Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keamanan dalam negeri suatu negara adalah suatu keadaan yang ditandai
dengan terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya
hukum serta terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.
Untuk mengatur berbagai macam warga negara asing yang keluar dan
masuk ke wilayah Indonesia, kebijakan pemerintah di bidang keimigrasian
menganut prinsip selective policy yaitu suatu kebijakan berdasarkan prinsip
selektif. Berdasarkan prinsip ini, hanya orang-orang asing yang dapat memberikan
manfaat bagi kesejahteraan rakyat, bangsa dan Negara Republik Indonesia, yang
tidak membahayakan keamanan dan ketertiban serta tidak bermusuhan baik
terhadap rakyat maupun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), yang diizinkan
masuk atau keluar wilayah Indonesia, dan untuk itu perlu ada pengaturan dan
batasan berupa perizinan yang diberikan kepada orang asing apabila hendak
tinggal di Indonesia.
1
Berdasarkan ketentuan keimigrasian yang bersifat universal, setiap negara
berwenang untuk mengizinkan atau melarang seseorang untuk masuk maupun
keluar suatu negara. Berdasarkan pengakuan universal tersebut, keberadaan
peraturan keimigrasian merupakan atribut yang sangat penting dalam menegakkan
kedaulatan hukum suatu negara di dalam wilayah teritorial negara yang
bersangkutan, dan setiap orang asing memasuki wilayah suatu negara akan
tunduk pada hukum negara tersebut sebagaimana halnya warga itu sendiri.
B. Perumusan Masalah
C. Metode Penelitian
2
Penelitian yang dilakukan untuk penulisan makalah ini menggunakan
penelitian normatif (kepustakaan). Penelitian normatif adalah penelitian hukum
kepustakaan. . Studi kepustakaan dilakukan dengan maksud memperoleh data
sekunder yaitu melalui serangkaian kegiatan membaca, mengutip, menelaah
perundang undangan yang berkaitan dengan permasalahan.
BAB II
PEMBAHASAN
3
A. Imigrasi
1. Pengertian Imigrasi
4
orang masuk atau ke luar wilayah suatu negara. Lazimnya dilaksanakan
berdasarkan suatu politik imigrasi, yaitu kebijakan negara yang telah
ditetapkan atau digariskan oleh pemerintahnya sesuai dengan ketentuan
hukum, peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada Pembahasan
makalah ini kami lebih fokus kepada masalah izin tinggal dimana pengertian
izin tinggal itu adalah adalah izin yang diberikan kepada Orang Asing oleh
Pejabat Imigrasi atau pejabat dinas luar negeri untuk berada di Wilayah
Indonesia. Dimana di atur di dalam pasal 48 sampai pasal 65, dimana di
antaranya sebagai berikut :
Pasal 48
d. Izin Tinggal
terbatas; dan
5
penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan
atau menjalani pidana kurungan atau pidana penjara
di lembaga pemasyarakatan, sedangkan izin
tinggalnya telah lampau waktu, Orang Asing tersebut
tidak dikenai kewajiban sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
Pasal 51
Izin Tinggal kunjungan berakhir karena pemegang Izin
Tinggal kunjungan:
B. Sanksi Terhadap WNA Yang Melebihi Batas Waktu Izin Tinggal Yang
Di Berikan (OVERSTAY)
6
pengawasan secara terus menerus terhadap aparat penegak hukum baik secara
institusional maupun oleh masyarakat.
7
Berdasarkan hal-hal di atas pertimbangan mengenai sanksi pidana dalam
Undang-Undang Keimigrasian yang digolongkan ke dalam rumpun hukum
administratif menjadi sesuatu yang khusus dibandingkan dengan peraturan
perundang-undangan lainnya yang sejenis dalam hukum administrative.
Pasal 8
2. Setiap Orang Asing yang masuk Wilayah Indonesia wajib memiliki Visa
yang sah dan masih berlaku, kecuali ditentukan lain berdasarkan Undang-
Undang ini dan perjanjian internasional.
Pasal 9
8
Pasal 66
Pasal 68
9
Adapun sanksi adminitrasi bagi warga negara asing yang melebihi batas izin
tinggal di Indonesia diatur dalam pasal sebagai berikut :
Pasal 78
Pasal 77
4. bersifat final.
10
5. Pengajuan keberatan yang diajukan oleh Orang Asing tidak menunda
pelaksanaan Tindakan Administratif Keimigrasian terhadap yang
bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Izin tinggal yang diberikan oleh suatu Negara kepada orang asing adalah
suatu wujud kedaulatan Negara sebagai suatu Negara hukum yang memiliki
kewenangan sepenuhnya untuk menentukan dan mengatur batasan- batasan bagi
orang asing untuk tingla di suatu Negara. Izin tersebut bukanlah hal dari
seseorang asing, tetapi merupakan privilege yang diberikan oleh Negara
11
kepada orang asing. Selain itu batasan-batasan mengenai izin tinggal adalah
untuk melindungi kepentingan bangsa dari aspek-aspek sosial, budaya,
ekonomi, ketenagakerjaan, keamanan dan ketertiban.
3.2. Saran
12
tidak perlu dikriminalisasikan karena perbuatan tersebut hanyalah
pelanggaran administratif. Dan penyelesaiannya secara jelas diatur dan
dilakukan secara administratif, untuk itu cukup penyidik PNS imigrasi
yang melakukannya sedangkan tindakan pemalsuan dokumen,
memberikan keterangan palsu dan tindakan- tindakan yang dapat
dikatagorikan kriminalisasi lain, selain melibatkan penyidik PNS imigrasi
harus juga penyidik Polri untuk ikut terlibat dalam melakukan penyidikan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14