Professional Documents
Culture Documents
HERNIA INGUINAL
Disusun Oleh:
Muhammad Syaifullah
1210312094
Preseptor :
2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
daerah inguinal.1 Angka kejadian hernia inguinalis cukup tinggi, hampir 75% dari
Penyebab hernia inguinalis yaitu kongenital atau sebab didapat. Sekitar 80-90%
ditemukan pada laki-laki dan 10% pada perempuan.3 Sebesar 60% hernia terjadi
pada sisi kanan, sebesar 20-25% di sisi kiri, dan sebesar 15% terjadi bilateral.4
Tahun 2004 di Indonesia, hernia inguinalis menempati urutan ke-8 dengan jumlah
18.145 kasus.5
benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu mengejan, batuk, atau mengangkat
beban berat dan menghilang waktu istirahat baring.6 Hernia inguinalis inkarserata
dan strangulata merupakan kasus akut abdomen yang harus segera ditangani oleh
2
BAB II
PEMBAHASAN
inguinalis internus yang merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan
aponeurosis otot transversa abdominis.3 Anulus ini berbentuk U dan berada 1,25
cm di atas ligamentum inguinal, di tengah antara simfisis pubis dan spina iliaka
anterior suprior.9 Di medial bawah, di atas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi
3
Gambar 2. Lokasi terjadinya hernia
Secara umum, hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Semua hernia terjadi melalui
celah lemah atau kelemahan yang potensial pada dinding abdomen yang
lain. Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat dari tubuh kebanyakan
ingunalis medialis. Hernia ingunalis lateralis ditemukan lebih banyak dua per tiga
dari hernia ingunalis medialis. Hernia inguinalis lateralis mempunyai nama lain
yaitu hernia indirect oleh karena keluar-nya tidak langsung menembus dinding
abdomen. Hernia inguinalis lateralis adalah suatu penonjolan dinding perut yang
4
Penyebab terjadinya hernia inguinalis lateralis yaitu karena anomali kongenital
2.3 Epidemiologi
Hernia lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan rasio
4-8:1. Tidak terdapat predileksi ras pada hernia inguinalis.13 Hampir 75% dari
pada sisi kanan, sebesar 20-25% di sisi kiri, dan sebesar 15% terjadi bilateral.3
Tahun 2004 di Indonesia, hernia inguinalis menempati urutan ke-8 dengan jumlah
18.145 kasus.4
Kandou Manado Periode Agustus 2012 Juli 2014 didapatkan pasien hernia
inguinalis lateralis sebanyak 146 pasien dengan distribusi pada bulan Agustus-
pasien (40,4%) dan bulan Januari-Juli tahun 2014 sebanyak 52 pasien (35,6%).1
kasus hernia inguinalis yang dirawat inap pada tahun 2010 - 2011 yaitu 410 kasus.
Ini merupakan jumlah dari kasus hernia inguinalis yang terjadi di 6 rumah sakit
yang ada di Sulawesi Tengah. Rumah Sakit Umum Anutapura Palu merupakan
rumah sakit yang memiliki jumlah kasus hernia inguinalis yang dirawat inap
periode 2010 2011 terbanyak yaitu 269 kasus.14 Pada tahun 2012, jumlah kasus
hernia inguinalis yang dirawat inap di Sulawesi Tengah yaitu 270 kasus.
Sedangkan jumlah kasus hernia inguinalis yang dirawat inap di kota Palu pada
5
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik penderita hernia
inguinalis yang dirawat inap di RSU Anutapura Palu tahun 2012, Berdasarkan
umur, jumlah pasien tertinggi menderita hernia inguinalis, yaitu pada kelompok
umur > 60 tahun sebanyak 28 orang (35%), dan yang terendah adalah pada
orang (28,8%), yang kedua yaitu petani sebanyak 22 orang (27,5%) dan yang
terendah adalah pada pekerjaan pelajar dan anggota DPR yaitu masing-masing
sedangkan yang terendah adalah jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 1 orang
(1,2 %). Berdasarkan klasifikasi hernia menurut jalur keluarnya organ, jenis yang
terbanyak diderita oleh penderita hernia inguinalis adalah HIL (D) sebanyak 43
orang (53,8 %), dan yang terendah adalah HIM (D) dan HIL bilateral yaitu
anulus internus yang cukup lebar, sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi
hernia. Selain itu, diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia
melewati pintu yang sudah terbuka cukup lebar itu. Pada orang sehat, ada tiga
mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia inguinalis antara lain, kanalis
inguinalis yang berjalan miring, struktur otot oblikus internus abdominis yang
menutup anulus inguinalis ketika berkontraksi, dan fasia transversa kuat yang
6
menutupi trigonum Hesselbach yang umumnya hampir tidak berotot. Gangguan
proses degenerasi. Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup. Namun karena
daerah ini merupakan locus minoris resistance, maka pada keadaan yang
bersin yang kuat dan mengangkat barang barang berat, mengejan. Kanal yang
sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis karena
7
Dinding abdomen normal memiliki cukup tenaga untuk menahan tekanan
terjadi akibat tingginya tekanan intraabdomen akibat konstipasi, batuk kronis, dan
kolagen I dan III. Hal ini didukung bukti histologis dan hubungan antara hernia
8
dan penyakit lain yang berhubungan dengan kolagen.20 Penyakit kolagen seperti
9
Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia. Ukuran defek dapat
bervariasi, mungkin sangat kecil atau sangat luas. Defek kecil dengan dinding
yang kaku akan membuat isi hernia terperangkap, sehingga mencegah pergerakan
isi hernia keluar masuk secara bebas dan meningkatkan risiko komplikasi.
Isi hernia bisa berupa jaringan dari rongga ekstraperitoneal seperti vesika
urinaria pada hernia ingunalis medial atau direk. Jika hernia meluas maka
peritoneum bisa juga tertarik ke dalam isi hernia bersama struktur intraperitoneal
seperti usus atau omentum, dikenal sebagai sliding type hernia inguinal.
jaringan subkutan membentuk kantong. Kantong ini akan membawa usus dan
bergerak bebas keluar masuk hernia yang disebut hernia reducible/ reponible,
tetapi jika terbentuk adhesi atau defeknya kecil, usus dapat terperangkap dan tidak
Bagian tersempit dari kantong pada defek dinding abdomen disebut leher
kantong. Ketika jaringan terperangkap di dalam hernia, leher sempit ini bertindak
sebagai cincin kontraksi yang menghambat aliran balik vena dan meningkatkan
Jika hernia berisi usus maka akan menyebabkan obstruksi secara total atau parsial
dan menunjukan gejala ileus obstruksi. Jika tekanan meningkat, darah arteri tidak
dapat masuk ke hernia dan isi hernia menjadi iskemik bahkan infark, sehingga
10
melepaskan agen infeksius, meracuni usus ke dalam jaringan dan kembali ke
tinggi pada hernia yang memiliki leher kecil dan kaku. Istilah inkarserata tidak
selakangan/ kemaluan, benjolan bisa hilang atau timbul dan mengecil, timbul bila
menangis, mengejan saat defekasi, mengangkat benda berat dan dapat ditemukan
rasa nyeri pada benjolan atau mual muntah bila terjadi komplikasi.10 Pada hernia
strangulasi, dimana aliran darah ke isi hernia terganggu akan timbul rasa tegang,
2.6 Diagnosis
fisik.21
2.6.1 Anamnesis
11
ditentukan oleh keadaan isi hernia.10 Pasien sering mengeluh tidak
nyaman dan pegal pada daerah inguinal, dan dapat dihilangkan dengan
lipat paha yang muncul waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan
halus masuk kedalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual muntah
baru timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena
a. Inspeksi
Adanya keadaan asimetris pada kedua sisi lipat paha, skrotum atau labia
dalam posisi berdiri dan posisi berbaring. Pasien diminta mengedan atau
atas lipatan inguinal dan berjalan miring dan lateral atas menuju ke medial
12
b. Palpasi
dilakukan, diantaranya:
Finger test
Gunakan tangan kanan untuk hernia sisi kanan, pakai tangan kiri untuk
jari tersebut digeser sampai kuku berada diatas spermatic cord dan
terdapat hernia inguinalis lateralis, terasa impuls pada ujung jari, bila
jari.
dua lapis kantong hernia, maka akan terasa seperti sensasi gesekan dua
permukaan sutera.
Tes Visibel
13
Pasien disuruh untuk mengedan, dan perhatikan benjolan yang keluar.
inguinalis medial.
c. Auskultasi
obstruksi usus.17
d. Perkusi
Jika isi kantung hernia adalah gas, maka akan terdengar bunyi timpani.17
kantong yang terisi cairan. Namun, pada hernia inguinal inkarserata, USG
14
Selanjutnya, dilakukan foto inguinal pada menit ke-5, 10, dan 45 secara
hernia femoralis.22
2. Spermatokel,
3. Hernia Femoralis,
5. Orkitis
2.8 Penatalaksanaan
a. Konservatif
dapat kambuh lagi. Reposisi adalah suatu usaha atau tindakan untuk
atau abdomen secara hati-hati dan dengan tekanan yang lembut dan pasti.
Reposisi ini dilakukan pada hernia inguinalis yang reponibel dengan cara
memakai kedua tangan. Tangan yang satu memegang lekuk yang sesuai
tersebut.10
b. Operatif
15
Pengobatan operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis
16
Kelemahan teknik Bassini dan teknik lain yang berupa variasi teknik
Pada tahun 1980-an dikenalkan suatu teknik operasi bebas regangan, yaitu
teknik ini banyak dipakai. Pada teknik ini digunakan mesh prostesis untuk
2.9 Komplikasi
Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia.
Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia irreponibel, ini dapat
terjadi kalau isi hernia terlalu besar atau terdiri dan omenturn, organ ekstra
peritoneal (hernia geser atau hernia akreta). Disini tidak timbul gejala klinik
kecuali berupa benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia
sehingga terjadi hernia strangulata yang menimbulkan gejala obstruksi usus yang
sederhana.
Sumbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada hernia richter.
Jepitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia.
Pada pemulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem organ atau struktur
peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong
hernia akan berisi transudat berupa serosanguinus. Kalau isi hernis terdiri dari
17
usus, dapat terjadi perforasi yang dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau
terbuka berbeda antara 1% sampai 26% dengan banyak laporan yang tersusun dari
7% sampai I 2%. Kira-kira 700 ribu herniorafi inguinal yang terjadi setiap
tahunnya, komplikasi yang muncul kira-kira 10% dari orang-orang ini memiliki
yang lebih dalam dapat berdampak dalarn kernunculan kembali hernia. Kandung
kemih dapat luka dengan cara saat dasar saluran inguinal dibentuk kembali dan
dilakukan untuk hernia pangkal paha. Jika rnungkin melukai testis, vasdeferens,
dalam kemunculannya
2.10 Prognosis
Tergantung dari umur penderita, ukuran hernia serta kondisi dari isi
kantong hernia. Prognosis baik jika infeksi luka, obstruksi usus segera ditangani.
Penyulit pasca bedah seperti nyeri pasca herniorafi, atrofi testis, dan rekurensi
18
BAB 3
ILUSTRASI KASUS
Nama : Tn. DD
Usia : 44 tahun
3.2 Anamnesa
Keluhan Utama
Benjolan pada kantong kemaluan kiri yang tidak bisa dimasukkan lagi
- Benjolan pada kantong kemaluan kiri yang tidak bisa dimasukkan lagi
- Benjolan pada kantong kemaluan kiri sudah ada sejak 20 tahun yang
lalu, benjolan timbul saat beraktifitas dan hilang jika pasien berbaring
19
- Tidak BAB sejak 8 jam sebelum masuk rumah sakit, flatus (-)
- Demam (-)
Tidak ada.
Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama seperti pasien.
Riwayat Kebiasaan
- Pasien bekerja sebagai petani, merokok kurang lebih satu bungkus per
hari.
- Nadi : 86 kali/menit
- Nafas : 18 kali/menit
- Suhu : Afebris
Status Internus
20
- Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
ikterik
- Paru :
Perkusi : Sonor
- Jantung :
Gallop (-)
- Regio Abdomen :
21
Perkusi :Timpani
- Palpasi : Pool atas tidak teraba, testis (+), nyeri (-), konsistensi
kenyal
22
Gambar 3.1 Hernia Inguinalis lateralis sinistra inkarserata
Hb : 15,5 gr%
Kalium : 5 mg/dl
Ureum : 32 mg/dl
3.6 Tatalaksana
- IVFD Dextrose 5 %
- Injeksi Ranitidin 2x 50 mg
BAB 4
23
DISKUSI
fisik. Dari hasil anamnesis ditemukan keluhan utama Benjolan pada kantong
kemaluan kiri yang tidak bisa dimasukkan lagi sejak 8 jam sebelum masuk rumah
sakit.
Benjolan pada kantong kemaluan kiri yang tidak bisa dimasukkan lagi
disebut dengan hernia irreponibel. Jadi, hernia menurut sifatnya bisa dibagi
menjadi dua macam, yaitu hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar-masuk.
Hernia irreponibel bila hernia tidak bisa direposisi lagi ke dalam rongga perut.
Hernia disebut inkarserata atau strangulata apabila isi hernia terjepit oleh cincin
hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke dalam
pada kantong kemaluan kiri sudah ada sejak 20 tahun yang lalu, benjolan timbul
saat beraktifitas dan hilang jika pasien berbaring. Pasien ini memang sudah ada
riwayat benjolan yang hilang timbul (hernia) sejak 20 tahun yang lalu, benjolan
akan timbul ketika pasien mengejan, batuk, atau mengangkat beban berat dan
Pasien juga mengeluhkan tidak ada buang air besar sejak 8 jam sebelum
masuk rumah sakit, flatus (-) mual (+), muntah (+) demam (-). Tidak ada flatus,
tidak buang air besar, mual dan muntah merupakan suatu pertanda adanya
kasus hernia yang disertai dengan adanya gangguan pasase, yang ditandai dengan
24
adanya mual, muntah, tidak flatus dan tidak bisa buang air besar. Sedangkan
apabila secara klinis pasien mengeluhkan nyeri, ini adalah sebuah tanda dari
hernia strangulata.
Pada pemeriksaaan fisik, keadaan fisik umum dalam batas normal, status
internus dalam batas normal, pada regio abdomen didapatkan distensi (-), DC (-),
DS (-) dan pada palpasi tidak ditemukan muscle rigid, nyeri tekan dan nyeri
kemaluan kiri, pool atas tidak teraba, testis (+), nyeri (-), konsistensi kenyal yang
disertai Bising usus yang (+). Dari status lokalis didapatkan bahwa terdapat
kelainan pada pasien ini, yang mengindikasikan adanya sebuah benjolan yang
sudah sampai ke scrotum, yang disebut dengan hernia inguinalis lateral sinistra.
pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka, dan isi hernia
dengan hernioplasti yang lebih penting dalam mencegah terjadinya residif pada
kasus hernia.
25
26