You are on page 1of 1

Pencuri Sandal vs Koruptor

Pada suatu sore, Darmin sedang asik memakan soto di warung makan favoritnya. Setelah
kenyang Darmin dengan perut menggelembung bergegas pulang.
Ditengah perjalanan pulang Darmin mengalami kecelakaan terserempet sepeda motor yang
ugal-ugalan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan sandal Darmin putus. Dengan terpaksa
Darmin berjalan tanpa alas kaki menuju rumahnya yang masih jauh. Darmin pergi ke toko
terdekat untuk membeli sandal, namun apa daya uangnya tidak mencukupi.
Mendadak muncul ide jahat Darmin. Ia berniat untuk mencuri sendal di masjid yang letaknya
hanya beberapa meter saja dari toko tersebut, Darmin hendak mengambil sendal terbaik di
masjid saat itu sebagai ganti sendalnya yang terputus pada saat terserempet motor tadi. Sambil
duduk di teras masjid, ia memperhatikan setiap orang yang masuk masjid, jadi ketika mereka
sibuk beribadah ia akan mengambil sandal tersebut.
Ternyata rencananya berjalan mulus, ia berhasil mendapatkan sandal berwarna hijau yang
merupakan sandal terbaik di masjid itu. Bergaya seolah ia pemilik sandal itu, ia kemudian
menggunakan sandal itu.
Tidak diduga pemilik sandal sadar bahwa Darmin telah mencuri sandalnya, pemilik sendal
tersebut langsung berteriak mengejar Darmin. Apes sekali Darmin, perutnya yang buncit
membuatnya mudah tertangkap oleh si pemilik sandal. Darmin pun dibawa ke kantor polisi..

Setelah diadakan penyelidikan dan interogasi Darmin dijerat dengan pasal pencurian dan
kasusnya akan disidangkan dua minggu kemudian. Sial sekali bagi Darmin, hal sepele seperti
ini membuatnya harus terseret ke meja hijau.
Hari persidangan yang ditunggu datang juga, Darmin duduk di kursi tersangka dengan wajah
tertunduk.

Baiklah, Darmin, umur 30 tahun, telah terbukti dengan sangat meyakinkan mencuri sendal
seharga 30.000 rupiah. Dengan ini Anda dihukum 5 tahun penjara, kata Hakim.

Ini tidak adil, mengapa hukuman saya lebih berat daripada koruptor? tanya Darmin.
Hakim memberikan penjelasan bahwa Darmin mencuri sendal sehingga merugikan seseorang
30.000 rupiah. Kalau koruptor mencuri uang 2 miliar sehingga merugikan 200 juta rakyat
Indonesia, nah kalau dihitung koruptor hanya merugikan 50 rupiah saja setiap orang. Jadi
kerugian akibat tindakan yang dilakukan Darmin lebih besar daripada tindakan yang dilakukan
para koruptor.

You might also like