You are on page 1of 40
BABII TEORI DASAR KESESUAIAN ELEKTROMAGNETIK, 11 UMUM Penggnnaan peralatan listrik, elektronik dan elektromekanik semakin meningkat seiring perkembangan jaman dan kebutuhan manusia, terutama peralatan — peralatan yang menggunakan sistem digital modern seperti terrestrial trunket radio, global system for mobile communication (GSM), komputer, digital pager, radio genggam, hand phone dan peralatan wireless, peralatan kedokteran, peralatan rumah tanga dan lain sebagainya. Semua peralatan ~ peralatan tersebut_ membangkitkan gelombang elektromagnetik. Dengan demikian, perkembangan sistem peralatan di bidang listrik, elektronik dan industri secara tidak langsung akan disertai beberapa masalah yang disebabkan gangguan dari fenomena elektromagnetik. Level wegangan yang rendal pada pengoperasian peralatan elektronik, ketidak seraganan sistem transmisi, lingkungan pengoperasian peralatan yang herdampingan dengan peralatan Jain, arus kuat dan arus lemah didalam suatu sistem dan kepadatan instalasi yang semuanya dapat berpengaruh pada lingkungan elektromagnetik disekitarnya, Pada saat sekar ig ini diharapkan wdanya perulatan elekuronik yang dapat beroperasi dalam lingkungan medan elektromagnetis: yang tidak mendatangkan kerugian dari fungsi — fungsi peralatan yang sudah direncanakan sistem pengoperasiannya dan tidak memberikan dampak buruk terhadap pengoperasian peralatan disekitarnya dan kesehatan manusia. Gangguan elekuomugnetik terjudi bila moive pancaan spektrum elekuommaynetik yang dihasilkan dari peralatan elektronik dan peralatan listrik mengganggu sinyal spektrum yang ditimbulkan olch peralatan lain, Bebcrapa peralatan atau sistem dapat berada dalam satu Iingkungan yang mengandung medan elektromagnet, hal tu dapat mempermudah timbulnya gangguan. Oleh karena itu disamping pengujian produk atau sistem, juga diperlukan pengujian keandalan lingkungan yang bisa menjamin Keandalan performa s em dalam. lingkungan alaminya. Selama perkembangan kehidupan yang selalu berfikir praktis, maka kebutuhan pemakaian peralatan yang menggunakan teknologi spektrum elektromagnetik dipandang besar sekali keuntungannya bagi peralatan untuk berkomuniksi, ilmu kedokteran yang praktis dan Universitas Sumatera Utara canggih, hubungan bismis dan industri modern, peralatan — peralatan tersebut juga harus diperhatikan dampak yang terjadi dalam lingkungan lain. 1.2 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Gangguan clekuoumguetik adalah sinyal pancaran yang tidak diingiukan dati energi Konduksi atan energi radiasi sebagai medan elektromagnetik. Pancaran konduksi herupa tegangan dan arus. Sedangkan pancaran radiasi terdiri dari medan listrik atau medan magnet. Interaksi_ medan str ntara dua rangkaian terbentuk dalam gandengan kapasitit. Jika dua rangkaian digandeng oleh medan listrik, maka gandengan listrik tersebut dapat digantikan dengan kapasitor. Dalam bentuk rangkaian dapat dilihat pada Gambar 2.1, 1 sedan ik ! 2 F c v Tnpedansi v ie tama Z we cy) Gambar 2.1 (a), Rangkaian Fisik Gandengan Kapasitif (b), Rangkaian Ekivalen Gandengan Kapasitif Interaksi medan magnet antara dua rangkaian terjadi dalam gandengan induktif. Medan magnet yang terkurung diantara dua konduktor dapat digantikan dengan induktansi bersama.Suatu konduktor yang dialiri arus listrik dapat menghasilkan medan magnet yang mempengaruhi konduktor disekitarnya, Bentuk fisik dan rangkaian ekivalen dari rangkaian ini dapat dilihat pada Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara r oa Kondoktor2 Gambar 2.2 (a). Rangkaian Fisik Gandengan Induktif (b). Rangkaian Fkivalen Gandengan Tnduktif Spekurum yal gungguan didefenisikun dalam bentuk amplitudo yang uerupakan kebalikan dengan frekuensi pancaran sinyal dari suatu iher gangguan Amplitudo spektru pancaran dapat berupa pancaran konduksi atau radiasi, narrow band atau broad bund, yang dapat didefenisikan sehagai berikut : + Pancaran konduksi dapat didcfenisikan scbagai cnergi clektromagnctik yang diinginkan sepanjang propagasi suatu penghantar (konduktor). Konduktor dapat berupa kabel aliran daya, lapisan metal subsistem, atau sistem interkoncksi kabel ~ kabel. © Pancaran radiasi didefenisikan sebagai energi elektromagnetik yang diinginkan atau energi elektromagnetik yang tidak diinginkan yang merupakan propagasi kedalam Tuang bebas, sebagai suatu gelombang transfer elektromagnetik oleh gandengan kapasitif atau gandengan induktif. © Pancaran narrow band yaitu suatu pancaran yang mempunyai energi spektrum yang uutama terletak didalam bandpass dari pengukuran peralatan penerima yang digunakan. Pancaran narrow band yang dimaksud yaitu bandwidth pancarannya 34B lebih sempit dari pengukuran bandwidth penerima gangguan. © Pancaran broad band yaitu suatu pancaran yang mempunyai distribusi energi spektrum yang lebih besar dibandingkan dengan bandwidth dari pengukuran penerima yang digunakan. Spektrum sinyal yang ada dalam sistem elektronik sebagian besar merupakan aspek yang penting dari kKemampuan suatu sistem, bukan hanya untuk mendapatkan batas yang berkaitan dengan pengaturan pancaran, tetapi juga berfungsi dalam kesesuaian / keharmonisan Universitas Sumatera Utara dari sistem elektromik. Kuantitas yang harus diperhatikan dalam kesesuaian elektromagnetik adalah © Pancaran konduksi, berupa tegangan atau arus. + Pancaran radiasi, berupa medan listrik dan medan magnet. Spektrum elektromagnetik dapat digolongkan seperti dalam Tabel 2.1 ‘Tabel 2.1, Spektrum Elektromagnetikt URAIAN FREKUENSI PANJANG GELOMBANG: High Frequency (HF) 3—30 MHz, (100 10) m Very High Fequency (VHF) | S0— 100 MHz (6-3) m Ultra High Fequeney (UHF) | 400— 1000 MHz (75—30) m Microwave 3.107 -10™ Az, 10cm—=3mm Millimetre Wave 10-10" Hz 3mm —0,3 mm Infrared 1016.10") Hz, 0,3 mm — 0,5 um Light (6.10%) - (8.10) Hz 0,5 nm- 0,4 pm Ultra-Violet (8.10) - 10" Hz 04 um — 107m X-Rays: (107 - 10 )Hz 10° m- 10°m Gamma Rays > 10" Hz. <10m Gelombang elektromagnetik dapat _berjalan dalam ruang hampa, Gelombang elektromagnetik menghasilkan Komponen listrik dan magnet. Gelombang elektromagnetik memindahkan ene! ginya melalui ruang hampa dan juga melalui medium material. Perbedaan material menyebabkan jumlah perbedaan yang disebabkan untuk penyerapan (absorbsi) dan proses pemantulan. Sifat alami dari gelombang elektromagnetik yang berjalan, yaitu kecepatan dari gelombang elektromagnet tergantung dari material yang dilalui gelombang tersebut. Menurut frekuensi propagasi gelombang elektromagnetik dibedakan menjadi © Propagasi frekuensi tinggi (nigh frequency / HF) * Propagasi frekuensi sangat tinggi (very high frequency / VF) dan frekuensi ultra tinggi (ultra high frequency / UHF) © Propagasi lombang mikro dan gelombang millimeter. Universitas Sumatera Utara Propagast gelombang elekiromagnetk trekuenst radio melalui 3 metode yantu radiast, konduksi dan induksi. Metode tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Medan Elektromagnetik Radiasi Pancaran radiasi memancarkan cnergi clcktromagnetik dari pcralatan dan propagasi melalui ruangan atau suatu medium. Radiasi elektromagnetik yang biasa ada dalam Jingkungan kita adalah pemancar radio dan televisi. Pemancar akan memancarkan sinyal radiasi kearah alat penerima dan alat penerima akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi terhadap sinyal yang diterima 2. Medan Elektromagnetik Konduksi Propagasi energi elektromagnetik frekuensi radio melalui konduksi terjadi sebagai hasil hubungan fisik antara peralatan yang berdekatan. Hubungan tidak diperlukan langsung, dapat melalui saluran perantara. Konduksi tidak disengaja dan tidak diinginkan melalui saluran perantara terkadang terhubung scbagai loop atau ground loop. 3. Medan Elektromagnetik Indukst Proses induksi terjadi bila dua rangkaian induktif membentuk gandengan induktif schingga terbentuk medan magnet. Bentuk gangguan pada umumnya terjadi bila sinyal dari bermacam — macam peralatan paralel jalurnya satu dengan yang lain dalam ik, lingkungan yang biasa, seperti didalam listrik atau didalam saluran masuk lis Induksi dapat juga terjadi dalam kabel multi konduktor yang multipair, jika pasangan Widak cukup terisulasi satu dengan yang lain, Pusangan kabel yang uiembelit tidak terhungkus dapat untuk mentransfer energi clektramagnetik dengan cara induksi, jika tidak ada perlindungan dalam instalasi kabel. Lingkungan elektromagnetik yaitu komposisi dari energi radiasi dan energi konduksi yang dihasilkan suatu produk listrik, elektonik dan elekomekanik, Dapat berupa distribusi frel dan distribusi- waktu dengan jangk dari level pane yi clektromagnetik radiasi atau konduksi yang ditemui dalam suatu ygkungan operasional yang direncanakan. Lingkungan elektromagnetik dapat berupa gangguan elektromagnettk, pulsa elektromagnetik, radiasi elektromagnetik dari material yang mudah meledak, dan fenomena alam yang diakibatkan oleh kilat Lingkungan clektromagnetik dapat dipandang dalam segi distribusi ruang dan distribusi temporal dari kuat_medan listrik (v/m), pemancaran (irradiance) cahaya (wat/m) dan kepadatan energi (joule/m). Penaksiran suatu lingkungan diperlukan untuk mengidentifikasi Universitas Sumatera Utara secara luas peralatan — peralatan yang peka terhadap gangguan elektromagnetik atau peralatan peralatan yang merupakan sumber gangguan elektromagnetik. 13 KESESUAIAN ELEKTROMAGNETIK (ELECTROMAGNETIC COMPATIRICITY / EMC) Kesesuaian clckiromagnetik adalah kemampuan suatu peralatan atau sister untuk beroperasi secara normal dilingkungan elektromagnetik tanpa terpengaruh maupun menghasilkan interferensi terhadap lingkungan, Kesesuaian elektromaguetik dibagi menjadi dua hogian, yaitu interferensi elektromagnetik dan suseptihilitas elektromagnetik. Menurut International Electrotechnical Commission (IEC) emisi elektromagnetik adalah ‘suatu peristiwa pemancaran energi elektromagnetik yang berasal dari sumber gangguan’ (IE tidak diingi 1989). Emisi dapat dibagi menjadi sinyal yang diinginkan dan sinyal yang kan yang diambil dari alur gandengan yang diharapkan dan tidak diharapkan, Sebagai contoh, suatu sinyal yang diinginkan yang diambil dari alur yang diharapkan adalah pengiinan sinyal data inelalui proses komputer dengan kabel panjang yang dihubungkan ke kontroler pada snaty proses aktual Pada proses aktual sistem komputer yang terhubung pada sistem kontroler ketika terjadi crosstalk internal dikomputer kemudian sinyal di sinyal digital. Disini kita bisa mendapatkan pengambilan sinyal yang diinginkan yang berasal jgital diterima dibagian utama, bagian utama ini akan herfungsi sehagai antena pemancar dari bagian yang tidak diinginkan di lingkungan elektromagnetik. Antena pemancar mungkin sekarang terganggu, misalnya dengan stasiun pemancar radio, penerima akan mendapatkan gangguan sehingga pesan tidak terkirim. IEC mendeskripsikan suseptibilitas adalah “ketidak ‘mampuan suatu piranti, peralatan atau sistem untuk bekerja tanpa penurunan kemampuannya sata ‘ul gungguatt elektumagnetik(IEC, 1989), Puda Gamba 2.3 dapat dililat diagran lok kesestiaian elektromagnetik dan hnbungannya dengan efek yang ditimbulkannya Universitas Sumatera Utara (KEM) ‘Kesesualan Elektromagnetik (Remap ergs dengan balk) lrg Spc Paks Feline Aermocarn ener onan) inet Dai Datm Darton) | as Sem Dis Sten Kesesuisn Ine sem Gambar 2.3. Diagram Blok Kesesuaian Elektromagnetike Kesesuaian elektromagnetik berhubungan dengan pembangkit, transmisi dan penerimaan energi elektromagnetik. Ada 3 aspek masalah kesesuaian elektromagnetik, yaitu sumber (emisi), gandengan (Jransfer), dan penerima. Aspek tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut sumber gondengan (emisi) (wransfer) a Gambar 2.4 Aspek Dasar Kesesuaian Elektromagnet, Kmisi sumber dapat menghasilkan noise atau interferensi. Interferensi terjadi apabila energi yang diterima pencrima menycbabkan penerima bekerja dengan tidak semestinya. Transfer energi terjadi dengan cepat melalui gandengan elektromagnetik yang tidak diharapkan. Transter energi elektromagnetik dapat dikategorikan dalam 4 subststem, yaitu radiasi stem tersebut emisi, radiasi suseptibilitas, konduksi emisi dan konduksi suseptibilitas. Sub: dapat dilihat pada Gambar 2, Universitas Sumatera Utara f ws rosy Potentially |-|— suscopiinio component ~~ L. ~~ — w A-Sa-- @ Potontity ee e Gambar 2.5 Subsistem Dasar Kesesuaian Flektromagnetik a. Radiasi Emisi b. Radiasi Suseptihilitas c. Konduksi Emisi d. Konduksi Suseptibilitas Setiap sistem elektronik biasanya terdiri dari satu atau lebih subsistem yang berhubungan satu dengan yang lain melalui kabel. Untuk penyediaan daya subsistem biasanya digunakan sumber tegangan AC atau DC. Kabel juga digunakan untuk interkoncksi subsistem sehingga fungsi sinyal dapat melewati perantara subsistem tersebut. Semua kabel - kabel tersebut memiliki potensi untuk menaikkan emisi energi elektromagnetik. Sinyal interferensi dapat juga dengan cepat melewati subsistem melalui konduksi langsung pada kabel. Jika subsistem ditutup dengan suatu penutup (enclosure) metal, arus akan menginduksi penutup melalui sinyal internal atau sinyal eksternal. Sinyal induksi dapat meradiasi lingkungan luar atau dalam penutup metal. Untuk sistem penutup dengan harga yang, lebih murah biasanya mengg nakan penurup nonmeral. Umumnya yang digunakan adalah plastik, Rangkaian elektronik yang ditutup dengan penutup nonmetal, ada sebagian besar yang Universitas Sumatera Utara dak (erlindung? dart emisi elektromagnetik, Karena hal tu maka terjadi radiast langsung yang mengakibatkan peralatan lebih peka terhadap emisi. Liisi elektromagnetik dapat terjadi dari sumber tegangan, penutup metal yang mengandung sebuah subsistem, kabel penghubung subsistem atau dari komponen elektronik didalam penutup nonmetal, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5a. Panjang kabel juga efisien untuk menaikkan radiasi emisi dari satu sistem kesistem lain yang berdekatan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.5b. Sinyal eksternal menginduksi Kabel sehingga seperti banyak kabel yang tethubung ke subsistem, sinyal induksi tersebut ditransfer ke komponen internal subsistem, hal tersebut menimbulkan interferensi pada rangkaian. Sinyal yang tidak diinginkan mungkin teradiasi oleh sumber tegangan, interkoneksi kabel, peralatan metal, atau tangkaian internal subsistem, Kejadian ini merupakan struktur atau pengkabelan sinyal yang, tidak diinginkan, Einisi dan susepti las cuergi elekuomuguetib terjadi tidak hanya betupa gelombang elektromagnetik melalui udara, tetapi juga secara konduksi langsuing pada konduktor metal, seperti Gambar 2.5¢ dan Gambar 2.5d, Pada umumnya gandengan ini lebih efisien daripada gandengan melalui udara, Transfer energi clektonaguetik selain dengan 4 subsisten diatas, juga ada cara Tain yang jnga sering terjadi, yaitu + © Pelepasau nuatun clehuvmaguetib (Electromagnetic discharge/ESD) © Pulsa elektromagnetik (Electramagnetic pulse/EMP) © Kilat / petir + Pengaman komunikasi dan proses data Universitas Sumatera Utara Keempat transfer energi elektromagnetik diatas dapat diilustrasikan pada Gambar 2.6. _£ TIVTIT vl, @ Gambar 2.6, Transfer Energi Elektromagnet a. Pelepasan Muatan clektromagnetik b. Pulsa Elektromagnetik c. Kilat /Petir 4, Pengaman Komunikasi dan Proses Data Pada Gambar 2.6a, seseorang berjalan diatas karpet nilon dengan alas sepatu karet, peristiwa tersebut akan menimbulkan pengisian muatan statis pada tubuh, Jika sebuah piranti elektronik disentuh, muatan statis tersebut akan pindah ke piranti clektronik tersebut, dan terbentuk busur lingkaran antara jari ~ jari tangan dengan piranti tersebut. Transfer muatan Jangsung dapat menyebubkant kerusakan perimnen pads Komponen elekuonik seperti IC (integrated circuit) Dari gambaran diatas, pelepasan muatan elektromagnetik dapat diartikan sebagai akumulasi muatan I rik statis menjadi pelepasan muatan, Listrik statis dihasilkan oleh dua material diclektrik. Misalnya antara karpet nilon dengan alas sepatu Karet. Beberapa muatan yang dapat menghasilkan muatan statis dapat dilihat pada Tabel 2.2 Universitas Sumatera Utara ‘Label 2.2, Material yang Dapat Menghasilkan Muatan Elektrostatis Asbestos: ‘Acetate Gelas /kaca’ Rambut manusia Nilon Wool Bulu Timah hitam Sutra Aluminium Kertas Polyurethane Kapas Kaya Baja Lilin Karet pekat Mylar Kaca epoxy Nikel, temhaga, perak Kuningan, baja muri Karet sintetik Acrylic Busa polystyrene Busa polyurethane Polyester Saran Polyethilene Polypropylene PVC Teflon Karet silikon Universitas Sumatera Utara Penemuan piranti semikonduktor yang digunakan didalam sistem elektromk, terutama pada monitor dapat menimbulkan efek peledakan yang merusak. Peledakan ini tidak merusak fisik secara langsung tapi ledakan ini menyebabkan intensitas gelombang elektromagnetik yang, mengisi muatan dan memindahkannya pada lingkungan, seperti ifustrasi pada Gambar 2.6b. Karena peristiwa ini terjadi kerusakan yang signifikan pada komunikasi dan proses data yang merupakan efek dari pulsa elektromagnetik. Sambaran petir seperti yang diilustrasikan pada Gambar 2.6c, werupakan masalah yang dapat imemberi efek buruk. Sambaran petir dapat membawa arus hingga 50,000 A. Medan elektromagnetik dari intensitas arus dapat membuat gandengan pada sistem clektronik melalui radiasi langsung atau dengan gandengan sistem daya. Untuk menentukan apa yang diketik pada keyboard dan tampilan pada monitor adalah dengan emi elektromagnetik seperti pada Gambar 2.64. Radiasi emisi juga dapat digunakan untuk menentukan data atau komunikasi secara instan dan langsung dari satu konten komunikasi atau data. IL4. INTERFERENSI ELEKTROMAGNETIK, “Penurunan kemampuan kerja piranti, peralatan atan sistem Karena ganggnan elektromagnetik’ (IEC, 1989) disebut interferensi elektromagnetik. Diagram blok interferensi elektromagnetik pada Gambar 2.7, menunjukkan emisi yang berasal dari sumber dan suseptibilitas dilingkungan clektromagnet. Piranti emitor sebagai sumber menghasilkan sinyal yang diinginkan dan juga sinyal yang tidak diinginkan, Sinyal yang tidak diinginkan merupakan gangguan. Pada sinyal — sinyal tersebut kemudian terbentuk gandengan elektromagnetik yang diinginkan dan tidak diinginkan hingga terbentuk lingkungan yang mengandung medan elektromagnetik, kemudian terbentuk lagi alur — alur gandengan hingga mencapai piranti yang peka (penerima interferensi). Universitas Sumatera Utara Piranti Dmittor (umber gangeuan) ‘ns yang Dung ‘sinyal) ea ‘Ar Gandeng yang Alu Gandene yang ‘ikeoplon “Tidak Daapkan Lingkungan Flekeenapneti ‘Ahr Gandeng yng Alar Gandeng yang iar “Teak Dike Dalam Daerah Dia Dae Gangzuan Gangeuan Dekat Daerah Jauh Dar Daerah pean Gongpen ies oka Gambar 2.7. Diagram Interferensi Elektromagnetik Sumber interferensi dibangkitkan dari beberapa peralatan eleltronik, elektrik dan elektromekanik. Karena transmisi, distribusi, proses atau penggunaan peralatan untuk berbagai tujuan dengan energi listrik, sehingga dalam pengoperasiannya menghasilkan sinyal konduksi atau radiasi. Sumber interferensi dibedakan ienjadi 2, yaitu 1 Sumber interferensi alami, yaitn su wher yang tergahung dalam fenomena alami Sumber tersebut meliputi : ‘© Sumber interferrensi natural rerrestrial, yaitu fenomena pengisian atau pelepasan atmosfcr, seperti kilat, dan lain scbagainya. © Sumber interferensi natural extraterrestrial (calessial), yaitu sumber gangguan yang meliputi radiasi dari sumber matahari, sumber galaksi dan lain sebaginya. Sumber — sumber interferensi natural dapat mempunyai sinyal amplitudo yang sumer hermacam-mak fungsi frekuensi yang mempunyai_kriteria sehag: Universitas Sumatera Utara interlerenst broad band yang dudentitikasikan dak koheren serta sumber dikategonikan dalam. sinyal radiasi. Sinyal interferensi natural dibangkitkan dengan tidak sengaja. 2. Sumber interferensi buatan manusia yaitu sumber — sumber yang tergabung dalam peralatan — peralatan buatan manusia seperti jaringan transmisi listrik, sistem buatan pemanasan otomotif, sistem penerangan. dan sebagainya. Sumber interferens manusia dapat diklasifikasikan sebagai berikut © Interferensi broad band, yaitu sinyal elektromagnetik Konduksi atau radiasi yang mana amplitudonya bervariasi sebagai fungsi dari frekuensi yang diperluas pada jangkauan frekuensi yang lebih besar dari bandwidth penerima. Interferensi broad band terbagi menjadi sinyal broad band koheren dan tidak koheren. © Imterferensi narrow band yaitu sinyal konduksi atau sinyal radiasi yang mana perbedaan amplitudo sebagai fungsi dari frekuensi yang lebih sempit dari bandwidth, Dalam interferensi narrow band hanya ada jenis sinyal inerferensi narrow hand koheren Untuk lebih jelas tentang sumber interferensi dapat diperhatikan Gambar 2.8 berikut Siem Rlaan din Korpoen Teresa! cots Koruna RadadNaviga pera Oat ea Ameser Nei Eile manasa ot ‘Mor Pegyean nins Perlian ind Fer Seka Dayar etic Re Pern ah uses emer rnsan nnlnes ‘epee Cut tear ‘crane mie, Sie magpie "acum lew a Rages nada Kern Gambar 2.8, Sumber Interferensi Elektromagnetik Interferensi dapat terjadi se an tupun anlar peralatan, Diagram blok ra intra per interferensi intra peralatan dapat ditunjukkan pada Gambar 2.9. Dari Gambar 2.9 dapat dilihat blok diagram penerima radio yang digunakan sebagai sample bahwa didalam suatu alat dapat Universitas Sumatera Utara terjadi interferenst intra peralatan. Dart masing-masing Komponen dapat saling mempengaruht melalui radiasi noise. Antena Kopling medan listrik Osilator Kopling meson magnet RF IF Audio Amptivig MINCE prion” DSEKIOM piper Kopling konduktif Speaker om Power Kopling impelansi bers ‘Supply Ganibar 2.9, Inte ferensi Tutra Peralatan Untuk interferensi antar peralatan dapat diambil contoh pada Gambar 2.10. Pada Gambar 2.10 dapat dilihat arus noise yang terhubung pada radio penerima dengan sumber tegangan, dimana radio penerima diganggu oleh radiasi elektromagnetik dari banyak sumber PencrTV tn Rie Sumner Mar tiait Gambar 2.10. Interferensi Satu Alat dari Gangguan Beberapa Sumber Noise Universitas Sumatera Utara Interterensi juga dapat terjadi dimana salu sumber noise mengganggu beberapa peralatan disekitarnya. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 2.11 Stina Telenon| Gambar 2.11. Interferensi Beberapa Alat dari Gangguan Satu Sumber Noise Penerima interferensi elektromagnetik disebut juga dengan korban interferensi. Korban interferensi dapat dibedakan menjadi : 1. Korban interferensi alami, yaitu meliputi manusia, hewan dan tumbuban. 2. Korban interferensi buatan manusia yang dapat dikategorikan dalam empat kategori, yaitu : + Peralatan pencrima komunikasi clektronik (navigasi, radar, pemancar) © Amplifier (video, audio) © Peralatn industri dan peralatan konsuinen ; alat ~ ulat biomedis, radio, telefon, televisi, dll ye muda Device / FED) dan bahan — hahan hakar ieleduk (Electr Explovive + Balaya sadiasi . pirat elekuo ya Cara dasar untuk mencegah interferensi elektromagnetik antara lain 1. Menekan emisi sumber 2. Membuat gandengan tidak efisien 3. Membuat penerima tidak peka terhadap emisi. Universitas Sumatera Utara Untuk mengatast masalah ~ masalah interlerenst diatas perlu didesain peralatan yang mampu bertahan saat bekerja dilingkungan yang mengandung medan listrik dan medan magnet ILS. RUANGAN ANECHOIC UNTUK PENGUKURAN INTERFERENSI RADIASI ELEKTROMAGNETIK DAN RADIASI SUSEPTIBILITAS ELEKTROMAGNETIK, IL5.1, Ruangan Anechoic Dalam laboratorium atau dalam percobaan secara umum pengukuran interferensi adalah dengan menggunakan ruangan gelombang mikto (microwave) anechoic. Isolast ruangan int ‘mampu menahan gelombang hingga 100 dB dari lingkungan elektromagnetik. Ruangan ini {epat digunakan untuk pengukuran dengan sensitifitas yang tinggi pada level sinyal yang sangat rendah, Rungan ini biasanya memiliki ukuran 10,8 x 7,2 x 5,2 meter. Ukuran peralatan yang divkur dalam ruangan ini tidak lebih dari 0,5 meter. Gambar skematik dari ruangan gelombang mikro anechoic dapat dilihat pada Gambar 2.12 Gambar 2.12. Ruangan Gelombang Mikro Anechoic Keterangan gambar : 1. Dinding metal Pintu PS Material penyerap gelombang mikro Meja putar untuk rotasi azimuth Meja kaya Peralatan tes Antena Kabel peuglubung instrumen ce a AS Panel penghubung Universitas Sumatera Utara Struktur ruangan gelombang mikro terdiri dart dinding metal sebagar penutup (enclosure) yang diperisai. Dibagian dalam penutup (lantai, dinding, dan langit-longit) dibuat material penyerap, biasanya Karbon yang dilapisi busa polyurethane yang, berbentuk piramid seperti yang ditunjukkan Gambar 2.13. Gambar 2.13, Karbon Dilapist Busa Piramid Balan absorbsi_ yang diguiakan ruangan gelombang 1 anechoic sangat Laik, dinding ruangan memiliki kemampuan menyerap daya yang besar pada frekuensi yang tinggi i sckitar 200 dan sedil it menycrap pada frekuensi yang rendah, Oleh karena itu pada frekuct MHz. dimenst kemampuan zona tes menjadi lebih akurat untuk merespon panjang gelombang pada frekuensi pengukuran, Kelemahan dari ruangan gelombang mikro anechoic adalah ruangan pengukuran interferensi ini terbatas pada frekuensi diatas 200 MHz. Ruang anechoic biasanya memiliki pintu untuk meletakkan peralatan, pengaturan, pengeluaran peralatan yang di tes (kguipment Under Test / EUT), antena dan peralatan lain yang digunakan dalam pengukuran, Unit pintu didesain dengan baik dengan kontak metal pada semua sisi untuk menyediakan isolasi dari lingkungan elektromagnetik diluar ruangan dan didalam ruangan. Banyak kabel penghubung atau sumber daya yang diletakkan dalam ruangan gelombang mikro anechofc melalui panel Khusus untuk mengisolasi medan elektromagnetik yang tinggi. Kabel sinyal RF dan aliran daya terhubung pada panel yang terpisah, Pada pengukuran yang canggih, lantai ruangan gelombang mikro anechoic mempunyai rel dari kayu playform yang menjulang, Peralaan yang diukur dapat diletakkan diatas plaiform, Platform tersebut dapat dipindsh — pindah posisinya melalui rel. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.14 berikut, Universitas Sumatera Utara Gambar 2.14. Ruangan Anechoic dengan Lantai Kayu Platform IL Pengukuran Menggunakan Kuangan Anechoic a. Pengukuran Radiasi Elekt ragnetike Pengukuran radiasi emisi dapat diukur dengan peralatan tes seperti pada Gambar 2.15. Pengukuran instrumen dilakukan didalain ruangan yang diperisai yang disebut dengan rusia anechoie. Pengukuran ini diperlukan untuk pengukuran sinyal yang lemah. Gambar 2.15, Skema Pengukuran Radiasi Emisi Keterangan gambar Ruangan anechoic diperisai Anteroom untuk instrumen tes Material penyerap energi clektromagnet 4, Meja putar untuk rotasi azimuth Meja kaya Peralatan yang di tes Antena penerima interferensi elektromagnet, Kabel RF yang dikalibrasi eeuse Panel penghubung Universitas Sumatera Utara 10, Amplifier dinamis ings 11. Interferensi elektromagnet meter 12, Instrumen kontrol interferensi elektromanet meter dan Kontrol peralatan lain 13, Plotter. Peralatan yang di tes diberi sumber tegangan dari power supply yang terletak di lantai ruangan anechoic, Jarak pengukuran D biasanya 1 mete yeter atau 10 meter, Antena penangkap dihubungkan melalni panel penghubung. Sistem tersebut untuk mengukur radiasi emisi. b. Pengukuran Radiasi Suseptibilitas Sistem skematik untuk mengukur radiasi suseptibilitas dari suatu alat atau peralatan dapat dilihat pada Gambar 2.16. Gambar 2.16. Skematik Pengukuran Radiasi Suseptibil Keterangan gambar : 1. Ruangan anechoie diperisai 2. Anteroom untuk instrumen tes 3. Material penyerap energi elektromagnet 4. Meja putar untuk rotasi azinnutl 5. Peralatan yang di tes 6. Antena pemancar radio frekuensi (RF) 7. Kabel RF yang di kalibrasi 8. Panel penghubung 9. RF power amplifier 10. Generator sinyal RF. Universitas Sumatera Utara Pada pengukuran imi, tidak diperlukan menempatkan transmitter (generator sinyal dan amplifier) pada penutup (enclosure) yang terperisai. Pada pengukuran secara umum, radiasi daya dari antena naik dari level yang ditetapkan, dan yang diamati adalah kegagalan kerja peralatan yang disebabkan oleh radiasi suseptibilitas. Tes ini biasanya diperlukan pengulangan untuk frekuensi (ertentu dan level daya tertentu. Ruangan anechoic yang ideal memiliki jarak yang bebas antara peralatan yang di tes dengan antena tansmisi/penerima, Refleksi dinding ruangan menembus medan yang dihasitkan radiasi dari peralatan yang di tes saat peralatan tes tesebut menjadi subjek tes radiasi emisi. Kual medan magnet merupakan vektor penjumlahan semua medan elektromagnetik yang dihasilkan oleh radiasi peralatan dan semua refleksi dari dinding ruangan. Saat pengetesan radiasi suseptibilitas peralatan, medan elektromagnetik pada peralatan adalah penjumlahan semua medan dari antena transmisi dan semua refleksi dari semua dinding ruangan, Pada saat i di semua ruangan anechoie bebas dari refleksi, penguatan (gain / G) antena transmisi dimisalkan Gry, dan daya Pry, daya penerima Pe, penguatan antena penerima Gey, maka dapat dibuat dalam persamaan : Dari persamaan diatas, f merupakan frckuensi pengukuran dalam MILz, D merupakan jarak antara antena transi dan antena penerima Pasangan untuk pengukuran antena dan frekuensi sesuai persamaan : Parameter Pex! Pry untuk fungsi D dapat diukur dalam ruangan anechoic dengan pasangan antena transmisi dan antena penerima. Masukan dipasangkan pada antena transmisi, dan antena penerima dipasangkan pada penerima. Berdasarkan pengukuran National Instute of Standards and Technology (NIST), diperoleh hasil penyimpangan karakteristik dari ideal 1/D” sesuai dengan persamaan 2.2. Penyimpangan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.17. Percobaan tersebut dilakukan untuk jarak | meter. Universitas Sumatera Utara Relative Pac! Pre (48) Distance (rn) Gambar 2.17. Grafik Penyimpangan Karakteristik Daya dan Jarak 11.6. PERISAIAN UNTUK MENGURANGI INTERFERENSI 11.6.1. Teori Perisaian (shielding) Perisaian adalah teknik untuk mengurangi atau mencegah gandengan radiasi energi elektromagnetik yang tidak diinginkan pada snatm peralatan sehingga tidak menimbntkan Tingkungan elekuomagnetik. Tujuan dari perisaian clekuomagnetik adalah meredam interferensi elektromagnetik antara sumber noise dengan piranti yang peka dan terpengaruh sumber, Salah satu cara menjelaskan bagaimana perisaian bekerja adalah, medan interferensi clektromagnetik mempengaruht sirkulast arus didalam perisal, dan medan timbul Karena sirkulai arus yang melawan medan interferensi elektromagnetik, kemudian daerah medan pada benda yang di perisai menjadi berkurang. Spesifikasi perisaian adalah sebagai berikut : v Perisaian pelepasan muatan listrik (electrostatic discharge / ESD) adalah proses pembatasan aliran arus listrik yang berlebih pada saat pengisian muatan listrik. Tipe material untuk perisai ESD adalah semikonduktor. e Perisaian interferensi elektromagnetik adalah proses mencegah induksi radiasi elekiromagnetik, yang merupakan emisi rangkaian listrik yang dibawa dengan cepat mengganti sinyal, seperti yang dihasilkan pada operasi normal rangkaian yang menimbulkan sinyal yang tidak diinginkan, Hal ini dapat dicap: 1 Konduktit rangkaian dengan bahan penghalang pada matei Universitas Sumatera Utara » Perisaian interlerenst trekuensi radio adalah proses mencegah radiasi elektromagneuk frekuensi radio dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya dengan memisahkan bahan penghalang dari material konduktif, Hal ini dapat dicapai dengan memisahkan rangkaian dengan bahan penghalang pada material konduktif, Perisai interferensi elektromagnetik dan frekuensi radio terbuat dari karet, metal, plastik, tekstil, dan campuran (erial lain, Banyak tipe produk yang dihasilkan seperti h cat, mantel, paking (gasker), perisai magnetik, dan material khusus. Sedangkan bentuk perisaian yang dilakukan adalah : > Perisai kabel, digunakan untuk melindungi interferensi elektromagnetik yang keluar dan masuk kabel. % Perisai efektifitas, kemampuan relatif perisai untuk menyaring medan listrik, medan magnet dan gelombang pesawat yang tidak diinginkan. Pengukuran yang dilakukan adalah rasio dari sinyal yang diterima tanpa perisai dibagi dengan sinyal yang diterima dalam perisai > Perisai gasket, bahan yang mempertahankan perisai efektifitas pada celuh di dal penutup (enclosure) elektronik. Gasket terhuat dari herhagai bahan, seperti husa yang terbungkus kain, kawat mesh, logam dan elastomer. » Perisai ruangan, ruangan yang terbuat bebas dari interferensi dengan menerapkan perisai kelantai, dinding, langit-langit dan dengan menckan interferensi yang masuk melalui saluran listrik. tipe Konstruksi perisai dari 70dB hingga 14UdB. dari 1UkH2 sampai 10GHz. > Perisai windows yang terperisai, perisaian ini dicapai dengan mengeunakan film tipis dilakukan pada kaca atau kawat halus. > Perisai listrik, suatu proses menceyah radiasi dari kopling masuk atau keluar dari daerah yang telah ditentukan. Bahan perisai selalu logam, plastik logam (pelapis konduktif) atau campuran konduktif. g Perisai kain, kain terbuat dari benang logam atau benang, Kain dilapisi benang konduktif. > Perisai Kertas perak dan kertas, biasanya digunakan untuk pertsai dan landasan. Perekat ai ini biasa didukung dengan kotak nonkondulstif, lemari dan dinding. Universitas Sumatera Utara Perisaian imi dapat dilakukan pada konduktor, pada rangkatan elektromik maupun sistem, Ada 2 tujuan perisaian, yaitu : 1, Mencegah emisi suatu sistem atau rangkaian elektronik agar tidak menimbulkan radiasi_ yang melewati batas yang telah ditentukan, Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.18. Gambar 2.18. Perisaian Untuk Mencegah Emisi Sistem Keluar Dari Batas Perisai 2. Mencegah radiasi emisi diluar sistem agar tidak menimbulkan interferensi pada sistem, yang dilindungi. Seperti yang ditunjukkan pada Ganibar 2.19, Antenna Gambar 2.19. Pencegahan Emisi Radiasi Dari Luar Sistem Perisai dibuat dengan melatakkan sebuah penghalang uetal didalan alur gelombang elektromagnetik antara e1 ‘sumber) dan receptor (penerima). Gelombang elektromagnetik menembus penghalang metal, dari pengalaman para ahli impedansi dalam dari penghalang metal tersebut adalah Zm mpedansi dalam penghalang metal do = permitifitas ruang hampa @ =arus konduksi Hasil impedansi biasanya rendah untuk konduktor yang baik pada frekuensi dibawah frekuensi daerah optik. Universitas Sumatera Utara Teori perisaian berdasarkan bentuk transmisi dari refleksi dan absorbst metal seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.20. Gelombang elektromagnetik dari emitor sebagian direfleksikan dari perisai yang impedansinya rendah Karena impedansi tidak sepadan antara gelombang dengan perisai, Sebagian sisanya ditransmisikan menembus perisai setelah sebagian diserap oleh perisa Ada juga multi refleksi pada material perisai saat rugi absorbsi sangat kecil. Total perisaian effektif SE(4B) pembatas konduktor padat dapat dinyatakan sebagai penjumlaban rugi refleksi ug(UB), rugi ubsorbsi ay(UB) dan rugi— rugi refleksi interal um(AB). Sehingga dapat dituliskan ‘SE(@B) = ap(4B) + a4(4B) + aya(4B) Metal arier | Cutside of enclosure Inside of enclosure AS Gambar 2.20. Refleksi dan Absorbsi Gelombang Elektromagnetik Ada perbedaan antara tcori perisaian dengan prakicknya. Bentuk praktck perisaian tergantung pada parameter seperti frekuensi, jarak sumber interferensi dengan dinding perisai, polarisasi perisai, diskontinuitas didalam perisai, dimana ditemukan rasio komponen tangensial dari medan listrik E dan medan magnet H yang dapat dituliskan dalam persamaan: 25, Untuk medan listrik E, gelombang impedansi sangat Iuas. Sedangkan untuk medan magnet H, gelombang impedansi sangat kecil. Pada Gambar 2.21 menunjukkan variasi impedausi untuk wedau lisuik dan uiedat iaguet dau fungsi jarak dari suunber, Universitas Sumatera Utara Electrical aistanne (et) Gambar 2.21. Variasi Gelombang Impedansi Pada Fungsi Jarak Perisaian cfektif SE pada medan ini dapat ditentukan rasio daya pada penerima tanpa penghalang dan dengan penghalang Plane-wave SE (dB) = 10log;o(P1/P>) E-field SE (dB) = 20 logyg(Z1/£2) ... Befield SE (4B) = 20 logyo(H1/H2) Dati hetiga pesumaan 2.6, 27, 2.8, indeks | adalah uutuh pencrina tanpa perisai peughalang, dan indeks 2 adalah untuk penerima dengan perisai penghalang antara emitor dan suseptor Bentuk perisai ada 3, yaitu : 1. Perisai tunggal Perisai tunggal digunakan untuk Konduktor yang frekuensinya dibawah frekuensi optik. ‘Arus konduksi normal lebih besar dibandingkan arus jarak dimana ¢ => co. Parameter listrik dari metal untuk terjadinya gelombang elektromagnetik pada sudut 6, adalah + Konstanta propagasi didalam metal : Universitas Sumatera Utara Konstanta peredaman didalam metal (y" Dari defenisi yang ada, maka rugi refleksi dapat dirumuskan dengan : ag (dB) = ~20 logyg IT] = dimana T adalah koefisien net transmisi yang menembus perisai vadalah rasio impedansi dari terjadinya gelombang elektromagnetik. Rugi absorhsi_gelomhang yang menembus perisai dengan tebal t adalah Gig = 8.68601 dB Rugi releksi internal dapat dirumuskan dengan 1? oie, = 2010g,9 [1 — (Dea an we DF bs Rugi refleksi internal dapat diabaikan untuk kasus saat rugi absorbsi a1 lebih besar dari 15dB. 2. Perisai laminasi multimedia Perisai laminasi multimedia dapat dilihat pada Gambar 997 Gambar 2.22. Perisai Laminasi Multimedia Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 2.22 diatas dapat dihat n jumlah perisai dart impedanst Zmy, Zim, ...Zmmn termasuk kedua metal dan celah udara. Total rugi refleksi dapat dinyatakan sebagai penjumlahan rugi ~rugi refleksi untuk tiap penghubung. Secara matematis dapat dituliskan : 1 zm, Zm ( 0 I = 2(,4 2m oma)... (44 2 aig = Mlogyq cE (1+ a ) (+ =) +n Z no. 2m Ze hegee = log "24 + 201080 Free Wlogg —F — Rugi peredaman dari tiap laminasi adalah penjumlahan untuk » laminasi : a, = 8.686(eqt + ezta +--- + eta )dB 5 15 , dan #, adalah konstanta peredaman dan tebal ke laminasi. Rugi refleksi pada metal - metal mempakan penghubnng yang mandiri dari freknensi Pungsi frckucnsi untuk hubungan metal — udara. Dapat dilihat bahwa perisaian cfektif dari perisat multimedia dapat ditingkatkan dengan mengontrol impedanst material dan ketebalan. Internal refleksi dapat diistilahkan dengan persamaan aire = 20108: | (1- ver) ( = 2010g49 [1 — ye] + 201og59 |i — ne ro (1— veer) Dimana Sng — Zp 1 Zin — Zin) °n Zing —Zitina in | Zitin) Universitas Sumatera Utara Ky = (1+ Daf uince ba dimana Zn adalah impedansi yang terlihat benar pada bagian 3. Perisai isolasi ganda Pada perisai enclosure yang besar, perisaian yang sangat tinggi biasanya dibuat dengan isolasi ganda lembar metal konduksi yang dipisahkan oleh sudut dalam yang terbuat dari kayu lapis yang kering, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.23. Gambar 7.73. Perisai Tsolasi Ganda Kayu lapis tidak boleh mengandung air, dan dapat dipertimbangkan seperti rugi dielektrik yang kecil dengan konduktifitas nol. Absorbsi pada kayu Kering dapat dianggap sangat kecil, Sudutuya dapat diauggap sebagai material isotuupis homogen dati petiuitivitas dielektrik ey dan permeahilitas rang hampa jo. Komponen perisai dapat dibuat dalam persamaan : 2.19. 4 = 8.686(a2; ~ arty +013¢3) = 8.686(@t1 +0373) a2 ~+ 0 2.00, Universitas Sumatera Utara Kt dig = 20 ogg [1 — yer | + 20IaBy9 [1 — rae? + 2logyg [1 - rye] 221 Rugi~ rugi refleksi medan dapat dinyatakan dalam persamaan ze zm = 322 —10logig (4°) et Z ag (AB) = 2010g;9 (4) 3 for Dan a71(4B) = 15 — 10 logo ( Dimana yi, adalah permeabilitas relatif dengan acuan udara E, adalah konduktifitas relatif dengan acuan tembaga adalah frekuensi dalam Hz adalah jarak antara sumber dengan perisai penghalang dalam meter. 11.6.2. Perisaian Material Pada semua frekuensi , refleksi medan magnet impedansi rendah dari konduktor listrik impedansi rendah sangat kecil. Oleh karena itu, medan magnet dicoba untuk memasukkan kouduktor dan eksponensial yang teredam didale 1 konduktur. Perisaian med H magnet tergantung pada rugi ahsorhsi. Pemilihan material feromagnetik (1) harns sest: Pada medan listrik dengan impedansi tinggi, refleksi dari sebuah dinding metal impedansi rendah yang semakin naik dengan rugi absorbsi, menyediakan perisai yang lebih baik untuk medan Titik. Oleh karena itu, untuk medan listrik material harus iki kondul ifitas yang tinggi untuk perisaian, Pada Tahel 2.3 dapat dilihat material perisai dengan Konduktifitas, permeabilitas, dan kegunaannya. Dimana diketahui konduktifitas tembaga — ).8x1U" mhos/m dan permeabilitas udara 4x x10” henry/m Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Material Perisat KONDUKTIFITAS | PERMEABILITAS MATERIAL | DENGAN ACUAN | RELATIF DENGAN | KEGUNAAN TEMBAGA ACUAN UDARA Mu-metal 0.08 80.000 Dinding perisai Besi 0.17 1.000 Dinding perisai Baja 0.10 I Dinding perisai Perak 2,05 1 Kontak plating Temhaga 10 1 Dinding perisai mas 0,70 1 Kontak plating Alumininm Al T Dinding perisai Seng 0.29 1 Sheet plating Kuningan 0.26 1 Pinggiran roda Posfor peruiggu | 0,18 H Kontak spring Monel 0,04 1 Gasket 11.6.3. Perisaian Kabel Perisai kabel diperlukan untuk mencegah emisi Keluar dari gelombang elektromagnet pada kabel, dan / atau untuk memproteksi sinyal konduktor dari interferensi eksternal. Perisaian efektif dari pemberian perisai kabel instalas! akan bergantung pada interferenst elektromagnettk yang alami yang akan di perisai dan tipe terminal pada dua ujungnya, Untuk supply daya dan untuk peubawa data antara subsistem, ada beberapa kabel yang telat dipilily, Kabel data Inarus dipitih karena kahel data atau kabel sinyal memhawa sinyal broad hand, naik pada rata — rata frekuensi yang tinggi, kabel — kabel tersebut perlu diperisai untuk meminimalkan radiasi Kopling dan pada waktu yang bersamaan impedansi perlu dikontrol, Kabel iwinux adalah dua wayar yang dipil seimbang dengan perisai ditanahkau, dan menggunakan frekuensi diatas 1OMFYz, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.24. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.24. Kabel Twinax Pilinan wayar mencegah tegangan noise induksi yang disebabkan oleh kebocoran medan magnet frckuensi rendah yang menembus tembaga Kabel Quadrax adalah kabel twinax dengan perisai ganda, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2 EMI Input Earth ground Gambar 2.25, Kabel Quadrax Bagian luar perisai dibumikan dan bagian dalam perisai terhubung kesistem pembumian, Kabel Coax adalah kabel wunggal yang bagian luarnya diperisai dua kondukior menggunakan frekuensi 20 ~ SOKHy. Perisai dapat berhentuk silindris atau lilitan wayar yang, diperisai dan dibumikan pada banyak titik pada frekucnsi tinggi, dan pada satu titik pada trekuensi rendah, Kabel (ria juga merupakan kabel cous deugan petisai yang diisolasi davi sinyal balikan perisai, seperti pada Gamhar 2.26. Gambar 2.26. Kabel Triax Universitas Sumatera Utara Karena kondukst material perisat terbatas dan ketebalannya sangat kecil, medan elektromagnet_menembus melalui perisai dan arus induksi didalam aliran, Oleh karena itu perisaian efektif yang terbatas dari perisai kabel dibutuhkan untuk mengevaluasi teori dengan praktek. Sejak terjadi kesulitan dalam akurasi pengukuran didalam medan sebuah kabel perisai. dan tegangan pengukuran pada terminal lain bergantung pada tipe terminal dan tingkat ketidak sepadanan pada ujung terminal transmisi dan rugi — rugi wansmisi, definisi dari perisaian efektif menggunakan rasio medan sebelum dan sesudah perisaian, atau rasio induksi tegangan (anpa dan dengan perisai, Oleh karena itu, pengukuran perisaian efektif di nyatakan dalam transfer impedansi dari perisai kabel. Transfer impedansi dari kabel dengan arus I, mengalir pada permukaan petisai om juju tegangan induksi longitudinal V; per unit panjang pada sisi uar permukaan, seperti pada Gambar 2.27. Gambar 2.27. Model Kopling Transfer Impedansi pada Kabel Koaksial Pelindung arus I, mungkin hasil dari kejadian medan diluar atau perbedaan potensial {anah antara dua ujung kabel. Dinyatakan dengan persamaan : Vi-KxZ, S dimana Zr adalah transfer impedansi dari kabel yang diperisai dan dinyatakan dalam ohm. Jika perisai baik nilai Zr kecil Pada frekuensi rendah dibawah 100kHz, Zt pada kenyataannya sama pada perisai DC resistansi Roc. Zt cocok untuk induktansi bocor pada frekuensi tinggi diatas 1OMH2. Universitas Sumatera Utara Transfer impedansi terdiri dari 1. Komponen difusi Z; dengan menghubungkan arus perisai kemedan listrik longitudinal menyebabkan konduktifitas terbatas dari perisai pipa ekivalen. 2. Kopling induktansi Z, dinyatakan sebagai penjumlahan untuk kopling medan magnet. 3. Kult induktansi L, menghasilkan medan magnet yang menembus pertsal. 2 =2,+ joli + (+ pols 2.25. Untuk perisaian yang baik dengan kabel tunggal, transfer impedansi dapat dikurangi dengan membungkus sebuah band metal (biasanya aluminium) atau sebuah penutup konduktif (biasanya polycarbonat) diatas lilitan kabel untuk mengurangi kopling induktansi L,. Untuk perisai kabel yang berbentuk pipa, seperti pada Gambar 2.28, tranfer impedansi dinyatakan dalam persamaan L ats. Tract ima + pray’ <2 <* = dimana a adalah radius dalam medan Cadalah tebal dinding o adalah konduktifitas petisai 8 adalah tebal laulit perisai eye sie Gambar 2.28, Perisai Berbentuk Pipa Universitas Sumatera Utara 11.6.4, Perisaian Konduktor Gandengan kapasitif antara dua konduktor secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 2.29 Dari Gambar 2.25 dapat dilihat rangkaian fisik terdiri dari dua konduktor yang dibatasi oleh diclektrik udara, Rangkaian tersebut membentuk sebuah kopling kapasitif. @) thy Gambar 2.29. (a) Gandengan Kapasitif Auta Dua Konduktor (byRangkaian EI Jen Gandengan Kapasitif Antara Dua Konduktor Keterangan C17 = Kapasitansi sasar antara konduktor t dan Cig = Kapasitansi antara konduktor 1 dengan tanah 2g = Kapasitansi antara konduktor 2 dengan tanah R = Resistansi rangkaian 2 ke tanah, bukan merupakan komponen sasar tetapi_resistansi rangkaian yang berhubungan dengan rangkaian 2 VI = Sumber interferensi Vn = Tegangan noise yang dihasitkan oleh VI diantara Konduktor 2 dengan tanah Universitas Sumatera Utara Vegangan noise Vn yang dihasilkan antara Konduktor 2 dengan tanah dapat dicari dengan menggunakan rumus eal 2HC12+C2)1 y Vn= 221 jos R(C12+C2g) Jika resistansi dari konduktor 2 ke tanah lebih kecil dari impedansi kapasitansi sasar C12 dan C2g atau secara matematis dapat dituliskan Ray jo(Cl2+C2g) Maka persamaan 2.27 dapat dituliskan menjadi = joRCIW1 2.28 Pada persamaan 2.28 dapat dilihat tegangan noise sevara langsung naik pada frekuensi 2 £) dari sumber noise. Jika resistansi dari konduktor 2 ketanah lebih besar dari impedansi kapasitansi sasar C12 dan C2g atau secara matematis dapat ditulis : l ” Fol Clg) ‘Maka persamaan 2.27 dapat ditulis menjadi mno(< 02 12+ C2g | Jika perisaian dibuat pada konduktor 2, yang dapat dilihat pada Gambar 2.30, maka dapat ditentukan tegangan pick up dari perisaian tersebut. Universitas Sumatera Utara o @ Gambar 2.30. (a). Perisaian Kopling Kapasitif (b). Rangkaian Ekivalen Perisaian Kopling Kapasitif Keterangan cls Kapasitansi sasar antara konduktor 1 dan 2 yang berperisai Clg = Kapasitansi antara konduktor | dengan tanah Cog = Kapasitansi antara konduktor 2 yang berperisai dengan tanah 2s = Kapasitansi antara Konduktor 2 dengan perisai Vi = Sumber interferensi Vs = Tegangan pick up yang dipikul perisai Rangkaian penerima atau konduktor 2 memiliki resistansi tidak terbatas ke tanah, Jika perisaian ditempatkan pada konduktor 2, persamaan Gambar 2.30 menjadi OE a Kincsteen 2.30. R(C12+€2g) Tegangan pick up yang dipikul oleh perisai adalah — \ Nc ceeseeenunl 6) 12+ C2¢+ fe ca ee (b) (a) Gambar 2.31, (a). Petisaian Gandengan Kapavitif dengan Petisai Ditanahkan (b). Rangkaian Ekivalen Perisaian Gandengan Kapasitif dengan Perisai Ditanahkan Keterangan Cls = Kapasitansi sasar antara konduktor 1 dan 2 yang berperisai Clg = Kap i antara honduktor 1 dengan tant Csg = Kapasitansi antara konduktor 2 yang berperisai dengan tanah 2g = Kapasitansi antara Konduktor dua dengan tanah Universitas Sumatera Utara & 0 Kapasitansi sasar antara konduktor | dan 2 C25 = kapasitansi antara konduktor 2 dengan perisai Vi = Sumber interferensi Vn = Tegangan noise Untuk perisaian medan listrik yang haik perlu dilakukan 1. Meminimatkan panjang inti konduktor yang panjangnya melebihi perisai 2. Melakukan pembumian perisai dengan baik. Apabila konduktor 2 (konduktor penerima) yang diperisai memiliki resistansi_yang terbatay ke 1, maka gandengun legangan noise di konduktor 2 memiliki nil i yang berbeda, Gambar 2.32 menunjukkan sirkit gandengan kapasitif dengan penerima diberi perisai_ yang iki resistansi texbatas tethadap tana. (hy) (a) Gambar 2.32. (a). Perisaian Gandengan Kapasitif dengan Resistansi Terbatas (b).Rungkaian Ekivalen Perisaian Gundengan Kapasitif dengan Resistansi Terhatas Universitas Sumatera Utara Keterangan Cls = Kapasitansi sasar antara konduktor | dan 2 yang berperisai Clg = Kapasitansi antara konduktor 1 dengan tanah Csg = Kapasitansi antara konduktor 2 yang berperisai dengan tanah 2g = Kapasitansi antara konduktor dua dengan tanah C12 = Kapasitansi sasar antara konduktor 1 dan 2 C26 = kapasitansi antara konduktor 2 dengan perisai R Resistansi konduktor 2 ke tanah Vi Sumber interferensi Vn = Tegangan noise Tika 1 MG ACID + Cg + C2) Maka tegangan noise yang dikopel (di gandeng ) pada konduktor 2 adalah : Vin= joRCI2V1..... Universitas Sumatera Utara

You might also like