Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Hernia adalah keluarnya isi rongga tubuh, biasanya isi abdomen lewat
137).
eksternus.
Gambar 2.1
Struktur Hernia Inguinalis Lateralis
b. Fisiologi
Fungsi peritoneum :
3. Etiologi
4. Fatofisiologi
Kanalis inguinalis adalah kanal yang normal pada fetus. Pada bulan ke-8
bayi yang sudah lahir, umumnya prosesus ini telah mengalami obiliterasi
sehingga isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Namun dalam
beberapa hal, seringkali kanalis ini tidak menutup. Karena testis kiri turun
terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih sering terbuka. Bila
kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka. Dalam keadaan
normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila
hernia inguinalis lateralis kongenital. Pada orang tua kanalis telah menutup.
saat defekasi dan mengejan pada saat miksi misalnya akibat hipertrofi
5. Klasifikasi
6. Manifestasi Klinik
defekasi atau miksi, mengangkat benda berat akan timbul kembali. Dapat
pula ditemukan rasa nyeri pada benjolan atau gejala mual dan muntah bila
telah ada komplikasi. Keadaan umum pasien biasanya baik. Bila benjolan
tidak nampak, pasien dapat disuruh mengejan dengan mnutup mulut dalam
keadaan berdiri. Bila ada hernia maka akan nampak benjolan. Bila memang
nampak sudah ada benjolan, harus diperiksa apakah benjolan tersebut dapat
dimasukkan kembali.
menyentuh jari tangan. Bila massa tersebut menyentuh ujung jari maka itu
adalah hernia inguinalis lateralis, sedangkan bila menyentuh sisi jari maka
7. Komplikasi
hernia dan isinya menjadi lebih besar karena infiltrasi lemak. Usus besar
lateralis inkarserata.
istirahat baring dan dipuasakan atau mendapat diet halus. Dilakukan tekanan
yang kontinyu pada benjolan misalnya dengan bantal pasir. Baik juga
maka perlu dilakukan bedah darurat. Tindakan bedah pada hernia ini disebut
Pada bedah elektif, maka kanalis dibuka, isi hernia dimasukan, kantong
elektif. Cincin hernia langsung dicari dan dipotong. Usus dilihat apakah vital
atau tidak. Bila vital dikembalikan ke rongga perut dan bila tidak dilakukan
1. Pengkajian
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber
a. Pengumpulan Data
1) Identitas Klien
suku bangsa.
a) Keluhan utama
keluhan.
penyebarannya.
1-5.
atau bertahap.
14
4) Pemeriksaan Fisik
b) Sistem pernafasan
nafas vesikuler.
15
c) Sistem kardiovaskuler
vena jugalaris.
d) Sistem pencernaan
e) Sistem Perkemihan
f) Sistem Persyarafan
g) Sistem Muskuloskeletal
jaringan.
h) Sistem Endokrin
i) Sistem Integumen
abdomen.
6) Data Psikososial
a) Penampilan
b) Status emosi
c) Konsep diri
d) Kecemasan
e) Interaksi sosial
7) Data Spiritual
8) Data Penunjang
9)Therapi
2. Diagnosa Keperawatan
pembedahan.
pasien pulang.
3. Perencanaan
antara lain :
INTERVENSI RASIONALISASI
- Kaji nyeri, catat lokasi, beratnya (skala 0-5), - Berguna dalam kemajuan penyembuhan luka, perubahan
selidiki dan catat setiap perubahan nyeri pada karakteristik nyeri menunjukan terjadinya abses atau
dengan tepat. peritonitis.
- Pertahankan istirahat dengan semi Fowler - Gravitasi melokalisasi eksudat implementasi dalam abdomen
bawah, menghilangkan tegangan abdomen yang bertambah
dengan posisi terlentang
- Memberikan latihan gerak mobilisasi - Klien mungkin akan membatasi gerak oleh persepsi tentang
keterbatasan gerak dan memerlukan informasi atatu
intervensi untuk meningkatkan kesehatan.
- Ajarkan latihan pernafasan, teknik relaksasi - Latihan pernafasan dan tehnik relaksasi menurunkan
kosumsi oksigen frekuensi pernafasan, frekuensi jantung dan
ketegangan otot yang memberikan siklus nyeri ansietas
ketegangan otot.
INTERVENSI RASIONALISASI
- Monitor tanda-tanda vital, perhatikan demam - Dugaan adanya infeksi atau terjadinya sepsis, abses,
menggigil, berkeringat, perubahan mental, dan peritoritis
meningkatkan nyeri abdomen.
- Melakukan pencucian tangan yang baik dan - Menurunkan resiko penyebaran nyeri
perawatan luka ansietas
- Lihat insisi dan balutan catat karakteristik - Memberikan deteksi diri, terjadinya proses infeksi
luka.
- Berikan informasi yang tepat, jujur pada - Pengetahuan tentang kemajuan situasi memberikan
pasien orang terdekat dukungan emosi dan membantu penurunan ansietas.
- Berikan antibiotik sesuai indikasi. - Menurunkan jumlah organisme (pada infeksi yang
telah ada sebelumnya) untuk menurunkan
penyebarannya pada rongga abdomen.
INTERVENSI RASIONALISASI
- Awasi tanda-tanda vital terutama nadi dan tekanan darah - Tanda yang membatu mengidentifikasi fruktuasi volume
intravaskuler
- Awasi masuknya dan pengeluaran urine atau kosentrasi, - Penurunan pengeluaran urine pekak dengan peningkatan berat jenis
berat jenis. diduga dehidrasi.
- Lihat membran mukosa, kaji turgor kulit dan pengisian - Indikator kedekatan sirkulasi perifer dan hidrasi seluler
kapiler
- Auskultasi bising usus - Indikator kembalinya peristaltik kesiapan, kesiapan untuk pemasukan
per oral
- Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan - Menurunkan iritasi gaster atau muntah untuk meminimalkan
per oral dimulai dan dilanjutkan diet sesuai toleransi. kekurangan cairan.
e. Diagnosa Perawatan
diperlukan.
- Instruksikan agar pasien beristirahat sepanjang hari, secara - Pembedahan adalah stressor
bertahap melakukan aktivitas serta menghindari mengangkat
benda-benda berat dan latihan yang berlebihan.
4. Implementasi
5. Evaluasi
6. Dokumentasi