You are on page 1of 7

Contoh

PROPOSAL

PERMOHONAN KREDIT
Pembangunan Usaha

HOTEL
KELAS MELATI

di
JAKARTA
...

STUDI KELAYAKAN BISNIS


2007
.., 200..
Kepada Yth,
Bank ..
..
Di

Dengan Hormat,

Perihal: Laporan Studi Kelyakan Bisnis Hotel Kelas Melati

Bersama surat ini kami kirimkan proposal studi kelayakan bisnis dalam bidang usaha Hotel
kelas melati. Hotel kelas melati ini merupakan perluasan dari usaha yang sedang berjalan.
Lokasi usaha ini sangat strategis karena dekat pusat bisnis di Jakarta atau berjarak + 1 km dari
Jalan M. Thamrin.
Besarnya investasi pembangunan usaha ini adalah Rp 2.536.250.000 (Dua miliar lima ratus
tiga puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu rupiah). Sedangkan modal kami saat ini
sebesar Rp 1.541.750.000 (satu miliar lima ratus empat puluh satu juta tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah), maka kekurangan dana investasi sebesar Rp 994.500.000 (sembilan ratus
sembilan puluh empat juta lima ratus ribu rupiah) kami mengharapkan dapat bantuan
kredit investasi dari Bank.
Selanjutnya sebagai bahan pertimbangan dan analisa, kami lengkapi proposal ini dengan hasil
analisa tentang rencana perluasan usaha.
Demikianlah surat permohonan ini besar harapan kami mendapat dukungan dana dari bank
yang bapak pimpin.
Terimakasih atas perhatiannya.

Hormat Kami,

Hary Darmawan

Bagian dari Buku Menangkap Peluang Usaha, Penulis: Ir. Harmaizar Z. 2


STUDI KELAYAKAN BISNIS
USAHA HOTEL MELATI

Sebagaimana kita ketahui, Jakarta merupakan pusat segala jenis bisnis dan pusat
pemerintahan. Banyak para pebisnis dan kalangan pemerintah daerah yang datang ke Jakarta
untuk menyelesaikan transaksi bisnis atau urusan lainnya ke pemerintahan pusat.
Sebagian dari urusan mereka tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan memerlukan
waktu beberapa hari, sehingga mereka membutuhkan tempat tinggal sementara (Hotel). Hotel
merupakan tempat tinggal sementara bagi para pebisnis atau para turis dari luar kota, dan
mereka ini adalah target pasar dalam mendirikan hotel.
Dengan persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini dan akibat dari globalisasi ekonomi,
banyak para pebisnis yang mengerem/mengurangi biaya operasional. Biasanya mereka
menginap di hotel berbintang, maka saat ini mereka beralih ke hotel yang lebih rendah
levelnya, seperti hotel kelas melati. Memang saat ini tingkat hunian (occupancy rate) hotel
melati sangat tinggi, bahkan ada beberapa hotel melati mencapai tingkat hunian sebesar 90%.

I. KEPEMILIKAN DAN PENGURUS USAHA


Pemrakarsa
Atas dasar ilustrasi diatas dan beberapa hasil analisa survey kelapangan yang akan dijelaskan,
maka saya bernama Hary Darmawan merencanakan untuk membangun usaha Hotel Melati.
Dimana usaha yang akan dibangun ini merupakan perluasan / pengembangan usaha yang
sudah ada, dalam arti kata, saya sudah mempunyai pengalaman dalam usaha bidang ini
selama + 4 tahun.

Kepemilikan Usaha
Proyek usaha hotel kelas melati ini merupakan usaha berbentuk CV., dimana pengurus usaha
adalah:
Pemilik / Pimpinan Usaha : Hary Darmawan (Suami)
Pengurus Harian : Rahmawati Utami (Istri)
Karyawan; 10 orang
Riwayat hidup pemilik. Saat ini saya memimpin hotel kelas melati dilokasi lain, sedangkan
yang memimpin usaha ini nanti adalah istri saya. Untuk lebih jelas tentang Curriculum Vitae
(CV) saya, maka saya lampirkan dalam proposal ini.

Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 1.541.750.000 (Satu miliar lima ratus
empat puluh satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) berupa:
1. Tanah seluas 500 m2 (tempat lokasi usaha) Rp 1.250.000.000
2. Dana Kas & bank Rp 291.750.000
Total Rp 1.541.750.000
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang telah dimiliki dan Photo Copinya yang dilampirkan dalam
proposal ini adalah:
- Akte pendirian CV, yang dibuat oleh notaries dan disahkan oleh Pengadilan negeri
setempat
- Surat izin Domisili
- SIUP (Surat Izin Usaha Pengusaha)

Bagian dari Buku Menangkap Peluang Usaha, Penulis: Ir. Harmaizar Z. 3


- TDP (Tanda Dartar Perusahaan)
- NPWP (Nomor Pokok Wajik Pengusaha)
- Sertifikat tanah, Hak milik
- IMB (Izin Mendirikan Bangunan)
- Surat Kawin
- Kartu keluarga
- Kartu tanda penduduk (KTP)

II. PEMASARAN
Segmentasi Pasar.
Segmentasi pasar Hotel Melati ini ditargetkan pada 2 segmentasi pasar, yaitu:
a. Para Bisnismen
b. Turis Lokal
Permintaan Produk
Tigkat hunian hotel kelas melati dikota Jakarta rata-rata 75%, dengan jumlah lebih dari 100
hotel. Sehingga dengan masuknya atau dibangunnya 1 atau 2 hotel tidak akan banyak
menurunkan tingkat hunian, sedangkan dalam radius + 3 km belum ada yang akan
membangun hotel kelas melati.

Peluang
Mengingat banyaknya hotel kelas melati dan tidak ada yang membangun hotel dikelas melati
dalam radius + 3 km. Maka diasumsikan tingkat hunian masih disekitar 75%.

Rate Perkamar (Harga Jual)


Hotel Melati ini mempunyai 2 jenis kamar, yaitu:
Kelas I Rp 150.000 per-hari, terdiri dari 5 kamar
Kelasi II Rp 125.000 per-hari, terdiri dari 20 kamar

III. LOKASI DAN TEKNIS


Lokasi Usaha
Lokasi usaha ini sangat strategis, karena berjarak kurang lebih 1 km dari Jl. M. Thamrin yang
merupakan pusat bisnis kota Jakarta dan juga dekat dengan pasar grosir.
Luas Bangunan
Luas tanah Hotel Melati ini + 500 m2 dan bangunan terdiri dari 2 lantai dan luas bangunan
adalah:
- Lobby dan lorong dan lai-lain = 100 m2
- Kamar kelas I = 4 m x 5 m x 5 unit = 100 m2
- Kamar Kelas II = 3 m x 5 m x 20 init = 300 m2
- Total = 500 m2
Biaya Pembangunan
Kalkulasi biaya pembangunan hotel ini adalah:
Tanah = 500 m2 x Rp 2.500.000 / m2 = RP 1.250.000.000
Bangunan = 500 m2 x Rp 2.000.000 /m2 = Rp 1.000.000.000
Tempat tidur, lemari, kursi = @ Rp 3.000.000 x 25 unit = Rp 75.000.000
Air Conditioning (AC) = @ Rp 2.500.000 x 25 unit = Rp 62.500.000

Bagian dari Buku Menangkap Peluang Usaha, Penulis: Ir. Harmaizar Z. 4


Pemanas air = @ Rp 750.000 x 25 init = Rp 18.750.000
Motor = @ Rp 15.000.000 x 2 unit = Rp 30.000.000
Lain-lain (perizininan, konsultan) = Rp 50.000.000
Total = Rp 2.486.250.000

IV. PROYEKSI KEUANGAN


Total biaya pembangunan Hotel Kelas Melati tersebut sebesar Rp 2.536.250.000, dengan
rincian sebagai berikut:
Investasi tetap:
1. Pembelian tanah Rp 1.250.000.000
2. Biaya bangunan Rp 1.000.000.000
3. Perlengkapan Rp 186.250.000
4. Lain-lain Rp 50.000.000
Total Rp 2.486.250.000
Modal Kerja:
5. Modal Kerja operational bulan pertama Rp. 50.000.000
Grand Total RP 2.536.250.000

SUMBER DANA INVESTASI


Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman
dari bank. Yaitu:
Modal sendiri
- Investasi Tetap Rp 1.491.750.000 (60%)
- Modal Kerja Rp 50.000.000
Total Rp 1.541.750.000
Kredit Bank
- Investasi Tetap Rp 994.500.000 (40%)
Grand Total Rp 2.536.250.000

Asumsi Proyeksi Keuangan:


Asumsi-asumsi proyeksi keuangan dapat dilihat pada Formulir lampiran keuangan, seperti:
Harga Jual, Harga Pokok, Biaya Operasional, Tenaga Kerja, Suku Bunga Bank, Rasio
Persediaan, Piutang, Hutang Dagang, Kenaikan Harga dan Biaya (escalation), Umur
Ekonomis / Penyusutan, dan sebagainya.

Pembayaran Kredit
Sedangkan pembayaran kredit akan dimulai dicicil pada tahun kedua, dan berakhir pada tahun
ke-6. Lebih detail dapat dilihat pada tabel dibawah ini atau pada lampiran-02 Proyeksi Aliran
Dana)

Tabel Jadwal Pembayaran Pokok dan Bunga Kredit


Pokok Kredit Bunga Kredit Total
Tahun
(Rp 000) (Rp 000) (Rp 000)
Tahun-1 ---- 129.850 129.850
Tahun-2 150.000 129.850 279.285
Tahun-3 200.000 109.785 309.785

Bagian dari Buku Menangkap Peluang Usaha, Penulis: Ir. Harmaizar Z. 5


Tahun-4 200.000 83.785 283.785
Tahun-5 200.000 57.785 257.785
Tahun-6 244.500 31.785 276.285

Proyeksi Laba Rugi


Pada tahun operasi pertama diperkirakan sudah mendapatkan keuntungan sebesar
Rp 3.923.000 dan tahun kedua memperoleh laba sebesar Rp 69.643.000. Akumulasi
keuntungan dalam sembilan tahun adalah Rp 2.861.642. Lebih ditail tentanng Proyeksi laba
rugi dapat dilihat pada Lampiran-03
Analisa Investasi
Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu:
1. Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali investasi
dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.
Payback Period usaha ini adalah 4 tahun.
2. Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadi nilai sekarang dari
proceeds yang diharapkan yang akan diteriama, sama dengan nilai sekarang dari
pengeluaran modal. IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank.
IRR sebesar 27,11%.
Rasio Keuangan
Metode yang digunakan adalah:
Likuiditas adalah ukuran kemampuan usaha dalam memenuhi kewajiban lancarnya, minimal
1 atau 100%.
Tahun Likuiditas
Tahun -1 36.88%
Tahun -2 77.97%
Tahun -3 159.22%
Tahun -4 333.10%
Tahun -5 829.57%
Tahun -6 0%
Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05
Profitabilitas
Kemampuan usaha dalam menghasilkan laba dengan jumlah harta yang telah ditanamkan,
dapat diukur dengan ROI (Rate of return O Investment) dan ROE (Rate of return On
Equity). ROI dan ROE yang baik lebih besar dari suku bunga bank.

Tahun ROI ROE


Tahun -1 13.75% 14.24%
Tahun -2 19.85% 22.34%
Tahun -3 26.54% 30.52%
Tahun -4 32.27% 36.14%

Bagian dari Buku Menangkap Peluang Usaha, Penulis: Ir. Harmaizar Z. 6


Tahun -5 39.65% 42.19%
Tahun -6 50.76% 48.69%
Terlihat ROI dan ROE makin menigkat yang menyatakan proyek ini layak dibangun.
Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05

V. JAMINAN KREDIT.
Jaminan kredit usaha untuk pinjaman tersebut, kami bersedia menjaminkan tempat bangunan
usaha beserta peralatan.
Penutup
Demikianlah proposal permohonan kredit kami ini.
Besar harapan kami untuk mendapatkan pinjaman kredit dari Bank yang Bapak pimpin.
Terimakasih atas kerja samanya.

Hormat Kami,

(Hary Darmawan)
Pemilik Usaha

Bagian dari Buku Menangkap Peluang Usaha, Penulis: Ir. Harmaizar Z. 7

You might also like