Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang sudah dikenal sejak zaman
dahulu kala. Bangsa yang pertama mengenal beton adalah bangsa Mesir kuno. Pada tahun 70
SM bangsa romawi telah dapat membuat saluran yang terbuat dari beton dengan panjang 90
km dari Eifel sampai ke koulen. Saluran ini memiliki kekedapan yang cukup tinggi sampai
sekarang.
Semen Pozolan di temukan oleh Joseph Aspadin dari Inggris pada tahun 1824 dengan
nomor hak cipta 5022
Pada tahun 1861 Joseph Monier dari Prancis menerapkan pemakaian tulangan dalam
beton
Pada tahun 1885 Baushingher dan Ways mengungkapkan hubungan antara tulangan
dan beton, antara lain :
- Besi dan beton memiliki daya lekat yang kuat, kesamaan koefisien dari kedua
bahan sehingga tidak menimbulkan tegangan perlawanan
Tahun 1892 Hennebigue dari Prancis menerapkan pemakaian tulangan serong dan
sengkang-sengkangnya
Antara tahun 1920-1924 Duft Agram dari Amerika merumuskan bahwa
kekuatan beton sangat dipengruhi oleh air
BAB II
air :8%
udara : 3 %
semen : 15 %
agregat: 74 %
Beton setelah mengeras mempunyai sifat mampu menahan gaya tekan, sampai batas
yang ditentukan.
Sebaliknya tidak mampu menahan gaya tarik. Oleh sebab itu untuk mengatasi sifat
yang baik ini, maka dipasang tulangan didalam beton sehingga beton mampu menahan gaya
tekan dan gaya tarik. Penggabungan kedua bahan tersebut dinamakan beton bertulang.
Jenis-Jenis Beton
1. Berdasarkan Berat Volume
Beton berat : berat volume beton ini > 2,4 ton / m dan dipakai untuk konstruksi yang
memiliki massa yang berat, beton ini tahan terhadap sinar gamma agregat yang
dipakai adalah butir besi, baritu, magnetic dan lain sebagainya.
Beton normal : berat volume beton ini antara 1,8 2,4 ton/m3 dan dipakai untuk
konstruksi tempat tinggal. Agregat yang dipakai yaitu pasir, kerkil, koral, batu pecah
dan lain sebagainya.
Beton ringan : berat volume beton ini antara 0,6 1,8 ton/m3 dan dipakai untuk
pembuatan lapis penyekat suara. Agregat yang dipakai adalah expended clay, batu
apung, vermi culete dan lain sebagainya.
Beton biasa : beton ini dibuat dalam keadaan plastis. Misalnya beton siap pakai (ready
mix concrete) dan beton yang dibuat dilapangan
Beton free cast : beton ini dibuat dalam bentuk elemen-elemen yang merupakan
rangka dari konstruksi yang akan dibuat
Beton presstres : beton yang telah diberi tegangan dalam beton sebelum beton
mendapat tegangan dari luar
Beton segar : beton yang masih atau belum memiliki bentuk masih fleksibel
Beton tumbuk : beton tanpa tulangan
Beton bertulang : beton yang bahannya sama tetapi diberi tulangan
Beton decking : beton untuk memberi jarak selimut beton
Beton siklop : beton yang digunakan untuk pengisi pondasi
Kerugian Beton :
a. Perbandingan campuran
b. Menggunakan material yang baik dan berkualitas dalam pembuatan beton akan menambah
mutu dan kekuatan dari beton.
c. Cara pelaksanaannya
Faktor air semen adalah perbandingan antara berat air semen dan berat air bebas.
Beton akan mempunyai mutu yang baik bila faktor air semennya kecil.
1. Bahan-bahan campuran:
a. Semen
b. Air
c. Agregat :
Ukuran maksimum
Gradasinya harus berbeda
Bentuk
Daya serap
Susunan permukaan
Perbandingan antara kasar dan halus
d. Bahan tambah
2. Kondisi Lingkungan
Suhu
Kelembaban
Kecepatan angin
3. Waktu
BAB III
Selain dari dasar-dasar teori diatas bahan-bahan dan alat-alat dalam penguasaannya
harus seusai dengan kegunaan dan teknik pemakaian yang benar.
1. Semen
Semen merupakan bahan yang berfungsi sebagai bahan pengikat agregat jika
ditambahkan air. Klasifikasi semen menurut ASTM dibagi menjadi 5 type :
1. Kadar MgO : kadar MgO dibatasi maksimum 5 %, oksida ini mungkin terbawa dalam
bahan mentah
2. Kadar SO3 : kadar SO3 dibatasi berdasarkan jenis semennya dan juga kandungan C2O
dalam semen itu
3. Kadar C2S : batas senyawa itu hanya diperuntukkan bagi semen type IV
4. Kadar C3A : senyawa ini berguna untuk menjaga semen agar tidak mengeluarkan
panas tinggi yang akan mengakibatkan retak
5. Kadar C4AF dan C2F : pembatasan seyawa ini hanya untuk type V
2. Agregat Halus
Yang termasuk dalam agregat halus adalah :
a. Pasir alam
b. Pasir buatan
c. Pasir halus setelah melalui pemeriksaan
Bentuk (shape) : butiran tajam dan keras agar terjadi ikatan yang baik
Kekerasan (hardness) : tidak boleh mengandung Lumpur > 5 % terhadap berat
keringnya dan jika melebihi 5 % tersebut maka harus dicuci
Ukuran gradasi : butiran pasir harus terdiri dari berbagai variasi besarnya, hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan adukan yang rapat dimana butiran kecil dapat
mengisi rongga pada butiran kasar, tidak boleh mengandung zat organic
3. Agregat Kasar
Agregat yang memiliki besar butir > 5 mm, yang berfungsi sebagai penahan
beban dalam konstruksi beton.
Seperti halnya agregat halus, maka agregat kasar juga memiliki persyaratan
didalam pekerjaan beton, yaitu :
Kandungan Lumpur tidak boleh > 1% dan tidak mengandung zat yang merusak mutu
beton
Besar butir maksimum tidak boleh > 1/5% jarak terkecil antara bidang-bidang
samping cetakan 1/3 tebal pelat atau jarak bersih minimum antar batang- batang
atau berkas-berkas pada tulangan
1. Kerikil
2. Batu pecah
3. Batu apung
4. Batu buatan
4. Air
Dalam adukan, air berfungsi sebagai perantara untuk terjadinya persenyawaan
antara semen dengan agregat dan akan mengeras menjadi massa yang kuat bagaikan batu.
Air tidak boleh mengandung Lumpur atau zat yang dapat menyebabkan mutu
beton berkurang, seperti garam, asam atau sulfat dan juga minyak.
Klasifikasi air :
1. Air atmosfir
2. Air hujan
3. Air laut
Air bersih dan tawar yang dapat di minum umumnya didapat dari :
1. Air ledeng
2. Air pompa
3. Air sungai
4. Air danau
5. Air hujan
6. Air laut yang sudah di destilinasi
5. Baja Tulangan
Baja tulangan pada beton berguna sebagai penahan terhadap gaya tarik. Ukuran
tulangan yang tersedia dipasaran berdiameter 6, 8, 10, 12, 14, 16, 22, 25, 28, 32, 36, 40,
45 dan 50 dengan panjang perbatang 12 m. Baja tulangan memiliki 2 jenis yaitu baja
polos dan baja berprofil.
6. Admixture
Penggolongan Admixture:
-memperbaiki workability
-menstabilitasi keawetan
4. Super Plasticizer :
Bahan ini dirancang untuk : mengontrol kadar udara dalam beton menambah
keawetan beton mencegah segregasi dan bleeding menambah kerapatan air.
6. Pigmen
Ember yang dipakai dapat dibuat dari pelat atau plastik, yang berbagai kapasitas,
fungsinya sebagai alat penakar untuk mengetahui perbandingan campuran, sebagai alat
b. Sekop
Alat ini dibuat dari baja dengan bagian ujungnya berbentuk bulat lancip dan persegi,
dan diberi pegangan yang dibuat dari kayu, lihat gambar.
Fungsi :
- Sekop yang ujungnya berbentuk bulat lancip :
Fungsinya sebagai alat campur antara agregat kasar dan halus.
- Sekop yang ujungnya berbentuk persegi :
Fungsinya sebagai alat campur agregat halus
c. Sendok spesi
Alat ini terbuat dari pelat baja yang berbetuk segitiga yang diberi tangkai kayu.
Alat ini berfungsi sebagai alat untuk mengambil mortar dan perata permukaan beton.
d. Gerobak dorong
Gerobak ini ada 2 jenis yaitu : beroda satu dan beroda dua, dibuat dari pelat baja.
Sedangkan kapasitas dari gerobak antara 60 100 L.
Mesin ada dalam berbagai bentuk, salah satunya yang pernah dipakai adalah
mesin aduk berputar vertical. Mesin ini berguna agar adukan beton bercampur atau
teraduk dengan rata serta meningkatkan efesiensi waktu dalam pengerjaan pengadukan.
a) Nyalakan mesin
i) Keluarkan adukan
f. Roll meter
Alat ada yang terbuat dari baja tipis yang diberi rumahan. Fungsinya sebagai alat
g. Cangkul
Terbuat dari plat baja yang diberi gagang kayu.cangkul terbagi dua yaitu cangkul
aduk dan cangkul biasa. Pada mata cangkul aduk diberi dua buah lubang yang berguna
h. Siku siku
Terbuat dari besi atau aluminium yang membentuk sudut 900.siku-siku dari besi
digunakan untuk mengukur kesikuan dari suatu bangunan sedangkan siku-siku dari
i. Pemotong tulangan
Terbuat dari baja tempa yang berfungsi untuk membengkokkan besi tulangan.
k. Gergaji
Alat ini berguna untuk memotong kayu dalam pembuatan cetakan beton.
l. Ruskam
Yaitu alat yang terbuat dari kayu tipis atau papan yang diberi tangkai pada
atasnya. Selain dari kayu ruskam juga terbuat dari plat besi tipis.Alat ini berguna untuk
meratakan plesteran atau meratakan permukaan.
n. Palu cakar
Alat yang terbuat dari baja dengan tangkai terbuat dari besi atau kayu. Pada salah satu
o. Kakak tua
Terbuat dari besi, berfungsi sebagai alat Bantu dalam mengikat dan memotong
p. Kotak spesi
Bentuknya bermacam - macam ada yang bulat maupun persegi. Volumenya lebih
kurang 250 liter. Terbuat dari baja, karet dan bisa dari kayu.Fungsinya sebagai Tempat
q. Kotak aduk
Ukurannya bervariasi terbuat dari kayu atau plat baja. Bentuknya trapesium.
BAB IV
URAIAN JOB
Tujuan :
1.Terampil menggunakan peralatan yang digunakan
2. Dapat membuat beton decking
Instruksi Umum :
6.Gunting kawat
Keselamatan Kerja:
Langkah Kerja :
jika perletakkan bekisting diatas plastik, maka hanya bekisting yang dibasahi air
tetapi jika diletakkan diatas kertas semen, maka bekisting dan kertas semen
dibasahi air
7. Tuangkan adukan kedalam bekisting dan padatkan
8. Ratakan permukaan beton
9. Biarkan 1 menit hingga genangan air dipermukaan adukan sedikit
10. Beri tanda pada permukaan adukan, sesuai dengan ukuran beton decking (dengan
mengoreskan scraper pada permukaan beton)
11. Masukkan kawat kedalam adukan ( tebal beton decking)
12. Biarkan 5 menit, hingga genangan air tidak tampak dipermukaan adukan
Kebutuhan bahan :
Gambar Kerja
Tujuan :
Keselamatan Kerja:
Langkah Kerja :
Ember Material Berat isi Berat Kosong Berat Asli per Ember
Ember
Agregat 6615,5 - 355,3 = 6260,2
Semen 5488,1 - 270,9 = 5217,2
Air 4295,4 - 220,9 = 4074,5
Pasir 6330,3 - 314,8 = 6015,5
= 0,04875 m3
= 0,0375 m3
Kebutuhan Besi:
Gambar Kerja:
1.Sekop 8. Bending
2.Pacul 9. Roll Meter
3.Jidar 10. Ember
4.Palu 11. Kakak tua
5.Ruskam 12. Sendok spesi
6.Gergaji 13. Kotak aduk
7.Pemotong tulangan 14. Sendok Spesi
Keselamatan Kerja :
Langkah Kerja:
Volume cetakan :
Kebutuhan material :
Tulangan 8mm
Tulangan 6 mm
Gambar Kerja:
Alat-alat :
Mixer (mollen)
Cetakan (bekisting)
Palu cakar
Bending
Pemotong tulangan
Ember
Jidar
Kakak tua
Roll meter
Kotak aduk
Kotak spesi
Gergaji
Bahan-bahan :
1. Semen
2. Pasir
3. Kerikil
4. Air
5. Paku
6. Kawat pengikat
7. Baja 10 dan 12
Keselamatan Kerja:
Langkah Kerja:
Membuat balok :
a. Siapkan bahan dan bahan yang diperlukan
b. Buatlah bekisting dengan ukuran 200 cm x 15 cm x 22 cm.
c. Letakkan bekisting diatas multiplek
d. Buatlah jaringan tulangan sederhana
e. Letakkan jaringan tulangan pada bekisting yang sebelumnya sudah diolesi dengan oli, dan
ikatkan beton decking dibagian bawah jaringan tulangan
f. Takarlah bahan yang akan digunakan berdasarkan perbandingan 1 pc : 2 ps : 3 kr
g. Masukkan air setengah dari jumlah kebutuhan kedalam mixer, kemudian masukkan
agregat dan pasir. Apabila masih terlalu kental masukkan setengah air dari setengah
jumlah air yang tersisa. Kemudian masukkan semua kebutuhan semen.
h. Masukkan beton segar kedalam bekistingdan padatkan menggunakan vibrator.
Perhatikan!
Pemadatan pada satu titik kurang lebih 15 detik, atau sampai tidak ada lagi gelembung
yang keluar disekitar jarum vibrator.
Setiap memasukkan dan mengeluarkan jarum vibrator harus secara perlahan, agar udara
yang akan dikeluarkan tidak masuk kembali apabila kita mencabut jarum secara cepat.
i. Ratakan permukaan dengan ruskam besi
j. Setelah berumur 36 jam bekisting dapat dibuka
Volume cetakan :
Kebutuhan material :
Gambar Kerja
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktek-praktek diatas maka dalam konstruksi beton banyak sekali yang harus
diperhatikan. Dapat kita ambil beberapa kesimpulan yang perlu diperhatikan, yaitu :
Kerja beton merupakan pekerjaan yang dominan dalam pengerjaan suatu konstruksi baik
gedung maupun pekerjaan yang lainnya. Tujuan dari praktek kerja beton ini secara umum
adalah agar mahasiswa mengetahui alat alat dan bahan bahan yang digunakan dalam
pekerjaan beton. Mahasiswa juga diharapkan mengetahui langkah kerja dari praktek kerja
beton, antara lain :
1. Membuat beton decking
2. Membuat plat kebun ( garden plate )
3. Membuat pondasi beton pelat setempat
4. Membuat kolom rangkaian tulangan balok
Bahan yang sering digunakan dalam pekerjaan beton ini, antara lain adalah :
1. Semen
2. Pasir
3. Tulangan
4. Kerikil
5. Air
5.2 Saran
Untuk pekerjaan yang baik dan benar maka dalam pembuatan suatu konstruksi beton
sangat penting yaitu :