You are on page 1of 12

Pengembangan pariwisata Kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya

(Ildrem Syafri)

PENGEMBANGAN PARIWISATA
KAWASAN GUNUNG WAYANG DAN SEKITARNYA
Ildrem Syafri
Laboratorium Petrologi dan Mineralogi, Fakutas Teknik Geologi, UNPAD

ABSTRACT
The southern part of Bandung area available some geo-tourism, both was developed or not yet.
Wayang Mount area and surrounding are one another that fully developed not yet. That area has
geological phenomena and natural preserve. The objective of research is supporting geological
information available for tourism developing at Wayang Mount area and surrounding. Main theme of
research is modeling of tourism development that cares with environment. Base on literatures study,
Bandung area has potency and constraint in connection with area development. That two aspects cause
environmental problem that necessary integrated management. Some methods are used to get data;
among other are literature study, field survey, and laboratory analysis. Probabilistic approach is used for
data analysis.
Research result show Wayang Mount area and surrounding is product of Quaternary volcanic. It has
gentle to very steeply with elevation about from 1,425 to 2,198 meters from sea level. The drainage
patterns are sub-radier, sub-dendritic, sub-parallel, and sub-rectangular. Stream order from 1 to 5 with
drainage density reach 8.3 km / square km. Lithology is product of earlier Pleistocene to Holocene
volcanic. That lithology consist volcanic breccia, tuff, and lava. A part of them hydrothermal altered and
weathered. Base on analysis of microscopic, geochemistry and physic-mechanic show rock and
weathering results can studied with measured. The available of hot spring in Wayang Mount area is
controlled by structure pattern and active tectonic.
The tourism development at Wayang Mount and vicinity is supported by strategic location, some
geological phenomena, exquisite view, etc. That area is suitable for geo-tourism and agro-tourism
development. The constraint aspect in development program is complicated environmental problem.
Those problems are Wayang Mount area is natural preserve and main water resource of Citarum River.
Keywords: geotourism, environment

ABSTRAK
Beragam potensi wisata geologi tersedia di kawasan Bandung Selatan, baik yang sudah dikembangkan
maupun yang belum dikembangkan. Salah satu aset wisata yang belum dikembangkan secara optimal
adalah kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya. Di samping memiliki kekayaan fenomena geologi,
kawasan Gunung Wayang juga merupakan kawasan lindung yang perlu dilestarikan. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mendukung ketersediaan informasi geologi bagi pengembangan pariwisata
berwawasan lingkungan di kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya. Tema sentral penelitian adalah
penyusunan model pengembangan pariwisata yang berwawasan lingkungan. Berdasarkan studi beragam
publikasi diketahui bahwa kawasan Bandung memiliki potensi sekaligus kendala dalam rangka
pengembangan wilayah. Kedua aspek yang saling bertolak belakang membangkitkan permasalahan
lingkungan yang cukup kompleks.
Rangkaian metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan, diantaranya
studi literatur, survei lapangan, dan analisis laboratorium. Pendekatan probabilistik menggunakan
statistik sederhana digunakan untuk analisis dan penampilan data yang telah diinventarisasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya merupakan bagian dari
produk gunungapi berumur Kwarter. Kemiringan lereng landai hingga sangat terjal, elevasi berkisar
1.425 hingga 2.198 mdpl. Pola pengaliran subradier, subdendritik, subparalel, dan subrektangular.
Sungai-sungai berorde 1 s/d 5 dengan kerapatan pengaliran mencapai 8,3 km/km 2. Batuan penyusun
merupakan produk gunungapi berumur Plistosen awal hingga Holosen. Batuan tersebut terdiri atas
breksi vulkanik, tuf, dan bongkah lava. Sebagian batuan telah mengalami alterasi hidrotermal dan
pelapukan. Batuan beserta hasil pelapukannya secara mikroskopik, geokimia, dan fisik-mekanik dapat
dikaji secara terukur untuk mengetahui karakteristiknya. Keberadaan sumber mata air panas di kawasan
Gunung Wayang dipengaruhi pola struktur dan tektonik aktif.
Potensi yang mendukung pengembangan pariwisata di kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya
diantaranya adalah lokasi berada pada jalur strategis, beragam fenomena geologi, pemandangan cukup
indah, berhawa sejuk, dll. Kawasan ini potensial untuk pengembangan geowisata dan agrowisata. Aspek
kendala terkait dengan permasalahan lingkungan yang kompleks, diantaranya kawasan Gunung Wayang
merupakan kawasan resapan dan sumber air utama bagi Sungai Citarum.
Kata kunci: geowisata, lingkungan

37
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2009: 37-48

PENDAHULUAN masih berlangsung pengendapan ma-


terial pembentuk satuan batupasir
Beragam potensi wisata geologi
tufan berselingan dengan batulem-
tersedia di kawasan Bandung Selatan,
pung dan konglomerat dengan
baik yang sudah dikembangkan mau-
ketebalan mencapai 350 m. Pada
pun yang belum dikembangkan. Salah
akhir periode ini berlangsung proses
satu aset wisata yang belum dikem-
tektonik berupa pensesaran yang di-
bangkan secara optimal adalah ka-
ikuti oleh terobosan andesit dan diorit
wasan Gunung Wayang dan sekitar-
di sekitar Leuwigajah, Batujajar, Sin-
nya yang berada di dekat perbatasan
dangkerta dan Cililin. Pada awal
antara Kabupaten Bandung dan Kabu-
Pleistosen kegiatan gunungapi ber-
paten Garut di bagian tenggara
ulang kembali terutama di sekitar
(Gambar 1).
wilayah utara Bandung yang mem-
Di samping memiliki kekayaan
bentuk Kompleks Gunungapi Sunda
fenomena geologi, kawasan Gunung
(Sunda Volcano Complex), sedangkan
Wayang juga merupakan kawasan
di daerah selatan terbentuk Kompleks
lindung. Kawasan ini merupakan hulu
Malabar (Gambar 2). Klompe (1956,
Sungai Citarum yang memiliki nilai
dalam Koesoemadinata, 1979) ber-
strategis bagi kehidupan masyarakat
pendapat bahwa pada kala ini pula
Jawa Barat, khususnya di sekitar
Sesar Lembang yang berarah barat -
Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.
timur dan sesar-sesar berarah barat
Oleh karena itu, upaya pengem-
daya timur laut di bagian selatan
bangan kawasan ini sebagai kawasan
terjadi. Akibat aktivitas vulkanik yang
wisata berwawasan lingkungan dapat
berlangsung pada Pleistosen Akhir
menjadi solusi yang terbaik bagi ke-
dan proses eksogen (pelapukan dan
lestarian kawasan lindung dan pem-
erosi), kini kompleks Malabar tersisa
berdayaan masyarakat.
sebagai Gunung Wayang, Gunung
Kawasan Gunung Wayang dan se-
Windu, Gunung Gambung dan be-
kitarnya (Gambar 2) termasuk dalam
berapa kerucut gunungapi lainnya.
zona Gunungapi Kwarter (Van
Penelitian ini dimaksudkan untuk
Bemmelen, 1949). Sejarah geologi
mendukung ketersediaan informasi
kawasan Gunung Wayang tidak dapat
geologi bagi pengembangan pari-
dibahas tersendiri tanpa membahas
wisata berwawasan lingkungan di
evolusi Cekungan Bandung yang telah
kawasan Gunung Wayang dan sekitar-
diselidiki oleh beberapa penyelidik
nya. Adapun tujuan khusus yang
terdahulu, antara lain Klompe (1956,
hendak dicapai melalui penelitian ini
dalam Koesoemadinata, 1979),
adalah inventarisasi data geologi yang
Silitonga (1973, 2003), Alzwar dkk.
memungkinkan untuk dikemas men-
(1992) dan Dam (1994). Kala Miosen
jadi informasi yang menarik bagi
sebagian pulau Jawa bagian utara
pengembangan pariwisata.
hingga sekitar Pangalengan masih
berupa lautan dengan beberapa pulau
METODE PENELITIAN
bergunungapi. Pada kala itu di
kawasan tersebut diendapkan materi- Subjek penelitian adalah peng-
al pembentuk satuan batulempung, ukuran dan analisis data geologi
batulempung napalan, dan batugam- sebagai bahan untuk penyusunan
ping yang antara lain terdapat di model pengembangan pariwisata di
sekitar Padalarang. Akhir siklus peng- kawasan Gunung Wayang dan sekitar-
endapan ini berlanjut dengan periode nya. Objek penelitian meliputi batuan
pengangkatan dan bagian utara Ban- dan tanah hasil pelapukan, baik yang
dung terangkat membentuk jajaran mengalami deformasi maupun yang
pegunungan dan perbukitan. Periode tidak mengalami deformasi, bentang-
selanjutnya berkembang kegiatan alam dan sungai. Objek penelitian
gunungapi serta di beberapa tempat diidentifikasi melalui citra Landsat,

38
Pengembangan pariwisata Kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya
(Ildrem Syafri)

foto udara dan peta (topografi dan HASIL DAN PEMBAHASAN


tematik) maupun melalui survei
Karakteristik Bentangalam
langsung ke lapangan (ground truth).
Vulkanik
Data utama merupakan hasil
Hasil analisis data penginderaan
ekstraksi citra satelit berformat dijital
jauh dan peta rupabumi menunjukkan
dan peta topografi, deskripsi obyek di
bahwa kawasan Gunung Wayang dan
lapangan serta hasil analisis labora-
sekitarnya merupakan bagian dari
torium. Teknik sampling yang diguna-
produk gunungapi berumur Kwarter.
kan adalah cluster sampling (Sudjana,
Punggungan relatif berarah utara-
1996). Berdasarkan teknik sampling
selatan (Gambar 4). Kemiringan
tersebut tiap sampel mewakili suatu
lereng landai hingga sangat terjal
zona yang dianggap homogen dalam
dengan titik ketinggian berkisar 1.425
suatu wilayah. Beberapa variabel
s/d 2.198 meter di atas permukaan
yang tidak memungkinkan diukur di
laut. Beberapa puncak gunung yang
lapangan, pengukurannya dilakukan
terdapat di kawasan ini diantaranya
melalui media citra satelit, foto udara
adalah G.Bedil (2.086 m). G.Windu
dan peta topografi.
(2.147 m), G.Gambungsedaningsih
Variabel respon karakteristik batu-
(2.194 m), dan Gunung Wayang
an dan tanah dapat pula diperoleh
(2.198 m). Bentuk morfologi yang
melalui analisis contoh batuan dan
berkelok tajam mengindikasikan
tanah di laboratorium. Kegiatan anali-
bahwa kontrol tektonik cukup kuat di
sis di laboratorium yang dilakukan
kawasan tersebut. Di beberapa bagian
dalam penelitian ini meliputi analisis
wilayah terdapat lereng yang sangat
kimia, petrografi (mikroskopik), jenis
terjal membentuk gawir, setidaknya
mineral lempung, mekanika tanah
ditemukan ada 4 (empat) gawir yang
(besar butir dan sifat keteknikan
berarah relatif timur laut tenggara.
tanah), dan umur absolut batuan vul-
Pada Gambar 4 dicerminkan oleh rona
kanik. Adapun jenis lempung yang
yang relatif gelap dibanding daerah
terkandung dalam contoh batuan dan
sekitarnya.
tanah dideteksi menggunakan metode
Pola pengaliran bervariasi, dianta-
SEM (Scanning Electron Microscope).
ranya adalah subradier, subdendritik,
Proporsi fraksi lempung, lanau, dan
subparalel dan subrektangular. Di
pasir dilakukan dengan metode anali-
beberapa segmen ditemukan pola
sis besar butir menggunakan metode
anomali, terutama pada sungai-sungai
saringan dan sedimentasi. Data sifat
yang berukuran besar, misalnya
fisik tanah hasil pelapukan batuan
meandering setempat berkelok tajam.
yang meliputi porositas dan sifat fisik
Beberapa alur sungai bahkan meng-
lainnya (kohesi, plastisitas, sudut
hilang seperti di bagian hulu S.Cirawa
geser dalam, berat jenis, dll.)
yang terhenti di tebing sepanjang
diperoleh dari analisis mekanika tanah
jalan dari Leubaksari ke Cibeureum.
yang sebagian diantaranya menggu-
Pola subradier mengalir di sepan-
nakan sel triaxial. Analisis umur batu-
jang lereng punggungan G. Gambung
an vulkanik menggunakan metode
G. Wayang G. Windu, dibentuk
radiocarbon C-14. Analisis dilakukan
oleh anak-anak sungai yang bermuara
terhadap contoh karbon yang terkan-
di S. Citarum di bagian timur dan S.
dung pada batuan vulkanik.
Cisangkuy di bagian barat. Pola
Aktivitas penelitian ditempuh me-
subdendritik dibentuk oleh anak-anak
lalui kegiatan studi literatur, survei
sungai yang mengalir ke arah S.
lapangan, dan analisis laboratorium
Cisangkuy, sedangkan pola subparalel
untuk memperoleh data utama (Gam-
dan subrektangular pada umumnya
bar 3). Selanjutnya data yang telah
dibentuk oleh sungai-sungai yang
diperoleh dianalisis dengan meng-
bermuara di S. Citarum.
gunakan statistik.

39
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2009: 37-48

Orde sungai yang terdapat di da- umur Pistosen Tengah), Qgpk (batuan
erah penelitian berkisar 1 hingga 5. gunungapi Guntur - Pangkalan -
Kerapatan pengaliran (Dd) berkisar Kendang berumur Plistosen Awal),
dari 0 s/d 8,3 yang mencerminkan Qwb (andesit Waringin-Bedil produk
tekstur bentangalam sangat kasar Malabar Tua berumur Plistosen Awal).
hingga sangat halus. Keragaman orde Hasil analisis umur (radiocarbon
sungai dan nilai Dd mencerminkan dating) dengan metode C14 terhadap
bahwa bentangalam vulkanik di 2 sampel karbon yang terkandung
kawasan Gunung Wayang dan sekitar- dalam batuan vulkanik di tebing anak
nya sangat bervariasi. Fenomena S.Citarum di timur laut Gunung
tersebut merupakan potensi yang Wayang menunjukkan umur 4.440 +
dapat dikaji lebih lanjut untuk mem- 120 dan dari lereng G.Gambung
peroleh aspek kendala dan pendukung sekitar 5.080 + 120. Kedua sampel
bagi pengembangan pariwisata. karbon tersebut berasal dari batuan
Situ Cisanti berlatarbelakang vulkanik yang dapat disejajarkan
G.Sadatapa dengan ketinggian men- dengan Qopu dan Qwb yang berumur
capai 1.643 mdpl. Situ ini berfungsi Plistosen Tengah hingga Akhir.
untuk menampung air dari beberapa Hasil analisis terhadap singkapan
mataair di kaki Gunung Wayang, tuf tepi Situ Cisanti menunjukkan
dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi warna agak putih kotor (segar) dan
dan pemancingan yang dikelola oleh kekuningan-kecoklatan (lapuk) ber-
pemerintah daerah setempat dan sifat dasitan, berukuran halus-kasar,
Perhutani. tergelaskan akibat erupsi piroklastik
yang berasal dari Gunung Wayang.
Penyebaran Batuan Vulkanik Singkapan breksi vulkanik, komponen
Hasil analisis peta anomali gaya beragam fragmen batuan beku (diorit,
berat menunjukkan bahwa kerak kon- basal, andesit) tertanam dalam masa
tinen merupakan batuan dasar di ka- dasar tuf pasiran, warna coklat ke-
wasan Gunung Wayang dan sekitar- hitaman (segar) dan coklat keku-
nya. Kerak kontinen tersebut diper- ningan (lapuk), mengandung karbon
kirakan memiliki massa jenis sekitar yang berasal dari kayu yang
2,67 dan berada pada kedalaman terarangkan, pada umumnya batuan
kurang lebih 2 km di bawah per- yang tersingkap telah mengalami
mukaan laut seperti dikemukakan pelapukan. Hasil dating menunjukkan
oleh Sardjono dan dan Simandjuntak bahwa breksi vulkanik berumur 4.440
yang dipresentasikan pada Lokakarya + 120. Sementara itu singkapan tuf
Cekungan Bandung, diselenggarakan teralterasi, berwarna putih kotor di
oleh P3G tahun 2004. beberapa tempat berwarna ungu dan
Beragam batuan vulkanik berupa merah, butiran berukuran sedang-
lava, breksi, dan tuf tersingkap di kasar. Warna ungu kemerahan
daerah penelitian. Kondisi singkapan menunjukkan adanya kandungan Mn
bervariasi dari kurang jelas hingga yang relatif tinggi akibat pengaruh
sangat jelas sehingga informasi geo- larutan hidrotermal.
logi yang diperolehpun cukup baik.
Berdasarkan analisis Peta Geologi Karakteristik Mineralogi Batuan
Regional lembar Garut dan Pameung- Vulkanik
peuk, beragam batuan vulkanik terse- Untuk keperluan analisis petrografi
but dapat dikelompokkan berdasar menggunakan mikroskop, sampel tuf
genetiknya, yaitu Qyw (batuan gu- teralterasi dipanaskan terlebih dahulu
nungapi muda Gunung Wayang pada saat preparasi sehingga kompo-
berumur Holosen), Qmt (batuan nen penyusunnya yang sebagian telah
gunungapi Malabar-Tilu berumur teroksidasi hilang. Namun demikian,
Plistosen Akhir), Qopu (endapan rem- struktur dan tekstur asal batuan ma-
pah gunungapi tua tak teruraikan ber- sih dapat diamati, yaitu batuan piro-

40
Pengembangan pariwisata Kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya
(Ildrem Syafri)

klastika yang terdukung matriks atau mafik, bersama-sama dengan mineral


masa dasar gelas teroksidasi. Be- lempung dan oksida besi, sedangkan
berapa jejak kepingan batuan yang serisit tampak mengganti plagioklas.
sulit diperi jenisnya masih hadir Retakan sangat halus tidak teratur
dengan ukuran mencapai 1,60 mm hadir di dalam batuan ini Diduga
dan kadang-kadang masih memper- batuan merupakan hasil pembekuan
lihatkan tekstur mirmekit dari batuan lava atau setidak-tidaknya merupakan
granitik. Plagioklas kembar carlsbad- terobosan sangat dangkal.
albit hadir berukuran mencapai 1,40 Meningkatnya derajat pelapukan
mm, jenis oligoklas - andesin, retak- batuan pada beragam jenis batuan
retak terubah, dan tersebar agak vulkanik akibat pengaruh iklim tropis
merata. Kuarsa hadir tidak merata dapat dikenali dari proporsi mineral
berukuran halus. Piroksen yang di- lempung jenis halloysite. Bila nilai LOI
mulai dari bagian pinggirnya ter- mengindikasikan derajat pelapukan
oksidasi kuat, hadir kurang merata, maka semakin lanjut pelapukan
dari jenis piroksen klino. Matriks atau dialami tuf maka kandungan
masa dasar kemungkinan gelas yang halloysite akan meningkat, sebaliknya
telah terubah total menjadi mineral pada derajat pelapukan tertentu kan-
lempung yang tidak terpisahkan dungan halloysite pada lava
dengan oksida besi. meningkat tetapi pada tingkat pe-
Hasil analisis terhadap sampel lapukan lanjut justru mengalami
fragmen lava yang banyak tersebar di penurunan.
kawasan Gunung Wayang adalah Jenis lempung yang terkandung
batuan beku vulkanik yang relatif dalam tanah hasil pelapukan batuan
masih segar. Tanda ubahan hanya vulkanik dapat dideteksi melalui
terlihat pada mineral mafiknya. beberapa cara, salah satunya meng-
Plagioklas yang berfungsi sebagai gunakan metode SEM. Sampel tanah
fenokris tampak subhedralanhedral, lempung diambil dari populasi tuf
ukuran mencapai 2,60 mm, sebagian teralterasi hidrotermal. Hasil analisis
retak-retak terkorosi, kembar albit SEM adalah tanah lempung berupa
dan carlsbad-albit, jarang berzonasi laterite; retak dan pecah-pecah;
komposisi, jenisnya andesin dan terdiri atas mineral lempung jenis
jarang labradorit (An36 An52), kaolinite (80%); zeolite jenis
jarang teralterasi. Sebagai masa clinoptilolite
dasar, mineral ini hadir berupa plat- (((Na6(Al6Si30O72).24H2O)) (15%);
plat dan jarum-jarum yang masih oksida besi dan rutile (<5%) serta
segar dan kadang memperlihatkan bahan organik berupa sporinite
struktur aliran. Kuarsa masih hadir (<1%); kemungkinan tanah lempung
meskipun jumlahnya terbatas, ber- ini merupakan hasil pelapukan batuan
tindak sebagai mikro fenokris vulkanik .
anhedral. Mineral mafik hadir jarang,
pada umumnya telah terkloritkan Sifat Fisik - Mekanik Batuan
hingga berupa pseudomorf horn- Vulkanik
blende yang bagian pinggirnya Karakteristik fisik-mekanik tanah
diselimuti oleh oksida besi, serta hasil pelapukan batuan dapat dike-
piroksen ortho terkloritkan yang ber- tahui dengan cara analisis sampel
tindak sebagai mikro fenokris. Mineral tanah yang diperoleh dengan cara
bijih magnesit hadir relatif masih pemboran dangkal mencapai ke-
segar sebagai mikro fenokris. Masa dalaman tertentu. Adapun sifat fisik
dasar gelas bercampur dengan tanah yang dianalisis adalah proporsi
plagioklas, abu-abu kehitaman dan besar butir, angka pori, porositas,
pada umumnya masih segar. Mineral plastisitas, dll. Berdasarkan hasil
sekunder hadir berupa klorit ber- analisis terhadap 3 (tiga) sampel
serabut halus mengganti mineral tanah dari kawasan Gunung Wayang

41
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2009: 37-48

dan sekitarnya diketahui bahwa jenis panas. Hasil pengukuran temperatur


tanah hasil pelapukan batuan vulkanik air di lapangan menunjukkan nilai
adalah MH atau lanau plastisitas berkisar pada 58-80oC, bahkan pada
tinggi, cenderung lunak (soft), kurang kedalaman yang mendekati lubang
peka terhadap deformasi, tempat keluarnya air tersebut suhu
Grafik korelasi antara variabel bisa mencapai hampir 100oC. Ting-
ukuran butiran tanah menunjukkan ginya kandungan Mn pada sumber
ada beberapa hubungan diantara mataair tersebut disebabkan oleh
beragam ukuran butir terhadap pengaruh batuan yang mengalami
proporsi lempung. Proporsi pasir halus alterasi hidrotermal.
memiliki tingkat hubungan yang kuat
dengan proporsi lempung Fenomena Struktur Geologi dan
((R2=0,6755), sedangkan proporsi Mataair Panas
lanau dan pasir sedang memiliki ting- Retakan pada batuan beku yang
kat hubungan menengah dengan pro- berumur Kwarter dan gawir di
porsi lempung (R2=0,5872 dan sepanjang lereng bukit serta tebing
2
R =0,5924). Sebaliknya, proporsi sungai memberikan informasi bahwa
pasir memiliki tingkat hubungan yang proses tektonik masih aktif ber-
rendah dengan proporsi lempung langsung di kawasan tersebut. Sesar
(R2=0,2301). naik berarah relatif utara selatan
memotong kawasan Gunung Wayang,
Geokimia Batuan, Tanah, dan Air mengakibatkan batuan berumur rela-
Analisis geokimia dilakukan ter- tif tua andesit Waringin-Bedil berumur
hadap 4 (empat) sampel tuf ter- Plistosen Awal yang merupakan
alterasi hidrotermal beserta hasil produk G.Malabar tua (Qwb) muncul
pelapukannya dan 1 (satu) sampel di permukaan, sementara itu sesar
air. Hasil analisis menunjukkan bahwa naik berarah timur laut tenggara
derajat pelapukan berbanding lurus membelah formasi batuan gunungapi
dengan nilai LOI, artinya bila tingkat Malabar-Tilu berumur Plistosen Akhir
pelapukan semakin lanjut maka nilai (Qmt). Sesar-sesar mendatar relatif
LOI akan meningkat dan kondisi batu- berarah barat daya timur laut. Pola
an akan semakin rapuh dan lunak. struktur yang berkembang saling
Peningkatan derajat pelapukan juga memotong sehingga menghasilkan
berbanding lurus terhadap pening- bentuk bentangalam yang khas
katan proporsi oksida besi. dengan pola pengaliran saling menyi-
Berdasarkan proporsi oksida ku dan sejajar, setempat terdapat
utama sampel dari profil pelapukan meandering yang berkelok tajam.
batuan dapat dihitung indeks potensi Deteksi keberadaan tektonik aktif
pelapukan (WPI). Grafik menunjukkan pada bentangalam vulkanik berumur
bahwa korelasi antara WPI dan LOI Kwarter pada umumnya sulit
pada batuan vulkanik yang tidak dilakukan menggunakan cara yang
teralterasi sangat kuat (R2 = 0,8712) biasa, misalnya pencarian cermin
dibanding variabel yang sama pada sesar, dragfold, gores-garis, kekacau-
profil pelapukan batuan vulkanik yang an pola jurus, dll.. Pendekatan geo-
teralterasi (memiliki korelasi sangat morfologi terutama kajian morfometri
rendah dimana R2 = 0,1356). Kondisi dapat menuntun deteksi ke arah yang
tersebut mungkin terjadi karena pada lebih pasti. Kelurusan punggungan,
batuan vulkanik yang teralterasi kelurusan sungai, dan densitas
komposisi oksida utama sebagai pengaliran dapat dimanfaatkan untuk
faktor genetik telah terganggu oleh keperluan tersebut.
pengaruh komposisi kimia larutan Fenomena geologi yang cukup
hidrotermal. menarik adalah munculnya beberapa
Di kawasan Gunung Wayang juga sumber mata air panas sebagai imbas
banyak ditemukan sumber mataair dari aktivitas magma, sistem air

42
Pengembangan pariwisata Kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya
(Ildrem Syafri)

tanah, dan pola struktur yang saling bentang di kiri jalan. Perkebunan teh
mendukung. Penduduk setempat me- dan sayur mayur serta kebun
manfaatkan sumber air tersebut se- strawberry menambah kekayaan
bagai tempat pemandian. Di samping obyek wisata melalui jalur tersebut.
itu, jejak adanya aktivitas hidrotermal Di samping fenomena peman-
masa lalu juga terekam pada batuan dangan alam yang indah, fenomena
yang memberikan warna kemerahan geologi juga menjadi potensi yang
hingga ungu. Adanya situ yang kini patut untuk dikembangkan, terutama
telah diperbaharui di kaki Gunung menyangkut geowisata. Kalangan pe-
Wayang, menambah indahnya lajar, mulai pendidikan dasar hingga
kawasan Gunung Wayang. Fenomena perguruan tinggi dapat memanfaatkan
tersebut merupakan tapak-tapak unik obyek tersebut. Di beberapa lokasi
yang dapat menjadi daya tarik dapat dikembangkan untuk lahan
tersendiri bagi kemajuan pariwisata perkemahan. Dengan penataan yang
Bandung Selatan, khususnya di relatif ramah lingkungan tentu dam-
bagian tenggara. pak negatif adanya pengembangan
pariwisata di kawasan tersebut dapat
Aspek Potensi dan Kendala diminimalkan.
Pengembangan Pariwisata di
Kawasan Gunung Wayang dan KESIMPULAN DAN SARAN
Sekitarnya
Kawasan Gunung Wayang dapat Kawasan Gunung Wayang dan se-
ditempuh melalui beberapa jalur kitarnya merupakan bagian dari pro-
alternatif. Jalur- perjalanan tersebut duk gunungapi berumur Kwarter. Ke-
dapat dibagi dalam 3 (tiga) jalur, miringan lereng landai hingga sangat
yaitu: BandungBanjaranPangaleng- terjal, elevasi berkisar pada 1.425
anSantosaGunung Wayang; atau hingga 2.198 mdpl. Pola pengaliran
BandungSapanCiparayLembur Awi subradier, subdendritik, subparalel,
CibeureumGunung Wayang; dan dan subrektangular. Orde sungai
Bandungvia Tol PurbalenyiCileunyi berkisar 1 s/d 5 dengan kerapatan
CicalengkaMajalayaLembur Awi pengaliran mencapai 8,3 km/km2.
CibeureumGunung Wayang. Batuan penyusun di kawasan
Kondisi jalan yang sebagian besar Gunung Wayang berupa tuf, breksi
telah beraspal dan relatif lebar, me- vulkanik dan lava. Secara genetik
mungkinkan perjalanan dapat ditem- batuan tersebut dapat dikelompokkan
puh menggunakan kendaraan roda dalam batuan gunungapi muda
empat. Walaupun di beberapa segmen Gunung Wayang berumur Holosen,
juga ditemui jalan yang rusak akibat batuan gunungapi Malabar-Tilu ber-
terpotong oleh jalur sesar aktif. umur Plistosen Akhir), endapan rem-
Paket wisata ke arah Pangalengan pah gunungapi tua tak teruraikan ber-
dapat diteruskan hingga ke lereng umur Pistosen Tengah, batuan gu-
Gunung Wayang di Tarumajaya nungapi Guntur-Pangkalan-Kendang
Kecamatan Kertasari melalui Santosa berumur Plistosen Awal, dan andesit
dengan kondisi jalan yang relatif lebih Waringin-Bedil produk Malabar Tua
baik dibanding mengambil jalur berumur Plistosen Awal. Sebagian
Pangalengan menyusuri lereng G. batuan tersebut telah mengalami
Gambung. alterasi hidrotermal maupun
Sepanjang perjalanan dari arah pelapukan.
Majalaya ke Gunung Wayang, pe- Hasil analisis secara mikroskopik,
mandangan cukup menakjubkan. geokimia, dan fisik-mekanik batuan
Rangkaian pegunungan dan per- beserta hasil pelapukannya dapat
bukitan yang masih menghijau tam- dikaji secara terukur. Pada umumnya
pak di kiri-kanan jalur jalan. Lembah batuan vulkanik yang terdapat di
S.Citarum yang relatif curam ter- kawasan Gunung Wayang dan se-

43
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2009: 37-48

kitarnya bersifat menengah hingga UCAPAN TERIMA KASIH


asam yang ditandai oleh plagioklas
jenis oligoklas-andesin dan proporsi Terima kasih kami ucapkan kepa-
SiO2 sekitar 60% . Secara mikros- da Direktorat Jenderal Pendidikan
kopik, adanya pengaruh tektonik pada Tinggi Departemen Pendidikan Na-
batuan juga dapat dideteksi. Karak- sional atas dukungan dana Penelitian
teristik tanah sebagai hasil pelapukan Hibah Bersaing Perguruan Tinggi
batuan dapat dikaji lebih jauh melalui Tahun Anggaran 2007 melalui Lem-
studi batuan asal, demikian juga se- baga Penelitian Universitas Padja-
baliknya. Haloysite merupakan mine- djaran. Kepada Dr. Ir. Emi Sukiyah,
ral lempung yang banyak ditemukan MT. dkk, penulis mengucapkan terima
pada tanah sebagai hasil pelapukan kasih atas dukungan moral dan teknis
batuan vulkanik. yang telah diberikan.
Keberadaan sumber mata air
panas maupun dingin yang banyak di- DAFTAR PUSTAKA
temukan di kawasan Gunung Wayang
dikontrol oleh pola struktur dan Alzwar, M., N.Akbar dan S.Bachri.
tektonik aktif. Temperatur air panas 1992. Geologi Lembar Garut dan
berkisar pada 58-80oC di dekat Pameungpeuk, Jawa, Skala
sumbernya dan 30oC di permukaan. 1:100.000. Pusat Penelitian dan
Tingginya kandungan Mn pada Pengembangan Geologi, Bandung.
sumber mataair panas disebabkan Dam, Marinus A. C. 1994. The Late
oleh pengaruh batuan teralterasi Quaternary Evolution of The Ban-
hidrotermal. dung Basin, West-Java, Indonesia.
Potensi pengembangan pariwisata Thesis. Department of Quaternary
di kawasan Gunung Wayang dan Geology, Faculty of Earth Sciences,
sekitarnya diantaranya adalah lokasi Vrije Universiteit, Amsterdam, The
berada pada jalur strategis, beragam Netherlands. Tidak dipublikasikan.
fenomena geologi terutama yang Koesoemadinata, R.P. 1979. Geologi
terkait dengan vulkanik dan tektonik Dataran Tinggi Bandung.
banyak tersingkap, panorama pe- Proceedings PIT-IAGI ke X,
gunungan dan lembah, danau, ber- Bandung.
hawa sejuk, perkebunan stroberi dan Sarjono dan Simanjuntak, T.O. 2004.
sayuran juga berkembang pesat. Anomali gaya berat dan arsitektur
Kawasan ini potensial untuk pengem- cekungan di wilayah barat Pulau
bangan geowisata dan agrowisata, Jawa, implikasi terhadap batuan
baik untuk tujuan pendidikan maupun landasan dan tektonika kewilayah-
rekreasi. an anggitan tektonogenesis Ce-
Aspek kendala terkait dengan per- kungan Bandung, Lokakarya Ce-
masalahan lingkungan yang kom- kungan Bandung, P3G, Bandung.
pleks, diantaranya kawasan Gunung Silitonga, P. H. 2003. Peta Geologi
Wayang merupakan kawasan resapan Lembar Bandung Djawa. Skala
dan sumber air utama bagi S.Citarum, 1:100.000, Cetakan ke-3. PPPG,
erosi yang cukup tinggi di beberapa Bandung.
lokasi, longsoran tanah dan batu di Sudjana. 1996. Metode Statistik.
beberapa tebing, dll. Pengelolaan as- Edisi ke 6. Penerbit Tarsito.
pek potensi dan solusi terbaik untuk Bandung.
kendala yang terjadi selanjutnya Van Bemmelen, R.W. 1949. The
memerlukan penelitian lebih lanjut. Geology of Indonesia and Adjacent
Hal tersebut sangat penting meng- Archipelagoes, General Geology.
ingat kedua aspek tersebut dapat Martinus Nijhoff The Hague, v.
menentukan model pengembangan IA.
pariwisata di kawasan tersebut.

44
Pengembangan pariwisata Kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya
(Ildrem Syafri)

Gambar 1. Lokasi daerah penelitian di kawasan Bandung Selatan

LAUT JAWA

Gunungapi Kwarter
Dataran aluvial Jawa
Utara
Zona Bogor (Bogor
Zone)depresi bagian
Zona
tengah
Pegunungan selatan Jawa bagian barat
Kubah danMountains)
punggungan dalam zona depresi bagian
SAMUDERA
(Southern
tengah HINDIA
Southern Mountains Bandung Zone Bogor Zone Lowland of Jakarta

SAMUDE LAUT JAWA


RA
HINDIA

LEGEND SESAR UMUR SESAR


A Kwarter Sesar Plio-Plistosen
Tersier Kancana
Sesar Malabar-Tilu Plistosen Awal
Kompleks batuan dasar Celah Plistosen Akhir
Pra Tersier
Batolit Intra Miosen Malabar
Sesar Holosen
Batolit Plio-Plistosen Lembang
Celah Sunda Zaman sejarah

Gambar 2. Profil geologi memperlihatkan konfigurasi batuan penyusun dan elemen


tektonik yang mengontrol Cekungan Bandung (van Bemmelen, 1949)

45
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2009: 37-48

OBYEK
ANALISIS CITRA PENELITIAN
LANDSAT+ GIS
BAHAN & SURVEI LAPANGAN
PERALATAN & SAMPLING

ANALISIS
STUDI LABORATORIUM
LITERATUR

DATA DATA UTAMA


PENDUKUNG
ANALISIS DATA

POTENSI DAN KENDALA


PENGEMBANGAN
WISATA GUNUNG
WAYANG
Gambar 3. Kerangka dan tahapan penelitian

Gambar 4. Kenampakan bentangalam kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya


pada Digital Elevation Model yang diperoleh dari pengolahan citra secara dijital

46
Pengembangan pariwisata Kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya
(Ildrem Syafri)

Gambar 5.
Geologi kawasan Gunung Wayang dan sekitarnya. Litologi
terdiri atas Qyw, Qmt, Qopu, Qgpk, dan Qwb (Alzwar dkk, 1992)

Halloysite vs LOI
1,400

1,200

1,000
Halloysite

0,800

0,600
tuf
0,400
lava
0,200

0,000
0,000 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000
LOI

Gambar 6.
Pola grafik hubungan antara proporsi mineral lempung halloysite
dan LOI sebagai indeks derajat pelapukan pada tuf dan lava di kawasan
Bandung Selatan

47
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 7, Nomor 1, Agustus 2009: 37-48

80,000 psr halus v s lp

70,000 psr sedang v s lp


psr kasar v s lp
60,000
ln v s lp
50,000

40,000

2
30,000 R = 0,6755
2
R = 0,5924
20,000
2
R = 0,2301
10,000 2
R = 0,5872

0,000
0,000 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000

Gambar 7.
Perbandingan antara proporsi beragam ukuran material penyusun
tanah hasil pelapukan batuan vulkanik

48

You might also like