You are on page 1of 10

JOURNAL READING

MORTALITAS DAN PENYAKIT KARDIOVASKULER PADA


DIABETES TIPE 1 DAN TIPE 2

Disusun oleh :
Annisa Nadya Pradita
NPM 1102013037

Pembimbing :
dr. Melly Ismelia, SpPD

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM dr. SLAMET GARUT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2017
MORTALITAS DAN PENYAKIT KARDIOVASKULER PADA DIABETES
TIPE 1 DAN TIPE 2

ABSTRAK
LATAR BELAKANG
Tren jangka panjang yang meningkatkan risiko kematian dan outcome kardiovaskular
tidak dipelajari secara ekstensif pada pasien dengan diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2.
METODE
Penelitian ini melibatkan pasien yang terdaftar di National Diabetes Register Swedia dari
tahun 1998 sampai 2012 dan dilakukan follow up sampai tahun 2014. Estimasi tren
kematian dan kejadian penyakit kardiovaskular dengan analisis regresi Cox dan angka
kejadian insidensi terstandardisasi. Kontrol untuk setiap pasien dipilih secara acak dari
populasi umum.dan disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan daerah
HASIL
Di antara pasien diabetes tipe 1, perubahan absolut angka kejadian insidensi per 10.000
orang/tahun selama periode waktu penelitian adalah sebagai berikut: kematian oleh sebab
apapun, -31,4 (interval kepercayaan 95% [CI], -56,1 sampai -6,7); kematian akibat
penyakit kardiovaskular, -26,0 (95% CI, -42,6 sampai -9,4); kematian akibat penyakit
jantung koroner, -21,7 (95% CI, -37,1 sampai -6,4); dan rawat inap karena penyakit
kardiovaskular, -45,7 (95% CI, -71,4 sampai -20,1). Perubahan absolut per 10.000
orang/tahun pada antara pasien diabetes tipe 2 adalah sebagai berikut: kematian oleh
sebab apapun, -69,6 (95% CI, -95,9 sampai -43,2); kematian akibat penyakit
kardiovaskular, -110,0 (95% CI, -128,9 sampai -91,1); Kematian akibat penyakit jantung
koroner, -91,9 (95% CI, -108,9 sampai -75,0); dan rawat inap karena penyakit
kardiovaskular, -203,6 (95% CI, -230,9 sampai -176,3). Pasien dengan diabetes tipe 1
mengalami penurunan outcome kardiovaskular 40% lebih besar dibandingkan kontrol,
dan pasien diabetes tipe 2 mengalami penurunan outcome 20% lebih besar dibandingkan
kontrol. Penurunan outcome fatal hampir sama pada pasien diabetes tipe 1 dan kontrol,
sedangkan tampak penurunan outcome fatal pada pasien diabetes tipe 2 lebih rendah
dibandingkan kontrol.

2
KESIMPULAN
Angka kematian dan insidensi outcome kejadian kardiovaskular menurun secara
substansial di antara pasien dengan diabetes di Swedia dari tahun 1998 sampai 2014,,
walaupun penurunan outcome fatal di antara pasien diabetes tipe 2 lebih rendah
dibandingkan kontrol.
(Didanai oleh Swedish Association of Local Authorities and Regions dan lain-lain.)

Diabetes mellitus adalah sekelompok penyakit metabolik kronis yang kompleks


dan heterogen dengan karakteristik berupa hiperglikemia. Diabetes tipe 1 umumnya
terjadi pada usia muda ( 30 tahun) dan diduga dipicu oleh rusaknya sel beta pankreas
yang memproduksi insulin akibat reaksi imun sehingga mengakibatkan defisiensi insulin
dan perlu penggantian insulin eksogen absolut. Diabetes tipe 2 merupakan penyakit
metabolik kronis dengan karakteristik resistensi insulin dan akhirnya mengakibatkan
kegagalan fungsi sel beta pankreas. Prevalensi diabetes tipe 2 meningkat secara dramatis
selama beberapa dekade terakhir ini. Beberapa penelitian menunjukkan pentingnya
terapi penurunan kadar gula darah, pengontrolan tekanan darah, penggunaan statin dan
intervensi multifaktorial lainnya dalam menurunkan risiko outcome kardiovaskular pada
pasien dengan diabetes. Intervensi gaya hidup (seperti berhenti merokok) serta aplikasi
dari penelitian sebelumnya ini menunjukkan peningkatan outcome pada pasien diabetes
selama 2 dekade terakhir ini. Peneliti meneliti tren jangka panjang (1998 sampai 2014)
pada semua penyebab mortalitas dan insidensi komplikasi kardiovaskular utama yang
berhubungan dengan diabetes, dibandingkan dengan tren pada populasi umum pada umur
yang sama.

3
4
5
6
7
Outcome kardiovaskular mayor pada pasien diabetes tipe 1 dan pasangan
kontrolnya

8
Outcome kardiovaskular mayor pada pasien diabetes tipe 2 dan pasangan
kontrolnya

Pembahasan
Analisis dari data NDR Swedia menunjukkan penurunan angka mortalitas dan
insidensi kejadian komplikasi kardiovaskular pada orang dewasa dengan diabetes tipe 1
atau 2. Penurunan outcome yang fatal tidak berbeda secara signifikan antara pasien
diabetes tipe 1 dan kontrol, sedangkan penurunan beberapa outcome tampak lebih rendah
pada pasien diabetes tipe 2 dibandingkan dengan kontrol. Outcome nonfatal
menunjukkan penurunan yang lebih besar pada kedua tipe diabetes dibandingkan dengan
kontrol. Namun angka kejadian semua outcome secara signifikan lebih tinggi pada pasien
diabetes tipe 2 dan tipe 2 dibandingkan populasi umum. Hasil penelitian ini konsisten
dengan tren keseluruhan mortalitas dan kejadian kardiovaskular pada pasien diabetes
yang diteliti di Amerika Utara dan Eropa.

9
Penurunan angka kejadian pada penelitian ini merefleksikan kombinasi
peningkatan penatalaksanaan seperti integrasi dalam penatalaksanaan penyakit kronis,
peningkatan edukasi, revaskularisasi, peningkatan sistem pemantauan kadar gula darah,
peningkatan penanganan faktor risiko seperti hipertensi, kadar kolesterol LDL,
hemoglobin terglisasi, dan mikroalbuminuria serta berhubungan dengan peningkatan
penggunaan obat statin dan antihipertensi untuk menurunkan risiko kardiovaskular. Pada
penelitian ini menunjukkan angka kejadian risiko kardiovaskular utama menurun secara
bertahap sesuai dengan peningkatan kontrol penyakit diabetes tipe 1 dan 2. Namun, gagal
jantung tampaknya masih menjadi komplikasi diabetes yang terabaikan dalam
penanganan klinis pada pasien diabetes tipe 1 dimana tidak terdapat penurunan angka
kejadian rawat inap, sedangkan pada pasien diabetes tipe 2 menunjukkan penurunan
angka kejadian rawat inap yang lebih besar.
Kekurangan penelitian ini adalah klasifikasi tipe diabetes yang tidak didasarkan
pada deteksi autoantibodi atau pengukuran kadar petida C walaupun peneliti meyakini
tidak terjadinya kesalahan klasifikasi yang mengakibatkan bias pada hasil penelitian
karena definsi epidemiologis yang digunakan telah tervalidasi dan terbukti akurat pada
97% kasus berdasarkan penelitian sebelumnya. Selain itu, penelitian ini tidak dapat
mengeklusikan tren sekular seperti kriteria diagnosis atau rawat inap yang dapat
mempengaruhi laporan insidensi kejadian, hasil penelitian model dependent yang dapat
mengakibatkan sedikit perubahan data yang diperoleh, serta tidak dilakukan perbaikan
dari tes multipel yang perlu dilakukan dalam menginterpretasikan tes signifikansi.
Sebagai kesimpulan, penelitian ini melaporkan penurunan angka kejadian
mortalitas akibat sebab apapun dan insidensi komplikasi kardiovaskular pada data NDR
pasien diabetes tipe 1 atau 2 di Swedia. Tidak terdapat perbedaan penurunan outcome
fatal yang signifikan antara pasien diabetes tipe 1 dan kontrol, sedangkan penurunan
beberapa outcome tampak lebih rendah pada pasien diabetes tipe 2 dibandingkan dengan
kontrol. Outcome nonfatal menunjukkan penurunan yang lebih besar pada kedua tipe
diabetes dibandingkan dengan kontrol. Namun angka kejadian semua outcome secara
signifikan lebih tinggi pada pasien diabetes.

Sumber : Rawshani, A. 2017. Mortality and Cardiovascular Disease in Type 1 and Type
2 Diabetes. Dalam : The New England Journal of Medicine 376;15.

10

You might also like