You are on page 1of 18

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM KESLING
A. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang
harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa indonesia sebagaimana yang dimaksudkan
dalam pancasila dan UUD 45.
Tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Kebijakan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia bahwa Puskesmas
sebagai bagian dari sistem Kesehatan Nasional, sub sistem, dari kesehatan yang berada di
Kabupaten/Kota, Provinsi dan Nasional. Sebagai sistem yang harus berjalan, Puskesmas
dilengkapi dengan organisasi, memiliki Sumber Daya dan Program kegiatan pelayanan
kesehatan.
Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang wajib
dilaksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6 program pokok pelayanan kesehatan
diantaranya program pengobatan, promosi kesehatan, pelayanan KIA dan KB, pencegahan
penyakit menular dan tidak menular, kesehatan lingkungan dan perbaikan gizi masyarakat.
program kesehatan lingkungan adalah salah satu program pokok puskesmas yang
berupaya untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan
ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Penyehatan lingkungan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan
pencegahan terhadap penurunan kualitas lingkungan melalui upaya promotif,
prefentif,penyelidikan, pemantauan terhadap tempat umum, lingkungan pemukiman,
lingkungan kerja,angkutan umum, lingkungan lainnya terhadap substansi yaitu air, udara,
tanah, limba padat, cair,gas, kebisingan, pencahayaan, habitat vektor penyakit, radiasi,
kecelakaan, makanan, dan bahan berbahaya.
B. LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama derajat
kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan,
penyuluhan,pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur standar tertentu
terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau
beberapa parameter sebagai tolak ukur yang dilakukan secara terencana, terjadwal, dan
terkendali dalam satu siklus waktu tertentu yang menekankan kegiatan pada sumber,
ambient (lingkungan), pemaparan dan dampak pada manusia.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat
2. Tujuan Khusus :
a. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum lingkungan
pemukiman dan lingkungan lainnya.
b. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara
c. Setiap tempat dan sarana pelayanan umum wajib memelihara dan
meningkatkan lingkungan yang sehat
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Penyehatan air
2. Penyehatan perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan tempat-tempat umum
4. Klinik sanitasi
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)/CLTS pemberdayaan masyarakat
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
7. Pengawasan dan pengendalian air kualitas lingkungan
8. Penyehatan makanan dan minuman

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Penyehatan Air
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air
bersih (SAB) yang ada di wilayah kerja puskesmas.
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana
tempat-tempat umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas
4. Klinik Sanitasi
Pemberian konseling dan tindak lanjut terhadap klien guna menganalsa
sebab terjadinya penyakit serta upaya pencegahannya.
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Pemberdayaan masyarakat dengan metode penilaian
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Kegiatan yang bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap Depot Air
Minum (DAM) dan pemeriksaan sampel air DAM yang ada di wilayah kerja
puskesmas
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Pembinaan tempat pengelolaan makanan (TPM) yang bersifat monitoring
yang bersifat inspeksi sanitasi yang ada di wilayah kerja puskesmas.
F. SASARAN PROGRAM
1. Penyehatan Air
Sasaran KK yang menggunakan Sarana Air Bersih
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Rumah-rumah yang berpenghuni di walayah kerja puskesmas
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar terhadap
kesehatan masyarakat, missal : puskesmas, sekolah, pasar dan tempat ibadan
4. Klinik Sanitasi
Penderita (pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
KK yang memiliki akses terhadap jamban
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Seluruh depot air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Penyehatan air : Setiap bulan, Pemeriksaan Sampel Air Bersih (SAB) Puskesmas
Pakis 1 kali/tahun
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar : Setiap bulan
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum dan TPM : Setiap bulan
4. Klinik Sanitasi : Pembinaan dengan konseling yang bersifat monitoring yang
bersifat inspeksi sanitasi yang ada di wilayah kerja puskesmas.

H. PERAN LISTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


PERAN LINTAS SEKTOR
PERANGKAT
KECAMATAN PKK DIKNAS KUA POLSEK KORAMIL
DESA
penyuluhan penyuluh
olehb penyuluhan an
menggerakk kepada membant
pembinaan kepada
an
kepada anak didik tokoh u
pemangku masyarakat Pelaksanaa
jabatan
desa wsma untuk tidak agam program
untuk n KB kes
dalam BAB tentang jambanisa
advokasi, menuju desa
menunjang sembarang pentingny si
sosialisasi ODF
gerakan an a jamban
kecamatan
ODF
ODF sehat
PERAN LINTAS PROGRAM
GIZI PROMKES P2 & IMUNISASI KIA & KB

penyuluhan kepada penyuluhan


sosialisasi PHBS Kewaspadaan KLB
warung, RM, Kantin sanitasi kepada
sekolah ibu hamil

I. TATA NILAI
Dalam melaksanakan program Kesehatan Lingkungan kita harus selalu
menanamkan dan menumbuhkan rasa Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan santun agar
dalam masyarakat dapat tercipta lingkungan yang Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan
Rajin.

I. EVALUASI PELAKSANAAN
KK dengan Rumah Sehat yang memenuhi syarat, turunnya angka kejadian
penyakit yang berbasis lingkungan dan masyarakat yang sehat mandiri.

J. CATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi disusun dalam bentuk pelaporan yang
dibuat setiap bulan dan disetor kepada petugas SP2TP yang kemudian disetor
kepada seksi PL Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

K. PENUTUP
Demikian kerangka acuan progran Kesehatan Lingkungan ini kami susun kiranya
dapat menjadi pedoman pelaksanaan program Kesehatan Lingkungan tahun 2016.

Mengatahui Malang, 2016

Kepala Puskesmas Pakis Petugas Kesehatan Lingkungan

Drg. Wiyanto Wijoyo.MM.Kes Yunisworo Budhiwan SST

Nip.196806031994021009 Nip. 1986060320100011010


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TEMPAT TEMPAT UMUM (TTU)

A. PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua orang)
dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik secara insidentil
maupun terus menerus. Jadi tempat tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi
dan mencegah kerugian akibat dari tempat tempat umum terutama yang erat hubungannya
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Tempat tempat umum merupakan
tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana dan kegiatan tetap yang
diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta dan atau perorangan yang dipergunakan
langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan
tempat tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi social, belajar maupun
melakukan aktivitas lainnya. Tempat tempat umum memiliki potensi sebagai tempat
terjadinya penularan penyakit, penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya.
Kondisi lingkungan tempat tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah
besarnya resiko penyebaran penyakit serta penularan lingkungan sehingga perlu dilakukan
upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik dan tempat tempat
umum perlu dijaga sanitasinya.

B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan
keberadaan tempat tempat umum di wilayah kerja puskesmas
2. Tujuan Khusus :
- untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
- untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik
yang memenuhi syarat kesehatan TTU
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat tempat umum (TTU)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat tempat
umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas

F. SASARAN
- Tempat ibadah (masjid atau gereja)
- Sekolah
- Kolam renang
- Pasar
- Pemangkas rambut
- Salon
- Rumah sakit
- Rumah bersalin
- Pertokoan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan

H. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM


PERAN LINTAS SEKTOR
PERANGKAT
KECAMATAN PKK DIKNAS KUA POLSEK KORAMIL
DESA
penyuluh
menggerakk penyuluhan penyuluhan an
an olehb kepada staf kepada
masyarakat pembinaan untuk tokoh Pembinaan Pembinaan
pemangku dan pemilik kepada menjaga
agama untuk untuk
jabatan TTU untuk desa wsma sanitasi
tentang saniatasi saniatasi
advokasi, menjaga dalam lingkungan
pentingny perkantoran perkantoran
sosialisasi sanitasi menunjang TTU/perkan
kecamatan lingkungann gerakan toran dan a sanitasi
tentang ya sanitasi sekolah Tempat
sanitasi TTU ibadah

PERAN LINTAS PROGRAM


GIZI PROMKES P2 & IMUNISASI KIA & KB
Penyuluhan TTU penyuluhan
untuk sanitasi kepapa
sosialisasi PHBS Kewaspadaan ppd untuk
penyakit menular menjaga sanitasi
dan tdk menular pustu polindes
I. TATA NILAI
Dalam melaksanakan program Kesehatan Lingkungan kita harus selalu
menanamkan dan menumbuhkan rasa Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan santun agar
dalam masyarakat dapat tercipta lingkungan yang Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan
Rajin.

J. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sekali

K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

L. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan pengawasan pada Tempat Tempat Umum (
TTU ) progran Kesehatan Lingkungan ini kami susun kiranya dapat menjadi pedoman
pelaksanaan kegiatan pengawasan TTU pada program Kesehatan Lingkungan tahun 2016.

Mengatahui Malang, 2016

Kepala Puskesmas Pakis Petugas Kesehatan Lingkungan

Drg Wiyanto Wijoyo.MM.Kes Yunisworo Budhiwan SST

Nip.196806031994021009 Nip. 198606032010011010


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)

A. PENDAHULUAN
Rumah makan, depot dan warung adalah setiap tempat usaha komersil yang lengkap
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya.
Hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,
tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau
gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, warung, adalah
pemantauan secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung atas
perkembangan tindakan atau kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang
terdapat setelah usaha tindak lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta menilai
tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan petunjuk / saran
perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat pengelolaan
makanan, pemeriksaan berkala, member saran perbaikan, melakukan kunjungan kembali,
memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.

B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan, depot dan warung yang
letaknya cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada beberapa
penjamah makanan yang menunjukkan perilakuyang tidak sehatdalam menjamah makanan,
missal menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah makanan ketika
sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana disekitarnya, dimana sering ditemukan adanya rumah
makan , depot, warung yang melakukan pencucian peralatan makanan tanpa menggunakan
sabun, peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian yang sudah kotor, serta bahan
makanan belum jadi disimpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi dengan pelindung dari
hama.

C. TUJUAN
1. Tujuan umum :
Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan makanan (TPM) dan
mampu menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di
ruangan tempat pengelolaan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko pencemaran.
2. Tujuan khusus:
- Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan
- Untuk mengetahui ruangan pengolahan
- Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
- Untuk mengetahui tempat sampah
- Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan
- Untuk mengetahui tempat cuci tangan
- Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)
- Untuk mengetahui jamban

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolahan makanan (TPM)
di wilayah kerja Puskesmas Pakis.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat pengelolaan
makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas Pakis.

F. SASARAN
- Rumah makan
- Restoran
- Jasa boga / catering
- Industri makanan
- Kantin
- Warung
- Makanan jajanan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.

H. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM


PERAN LINTAS SEKTOR
PERANGKAT
KECAMATAN PKK DIKNAS KUA POLSEK KORAMIL
DESA
menggerakk penyuluhan penyuluhan penyuluh
an oleh kepada an
masyarakat pembinaan sekolah kepada
pemangku Pembinaan Pembinaan
dan pemilik kepada untuk tokoh
jabatan untuk untuk
advokasi,
TPM untuk desa wsma menjaga agama
saniatasi saniatasi
menjaga dalam sanitasi tentang
sosialisasi TPM TPM
sanitasi menunjang lingkungan pentingny
kecamatan
lingkungann gerakan kantin a sanitasi
tentang
ya sanitasi sekolah
sanitasi TPM TPM
PERAN LINTAS PROGRAM
GIZI PROMKES P2 & IMUNISASI KIA & KB
Penyuluhan kpd
TPM untuk
Penyuluhan masalah sosialisasi PHBS Kewaspadaan
gizi kepada pemilik penyakit menular
TPM dan tdk menular

I. TATA NILAI
Dalam melaksanakan program Kesehatan Lingkungan kita harus selalu
menanamkan dan menumbuhkan rasa Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan santun agar
dalam masyarakat dapat tercipta lingkungan yang Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan
Rajin.

J. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sekali.

K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

L. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan pengawasan Tempat Pengelolaan Makanan (
TPM ) progran Kesehatan Lingkungan ini kami susun kiranya dapat menjadi pedoman
pelaksanaan kegiatan pengawasan TPM pada program Kesehatan Lingkungan tahun 2016.

Mengatahui Malang, 2016

Kepala Puskesmas Pakis Petugas Kesehatan Lingkungan

Drg Wiyanto Wijoyo.MM.Kes Yunisworo Budhiwan SST

Nip.196806031994021009 Nip. 198606032010011010


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DEPOT AIR MINUM (DAM)

A. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa
air manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air juga
diperlukan oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia
air diperlukan untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak untuk
diminum tanpa mengganggu kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu
sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan metabolism
dan fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karenasetiap saat tubuh bekerja
dan berproses. Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan dan mengolah makanan
agar dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari
sel adalah air.Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi
dengan baik. Begitu pula air merupakan bagian EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air
mata), uap pernapasan, dan cairan tubuh (darah, lymphe).

B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan
melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK), maupun depot air
minum (DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur sumur gali (SG) atau pompa serta
air hujan yang diolah oleh penduduk menjadi air minum setelah di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat besar,
sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu dilakukan pengawasan,
pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan sehat untuk
dikonsumsi masyarakat.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum
yang berasal dari depot air minum (DAM). Dengan demikian masyarakat akan
terhindar dari kemungkianan resiko terkenan penyakit bawaan air.
2. Tujuan Khusus :
- Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) di seluruh
masyarakat
- Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan
kabupaten / kota sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual
- Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM) yang
melaksanakan kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan hidup bersih dan
sehat (PHBS) dalam melayani masyarakat
- Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAM) yang harus dibina
oleh pemerintah daerah baik di kabupaten / kota.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan Depot Air Minum (DAM).

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah di dalam gedung berupa
konseling dan di luar gedung berupa pembinaan.
Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap depot air minum (DAM)
dan pemeriksaan sampel air depot air minum (DAM) yang ada di wilayah kerja
puskesmas Pakis.

F. SASARAN
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pakis.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


- Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan
- Pemeriksaan sampel air DAM setiap minimal 3 bulan sekali

H. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM


PERAN LINTAS SEKTOR
PERANGKAT
KECAMATAN PKK DIKNAS KUA POLSEK KORAMIL
DESA
menggerakk penyuluhan penyuluhan penyuluh
an oleh kepada an
masyarakat pembinaan sekolah kepada
pemangku Pembinaan Pembinaan
dan pemilik kepada untuk tokoh
jabatan untuk untuk
advokasi,
TPM untuk desa wsma menjaga agama
saniatasi saniatasi
menjaga dalam sanitasi tentang
sosialisasi TPM TPM
sanitasi menunjang lingkungan pentingny
kecamatan
lingkungann gerakan kantin a sanitasi
tentang
ya sanitasi sekolah
sanitasi TPM TPM

PERAN LINTAS PROGRAM


GIZI PROMKES P2 & IMUNISASI KIA & KB
Penyuluhan kpd
TPM untuk
Penyuluhan masalah sosialisasi PHBS Kewaspadaan
gizi kepada pemilik penyakit menular
TPM dan tdk menular
I. TATA NILAI
Dalam melaksanakan program Kesehatan Lingkungan kita harus selalu
menanamkan dan menumbuhkan rasa Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan santun agar
dalam masyarakat dapat tercipta lingkungan yang Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan
Rajin.

J. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sekali.
K. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

L. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan pengawasan Depot Air Minum ( DAM ) progran
Kesehatan Lingkungan ini kami susun kiranya dapat menjadi pedoman pelaksanaan
kegiatan pengawasan DAM pada program Kesehatan Lingkungan tahun 2016.

Mengatahui Malang, 2016

Kepala Puskesmas Pakis Petugas Kesehatan Lingkungan

Drg Wiyanto Wijoyo.MM.Kes Yunisworo Budhiwan SST

Nip.196806031994021009 Nip. 198606032010011010


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
SARANA AIR BERSIH (SAB)

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai
program atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh
pemerintah, swasta maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan
air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang undang kesehatan No. 23 Tahun 1992
yang dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan penetapan kualitas air
untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal hal tersebut maka seharusnya air bersih yang digunakan slain
harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari hari dan juga harus
memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis
maupun kimia.
Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang
ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk
pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat kesehatn.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan msyarakat melalui penurunan
angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui air.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
mengamankan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
2. Tujuan Khusus :
- Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
- Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
- Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
- Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan
kualitas air
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan
pengelolaan air bersih yaitu pengawsan kualitas air, perbaikan kualitas air, pembinaan
pemakai air.
Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh kegiatan
perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air dengan
melibatkan peranserta masyarakat.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih (SAB) yang ada
di wilayah kerja puskesmas Pakis.

F. SASARAN
- Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB)
- Daerah pariwisata

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


- Setiap bulan
- Pemeriksaan sampel SAB

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sekali

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

J. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) progran
Kesehatan Lingkungan ini kami susun kiranya dapat menjadi pedoman pelaksanaan
kegiatan pengawasan SAB pada program Kesehatan Lingkungan tahun 2016.

Mengatahui Malang, 2016

Kepala Puskesmas Pakis Petugas Kesehatan Lingkungan

Drg Wiyanto Wijoyo.MM.Kes Yunisworo Budhiwan SST

Nip.196806031994021009 Nip. 198606032010011010


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
KLINIK SANITASI

A. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan
pelayanan kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang
beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah
kesehatan lingkungan pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
- Keluhan utama
- Keluhan tambahan
- Riwayat penyakit terdahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Lamanya sakit
- Kondisi lingkungan
- Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas konseling
dan pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama sehingga pasien dan klien
dapat mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara mandiri maupun
dengan bantuan pihak lain.

B. LATAR BELAKANG
1. Penyakit penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare,
demam berdarah, malaria dan kulit.
2. Penyakit penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
3. Penyakit penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan
antara lain : diare, kecacingam dan keracunan makanan
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan
pestisida di rumah tangga.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif, kuratif
dan promotif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.
2. Tujuan Khusus :
- Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam
program pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan
dengan memberdayakan masyarakat.
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku
masyarakat (pasien, klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan
lingkungan dan perilaku hidup bersihd an sehat.
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk
mencegah dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta
masalah kesehatan lingkungan dengan sumber daya yang ada
- Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya
kondisi kesehatan lingkungan

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penderita atau pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Di dalam gedung yaitu di puskesmas
2. Di luar gedung yaitu di posyandu dan pada waktu kunjungan rumah atau
kunjungan lapangan

F. SASARAN
1. Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan
dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
3. Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan dengan masalah
kesehatan lingkungan, dan penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi
rumahnya
4. Masyarakat umum / klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit yang berbasis lingkungan yang daerahnya dikunjungi.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


- Di dalam gedung pelaksnaan dilakukan setiap hari senin kamis.
- Di luar gedung pelaksanaan dilakukan sesuai jadwal posyandu

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sekali
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

J. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan Klinik Sanitasi progran Kesehatan Lingkungan
ini kami susun kiranya dapat menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan Klinik Sanitasi
program Kesehatan Lingkungan tahun 2016.

Mengatahui Malang, 2016

Kepala Puskesmas Pakis Petugas Kesehatan Lingkungan

Drg Wiyanto Wijoyo.MM.Kes Yunisworo Budhiwan SST

Nip.196806031994021009 Nip. 198606032010011010

You might also like