Professional Documents
Culture Documents
SCARLET FEVER
Disusun Oleh :
Pembimbing :
0
RSAL DR. MINTOHARDJO
1. IDENTITAS
PASIEN
Nama : An. Nathan Abiseka
Umur : 9 tahun 11 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Padamg Udayana 12A
Pekerjaan : Pelajar
Masuk RS pada tanggal 12 Desember 2016
2. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis dan alloanamnesis dengan pasien dan ayah serta ibu
pasien pada 12 Desember 2016 di UGD RS Balimed Denpasar.
KELUHAN UTAMA
Demam terus menerus sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS).
KELUHAN TAMBAHAN
Nyeri kepala, nyeri sendi, nyeri perut, batuk, pilek, gusi berdarah dan BAB cair.
1
Sejak hari pertama demam, orang tua pasien mengaku sudah memberi
obat penurun panas namun tidak terdapat perubahan. Buang air besar dan buang
air kecil dalam batas normal, nafsu makan sedikit menurun. Keluhan lainnya
disangkal.
KELAHIRAN
Tempat Kelahiran Rumah Sakit
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan
Psikomotor
Tengkurap :4 bulan
Duduk :6 bulan
Berdiri :8 bulan
Berceloteh : 11 bulan
Bicara : 12 bulan
Berjalan : 12 bulan
Baca dan tulis : 5 tahun
2
Perkembangan pubertas : belum ada
Gangguan Perkembangan : tidak ada gangguan perkembangan
Saat ini pasien bersekolah kelas 5 SD, prestasi belajar pasien cukup baik dan tidak
pernah tinggal kelas.
Kesan Perkembangan : tumbuh kembang baik
RIWAYAT IMUNISASI
VAKSIN DASAR (umur) ULANGAN (umur)
BCG 1 bulan - - - - - -
DPT/ DT 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - - -
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
Campak 9 bulan - - - 6 tahun - -
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan - - - -
MMR - - - - - - -
TIPA - - - - - - -
Kesan : Imunisasi dasar pada pasien sudah lengkap, dan sudah dilakukan booster
imunisasi campak di sekolahnya. Tidak dilakukan imunisasi ulang untuk imunisasi
lainnya karena orang tua pasien tidak mengerti
RIWAYAT MAKANAN
BUAH/
Umur (Bulan) ASI/ PASI BUBUR SUSU NASI TIM
BISKUIT
02 ASI - - -
24 ASI - - -
46 PASI - - -
68 PASI -
8 10 PASI
10-12 PASI
Kesan: Pasien hanya mendapat ASI saja hingga usia 6 bulan, selanjutnya diganti dengan
makanan pendamping ASI.
JENIS MAKANAN FREKUENSI DAN JUMLAHNYA
Nasi/ pengganti 2- 3x/hari
Sayur 2 3x/hari
Daging 1x/2minggu
Telur 3-5x/minggu
Ikan 4x/minggu
Tahu 1 - 2x/hari
Tempe 1 - 2x/hari
3
Susu (merek/ takaran) 1x/hari (Zee / 250 ml)
Kesan: Makanan yang dimakan bervariatif dan cukup bergizi. Pasien biasa makan
sebanyak 3 kali per hari dan tidak pernah memilih-milih makanan. Status gizi pasien
normal.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 12 Desember 2016
Pukul : 19.20 WIB
PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan Umum : Lemah, tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital :
Frekuensi Nadi : 120 x/menit, reguler, volume cukup, equalitas sama kanan kiri
4
Suhu : 38,10C
Frekuensi Nafas : 24x/menit
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
KEPALA
Bentuk dan ukuran : Normocephali
Rambut dan kulit kepala : Warna hitam, rambut lebat, distribusi merata
kulit kepala bersih, rambut tidak mudah dicabut
Mata : Palpebra tidak tampak oedem, konjungtiva anemis,
kornea jernih, sklera putih, pupil bulat isokor, refleks
cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/
+, mata cekung (-)
Telinga : Normotia, sekret -/-, serumen +/+ sedikit
Hidung : Normosepti, sekret -/-, deviasi septum (-),
nafas cuping hidung (-)
Bibir : Warna merah, kering (+)
Mulut : Mukosa mulut hiperemis
Gigi-geligi : Hygiene baik
V IV III II I I II III IV V
V IV III II I I II III IV V
Lidah : Normoglotia, lembab, tidak ada papil atrofi, lidah
tidak kotor
Tonsil : T2-T2, hiperemis (+), detritus (-), kripta tidak melebar
Faring : hiperemis (-) sekret (-)
THORAKS
Dinding thoraks
5
I : bentuk dada datar, simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis,
terdapat lesi pustulosis miliaria (+)
PARU
I : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian yang tertinggal,
tidak terdapat retraksi
P : Vocal fremitus sama di kedua lapang paru
P : Sonor di seluruh lapang paru
Batas paru kanan-hepar : setinggi ICS V linea midklavikularis dextra
Peranjakan : 3 jari pemeriksa
Batas paru kiri-gaster : setinggi ICS VII linea axillaris anterior
A : Suara nafas vesikuler, Ronkhi (-/-) Wheezing (-/-)
JANTUNG
I : Ictus cordis terlihat pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
P : Ictus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra setinggi ICS V
P : Batas kanan jantung : linea parasternalis dextra setinggi ICS III, IV, V
Batas kiri jantung : linea midklavikularis sinistra setinggi ICS V
Batas atas jantung : linea parasternalis sinistra setinggi ICS II
A : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
I : bentuk buncit, simetris, tidak tampak pelebaran vena, terdapat lesi pustulosis
miliaria (+)
A : bising usus (+) 8x/menit
P : lemas, tidak teraba massa, hepar teraba membesar 1/3-1/3, turgor kulit
normal, nyeri tekan epigastrium (+)
P : timpani
ANUS
Tidak dilakukan pemeriksaan
GENITAL
Tidak dilakukan pemeriksaan
6
ANGGOTA GERAK
Akral hangat dan tidak terdapat oedem pada keempat ekstremitas,
terdapat lesi pustulosis miliaria (+), rash (+)
KULIT
Warna kulit sawo matang, terdapat lesi pustulosis miliaria (+), rash (+)
STATUS DERMATOLOGI
Ditemukan bintik-bintik kemerahan berisi pus milier pada seluruh tubuh, nyeri tekan
(+), terasa panas (+)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Refleks fisiologis : Biceps +/+ , Triceps +/+ , Patella +/+ , Achilles +/+
Refleks patologis : Babbinsky -/- , Chaddok -/- , Schaeffer -/- , Gordon -/- ,
Oppenheim -/- Tanda rangsang meningeal (-)
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi (tanggal 05/01/2016)
Pemeriksaan dilakukan di RSAL dr. Mintohardjo
HASIL NILAI RUJUKAN
Darah Lengkap
Lekosit 2.900/L 5.000 10.000 /L
Eritrosit 5,68 juta/L 4.2 6.2 juta/ L
Hemoglobin 15,5 gr/dL 10.8 15.6 g/dL
Hematrokit 50% 42-48 %
Trombosit 41.000/L 150 450 ribu/L
Hitung Jenis
Basofil 7% 01%
Eosinofil 1% 13%
Neutrofil Segmen 17% 50 70 %
Limfosit **** 20 40 %
Monosit **** 28%
7
Kesan : Hasil laboratorium menunjukan kesan leukopenia, trombositopenia, neutropenia
5. RESUME
Pasien Laki-laki usia 11 tahun datang ke UGD RSAL dr. Mintohardjo
dengan keluhan demam terus menerus sejak 4 hari SMRS. Demam timbul secara
mendadak tanpa sebab yang jelas dan menetap. Demam disertai dengan nyeri
diseluruh bagian kepala seperti ditekan yang menjalar ke belakang mata, nyeri
bertambah saat pasien duduk dan berkurang ketika pasien beristirahat. Pasien
juga mengeluhkan nyeri pada perut bagian atas. Tiga hari sebelum masuk rumah
sakit, pasien diantar ke UGD RSAL dan diberi obat dan terdapat perubahan
namun menurut ibu pasien suhu badannya tidak mencapai normal dan pasien
mulai mengeluh mual namun tidak muntah sehingga nafsu makan menurun. Dua
hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengaku batuk tanpa disertai dahak, dan
pilek berwarna bening. Pasien juga mengeluhkan badan terasa ngilu sehingga
pasien susah tidur. Sehari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan gusi
berdarah dan BAB cair jumlah kurang lebih setengah gelas kecil (50 cc),
berampas, tidak berlendir serta tidak berdarah, dengan frekuensi satu kali sehari.
Saat dirawat di rumah sakit pasien mengaku muncul bercak kemerahan pada
keempat ekstremitas
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum pasien baik dengan
gizi lebih, tanda vital menunjukkan tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 80x/menit,
regular, volume cukup, ekualitas sama kanan kiri, pernafasan 20x/menit, suhu
37,00C. Status generalis didapatkan bibir kering, mukosa mulut hiperemis, nyeri
epigastrium (+), hepar 1/3-1/3, dan ditemukan ptechiae pada keempat
ekstremitas.
Pada pemeriksaan penunjang hasil laboratorium menunjukkan kenaikan
hematokrit, leukopenia, trombositopenia, neutropenia.
6. DIAGNOSIS KERJA
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)
7. DIAGNOSIS BANDING
Demam Tifoid
8
Pemeriksaan Serologi
9. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
IVFD RL 20 tpm
Injeksi
1. Ceftriakson 1 x 2 gram
2. Omeprazole 1 x 40 mg
Oral
1. Paracetamol 3x1 tab (jika demam)
Non Medikamentosa
Rawat Inap / tirah baring
Edukasi untuk banyak minum
Edukasi diit lunak
Edukasi bahwa diet yang ketat akan mengganggu status gizi anak,
apabila ingin menurunkan berat badan, konsultasi lebih dahulu ke ahli
gizi dan diet secara benar.
Edukasi untuk melaporkan kejadian ini ke kepala RT sekitar, agar tidak
terjadi penyebaran penyakit lebih lanjut
10. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
11. FOLLOW UP
6 Januari 2016
S Diare
Lemas
Nyeri perut
Badan terasa ngilu
O KU : Compos mentis, tampak sakit sedang
TV :
HR : 92 x/menit, regular, isi kuat, ekual
RR : 16 x/menit, simetris
TD : 90/60 mmHg
Suhu : 36,2oC
Status Generalis
Kepala : normosefali, rambut hitam merata
Mata : konjungtiva pucat - / - , sklera ikterik - / - , pupil bulat
isokor, reflex cahaya langsung dan tidak langsung + / +
Thorax : pergerakan dada simetris, suara nafas vesikular, ronkhi
( - ), wheezing ( - ), BJ I II normal, regular, spilit ( - ), murmur
( - ), gallop ( - )
Abdomen : datar, supel, nyeri tekan epigastrium (+), bising usus
9
( + ) frekuensi 8x/menit, hepar 1/3-1/3
Ekstremitas : simetris, edema (-), akral dingin pada ekstremitas
bawah
Status Dermatologis
Ditemukan bintik kemerahan pada keempat ekstremitas
A DHF
P Hasil Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Darah Lengkap
Lekosit 4.300/L 5.000 10.000 /L
Eritrosit 5,38 juta/L 4.6 6.2 juta/ L
Hemoglobin 14,9 gr/dL 10.8 15.6 g/dL
Hematrokit 44% 42-48 %
Trombosit 45.000/L 150 450 ribu/L
7 Januari 2016
S Lemas
Nyeri perut
O KU : Compos mentis, tampak sakit sedang
TV :
HR : 84 x/menit, regular, isi kuat, ekual
RR : 18 x/menit, simetris
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 36,8oC
Status Generalis
Kepala : normosefali, rambut hitam merata
Mata : konjungtiva pucat - / - , sklera ikterik - / - , pupil bulat
isokor, reflex cahaya langsung dan tidak langsung + / +
Thorax : pergerakan dada simetris, suara nafas vesikular, ronkhi
( - ), wheezing ( - ), BJ I II normal, regular, spilit ( - ), murmur
( - ), gallop ( - )
Abdomen : datar, supel, nyeri tekan epigastrium (+) BU 16x/mnt
Ekstremitas : simetris, edema (-), akral hangat
Status Dermatologis
Ditemukan bercak kemerahan pada keempat ekstremitas
A DHF
P Hasil Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Darah Lengkap
10
Lekosit 5.900/L 5.000 10.000 /L
Eritrosit 4,93 juta/L 4.6 6.2 juta/ L
Hemoglobin 13,2 gr/dL 10.8 15.6 g/dL
Hematrokit 40 % 33-45 %
Trombosit 53.000/L 150 450 ribu/L
11
lukopenia dan trombositopenia. Perlu dilakukan pemeriksaan darah rutin setiap harinya
untuk memonitor kondisi pasien.
12