Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian Administrasi
kebijakan umum. 3
Administrasi merupakan suatu hal yang tidak pernah dapat dipisahkan dari
sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
organisasi, artinya administrasi itu terdapat di dalam suatu organisasi. Jadi barang
terlebih dulu suatu organisasi yang masih hidup, disitu terdapat administrasi. 5
3
Tedi Sudrajat; Hukum Kepegawaian Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, Hal : 83
4
Sondang P. Siagian; Filsafat Administrasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, Hal : 2
5
Prajudi Admosudirjo; Administrasi dan Management Umum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003,
Hal : 4
ditetapkan sebelumnya. 6
usaha kelompok baik usaha pemerintah atau swasta, sipil atau militer baik secara
sekelompok orang dalam suatu lingkup organisasi yang sifatnya rasionalitas untuk
B. Unsur-unsur Administrasi
unsur-unsur yaitu : dua orang atau lebih, tujuan yang hendak dicapai, tugas yang
Unsur-unsur administrasi yang satu sama lain harus diatur tata hubungan
6
Hadari Nawawi, Administrasi Personel, Gunung Agung, Jakarta, 1990, Hal : 30
7
Thoha Miftah, Administrasi Kepegawaian Daerah, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990, Hal : 17
8
The Liang Gire, Administrasi Kepegawaian Moder, Liberty, Yogyakarta, 1996, Hal : 78
9
Leonard D. White, Management, Erlangga, Jakarta, 1995, Hal : 8
seseorang tidak dapat bekerja sama dengan dirinya sendiri. Karena itu harus ada
orang lain yang secara sukarela atau dengan cara lain diajak turut serta dalam
2. Tujuan
selalu ditentukan oleh orang-orang yang bersangkutan langsung dalam proses itu.
Hal ini menurut dia tidak benar. Tujuan yang hendak dicapai ditentukan oleh
beranggapan bahwa proses administrasi baru timbul apabila ada kerja sama. Tidak
demikian halnya jika diterima pendapat bahwa unsur merupakan bagian yang
mutlak dari sesuatu, akan segera terlihat bahwa kerjasama bukan merupakan
tergantung dari berbagai faktor seperti, jumlah orang yang terlibat dalam proses
itu, sifat tujuan yang hendak dicapai, ruang lingkup serta aneka ragamnya tugas
dikembangkan.
10
Sondag P. Siagian, Filsafat Administrasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, Hal : 3
dilakukan oleh masing-masing orang untuk mencapai tujuan, maka terlibat pula
1. Pengorganisasian
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan
2. Management
3. Tata Hubungan
lingkup organisasi. Tata hubungan terdiri dari tujuh tata hubungan kerja yaitu,
11
Inu Kencana Syafiie, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia, Bumi Aksara, 2003,
Hal : 15
dan untuk kelompoknya, dan disamping juga untuk organisasi, dimana mereka
5. Keuangan
6. Perbekalan
7. Tata Usaha
12
A. W. Widjaja, Administrasi Kepegawaian Sebagai Suatu Pengantar, CV. Rajawali, Jakarta,
1999, Hal : 38
2). Manajemen
3). Kepegawaian
4). Keuangan
5). Perlengkapan
8). Perwakilan.
2) Formasi
3) Pengangkatan
5) Pemindahan
6) Gaji
7) Tunjangan
8) Kesejahteraan
9) Pemberhentian
13
Undang-undang RI No. 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
pekerjaan) dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan
apapun.
untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Untuk tercapainya tujuan tadi
ke arah tujuan.
14
Prajudi Admosudirjo, Administrasi dan Management Umum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990,
Hal : 78
penting dan merupakan suatu pola kegiatan kerja sama yang dilaksanakan secara
rasional, sadar, terencana dengan organisasi yang teratur serta tujuannya yang
jelas. Maka menurut beberapa ahli fungsi administrasi itu sama pengertiannya
1) Perencanaan (planning)
2) Pengorganisasian (organizing)
b. Mengarahkan (directing)
4) Pengawasan (controling)
5) Penilaian (evaluation)
mengawasi. 17
15
Muchsam, Hukum Kepegawaian, Bumi Aksara, Jakarta, 1992, Hal : 107
16
Inu Kencana Syafiie, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta,
2003, Hal : 6
17
Moekijat, Management Kepegawaian, Cetakan Kelima Alumni, Bandung, 1995, Hal : 105
1. Planning (Perencanaan)
yang diinginkan.
2. Organizing (Pengorganisasian)
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam
3. Actuating (Pengarahan)
semua anggota kelompok berkenan berusaha untuk mencapai sasaran agar sesuai
4. Controling (Pengawasan)
Merupakan proses penentuan yang harus dicapai yaitu standar, apa yang
yang senantiasa dibutuhkan dan karena itu menjadi salah satu modal pokok dalam
badan usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lingkup
organisasi.
digunakan kata pegawai dan tidak pernah dipergunakan kata buruh ataupun
18
Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PN, Balai Pustaka, Jakarta, Hal. 185.
1). Menjadi anggota suatu usaha kerja sama (organisasi) dengan maksud
diberikan,
proses penerimaan,
Pegawai Negeri Sipil yang artinya setiap warga negara Republik Indonesia yang
telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya
kepegawaian ini merupakan salah satu unsur dari administrasi tersebut. Sebagai
salah satu unsur sifat administrasi kepegawaian masih tetap administrasi hanya
tertentu,
21
The Liang Gie; Administrasi Kepegawaian Daerah, Liberty, Yogyakarta, 1996, Hal : 167
22
A.W. Widjaja; Administrasi Kepegawaian Sebagai Suatu Pengantar, CV. Rajawali, Jakarta,
1995, Hal : 16
lama dengan cara sedemikian rupa, sehingga dari segenap tenaga kerja
manusia itu diperoleh hasil jasa yang maksimal baik mengenai jumlah
dan mutunya.
untuk dirinya sendiri dan kelompoknya, dan disamping juga untuk organisasi,
yang optimal. 23
dari kegiatan administrasi secara keseluruhan bahkan merupakan salah satu unsur
dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja dengan sumber daya manusia
23
Inu Kencana Syafiie, Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta,
2003, Hal : 65
24
Thoha Miftah; Administrasi Kepegawaian Daerah, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990, Hal : 17
25
Moekijat; Management Kepegawaian, Cetakan Kelima Alumni, Bandung, 1995, Hal : 57
Sampai saat sekarang masih diakui faktor manusia ini merupakan faktor
teknologi yang serba bisa mengganti kedudukan manusia. Tetapi faktor manusia
diketahui bentuk kerjasama apa saja, senantiasa harus dikerjakan oleh manusia.
Oleh karena itu, jika pengurusan dan penataan manusia atau tepatnya pengurusan
bekerja sama.
26
A.W. Widjaja; Administrasi Kepegawaian Sebagai Suatu Pengantar, CV. Rajawali, Jakarta,
1995, Hal : 16
27
Thoha Miftah; Administrasi Kepegawaian Daerah, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1990, Hal : 20
tentang sarana atau peralatan kerja (instrumen) bagi pimpinan kepegawaian untuk
kepegawaian.
pekerjaan/jabatan.
28
Thoha Miftah; Administrasi Kepegawaian Daerah, Galia Indonesia, Jakarta, 1990, Hal : 18
serikat sekerja.
pengangkatan-penempatan).
29
CST Kansil, Op.cit, Hal : 18
1. Pengertian Kinerja
memiliki hasil yang dicapai dari pelaksanaan kerja tersebut, yang dinamakan
Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
dengan prestasi kerja yakni hasil kerja yang dinyatakan dalam kualitas dan
30
Mangkunegara; Management Sumber Daya Manusia Cetakan I, Bumi Aksara, Jakarta, 2000,
Hal : 67
Kinerja secara umum dipahami sebagai suatu catatan keluaran hasil pada
suatu fungsi jabatan kerja atau seluruh aktifitas kerjanya dalam periode waktu
tertentu. 33
Jadi dalam hal ini kinerja dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
2. Penilaian Kinerja
pekerjaan mereka ketika dibandingkan dengan satu set standar, dan kemudian
Penilaian kinerja harus dilakukan dengan baik karena akan sangat bermanfaat bagi
31
Gibson; Management, Erlangga, Jakarta, 1997, Hal : 103
32
Sarwoto; Dasar-Dasar Organisasi dan Management, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1991, Hal : 57
33
Savitri; Management Kinerja, MMR UGM, Yogyakarta, 1998, Hal : 22
34
Mathis dan Jackson; Management Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta, 2002,
Hal : 81
yang bersangkutan. 35
Penilaian kerja mengacu kepada suatu sistem formal dan struktur yang
pekerjaan, perilaku dan hasil termasuk tingkat kehadiran. Fokusnya adalah untuk
sama atau lebih pada masa yang akan datang sehingga pegawai dan masyarakat
i. Pekerjaan
ii. Prilaku
iii. Hasil
selanjutnya. 38
35
Sondang P. Siagian; Filsafat Administrasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, Hal : 52
36
Schuler dan Jackson; Ilmu Administrai Publik, Rineka Cipta, Jakarta, 1998, Hal : 45
37
T. Hani Handoko, Management, Cetakan Kedua, BPFE, Yogyakarta, 1990, Hal : 150
38
Malayu Hasibuan, Management Sumber Daya Manusia, Cetakan I, Bumi Aksara, Jakarta, 2000,
Hal : 86
lain.
situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang
Dengan adanya pengertian kinerja, maka tujuannya tidak lain adalah guna
didapat produksi yang meningkat, biaya menjadi rendah, kualitas menjadi tinggi,
39
Malayu Hasibuan, Management Sumber Daya Manusia, Cetakan I, Bumi Aksara, Jakarta, 2000,
Hal : 75
40
Mangkunegara, Management Sumber Daya Manusia, Cetakan I, Rineka Cipta, Jakarta, 2000,
Hal : 67
Pegawai
kepegawaian ini merupakan salah satu unsur sifat administrasi tersebut. Sebagai
salah satu unsur sifat administrasi kepegawaian masih tetap administrasi hanya
saja sasaran kegiatannya ialah tenaga kerja manusia. Lingkup kegiatan dari
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian sasaran dan
apakah pegawai tersebut telah melaksanakan syarat dan tata tertib (peraturan)
yang telah ditetapkan oleh kantor tempat ia bekerja. Kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
meningkatkan kinerja dalam suatu lingkup organisasi. Karena itu dapat dikatakan
Hal tersebut diatas dapat dilihat, dari tujuan administrasi kepegawaian itu
menggunakan sumber tenaga kerja yang ada secara efektif dan mengusahakan
kepegawaian yang baik maka diharapakan kinerja pegawai dalam suatu organisasi
a. Penyajian Data
sampel dalam penelitian ini, terlebih dahulu penulis akan menyajikan identitas
pegawai di Kantor Kecamatan Lotu. Hal ini diperlukan untuk membantu penulis
Dengan jumlah responden 31 orang dan dari data yang telah diisi oleh
Tabel 1.1.
DISTRIBUSI DATA RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN
kelamin laki-laki lebih banyak dari jenis kelamin perempuan, diharapkan dapat
2. Berdasarkan Umur
Tabel 1.2.
DISTRIBUSI DATA RESPONDEN MENURUT UMUR
pegawai yang berumur 31-40 Tahun merupakan yang terbanyak (dominan) yaitu
Kecamatan Lotu mempunyai rata-rata masih dalam usia produktif, sehingga baik
3. Berdasarkan Golongan
Tabel 1.3.
DISTRIBUSI DATA RESPONDEN MENURUT PANGKAT/GOLONGAN
Tabel 1.4.
DISTRIBUSI DATA RESPONDEN MENURUT PENDIDIKAN YANG
DITAMATKAN
hingga tercapainya hasil kerja yang maksimal bagi pegawai kantor Kecamatan
Kecamatan Lotu Kabupaten Nias Utara, akan disajikan data dalam bentuk tabel
tabulasi data kuantitatif serta dalam bentuk persentase dan untuk menguji nilai
product moment.
Pegawai sebanyak 20 pertanyaan sesuai dengan data yang terkumpul yang akan
a. Penerimaan Pegawai
TABEL 1.5
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI DI LINGKUNGAN
TEMPAT BAPAK/IBU BEKERJA, APAKAH PENERIMAAN PEGAWAI
SESUAI DENGAN KEBUTUHAN ATAU BERDASARKAN PADA
KEMAMPUAN/KEAHLIAN SESEORANG DIBIDANG TERTENTU
sebanyak 16 orang (51,61%), dan yang menjawab tidak sesuai sebanyak 1 orang
(3,23%).
TABEL 1.6
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PENERIMAAN PEGAWAI SEBAIKNYA DILAKSANAKAN
BERDASARKAN PADA KEKURANGAN JUMLAH PEGAWAI
pegawai lebih dominan menjawab (ya) sebanyak 28 orang (90,32%). Hal ini
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (ya) sebanyak 15 orang (48,31%). Hal ini
TABEL 1.8
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PENERIMAAN PEGAWAI SELAMA INI TELAH MEMENUHI
KEKURANGAN JUMLAH PEGAWAI DI LINGKUNGAN KERJA
BAPAK/IBU
TABEL 1.10
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PEGAWAI DILINGKUNGAN
KERJA BAPAK/IBU DIRASAKAN PERLU DALAM MENINGKATKAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN KANTOR
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (perlu) sebanyak 16 orang (51,61%). Hal
ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa perlu adanya
pekerjaan/tugasnya.
TABEL 1.11
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
MENURUT BAPAK/IBU, PELAKSANAAN PENGEMBANGAN
PEGAWAI TELAH DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
KERJA ATAUPUN ATURAN KERJA YANG ADA
orang (64,51%). Hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
TABEL 1.12
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
DENGAN ADANYA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PEGAWAI,
BAPAK/IBU MENYELESAIKAN PEKERJAAN SESUAI DENGAN
KETENTUAN YANG ADA
TABEL 1.13
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PEGAWAI SEBAIKNYA
DILAKSANAKAN KEPADA SETIAP PEGAWAI YANG BARU
DITERIMA BEKERJA
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (ya) yaitu sebanyak 16 orang (51,61%).
Hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa perlu
TABEL 1.14
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN PEGAWAI TELAH
DILAKSANAKAN SECARA MERATA TERHADAP SETIAP
PEGAWAI DILINGKUNGAN KERJA BAPAK/IBU
orang (58,06%). Hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
TABEL 1.15
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
BALAS JASA BERDASARKAN PADA JENIS PEKERJAAN YANG
DILAKSANAKAN SERTA TANGGUNG JAWAB YANG DIEMBAN
Jawaban Frekuensi Persentase
Perlu 21 67,74%
Kadang-kadang 8 25,81%
Tidak 2 6,45%
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 11
merasa perlu adanya pemberian balas jasa berdasarkan jenis pekerjaan yang
TABEL 1.16
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PEMBERIAN BALAS JASA DITEMPAT BAPAK/IBU BEKERJA TELAH
SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG ADA/BERLAKU
Jawaban Frekuensi Persentase
Telah sesuai 14 45,16%
Kurang sesuai 12 38,71%
Tidak sesuai 5 16,13%
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 12
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (telah sesuai) yaitu sebanyak 14 orang
pemberian balas jasa di lingkungan kerjanya telah sesuai dengan ketentuan yang
ada/berlaku.
TABEL 1.17
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI DENGAN ADANYA
PEMBERIAN BALAS JASA YANG MEMADAI, BAPAK/IBU AKAN
LEBIH GIAT DALAM MELAKSANAKAN SETIAP TUGAS DAN
PEKERJAAN KANTOR
Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 31 100%
Kadang-kadang - -
Tidak - -
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 13
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (ya) yaitu sebanyak 31 orang (100,00%).
Hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa bahwa
dengan adanya pemberian balas jasa yang memadai akan memberikan semangat
kerja yang lebih giat dalam mengerjakan tugas dan pekerjaan kantor.
TABEL 1.18
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
SELAMA INI PEMBERIAN BALAS JASA YANG BAPAK/IBU TERIMA
TELAH SESUAI DENGAN PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN
DAN DAPAT MENCUKUPI KEBUTUHAN
Jawaban Frekuensi Persentase
Telah sesuai 5 16,13%
Kurang sesuai 16 51,61%
Tidak sesuai 10 32,26%
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 14
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (kurang sesuai) yaitu sebanyak 16 orang
pemberian balas jasa sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan dan kurang
TABEL 1.19
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PEMBERIAN BALAS JASA YANG DIBERIKAN PADA BAPAK/IBU
SETIAP TAHUNNYA MENGALAMI PENINGKATAN
orang (51,61%). Hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
setiap tahunnya.
TABEL 1.20
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
BAPAK/IBU MERASA DENGAN ADANYA PEMBERIAN PERINGATAN
PEMBERHENTIAN KERJA KEPADA SETIAP PEGAWAI YANG
MELANGGAR ATURAN KERJA DAPAT MENINGKATKAN KINERJA
SETIAP PEGAWAI
orang (58,06%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
pemberhentian kerja kepada setiap pegawai yang melanggar aturan kerja dapat
TABEL 1.21
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
SETIAP PEGAWAI YANG TIDAK MELAKSANAKAN TUGAS DAN
PEKERJAANNYA DENGAN BAIK PERLU DIBERIKAN PERINGATAN
PEMBERHENTIAN KERJA
Jawaban Frekuensi Persentase
Perlu 23 74,19%
Kurang perlu 6 19,36%
Tidak perlu 2 6,45%
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 17
(74,19%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa
TABEL 1.22
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PEMBERIAN PERINGATAN PEMBERHENTIAN KERJA SEBAIKNYA
DILAKSANAKAN SECARA LANGSUNG TANPA ADANYA
PENDEKATAN SECARA LISAN TERLEBIH DAHULU
Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 10 32,26%
Kadang-kadang 16 51,61%
Tidak 5 16,13%
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 18
orang (51,61%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
dahulu.
orang (67,74%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
orang (67,71%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
dapat memberikan dampak ataupun efek jera terhadap setiap pegawai yang
a. Perencanaan Kerja
TABEL 1.25
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PERENCANAAN KERJA YANG DILAKSANAKAN SELAMA INI
TELAH SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG ADA DAN TEPAT
PADA SASARAN YANG DIKEHENDAKI
Jawaban Frekuensi Persentase
Telah sesuai 11 35,48%
Kurang sesuai 19 61,29%
Tidak sesuai 1 3,23%
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 21
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (kurang sesuai) yaitu sebanyak 19 orang
(61,29%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa
TABEL 1.26
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
DALAM MENCAPAI SASARAN ATAU TUJUAN KERJA
MEMERLUKAN ADANYA SUATU PERENCANAAN KERJA
Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 11 35,48%
Kadang-kadang 15 48,39%
Tidak 5 16,13%
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 22
orang (48,39%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
TABEL 1.27
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI DALAM SETIAP
PEKERJAAN YANG BAPAK/IBU LAKSANAKAN, APAKAH
MEMERLUKAN ADANYA SUATU PERENCANAAN KERJA
YANG JELAS DAN AKURAT
Jawaban Frekuensi Persentase
Perlu 9 29,03%
Kurang perlu 14 45,16%
Tidak perlu 8 25,81%
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 23
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (kurang perlu) yaitu sebanyak 14 orang
(45,16%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa
TABEL 1.28
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI MENURUT
BAPAK/IBU, DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN KERJA
SEBAIKNYA MELIBATKAN ATASAN DENGAN BAWAHAN
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (ya) yaitu sebanyak 21 orang (67,74%),
hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa dalam
TABEL 1.29
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PERENCANAAN KERJA MEMERLUKAN DATA DAN INFORMASI
YANG MEMADAI
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (ya) yaitu sebanyak 26 orang (83,87%),
hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu lebih dominan
menjawab perlu adanya data dan informasi yang memadai dalam penyusunan
suatu perencanaan.
b. Hasil Kerja
TABEL 1.30
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
SETIAP PEKERJAAN YANG DILAKUKAN DAPAT MENCAPAI
HASIL KERJA SESUAI DENGAN YANG DIINGINKAN
Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 7 22,58%
Kadang-kadang 21 67,74%
Tidak 3 9,68%
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 26
orang (67,74%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
TABEL 1.31
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH HASIL
KERJA MERUPAKAN PATOKAN ATAU SASARAN KERJA YANG
HARUS DICAPAI DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN KANTOR
Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 9 29,03%
Kadang-kadang 21 67,74%
Tidak 1 3,23%
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 27
orang (67,74%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
merasa tidak sepenuhnya hasil kerja merupakan patokan atau sasaran kerja yang
TABEL 1.32
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PEKERJAAN YANG BAPAK/IBU LAKUKAN DENGAN WAKTU YANG
DITENTUKAN AKAN MEMPUNYAI HASIL KERJA YANG MAKSIMAL
orang (58,06%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
orang (100,00%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
merasa dengan tersedianya sarana dan prasarana yang lebih baik akan
TABEL 1.34
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI DALAM
PENCAPAIAN HASIL KERJA YANG MEMADAI, APAKAH BAPAK/IBU
MEMERLUKAN WAKTU YANG LAMA DALAM MENYELESAIKAN
SETIAP PEKERJAAN
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (ya) yaitu sebanyak 19 orang (61,29%),
hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa dalam
c. Kuantitas Kerja
TABEL 1.35
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
DIDALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN, BAPAK/IBU
SELALU BERPEDOMAN DENGAN ATURAN DAN KETENTUAN
YANG BERLAKU DALAM PENCAPAIAN KUALITAS
DAN KUANTITAS KERJA
Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 18 58,06%
Kadang-kadang 12 38,71%
Tidak 1 3,23%
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 31
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (ya) yaitu sebanyak 18 orang (58,06%),
hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa dalam
TABEL 1.36
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI UNTUK
MENCAPAI/MENGHASILKAN KUALITAS DAN KUANTITAS KERJA
YANG MEMADAI, APAKAH BAPAK/IBU SELALU MEMBUTUHKAN
INFORMASI YANG LENGKAP DAN MEMADAI
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (ya) yaitu sebanyak 23 orang (74,19%),
hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa dalam
TABEL 1.37
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PENCAPAIAN KUALITAS DAN KUANTITAS KERJA SELALU
DIPENGARUHI OLEH KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA
YANG TERSEDIA
Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 31 100,00%
Kadang-kadang - -
Tidak - -
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 33
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (ya) yaitu sebanyak 31 orang (100,00%),
TABEL 1.38
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
KUALITAS DAN KUANTITAS KERJA MERUPAKAN SALAH SATU
FAKTOR PENTING DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN
Jawaban Frekuensi Persentase
Ya 9 29,03%
Kadang-kadang 15 48,39
Tidak 7 22,58
Jumlah 31 100,00%
Sumber : Angket Penelitian 2009 Pertanyaan No. 34
orang (48,39%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
tidak sepenuhnya kualitas dan kuantitas kerja merupakan salah satu faktor penting
TABEL 1.39
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
KUALITAS DAN KUANTITAS KERJA YANG BAIK
MERUPAKAN TUJUAN KERJA DARI BAPAK/IBU
DALAM MELAKSANAKAN PEKERJAAN
orang (41,94%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu
tidak sepenuhnya kualitas dan kuantitas kerja merupakan tujuan kerja yang
TABEL 1.40
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
PELAKSANAAN PEKERJAAN BAPAK/IBU, SELALU MENGACU
PADA TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
(74,19%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa
TABEL 1.41
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI AGAR TERCIPTA
SUATU TANGGUNG JAWAB YANG JELAS DAN BAIK, APAKAH
BAPAK/IBU MELAKSANAKAN PEKERJAAN BERDASARKAN
PADA PEMBAGIAN KERJA YANG ADA
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (ya) yaitu sebanyak 28 orang (90,32%),
hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa perlu
TABEL 1.42
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH DENGAN
ADANYA TANGGUNG JAWAB YANG BAPAK/IBU PEROLEH, DAPAT
MENCIPTAKAN SUATU KINERJA YANG LEBIH MEMADAI
(70,97%), hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa
dengan adanya tanggung jawab tidak dapat menciptakan suatu kinerja yang lebih
memadai.
TABEL 1.43
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI MENURUT
BAPAK/IBU SETIAP PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN
MEMBUTUHKAN TANGGUNG JAWAB YANG JELAS
jelas.
TABEL 1.44
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN MENGENAI APAKAH
DENGAN ADANYA TANGGUNG JAWAB YANG BAIK DAN JELAS,
PEKERJAAN/TUGAS YANG BAPAK/IBU KERJAKAN DAPAT
DIKATAKAN BERHASIL
Lotu, pegawai lebih dominan menjawab (ya) yaitu sebanyak 23 orang (74,19%),
hal ini menunjukkan bahwa pegawai di Kantor Kecamatan Lotu merasa dengan
adanya tanggung jawab yang baik dan jelas maka setiap pekerjaan/tugas dapat
dikatakan berhasil.
c. Pengujian Hipotesis
penulis.
Jadi dari penilaian yang diberikan atas jawaban responden akan menghasilkan
39, dengan demikian dapat ditentukan nilai R (jarak Pengukuran), dengan rumus
sebagai berikut :
R = 53 - 39
R = 14
Kemudian ditentukan pula lebar intervalnya (1) dengan rumus sebagai berikut :
I = R : Jarak Interval
I = 14 : 3
Kategori Tinggi : 49 - 53
Kategori Sedang : 44 - 48
Kategori Rendah : 39 - 43
Sedangkan tabel frekwensi perolehan nilai setiap kategori dapat dilihat pada tabel
berikut :
sebesar 51,61%.
terhadap variabel Y (kinerja kepegawaian) adalah 54, nilai terendah adalah 39,
sebagai berikut :
R = 54 - 59
R = 15
Kemudian ditentukan pula lebar intervalnya (1) dengan rumus sebagai berikut :
I = R : Jarak Interval
I = 15 : 3
I=5
Kategori Tinggi : 49 - 54
Kategori Sedang : 44 - 48
Kategori Rendah : 39 - 43
Sedangkan tabel frekwensi perolehan nilai setiap kategori dapat dilihat pada tabel
berikut :
TABEL 1.48
DISTRIBUSI FREKWENSI JUMLAH NILAI JAWABAN RESPONDEN
TERHADAP VARIABEL BEBAS Y (KINERJA PEGAWAI)
orang (29,03%). Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kinerja pegawai di
kantor Kecamatan Lotu termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 38,71%.
berikut :
D = (0,387)2 x 100%
D = 14,977%
A. Kesimpulan
penulis dapat menarik suatu kesimpulan atas apa yang telah penulis uraikan
Utara ditinjau dari segi hukum administrasi negara dan Undang-undang Negara
yaitu :
1. Sistem yang telah dibentuk di Kantor Camat Lotu Kabupaten Nias Utara
B. Saran
ada. Tetapi akan lebih baik lagi jika ditingkatkan karena komitmen kearah ini
mengendalikan pegawai.
sudah baik namun kedepan harus lebih ditingkatkan lagi dan juga senantiasa