You are on page 1of 5

BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Pengertian Bahan Kimia

Zat kimia (Bahasa Inggris:Chemical substance) adalah semua materi


dengan komposisi kimia tertentu. Sebagai contoh, suatu cuplikan air memiliki
sifat yang sama dan rasio hidrogen terhadap oksigen yang sama baik jika cuplikan
tersebut diambil dari sungai maupun dibuat di laboratorium. Suatu zat murni tidak
dapat dipisahkan menjadi zat lain dengan proses mekanis apapun. Zat kimia yang
umum ditemukan sehari-hari antara lain adalah air, garam (natrium klorida), dan
gula (sukrosa). Secara umum, zat terdapat dalam bentuk padat, cair, atau gas, dan
dapat mengalami perubahan fase zat sesuai dengan perubahan temperatur atau
tekanan.

Bahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih badan sangat


banyak misalnya sabun mandi, pasta gigi, sampho, pembersih muka dan pencuci
tangan.

SABUN : Kandungan utama


sabun adalah Na-karboksilat
(RCOONa), sabun mandi dibuat dari
campuran basa dengan minyak.
Umumnya basa yang digunakan adalah
kalium hidroksida (KOH). Pada
beberapa sabun mandi ditambahkan
sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik.
Garam mandi merupakan zat aditif yang
berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi
umumnya mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.

PASTI GIGI. Hampir setiap hari


orang memakai pasta gigi, karena tidak
ingin sakit gigi. Sakit gigi umumnya
disebabkan karies atau disebut
demineralisasi (penghilangan mineral).
Karies timbul karena adanya plak gigi
yang merupakan lengketan bakteri dan
produk-produk yang terbentuk pada permukaan gigi. Jenis bakteri ini dapat
meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah karies.
Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh
bakteri dan kalsium.

SAMPHO. Sampho berfungsi membersihkan


rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat
menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala.
Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah
psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut
akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai dari
rasa gatal hingga infeksi.

Efek Samping Pembersih dan Cara Pencegahannya

Sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah
bahan-bahan kimia yang hampir digunakan setiap hari. Air sisa penggunaan
bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita sebagian besar dibuang di sungai.
Akibatnya sungai menjadi tercemar, sehingga ekosistem yang ada di dalamnya
menjadi rusak, misalnya ikan-ikan di sungai banyak berkurang. Disamping itu
banyak masyarakat yang tingal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
menderita penyakit kulit, sebab beberapa penduduk menggunakan air sungai
sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci peralatan masak, dan
yang lainnya. Selain itu bahan-bahan pembersih juga dapat berdampak langsung
terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci atau detergen. Pemakaian
detergen berlebih dan tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat
menyebabkan iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah
terkelupas. Hal ini jika dibiarkan berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.

Cara Pencegahannya

1. Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS


yang rendah.
2. Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat
(SDS).
3. Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan
anak.
4. menghindari penggunaan pasta gigi berlebih.
5. Penggunaan pembersih piring harus hati-hati. Lebih baik menggunakan
sabun pencuci piring cair. Sabun cair lebih lunak dibandingkan sabun
colek atau detergen. Apabila telah dicuci.
BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Zat Kimia

Konsep mengenai zat kimia terbentuk jelas pada akhir abad ke-18 dengan
karya kimiawan Joseph Louis Proust mengenai komposisi beberapa senyawa
kimia murni seperti tembaga karbonat basa[8]. Ia menyatakan "Semua cuplikan
suatu senyawa memiliki komposisi yang sama; yaitu bahwa semua cuplikan
memiliki proporsi yang sama, berdasarkan massa, dari unsur yang terdapat dalam
senyawa tersebut". Ini dikenal sebagai hukum perbandingan tetap, dan merupakan
salah satu dasar dari kimia modern.[9] Kemudian dengan kemajuan metode untuk
sintesis kimia khususnya di bidang kimia organik; penemuan banyak unsur kimia
lebih dan teknik-teknik baru dalam bidang kimia analitik digunakan untuk isolasi
dan pemurnian unsur dan senyawa dari bahan kimia yang menyebabkan
pembentukan kimia modern, konsep ini didefinisikan seperti yang ditemukan
dalam kebanyakan buku teks ilmu kimia. Namun, ada beberapa kontroversi
mengenai definisi ini terutama karena jumlah besar zat kimia yang dilaporkan
dalam literatur kimia perlu diindeks.

2. Zat Aditif Pada Makanan

Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses
produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat
aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan
makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak
atau hilang selama proses pengolahan.

Berikut adalah beberapa kegunaan dari zat aditif makanan

1. Penguat rasa

Monosodium Glutamat (MSG) sering digunakan


sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk
melezatkan makanan. Adapun penguat rasa alami
diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai,
laos, kunyit, ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah
monosodium glutamat/vetsin, asam cuka, benzaldehida,
amil asetat.
2. Pemanis

Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk


membantu mempertajam rasa manis.Beberapa jenis
pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin,
siklamat, dulsin, dan aspartam. Pemanis buatan ini juga
dapat menurunkan resiko diabetes, namun siklamat
merupakan zat yang bersifat karsinogen.

3. Pengawet

Bahan pengawet adalah zat kimia yang


dapat menghambat kerusakan pada makanan,
karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-
reaksi kimia yang sering harus dikendalikan
adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning)
dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan
makanan sangat menguntungkan produsen karena
dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang
ada dan dapat digunakan kembali saat musim
paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah
natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan
asam sorbat.

4. Pewarna

Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan.


Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu
pewarna tambahan berasal dari alam seperti
kunyit, daun pandan, angkak, daun suji,
coklat, wortel, dan karamel. Zat warna sintetik
ditemukan oleh William Henry Perkins tahun
1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia
dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai
digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada
kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan
untuk industri makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna
makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya
Tartrazin CI 19140. Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow
FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF(biru).
Bahaya zat aditif

Jika mengonsumsi zat aditif buatan pada makanan dalam jumlah berlebih
dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan-gangguan
kesehatan antara lain :

No Nama zat aditif Penyakit yang ditimbulkan

1 Formalin Kanker paru-paru, gangguan pada alat pencernaan, penyakit


jantung dan merusak sistem saraf.

2 Boraks Mual, muntah, diare, penyakit kulit, kerusakan ginjal, serta


gangguan pada otak dan hati.

3 Natamysin Mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan


kulit.

4 Kalium Asetat Kerusakan fungsi ginjal.

5 Nitrit dan Nitrat Keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah


membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, sulit bernapas,
sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

6 Kalsium Benzoate Memicu terjadinya serangan asma.

7 Sulfur Dioksida Perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi


genetik, kanker dan alergi.

8 Kalsium dan Natrium Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa


propionate menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.

9 Natrium metasulfat Alergi pada kulit

10 Tartazine Meningkatkan kemungkinan hyperaktif pada masa kanak-


kanak.

11 Sunset Yellow Menyebabkan kerusakan kromosom

12 Ponceau 4R Anemia dan kepekatan pada hemoglobin.

13 Carmoisine (merah) Menyebabkan kanker hati dan menimbulkan alergi.

14 Quinoline Yellow Hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid

15 Siklamat Kanker (Karsinogenik)

16 Aspartan Gangguan saraf dan tumor otak

You might also like