You are on page 1of 17

MAKALAH ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN MASALAH

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan pola hidup yang baik,agar
memiliki kualitas diri yang baik. Salah satu yang harus dipenuhi agar mendapatkan
kualitas diri yang baik adalah pemenuhan kebutuhan istirahat tidur yang cukup.
Masih banyak masyarakat yang kurang memperhatikan tentang kualitas istirahat tidur
mereka. Maka dari itu kami sebagai penulis makalah akan menjelaskan seberapa
pentingnya kita memperhatikan kebutuhan istirahat tidur yang cukup.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang sudah diuraikan oleh penulis,maka banyak
permasalahan yang ditemukan. Permasalahan tersebut antara lain :
Pengertian istirahat dan tidur
1. Apa fisiologi tidur itu ?
2. Apa jenis jenis tidur ?
3. Bagaimana tahapan Nrem dan Rem ?
4. Apa fungsi dan tujuan tidur ?
5. Bagaimana siklus tidur manusia ?
6. Bagaimana kebutuhan tidur manusia ?
7. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tidur ?
8. Apa saja gangguan tidur manusia ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Memenuhi tugas mata kuliah KDPK
2. Melatih penulis menyusun makalah dalam upaya lebih meningkatkan pengetahuan
dan kreatifitas penulis
3. Agar penulis khususnya penulis dan pembaca umumnya lebih memahami dan
mendalami pokok bahasan khususnya tentang kebutuhan istirahat tidur.
4. Agar pembaca lebih memperhatikan kualitas istirahat tidur mereka setelah membaca
makalah ini
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Istirahat dan Tidur


Istirahat adalah suatu keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya
dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan.
Tidur adalah suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus
atau sensoris yang sesuai (Guyton, 1986), atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan
tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan,
tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktivitas
yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis,
dan terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.
Sumber : Hidayat,A. Azis Alimul dan Uliyah.2008.Keterampilan Dasar Praktik Klinik
untuk Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika. Hal : 122-123

B. Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan
mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak
agar dapat tidur dan bangun. Pusat pengatur siklus tidur secara alami berada pada batang
otak,yaitu system aktivasi retikuler(RAS) dan region sinkronisasi bulbaris(BSR).Formasi
retikulasi ini bergerak melalui medula,pons,otak tengah lalu ke hipotalamus.Selama tidur
tubuh mengirimkan stimulus yang rendah baik dari korteks serebri maupun dari perifer
dan individu akan bangun apabila stimulus-stimulus ini ditingkatkan. RAS digambarkan
dengan status tubuh yang sadar dapat menerima input sensorik seperti stimulus
auditory,visual,nyeri dan tactile.Stimulus inilah yang mempertahankan seseorang tetap
terjaga ,terbangun dan sadar. Saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari sel-sel
spesifik di pons dan batang otak tengah yaitu BRS.
Sumber :
Hidayat,A. Azis Alimul dan Uliyah.2008.Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika. Hal : 117
Hidayat, A. Aziz Alimul dan Uliyah.2009.Kebutuhan dasar manusia.Jakarta:Salemba
Medika. Hal : 123-124
C. Jenis jenis Tidur
Tidur dibagi kedalam dua jenis :
1. Tidur gelombang lambat disebut tidur NREM ( Non Rapid Eye Movement )
merupakan jenis tidur yang disebabkan menurunnya kegiatan didalam sistem
pengaktifasi retikularis
2. Tidur paradoks disebut tidur REM ( Rapid Eye Movement ) yaitu jenis tidur yang
disebabkan oleh penyaluran isyarat-isyarat abnormal dari dalam otak meskipun
kegiatan otak mungkin tidak tertekan.
Sumber : Hidayat,A. Azis Alimul dan Uliyah.2008.Keterampilan Dasar Praktik
Klinik untuk Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika. Hal : 117-118

D. Tahap Nrem dan Rem


Normalnya tidur dibagi menjadi 2 yaitu Nonrapid Eye Movement (NREM) dan Rapid
Eye Movement (REM). Masa NREM seseorang terbagi menjadi 4 tahapan dan
memerlukan kira-kira 90 menit selama siklus tidur, sedangkan tahapan REM adala
tahapan terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur berakhir
1. Tahap Nrem
1) Karakteristik Nrem I
a. Tingkat transisi
b. Merespon cahaya
c. Berlangsung beberapa menit
d. Mudah terbangun dengan rangsangan
e. Aktivitas fisik menurun, tanda vital dan metabolisme menurun
f. Bila terbangun terasa sedang bermimpi
2) Karakteristik Nrem II
a. Terjadi 10-20 menit
b. Mulai relaksasi otot
c. Periode suara tidur
d. Fungsi tubuh berlangsung lambat
e. Dapat dibangunkan dengan mudah
3) Karakteristik Nrem III
a. Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak
b. Sulit dibangunkan otot relaksasi menyeluruh
c. Tekanan darah menurun
d. Berlangsung 15-30 menit
e. Relaksasi otot menyeluruh
4) Karekteristik Nrem IV
a. Tidur nyenyak
b. Sulit dibangunkan, butuh stimulus intensif
c. Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun
d. Gerak bola mata cepat
e. Sekresi lambung menurun

2. Tahap REM dan Karakteristik


1) Tahap Rem
a. Lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM
b. Pada orang dewasa normal REM:20-35% dari tidur malamnya
c. Jika individu terbangun pada tidur REM maka biasanya terjadi mimpi
d. Tidur REM penting untuk keseimbangan mental,emosi juga berperan dalam
belajar,memori, dan adaptasi
2) Karakteristik REM
a. Mata : cepat tertutup dan terbuka
b. Otot-otot : kejang otot kecil, otot besar imobilisasi
c. Pernapasan : irregular, kadang dengan apnea
d. Nadi : cepat dan irregular
e. Tekanan darah : meningkat atau fluktuasi
f. Sekresi gaster : meningkat
g. Metabolism : meningkat, temperatur tubuh naik
h. Gelombang otak : EEG aktif
i. Siklus tidur : sulit di bangunkan
Sumber : Rochimah Ns, dkk.2011.Ketrampilan Dasar Praktik Klinik.Jakarta:Trans
Info Media. Hal : 195-197

E. Kegunaan istirahat dan tidur


Kegunaan istirahat dan tidur dalam keadaan sehat dan sakit, tidur dapat memberikan
kesempatan pada otot-otot untuk beristirahat.istirahat bukan hanya berarti mengurangi
aktifitas otot-otot tetapi juga meringankan ketegangan urat syaraf.
Gunanya :
1. Melepaskan lelah
2. Memberi kesempatan tubuh untuk membentuk kekuatan baru
3. Menanbah kesegarn dan kekuatan
Sumber : Rochimah Ns, dkk.2011.Ketrampilan Dasar Praktik Klinik.Jakarta:Trans Info
Media. Hal : 193

F. Siklus Tidur
1. Siklus tidur normal jika terjadi melalui seluruh tahap NREM I,II,III,IV dan masuk
kembali ke tahap III,II dan REM.
2. Setelah tahap REM, individu akan mengulangi siklus tidurnya dengan masuk kembali
ke tahap NREM II,III dan seterusnya.
3. Bila individu bangun pada tahap kapanpun, maka proses akan kembali pada NREM I.
4. Siklus ini akan terjadi 4-6 kali pada individu yang tidur 7-8 jam dengan lama masing-
masing siklus 90 menit.

G. Kebutuhan Tidur Manusia


1. Neonatus sampai usia 3 bulan
a. Membutuhkan 16jam/hari
b. Mudah merespon terhadap stimulus
c. Lama tidur 45-60 menit/siklus
d. 50% tahap REM
e. Sisa waktu tidur dihabiskan pada tahap NREM II dan IV
2. Bayi
a. Tidur 12-14 jam/hari
b. Tidur malam 8-9 jam dan mempunyai pola tidur siang
c. Pada usia 12 bulan tidur siang 1-2 kali sehari
d. 20-30% RM
3. Toddler
a. Tidur 10-12 jam/hari
b. 25% REM
c. Lebih banyak tidur malam
d. Tidur dipertengahan pagi mulai ditinggalkan
4. Preschool
a. Tidur 11jam/hari
b. 20-25% REM
c. Tidur siang 1 kali/hari
d. Pada usia 5 tahun tidur siang kecuali sudah menjadi kebiasaan/budaya
5. Remaja
a. Tidur 8,5 jam/hari
b. 20%REM
c. Dewasa Muda
d. Tidur 7-9 jam/hari
e. 20-25% REM
6. Dewasa Tengah
a. Tidur 7jam/hari
b. 20% REM
c. Dapat mengalami insomnia
7. Usia Tua
a. Tidur 6 jam/hari
b. 20-25% REM
c. Tahap NREM IV menurun atau bahkan tidak ada
d. Sering terbangun pada malam hari

H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur


1. Lingkungan
Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang dapat mempercepat
terjadinya proses tidur
2. Penyakit
Banyak penyakit yang menyebabkan seseorang memerlukan banyak waktu tidur dan
banyak juga sakit yang menyebabkan pasien kurang tidur bahkan tidak bisa tidur
3. Latihan dan kelelahan
Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak tidur untuk
menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan
4. Stres psikologis
Kondisi psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa
5. Obat
Beberapa jenis obat dapat mempengaruhi proses tidur antara lain golongan diuretik,
anti depresan, kafein, beta bloker, dan narkotik
6. Nutrisi
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang cukup dapat mempercepat proses tidur
7. Motivasi
Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseoranguntuk tidur yang dapat
mmpengaruhi proses tidur
Sumber : Hidayat,A. Azis Alimul dan Uliyah.2008.Keterampilan Dasar Praktik
Klinik untuk Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika. Hal : 120-121
Hidayat A. Aziz Alimul.2009.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta:Salemba Medika.
Hal :127-128

I. Gangguan-gangguan Tidur
1. Insomnia
Suatu keadaan ketidakmampuan mendapatkan tidur yang adekuat, baik kualitas
maupun kuantitas, dengan keadaan tidur yang hanya sebentar atau susah tidur. Proses
gangguan tidur ini kemungkinan besar disebabkan adanya rasa khawatir, tekanan
jiwa, ataupun stres.
2. Hipersomnia
gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan, umumnya lebih dari 9 jam pada
malam hari
3. Narcolepsy
kondisi yang ditandai oleh keinginan yang tidak terkendali untuk tidur
4. Parasomnia
kumpulan beberapa penyakit yang dapat mengganggu pola tidur
5. Enuresa
buang air kecil yang tidak disengaja pada waktu tidur atau biasa disebut dengan istilah
mengompol
6. Apnea tidur dan mendengkur
Mendengkur disebabkan adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan
mulut pada waktu tidur. Terjadinya apnea dapat mengacaukan saat bernafas dan
menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun, denyut nadi menjadi tidak teratur
yang bisa menyebabkan henti nafas
7. Narcolepsi
Keadaan tidur yang tidak dapat dikendalikan
8. Mengigau
Suatu gangguan tidur bial terjadi terlalu sering dan diluar kebiasaan
9. Gangguan pola tidur secara umum
Keadaan ketika individu mengalami resiko perubahan jumlah dan kualitas pola
istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang
diinginkan
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.R


DENGAN MASALAH PEMENUHAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR
DI RUANG :_____________________
RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO

Hari / Tanggal masuk : Selasa 25-10-2016


Jam masuk RSU : 16.00 WIB
Tanggal / Jam Pengkajian : 26-10-2016 / 17.00 WIB
Nomer Rekam Medis : 559673
Rumah Sakit : RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo

I. PENGKAJIAN
1. Data Biografi
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.R
Umur : 01-03-1969 (47th)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA (tamat)
Pekerjaan : Tani
Alamat : Angrunggondok, Reco, Wonosobo
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. P
Umur : 45 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA (tamat)
Pekerjaan : Tani
Alamat : Angrunggondok, Reco, Wonosobo
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama saat masuk RS
Pasien mengeluh badan lemes tak bertenaga, perut terasa sebah
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh lemah, letargi, lingkar hitam disekitar mata, konjungtiva
kemerahan, kelopak mata sembab (bengkak),
Pasien mengeluh tidak bias tidur sejak 2 hari yang lalu, pusing berputar,
pasien memutuskan untuk berobat ke RSUD Setjonegoro Wonosobo pada
tanggal 25 Oktober 2016
c. Riwayat penyakit sebelumnya
Pasien mengatakan mempunyai riwayat gastritis kronis, dan hypertensi
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mempunyai penyakit serupa
dan tidak ada penyakit keturunan

3. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosio-Spiritual
a. Bernafas
Sebelum sakit : klien mengatakan tidak ada gangguan dalam bernafas
Saat sakit : klien mengatakan tidak ada gangguan dalam bernafas
b. Nutrisi
Sebelum sakit : klien mengatakan pola makan teratur dengan makan
3x sehari dan minum 5-6 gelas / hari
Saat sakit :klien mengatakan pola makan saat sakit juga teratur,
3x sehari dan habis, minum 5-6 gelas/hari
c. Eliminasi
Sebelum sakit : klien mengatakan BAB 1-2x sehari, BAK 3-4x sehari,
dan tidak ada keluhan
Saat sakit : klien mengatakan BAB 1x, dan BAK 3-4x dan tidak
ada keluhan
d. Aman dan Nyaman
Sebelum sakit : klien mengatakan aman dan nyaman gengan keadaan
tubuhnya
Saat sakit : klien mengatakan tubuh tidak nyaman, merasa seperti
tidak bertenaga dan lelah, mengatakan nyeri di
epigastrium (skala nyeri 2 dari 0 10 skala yang
diberikan)
e. Mobilisasi
Sebelum sakit : klien mengatakan dapat beraktifitas seperti biasa
Saat sakit : klien mengatakan aktifitas terbatas, klien tidak bias
menjalankan aktifitasnya seperti biasa
f. Personal Hygiene
Sebelum sakit : klien mengatakan mandi 2x sehari, mandi dengan
sabun, sikat gigi 2x sehari
Saat sakit : klien mengatakan saat dirawat di RS, klien dilap/seka
2x sehari oleh keluarganya dengan air hangat
g. Komunikasi
Sebelum sakit : klien mengatakan biasanya berkomunikasi dengan
keluarga dan tetangga sekitarnya
Saat sakit : klien mengatakan berkomunikasi dengan keluarga
yang datang menjenguk dan perawat di ruangan
h. Istirahat tidur
Sebelum sakit : klien mengatakan biasa tidur 8-9 jam/hari, biasa tidur
siang 1 jam/hari
Saat sakit : klien mengatakan sejak sakit badan terasa capek,sulit
tidur, waktu tidur berkurang (5-6 jam saja), jika sudah
terbangun sulit tidur lagi
Kilen mengatakan ditambah sulit tidur ketika dirawat di
RS karena suasana berubah dan ramai

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Vital Sign
TD : 140/85 mmHg
N : 60 x/menit
S : 37,3 C
RR : 16 x/menit
5. Head To Toe
a. Kepala
Rambut tampak sedikit kotor, rambut tidak rontok
b. Mata
Konjungtiva tak anemis, tampak lingkaran kehitaman dibawah mata, reflek
pupil baik, pupil isokor, kelopak mata bawah tampak sembab
c. Hidung
Hidung bersih, tidak tampak secret, penciuman baik
d. Telinga
Telinga bersih, bentuk simetris, pendengaran baik
e. Mulut
Mukosa lembab, gigi bersih, lidah bersih tidak hiperemis, tidak ada
pembesarantonsil
f. Leher
Tidak ada distensi vena jugularis, bentuk simetris
g. Thorax
Bentuk dada simetris, suara jantung vesikuler +/+, irama reguler
h. Abdomen
Tak tampak distensi dan ascites, peristaltic normal/tak ada bising usus, nyeri
tekan epigastrium ringan (skala nyeri 2 dari skala 0 10 yang diberikan)
i. Extremitas
Atas : tidak ada luka dan oedema, terpasang infuse di lengan kiri
Bawah : tidak ada luka dan oedema

6. Data Penunjang
Laboratorium
HGB : 11 g/dl
RBC : 13,88 x 10 /vl
GDS : 98 mg%
SGOT : 32,6 U/I
SGPT : 17,9 U/I
Trigliserid : 80 mg%
7. Terapi Medis Terprogram
Terapi intravena/infuse : RL 16 tpm
Terapi obat : ranitidine 2 x 50 mg
Ondansetron 2 x 4 mg
Mertigo 3 x 8 mg
Unalium 3 x 10 mg

II. ANALISA DATA


Data Fokus Etiologi Masalah
DS : Kurangnya privasi Gangguan pola
Mengeluh sulit
dan control tidur tidur
tidur
Mengeluh badan
tidak fresh sesudah
tidur
DO :
Terjadi penurunan
waktu tidur (5-
6jam)
Penurunan pada
tahab 3 & 4 tidur
Tampak tidak segar
Mata tampak
sembab
Tampak lingkaran
kehitaman dibawah
mata
Ekspresi wajah
menahan

BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istirahat dalah keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam
keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Sedangkan
tidur adalah kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau
sensoris yang sesuai (Guyton, 1986).
Insomnia adalah suatu keadaan di mana seseorang sulit untuk memulai atau
mempertahankan keadaan tidurnya. Penyebab Insomnia yaitu efek samping dari obat-
obatan, makan terlalu banyak sebelum tidur, depresi, menderita gangguan kecemasan,
mengkonsumsi kafein terlalu banyak, minum alkohol terlalu banyak, perubahan dalam
lingkungan, perubahan waktu kerja, dan stres.

B. Saran
Untuk menjaga keadaan kita tetap sehat dan fit, kita harus menjaga kebutuhan istirahat
dan tidur kita sesuai kebutuhan agar kita dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Asmadi . 2008. Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KD. Jakarta: Salemba Medika.
Doengos.E.Maryln,dkk. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Uliyah, Musrifatul dan A. Azis Alimul Hidayat. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan. Surabaya: Salemba Medika.
Wartonah, Tartowo. 2006. KDM dan Proses keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika

You might also like