You are on page 1of 3

CRITICAL APPRAISAL WORKSHEET 3

AN ARTICLE ON PROGNOSIS OR HARM


This worksheet should be submitted along with the completed Submission Form to your supervisor. It is based
on the articles on prognosis and harm from the JAMA series on Users Guides to the Medical Literature.
Reading thesearticles should be helpful to you in working through this worksheet as it pertains to your key
article(s). Feel free to make photocopies. You can also print off additional copies from the CFPC Web Site
(www.cfpc.ca/cme/pearls/pearlsmain.asp ).

Author(s): Kevin M. Pantole, Tod M. Hobbs

Short title: Changes in Characteristics and Treatment Patterns of Pattients with Newly Diagnosed
Type 2 Diabetes in a large United States Integrated Health System between 2008 and 2013.

Journal/Year/Volume/ Pages: Journal libertas Academica freedom to Research endocrinology and Diabetes /
2016 / 23 -30

A. ARE THE STUDY RESULTS VALID?

1. Was there a representative and well-defined sample of patients at a similar point in the Yes
course of the disease?

Jumlah sampel cukup representatif dengan jumlah sampel 3.519 pasien yang di diagnosis No
dengan Newly T2D. Terdata 2008 sebanyak 1.650 pasien dan 2013 sebanyak 1.869
pasien. Cant tell

2. Was follow-up sufficiently long and complete? Yes


Merupakan suatu studi crosssecsional dengan pengampilan sampel pada tahun 2015 dan
di lihat pasien kunjungan 2008 dan 2013lalu di identifikasi pasien dengan newly No
diagnostik T2D dengan sistem yang terintegrasi dengan profile karakteristik pasien yang
berubah tiap waktu. Cant tell

3. Were objective and unbiased outcome criteria used? Yes


Penelitian ini dilakukan di satu pelayanan terintegrasi, diambil Semua pasien yang baru
terdiagnosis T2D pada tahun 2008 di Large United States Integrated Healt sehingga No
sedikit bisa menimbulkan bias
Cant tell

4. Was there adjustment for important prognostic factors Yes


Pada penelitian ini mengadjust Pasien dengan kode ICD-9 250.10 dan 250.12 (T2D)
dengan ketoasidosis, Pasien dengan kode ICD-9 khusus untuk T1D dan klinis T1D, Pasien No
tanpa kunjungan rawat jalan berikutnya untuk T2D setelah tanggal diagnosis awal, Pasien
yang tidak diresepkan obat antidiabetes dalam waktu satu tahun dari tanggal diagnosis dan Cant tell
ini bermakna signifikan secara statistik
B. WHAT WERE THE RESULTS?

1. How large is the likelihood of the outcome event(s) in a specific period of time?

Outcomenya setelah dilakukan penelitian Data terbaru Centers for Disease Control and Prevention,
penurunan tingkat diagnosis T2D juga tampak, Meskipun tingkat diagnosis T2D tampak menurun sedikit. Usia
saat didiagnosis populasi T2D mirip pada tahun 2008 dan 2013, kedua sisi peningkatan persentase pasien yang
baru terdiagnosis T2D pada ras kulit hitamcukup besar karena peningkatan dokumentasi etnis dan ras pada
HER. metformin merupakan agen antidiabetik yang paling umum diresepkan secara keseluruhan sebagai
monoterapi, rekomedasi oleh American Diabetes Association (ADA), dan American Association of Clinical
Endocrinologists (AACE). Secara keseluruhan, penggunaan terapi metformin meningkat dari 54,3% pada tahun
2008 menjadi 64,8% pada tahun 2013.

2. How Precise Are the estimates of likelihood? (Consider 95% CI)

Pedoman yang lebih baru mendorong pemanfaatan terapi yang berkaitan dengan risiko rendah hipoglikemia,
penggunaan sulfonylurea, baik sebagai monoterapi, dan dalam kombinasi dengan metformin, tetap tinggi.

C. CAN THE RESULTS BE APPLIED TO YOUR PATIENT(S)?

1. Were the study patients similar to my own? Yes


Hasil penelitian ini menyatakan Hampir Sepertiga pasien newly diagnostik T2D memiliki
A1C 8% dan memiliki komplikasi yang berhubungan dengan diabetes dalam tahun No
pertama diagnosis. Meskipun Pedoman yang terbaru untuk mempertimbangkan
pemakaian obat antidiabetik yang resiko rendah terjadinya hipoglikemia, tapi penggunaan Cant tell
sulfonylurea, baik sebagai monoterapi, dan dalam kombinasi dengan metformin, tetap
tinggi.

2. Are the result useful for reassuring or counselling patients? Yes


Hasil penelitian ini berguna bagi pasien Tingginya insiden hipertensi pada pasien newly
diagnostik T2D menggaris bawahi bahwa pentingnya kontrol tekanan darah selain kontrol No
glikemik. Tersedianya obat antidiabetik yang baru, tapi tidak menurunkan Penggunaan
metformin malah semakin meningkat pada pasien newly diagnostik T2D penggunaaan Cant tell
thiazolidinedione dan insulin menurun pada pasien newly diagnostik T2D.

CONCLUSIONS
The results or recommendations are valid (from A)l Yes No Cant Tell

The results are clinically important (from B). Yes No Cant Tell

The results are relevant to my practice (from C). Yes No Cant Tell

Kesimpulan :

Rekomendasi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah valid dikarenakan penelitian ini merupakan
penelitian crossectional yang dilakukan disatu pelayanan terintegrasi dimana hampir semua pasien
yang terdiagnosis awal dengan T2D dijadikan sampel

Penelitian ini merupakan clinical studi yang hasilnya sangat penting baik bagi pasien maupun bagi
klinisi dalam memilih metode pengobatan yang benar.

Hasilnya sangat relevan dengan kejadian sehari hari Meskipun Pedoman yang terbaru untuk
mempertimbangkan pemakaian obat antidiabetik yang resiko rendah terjadinya hipoglikemia, tapi
penggunaan sulfonylurea, baik sebagai monoterapi, dan dalam kombinasi dengan metformin, tetap
tinggi

Kesimpulan Critical Appraisal jurnal ( Cut Herlinda ) adalah :

1. Penelitian ini bersifat crossectional , yang dilakukan pada tahun 2015 yang di bandingkan pada
tahun 2008 dan 2013 pada pasien newly diagnostic T2D , 1.650 dan 1.869 pasien
2. angka kejadian lebih banyak pada jenis kelamin laki laki disbanding perempuan.
3. Hampir Sepertiga pasien newly diagnostik T2D memiliki A1C 8% dan memiliki komplikasi yang
berhubungan dengan diabetes dalam tahun pertama diagnosis.
4. Outcomenya setelah dilakukan penelitian Data terbaru Centers for Disease Control and
Prevention, penurunan tingkat diagnosis T2D juga tampak, Meskipun tingkat diagnosis T2D
tampak menurun sedikit. Usia saat didiagnosis populasi T2D mirip pada tahun 2008 dan 2013,
kedua sisi peningkatan persentase pasien yang baru terdiagnosis T2D pada ras kulit
hitamcukup besar karena peningkatan dokumentasi etnis dan ras pada HER. metformin
merupakan agen antidiabetik yang paling umum diresepkan secara keseluruhan sebagai
monoterapi, rekomedasi oleh American Diabetes Association (ADA), dan American Association
of Clinical Endocrinologists (AACE). Secara keseluruhan, penggunaan terapi metformin
meningkat dari 54,3% pada tahun 2008 menjadi 64,8% pada tahun 2013.
5. Tingginya prevalensi hipertensi menunjukkan pentingnya identifikasi dan manajemen tidak
hanya pada kontrol glikemik pada pasien yang baru terdiagnosis T2D tapi juga efektivitas
manajemen tekanan darah mempengaruhi perkembangan komplikasi mikrovaskular,
khususnya retinopati dan nefropati.
6. Peningkatan komplikasi mikrovaskular terkait DM juga ditemukan, khususnya tampak
meningkat pada prevalensi neuropati (9,6%16,2% )

You might also like