Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh
Azmi Taufiqurrahman
1404107010047
FAKULTAS TEKNIK
2017
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Didalam mud logging system ada beberapa klasifikasi sensor,
bisa pengukuran, Output rate dan prinsip operasinya. Berdasarkan Prinsip
kerjanya sensor dapat dibagi :
A. Analog Sensor
a. Shut In Casing Pressure (SICP)
Untuk mengetahui tekanan pada casing, bila annular lubang bor ditutup,
dideteksi dengan sensor Tranducer jenis output 4 20mA, dimonitor didalam
kabin melalui monitor,recorder dan DPM. Data ini digunakan terutama untuk
menghitung Mud Weight kill well bila terjadi gas kick/blow out.
b. Pit volume totalizer (PVT)
Untuk mengetahui banyaknya lumpur dipermukaan (dalam tangki, baik
tangki aktif maupun trip tank), diukur dengan jenis sensor out put tegangan 0-5
volt dan dimonitor di dalam kabin melalui
monitor, recorder (grafik), DPM (digital) dan dilengkapi dengan alarm yang dapat
diset untuk batas atas dan batas bawahnya.
Pada waktu ada sirkulasi dari PVT ini bisa diketahui
adanyapertambahan/pengurangan lumpur (pertambahan, mungkin karena volume
lumpur bertambah atau adanya influx dari formasi ke lubang sumur, pengurangan
bisa terjadi karena hilangnya lumpur di permukaan, misal hilang di solids
control atau hilang ke formasi). Pada waktu trip (tidak ada sirkulasi), dari
perubahan trip tank bisa diperkirakan adanya fill up, influx atau hilang lumpur ke
formasi.
c. Pump Strokes (SPM)
Untuk mengetahui jumlah stroke per menit dari pompa lumpur, yang
dideteksi dengan sensor jenis output pulsa (on/off), dimonitor dari kabin melalui
monitor, recorder, DPM danstroke counter (total jumlah stroke). Data ini
biasanya berdampingan dengan data stand pipe pressure, mud flow out dan pit
volume total, karena keempatnya mempunyai hubungan yang sangat erat dalam
menganalisa kelainan/penyimpangan dari operasi pemboran yang normal (adanya
gejala problem pemboran). Sedangkan jumlah stroke counter digunakan untuk
menentukan lag time pengambilan sampel serbuk bor
d. Mud Density Sensor
Sensor ini ada dua buah terpasang di possum belly untuk MW out dan di
pit aktif untuk MW in. cara kerja sensor ini berdasarkan pengaruh lumpur
terhadap membrane yang terpasang disensor dan diproses kedalam bentuk satuan
arus listrik(mA). Adapun parameteryang dihasilkan yaitu: MW out dan in.
e. Temperatur Sensor
Sensor ini ada dua terpasang di possum belly temp out dan pit aktif
untuk temp in. cara kerjanya berdasarkan pengaruh temp lumpur
terhadap sensor yang terpasang dan di proses dlam bentuk satuan arus listik
(mA).parameter yang dihasilkan yaitu temp out dan in.
f. Gas Trap (Degasser)
Degasser dipasang di possum belly. Prinsip kerjanya ini pada dasarnya
mengaduk lumpur dengan agitator agar gas dalam lumpur keluar dan dihisap
oleh vacuum pump untuk dianalisa oleh total gas
Analyserchomatograph maupun co2 detector.
g. Hook Load Sensor
Sensor hook load dipasang di pancake atau menggunakan fasalitas pada
rig hook load sensor dengan menambah T pada high pressure hose. Prinsip
kerjanya sensor sama denganpressure Tranducer, yang mendapat tekanan saat
saat drilling line mendapat beban dan takanan akan ditransfer engineering
interface. Parameter yang dihasilkan hook load, slipstatus, WOB, Bit
Depth dan depth.
h. Torque Sensor
Sensor berupa press Tranducer 5000 psi dipasang di Drilling
console atau di Tconnector torque Top Drive, Prinsip kerja sensor
dengan pressure Tranducer yang mendapat tekanan saat pipa di putar. Tekana
tersebut akan ditransfer ke Engineering Interface sebagai arus listrik (0 24
mA). Parameter yang dihasilkan adalah torque.
i. Sensor Flow In
Sensor flow out dipasang di flow line. Prinsip kerja dengan
menggunakanpotensiometer, potensiometer tersambung dengan pedal, pedal akan
naik turun bila ada aliran lumpur melewati flow line. Parameter yang dihasilkan
adalah Flow in dan Flow out.
j. Stand pipe pressure Sensor
Sensor dipasang di stand pipe pressure, Prinsip kerjanya sama
dengan pressure Tranducer yang mendapat tekanan saat pemompaan
melewati stand pipe. Parameter yang dihasilkan yaitu stand pipe pressure (SSP).
B. Digital Sensor
a. RPM Sensor
Sensor dan target dipasang di motor pengerak rantai
pemutar Kelly terletak didepandrilling console. Dekat dengan drawworks. Bila
dengan Top drive, ada fasilitas untuk RPMmud logging dengan
menggunakan connector 5 kaki. Prinsip kerjanya berdasarkan
systemelectromagnetic yang ditransfer kedalam arus listrik. Sensor
mengirimkan signal digital keconsole jika didekati oleh suatu
target. Parameter yang dihasilkan yaitu RPM dan Dc-exp.
b. SPM Sensor
Sensor pompa dipasang diatas liner pompa rig atau pada putaran yang
menggerakan pompa. Prinsip kerjanya berdasarkan system electromagnetic yang
ditransfer kedalam arus listrik. Sensor mengirimkan signal digital ke console jika
didekati oleh suatu target.
Adapun parameter yang dihasilkan yaitu: SPM, Total stroke, down
stroke, Lag Depth, Down Time, Pump Rate, dan Hydrolika pemboran.
c. Sensor Depth ROP
Sensor depth dipasang di drawwork yaitu diletakan diporos
dari drawwork itu sendiri. Cara kerjanya sensor ini adalah mengukur banyaknya
putaran yang dilakukan oleh drawworkmelalui photoelectric
induction. pengukuran jarak pergerakan keatas dan kebawah dari hook
height dapat diubah dengan menggunakan metode perhitungan yang
pasti. Adapun parameteryang dihasilkan yaitu: depth, Bit Depth, ROP dan Hook
position.
BAB III
GAS EQUIPMENT
http://www.alifmh-shagir.com/2016/12/Klasifikasi-Sensor-pada-Mud-Logging-
System.html
http://teknik-perminyakan-indonesia.blogspot.co.id/2015/10/pemboran-sumur-
minyak_9.html