poliklinik mana. Bagi pasien yang tidak membawa
bedah, poliklinik THT, poliklinik mata dan surat rujukan dari puskesmas pasien harus
poliklinik paru. Sedangkan standar minimal ke dokter umum terlebih dahulu, karena di
dari Depkes RI(1) minimal memiliki poliklinik dokter umum dapat didiagnosa apakah
anak, poliklinik penyakit dalam, poliklinik pasien harus ke dokter spesialis atau tidak.
kebidanan dan poliklinik bedah. Sehingga, Didapatkan hasil pasa saat observasi
ketersediaan pelayanan di RSUD Pambalah di RSUD Pambalah Batung Amuntai adalah
Batung Amuntai sudah memenuhi standar untuk jenis pelayanan dokter umum,
pelayanan minimal dari Menteri Kesehatan. poliklinik spesialis anak, poliklinik spesialis
bedah, poliklinik spesialis kandungan,

20
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Dion Angger Priyatama, dkk.

poliklinik spesialis THT (Telinga, Hidung dan Menteri Kesehatan adalah jam buka
Tenggorokan) dan poliklinik gigi telah pelayanan, kepuasan pelanggan dan waktu
sesuai standar dari Menteri Kesehatan tunggu di rawat jalan.

4.2.2.5 Kepuasan Pelanggan Pada Daftar Pustaka


Pelayanan Rawat Jalan 1. Depkes RI (2008) Keputusan Menteri
Kepuasan pelanggan di pelayanan Kesehatan 129 tahun 2008 Tentang
rawat jalan pada tanggal 13 Juni 2012 dan Standar Pelayanan Minimal Rumah
10 Juli 2012, kepuasan terhadap pelayanan Sakit. Jakarta: Depkes
yang diberikan RSUD Pambalah Batung 2. Rustiyanto, Ery, 2009. Etika Profesi
Amuntai dari 50 pasien yang diwawancarai Perekam Medis dan Informasi
10 mengatakan kurang puas sedangkan 40 Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
orang lainnya mengatakan puas (80%). 3. Depkes RI (2008) PERMENKES No.
Menurut Depkes RI(1) Kepuasan 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang
Pelanggan pada Pelayanan Rawat Jalan Pengertian Rekam Medis.Jakarta:
belum sesuai dengan standar yang telah Depkes
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan yang 4. Mata Banua Edisi4 Juli (2011)
standarnya adalah 90 %. Berdasarkan Kekurangan Dokter Spesialis. Available
hasil wawancara dengan 10% pasien yang from: http://www.Kalselprov.go.id
menyatakan kurang puas karena terlalu /berita/ 42
kalsel-kekurangan-dokter-
lama menunggu didepan poliklinik. spesialis.
5. Machfoedz, Ircham. 2010. Metodologi
4.2.2.6 Penegakan Diagnosis TB Melalui Penelitian (Kuantitatif & Kualitatif)
Pemeriksaan Mikroskop TB Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Dari hasil wawancara untuk Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta.
penegakkan diagnosa telah dilakukan yaitu Fitramaya.
dengan meneliti dahak pasien. Kemudian 6. RSUD Pambalah Batung Amuntai,
dahak tersebut di cek di bagian 2012, Data Dasar Rumah Sakit
laboratorium. Untuk mengetahui tentang 7. Wright, J., Dugdale, B., Hammond, I.,
pasien terkena penyakit TB dapat merujuk Jarman, B., Neary, M., Newton, D.,
dari SOP tentang TB. Patterson, C., Russon, L., Stanley, P.,
Stephens, R. & Warren, E. (2006).
Learning From Death: A Hospital
Kesimpulan Mortality Reduction Programme. J R
Berdasarkan hasil penelitian pada 87 Soc Med 2006, 99, 303-308.
Dari penelitian di RSUD Pambalah Batung 8. Jarman B, Bottle A, Aylin P & Browne M
Amuntai dapat disimpulkan sebagai berikut: (2005). Monitoring Changes In Hospital
1. Standar pelayanan rawat inap yang telah Standardised Mortality Ratios. BMJ
sesuai dengan standar pelayanan minimal (Clinical Research Ed.), 330, 329.
untuk rawat inap yang ditetapkan oleh 9. Gunawan, Erdi (2013) Pengaruh
Menteri Kesehatan adalah pemberi Kepuasan Atas Kualitas Pelayanan
pelayanan rawat inap, dokter penanggung Kesehatan Dan Tarif Rumah Sakit
jawab pasien rawat inap, ketersediaan Terhadap Intensi Pasien Pulang Paksa
pelayanan rawat inap. Sedangkan yang Di Rsud Jampangkulon. Pustaka Ilmiah
belum sesuai standar pelayanan minimal Universitas Padjajaran. Available
dari Menteri Kesehatan yaitu tentang jam from:http://pustaka.unpad.ac.id/archives
visite dokter, kematian pasien > 48 jam dan /126775/ diakses tanggal 23 November
kejadian pulang paksa. 2013
2. Standar pelayanan rawat jalan yang telah 10. Gunawan, Erdi (2013) Pengaruh
memenuhi standar pelayanan minimal untuk Kepuasan Atas Kualitas Pelayanan
rawat jalan yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan Dan Tarif Rumah Sakit
Kesehatan adalah ketersediaan pelayanan, Terhadap Pasien Pulang Paksa: Suatu
penegakkan diagnosis TB melalui Kajian Literatur. Pustaka Ilmiah
pemeriksaan mikroskop TB. Yang belum Universitas Padjajaran. Available
sesuai standar pelayanan minimal dari from:http://pustaka.unpad.ac.id/archives

21
Jurkessia, Vol. IV, No. 2, Maret 2014 Dion Angger Priyatama, dkk.

/126775/ diakses tanggal 23 November


2013
11. Kemenkes RI (2011) Rencana
Pengembangan Tenaga Kesehatan
Tahun 2011-2025. Jakarta
12. DonabedianAvendis (1988)
Explorationin Quality Assesment and
Monitoring,Health Administrastion
press,Ann Asbor,Michigan,

22

You might also like