Professional Documents
Culture Documents
Sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah
bahan-bahan kimia yang hampir digunakan setiap hari. Air sisa penggunaan
bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita sebagian besar dibuang di sungai.
Akibatnya sungai menjadi tercemar, sehingga ekosistem yang ada di dalamnya
menjadi rusak, misalnya ikan-ikan di sungai banyak berkurang. Disamping itu
banyak masyarakat yang tingal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang
menderita penyakit kulit, sebab beberapa penduduk menggunakan air sungai
sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci peralatan masak, dan
yang lainnya. Selain itu bahan-bahan pembersih juga dapat berdampak langsung
terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci atau detergen. Pemakaian
detergen berlebih dan tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat
menyebabkan iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh, retak-retak, dan mudah
terkelupas. Hal ini jika dibiarkan berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.
Cara Pencegahannya
1. Zat Kimia
Konsep mengenai zat kimia terbentuk jelas pada akhir abad ke-18 dengan
karya kimiawan Joseph Louis Proust mengenai komposisi beberapa senyawa
kimia murni seperti tembaga karbonat basa[8]. Ia menyatakan "Semua cuplikan
suatu senyawa memiliki komposisi yang sama; yaitu bahwa semua cuplikan
memiliki proporsi yang sama, berdasarkan massa, dari unsur yang terdapat dalam
senyawa tersebut". Ini dikenal sebagai hukum perbandingan tetap, dan merupakan
salah satu dasar dari kimia modern.[9] Kemudian dengan kemajuan metode untuk
sintesis kimia khususnya di bidang kimia organik; penemuan banyak unsur kimia
lebih dan teknik-teknik baru dalam bidang kimia analitik digunakan untuk isolasi
dan pemurnian unsur dan senyawa dari bahan kimia yang menyebabkan
pembentukan kimia modern, konsep ini didefinisikan seperti yang ditemukan
dalam kebanyakan buku teks ilmu kimia. Namun, ada beberapa kontroversi
mengenai definisi ini terutama karena jumlah besar zat kimia yang dilaporkan
dalam literatur kimia perlu diindeks.
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses
produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat
aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan
makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak
atau hilang selama proses pengolahan.
1. Penguat rasa
3. Pengawet
4. Pewarna
Jika mengonsumsi zat aditif buatan pada makanan dalam jumlah berlebih
dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan-gangguan
kesehatan antara lain :