Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Pendahuluan: Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Sesuai pasal 23
Undang-undang No 23 tahun 2003 maka puskesmas termasuk ke dalam kriteria tempat kerja
dengan berbagai ancaman bahaya termasuk berdampak pada kesehatan, sehingga pengelola
puskesmas harus menerapkan upaya-upaya K3 di Puskesmas. Adapun manajemen risiko pada
K3L dapat dilakukan melalui 3 hal yaitu Hazard Identification (Identifikasi Bahaya), Risk
Assessment (Penilaian risiko), dan Determining Control (Penetapan pengendalian) atau sering
disebut dengan HIRADC.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskrptif dengan sumber data primer. Pengambilan
data dilakukan dengan studi pustaka, studi lapangan, dan wawancara yang dilaksanakan tanggal
1 Mei 13 Mei 2017.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan aktivitas kegiatan petugas kesehatan dan pasien sudah
tertata sesuai alur pelayanan pasien. Potensi bahaya di Puskesmas Karanganyar antara lain: 1)
Bed pasien tanpa pengaman, 2) Alat-alat medis steril tidak berada di tempat yang steril, 3) Tidak
terdapat smoke detector, 4) Kabel saluran utama tegangan ekstra tinggi letaknya rendah, 5) Area
drop off pasien tertutup oleh kendaraan, 6) Tidak tersedia antiselip di jalan yang miring, 7)
Ujung meja yang tajam.
ABSTRACT
Introduction: Implementation of the Occupational Health and Safety (K3) is one of the efforts
to create a workplace that is safe, healthy, free from environmental pollution, so as to reduce and
or free of workplace accidents and occupational diseases that can ultimately improve efficiency
and productivity. Based on the law number 23 of 2003, Primary Health Care is included as high
risk workplace. Therefore, it is necessary to implement so that on Health has mandated, among
others, every workplace must implement occupational health and safety efforts
Risk management on K3L can be done through three things: Hazard Identification (Hazard
Identification), Risk Assessment (Risk Assessment), and Determining Control (Determination
Control) or often referred to HIRADC.
Methods: This study was a descriptional research and used primary data. Data was collected by
literature studies, field studies, and interviews held from 1 May to 13 May 2017.
Results: The results of this study indicate their activity health workers and patients has been
arranged in accordance flow of patient care. Potential hazards in Puskesmas Karanganyar
include: 1) Bed patients without security, 2) Sterile medical tools not in the proper place, 3) No
smoke detector, 4) Ekstra high voltage cable in lower place, 5) Drop off area covered by
motorcycles, 6) No antislip on the sloping road 7) Sharp corner of the table.
Recommendations: Theres need for particular workers to supervise and evaluate occupational
health and safety implementation in Pajang Primary Health Care. Socialization are also required
for all Puskesmas workers and guests regarding safety, work accident, and medical equipment
hygiene. Moreover, it is necessary to repair some unstandarized facilities there.
(7) Ujung meja yang tajam. Terlihat meja Kesehatan Kerja (K3) di Puskesmas Pajang
yang dilapisi dengan kaca yang ujungnya pecah Kabupaten Surakarta secara umum sudah baik,
sehingga bagian tajam tersebut dapat namun masih perlu perbaikan pada beberapa
menyebabkan risiko luka robekan apabila hal untuk dapat menjadi ideal.
yaitu meja tersebut tidak digunakan lagi, mengawasi dan mengevaluasi keberjalanan
tersebut dengan meja yang lebih aman, metode diadakannya sosialisasi bagi civitas hospitalia
teknik dengan melapisi ujung meja di Puskesmas terkait K3, kecelakaan kerja, dan
menggunakan lakban. Dengan pengendalian kebersihan alat-alat medis. Selain itu, perlu
bahaya yang telah dilakukan, maka bahaya ini dilakukan pembenahan pada sarana prasarana
termasuk dalam kriteria risiko yang dapat yang belum sesuai standar K3.
diterima.
DAFTAR PUSTAKA