Professional Documents
Culture Documents
MDGs
A. Pendahuluan
Pada masa belakangan ini, pembangunan ternyata tidak selalu berdampak positif
Indonesia. Pembangunan terkadang membuat kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin
semakin jauh, sehingga membuat masyarakat yang tidak mampu tidak dapat memiliki
kehidupan yang layak sebagaimana hak yang dimiliki oleh seorang manusia, antara lain hak
asasi manusia yang sangat mendasar, yaitu hak setiap umat manusia yang hidup di planet
bumi untuk dapat hidup sehat, memperoleh pendidikan, tempat tiinggal, dan keamanan.
Atas dasar hal tersebut, maka pemerintah Indonesia pada September 2000 bersama
dengan negara lain, berkumpul dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New
York untuk membahas tentang pembangunan dan pengentasan kemiskinan di seluruh dunia
sehingga kemudian menghasilkan apa yang disebut dengan Millenium Development Goal
(MDGs), yang ditandatangani oleh 147 kepala negara dan diadopsi oleh 189 negara.
global sampai dengan tahun 2015 dalam rangka menurunkan angka kemiskinan dan
kelaparan. Lebih dari satu miliar penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan harus dapat
diubah menjadi kehidupan yang produktif. Semua orang harus memiliki hak dan kewajiban
untuk mencari jawaban agar hidup mereka lebih aman dan tentram dibumi ini. Target-target
MDGs akan dicapai melalui berbagai dimensi, termasuk dimensi sosial dan lingkungan
sehingga bukan hanya dimensi ekonomi. Dalam hal ini kemiskinan tidak hanya dilihat dari
rendahnya penghasilan, tetapi kemiskinan juga dilihat dari dimensi terjadinya kelaparan,
1
penyakit infeksi, tidak memadainya tempat tinggal, dan ketertinggalan di berbagai
perkembangan social.
MDGs bertujuan pula secara simultan untuk melakukan promosi kesetaraan dan
pembangunan berkelanjutan serta perlunya kerjasama antar bangsa untuk mencapai sasaran-
sasaran MDGs. tujuan yang kan dicapai tersebut juga merupakan hak asasi manusia yang
sangat mendasar, yaitu hak setiap umat manusia yang hidup di planet bumi untuk dapat hidup
sehat, memperoleh pendidikan, tempat tinggal, dan keamanan seperti yang didengungkan
MDGs sendiri terdiri atas 8 bahasan yang disetujui, bahwa semua Negara harus berusaha
untuk:
Kini MDGs telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari tahap
perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
komitmen untuk mencapai sasaran-sasaran ini dan dibutuhkan kerja keras serta kerjasama
dengan seluruh pihak, termasuk masyarakat madani, pihak swasta, dan lembaga donor.
2
Pencapaian MDGs di Indonesia akan dijadikan dasar untuk perjanjian kerjasama dan
Namun MDGs bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tiap masyarakat
memiliki kewajiban untuk membantu masayarakat lain untuk dapat memiliki kehidupan yang
layak sesuai dengan kemampuan dan ilmu yang dimiliki oleh masing-masing dari kita. Dalam
hal ini, seseorang yang memiliki kemampuan di bidang kesehatan maka secara tidak langsung
memiliki kewajiban moral untuk membantu sesama khususnya dalam bidang kesehatan.
Dimana setidaknya terdapat 3 poin dalam MDGs yang terkait dengan bidang kesehatan, yakni
poin no 4, 5, dan 6. Yaitu adanya usaha untuk mengurangi tingkat kematian anak,
Terkait dengan hal tersebut diatas, makalah ini ingin mengulas mengenai MDGs bidang
kesehatan di Indonesia. Antara lain mengenai target pencapaian, usaha yang telah dilakukan
serta hasil yang telah dicapai sampai dengan saat ini, serta mengulas bagaimana cara
memberikan kontribusi dalam rangka membantu masyarakat lain untuk hidup layak sesuai
B. Tujuan
(PBB), sebanyak 189 negara anggota PBB bersepakat untuk mengadopsi Deklarasi Millenium
untuk menangani isu perdamaian, keamanam, pembangunan, hak asasi manusia dan
kebebasan fundamental dalam satu paket. Dalam konteks inilah, negaranegara anggota PBB
Goals/MDGs). Setiap tujuan memiliki satu atau beberapa target beserta indikatornya dan
tenggat waktu serta kemajuan yang terukur. Delapan tujuan Pembangunan Milenium (MDGs)
3
telah diadopsi oleh komunitas internasional sebagai kerangka kegiatan pembangunan di lebih
dari 190 negara disepuluh wilayah dan telah dikembangkan menjadi lebih dari 20 target dan
Tabel 1
konsumsi nasional.
Target 2: Menurunkan proporsi penduduk
4. Prevalensi balita kurang gizi.
kkal/per kapita/hari).
Tujuan 2: Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua
Target 3: Memastikan pada 2015 semua
6. Angka Partisipasi Murni di sekolah
mencapai kelas 5.
4
TUJUAN DAN TARGET INDIKATOR UNTUK MONITORING
10. Proporsi murid di kelas 1 yang
pendidikan dasar.
lanjutan pada 2005 dan di semua jenjang lanjutan, dan tinggi, yang diukur melalui
pendidikan tidak lebih dari tahun 2015. angka partisipasi murni anak perempuan
gender).
perempuan.
Tujuan 4: Menurunkan Angka Kematian Anak
Target 5: Menurunkan angka kematian
16. Angka kematian balita.
5
TUJUAN DAN TARGET INDIKATOR UNTUK MONITORING
21. Angka pemakaian kontrasepsi.
Tujuan 6: Memerangi HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular Lainnya
Target 7: Mengendalikan penyebaran
22. Prevalensi HIV di kalangan ibu hamil
HIV/AIDS dan mulai menurunnya jumlah yang berusia antara 15 -24 tahun.
kontrasepsi.
malaria dan penyakit lainnya pada 2015 27. Persentase penduduk yang
tuberkulosis.
Tujuan 7: Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup
Target 9: Memadukan prinsip-prinsip 32. Proporsi luas lahan yang tertutup
6
TUJUAN DAN TARGET INDIKATOR UNTUK MONITORING
pembangunan berkelanjutan dengan hutan.
(metrik ton).
proporsi penduduk tanpa akses terhadap terhadap sumber air minum yang
7
TUJUAN DAN TARGET INDIKATOR UNTUK MONITORING
nasional dan internasional. ODA dari negara-negara donor
Target 13: Membantu kebutuhan-
OECD/DAC dialokasikan untuk layanan
kebutuhan khusus negara maju, termasuk
social dasar (pendidikan dasar, kesehatan
pembebasan tarif dan kuota eksport,
dasar, pangan, air bersih, dan sanitasi).
mengembangkan program pembebasan
44. Proporsi bantuan bilateral negara-
dan penghapusan utang untuk negara
negara OECD/DAC sebagai bantuan
paling miskin, dan bantuan pembangunan
resmi tanpa ikatan.
untuk mengurangi kemiskinan.
45.
Target 14: Membantu kebutuhan- ODA yang diterima di negara-negara
tertinggal, dan kebutuhan khusus dari bagian dari pendapatan nasional bruto.
46.
negara-negara terpencil dan kepulauan- ODA yang diterima di negara-negara
8
TUJUAN DAN TARGET INDIKATOR UNTUK MONITORING
peningkatan kapasitas dalam
perdagangan.
(debt Sustainability)
negara-negara berkembang.
Target 18: Dalam kerjasama dengan pihak
56. Sambungan telephone dan cellular
swasta, membangun adanya penyerapan yang dijangkau orang per 100 penduduk
9
TUJUAN DAN TARGET INDIKATOR UNTUK MONITORING
terutama teknologi informasi dan per 100 penduduk.
komunikasi.
Delapan tujuan pembangunan milenium yang telah disepakati oleh 189 negara
itu didasarkan pada pemenuhan hak dasar warga negara atau right based approach. Hak
dasar/asasi manusia (human right) bersifat universal, legal dan belaku sama bagi setiap warga
negara. Hak dasar ini merupakan suatu konsep etika politik dengan gagasan pokok
penghargaan dan penghormatan terhadap manusia dan kemanusiaan. Prinsip pemenuhan hak
dasar bagi setiap warga negara ini memberikan implikasi bahwa negara bahkan dunia
C. MDGs di Indonesia
Sejak Indonesia tergabung dalam keanggotaan PBB, secara otomatis Indonesia banyak
(PBB) bulan September 2000 dan menandatangani Millenium Development Goals (MDGs),
menjadikan Indonesia harus berusaha untuk turut menyukseskan MDGs sebagai komitmen
global. Indonesia menyadari bahwa MDGs bukan tujuan PBB, sekalipun PBB merupakan
lembaga yang aktif terlibat dalam promosi global untuk merealisasikannya. MDGs adalah
tujuan dan tanggung jawab dari semua negara yang berpartisipasi dalam KTT Milenium, baik
pada rakyatnya maupun secara bersama antar pemerintahan. Penggunaan indikator MDGs
menguntungkan rakyat banyak. Karena persatuan dan kesatuan yang terjadi pada tingkat
penduduk, terutama pada tingkat rakyat banyak (grass root level) memerlukan pelayanan
10
manusiawi dan dikemudian hari bisa menikmatinya, merupakan sumbangan pembangunan
D. Pencapaian MDGs
c. Tercapainya penurunan tingkat kelaparan global (turun dari 23,2 persen pada
d. Kemajuan signifikan dalam perang melawan malaria dan TBC (1,1 dan 20 juta
f. Lebih dari 2 miliar populasi dunia telah mendapatkan akses air minum
- Meningkatkan akses terhadap air bersih (hingga 2011, 1,9 miliar orang mendapat
11
- Perunan bantuan kepada Negara-negara miskin/terbelakang (turun 13% menjadi
$26 M)
- Kesenjangan daerah kota pedesaan. Misal : akses kesehatan (desa : kota = 53% :
84%).
- Anak-anak miskin yang meninggalkan sekolah lebih tinggi (3x lipat) dibandingkan
- MDG 1, proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP)
dan tinggi,; dan rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki umur 15-24
tahun.
- MDG 6, angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian, serta proporsi jumlah
2. Target On Track
Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai
12
- MDG 2, Angka Partisipasi Murni (APM) SD, proporsi murid kelas 1 yang berhasil
menamatkan sekolah dasar; serta angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun
- MDG 4, angka kematian neonatal, bayi, dan balita serta proporsi anak usia 1 tahun
- MDG 6, Angka kejadian Malaria (per 1.000 penduduk), proporsi penduduk terinfeksi
Target MDGs yang telah menunjukkan kemajuan namun masih diperlukan kerja keras:
proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum 1400
- MDG 5, angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. angka pemakaian
kontrasepsi (CPR) pada perempuan umur 15-19 tahun per 1000 perempuan usia 15-
13
BAB II
SDGs
A. Pengertian SDGs
Sustainable Development Goals atau SDGs adalah seperangkat program dan target
yang ditujukan untuk pembangunan global di masa mendatang. SDGs menggantikan program
MDGs (Millennium Development Goals), sebuah program yang memiliki maksud dan tujuan
yang sama yang akan kadaluarsa pada akhir tahun 2015 ini. SDGs dibahas secara formal pada
dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu deflation sumber daya alam,
kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and energy
security, dan pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin. (Bps, 2014)
Menurut T Brundtland Commission of the United Nations pada tahun 1987, yang
pembangunan yang dapat mencakup kebutuhan orang banyak di masa depan tanpa
SDGs, Sustainable Development Goals atau yang dikenal sebagai Global Goals,
dibuat berdasarkan 8 tujuan MDGs yang dilaksanakan pada tahun 1990-2015. MDGs
14
akses terhadap sanitasi. Dibalik kesuksesan MDGs, ternyata secara global kemiskinan belum
Global Goals hadir untuk melangkah lebih maju dibandingkan dengan MDGs,
mengacu kepada akar dari masalah kemiskinan dan kebutuhan yang universal untuk
Global Goals bertujuan untuk menyelesaikan MDGs yang tertinggal, dan menjamin
SDGs atau Global Goals menjadi suatu program yang lebih menyeluruh dan
mendetail karena merupakan gabungan dari Global Sustainability Objects / GSO dan MDGs
SDGs diadakan untuk mencakup kebutuhan seluruh warga dunia yang lebih mendetail
dan menyeluruh, dibandingkan dengan MDGs. SDGs juga tidak memandang kondisi suatu
negara, pada lingkungan maupun ekonominya, untuk dibantu dengan program Development
15
Goals secara menyeluruh. Di dalam SDGs juga terdapat beberapa tujuan yang dikembangkan
mencakup kedua fokus yang berbeda yaitu kemiskinan dan kelaparan, sedangkan
pada SDGs kedua fokus itu dijadikan dua tujuan yang berbeda yaitu pada tujuan
pertama SDGs (No Poverty) dan tujuan kedua SDGs (Zero Hunger).
- Tujuan keempat, kelima, dan keenam MDGs terkait kesehatan (Menurunkan Angka
dan Penyakit Lain) tidak terdapat di SDGs dan digantikan dengan Good Health and
Well Being yang mencakup kesehatan secara keseluruhan (mencakup kesehatan ibu,
beberapa indikator yang penting seperti proporsi rumah tangga yang mendapat air
minum layak kini menjadi tujuan keenam SDGs, indikator terkait rumah tangga
C. Tujuan SDGs
Pada Konferensi PPB tanggal 25 September 2015, para pemimpin dunia mengadopsi
melawan ketidaksetaraan dan ketidakadilan, dan mengatasi perubahan iklim pada tahun. 17
16
Memberantas kemiskinan dalam segala bentuknya tetap menjadi salah satu tantangan
terbesar yang dihadapi umat manusia. Sementara jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan
ekstrem telah turun lebih dari setengah - dari 1,9 miliar pada tahun 1990, untuk 836.000.000
pada tahun 2015 - terlalu banyak yang masih berjuang untuk kebutuhan paling dasar manusia.
Secara global, lebih dari 800 juta orang masih hidup dengan kurang dari $ 1,25 per
hari; banyak kekurangan akses ke makanan yang cukup, air bersih, dan sanitasi.
SDG menekankan komitmen berani untuk menyelesaikan apa yang kita mulai dan
mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dan dimensi pada 2030. Hal ini termasuk dalam
menargetkan mereka yang tinggal dalam situasi rentan, meningkatkan akses ke sumber daya
dasar dan layanan, mendukung masyarakat yang terkena dampak konflik dan terkait iklim
bencana.
Pertumbuhan ekonomi yang cepat dan peningkatan produktivitas pertanian selama dua
dekade terakhir telah memperlihatkan proporsi orang yang kekurangan gizi mencapai hampir
setengah.
Kelaparan dan kekurangan gizi tetap menjadi penghalang besar untuk pembangunan di
banyak negara. 795.000.000 orang diperkirakan akan kronis kekurangan gizi pada 2014,
sering sebagai akibat langsung dari degradasi lingkungan, kekeringan dan hilangnya
keanekaragaman hayati.
SDG bertujuan untuk mengakhiri semua bentuk kelaparan dan kekurangan gizi pada
tahun 2030, memastikan semua orang terutama anak-anak memiliki akses ke makanan yang
17
Memastikan hidup sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua
Sejak penciptaan MDG, telah ada prestasi bersejarah dalam mengurangi angka
kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu dan menanggulangi HIV / AIDS, tuberkulosis,
malaria dan penyakit lainnya.Dalam 15 tahun, jumlah orang yang baru terinfeksi HIV setiap
tahun telah menurun 3.100.000-2.000.000 dan lebih 6,2 juta jiwa diselamatkan dari malaria.
Sejak tahun 1990, angka kematian ibu turun 45 persen, dan di seluruh dunia telah terjadi
Meskipun kemajuan yang luar biasa ini, AIDS adalah penyebab utama kematian di
kalangan remaja di sub-Sahara Afrika. Infeksi baru HIV terus meningkat di beberapa lokasi
Penyakit kronis dan penyakit akibat bencana tetap menjadi salah satu faktor utama
yang mendorong rumah tangga dari kemiskinan menjadi kekurangan.Penyakit tidak menular
membesarkan beban pada kesehatan manusia di seluruh dunia. Saat ini, 63% dari semua
kematian di seluruh dunia berasal dari penyakit tidak menular, terutama penyakit
termasuk komitmen yang berani untuk mengakhiri penyebaran AIDS, tuberkulosis, malaria
dan penyakit menular lainnya pada tahun 2030. Hal ini juga bertujuan untuk mencapai
cakupan kesehatan universal, dan menyediakan akses ke aman dan efektif obat-obatan dan
vaksin untuk semua. Mendukung penelitian dan pengembangan vaksin adalah bagian penting
dari proses ini serta memperluas akses terhadap obat-obatan yang terjangkau.
18
Sejak tahun 2000, telah ada kemajuan besar dalam mencapai target pendidikan dasar
universal. Total angka partisipasi di negara berkembang mencapai 91 persen pada tahun 2015,
dan jumlah seluruh dunia anak-anak keluar dari sekolah telah menurun hampir setengah.
Ada pula terjadi peningkatan dramatis dalam tingkat membaca, dan lebih banyak anak
perempuan di sekolah daripada sebelumnya.Ini semua adalah keberhasilan yang luar biasa.
keyakinan bahwa pendidikan merupakan salah satu kendaraan yang paling kuat dan terbukti
untuk pembangunan berkelanjutan. Tujuan ini memastikan bahwa semua anak perempuan dan
anak laki-laki menyelesaikan sekolah dasar dan menengah pada tahun 2030.
perempuan
terhadap perempuan dan anak perempuan tidak hanya hak dasar manusia, tetapi juga memiliki
SDG bertujuan untuk membangun prestasi tersebut untuk memastikan bahwa tidak
ada diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan di mana-mana. Masih ada
kesenjangan yang signifikan antara pria dan wanita di pasar tenaga kerja.
Memastikan akses universal terhadap kesehatan seksual dan reproduksi, dan mampu
meberikan perempuan hak yang sama terhadap sumber daya ekonomi adalah target penting
19
Menjamin akses ke air dan sanitasi untuk semua
Kelangkaan air mempengaruhi lebih dari 40 persen orang di seluruh dunia, sebuah
angka yang mengkhawatirkan yang diproyeksikan meningkat dengan kenaikan suhu global
sebagai konsekuensi dari perubahan iklim. Meskipun 2,1 miliar orang telah memperoleh
akses ke sanitasi air sejak tahun 1990, berkurangnya pasokan air minum yang aman adalah
Memastikan akses universal terhadap air minum yang aman dan terjangkau pada tahun
sanitasi dan mendorong kebersihan di setiap tingkat. Melindungi dan memulihkan ekosistem
yang berhubungan dengan air seperti hutan, pegunungan, lahan basah dan sungai sangat
penting jika kita ingin mengurangi kelangkaan air.Kerjasama yang lebih internasional juga
diperlukan untuk mendorong efisiensi air dan mendukung teknologi pengobatan di negara
berkembang.
untuk semua
Antara tahun 1990 dan 2010, jumlah orang dengan akses listrik telah meningkat
sebesar 1,7 miliar, dan sebagai populasi global terus meningkat sehingga akan permintaan
energi murah. Sebuah ekonomi global bergantung pada bahan bakar fosil dan peningkatan
emisi gas rumah kaca yang menimbulkan perubahan drastis pada sistem iklim kita.
Namun, telah ada drive baru untuk mendorong sumber energi alternatif, dan pada
tahun 2011 energi terbarukan menyumbang lebih dari 20 persen dari kekuatan global yang
dihasilkan. Masih satu dari lima orang tidak memiliki akses ke listrik, dan karena permintaan
20
yang terus meningkat perlu ada peningkatan substansial dalam produksi energi terbarukan di
seluruh dunia.
energi bersih di semua negara-negara berkembang adalah tujuan penting yang baik dapat
Selama 25 tahun terakhir jumlah pekerja yang hidup dalam kemiskinan ekstrem telah
Namun, karena ekonomi global terus pulih, kita telah melihat pertumbuhan lebih
lambat, pelebaran ketidaksetaraan dan persaingan ketat dalam tenaga kerja yang
mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi melalui inovasi teknologi. Mempromosikan
kebijakan yang mendorong kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja merupakan kunci
untuk ini, seperti langkah-langkah efektif untuk membasmi kerja paksa, perbudakan dan
perdagangan manusia. Dengan target tersebut dalam pikiran, tujuannya adalah untuk
mencapai pekerjaan penuh dan kerja produktif, dan layak, untuk semua perempuan dan laki-
ekonomi dan pembangunan. Dengan lebih dari setengah populasi dunia yang sekarang tinggal
21
di kota, transportasi massa dan energi terbarukan menjadi semakin penting, seperti
Kemajuan teknologi juga merupakan kunci untuk menemukan solusi yang bertahan
untuk kedua tantangan ekonomi dan lingkungan, seperti menyediakan lapangan kerja baru
dalam penelitian ilmiah dan inovasi, adalah cara-cara penting untuk memfasilitasi
pembangunan berkelanjutan.
Lebih dari empat miliar orang masih tidak memiliki akses ke Internet, dan 90 persen
berasal dari negara berkembang. Menjembatani kesenjangan digital ini sangat penting untuk
Hal ini juga mencatat bahwa ketimpangan pendapatan terus meningkat. Di negara
pertumbuhan penduduk.
Meningkatkan regulasi dan pengawasan pasar keuangan dan lembaga, mendorong bantuan
pembangunan dan investasi asing langsung ke daerah-daerah di mana kebutuhan paling besar
merupakan tindakan yang dibutuhkan saat ini. Memfasilitasi migrasi yang aman dan mobilitas
Lebih dari setengah dari populasi dunia sekarang tinggal di daerah perkotaan. Pada
tahun 2050, angka itu akan meningkat menjadi 6,5 miliar orang - dua pertiga dari
22
kemanusiaan. Pembangunan berkelanjutan tidak dapat dicapai tanpa mengubah cara kita
Pada tahun 1990, ada sepuluh mega-kota dengan 10 juta penduduk atau lebih. Pada tahun
Membuat kota menjadi sarana yang aman dan berkelanjutan memastikan akses ke
perumahan yang aman dan terjangkau, dan perbaikan permukiman kumuh. Hal ini juga
melibatkan investasi di transportasi umum, menciptakan ruang publik yang hijau, dan
meningkatkan perencanaan dan manajemen perkotaan dengan cara yang baik partisipatif dan
inklusif.
bahwa kita sangat mengurangi jejak ekologi kita dengan mengubah cara kita memproduksi
dan mengkonsumsi barang dan sumber daya. Pertanian adalah pengguna terbesar air di
seluruh dunia, dan irigasi kini mengklaim hampir 70 persen dari semua air tawar disesuaikan
Pengelolaan sumber daya yang efisien merupakan target penting untuk mencapai
tujuan ini. Mendorong industri, bisnis dan konsumen untuk mendaur ulang dan mengurangi
limbah ini sama pentingnya, seperti yang mendukung negara-negara berkembang untuk
bergerak ke arah pola yang lebih berkelanjutan konsumsi pada tahun 2030.
Sebagian besar dari populasi dunia bahkan masih mengkonsumsi terlalu sedikit untuk
memenuhi kebutuhan dasar mereka. Mengurangi separuh kapita limbah pangan global penting
23
untuk menciptakan rantai produksi dan pasokan yang lebih efisien. Hal ini dapat membantu
dengan keamanan pangan dan menggeser kita menuju sumber daya yang efisien
Tidak ada negara di dunia yang tidak melihat efek drastis perubahan iklim.Emisi gas
rumah kaca terus meningkat, dan sekarang lebih dari 50 persen lebih tinggi dari tahun 1990.
Selanjutnya, pemanasan global yang menimbulkan perubahan jangka panjang untuk iklim
Kerugian rata-rata tahunan dari hanya gempa bumi, tsunami, badai tropis dan jumlah
banjir di ratusan miliar dolar, yang membutuhkan investasi US $ 6 miliar per tahun dalam
per tahun pada tahun 2020 untuk mengatasi kebutuhan negara-negara berkembang dan
Memperkuat ketahanan dan kapasitas adaptasi dari daerah yang lebih rentan, seperti
negara-negara tanah terkunci dan negara-negara kepulauan, harus berjalan seiring dengan
kebijakan dan strategi nasional. Hal ini masih mungkin dengan kemauan politik dan beragam
tindakan teknologi untuk membatasi peningkatan suhu rata-rata global sampai dua derajat
Celsius di atas tingkat pra-industri.Hal ini memerlukan tindakan kolektif yang mendesak.
Lautan di dunia - suhu mereka, kimia, arus dan kehidupan - mendorong sistem global
yang membuat bumi dihuni bagi umat manusia.Bagaimana kita mengelola sumber daya vital
24
ini sangat penting untuk umat manusia secara keseluruhan, dan untuk melawan dan
Lebih dari tiga miliar orang bergantung pada keanekaragaman hayati laut dan pesisir
untuk mata pencaharian mereka. Namun, saat ini kita melihat 30 persen dari stok ikan dunia
dieksploitasi secara berlebihan, jauh di bawah tingkat di mana mereka dapat menghasilkan
Lautan juga menyerap sekitar 30 persen dari karbon dioksida yang dihasilkan oleh
manusia, dan kita melihat kenaikan 26 persen pada pengasaman laut sejak awal revolusi
industri. Pencemaran laut, mayoritas dari yang berasal dari sumber daratan, mencapai tingkat
yang mengkhawatirkan, dengan rata-rata 13.000 buah sampah plastik dapat ditemukan pada
ekosistem laut dan pesisir dari polusi darat, serta alamat dampak pengasaman laut.
Meningkatkan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya berbasis laut melalui
hukum internasional juga akan membantu mengurangi beberapa tantangan yang dihadapi
lautan kita.
untuk pangan manusia, dan SDG mengandalkan pertanian sebagai sumber ekonomi yang
seperti hutan, lahan basah, lahan kering dan pegunungan pada tahun 2020. Mempromosikan
25
pengelolaan hutan berkelanjutandan menghentikan penebangan pohon di hutan-hutan penting
Perdamaian, stabilitas, hak asasi manusia dan pemerintahan yang efektif berdasarkan
aturan hukum adalah saluran penting bagi pembangunan berkelanjutan. Kita hidup di dunia
yang semakin dibagi. Beberapa daerah menikmati tingkat yang berkelanjutan perdamaian,
keamanan dan kemakmuran sementara yang lain jatuh ke siklus yang tampaknya berujung
konflik dan kekerasan. Ini tidak berarti tak terelakkan dan harus diatasi.
merusak pada pembangunan suatu negara, yaitu dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
SDG bertujuan untuk secara signifikan mengurangi segala bentuk kekerasan, dan
bekerja dengan pemerintah dan masyarakat untuk menemukan solusi yang utuh untuk konflik
dan ketidakamanan. Memperkuat supremasi hukum dan mempromosikan hak asasi manusia
adalah kunci untuk proses ini, seperti mengurangi aliran senjata ilegal dan memperkuat
SDG hanya dapat diwujudkan dengan komitmen yang kuat melalui kemitraan global
dan kerja sama. Sementara bantuan pembangunan resmi dari negara-negara maju meningkat
66 persen antara tahun 2000 dan 2014, krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh konflik atau
bencana alam terus menuntut sumber daya keuangan dan bantuan. Banyak negara juga
perdagangan.
26
Dunia saat ini lebih saling berhubungan dari sebelumnya.Meningkatkan akses ke
teknologi dan pengetahuan adalah cara penting untuk berbagi ide dan inovasi asuh.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dengan mendukung rencana nasional
pencapaian sistem perdagangan yang universal berbasis aturan dan adil yang adil dan terbuka,
27
BAB III
untuk 15 tahun ke depan hingga tahun 2030. Berbeda dengan MDGs yang lebih
melibatkan banyak pihak termasuk organisasi masyarakat sipil atau Civil Society
masih terdapat beberapa butir-butir target MDGs yang belum bisa dicapai dan harus
mempertimbangkan perubahan situasi global saat ini. Contohnya, isu-isu seperti ketimpangan,
tata kelola efektif dan inklusif serta harmoni masyarakat menjadi kunci faktor yang harus
dipertimbangkan dalam SDGs. Solusi dari isu-isu ini harus melibatkan pemangku
1.
SDG
28
SDGs. Sementara masing-masing dari 17 goal yang diusulkan memiliki agenda
tersendiri, mereka secara kolektif mengatasi banyak aspek kemiskinan global yang
rumit--perbedaan menjadi semakin penting ketika lanskap politik dan lingkungan terus
berubah.
berusaha untuk menggabungkan platform yang lebih luas dari tahun 2000. Terutama,
komprehensif yang jauh melampaui sektor sosial.17 goal SDGs memasukkan isu
kelaparan, kesetaraan gender). The SDGs berusaha untuk membuka komunikasi dan
usaha usaha antar 17 goal tersebut untuk menyajikan agenda yang bersatu dan
terpadu.
kemiskinan benar-benar jantung SDGs, maka harus ada dorongan yang universal dan
komprehensif untuk menemukan sebuah agenda yang berbicara tentang semua negara
dan semua tingkat pembangunan ekonomi, untuk memastikan bahwa tidak ada yang
tertinggal.
Secara umum, SDG memiliki penekanan lebih besar pada kelestarian
29
lingkungan, ekonomi, dan sosial daripada MDGs.
Kelebihan MDGs
Negara antara negara maju dan negara berkembang dengan satu tujuan yaitu
tinggal melihat indikator keberhasilan yang di sepakati dalam isi MDGs itu.
Kekurangan MDGs
- Untuk negara berkembang, kebijakan yang dicetuskan dengan beberapa indikator
akan menjadi beban ganda yang menjadi tantangan yang berat dengan berbagai
2015 akan sulit karena pada saat yang sama pemerintah juga harus menanggung
mungkin terlalu cepat dan tidak efisien. Dengan jangka waktu seperti itu, dan
kuantitatif apakah data yan didapatkan mencapai target atau tidak. Tidak mengkaji
30
BAB IV
menyisakan segudang pekerjaan rumah bagi Indonesia, salah satunya terkait persoalan di
bidang kesehatan. Karena itu, untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs)
yang menjadi kelanjutan dari MDGs, khususnya dalam bidang kesehatan, diperlukan peran
serta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pranata kesehatan seperti dokter, perawat,
serta bidan.
Dalam mencapai SDGs, seorang bidan dapat berperan dalam pencapaian target ketiga
dari SDGs, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera, khususnya terkait kesehatan ibu dan bayi.
Masalah kesehatan ibu dan bayi menjadi salah satu isu penting yang dihadapi Indonesia dalam
dekade ini. Angka kematian pada bayi memang mengalami penurunan, yaitu dari 68/1000
kelahiran pada tahun 1991 menjadi 32/1000 pada tahun 2012. Meski demikian, dibandingkan
dengan jumlah pada tahun 2007, angka kematian ibu pada tahun 2012 justru menunjukkan
Peran seorang bidan, mencakup fungsi dalam layanan kesehatan primer, layanan
kesehatan sekunder, layanan kesehatan tersier, serta fungsi promotif untuk menjaga kesehatan
masyarakat. Tenaga kerja bidan, dengan sistem kesehatan yang baik, dapat mendukung wanita
pendampingan di sepanjang kehamilan dan kelahiran, serta menyelamatkan nyawa bayi yang
31
DAFTAR PUSTAKA
Cisdi.org, (n.d.). Article Detail - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives.
[online]
FeelGood, (2015). From MDGs to SDGs: Whats Different? By Kern Beare. - FeelGood.
[online]
interactive. [online]
Griggs,, D. [2015]. From MDGs to SDGs: Key Challenges and Opportunities. [online]
Development. [online]
United Nations Sustainable Development, (2015). Reduce inequality within and among
32