Professional Documents
Culture Documents
In Indonesia, studies on implementation of transparency of financial reporting are still very few and
limited. Based on a survey conducted in city govermenet of padang, the purpose of this study is to explore
a conceptual model developed to explain the relationship between political factor, environmental
uncertainty, competence of human resources and transparency of financial reporting. Theoretical
development and interpretation of this research is drawn from institutional theory. The samples of this
study consist of 16 SKPD that have departement format in city government of padang. This study uses
qualitative. Partial Least Square (PLS) was used to analyze the proposed model and relationships. Content
analysis was used to capture the phenomenon of isomorphism that occurred in implementation of the
transparency of financial reporting. This study provides evidence that the implementation of transparency
of financial reporting in city government of padang is influenced by political factor, environmental
uncertainty and management commitment. The major contribution of this research is to provide an
understanding of the factors that affect the application of the transparency of financial reporting, which in
turn could be used to formulate government policy in the future
Fein, 1999). Hal ini merupakan respon atau dari Profesionalitas dalam sebuah
tanggapan dari sebuah organisasi akbiat organisasi.
adanya suatu ketidakpastian lingkungan Transparansi Laporan Keuangan merupakan
(Mizruchi dan Fein, 1999). Pemodelan ini hal yang sangat penting dan merupakan
dapat dalam bentuk penerapan transparansi sebuah tuntutan terhadap organisasi publik
pelaporan keuangan. karena digunakan oleh para stakeholders
Ketidakpastian lingkungan yaitu suatu dalam mengambil keputusan. Laporan
keadaan dimana organisasi tidak yakin keuangan merupakan output organisasi yang
dengan cara berproses atau melakukan dihasilkan oleh perangkat dalam organisasi
sesuatu baik itu sistem ataupun peraturan tersebut melalui sebuah sistem yang telah
terkait. Penerapan transparansi pelaporan diatur. Dalam sebuah sistem, sumber daya
keuangan merupakan sebuah sistem dalam manusia adalah perangkat dalam
menciptakan hasil laporan keuangan yang menjalankan sistem tersebut yang
transparan yang merupakan tuntutan dari menetukan hasil yang didapat dari sistem
semua pihak yang memiliki kepentingan tersebut. Konpetensi sumber daya manusia
yang berbeda-beda. Ketidakpastian adalah perangkat dalam menjalankan
lingkungan menciptakan ketidakmengertian organissasi public dalam ini kompetensi
sebuah organisasi dalam melakukan sesuatu, sumber daya manusia meruapakan perangkat
dalam konteks ini bagaimana cara dalam menerapkan transparansi pelaporan
menerapkan transparansi pelaporan keuangan organisasi public. Penerapan
keuangan. Organisasi akan merespon hal ini transparansi pelaporan kuangan yang tinggi
dengan cara meniru organisasi yang telah sangat dipengaruhi oleh kompetensi sumber
diangap sukses dalam menerapkan daya manusia di dalam organisasi tersebut.
transparansi pelaporan keuangan. Contohnya Dapat dikatakan bahwa kompetensi sumber
dengan cara melakukan studi banding atau daya manusia berpengaruh signifikan positif
memakai jasa konsultan dari organisasi yang terhadap transpransi pelaporan keuangan.
telah dianggap berhasil tersebut. KERANGKA KONSEPTUAL
Dapat disimpulkan bahwa penerapan
Faktor Politk
transparansi laporan keuangan dapat
dipengaruhi oleh ketidakpastian lingkungan. ANGGARAN
Untuk itu, dapat dirumuskan bahwa
Ketidakpastian lingkungan berpengaruh
positif terhadap transparansi pelaporan Penerapan
keuangan. Ketidakpastian Transparansi
3. Hubungan kompetensi sumber n Lingkungan Pelaporan
daya manusia dengan penerapan Keuangan
transparansi pelaporan keuangan.
Fenomena Isomorfisme Normative
terbentuk karena adanya tuntutan dari
Kompetensi
stakeholders terhadap organisasi yang
Sumber Daya
dilakukan dengan profesionalitas DiMaggi Manusia
and Powel(1983). Profesionalitas merupakan
bentuk dari adanya Kompetensi Sumber
Daya Manusia di dalam sebuah organisasi,
jadi dapat di katan bahwa Kompetensi
Sumber Daya Manusia merupakan bentuk 4. METODE PENELITIAN
7
bebas (db) = n-k-1 = 80-4-1 = 75 adalah nilai thitung 3,525 > ttabel 1,66543 dan nilai
1,983. signifikan sebesar 0,01< 0,05. Nilai
a. Factor politik (X1) Berpengaruh koefisien dari variabel X3 bernilai positif
Signifikan Positif terhadap penerapan yaitu 0,156. Jadi hipotesis yang telah
transparansi pelaporan keuangan SKPD dirumuskan sesuai dengan hasil penelitian
(Y) sehingga H3 diterima. Hal ini menunjukkan
Pengujian hipotesis pertama dilakukan bahwa penelitian ini dapat membuktikan
dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel. kompetensi sumber daya manusia (X3)
Hipotesis diterima jika thitung > ttabel atau nilai berpengaruh signifikan positif terhadap
sig < 0,05. Hal ini dapat dilihat bahwa penerapan transparansi pelaporan keuangan
nilai thitung 6,084 > ttabel 1,66543 dan nilai SKPD.
signifikan sebesar 0,00 < 0,05. Nilai Pembahasan
koefisien dari variabel X1 bernilai posistif Pembahasan dalam penelitian ini
yaitu 0,214. Jadi hipotesis yang telah ditujukan untuk menjelaskan hasil penelitian
dirumuskan sesuai dengan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil
sehingga H1 diterima. Hal ini menunjukkan pembahasan lebih lanjut akan diuraikan
bahwa penelitian ini dapat membuktikan dalam poin-poin berikut ini:
bahwa factor politik (X1) berpengaruh Pembahasan dalam penelitian ini
signifikan positif terhadap penerapan ditujukan untuk menjelaskan hasil penelitian
transparansi pelaporan keuangan SKPD. sesuai dengan tujuan penelitian. Hasil
b. Ketidakpastian lingkungan (X2) pembahasan lebih lanjut akan diuraikan
Berpengaruh Signifikan Positif dalam poin-poin berikut ini:
terhadap penerapan transparansi 1. Pengaruh faktor politik terhadap
pelaporan keuangan SKPD (Y) penerapan transparansi pelaporan
Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan keuangan
membandingkan nilai thitung dan ttabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hipotesis diterima jika thitung > ttabel atau nilai terdapat pengaruh dari faktor politik
sig < 0,05. Hal ini dapat dilihat bahwa terhadap penerapan transparansi pelaporan
nilai thitung 7,447> ttabel 1,66543 dan nilai keuangan SKPD terjadi gejala isomorfisme
signifikan sebesar 0,00 < 0,05. Nilai koersif dalam SKPD. Hal ini
koefisien dari variabel X2 bernilai positif memperlihatkan bahwa aparatur perangkat
yaitu 0,440. Jadi hipotesis yang telah daerah kota padang sudah memahami
dirumuskan sesuai dengan hasil penelitian pentingya pemberitaan akan transparansi
sehingga H2 diterima. Hal ini menunjukkan laporan keuangan untuk memenuhi tuntutan
bahwa penelitian ini dapat membuktikan stakeholders dan sudah terciptanya peraturan
ketidakpastian lingkungan (X2) berpengaruh , adanya kririk dar I masyarakat terhadap
signifikan positif terhadap penerapan tuntutan penerapan transparansi pelaporan
transparansi pelaporan keuangan SKPD. keuangan dan tuntutan dari kepala daerah
c. Kompetensi sumber daya manusia (X3) dan anggota dewa untuk menciptakan
Berpengaruh Signifikan Positif transparansi pelaporan keuangan .
terhadap penerapan transparansi Hal ini sesuai dengan teori yang
pelaporan keuangan SKPD (Y) dinyatakan oleh di magio dan powel (2002)
Pengujian hipotesis ketiga dilakukan yaitu Upaya organisasi dalam mencari
dengan membandingkan nilai thitung dan ttabel. legistimasi tidak bebas dari pengaruh faktor
Hipotesis diterima jika thitung > ttabel atau nilai politik yang menguasi lingkungan dimana
sig < 0,05. Hal ini dapat dilihat bahwa organisasi berada. Isomorfisme koersif
13
selalu terkait dengan segala hal yang pelaporan keuangan SKPD terjadi gejala
terhubung dengan lingkungan di sekitar isomorfisme mimetic dalam SKPD. Hasil ini
organisasi. Isomorfisme koersif (coercive dapat disimpulkan bahwa ketidakpastian
isomorphism) merupakan hasil dari tekanan lingkungan akan meningkatkan penerapan
formal dan informal yang diberikan pada transparansi pelaporan keuangan.
organisasi oleh organisasi lain dimana Hal ini sesuai dengan teori yang
organisasi tergantung dengan harapan dikemukan oleh DiMaggio dan Powell, 1983
budaya masyarakat di mana organisasi dalam M.Ridha 2012, bahwa Fenomena
menjalankan fungsinya (DiMaggio dan isomorfisme mimetic terbentuk akibat upaya
Powell, 1983) dan DiMaggio dan Powell organisasi dalam memodelkan drinya
(1983) juga menyatakan bahwa isomorfisme kepada organisasi lain yang mereka anggap
koersif berasal dari pengaruh politik dan berhasil (Mizruchi dan Fein, 1999). Hal ini
kebutuhan untuk legitimasi Jadi upaya merupakan respon atau tanggapan dari
dalam menciptakan transpransi pelaproan sebuah organisasi akbiat adanya suatu
keuangan oleh organisasi publik sangat ketidakpastian lingkungan (Mizruchi dan
terikat dengan factor politik di daerah Fein, 1999). Pemodelan ini dapat dalam
uraganisasi public tersebut berada. Hal ini bentuk penerapan transparansi pelaporan
menegaskan pentingnya peran faktor politik keuangan. Hasil penelitian ini mendukung
dalam menciptakan organisasi publik baik, beberapa penelitian terdahulu yang
karena dapat mendorong terciptanya sebuah menyatakan bahwa ketidakpastian
penerapan transparansi pelaporan keuangan lingkungan berpengaruh positif dan
yang baik. signifikan terhadap penerapan transparansi
Hasil penelitian ini mendukung pelaporan keuangan SKPD. M. Arsyadi
beberapa penelitian terdahulu yang Ridha dan Hardo Basuki (2012) meniliti
menyatakan bahwa factor politik tentang pengaruh tekanan
berpengaruh signifikan positif terhadap eksternal,ketidakpastian lingkungan
penerapan transparansi pelaporan keuangan komitmen management terhadap penerapan
M. Arsyadi Ridha dan Hardo Basuki (2012) transparansi pelaporan keuangan studi
meniliti tentang pengaruh tekanan empiris D.I Yogyakarta.hasil penelitian
eksternal,ketidakpastian lingkungan tersebut mengemukakan bahwa tekanan
komitmen management terhadap penerapan eksternal,ketidakpastian lingkungan dan
transparansi pelaporan keuangan studi komitmen management berpengaruh positif
empiris D.I Yogyakarta.hasil penelitian terhadap penerapan transparansi pelaporan
tersebut mengemukakan bahwa tekanan keuangan Hasil penelitian menyatakan
eksternal,ketidakpastian lingkungan dan bahwa ketidakpastian lingkungan
komitmen management berpengaruh positif berpengaruh signifikan positif terhadap
terhadap penerapan transparansi pelaporan penerapan transparansi pelaporan keuangan
keuangan. Hasil penelitian ini menyatakan SKPD. Penelitian ini juga konsisten dengan
bahwa terjadi fenomena isomorfisme koersif penelitian Rudi Usman (2012) meneliti
di dalam organisasi public. tentang Pengaruh factor Institusional
2. Pengaruh ketidakpastian lingkungan Terhadap Minat Adopsi Sistem Informasi
terhadap penerapan transparansi Akuntansi Keuangan Daerah. Hasil
pelaporan keuangan SKPD penelitian tersebut Mengemukakan Bahwa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Adanya Pengaruh Dari Faktor Institusional
terdapat pengaruh dari ketidakpastian terhadap Penerapan Sistem informasi
lingkungan terhadap penerapan transparansi Akuntansi Keuangan Daerah.. Hasil
14
Asymp. Sig. (2-tailed) .448 VAR00002 .069 .018 .448 3.861 .076
Uji heterokedasitas
a a
Coefficients Coefficients
b. Dependent Variable: y
18