Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Melanosit: terdapat pada stratum basale, folikel rambut, jaringan ikat dermis.
Ciri-ciri : Sel bulat banyak cabang yang disebut dendrite
- Inti bulat, kecil
- Sitoplasma ada melanosom malanosit ke sel-sel keratinosit pigmentasi kulit
Sel langhans
Lokasi : epitel berlapis pipih pada kulit (stratum spinosum), oesofagus, vagina
Sel : bulat banyak cabang, sitoplasma jernih
Fungsi : imunologi (Ag permukaan)
Sel Merkel
Lokasi : stratum germinativum kulit tebal
Ciri khas : inti tidak teratur, banyak desmosom
Fungsi : reseptor mekanis.
Lapisan epidermis terdiri dari :
a. Stratum basale: lapisan dengan sel-sel bentuk kubis atau silinder, sering melakukan mitosis
untuk pembaharuan epitel setiap 15-30 kali. Hubungan epitel dengan jaringan ikat di
bawahnya disebut Hemidesmosom, dengan epitel lain disebut Desmosom.
b. Stratum spinosum: beberapa lapis sel polygonal dengan banyak tonjolan atau spina.
Hubungan antar sel disebut desmosom. 1 dan 2 disebut stratum Malphigi.
c. Stratum Granulosum: terdiri dari beberapa lapis sel, dengan bentukan pipih, sejajar di
permukaan. Sitoplasma ada butir-butir keratohyalin
d. Stratum Lusidum: dengan lapisan jernih/ homogeny, sel gepeng tidak ada inti atau mati.
Struktur sel hilang sehingga menjadi homogeny.
e. Stratum corneum: sel-sel sudah mati, dengan bentukan pipih, menyatu membentuk lapisan
tanduk. (Gembong, 1989)
f. Dermis
Dermis merupakan lapisan dibawah epidermis dengan tebal 0,5-3 mm.Ada 2 lapisan pada
dermis yaitu stratum papillare dan stratum reticulare. Dermis juga terdapat chromatophori
(pigmen dari melanosit) dan M. arector pili berfungsi agar rambut lebih tegak.
a. Stratum papillare: lebih superficial dengan tonjolan-tonjolan yang terdiri dari sabut-sabut
kolagen dan elastic seta retikulare. Terdapat akhiran saraf yang disebut nervous papil dan
pembuluh darah yang disebut vascular papil.
b. Stratum reticularis: lebih profunda terdiri dari serabut-serabut kolagen dan retikulare dan
lebih banyak elastic pada permukaan untuk elastisitas kulit dan lipatan kulit (garis langer).
Pada telapak tangan dan kaki membentuk sidik jari. (Gembong, 1989)
Pada kulit terdapat rambut yang berupa benang keratin yang hampir tumbuh di seluruh tubuh
yang berasal dari invaginasi epidermis dimana warna dan ukurannya tergantung dari ras, usia,
sex, dan lokasi. Struktur rambut antara lain :
- Medula terdiri dari 2-3 lapisan sel kuboid dengan pigmen.
- Kortex beberapa lapisan sel pipih, dengan keratin dan pigmen
- Kutikula lebih superficial ada kornifikasi, tidak ada inti dan sel jernih.
(Gembong, 1989)
Bagian-bagian dari rambut antara lain rambut bebas atau batang rambut, akar rambut atau
folikel rambut. Yang didekatnya ada M.arector pili dan kelenjar lemak, juga terdapat bulbus
dan papil. Struktur pada rambut dari dalam keluar yaitu medulla, kortex, kutikula, inner rooth
sheat: lapisan Huxley dan lapisan Henle, outher rooth sheat, glassy membrane, dan
connective tissue sheath. Pada kulit juga terdapat kelenjar-kelenjar yaitu:
1. Kelenjar sebacea/kelenjar lemak : bentuk compound acinar, kelenjar holokrin dan
berfungsi meminyaki rambut
2. Kelenjar sudorifera/keringat: dengan bentuk simple coiled tubular dan kelenjar merokrin.
Ada juga kelenjar keringat yang apokrin terdapat di axilla dan di papilla mammae (kelenjar
montgomerry). (Gembong, 1989)
Klasifikasi
1. Berdasarkan dalamnya luka bakar .
Tingkat I : hanya mengenai epidermis
Tingkat III : mengenai seluruh tebalnya kulit, tidak ada lagi sisa elemen epithelial. Luka
bakar yang lebih dalam dari kulit pun seperti subcutan, tulang disebut juga tingkat III.
2. Sedang moderate
a. Tingkat II 15 30%
b. Tingkat III 5 10%
3. Ringan minor
a. Tingkat II kurang 15%
b. Tingkat III kurang 5%
(Settle, 1996)
Gambar
Gambar 2. Luka bakar dangkal (superfisial) Pada daerah badan dan lengan kanan, luka bakar
jenis ini biasanya memucat dengan penekanan
Gambar 3. Luka bakar superficial partial thickness. Memucat dengan penekanan, biasanya
berkeringat.
Gambar.4. Luka bakar deep partial thickness. Permukaan putih, tidak memucat dengan
penekanan
Gambar 5. Luka bakar full thickness. Tidak terasa sakit, gambaran putih atau keabu-abuan.
Prosedur Penanganan Luka Bakar
Prosedur Lengkap IRD :
1. Panggil dokter jaga yang bertugas di unit luka bakar.
2. Lakukan penanganan seperti menangani kasus gawat darurat pada umumnya, yaitu
resusitasi sesuai urutan A, B, C.
3. Penderita dengan kriteria ringan diijinkan dirawat di poliklinik (MRS). Sedang yang lain
tidak, terkait dengan ancaman shock yang mungkin timbul dan kerusakan yang hebat. Orang-
orang tua lebih rentan (fragil) terhadap luka bakar, dewasa muda dengan 30% luka relatif
mudah diatasi, sedang luka itu pada orang tua sudah amat parah. Hal ini diantaranya karena
sudah terjadi perubahan-perubahan seperti arteriosclerosis, kerusakan jantung, ginjal, dan
otak. Begitu juga anak-anak yang amat peka dengan kehilangan cairan.
4. Untuk penderita yang poliklinis (tidak perlu MRS) penderita dilakukan perawatan secara
tertutup di IRD dengan :
a. Cuci luka dengan savlon. Kalau luka luas dan kotor dicuci dengan air kran/NaCl 0,9% dulu
baru dibilas dengan savlon 1 : 30 (savlon : air steril)
b. Cream silver sulfadiazine atau tulle
c. Diberi antibiotic atas indikasi dan penderita bisa dipulangkan
5. Penderita yang perlu MRS setelah mengisi status IRD, sambil melakukan resusitasi
penderita langsung dibawa ke Burn Unit
6. Dipasang IV line, karakter urine. Untuk kasus yang berat (luka bakar > 40%) dipasang
CPV dan O2.
7. Cairan :
- Orang dewasa > 20% ) pada tingkat II & III harus diberikan cairan.
- Anak-anak > 15% )
Cairan yang dipilih : Ringer laktat berdasarkan rumus Baxter
- pada dewasa 4 cc/kg BB/%/24 jam
- pada anak-anak 2 cc/kg BB/% + kebutuhan cairan basal dengan perbandingan kristaloid :
koloid = 17 : 3 (menurut Monerief)
nya diberikan 8 jam pertama
nya diberikan 16 jam berikutnya
Dalam hal ini semua yang paling penting ialah observasi produksi urine setiap jam.
Bila urine BHT > lidah buaya umur 4 tahun> alfa-tokoferol.Lidah buaya umur 3 tahun
menunjukkan aktvitas penangkapan terhadap radikal bebas paling kuat (72,19 persen)
dibandingkan BHT (70,52 persen) dan alfa-tokoferol (65,20 persen). (Saada et al., 2003).
Unsur-unsur yang ditemukan pada daun lidah buaya menunjukkan adanya hubungan yang
saling sinergis dalam mempertahankan integritas status antioksidan dalam tubuh. Pengujian
dengan menggunakan tikus irradiasi yang diberi filtrat jus daun lidah buaya sebanyak 0,25
ml/kg berat badan/hari, selama 5 hari sebelum irradiasi dan 10 hari setelah irradiasi,
menunjukkan adanya perbaikan yang nyata terhadap aktivitas enzim superoksida dismutase
(SOD) dan katalase pada organ paru-paru, ginjal, dan jantung. (Saada et al., 2003).
SOD dan katalase merupakan enzim dan sekaligus antioksidan intraseluler yang sangat
bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit. .
(Dep.Kes, 2007)
c. Penyembuh Penyakit Kulit
Gel lidah buaya memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antijamur, meningkatkan aliran darah
ke daerah yang terluka, dan menstimulasi fibroblast, yaitu sel-sel kulit yang bertanggung
jawab untuk penyembuhan luka. Publikasi pada American Podiatric Medical Association
menunjukkan bahwa pemberian gel aloe pada hewan percobaan, baik dengan cara diminum
maupun dioleskan pada permukaan kulit, dapat mempercepat penyembuhan luka. (Dep.Kes,
2007)
Pemberian gel aloe secara oral (diminum) sebanyak 100 mg/kilogram berat badan selama dua
bulan dapat mengurangi ukuran luka sebanyak 62 persen, dibandingkan 51 persen pada
kelompok kontrolnya (tanpa pemberian gel). Pengolesan krim yang mengandung 25 persen
gel aloe pada permukaan luka selama enam hari dapat mengurangi ukunan luka sebesar 51
persen dibandingkan 33 persen pada kelompok kontrolnya. . (Dep.Kes, 2007)
Publikasi pada Journal of Dermatolagic Surgery and Oncology juga menunjukkan bahwa aloe
dapat mempercepat penyembuhan pasca operasi. Gel aloe juga dapat digunakan untuk
campuran krim facial penyembuhanjerawat. Campuran krim facial dengan gel aloe dapat
menyembuhkan jerawat, 72 jam lebih cepat dibandingkan kelompok tanpa aloe. (Dep.Kes,
2007)
Aloe juga dapat digunakan untuk mencegah kerusakan kulit akibat sinar X. Penelitian di
Hoshi University Jepang menunjukkan, aloe mengandung senyawa antioksidan yang mampu
menyingkirkan radikal bebas akibat radiasi, serta melindungi dua komponen penyembuh luka
yang secara alami ada di dalam tubuh, yaitu superoksida dismutase (enzim antioksidan) dan
glutation (asam amino yang menstimulasi sistem kekebalan). . (Dep.Kes, 2007)
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa pemberian 0,5 persen ekstrak aloe ke dalam krim
campuran minyak dan mineral dapat menyembuhkan penyakit psoriasis (sejenis penyakit
kulit). (Dep.Kes, 2007)
d. Obat, Makanan, Minuman
Pemanfaatan lidah buaya semakin lama semakin berkembang. Mula-mula lidah buaya hanya
dikenal sebagai obat luar, dengan berbagai kegunaan. Di antaranya sebagai penyubur rambut,
penyembuh luka (luka bakar/tersiram air panas), obat bisul, jerawat/noda hitam, pelembab
alami, antiperadangan, antipenuaan, serta tabir surya alami. (Dep.Kes, 2007)
Daun lidah buaya juga dapat diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman, berupa
sejenis jeli, minuman segar sejenis jus, nata de aloe, dawet, dodol, selai, dan lain-lain.
Makanan dan minuman hasil olahan lidah buaya sangat berpotensi sebagai
makanan/minuman kesehatan. Hal tersebut disebabkan oleh kombinasi kandungan zat gizi
dan nongizi yang memiliki khasiat untuk mendongkrak kesehatan. (Dep.Kes, 2007)
Kegunaan lidah buaya sebagai makanan/minuman antara lain berkhasiat untuk: cacingan,
susah kencing, susah buang air besar (sembelit), batuk, radang tenggorokan, hepatoprotektor
(pelindung hati), imunomodulator (pembangkit sistem kekebalan), diabetes melitus, penurun
kolesterol, dan penyakit jantung koroner. (Dep.Kes, 2007)
Menurut beberapa penelitian, yang paling baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis
Aloevera barbadensis Miller. Lidah buaya jenis tersebut mengandung 75 zat yang dibutuhkan
oleh tubuh. . (Dep.Kes, 2007)
Mengingat demikian besar manfaat lidah buaya bagi kesehatan, tidak ada salahnya kita
memasukkan produk olahannya ke dalam pola makan sehari-hari. (Dep.Kes, 2007)
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
Narasi:
Aloe vera digunakan secara topikal pada luka bakar derajat IIA dan luka lecet. Karena Aloe
vera dapat meningkatkan kelembapan kulit, sedangkan pada kaeadaan lembap kulit
mengadakan epitelialisasi dengan cepat, dan enzim protease lebih mudah menyingkirkan
jaringan nekrosis. Sehingga luka akan lebih cepat sembuh.
3.2 Hipotesis
Ada pengaruh penggunaan topikal Aloe vera pada luka bakar derajat II A dan luka lecet
terhadap kecepatan penyembuhan luka.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Keterangan :
Kelompok P1: diberikan aloevera secara topikal 1-2 kali sehari
Kelompok P2: diberikan aloever secara topikal 3-4 kali sehari
Kelompok P3: diberikan aloevera secara topikal > 4 kali sehari
Kelompok X : kontrol normal
O= Observasi
DAFTAR PUSTAKA
Anto.2007.Luka Bakar.available from http/www. Asiamaya.com.URL.acces at google.com.
Arikunto, Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka
Cipta.Halaman108-109.
Sudjana.2002.Metoda Statistika.Bandung: Tarsito.(Hal.299-302)
Fenlon. 2007. Critical Care&Pain. London : British Journal of Anasthesi.(Hal.50-75)
Hafiz, Ida.2003. Aloe vera untuk Penampilan. Jakarta : Healthylife. Edisi 10/11. Halaman 36.
Rofieq, Ainur.2006. Penelitian Eksperimen. Malang : Jurnal Metodologi Penelitian
Rofieq, Ainur.2006. Konsep Dasar Statistika. Malang : Jurnal Metodologi Penelitian
Rofieq, Ainur.2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian Kesehatan. Malang : Jurnal
Metodologi Penelitian
Sabiston, David C.1994. Buku Teks Ilmu Bedah. Jakarta : Binarupa Aksara. Halaman 76-99.
Settle. 1996. Principles and Practice Burn Management. New York : JAD.Halaman 98-109.
Sulisetiono.2006.Statistika.Malang: Universitas Negeri Malang. Halaman 12, 118.
Suwati, Irma. 2006. Proposal Penelitian. Malang: Jurnal Metodologi Penelitian
Suwati, Irma. 2006. Tehnik dan Prosedur Penelitian. Malang: Jurnal Metodologi Penelitian
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989.Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.Halaman 7-75.
Unknown.2007.Panduan Mencari Jodoh.available from http://www.myjodoh.net. URL. acces
at http://www.google.com.
Unknown.2007. Manfaat Lidah Buaya. available from http://www.DepKes. co.id. URL.
acces at http://www.google.com.